Anda di halaman 1dari 4

Air Susu Ibu atau lebih dikenal dengan ASI merupakan asupan utama bagi anak baru lahir.

ASI diberikan secara eksklusif hingga bayi berusia 6


bulan. Beberapa kasus menyebutkan ada beberapa kondisi yang membuat ASI tidak lancar sehingga mengurangi kebutuhan asupan pada bayi.
Banyak faktor yang menyebabkan kurangnya produksi ASI di payudara contohnya adalah stres, efek samping obat, kurang istirahat, dan pola
makan yang tidak teratur dan seimbang.

Ada beberapa obat yang dianjurkan untuk melancarkan ASI namun di sisi lain ada juga cara yang relatif lebih aman dilakukan untuk memperlancar
keluarnya ASI. Cara ini disebut dengan teknik pemijatan payudara. Cara ini bisa dilakukan sendiri dihadapan cermin atau bisa juga dilakukan oleh
suami. Terpenting adalah melakukan teknik dengan benar sehingga tujuan utama dari memijat payudara bisa didapatkan.

Tujuan Memijat Payudara

Tidak banyak yang tahu bahwa pemijatan pada payudara memiliki banyak manfaat serta tujuan yang jelas. Tujuan utama pijat payudara tentu saja
untuk memudahkan payudara dalam memproduksi ASI. Ketika dipijat, peredaran darah yang ada di payudara akan berjalan lancar dan mengurai
kelenjar susu yang mengendap di saluran ASI dalam payudara. Selain itu, tujuan dari pemijatan ini adalah untuk meredakan pembengkakan yang
umum terjadi pada ibu menyusui. Pemijatan ini juga membuat tubuh sang ibu lebih rileks dan mudah dalam memberikan ASI pada anaknya.
Langkah Memijat Payudara

a. Sebelum memijat payudara, cuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir terlebih dahulu lalu letakkan tangan pada payudara bawah
bagian kiri sedangkan tangan lainnya menekan pada payudara bagian atas. Gerakkan secara maju mundur pelan dan lembut. Jika tangan
kiri bergerak maju maka tangan lain gerakkan mundur.
b. Posisikan kedua telapak tangan pada bagian depan payudara kemudian gerakkan satu ke atas dan satu kebawah. Ulangi sampai dengan 15-
20 kali.
c. Buat gerakan melingkar di sekitar puting susu sekitar 15-20 kali.
d. Urut secara perlahan dan pelan mulai dari arah bawah hingga mengerucut ke bagian puting.
e. Gunakan ujung ibu jari dan jari telunjuk untuk memelintir pelan puting susu hingga beberapa kali.

Teknik kemungkinan besar akan membuat ASI keluar dengan sendirinya dalam jumlah cukup banyak. Cara terbaik setelah melakukan pemijatan
ini adalah membersihkannya menggunakan air hangat kemudian bisa memompa ASI atau menyusui anak secara langsung.
http://promkes.kemkes.go.id/cara-melakukan-pijat-payudara-untuk-memperlancar-asi

Dari hasil uji statistik didapatkan bahwa pijat oksitosin dapat meningkatkan kadar hormon oksitosin. Jika kadar hormon oksitosin meningkat juga
akan mempengaruhi produksi ASI. Pijat oksitosin ini dilakukan untuk merangsang refleks oksitosin atau refleks let down. Pijat oksitosion ini
dilakukan dengan cara memijat pada daerah punggung sepanjang kedua sisi tulang belakang sehingga diharapkan dengan dilakukan pemijatan ini,
ibu akan merasa rileks dan kelelahan setelah melahirkan akan hilang. Jika ibu rileks dan tidak kelelahan setelah melahirkan dapat membantu
merangsang pengeluaran hormon oksitosin. (Depkes RI, 2007). Faktor yang dapat mempengaruhi produksi ASI selain khormon oksitosin adalah
dari nutrisi, ketenangan jiwa dan pikiran, alat kontrasepsi, pola istirahat, perawatan payudara, anatomis payudara,faktor fisiologis dan Faktor isapan
bayi atau frekuensi penyusuan (Rizki,2013). Hormon oksitosin yang dapat merangsang kontraksi sel mioepitel yang mengelilingi mammae, fungsi
fisiologik ini meningkatkan gerakan ASI kedalam duktus alveolaris dan memungkinkan terjadinya ejeksi ASI (Bobak, 2005). Hormon oksitosin
berada di dalam hipotolamus pada otak. Hormon tersebut dikeluarkan oleh kelenjar pituitari yang terletak di dasar otak.

Pijat oksitosin merupakan suatu tindakan pemijatan tulang belakang mulai sampai costa ke 5–6 sampai scapula akan mempercepat kerja saraf
parasimpatis untuk menyampaikan perintah ke otak bagian belakang sehingga oksitosin keluar. Hasil penelitian Young, menjelaskan adanya
hubungan pemijatan yang dilakukan di daerah vetebralis terhadap sistem saraf otonom sehingga serum kortisol dan tingkat norepinefrin akan
diturunkan dan meningkatkan kadar oksitosin. Pijat oksitosin yang dilakukan bertujuan untuk merangsang oksitosin. Let down refleks yaitu
rangsangan isapan bayi melalui serabut saraf, memacu hipofise bagian belakang untuk mensekresi hormon oksitosin ke dalam darah. Oksitosin ini
menyebabkan sel-sel myopytel yang mengelilingi alveoli dan duktuli berkontraksi, sehingga ASI mengalir dari alveoli ke duktuli menuju sinus
dan putting sehingga produksi ASI dapat meningkat yang diobservasi melalui frekuensi menyusui dan lama menyusui. Pijat merupakan salah satu
solusi untuk mengatasi produksi ASI. Pijat adalah pemijatan pada sepanjang tulang belakang (vertebrae) sampai tulang costae kelima-keenam dan
merupakan usaha untuk merangsang hormon prolaktin dan oksitosin setelah melahirkan (Yohani, Roesli,2009). Pijatan ini berfungsi untuk
meningkatkan hormon oksitosin yang dapat menenangkan ibu, sehingga ASI pun otomatis keluar. Pijat oksitosin adalah suatu tindakan pemijatan
tulang belakang (Servikal vetebrae hingga coste 6) yang akan mempercepat kerja saraf parasimpatis untuk menyampaikan perintah ke otak bagian
belakang sehingga oksitosin keluar (Nove Lestari, PIJAT OKSITOSIN PADA IBU POSTPARTUM PRIMIPARA TERHADAP PRODUKSI ASI
DAN KADAR HORMON OKSITOSIN (OxytocinMassage on Postpartum Primipara Mother to the Breastmilk Production AndOxytocin Hormone
Level) 120 Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2017,

Pijat oksitosin dilakukan untuk merangsang refleks oksitosin atau refleks let down. Pijat oksitosin ini dilakukan dengan cara memijat pada daerah
punggung sepanjang kedua sisi tulang belakang sehingga diharapkan dengan dilakukan pemijatan ini, ibu akan merasa rileks dan kelelahan setelah
melahirkan akan hilang. Jika ibu rileks dan tidak kelelahan setelah melahirkan dapat membantu merangsang pengeluaran hormon oksitosin.
(Depkes RI, 2007). Pijat oksitosin merupakan salah satu solusi untuk mengatasi ketidak lancaran produksi ASI. Pijat oksitosin adalah pemijatan pada
sepanjang tulang belakang (vertebrae) dan merupakan usaha untuk merangsang hormon oksitosin setelah melahirkan (Biancuzzo, 2003; Indiyani, 2006; Yohmi
& Roesli, 2009 dalam Mardiyaningsih, 2010). Selain pijat oksitosin cara memperlancar pengeluaran ASI salah satunya dengan teknik marmet yaitu teknik
memerah ASI yang dianjurkan dengan mempergunakan tangan dan jari karena praktis, efektif dan efisien dibandingkan dengan menggunakan pompa. Caranya
memerah ASI menggunakan cara Cloe Marmet yang disebut dengan Teknik Marmet yang merupakan perpaduan antara teknik memerah dan memijat.
Memerah dengan menggunakan tangan dan jari mempunyai keuntungan selain tekanan negatif dapat diatur, lebih praktis dan ekonomis karena cukup
mencuci bersih tangan dan jari sebelum memeras ASI. Selain itu memperbanyak asupan nutrisi yang seimbang dan konsumsi sayuran hijau. Serta dukungan
suami dan keluarga juga sangat dibutuhkan untuk meningkatkan produksi dan pengeluaran Air Susu Ibu (ASI).

Anda mungkin juga menyukai