DARADWI
F422285
A. Pengertian Bidan
Bidan adalah seorang perempuan yang telah menyelesaikan program
pendidikan kebidanan baik dalam negeri maupun di luar negeriyang diakui secara
sah oleh pemerintah pusat dan telah memenuhi persyaratan untuk melakukan
praktik kebidanan. (UU Kebidanan, 2019).
Bidan adalah seorang perempuan yang tangguh, kuat, pantang menyerah,
berjasa dalam bidang kesehatan Ibu dan anak, remaja, serta kesehatan reproduksi
wanita, yang juga disebut bidadari idaman. (pendapat mimin)\
B. Perkembangan Pendidikan Bidan di Indonesia
1) Tahun 1981 Pendidikan Bidan bagi wanita pribumi tidak berlangsung lama
2) Tahun 1902 Pendidikan Bidan Bagi wanita pribumi dibuka kembali
3) Tahun 1954 Dibuka sekolah guru bidan
4) Tahun 1975-1984 sekolah Bidan ditutup, dan IBI terus berjuang agar sekolah
Bidan dibuka kembali
5) Tahun 1985 dibuka Program Pendidikan Bidan Swadaya
6) Tahun 1989 Crash Program Pendidikan bidan dan Penempatan Bidan di Desa
7) Tahun 1993 Program Pendidika Bidan B, Akper+1 tahun hanya 2 angkatan
8) Tahun 1993 Program Pendidikan Bidan C, SMP+3TH DI 11 Propinsi. Pada
congress VIII IBI di Surabaya, IBI mengeluarkan rekomendasi, agar dasar
pendidikan bidan SMU terus diperjuangkan
9) Tahun 1994 Program Bidan PTT
10) Tahun 1996 Dibuka D-III Kebidanan
11) Tahun 2000 Dibuka Program D-IV Pendidik
12) Tahun 2006 dibuka S2 Kebidanan di Fakultas Kedokteran Universitas
Padjajaran
13) Tahun 2008 dibuka S1+Profesi Kebidanan di Fakultas Kedokteran
14) Universitas Airlangga Surabaya
15) Tahun 2009 dibuka S1+Profesi Kebidanan di Fakultas Kedokteran
16) Universitas Brawijaya Malang
17) Tahun 2011 dibuka S2 Kebidanan di Universitas Andalas Padang dan
Universitas Brawijaya Malang
18) Tahun 2012 dibuka S2 Kebidanan Universitas Hassanudin Makassar
19) Tahun 2013 dibuka S1+Profesi Kebidanan di Universitas Andalas Padang
20) Tahun 2014 dibuka S2 Kebidanan di Universitas Aisyiyah Yogyakarta •
Hingga tahun 2018 sudah berdiri 32 Program studi Profesi Bidan (ibi.or.id)
C. Pendidikan Bidan
Untuk menjadi bidan harus mengikuti pendidikan kebidanan. Pendidikan
Kebidanan sebagaimana dimaksud terdiri atas:
1) Pendidikan Vokasi
Pendidikan Vokasi adalah pendidikan tinggi yang menyiapkan
Mahasiswa untuk pekerjaan penguasaan keahlian terapan tertentu sampai
program sarjana terapan. Pendidikan vokasi dapat dikembangkan oleh
pemerintah sampai program magister terapan atau doctor terapan. Pendidikan
Vokasi yang dimaksud di sini adalah D-III Kebidanan (A.Md.Keb.), D-IV
Kebidanan (S.Tr.Keb.). Lulusan Pendidikan vokasi akan mendapatkan gelar
vokasi yang ditulis di belakang nama penyandang gelar yang berhak dengan
mencantumkan singkatannya.
Pendidikan Vokasi dapat dianalogikan dengan SMK, yaitu pendidikan
yang utamanya mengutamakan pada skill based atau keterampilan. Lulusan
Pendidikan Vokasi selanjutnya disebut Bidan Vokasi. Untuk menjadi Bidan
Vokasi mahasiswa kebidanan pada akhir masa pendidikan Vokasi harus
mengikuti uji kompetensi yang bersifat nasional.
2) Pendidikan Akademik
Pendidikan Akademik adalah pendidikan tinggi yang diarahkan pada
penguasaan dan pengembangan disiplin ilmu pengetahuan, teknologi dan atau
seni tertentu, yaitu mencakup program pendidikan sarjana (S-1), Magister (S-
2), dan Doktor (S-3). Pendidikan Akademik yang dimaksud terdiri atas:
a) Program Sarjana Kebidanan (S-1)
Program Sarjana Kebidanan (S.Keb.) adalah Program pendidikan
akademik yang bertujuan menyiapkan mahasiswa menjadi lulusan yang
menguasai disiplin(keilmuan) Kebidanan. Program sarjana menyiapkan
Mahasiswa menjadi Intelektual dan/ilmuwan yang berbudaya, yang
mampu memasuki dan/atau menciptakan lapangan kerja, serta mampu
mengembangkan diri menjadi professional.
b) Program Magister Kebidanan (S-2)
Program Magister Kebidanan (M.Keb.) adalah Program
pendidikan akademik yang bertujuan menyiapkan mahasiswa menjadi
lulusan yang menguasai disiplin(keilmuan) Kebidanan dan
Pengembangan Ilmu. Program Magister mengembangkan mahasiswa
menjadi intelektual, ilmuwan yang berbudaya, mampu memasuki
dan/atau menciptakan lapangan kerja serta mengembangkan diri menjad
profesionl.
c) Program Doktor Kebidanan (S-3)
Program Doktor Kebidanan (Doktor/Dr.) adalah Program
pendidikan akademik yang bertujuan menyiapkan mahasiswa menjadi
lulusan yang menguasai disiplin (keilmuan) Kebidanan, Pengembangan
Ilmu, dan Penemuan Ilmu.
Lulusan Pendidikan Akademik akan mendapatkan gelar akademik
sesuai peraturan perundang-undangan.
d) Pendidikan Profesi (Bd.)
Pendidikan Profesi adalah system pendidikan tinggi lanjutan
setelah program pendidikan setara sarjana atau program pendidikan
sarjana yang menyiapkan peserta didik untuk keahlian khusus. Lulusan
pendidikan profesi mendapatkan gelar profesi. Pendidikan Profesi bidan
merupakan pendidikan tinggi setelah program sarjana/sarjana terapan
yang menyiapkan peserta didik dalam menguasai kompetensi yang
dipersyaratkan sesuai sebagai seorang bidan ahli professional, bekerja
secara mandiri, mampu mengembangkan diri dan beretika. Bidan lulusan
pendidikan profesi selanjutnya disebut Bidan Profesi. Untuk menjadi
Bidan Vokasi mahasiswa kebidanan pada akhir masa pendidikan Vokasi
harus mengikuti uji kompetensi yang bersifat nasional.
D. Tahap Atau Jenjang untuk menempuh Pendidikan Bidan
Jika ingin menjadi seorang Bidan, seorang perempuan setelah lulus SMA
harus menempuh Pendidikan Kebidanan yang bisa dipilih antara Pendidikan
Vokasi maupun Pendidikan Akademik. Sesuai dengan tujuan apa yang ingin
dicapai. Untuk Pendidikan Vokasi dari lulusan SMA dapat dipilih Program
Diploma III Kebidanan (D-III) yang bergelar A.Md.Keb. (Ahli Madhya
Kebidanan) atau Program Diploma IV Kebidanan (D-IV) yang dulunya bergelar
S.ST (Sarjana Sains Terapan) dan sekarang gelarnya menjadi S.Tr.Keb. (Sarjana
Terapan Kebidanan). Untuk Pendidikan Akademik yang bisa dipilih setelah lulus
SMA adalah Program Pendidikan Sarjana Kebidanan (S-1) yang memiliki gelar
S.Keb.( Sarjana Kebidanan) dan dilanjutkan dengan program pendidikan profesi
bidan yang memiliki gelar Bd.(Bidan) yaitu gelar akan ditenpatkan di depan
nama seseorang yang telah meyelesaikan program pendidikan profesi Bidan.
Berikut adalah Jenjang Pendidikan Bidan yang harus ditempuh seorang wanita
setelah tamat dari Pendidikan Sekolah Menengah atas:
1) Program Pendidikan Diploma III Kebidanan (A.md. Keb)
Setelah lulus Pendidikan SMA/SMK, lulusan berjenis kelamin wanita
dapat melanjutkan pendidikan Bidan dengan memilih Program Pendidikan D-
III Kebidanan. Program Pendidikan D-III Kebidanan ada di 600 lebih institusi
Di Indonesia (Data Resmi dari Dikti). Tidak lah sulit menemukan Program
Studi D-III Kebidanan ini.
Program Studi D-III Kebidanan ini masuk ke dalam pendidikan
Vokasi. Yang artinya adalah Pendidikan yang lebih menonjolkan aspek
keterampilan tertentu. Program Studi D-III Kebidanan merupakan pendidikan
vokasi yang menghasilkan bidan pelaksana dengan gelar Ahli Madya
Kebidanan (A.Md. Keb) yang dapat bekerja di fasilitas kesehatan, atau Bidan
Terampil pada formasi CPNS dengan golongan ruang II/a sampai III/c. Beban
studi yang ditempuh sekuarang-kurangnya 108 SKS dan sebanyak-banyaknya
120 SKS yang didistribusikan dalam 6 semester dan dapat ditempuh dalam
waktu sekurang-kurangnya 6 semester dan selambatlambatnya 10 semester
setelah pendidikan SMA.
2) Program Pendidikan Diploma IV Kebidanan (SST/SSiT/S.Tr.Keb)
Program Pendidikan D-IV Kebidanan ini juga termasuk dalam
pendidikan Vokasi. Program Studi D-IV Kebidanan dapat berupa lanjutan dari
Program Studi D-III Kebidanan,ataupun D-IV Reguler mulai nol tahun dari
lulusan SMA. Program Studi D-IV Kebidanan meruapakan pendidikan vokasi
yang menghasilkan bidan mahir dengan gelar Sarjana Sains
Terapan(SST/SSiT) atau yang sekarang disebut dengan Sarjana Terapan
(S.Tr.Keb). Program Studi D-IV sekarang sudah berada pada level yang sama
dengan Program Sarjana.
Lulusan Program Studi D-IV Kebidanan ini dapat bekerja di fasilitas
Kesehatan atau Bidan Ahli pada formasi CPNS dengan golongan ruang III/a
sampai IV/c. Beban Studi yang ditempuh untuk program D-IV Kebidanan alih
jenjang(transfer) adalah 40 SKS dengan paket kurikulum 2 semester, dan lama
studi 1 tahun setelah lulus dari Program Studi Diploma-III Kebidanan. Untuk
Program D-IV Kebidanan nol tahun(dari SMA) harus menyelesaikan mata
kuliah sekitar 150 SKS dengan 8 semester lama kuliah 4 tahun.
Setelah menyelesaikan Program Studi D-IV Kebidanan dapat
melanjutkan ke jenjang Profesi jika ke depan ingin membuka Praktik Mandiri
Bidan. Dan jika tujuannya ingin berkontribusi dalam dunia Pendidikan
Kebidanan bisa melanjutkan ke jenjang Magister.
3) Program Pendidikan Sarjana Kebidanan/Strata 1 Kebidanan (S.Keb.)
Program Pendidikan Sarjana Kebidanan termasuk dalam golongan
Pendidikan Akademik. Program Pendidikan S-1 Kebidanan dapat berupa
lanjutan dari Program Studi D-III Kebidanan maupun mulai dari lulusan SMA
yang disebut dengan Reguler(Nol Tahun). Program Pendidikan Sarjana
Kebidanan menghasilkan Bidan Mahir dengan gelar Sarjana Kebidanan
(S.Keb.)
Lulusan Program Pendidikan Saerjana Kebidanan ini dapat bekerja di
fasilitas kesehtan atau Bidan Ahli pada formasi CPNS dengan golongan ruang
III/a sampai IV/c. Beban Studi yang ditempuh pada Program Alih jenjang
adalah 60 sks (3 semester) dan 144 sks (8 semester pada Program regular dari
lulusan SMA). Untuk Program Pendidikan Sarjana Kebidanan setelah selesai
Program Sarjana wajib mengikuti Progran Pendidikan Profesi Bidan.
Untuk Program Alih jenjang ditempuh dalam waktu hampir 3 tahum,
dengan perincian 3 bulan matrikulasi, 1,5 tahun kuliah, dan 1 tahun profesi.
Untuk Program Reguler ditempuh dalam 5 tahun, dengan perincian 4 tahun
kuliah dan 1 tahun profesi. Setelah menyelesaikan tahapan sarjana Kebidanan
memperoleh gelar Sarjana Kebidanan (S.Keb.), namun tidak dapat digunakan
untuk melaksanakan praktek Kebidanan. Jadi, memang harus dulanjutkan
dengan pendidikan profesi yang ditenpuh 2 semester (1 tahun) dan
memperoleh gelar Bidan (Bd.), serta memiliki kewenangan untuk
melaksanakan praktek Bidan.
4) Program Pendidikan Profesi Bidan (Bd.)
Program Pendidikan Profesi Bidan adalah program lanjutan dari D-IV
Kebidanan maupun S-1 Kebidanan, yang mana untuk kurikulumnya Program
S-1 Kebidanan sudah satu paket dengan Program Pendidikan Profesi.
Sedangkan pada kurikulum lama D-IV Kebidanan Profesi dan pendidikannya
terpisah, untuk kurikulum baru D-IV Kebidanan sudah sepaket dengan
Profesi, yang artinya program pendidikan baru pada D-IV Kebidanan(Sarjana
Terapan) sudah berlanjut dengan profesi.
Tujuan Pendidikan Profesi ini adalah tertuju pada penguasaan teori
aplikasi bidang pengetahuan dan keterampilan tertentu, mengelola sumber
daya mengevaluasi secara komprehensif untuk pengembangan strategis
organisasi, menyelesaikan masalah bdengan pendekatan monodisiplin.
Pendidikan Profesi lanjutan dari S-1 Kebidanan ditempuh dengan 2
semester yaitu 1 tahun. Sedangkan Program Profesi lanjutan dari D-IV
Kebidanan ditempuh dalam 3 semester, yaitu 1,5 tahun. Setelah
menyelesaikan tahapan Program Profesi Bidan akan memperoleh gelar Bidan
(Bd.) yang diletakkan di depan nama, serta memiliki kewenangan untuk
melaksanakan praktik Bidan baik di fasilitas pelayanan kesehatan maupun
Praktik Mandiri Bidan..
5) Program Pendidikan Magister/Pasca Sarjana Kebidanan (M.Keb.) dan
Program Magister Terapan Kebidanan (M.Tr.Keb)
Program Magister Kebidanan (M.Keb) merupakan pendidikan
akademik yang diperuntukkan bagi lulusan Program Sarjana atau sederajat
sehingga mampu mengamalkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan
dan/atau Teknologi melalui penalaran dan penelitian ilmiah. Program
Magister sebagaimana tersebut mengembangkan mahasiswa menjadi
Intelektual, Ilmuwan yang berbudaya, mampu memasuki dan/atau
menciptakan lapangan kerja serta mengembangkan diri menjadi professional.
Program Magister Kebidanan dapat ditenpuh dengan minimal 1 semester
matrikulasi untuk
lulusan D-IV Kebidanan ditambah 3 semester untuk menyelesaikan studi, dan
maksimal adalah 6 semester untuk menyelesaikan studi. Untuk lulusan dari S-
1 Kebidanan tidak perlu matrikulasi jadi langsung masuk pada tahap studi
yang dapat ditenmpuh dengan minimal 3 semester dan maksimal 6 semester.
Program Magister Terapan Kebidanan (M.Tr.Keb) merupakan
kelanjutan dari pendidikan vokasi yang diperuntukkan bagi lulusan program
sarjana terapan atau sederajat untuk mampu mengembangkan dan
mengamalkan penerapan Ilmu Pengetahuan dan/atau Penalaran melalui
teknologi dan penalaran ilmiah. Program Magister Terapan sebagaimana
dimaksud mengembangkan Mahasiswa menjadi ahli yang memiliki kapsitas
tinggi dalam penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi pada profesinya.
6) Program Pendidikan Doktor Kebidanan (Dr.) dan Doktor Terapan Kebidanan
Program Doktor merupakan pendidikan akademik yang diperuntukkan
bagi lulusan program magister atau sederajat sehingga mampu menemukan
atau menciptakan dan/atau memberikan kontribusi kepada pengembangan,
serta pengamalan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui penalaran dan
penelitian ilmiah. Lulusan Program Doktor berhak menyandang gelar doctor.
Program Doktor Terapan merupakan kelanjutan bagi lulusan program
magister terapan atau sederajat untuk mampu menemukan, menciptakan,
dan/atau memberikan kontribusi bagi penerapan, serta pengamalan Ilmu
pengetahuan dan Teknologi melalui penalaran dan penelitian Ilmiah. Program
Doktor terapan sebagimana tersebut mengembangkan dan memantapkan
Mahasiswa untuk lebih bijaksana dengan meningkatkan kemampuan dan
kemandirian sebagai ahli dan menghasilkan serta mengembangkan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi melalui penelitian yang komprehensif dan akurat
dalam memajukan peradaban dan kesejahteraan manusi
E. Kompotensi Bidan
1) Kompotensi Bidan D3
a) Kompetensi Utama
(1) Bidan mempunyai persyaratan pengetahuan dan keterampilan dari
ilmu-ilmu sosial, kesehatan masyarakat dan etik yang membentuk
dasar dari asuhan yang bermutu tinggi sesuai dengan budaya, untuk
wanita, bayi baru lahir dan keluarganya.
(2) Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, pendidikan kesehatan
yang tanggap terhadap budaya dan pelayanan menyeluruh di
masyarakat dalam rangka untuk meningaktkan kehidupan keluarga
yang sehat, perencanaan kehamilan dan kesiapan menjadi orang tua.
(3) Bidan memberi asuhan antenatal bermutu tinggi untuk
mengoptimalkan kesehatan selama kehamilan yang meliputi: deteksi
dini, pengobatan atau rujukan dari omplikasi tertentu.
(4) Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi,tanggap terhadap
kebudayaan setempat selama persalinan, memimpin suatu persalinan
yang bersih dan aman, menangani situasi kegawat daruratan tertentu
untuk mengoptimalkan kesehatan wanita dan bayinya yang baru lahir.
(5) Bidan memberikan asuhan pada ibu nifas dan menyusui yang bermutu
tinggi dan tanggap terhadap budaya setempat.
(6) Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, komprehensif pada
bayi bayi baru lahir sehat sampai dengan 1 bulan
(7) Bidan memberikan asuhan yang bermtu tinggi, komprehensif pada
bayi dan balita sehat (1 bulan-5 tahun).
(8) Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi dan komprehensif
pada keluarga, kelompok dan masyarakat sesuai dengan budaya
setempat.
(9) Bidan melaksanakan asuhan kebidanan pada wanita/ibu dengan
gangguan sistem reproduksi.
b) Kompetensi Pendukung
(1) Bidan dapat memberikan asuhan kebidanan berdasarkan prinsip
evidence-based.
(2) Bidan dapat melakukan Komunikasi Interpersonal dan Konseling
(KIP/K) dengan baik.
(3) Bidan dapat berkomunikasi dalam Bahasa Inggris baik secara pasif
maupun aktif dalam konteks pelayanan kebidanan.
(4) Bidan dapat mengoperasikan komputer dengan segala program
aplikasinya untuk kepentingan pendokumentasian kebidanan dan
penulisan karya penelitian dan pengabdian masyarakat.
(5) Bidan memiliki kemandirian dalam mengembangkan karirnya
sebagai bidan melalui jiwa wirausaha (entrepreneurship) sehingga
mampu menyusun busines plan sebagai prasyarat bagi pembukaan
Bidan Praktek Swasta (BPS).
(6) Bidan memiliki sikap, perilaku, dan kebiasaan yang berorientasi pada
pengembangan Kecerdasan Emosional – Spiritual (ESQ) untuk
mendukung terciptanya bidan yang etis, profesional, dan akuntabel.
Kompetensi Utama. Bidan mempunyai persyaratan pengetahuan dan
keterampilan dari ilmu-ilmu sosial, kesehatan masyarakat dan etik
yang membentuk dasar dari asuhan yang bermutu tinggi sesuai
dengan budaya, untuk wanita, bayi baru lahir dan keluarganya
dan Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, pendidikan
kesehatan yang tanggap terhadap budaya dan pelayanan
menyeluruh di masyarakat dalam rangka untuk meningaktkan
kehidupan
2) Kompotensi Bidan S1 dan profesi