Anda di halaman 1dari 12

KOMISI ETIK PENELITIAN KESEHATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


NGUDIA HUSADA MADURA
Jl. RE. Martadinata No. 45 Bangkalan 69116 Telp. (031) 3091871 Fax (031) 3061522
Email : kepk.nhm@gmail.com Web : www.stikesnhm.ac.id

PROTOKOL TELAAH ETIK PENELITIAN KESEHATAN


(Di isi Oleh Ketua Peneliti)

A. Informasi Umum
1 Ketua pelaksana / peneliti : Kurnia Nirmalasari, Amd. Keb
utama (nama dan gelar)
NIM/NIDN : 20153020025
Prodi/ Bidang Ilmu : D IV Kebidanan
No. HP : : 0822 4560 9090
E-mail : nirmalasarikurnia@gmail.com
2 Institusi penyelenggara : STIKES NGUDIA HUSADA MADURA
penelitian
3 Penelitian  Bukan kerjasama
o Kerjasama nasional
o Kerjasama Internasional, jumlah Negara terlibat....
o Melibatkan peneliti asing
Diisi apabila melibatkan peneliti asing

Nama, Gelar, Institusi Tugas dan Fungsi Telp/ Fax

5 Tempat penelitian RSUD SYARIFAH AMBAMI RATO EBU BANGKALAN


6 Waktu penelitian Maret – April 2021
7 Waktu pengumpulan data
8 Apakah protokol ini pernah o Ya : diterima/ditolak
diajukan ke komisi etik lain?  Tidak

B. Skrening Protokol Penelitian

No Protokol Penelitian Keterangan


1 Judul penelitian : Pengaruh Pijat Oksitosin dan Pemberian Sari Kurma Terhadap
Kelancaran ASI Ibu Post Partum
2 Ringkasan proposal riset dengan : Menyusui adalah keterampilan yang dipelajari ibu dan bayi
bahasa awam / non-teknis (max: untuk pemenuhan nutrisi pada bayi selama enam bulan.
250 kata) Fenomena yang terjadi pada ibu yang melahirkan anak sering
mengalami masalah menyusui dengan tidak lancarnya ASI dan
mengeluhkan bayi sering menangis atau menolak menyusu
(Perinasia, 2010).
Studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 15 Januari
2021 di ruang nifas terdapat 7 ibu post partum, dari 7 orang
tersebut 28,6% atau 2 orang ibu pengeluaran ASI nya lancar
dan 71,4% atau 5 orang ibu pengeluaran ASI nya tidak lancar.
Keluaran ASI dapat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu
produksi dan pengeluaran. Produksi ASI dipengaruhi oleh
hormon prolaktin sedangkan pengeluaran dipengaruhi oleh
hormon oksitosin. Hormon prolaktin dipengaruhi oleh faktor
makanan yang dikonsumsi oleh ibu. Makanan yang banyak
mengandung nutrisi penting seperti zat besi, protein, dan
mineral dapat meningkatkan prolaktin yang dapat
mempengaruhi produksi ASI. Keluaran ASI juga dipengaruhi
oleh hormon oksitosin. Pijatan di daerah tulang belakang ini
juga akan merileksasi ketegangan dan menghilangkan stres dan
hormon oksitosin keluar membantu pengeluaran air susu ibu
(Astutik dkk, 2015).
3 Pernyataan yang jelas tentang : Pemberian ASI secara dini akan menstimulasi produksi ASI
urgensi dan pentingnya dengan meningkatkan prolaktin. Upaya untuk mengurangi
penelitian, untuk pembangunan perdarahan dan untuk meningkatkan produksi ASI dapat
dan untuk memenuhi kebutuhan dilakukan dengan memberikan rangsangan berupa pemijatan,
bangsa/penduduk lokasi atau pemberian suplementasi untuk meningkatkan produksi
penelitian (B, S3); ASI. Dampak keluaran ASI yang tidak adekuat dapat
mengakibatkan kurangnya asupan nutrisi bayi sehingga
diperlukan nutrisi tambahan berupa susu formula untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi pada bayi.
4 Pandangan para peneliti tentang : Berdasarkan penelitian terdahulu masalah yang terjadi
isu-isu etik dari penelitian ini adalah beberapa ibu post partum belum mengetahui manfaat
dan bagaimana saran pijat oksitosin dan sari kurma dari itu peneliti tertarik untuk
mengatasinya (A, S2); melakukan penelitian dengan tujuan menganalisis pengaruh
Pijat Oksitosin dan Pemberian Sari Kurma Terhadap
Kelancaran ASI Ibu Post Partum di RSUD Syarifah Ambami
Rato Ebu Bangkalan sehingga dapat meningkatkan produksi
ASI ibu post partum.
5 Ringkasan hasil hasil studi : a. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
sebelumnya sesuai topik Darul A. tahun 2016 yang berjudul Hubungan Pijat
penelitian, termasuk yang belum Oksitosin dengan Kelancaran Produksi ASI pada Ibu Post
dipublikasi yang diketahui para Partum Fisiologis hari ke 2–3 didapatkan hasil bahwa ada
peneliti dan sponsor, dan hubungan pijat oksitosin dengan kelancaran produksi ASI
informasi penelitian yang sudah pada ibu post partum dalam hari ke 2–3.
dipublikasi, termasuk kajian- b. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
kajian pada binatang (Guideline Ani Prianti, Rahayu Eryanti dan Rahmawati tahun 2020
4) (B, S2); yang berjudul Efektivitas Pemberian Sari Kurma Terhadap
Kelancaran Produksi ASI Ibu Post Partum di RSKDIA Siti
Fatimah Makassar didapatkan hasil bahwa kelancaran
produksi ASI pada kelompok intervensi sebagian besar
cukup dan sesudah diberikan intervensi mengalami
peningkatan produksi ASI menjadi lancar.
c. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Yessy Roulina Siregar tahun 2018 yang berjudul Hubungan
Pijat Oksitosin dengan Pengeluaran ASI pada Ibu Post
Partum di Klinik Sally Medan didapatkan hasil bahwa
pengeluaran ASI pada kelompok intervensi sebagian besar
masih kurang dan sesudah diberikan intervensi mengalami
peningkatan pengeluaran ASI.
d. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Ema Pilaria dan Rita Sopiatun tahun 2017 yang berjudul
Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap Produksi ASI Pada Ibu
Post Partum di Wilayah Kerja Puskesmas Pejeruk Kota
Mataram didapatkan hasil bahwa produksi ASI pada
kelompok intervensi sebagian besar kurang dan sesudah
diberikan intervensi mengalami peningkatan produksi ASI
menjadi lancar.
e. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Dwi Yulinda dan Imroatul Azizah tahun 2017 yang berjudul
Pengaruh Sari Kurma Terhadap Prolaktin dan Pengeluaran
ASI Pada Ibu Post Partum di BPM Pipin Heriyanti
Yogyakarta didapatkan hasil bahwa keluaran ASI pada
kelompok intervensi sebagian besar produksi ASI kurang
dan sesudah diberikan intervensi mengalami peningkatan
produksi ASI.
f. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Umy Naziroh tahun 2017 yang berjudul Pengaruh Pijat
Oksitosin Terhadap Kelancaran ASI Pada Ibu Primipara di
Desa Segodobancang Sidoarjo didapatkan hasil bahwa ada
pengaruh pijat oksitosin terhadap kelancaran ASI pada ibu
primipara.
g. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Eka Endah tahun 2016 yang berjudul Pengaruh Pijat
Oksitosin Terhadap Percepatan Pengeluaran ASI Ibu Post
Partum di RSUD Sunan Kalijaga Demak didapatkan hasil
bahwa ada pengaruh oksitosin terhadap percepatan
pengeluaran ASI ibu post partum.
6 Pernyataan bahwa prinsip- : a. Nilai sosial : penelitian ini dilakukan disesuaikan dengan
prinsip yang tertuang dalam masalah atau fakta yang terjadi, pada penelitian ini peneliti
pedoman ini akan dipatuhi (B, memperhatikan nilai sosial sehingga menjunjung tinggi hak
S2); asasi manusia (responden), menghormati dan melindungi
responden serta memberikan rasa adil di tempat penelitian
b. Nilai ilmiah : pada penelitian ini akan didapat informasi
yang valid dan handal untuk responden sendiri yang
bertujuan menganalisis pengaruh Pijat Oksitosin dan
Pemberian Sari Kurma Terhadap Kelancaran ASI Ibu Post
Partum di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan
sehingga kelancaran ASI meningkat. Dalam hal ini peneliti
menggunakan referensi buku minimal 10 tahun terakhir dan
jurnal 5 tahun terakhir sehingga bisa menghasilkan
penelitian yang bermakna.
c. Pemerataan beban dan manfaat pada penelitian ini
dipastikan tidak memiliki resiko dan dampak karena tidak
memberikan intervensi secara farmakologi yang memang
memiliki efek samping melainkan memberikan intervensi
dari non farmakologi. Manfaat yang bisa didapatkan adalah
meningkatkan pengetahuan dan motivasi masyarakat tentang
manfaat pijat oksitosin dan sari kurma untuk meningkatkan
produksi ASI pada ibu post partum.
d. Potensi manfaat dan resiko : konsekuensi pada penelitian ini
hanya mengorbankan waktu untuk melakukan intervensi
selama 30 menit (pre test dan post test) sesuai SOP manfaat
yang bisa didapat adalah responden dapat meningkatkan
pengetahuan dan motivasi masyarakat tentang manfaat pijat
oksitosin dan sari kurma untuk meningkatkan produksi ASI
pada ibu post partum.
e. Bujukan / eksploitasi bujukan dilakukan kepada responden
agar bersedia menjadi partisipan dengan cara memberikan
reward berbentuk souvenir, pada peneliti ini tidak ada
tindakan yang bertujuan untuk mengambil keuntungan atau
memanfaatkan data yang diperoleh secara berlebihan dan
sewenang–wenang sehingga bisa dipastikan tidak ada
eksploitasi.
f. Rahasia dan privacy pada penelitian ini, peneliti selalu siap
menjaga kerahasiaan dan privacy dengan menghormati
usaha responden yang sudah bersedia memberikan informasi
yang berpedoman pada etika penelitian.
7 Penjelasan tentang usulan review : -
protokol etik sebelumnya dan
hasilnya
8 Gambaran singkat tentang lokasi : Lokasi penelitian ini dilakukan di RSUD Syarifah Ambami
penelitian, termasuk informasi Rato Ebu Bangkalan, informasi yang bersedia dan fasilitas
ketersediaan fasilitas yang layak yang ada layak untuk keamanan dan ketepatan dijadikan tempat
untuk keamanan dan ketepatan penelitian
penelitian, dan informasi
demografis dan epediologis yang
relevan tentang daerah penelitian
(A dan B, S1, S2);
9 Nama dan alamat sponsor : -
10 Nama, alamat, afiliasi lembaga, : Tidak ada pengalaman peneliti sebelumnya
kualifikasi dan pengalaman
ketua peneliti dan peneliti
lainnya (Guideline 1) (A, S2,
S4);
11 Tujuan penelitian, hipotesa, : 1. Tujuan Umum
pertanyaan penelitian, asumsi Menganalisis pengaruh pijat oktitosin dan pemberian
dan variabel penelitian sari kurma terhadap kelancaran ASI ibu post partum di
(Guideline 1) (B, S2, S3); RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi kelancaran ASI ibu post partum
sebelum dilakukan pijat oksitosin dan pemberian sari
kurma di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu
Bangkalan.
b. Mengidentifikasi kelancaran ASI ibu post partum
setelah dilakukan pijat oksitosin dan pemberian sari
kurma di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan
c. Menganalisis pengaruh pijat oksitosin dan pemberian
sari kurma terhadap kelancaran ASI ibu post partum di
RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah:
H1 : Ada pengaruh pijat oksitosin dan pemberian sari kurma
terhadap kelancaran ASI ibu post partum.
12 Deskipsi detail tentang desain : Dalam penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan
ujicoba atau penelitian. Bila Quasy Eksperimen dengan desain rancangan Control Group
ujicoba klinis, deskripsi harus Design yang bertujuan untuk mengetahui suatu pengaruh yang
meliputi apakah kelompok timbul sebagai akibat dari adanya perlakuan tertentu (Sugiono,
treatmen ditentukan secara 2014). Sedangkan dilihat dari waktu penelitian, rancangan
random, (termasuk bagaimana penelitian yang digunakan adalah Control Group Design
metodenya), dan apakah blinded dengan tiga kelompok yaitu kelompok yang diberikan pijat
atau terbuka (Guideline 5) (B, oksitosin, kelompok yang diberikan sari kurma dan kelompok
S2, S3); kontrol yang tidak diberikan perlakuan.
13 Jumlah subyek yang dibutuhkan : Populasi dalam penelitian ini adalah ibu post partum pada hari
sesuai tujuan penelitian dan ketiga di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan selama
bagaimana penentuannya secara periode bulan April 2021. Sampel penelitian dilakukan dengan
statistik (A dan B, S2,S3); dengan cara purposive sampling.
14 Kriteria partisipan atau subyek : Responden yang dipilih yaitu ibu post partum pada hari ketiga
dan jastifikasi penentuan yang di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan.
tidak masuk kriteria dari Kriteria inklusi dalam penelitian ini sebagai berikut :
kelompok kelompok berdasarkan 1. Ibu post partum hari ketiga
umur, sex, faktor sosial atau 2. Ibu post partum yang tidak mengkonsumsi pelancar ASI
ekonomi, atau alasan alasan 3. Ibu post partum dengan operasi section caesaria
lainnya (Guideline 3) (A dan B, 4. Bayi yang hanya diberikan ASI
S1,S2, S3);
15 Jastifikasi melibatkan anak anak : Dalam penelitian ini tidak melibatkan anak–anak atau usia
atau orang dewasa yang tidak rentan, ibu post partum dengan gangguan psikologis dan
mampu memberikan informed dengan masalah payudara. penelitian ini mengambil partisipan
consent, atau kelompok rentan, yang dapat mengambil keputusan secara individu, serta
serta langkah langkah bagaimana meyakinkan tentang kerahasiaan data pribadinya terjaga dan
meminimalisir bila terjadi resiko privasi ibu terjamin.
(Guidelines 15, 16 and 17) (B
dan H, S2,S3,S7);
16 Proses rekrutmen (misalnya : Yang pertama persetujuan dari pihak RSUD Syarifah Ambami
lewat iklan), serta langkah Rato Ebu Bangkalan, peneliti menyeleksi responden dengan
langkah untuk menjaga privasi berpedoman pada kriteria sampel yang sudah ditentukan.
dan kerahasiaan selama Selanjutnya meminta persetujuan dari responden penelitian
rekrutmen (Guideline 3) (A,B (ibu post partum pada hari ketiga) dengan memberikan surat
dan H, S1, S2, S4,S6,S7) persetujuan menjadi responden (Informed Concent) kepada
ibu, setelah itu peneliti langsung melakukan intervensi
penelitian di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan. Pada
penelitian ini peneliti berpedoman terhadap etika penelitian
sehingga kerahasiaan data dari partisipan terjaga.
17 Deskripsi dan penjelasan semua : Penelitian ini dilakukan intervensi pada kelompok yang
intervensi (metode administrasi diberikan pijat oksitosin yang dilakukan pada ibu post partum
treatmen, termasuk rute pada hari ketiga selama 15 menit 2 kali sehari. Kelompok
administrasi, dosis, interval yang diberikan sari kurma yang dilakukan pada ibu post
dosis, dan masa treatmen produk partum pada hari ketiga sebanyak 3 sendok makan 3 kali
yang digunakan (investigasi dan sehari. Setelah 3 hari mendapatkan intervensi maka peneliti
komparator) (B, S2, S3); melakukan post test kepada tiga kelompok responden dengan
kuesioner sehingga bisa mengetahui adanya pengaruh
terhadap intervensi yang dilakukan.
18 Rencana dan jastifikasi untuk : -
meneruskan atau menghentikan
standar terapi selama penelitian
(Guidelines 4 and 5) (A dan B,
S2,S3);
19 Treatmen/Pengobatan lain yang : - Penelitian ini tidak menggunakan pengobatan farmakologi
mungkin diberikan atau yang memiliki efek samping melainkan dengan terapi alami
diperbolehkan, atau menjadi yaitu terapi pijat oksitosin dan pemberian sari kurma yang
kontraindikasi, selama penelitian dilakukan sesuai kriteria inklusi kecuali yang memiliki
(Guideline 6) (A dan B, S2, S3); kriteria eksklusi sebagai berikut :
a. Ibu post partum dengan gangguan psikologis
b. Ibu post partum dengan masalah pada payudara seperti
mastitis, lecet pada puting dan puting susu yang tidak
menonjol
20 Test test klinis atau lab atau test : Pada penelitian ini dilakukan test setelah diberikan intervensi
lain yang harus dilakukan (A dan dan tanpa harus dilaksanakan pemeriksaan lab.
B, S2,S3);
21 Sampel dari form laporan kasus : Dalam hal ini instrumen kelancaran ASI mengadopsi dari
yang sudah distandarisir, metode buku dan penelitian–penelitian terdahulu sehingga tidak perlu
pencataran respon teraputik dilakukan uji validitas.
(deskripsi dan evaluasi metode Pada penelitian ini prosedur pengukuran dengan kuesioner
dan frekuensi pengukuran), sebelum dan sesudah diberikan intervensi kepada responden
prosudur follow-up, dan, bila yang bersedia diteliti setelah itu selanjutnya data–data
mungkin, ukuran yang diusulkan dianalisa untuk mengetahui hasil penelitian.
untuk mentukan tingkat
kepatuhan subyek yang
menerima treatmen (B,
S2,S3,S7);
22 Aturan atau kriteria kapan : Pada penelitian ini intervensi dihentikan sesuai dengan waktu
subyek bisa diberhentikan dari yang sudah ditentukan, setelah itu hasil dapat dianalisa.
penelitian atau uji klinis, atau,
dalam hal studi multi senter,
kapan sebuah pusat/lembaga di
non aktifkan, dan kapan
penelitian bisa dihentikan (tidak
lagi dilanjutkan) (A,B, S2,
S3,S7);
23 Metode pencatatan dan pelaporan : -
adverse events atau reaksi, dan
syarat penanganan komplikasi
(Guidelines 4 and 23) (B,
S2,S3,S7);
24 Resiko resiko yang diketahui dari : Resiko dari rencana intervensi yang akan diberikan kepada
adverse events, termasuk resiko responden kemungkinannya sangat kecil. Pada intervensi pijat
yang terkait dengan masing oksitosin kemungkinan tidak akan terjadi resiko apapun
masing rencana intervensi, dan dikarenakan ibu akan merasa rileks saat diberikan tindakan
terkait dengan obat, vaksin, atau pijat oksitosin. Pada intervensi pemberian sari kurma
terhadap prosedur yang akan kemungkinan resiko yang terjadi adalah responden yang
diuji cobakan (Guideline 4) (B belum terbiasa mengkonsumsi sari kurma sebelumnya akan
dan H, S2,S3,S4,S7); merasa enek dengan rasa sari kurma yang terlalu manis.
25 : Manfaat yang didapat oleh responden ketika mengalami
produksi ASI tidak lancar atau kurang lancar dapat melakukan
pijat oksitosin dan mengkonsumsi sari kurma sehingga
Potensi keuntungan penelitian produksi ASI dapat meningkat daripada sebelumnya. Manfaat
secara pribadi bagi subyek dan lain bagi penelitian selanjutnya sebagai bahan evaluasi
bagi yang lainnya terhadap teori dan sumber tambahan bagi peneliti berikutnya
yang berhubungan dengan pengaruh pijat oksitosin dan
pemberian sari kurma terhadap kelancaran ASI ibu post
partum pada hari ketiga.
26 Harapan keuntungan penelitian : Dari hasil penelitian ini dapat mengetahui pengaruh pijat
bagi penduduk, termasuk oksitosin dan pemberian sari kurma terhadap kelancaran ASI
pengetahuan baru yang ibu post partum.
kemungkinan dihasilkan oleh
penelitian (Guidelines 1 and 4),
(B dan H, S1,S3,S7);
27 Untuk penelitian yang membawa : Dalam penelitian ini dilakukan intervensi atau perlakuan yang
resiko luka fisik, membuat tidak beresiko menimbulkan luka fisik.
rencana detil, termasuk asuransi,
untuk memberikan pengobatan
termasuk biaya dan memberikan
kompensasi jika terjadi
disabilitas atau kematian
(Guideline 14)
(A,B,H,S1,S5,S7);
28 Kemungkinan memberikan : Penelitian ini melakukan intervensi pada dua kelompok yaitu
kelanjutan akses bila hasil kelompok yang diberikan pijat oksitosin selama 15 menit dua
intervensi menghasilkan manfaat kali sehari selama 3 hari dan kelompok yang diberikan sari
yang signifikan, modalitas yang kurma sebanyak 3 sendok tiga kali sehari selama 3 hari dan
tersedia, pihak pihak yang akan dilakukan post test setelah 3 hari sehingga dapat melihat
mendapatkan keberlangsungan adanya pengaruh dalam penelitian ini.
pengobatan, organisasi yang akan
membayar, dan untuk berapa
lama (Guideline 6) (B,H,S3,S7);
29 Untuk penelitian yang : Melibatkan ibu post partum pada hari ketiga.
melibatkan ibu hamil,
perencanaan untuk memonitor
kesehatan ibu dan kesehatan anak
jangka pendek maupun jangka
panjang (Guideline 19) (B dan H,
S3,S7);
30 Cara yang diusulkan untuk : Penelitian ini memberikan informasi atau penjelasan tentang
mendapatkan informed consent prosedur yang akan dilakukan. Apabila responden kurang
dan prosedur yang direncanakan memahami, maka peneliti akan menjelaskan kembali. Jika
untuk mengkomunikasikan responden beersedia, maka responden diminta untuk
informasi penelitian kepada melakukan informed consent sebagai bukti bahwa responden
calon subyek, termasuk nama bersedia untuk diteliti.
dan posisi wali bagi yang tidak
bisa memberikannya. (Guideline
9) (H, S6, S7);
31 Bila calon subyek tidak bisa : Pada penelitian ini subjek yang diambil adalah ibu post
memberikan informed consent, partum pada hari ketiga di di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu
memberikan keyakinan bahwa Bangkalan yang sudah dipastikan paham apa itu informed
izin akan didapatkan dari yang consent dan penelitian.
berhak mewakili, atau, bila anak
paham tentang informed consent
tapi belum cukup umur, akan
mendapatkan persetujuan dari
orang tua atau wali (Guidelines
16 and 17) (H, S6, S7);
32 Deskripsi tentang ekonomi atau : Pada penelitian ini subjek yang bersedia diteliti akan diberikan
bujukan atau insentif pada calon reward berupa parsel kue dan deterjen.
subyek untuk ikut berpartisipasi,
seperti uang, hadiah, layanan
gratis, atau yang lainnya (A, B
dan H, S1,S4,S5,S7);
33 Rencana dan prosedur, dan orang : Peneliti ini akan bertanggungjawab dan menginformasikan
yang betanggung jawab untuk ketika ditemukan bahaya dan peneliti mengambil keuntungan
menginformasikan pada peserta secara pribadi dan ketika ada penelitian terkait yang sama
hal hal yang bisa muncul dalam sehingga bisa mempengaruhi keberlangsungan subjek dalam
studi (seperti bahaya atau memberikan informasi atau dalam penelitian.
keuntungan), atau tentang riset
lain tentang topik yang sama,
yang bisa mempengaruhi
keberlangsungan keterlibatan
subyek dalam penelitian
(Guideline 9) (B dan H, S3, S7);
34 Perencanaan untuk : Setelah peneliti berhasil mendapatkan data dan dianalisa,
menginformasikan hasil peneliti akan menyampaikan hasilnya sehingga jika ada yang
penelitian pada subyek atau mengalami produksi ASI kurang dapat dilakukan intervensi
partisipan (B dan H, S3, S4, S7); yang sama pada saat penelitian.
35 Langkah – langkah proteksi : Setelah peneliti mendapatkan data dari responden yang
kerahasiaan data pribadi, dan bersedia diteliti, selanjutnya untuk mengantisipasi kebocoran
penghormatan privasi orang, maka peneliti menyimpan data secara pribadi sehingga
termasuk kehati-hatian untuk kerahasiaan data pribadi dan penghormatan privasi orang
mencegah bocornya rahasia hasil dijamin terjaga kecuali atas izin responden.
test genetik pada keluarga
kecuali atas izin dari yang
bersangkutan (Guidelines 4, 11,
12 and 24) (B dan H, S3, S6, S7);
36 Informasi tentang bagaimana : Pada penelitian ini dilakukan di di RSUD Syarifah Ambami Rato
kode; bila ada, untuk identitas Ebu Bangkalan tetapi tidak ada kode khusus seperti halnya
subyek dibuat, di mana di simpan rekam medis, data disimpan secara pribadi oleh peneliti dan
dan kapan,, bagaimana dan oleh petugas kesehatan di di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu
siapa bisa dibuka bila terjadi Bangkalan dan akan dibuka kembali apabila diperlukan.
emergensi (Guidelines 11 and
12) (B dan H, S3,S6, S7);
37 Kemungkinan penggunaan lebih : -
jauh dari data personal atau
material biologis (Guidelines 11
and 12) (H, S2,S6,S7).
38 Deskripsi tentang rencana : Dalam penelitian ini menggunakan editing, coding, scoring
tencana analisa statistik, dan tabulating. Analisa data dalam penelitian ini untuk
termasuk rencana analisa interim mengetahui pengaruh variabel independen “Pijat Oksitosin
bila diperlukan, dan kreteria bila dan Pemberian Sari Kurma” terhadap variabel dependen “
atau dalam kondisi bagaimana Kelancaran ASI Ibu Post Partum”. Dalam penelitian ini,
akan terjadi penghentian peneliti menggunakan Uji Statistik Wilcoxon.
prematur keseluruhan penelitian
(Guideline 4) (B,S2);
39 Rencana-rencana untuk : Pada penelitian ini menganalisis adanya pengaruh dan
memonitor keberlansungan memberikan intervensi yang non farmakologi sehingga tidak
keamanan obat atau intervensi melakukan monitor keamanan obat
lain yang dilakukan dalam
penelitian atau trial, dan, bila
diperlukan, pembentukan komite
independen untuk data dan safety
monitoring (Guideline 4)
(B,S3,S7);
40 Daftar referensi yang dirujuk : Ambarwati. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Nifas.
dalam protokol (B,S2); Yogyakarta: Mitra Cendikia Press.
Astuti dkk. 2015. Asuhan Kebidanan Dan Menyusui.
Yogyakarta: Erlangga Medical Series.
Beliga M. S et al. 2011. A Review of The Chemistry and
Pharmacology Of The Date Fruits. Philadelphia: Elsevier.
Budiarti, T. 2009. Efektifitas Pemberian Paket Sukses ASI
Terhadap Produksi ASI Ibu Menyusui dengan Seksio
Sesarea Di Wilayah Depok.
Dewi, Lia. 2011. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita.
Jakarta: Salemba Medika.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Profil Kesehatan Jawa
Timur tahun 2018. Jawa Timur: Dinkes Jawa Timur.
Heriyanto, B. 2012. Metode penelitian kuantitatif (Teori dan
Aplikasi). Surabaya: Putra Media Nusantara.
Kusumawati, Iin. 2016. Penggunaan Sari Kurma Untuk
Meningkatkan Kadar Hemoglobin Ibu Nifas pada Ny. P
Umur 31 Tahun Di BPM Djumi Widarti Sempor Kebumen.
Lubis, P et al. 2010. Alasan Wanita Enggan Menyusui.
Jakarta: Gramedia.
Mardiyaningsih, Eko. 2010. Efektifitas Kombinasi Teknik
Marmet Dan Pijat Oksitosin Terhadap Produksi Asi Ibu
Post Seksio Di Rumah Sakit Wilayah Jawa Tengah.
Notoatmodjo, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Nursalam. 2011. Konsep dan Penerapan Metodologi
Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Perinasia. 2010. Manajemen Laktasi. Jakarta: Gramedia.
Pilaria, Ema & Sopiatun, Rita. 2017. Pengaruh Pijat
Oksitosin Terhadap Produksi ASI pada Ibu Postpartum di
Wilayah Kerja Puskesmas Pejeruk Kota Mataram.
Rahmiati, L. 2015. Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui.
Jakarta : Erlangga.
Rimawati, Heru S. 2020. Manajemen Laktasi dan Tatalaksana
Tersedak pada Anak. Kediri: Chakra Brahmana Lentera.
Rostita dkk. 2009. Kurma Khasiat dan Keajaiban.
Yogyakarta: PT Mizan Publika.
Saryono, Dwi Anggrani. 2013. Metodologi Penelitian
Kualitatif dan Kuantitatif dalam Bidang Kesehatan.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Satuhu. 2010. Kurma dan Olahannya. Jakarta: Penebar Plus.
Trijayati, T. 2017. Penerapan Pijat Oksitosin menggunakan
Baby Oil terhadap Produksi dan Pengeluaran Air Susu Ibu
(ASI) pada Ibu Nifas di Puskesmas Rowokele. Artikel
Ilmiah, diakses pada tanggal 20 Januari 2021,
http://stikesmuhgombong.ac.id.
Yulinda, Dwi & Azizah, Imroatul. 2017. Pengaruh Sari
Kurma Terhadap Prolaktin dan Pengeluaran ASI pada Ibu
Postpartum di BPM Pipin Heriyanti Yogyakarta.
41 Sumber dan jumlah dana riset; : -
lembaga funding, dan deskripsi
komitmen finansial sponsor pada
kelembagaan penelitian, pada
para peneliti, para subyek riset,
dan, bila ada, pada komunitas
(Guideline 25) (B, S2);
42 Pengaturan untuk mengatasi : -
konflik finansial atau yang
lainnya yang bisa mempengaruhi
keputusan para peneliti atau
personil lainya;
menginformasikan pada komite
lembaga tentang adanya conflict
of interest; komite
mengkomunikasikannya ke
komite etik dan kemudian
mengkomunikasikan pada para
peneliti tentang langkah langkah
berikutnya yang harus dilakukan
(Guideline 25) (A,B,S2,S4);
43 Untuk riset yang dilakukan pada : -
setting sumberdaya lemah,
kontribusi yang dilakukan
sponsor untuk capacity building
untuk review ilmiah dan etika
dan untuk riset riset kesehatan di
negara tersebut; dan jaminan
bahwa tujuan capacity building
adalah agar sesuai nilai dan
harapan para partisipan dan
komunitas tempat penelitian
(Guideline 8) (B dan H, S1,S4);
44 Protokol riset atau dokumen yang : -
dikirim ke komite etik harus
meliputi deskripsi rencana
pelibatan komunitas, dan
menunjukkan sumber sumber
yang dialokasikan untuk aktivitas
aktivitas pelibatan tersebut.
Dokumen ini menjelaskan apa
yang sudah dan yang akan
dilakukan, kapan dan oleh siapa,
untuk memastikan bahwa
masyarakat dengan jelas
terpetakan untuk memudahkan
pelibatan mereka selama riset,
untuk memastikan bahwa tujuan
riset sesuai kebutuhan
masyarakat dan diterima oleh
mereka. Bila perlu masyarakat
harus dilibatkan dalam
penyusunan protokol atau
dokumen ini (Guideline 7) (A
dan B, S1,S4,S5);
45 Terutama bila sponsor adalah : -
industri, kontrak yang
menyatakan siapa pemilik hak
publiksi hasil riset, dan
kewajiban untuk menyiapkan
bersama dan diberikan pada para
PI draft laporan hasil riset
(Guideline 24) (B dan H, S1,S7);
46 Bila hasil riset negatif, : -
memastikan bahwa hasilnya
tersedia melalui publikasi atau
dengan melaporkan ke otoritas
pencatatan obat obatan
(Guideline 24) (A,B, H,
S1,S2,S3,S6);
47 Rencana publikasi hasil pada : -
bidang tertentu (seperti
epidemiology, generik, sosiologi)
yang bisa beresiko berlawanan
dengan kemaslahatan komunitas,
masyarakat, keluarga, etnik
tertentu, dan meminimalisir
resiko kemudharatan kelompok
ini dengan selalu
mempertahankan kerahasiaan
data selama dan setelah
penelitian, dan mempublikasi
hasil hasil penelitian sedemikian
rupa dengan selalu
mempertimbangkan martabat dan
kemuliaan mereka (Guideline 4);
and (B dan H, S1,S7)
48 Pernyataan bahwa bila terdapat : Pernyataan ini saya buat dengan tanggung jawab tidak ada
bukti adanya pemalsuan data pemalsuan data dan saya bersedia menerima konsekuensi
akan ditangani sesuai policy apapapun sesuai aturan yang berlaku apabila dikemudian hari
sponsor untuk mengambil diketahui bahwa pernyataan ini tidak benar.
langkah yang diperlukan.

Bangkalan, 29 Maret 2021


Ketua Peneliti,

(Kurnia Nirmalasari)

Anda mungkin juga menyukai