Disusun Oleh:
Susan Lumingkewas
1904012
JUDUL
Judul Asli : Pengaruh Pijat Oksitisin Terhadap Pengeluaran ASI Pada Ibu Post
Partum Primipara di RSIA Srikandi IBI
I. LATAR BELAKANG
a. Latar Belakang Penelitian Jurnal
Asi menjadi makanan pertama dan terbaik yang harus diberikan untuk bayi
karena mengandung zat gizi yang sangat dibutuhkan dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan kecerdasan serta mengandung immunoglobulin yang merupakan zat
kekebalan tubuh, Dimana zat ini tidak di miliki susu formula.
Pemberian ASI eksklusif di dunia masih sangat rendah berdasarkan data dari
UNICEF tahun 2015 yaitu 40% keberhasilan pemberian ASI ekslusif didunia, menurut
data dari KEMENKES tahun 2015 bayi yang mendapatkan ASI eksklusif 68,9% data
ini masih jauh di bawah target 80%.
Kendala ibu tidak menyusui bayinya pertama karena adanya ketakutan ibu yang
tidak cukup memiliki ASI, putting rata, payudara bengkak, putting lecet atau pecah-
pecah.
II. TUJUAN
a. Tujuan Review Jurnal
Lebih mengenalkan akan manfaat tindakan pijat oksitosin yang sesuai penelitian
sebelumnya efektif merangsang pengeluaran ASI, Tindakan ini bayi saya bisa di
lakukan oleh tenaga kesehatan atau orang terdekat ibu.
b. Tujuan Penelitian
Pemberian tindakan pijat oksitosin pada ibu post partum primipara untuk
meningkatkan untuk peningkatan produksi ASI
P
III. METODE
a. Desain Penelitian
Pra eksperimen, dengan 2 kelompok. Kelompok satu dilakukan perlakuan dan
kelompok lainya tanpa perlakuan
b. Sampel
36 responden
c. Kriteria sampel
Primipara
IV. HASIL
Berdasarkan hasil penelitian pada ibu post partum primipara yang dilakukan pijat
oksitosin didapatkan nilai P<0.05 berarti terdapat pengaruh pijat oksitosin terhadap
pengeluaran ASI ibu post partum primi para pada kelompok eksperimen
Berdasarkan hasil penelitian pada ibu post partum primipara yang tidak
dilakukan pijat oksitosin didapkan hasil P< 0.001 menunjukan terdapat perbedaan pada
kelompok kontrol
V. PEMBAHASAN
Analisa responden sesudah dilakukan pijat oksitosin pada kelompok eksperimen
ibu post partum primipara didapatkan adanya pengaruh terhadap pengeluaran ASI, pijat
oksitosin ini dilakukan untuk merangsang reflks let down saat bayi menghisap. areola yang
akan mengirimkan stimulus ke neurohiposis untuk memproduksi dan melepaskan oksitosin
secara intermiten. Oksitosin akan masuk ke aliran darah ibu dan merangsang sel otot
disekeliling alveoli sehingga berkontraksi dan membuat ASI yang telah terkumpul
didalamnya mengalir ke saluran duktus.
Penelitian ini dikuatkan oleh penelitian sebelumnyayang menunjukan bahwa
terdapat pengaruh pijat oksitosin terhadap pengeluaran ASI pada ibu post partum
dibuktikan dengan P Value 0.03 ( Wijayanti, 2014). Bahwasanya pijat oksitosin
berpengaruh terhadap pengeluaran ASI dan dapat mempercepat produksi ASI pada ibu post
partum. Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya berjudul pengaruh pijat oksitosin
terhadap waktu pengeluaran kolostrum pada post partum sectio Caesar ( Reza Fahliani
Zamzara & Dwiernawati, 2015 ).
Berdasarkan hasil penelitian pada ibu post partum primipara yang tidak dilakukan
perlakuan atau tidak dilakukan pijat oksitosin menunjukan terdapat perbedaan signifikan
pada kelompok control, bahwasanya responden yang tidak dilakukan pijat oksitosin
terdapat penurunan ASI, ASI yang keluar tidak lancer.
Masalah dari ibu yang timbul selama menyusui dapat dimulai sejak sebelum
persalinan, masa pasca persalinan dini dan pasca persalinan lanjut. Masalah pada bayi
umumnya berkaitan dengan manajemen laktasi sehingga bayi sering menjadi binggung /
menanggis sehingga di intrepetasikan oleh ibu dan keluarga bahwa ASI tidak tepat buat
bayinya( Dewi, 2014).