PROPOSAL
OLEH :
LILIK SETIYOWATI
22.222.273
Judul Proposal : Hubungan Pijat Oksitosin Pada Ibu Nifas Dalam Meningkatkan
NPM : 22.222.273
Fakulas : Kebidanan
Menyetujui
Pembimbing,
NPP.19911030.201804.2.001
Dekan,
NPP.19890614.202018.2.002
PENDAHULUAN
Menyusui merupakan hal yang sangat penting bagi seorang ibu untuk buah
hatinya, Karna ASI mempunya banyak nutrisi yang berguna untuk kecerdasan si
bayi. Semua zat yaang terkandung dalam ASI seperti zat putih, Lemak,
Karbohidrat, Vitamin, Mineral, Zat kekebalan, Hormon, Enzim dan Sel darah putih
sangat dibutuhkan oleh bayi untuk tumbuh dan berkembang. Selain itu, ASI juga
2017).
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan agar ibu dapat menyusui secara
eksklusif yaitu Kesehatan, Dukungan, Istirahat dan Rasa nyaman. Kesehatan ibu
memegang peranan penting dalam produksi ASI. Ibu yang sakit, Akan
yang akan diolah oleh sel-sel acini payudara sehingga menyebabkan produksi ASI
kepada bayi. Keluarga memberikan dukungan kepada ibu untuk memberikan ASI
eksklusif selama 6 bulan. Hal ini didukung dengan hasil penelitian Wahyuni
Puskesmas Turi Sleman tahun 2017, Menyimpulkan bahwa ibu yang mendapat
dua kali lebih banyak dibanding ibu yang kurang mendapatkan dukungan dari
suaminya.
Faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif selanjutnya adalah
rasa nyaman. Setelah ibu melahirkan, Ibu akan mengalami rasa tidak nyaman
diseluruh tubuh, Stres dan khawatir tidak bisa mencukupi kebutuhan ASI untuk
buah hatinya. Hal ini akan menghambat sekresi hormon oksitosin. Pada dasarnya
setelah melahirkan tidak semua ibu mampu secara langsung untuk mengeluarkan
ASI karna ASI diproduksi melalui mekanisme kompleks antara rangsangan saraf,
menjadi tidak lancar. Pengeluaran ASI yang tidak lancar dapat menimbulkan
membengkakan pada payudara, jika tidak segera diatasi akan berdampak lebih
lanjut yaitu dapat menyebabkan mastitis dan infeksi. Beberapa hal yang dapat
dilakukan untuk menginduksi hormon oksitosin dan prolactin yaitu dengan cara
Frekuensi dan Lama fase menyusui dan yang terakhir bisa dengan melakukan
tulang costae kelima atau keenam. Pijat ini berfungsi untuk meningkatkan hormon
oksitosin yang dapat merelaksasikan tubuh ibu sehingga ASi pun keluar dengan
sendirinya. Pijat ini merupakan salahn satu terapi yang efektif untuk mengurangi
otot-otot halus dikelenjar payudara mengkerut sehingga ASI akan keluar (Roesli,
2012).
Dengan pijat oksitosin ini juga akan merileksasi ketegangan dan
menghilangkan stres. Pijat oksitosin efektif dilakukan 2 kali sehari pada hari
pertama dan kedua postpartum karna pada kedua hari tersebut ASI belom
terproduksi cukup banyak. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan
ASI pada ibu postpartum fisiologis pada hari kedua dan ketiga, menyatakan ibu
postpartum setelah diberikan pijat oksitosin mempunyai produksi ASI yang lancar.
Selain melancarkan produksi ASI pijat ini juga dapat mengurangi bengkak,
mengurangi sumbatan ASI dan dapat mempertahankan produksi ASI ketika ibu dan
Hasil penelitian Dyah, dkk (2019) dapat disimpulkan bahwa pijat oksitosin
berpeluang untuk meningkatkan produksi ASI. Dimana pijat oksitosin ini bisa
dilakukan oleh suami ataupun keluarga untuk meningkatkan produksi ASI pada ibu
nifas. Hasil peneltian ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Emy Suryani
tahun 2016 tentang pengaruh pijat oksitosin terhadap pengeluaran ASI ibu
oleh kombinasi teknik Marmet dan pijat oksitosin yang dilakukan kepada ibu
wawancara untuk pasien yang bersalin setiap bulannya sebanyak 9 sampai 15 orang
dan diketahui bahwa pijat oksitosin belom pernah dilakukan oleh bidan pada setiap
oksitosin namun tidak diberikan demonstrasi secara langsung kepada Ibu, Suami
maupun Keluarga. Untuk data bulan Februari 2023, Ada 7 dari 9 orang ibu nifas
yang tidak mengerti apa itu manfaat pijat oksitosin dan ada 2 ibu nifas yang
mengetahui pijat oksitosin namum belum pernah dipraktekkan pada masa nifasnya.
karya tulis ilmiah dengan judul “Hubungan Pijat Oksitosin Pada Ibu Nifas Dalam
tersebut maka penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu “Hubungan
Pijat Oksitosin Pada Ibu Nifas Dalam Meningkatkan Produksi ASI Di Klinik Pratama
Produksi ASI Di Klinik Pratama Khairunissa Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2023
Sebagai bahan kajian dan referensi terhadap materi Manfaat Pijat Oksitosin dalam
Memperkuat teori yang sudah ada dan mendukung adanya penelitian yang
sudah ada, Khususnya dibidang kebidanan dalam asuhan pada ibu post partum
2. Bagi Penulis
Menambah ilmu pengetahuan dalam asuhan kebidanan pada ibu post partum
TINJAUAN PUSTAKA
Masa nifas atau post partum disebut puerperium yang berasal dari bahasa
latin yaitu dari kata “puer” yang artinya bayi dan “parous” berarti melahirkan.
Masa nifas (puerperium) merupakan masa setelah kelahiran plasenta dan berakhir
pada waktu alat-alat kandungan pulih kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa
nifas berlangsung selama 6 minggu (42 hari) (Yuliana & Bawon, 2020).
Tujuan dari pemberian asuhan kebidanan pada masa nifas adalah sebagai
berikut :
2. Mendeteksi masalah, mengobati, dan merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu
maupun bayinya.
KB, cara dan manfaat menyusui, imunisasi serta perawatan bayi sehari-hari.
serta peningkatan pengembangan hubungan yang baik antara ibu dan anak.
1. Immediate Postpartum
Periode ini merupakan masa segera setelah plasenta lahir sampai dengan 24
jam pertama. Periode ini dikenal sebagai masa pemulihan dimana ibu
diperbolehkan untuk melakukan aktivitas ringan seperti berdiri dan berjalan. Pada
ini cenderung terjadi beberapa masalah, seperti perdarahan karena atonia uteri
selama kurang lebih enam minggu. Pada periode ini bidan memastikan involusi
uterus dalam keadaan normal, tidak ada demam, tidak terdapat perdarahan, lokhea
tidak berbau busuk, ibu cukup memenuhi kebutuhan nutrisi dan cairan, dan dapat
Pada periode ini merupakan waktu yang diperlukan untuk kembali pulih dan
sehat total terutama bila selama hamil dan persalinan ibu mengalami komplikasi.
Pada periode ini bidan tetap mengontrol keadaan ibu, melakukan perawatan,
pemeriksaan sehari hari, dan memberikan konseling KB (Tonasih & Vianty, 2019).
2.3 Proses Laktasi dan Menyusui
reproduksi tambahan. Setiap payudara terletak pada setiap sisi sternum dan meluas
setinggi antara costa kedua dan keenam. Ukuran payudara berbeda untuk setiap
individu, juga bergantung pada stadium perkembangan dan umur (Puspita & Dwi,
2014).
Payudara (mammae) adalah kelenjar yang terletak dibawah kulit, diatas otot
dada. Fungsi dari payudara adalah memproduksi susu untuk nutrisi bayi. Manusia
mempunyai sepasang kelenjar payudara, yang beratnya kurang lebih 200 gram, saat
hamil 600 gram, dan pada saat menyusui 800 gram. Pada terdapat dua bagian utama
yaitu:
1. Struktur Makroskopis
lingkaran yang terdiri dari kulit yang longgar dan mengalami pigmentasi.
c. Papilla atau puting yaitu bagian yang menonjol di puncak areola payudara.
Laktasi adalah suatu seni yang harus dipelajari dalam pemberian ASI untuk
keberhasilan laktasi tidak diperlukan alat-alat khusus dan biaya yang mahal karena
adalah cara alami untuk memberikan asupan gizi, imunitas dan memelihara
emosional secara optimal bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Tidak ada
susu formula yang dapat menyamai ASI baik dalam hal kandungan nutrisi, faktor
pertumbuhan, hormon, dan terutama imunitas. Karena imunitas bayi hanya bisa
1. Produksi ASI
berakhir ketika muai menstruasi. Hormone yang berperan adalah hormone estrogen
belum keluar karena pengaruh hormone estrogen yang masih tinggi. Kadar estrogen
dan progesteron akan menurun pada saat hari kedua atau ketiga pasca persalinan,
sehingga terjadi sekresi ASI. Pada proses laktasi terdapat dua reflek yang berperan
yaitu refleks prolactin dan refleks aliran yang timbul akibat perangsangan puting
dihambat oleh estrogen dan progesteron yang masih tinggi. Pasca persalinan, yaitu
saat lepasnya plasenta dan berkurangnya fungsi korpus luteum, maka estrogen dan
progesteron juga berkurang.hisapan bayi akan merangsang puting susu dan kalang
mekanik.
prolactin. Hormone ini merangsang sel-sel alveoli yang berfungsi untuk membuat
air susu.
Kadar prolactin pada ibu menyusui akan menjadi normal 3 bulan setelah
melahirkan sampai penyapihan anak dan pada saat anak tersebut tidak aka nada
peningkatan prolactin walau ada hisapan bayi, namun pengeluaran air susu tetap
hormone ini menuju uterus sehingga menimbulkan kontraksi. Kontraksi dari sel
akan memeras air susu yang telah terbuat, keluar dari alveoli dan masuk ke system
duktus dan selanjutnya mengalir melalui duktus lactiferous masuk ke mulut bayi.
Payudara yang menempel pada pipi atau daerah sekeliling mulut, bayi akan
menoleh kearah sentuhan. ini menyebabkan putting susu yang menempel diikuti
dengan membuka mulut dan kemudian berusaha menangkap putting susu (Puspita
mungkin semuanya masuk ke dalam mulut bayi (Puspita & Dwi, 2014). Dengan
demikian, sinus laktiferus yang berada dibawah areola, tertekan anatar gusim lidah
Pada saat air susu keluar dari putting susu, akan disusul dengan gerakan
menghisap yang ditimbulkan oleh otot-otot pipi, sehingga pengeluaran air susu
akan bertambah dan diteruskan dengan mekanisme masuk ke lambung (Puspita &
Dwi, 2014).
sampai tulang costae kelima atau keenam. Pijat oksitosin merupakan salah satu
solusi untuk mengatasi ketidak lancaran produksi ASI. Menurut Depkes RI (2007
dalam Setiowatii, 2017), pijat okitosin dilakukan dengan cara memijat pada daerah
punggung sepanjang kedua sisi tulang belakang sehingga diharapkan ibu akan
(vertebre) sampai costae ke lima atau keenam (Ummah, 2014). Melalui pemijatan
pijat oksitosin ini juga akan merileksasi ketegangan dan menghilangkan stress serta
Saat ibu merasa nyaman atau rileks, tubuh akan mudah melepaskan hormon
meopitel mendorong ASI keluar dari alveolus mammae melalui duktus laktiferus
menuju ke sinus laktiferus dan disana ASI akan disimpan. Pada saat bayi menghisap
puting susu, ASI yang tersimpan di sinus laktiferus akan tertekan keluar kemulut
Wulandari, 2014) :
mood.
Indikasi pijat oksitosin adalah ibu hamil trimester ketiga (36 Minggu
keatas), ibu dalam proses persalinan, ibu post partum dan ibu dengan gangguan
menyusui.
Pijat oksitosin dilakukan dua kali sehari, setiap pagi dan sore. Pijat ini
dilakukan selama 15 sampai 20 menit (Sari, 2015). Pijat ini tidak harus selalu
dilakukan oleh petugas kesehatan. Pijat oksitosin dapat dilakukan oleh suami atau
keluarga yang sudah dilatih. Keberadaan suami atau keluarga selain membantu
memijat pada ibu, juga memberikan suport atau dukungan secara psikologis,
membangkitkan rasa percaya diri ibu serta mengurangi cemas. Sehingga membantu
1. Sebelum mulai dipijat ibu sebaiknya dalam keadaan telanjang dada dan
2. Jika mau ibu juga bisa melakukan kompres hangat dan pijat payudara
terlebih dahulu.
3. Mintalah bantuan pada orang lain untuk memijat lebih baik jika dibantu
oleh suami.
4. Ada 2 posisi yang bisa dilakukan, yang pertama ibu bisa telungkup
5. Kemudian carilah tulang yang paling menonjol pada tengkuk atau leher
6. Dari titik tonjolan tulang tadi turun kebawah kurang lebih 2 cm disitulah
7. Memijat bisa menggunakan jempol tangan kiri dan kanan atau punggung
8. Untuk ibu yang gemuk bisa dengan cara posisi tangan dikepal lalu
bawah sampai batas garis bra, dapat juga diteruskan sampai ke pinggang.
10. Pijat oksitosin bisa dilakukan kapan pun ibu mau dengan durasi 3-5
(Rahayu, 2016).
3. Ibu duduk dengan santai dan nyaman, melipat kedua lengan diatas sebuah
ibu jari, lalu memijat punggung ibu sejajar tulang belakang membentuk
5. Pijatan dilakukan dari leher di kedua sisi tulang belakang kanan dan kiri
5. Adanya nyeri yang berasal dari kontraksi Rahim, Kadang diiringi dengan
6. Isapan lambat dan tegukan oleh si bayi, Menunujukan ASI magalir dan
ditelan si bayi.
Perubahan
Fisiologis dan Nyeri Punggung
Psikologis Ibu Hamil
Terapi non
Farmakologis
Senam Yoga
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak diteliti
variabel, baik yang diteliti maupun yang tidak diteliti (Nursalam, 2018).
2.3 Hipotesis
1. Ada pengaruh pemberian senam yoga terhadap intensitas nyeri punggung ibu
hamil di Klinik Bidan Sartika Manurung Medan Johor Kota Medan tahun 2023
2. pengaruh pemberian senam yoga terhadap kualitas tidur ibu hamil di Klinik
METODOLOGI PENELITIAN
intervensi (Perlakuan) pada satu kelompok atau lebih. Penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui ada/tidaknya hubungan pijat oksitosin pada ibu nifas dalam
Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Mei 2023.
3.2.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu nifas di Klinik Pratama
3.3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut ataupun bagian kecil dari anggota populasi yang diambil menurut
Sampel pada penelitian ini adalah ibu nifas 0 - 42 hari di Klinik Pratama Khairunissa
1. Variabel independen
2. Variabel dependen
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat dari
adanya variabel bebas. Pada penelitian ini yang menjadi variabel dependen
melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau
tersebut bersifat spesifik (tidak berinterpretasi ganda) dan terukur (Nurdin &
Hartati, 2019).
Tabel 3.1 Defenisi Operasional Hubungan pijat okstosin pada Ibu Nifas dalam
Meningkatkan Produksi ASI di Klinik Pratama Khairunissa Kabupaten Muaro
Jambi Tahun 2023
dan jenis instrument yang digunakan, apakah akan menggunakan angket, daftar periksa,
lembar observasi, atau instrument lainnya. Instrumen atau alat ukur yang digunakan
disediakan jawaban ‟Ya‟atau ‟Tidak‟. Jika responden bisa menjawab dengan benar maka
dapat nilai = 1 jika salah dapat nilai = 0. Jumlah kuesioner yang disediakan berjumlah 14
pernyataan. Rumusan yang digunakan untuk mengukur presentasi dari jawaban yang di
dapat dari kuesioner menurut (Zulmiyetri, Safaruddin, & Nurhastuti, 2020) yaitu:
Presentase = x 100
Jumlah Soal
(Zulmiyetri, Safaruddin, & Nurhastuti, 2020) membuat kategori Hasil penelitian
Pada dasarnya, penelitian ini merupakan proses penarikan dari data yang telah
dikumpulkan. Tanpa adanya data maka hasil penelitian tidak akan terwujuddan penelitian
tidak akan berjalan dengan baik. Maka data dalam penelitian ini adalah Data primer data
yang diperoleh langsung dinformasikan pada saat melakukan penyebaran kuesioner. Data
ini akan menggambarkan Pengetahuan Ibu nifas tentang manfaat pijat oksitosin dalam
meningkatkan produksi asi di Klinik Pratama Khairunissa Kabupaten Muaro Jambi Tahun
2023.
Metode pengumpulan data merupakan cara peneliti untuk mengumpulkan data yang
dilakukan dalam penelitian. Metode pengumpulan data terdiri atas wawancara, observasi,
dokumen, focus group discussion, pemeriksaan fisik, dan kuesioner atau angket (Hidayat,
1. Informed Consent
engan menggunakan kuesioner. Kuesioner akan diberikan kepada ibu nifas secara
langsung maupun tidak langsung (daring) yang mempunyai formulir informed consent
disertai dengan data diri responden. Dalam proses pengumpulan data, terdapat berbagai
2. Kuesioner
Kuesioner akan bagikan setelah ibu nifas mengisi informed consent, Isi dari
kuesioner terdapat identitas ibu nifas dan beberapa pernyataan untuk mengetahui
pengetahuan ibu nifas tentang manfaat pijat oksitosin dalam meningkatkan produksi
ASI.
3. Wawancara
1. Tahap Persiapan
ini dilakukan dalam rangka mempersiapkan data yang telah didapatkan di
lapangan untuk di olah lebih lanjut. Pengecekan kembali data merupakan langkah
2. Editing
Langkah ini dilakukan untuk memilahkan serta memisahkan mana data
yang dianggap relavan dengan masalah penelitian yang sedang dilakukan atau tidak
proses analisis.
4. Skoring
Skoring merupakan langkah dalam proses penentuan skor atas setiap
jawaban dari setiap responden yang dijadikan sampel dari penelitian serta
5. Tabulasi Data
Tabulasi data merupakan langkah yang dilakukan setelah tahap editing serta
coding. Tabulasi data dilakukan dengan melakukan penyusunan data dan analisis
data ke dalam bentuk Tabel dengan kategori yang telah ditentukan. Skala Likert
merupakan salah sati metode analisis data yang digunakan dalam melakukan
tabulasi data.
6. Interpretasi Data
Langkah ini dilakukan dalam rangka mendeskripsikan data yang telah
diperoleh yang telah melalui beberapa tahap seperti tahap editing, coding, scoring
terhadap data atau informasi yang didapat dari para responden yang dijadikan
sampel penelitian. Data-data yang telah dikumpulkan oleh peneliti, maka langkah
data yang bersifat mentah menjadi data yang lebih halus sehingga mudah
etika penelitian harus diperhatikan. Masalah etika yang harus diperhatikan antara
1. Sukarela
Penelitian harus bersifat sukarela dan tidak ada unsur paksaan atau tekanan
secara langsung maupun tidak langsung dari peneliti kepada calon responden atau
2. Informed Consent
persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan informed consent adalah agar subjek
mencantumkan nama responden pada lembar atau alat ukur dan hanya menuliskan
kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.
4. Kerahasiaan (Confidentiality)
hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil(Hidayat,A Aziz
Halimul.2014).
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, R. P., Rusmil, K., Parmadi, W., Mose, J. C., Sulaeman, J., et al. 2015, Pengaruh Pijat
Oksitosin dan Memerah ASI terhadap Produksi ASI pada Ibu Postpartum dengan Seksio
Sesarea, Jurnal Pendidikan dan Pelayanan Kebidanan Indonesia, Vol 2 No 1 hal 1-
7Bahiyatun. 2019. Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta : EGC
Dian EN. 2017. Metode SPEOS (Stimulasi Pijat Endorphin, Oksitosin dan Sugestif) Dapat
Meningkatkan Produksi ASI
Elis, A., Maryam, A., Sakona, Y., & Kasmawati. (2019). Analisis Hubungan Pengetahuan ibu
Nifas Dengan Tanda-Tanda Bahaya Masa Nifas di Rumah Sakit Umum daerah Labuang Baji
Makassar. Jurnal Ilmiah Media Bidan, 4(2), 67–71.
Eva W, Elvika Shanti. 2017. Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Metode
Memperlancar Pengeluaran Air Susu Ibu (ASI).
Hidayat, A Aziz Halimul. 2014. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta :
Salemba Medika
Ibrahim, S. S., Suciawati, A., & Indrayani, T. (2021). Pengaruh Edukasi Pijat Oksitosin Terhadap
Pengetahuan Ibu Postpartum Di Klinik Ikhwan Sentul Kabupaten Bogor Tahun 2021. 4(1),
7–13. https://doi.org/10.30994/jqwh.v4i1.102
Khasanah, N. A. & Sulistyawati W. 2017, Buku Ajar Nifas dan Menyusui, CV Kekata Group,
Surakarta
Kusmiwiyati, A., Triningsih, R. W., Malang, P. K., Kunci, K., Tinggi, P., Uteri, F., Lochea, P., &
Normal, P. (2018). HUBUNGAN PIJAT OKSITOSIN DENGAN PENURUNAN TFU DAN
PENGELUARAN LOCHEA PADA IBU POSTPARTUM NORMAL. X(2).
Laila.C. Saadah ,2019, Gambaran Pengetahuan Ibu Postpartun tentang Pijat Oksitosin di
Puskesmas Bergas, Jawa Tengah.
Lowdermilk, D. L., Perry, S. E., Cashion, K. 2013, Keperawatan Maternitas Edisi 8, Salemba
Medika, IndonesiaMardiyaningsih. 2012. Efektifitas Kombinasi Teknik Marmet dan Pijat
Oksitosin terhadap Produksi ASI Ibu Postpartum Di Rumah Sakit Wilayah Jawa Tengah.
Tesis. Universitas
Nora,R., Juhrotun N,. Riska A. 2018. Peningkatan Pengetahuan Ibu Nifas tentang Pijat Oksitosin di
Pesurungan Lor Kota Tegal.
http://ejournal.poltektegal.ac.id/index.php/abdimas/article/view/960
Qiftiyah, M., & Ulya, K. (2018). Studi Diskriptif Tentang Mobilisasi Dini Terhadap Pengeluaran
Lochea Pada Ibu Nifas Hari Ke-4. Jurnal Kebidanan, 10(1), 6.
Rahayu, R Yuliani., & Sudarmiati, S. (2016). Pengetahuan ibu primipara tentang faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi produksi ASI
Sari dkk. 2014. Asuhan Kebidanan Masa Nifas ( Postnatal Care). Jakarta : Trans Info Media.
Setiowati, W. 2017, Hubungan Pijat Oksitosin dengan Kelancaran Produksi ASI pada Ibu Post
Partum Fisiologis Hari Ke 2-3, Jurnal Darul Azhar, Vol 3 No 1
Selby.S. Ibrahim, Anni S., Triana. I,2021, Pengaruh Edukasi Pijat Oksitosin Terhadap Pengetahuan
Ibu Postpartum di Klinik Ikhwan Sentul Kabupaten Bogor.
Suherni, S., dkk. 2012. Perawatan Masa Nifas. Cetakan kelima. Yogyakarta : Fitramaya
Sudiharto, K. I. & Wahyu, P. 2015, Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Nuha Medika,
Yogyakarta.
Susanti, D. R., & Yuliasari, T. R. (2019). Tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang pijat oksitosin
untuk memperlancar produksi asi. Jurnal Ilmu Kebidanan, 6, 31–37.
Ummah, F. (2014). Pijat Oksitosin Untuk Mempercepat Pengeluaran ASI Pada Ibu Pasca Salin
Normal Di Dusun Sono Desa Ketanen Kecamatan Panceng Gresik. Stikes Muhammadiyah
Lamongan.
Vaikoh, E. (2017). Pijat Oksitosin Dengan Relaksasi Murotall Al-Qur'an Untuk Memperlancar
Produksi ASI Ibu Nifas Ny. S Umur 29 Tahun Di BPM Ida Ayu Astiti. Artikel Ilmiah.
Wahyuni, E. 2017, Dukungan Suami, dalam Keberhasilan Pemberian ASI Ekslusif Di Puskesmas
Turi Sleman Yogyakarta
Yusuf, N. (2019). Pengetahuan Dan Sikap Ibu Post Partum Normal Tentang Tehnik Menyusui
Yang Benar Di Klinik Sunggal. Jurnal Maternitas Kebidanan, 4(2), 114.
https://doi.org/10.34012/jumkep.v4i2.735
Dengan hormat,
Dengan perantaraan surat ini saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Lilik Setiyowati
NIM : 022019011
Alamat : Jl. Besar Delitua No. 77 Deli Tua Timur Kecamatan Deli Tua
Hormat saya,
(Lilik Setiyowati)
LAMPIRAN 1.2
INFORMED CONSENT
(Persetujuan Menjadi Partisipan)
Nama :
Umur :
Alamat :
Menyatakan bahwa saya telah mendapatkan penjelasan secara rinci dan telah
mengerti mengenai penelitian yang akan dilakukan oleh dengan Judul Hubungan Pijat
Oksitosin pada Ibu Nifas dalam Meningkatkan Produksi ASI di Klinik Pratama
Khairunissa Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2023 Saya berharap jawaban yang saya
berikan dijaga kerahasiannya, Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebener -
Peneliti Responden
(Lilik Setiyowati) ( )
LAMPIRAN 1.3
LEMBAR KUISIONER PENELITIAN
Hubungan Pijat Oksitosin pada Ibu Nifas dalam Meningkatkan Produksi ASI di
Klinik Pratama Khairunissa Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2023
DATA DEMOGRAFI
Identitas Respondon
Nama Lengkap :
Umur :
Pendidikan :
Tidak sekolah
SD
SMP
SMA
Perguruan Tinggi
Pekerjaan :
Tidak bekerja
Petani/Pedagang
Buruh
Pegawai Swasta
PNS/ PORLI
Pertanyaan yang berhubungan dengan Pijat Oksitosin pada Ibu Nifas dalam
Tahun 2023
Petunjuk:
1. Dengan tidak mengurangi rasa hormat mohon bantuan dan kesedian dari ibu untuk
2. Berilah tanda centang (√) pada kolom Ya atau Tidak pada pilihan jawaban yang paling
3. Pertanyaan yang tersedia mengenai pengetahuan ibu mengenai manfaat pijat oksitosin.
Pertanyaan:
No Pernyataan Jawaban
Ya Tidak
1. pijat oksitosin adalah pijat relaksasi untuk merangsang
hormon kebahagian.
2. Pijat oksitosin yang dilakukan sepanjang tulang belakang
dapat merelaksasikan ketegangan pada punggung.
3. Kegiatan seperti pijat oksitosin berguna untuk
merileksasikan seluruh badan.
4. Dengan melakukan pijat oksitosin dapat mengurangi
ketidaknyamanan fisik.
5. Memperbaiki mood dan menghilangkan stres merupakan
salah satu manfaat pijat oksitosin.
6. Kegiatan seperti pijat oksitosin dapat memperlancar
pengeluaran ASI.
7. Pijat oksitosin dapat mengurangi pembengkakan pada
tubuh ibu nifas
8. Manfaat lain dari pijat oksitosin ialah dapat mengurangi
sumbatan ASI.
9. Pijat oksitosin juga dapat mempertahankan produksi ASI
ketika ibu dan bayi sakit.
10. Pijat oksitosin ini dilakukan selama 15 sampai 20 menit.
11. Pijat ini tidak harus selalu dilakukan oleh petugas
kesehatan. Pijat oksitosin dapat dilakukan oleh suami atau
keluarga yang sudah dilatih
12. Keberadaan suami atau keluarga selain membantu
memijat pada ibu, juga memberikan suport atau dukungan
secara psikologis, membangkitkan rasa percaya diri ibu
serta mengurangi cemas. Sehingga membantu
merangsang pengeluaran hormon oksitosin.
13. Ada 2 posisi yang bisa dilakukan pada saat melakukan
pijat oksitosin, yang pertama ibu bisa berdiri dan yang
kedua ibu bisa kayang.
14. Sebelum mulai dipijat ibu sebaiknya dalam keadaan
telanjang dada dan menyiapkan cangkir yang diletakkan
di depan payudara untuk menampung ASI yang mungkin
menetes keluar saat pemijatan dilakukan.