Anda di halaman 1dari 3

A.

Analisis Intervensi Keperawatan


Intervensi atau perencanaan dalam keperawatan merupakan langkah berikutnya dalam
proses keperawatan. Berdasarkan asuhan keperawatan pada kedua kasus kelolaan sesuai
dengan 2 diagnosis yang sama:
1. Hypovolemia atau Defisien volume cairan
Hypovolemia atau Defisien volume cairan adalah suatu kondisi dimana terjadinya
penurunan cairan dalam tubuh karena adanya kegagalan mekanisme fungsi regulasi
(Setiati & Soemantri, 2009). Berdasarkan diagnosis keperawatan hypovolemia atau
defisien volume cairan yang ditegakkan dalam studi kasus, penulis menggunakan tujuan
keperawatan yang sama pada kedua kasus yaitu NOC Hydration (0602) dengan kriteria
hasil : turgor kulit baik, membrane mukosa lembab, intake cairan baik, output cairan
dalam batas normal.
Untuk mencapai tujuan tersebut penulis menggunakan intervensi yang sama pada
kasus 1 dan 2 dengan pedoman pada NIC Fluid Management( 4120), Timbang berat
badan setiap hari dan monitor status pasien, Pertahankan cairan intake dan output yang
akurat, Monitor hasil laboratorium yang relevansi dengan cairan (Mis. BUN, HT),
Monitor status dehidrasi ( kelembaban membran mukosa, nadi adekuat, tekanan darah
ortostatik) jika diperlukan, Monitor vital sign, Tingkatkan asupan oral, Kolaborasi
pemberian cairan iv. Selain itu NIC label yang digunakan yaitu Monitor Cairan (4130)
Tentukan jumlah dan jenis intake/asupan cairan serta kebiasaan eliminasi, Tentukan
factor-faktor resiko yang mungkin menyebabkan ketidakseimbangan cairan, Periksa
capitaly refill, Periksa turgor kulit, Monitor warna, kuantitas, berat jenis urine, Berikan
cairan dengan tepat
Alasan penulis menggunakann NOC dan NIC label diatas karena untuk dapat
mempertahankan kesehatan dan kehidupannya, manusia membutuhkan cairan dan
elektrolit dalam jumlah dan proporsi yang tepat di berbagai jaringan tubuh. Hal ini dapat
dicapai dengan menetapkan intervensi keperawatan NIC manajemen cairan.
Manajemen cairan perlu dilakukan untuk menyeimbangkan cairan karena pada
pasien dengan Diare akan mengalami defisien volume cairan atau dehidrasi. Tidak
hanya menyeimbangkan cairan, penatalaksanaan yang dilakukan adalah penggantian
cairan yang hilang. Dalam pemberian terapi cairan, hal yang terpenting adalah
pemantauan baik secara klinis, maupun laboratorium (Chen ddk, 2009).
2. Diare
Berdasarkan diagnose tersebut penulis merumuskan tujuan pada kasus 1 dan 2 yaitu
selama 3 x 24 jam dengan menggunakan NOC label eliminasi usus (0501) dengan
kriteria hasil pola eliminasi, diare ditingkatkan. Untuk mencapai tujuan tersebut penulis
menrumuskan intervensi dengan menggunakan NIC label Manajemen Diare (0460)
Tentukan riwayat diare, Identifikasi faktor yang menyebabkan diare, Monitor tanda dan
gejala diare, Observasi turgor kulit, Anjurkan keluarga untuk mencatat konsistensi,
frekuensi, volume, warna tinja, Kelola pemberian zinc.
Alasan penulis menggunakan NOC dan NIC label tersebut karena manajemen diare
diperlukan untuk mengetahui riwayat, penyebab, mengetahui perkembangan penyakit
diare, mengetahui konsistensi, frekuensi, volume, dan warna tinja, untuk menghentikan
diare.
3. Ketidakseimbangan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Berdasarkan diagnosa tersebut penulis merumuskan tujuan pada kasus 1 dan 2 yaitu
selama 3x24 jam dengan menggunakan NOC label status nutrisi (1004) dengan kriteria
hasil asupan gizi, asupan makanan, asupan cairan, dan hidrasi ditingkatkan. Untuk
mencapai tujuan tersebut penulis merumuskan intervensi dengan menggunakan NIC
label monitor nutrisi (1160) dengan tindakan identifikasi perubahan berat badan
terakhir, monitor turgor kulit, monitor adanya mual dan muntah, identifikasi
abnormalitas eliminasi bowel identifikasi perubahan nafsu makan. Selain itu, NIC label
yang digunakan yaitu manajemen nutrisi (1100) dengan tindakan identifikasi adanya
alergi atau intoleransi makanan yang dimiliki klien, kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan gizi yang dibutuhkan: diit lunak TKTP (tinggi kalori tinggi protein),
monitor asupan makanan, berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi, motivasi
pemberian nutrisi tambahan ASI atau susu formula. Alasan penulis menggunakan NOC
dan NIC label tersebut karena dalam waktu yang hanya 3x24 jam disesuaikan dengan
kondisi pasien, dan asupan yang dibutuhkan klien. Malnutrisi rumah sakit adalah suatu
keadaan penurunan berat badan akibat dari asupan nutrisi yang tidak adekuat. Nafsu
makan yang kurang bukanlah suatu penyakit, melainkan gejala klinis dari suatu
penyakit. Kekurangan gizi yang ada karena nafsu makan yang kurang perlu diperbaiki
dengan pengaturan makan yang sesuai selera anak, memilih menu makanan yang
kandungan gizinya cukup tinggi dan lebih variatif supaya anak tidak bosan (Aini, 2015)

Anda mungkin juga menyukai