Anda di halaman 1dari 43

PENDIDIKAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN

Disampaikan pada Pelatihan Preceptor-Mentor Prodi Profesi Bidan Stikes Baiturrahim


Jambi, 22-24 Desember 2021
MATERI
Definisi Bidan & Kebidanan

Ruang Lingkup praktik kebidanan

Filosofi Pendidikan Bidan

Standar Internasional Pendidikan Bidan

Standar Kurikulum Pendidikan Bidan


Definisi Bidan
• Bidan adalah seseorang yang telah
menyelesaikan program pendidikan
bidan yang sesuai dengan ketentuan di
suatu negara yang mengacu pada
Standar kompetensi utama praktik
kebidanan dari ICM serta standar
internasional pendidikan kebidanan
dari ICM;
• Guna memenuhi persyaratan kualifikasi
registrasi maupun lisensi untuk
melaksanakan praktik sebagai “Bidan”;
• Serta menunjukkan bahwa ia kompeten
dalam praktek kebidanan.

Revised and adopted by ICM Council June 15, 2011 Due for review 2017
Ruang Lingkup praktik kebidanan
• Seorang profesional yang
bertanggungjawab dalam
memberikan asuhan, dukungan,
nasihat kepada perempuan secara
kemitraan selama hamil, bersalin,
nifas, BBL hingga anak.
• Asuhan mencakup pencegahan,
promosi persalinan normal, deteksi
komplikasi ibu dan anak, dan pada
kondisi emergensi dapat
memanfaatkan bantuan tenaga
kesehatan lain
Filosofi Pendidikan Kebidanan
Program pendidikan bidan
harus:
• Menyiapkan bidan yang dapat
bekerja di berbagai seting
(faskes)
• Pengalaman klinik mencakup
seluruh bentuk yankes, dari RS
hingga komunitas (faskes
tingkat dasar) => calon bidan
belajar ketrampilan hidup yg
efektif
Filosofi Pendidikan Kebidanan
Program pendidikan bidan harus:
• Fokus pada bagaimana mengidentifikasi
kebutuhan perempuan secara
menyeluruh, bermitra dengan perempuan
serta keluarganya, mempromosikan
pengalaman hamil-bersalin-nifas-menyusui
dan “motherhood role” yang positif
• Menyiapkan bidan yang memiliki
pengetahuan dan kompeten dalam
keterampilan klinik menggunakan metode
SCL yang memfasilitasi pengembangan
keterampilan berfikir kritis, analitis serta
problem solving skills
Standar Internasional pendidikan Bidan...
Standar pendidikan bidan dikembangkan sejalan dengan update
dari kompetensi utama praktik kebidanan (ICM, 2017)
Standar Internasional pendidikan Bidan...
Standar Kurikulum Pendidikan Bidan:
• Filosofi pendidikan bidan harus konsisten dengan
filosofi dan model asuhan dari ICM
• Urutan dan isi kurikulum memungkinkan calon bidan
belajar kompetensi utama praktik kebidanan dari ICM
• Kurikulum meliputi minimal 40% teori & 50% praktek
• Dalam PBM menggunakan pendekatan evidence-
based => pembelajaran orang dewasa – pendidikan
berorientasi kompetensi
• Menyediakan kesempatan belajar multidisiplin
keilmuan guna melengkapi unsur2 kebidanan
PENDIDIKAN PROFESI
BIDAN
LATAR BELAKANG PENDIDIKAN PROFESI BIDAN

Tingginya morbiditas ibu dan anak serta berbagai permasalahan yang


berhubungan dengan kesehatan ibu dan anak diperlukan peningkatan
profesionalisme profesi bidan melalui jenjang pendidikan profesi. (PPSDM,
Seriousness of the 2016).
problem
Bidan dalam memberi pelayanan kebidanan yang profesional perlu disiapkan
untuk membentuk bidan yang tanggap terhadap situasi terkini; dapat
mengatasi masalah serta kesenjangan kesehatan ibu dan bayi; serta berbagai
situasi kompleks yang dihadapi perempuan sepanjang siklus reproduksinya.
Pemerintah wajib menyelenggarakan dan mendorong perguruan tinggi untuk
membuka pendidikan Kebidanan program profesi untuk memenuhi kebutuhan
Public Concern
bidan yang profesional. Pendidikan Profesi Bidan merupakan
pendidikan yang mempersiapkan bidan menguasai kompetensi sebagai
seorang bidan ahli profesional, bekerja secara mandiri, mampu
mengembangkan diri dan beretika. (PPDSM, 2017)

• Permendikbud No.3 tahun 2020 tentang SNPT


• Perpres RI No. 8 tahun 2012 tentang KKNI
Political Concern • Permenkes No. 28 tahun 2017 Tentang Ijin dan Penyelenggaraan Praktik
Bidan
• Undang-undang No. 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan
• Kepmenkes No 320 tahun 2020 Tentang Standar Profesi Bidan
UU NO 4 TAHUN 2019
TENTANG KEBIDANAN
BAB II
PENDIDIKAN KEBIDANAN
Pendidikan Vokasi
(merupakan program diploma BIDAN VOKASI
kebidanan dan paling rendah
program diploma tiga kebidanan)  Lulusan program diploma tiga
Kebidanan yang akan menjadi
bidan profesi harus melalui
pendidikan pada program
sarjana Kebidanan atau program
Pendidikan Akademik diploma empat Kebidanan.
- program sarjana kebidanan
- program magister kebidanan
- program doktor kebidanan
PENDIDIKAN KEBIDANAN (UU No. 4 Th
2019)
BAB II. Pasal 4: Pendidikan Kebidanan terdiri atas:
a. pendidikan akademik;
b. pendidikan vokasi; dan
c. pendidikan profesi.
PENDIDIKAN KEBIDANAN (UU No. 4 Th
2019)
Pasal 6
(1) Pendidikan vokasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
huruf b merupakan program diploma tiga kebidanan.
(2) Lulusan pendidikan vokasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) yang akan menjadi Bidan lulusan pendidikan
profesi harus melanjutkan program pendidikan setara
sarjana ditambah pendidikan profesi.
PENDIDIKAN KEBIDANAN (UU No. 4 Th
2019)
Pasal 9
(2) Perguruan tinggi dalam menyelenggarakan pendidikan
Kebidanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
menyediakan Fasilitas Pelayanan Kesehatan sebagai
Wahana Pendidikan Kebidanan.
BAB III
REGISTRASI DAN IZIN PRAKTIK
Bidan vokasi diberikan izin untuk melakukan Praktik Kebidanan di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan (RS, puskesmas, pustu, polindes, praktik Bidan mandiri dan
fasilitas pelayanan kesehatan lainnya)

Bidan profesi diberikan izin untuk melakukan Praktik Bidan Mandiri (perorangan atau
berkelompok) dan Praktik Kebidanan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

SIPB berlaku hanya untuk 1 (satu) tempat Praktik Kebidanan.


Bidan paling banyak mendapatkan 2 (dua) SIPB.
IZIN PRAKTIK BIDAN (UU No. 4 Th 2019)

Pasal 43
(1) Bidan lulusan pendidikan diploma tiga hanya dapat
melakukan Praktik Kebidanan di Fasilitas pelayanan
Kesehatan.
(2) Bidan lulusan pendidikan profesi dapat melakukan
Praktik Kebidanan di Tempat Praktik Mandiri Bidan dan
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya.
PRAKTIK KEBIDANAN (UU No. 4 Th 2019)

Pasal 47
(1) Dalam menyelenggarakan Praktik Kebidanan, Bidan dapat berperan
sebagai:
a. pemberi Pelayanan Kebidanan;
b. pengelola Pelayanan Kebidanan;
c. penyuluh dan konselor;
d. pendidik, pembimbing, dan fasilitator klinik;
e. penggerak peran serta masyarakat dan pemberdayaan perempuan;
dan/atau
f. peneliti.
PRAKTIK KEBIDANAN (UU No. 4 Th 2019)
Pasal 76
(1) Bidan lulusan pendidikan diploma tiga dan Bidan lulusan pendidikan
diploma empat yang telah melaksanakan Praktik Kebidanan secara mandiri
di Tempat Praktik Mandiri Bidan sebelum Undang-Undang ini diundangkan,
dapat melaksanakan Praktik Kebidanan secara mandiri di Tempat praktik
Mandiri Bidan untuk jangka waktu paling lama 7 (tujuh) tahun setelah
Undang-Undang ini diundangkan.
PRAKTIK KEBIDANAN (UU No. 4 Th 2019)
Pasal 76
(2) Dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidan lulusan
pendidikan diploma tiga yang melaksanakan praktik mandiri Bidan dapat
mengikuti penyetaraan Bidan lulusan pendidikan profesi melalui rekognisi
pembelajaran lampau.
(3) Rekognisi pembelajaran lampau sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perllndang-undangan.
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
(1) Standar kompetensi lulusan merupakan kriteria minimal
tentang kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dinyatakan
dalam rumusan capaian pembelajaran lulusan.

(3) Rumusan capaian pembelajaran lulusan sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) wajib:
a. mengacu pada deskripsi capaian pembelajaran lulusan KKNI;
dan
b. memiliki kesetaraan dengan jenjang kualifikasi pada KKNI.
LEVELING KOMPETENSI LULUSAN BIDAN MENGACU KKNI

JENJANG JENJANG
URAIAN
PENDIDIKAN KUALIFIKASI
DIPLOMA III 5 Mampu menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas, memilih
metode yang sesuai dari beragam pilihan yang sudah maupun
belum baku dengan menganalisis data, serta mampu
menunjukkan kinerja dengan mutu dan kuantitas yang
terukur.

Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu


secara umum, serta mampu memformulasikan penyelesaian
masalah prosedural.

Mampu mengelola kelompok kerja dan menyusun laporan


tertulis secara komprehensif.

Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi


tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok.
LEVELING KOMPETENSI LULUSAN BIDAN MENGACU KKNI

JENJANG JENJANG
URAIAN
PENDIDIKAN KUALIFIKASI

SARJANA/ 6 Mampu mengaplikasikan bidang keahliannya dan memanfaatkan ilmu


SARJANA TERAPAN pengetahuan, teknologi, dan/atau seni pada bidangnya dalam
penyelesaian masalah serta mampu beradaptasi terhadap situasi yang
dihadapi.

Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum


dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut
secara mendalam, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah
prosedural.

Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi


dan data, dan mampu memberikan petunjuk dalam memilih berbagai
alternatif solusi secara mandiri dan kelompok.

Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung


jawab atas pencapaian hasil kerja organisasi.
LEVELING KOMPETENSI LULUSAN BIDAN MENGACU KKNI

JENJANG JENJANG
URAIAN
PENDIDIKAN KUALIFIKASI
PROFESI 7 Mampu merencanakan dan mengelola sumberdaya di bawah
tanggung jawabnya, dan mengevaluasi secara komprehensif
kerjanya dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan/atau seni untuk menghasilkan langkah-langkah
pengembangan strategis organisasi.

Mampu memecahkan permasalahan ilmu pengetahuan,


teknologi, dan/atau seni di dalam bidang keilmuannya melalui
pendekatan monodisipliner.

Mampu melakukan riset dan mengambil keputusan strategis


dengan akuntabilitas dan tanggung jawab penuh atas semua
aspek yang berada di bawah tanggung jawab bidang
keahliannya.
LEVELING KOMPETENSI LULUSAN BIDAN MENGACU KKNI

JENJANG JENJANG
URAIAN
PENDIDIKAN KUALIFIKASI
MAGISTER 8 Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan/atau seni di
dalam bidang keilmuannya atau praktek profesionalnya melalui
riset, hingga menghasilkan karya inovatif dan teruji.
Mampu memecahkan permasalahan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan/atau seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan
inter atau multidisipliner.
Mampu mengelola riset dan pengembangan yang bermanfaat bagi
masyarakat dan keilmuan, serta mampu mendapat pengakuan
nasional dan internasional.
Essential Competencies for Basic
Midwifery Practice
• The Essential Competencies for Basic Midwifery Practice is
complemented by ICM standards and guidelines related to
midwifery education, regulation and clinical practice.
Kompetensi utama dalam praktik kebidanan sesuai standar ICM
berhubungan dengan pendidikan, regulasi serta praktik klinik
kebidanan
Essential Competencies for Basic
Midwifery Practice
• The term “competencies” is used to refer as the knowledge, skills
and behaviours required of the midwife for safe practice in any
setting.
Istilah “kompetensi” dipakai untuk menjelaskan tentang
pengetahuan, keterampilan serta sikap yang dipersyaratkan sebagai
bidan untuk praktik yg aman di berbagai seting
• They answer the questions “What is a midwife expected to know?”
and “What does a midwife do?” The competencies are evidence-
based.
Untuk menjawab “Apa yg diharapkan dari bidan saat ini?” dan “
Apa yang harus dilakukan bidan?”
PROFIL LULUSAN BIDAN
INDONESIA
JENJANG PENDIDIKAN – JENJANG KUALIFIKASI KKNI

PROFIL Sarjana Profesi bidan –


Diploma III Magister –
terapan – level 7
– level 5 level 8
level 6
Care Provider    
Comunicator   
Desicion Maker   
Community Leader   
Manager  
Educator 
Researcher 
Consultant ?
PROFIL LULUSAN S1-PROFESI BIDAN

Mengacu KKNI, Profil Lulusan S1-Profesi Bidan Level 7,


hasil rumusan asosiasi prodi sejenis (AIPKIND) sbb:

1.Care provider (Pemberi Asuhan Kebidanan)


Bidan mampu memberikan asuhan kebidanan secara profesional
dengan efektif, aman, dan holistik dengan memperhatikan
aspek biopsiko,kultural spiritual terhadap perempuan
disepanjang siklus reproduksinya yang meliputi ibu hamil,
bersalin, nifas dan menyusui, bayi baru lahir, balita , anak pra
sekolah, kesehatan reproduksi dan keluarga berencana
berdasarkan standar parktik kebidanan dan kode etik profesi
baik bekerja secara mandiri maupun kolaboratif dipelayanan
kesehatan.
PROFIL LULUSAN S1-PROFESI BIDAN

2.Communicator (komunikator)
Bidan mampu menjadi komunikator handal yang memenuhi
unsur-unsur komunikasi efektif baik komunikasi teraupetik
maupun sosial pada ruang lingkup pelayanan kesehatan di
instasi kesehatan maupun di masyarakat dalam rangka
peningkatan derajad kesehatan.
Bidan juga mampu menyampaikan ide-ide,gagasan, pemikiran
dan karya inovasi untuk peningkatan pelayanan kebidanan dan
profesi serta mampu menjadi change of behaviour.
PROFIL LULUSAN S1-PROFESI BIDAN

3.Desicion Maker (Pengambil Keputusan)


Bidan mampu mengambil keputusan secara profesioanal
berdasarkan kewenangan dalam melakukan asuhan kebidanan
baik secara mandiri maupun koordinasi di tingkat
fasiltas`kesehatan. Bidan berperan sebagai pengambil
keputusan secara mandiri dalam menjalankan pekerjaan
profesinya berdasarkan pemikiran kritis, sistimatis,logis,kreatif
dan strategis dalam rangka penyelesaian masalah terkini dan
tantangan kedepan pada kesehatan ibu dan anak, kesehatan
reproduksi wanita serta pelayanan kontrasepsi
PROFIL LULUSAN S1-PROFESI BIDAN

4.Community Leader (Penggerak Masyarakat)


Bidan mampu menjadi penggerak dalam rangka mengelola
potensi yang ada di masyarakat untuk peningkatan
kesehatan wanita sepanjang siklus kehidupannya dengan
menggunakan prinsip – prinsip partnership dan
pemberdayaan masyarakat dengan menggali semua potensi
yang tersedia baik potensi alamiah maupun tehnologi
terbarukan dan tehnologi tepat guna yang berfokus pada
pendekatan promotif- preventif dengan tidak menghilangkan
aspek rehabilitatif dan kuratif.
PROFIL LULUSAN S1-PROFESI BIDAN
5.Manager (Pengelola)
✓ Bidan mampu mengelola pelayanan kebidanan secara profesional
dalam tugas secara mandiri, kolaborasi dan rujukan dalam kontek
asuhan kepada individu, keluarga dan masyarakat dengan
memanfaatkan IPTEKS serta sumber daya manusia.
✓ Bidan juga mampu mengelola potensi sumber daya untuk
menggerakan organisasi pelayanan kesehatan dan profesi melalui
kemampuan yang baik dalam menjalankan fungsi manajer serta
berperan aktif sebagai bagian dari penyelesaian masalah di lingkup
kesehatan pada umumnya.
✓ Bidan yang bekerja di instasi faskes berperan menjadi pemimpin
dan mengatur serta mengarahkan dengan efektif sehingga bidan
mampu dianggkat sebagai majaner atau pengelola di ruang
bersalin, bidan koordinator di Puskesmas dan Pengelola Praktek
Kebidanan Mandiri
REKOMENDASI

Puskesmas, Rumah sakit dan Dinas Kesehatan


Bidan
Satker tempat kerja bidan membuat pemetaan atau
memahami body of knowlidge rencana pengembangan studi lanjut bagi bidan
pendidikan profesi bidan (Continuing Profesional Development)

Institusi pendidikan

Organisasi Profesi sosialisasi dengan lintas sektoral seperti Dinas


Kesehatan, Rumah Sakit, Organisasi Profesi IBI tentang
Memberikan pemahaman terselenggaranya pendidikan profesi bidan, regulasi
tentang regulasi pendidikan pendidikan bidan sesuai aturan
bidan serta perbedaan body of Memasukkan muatan motivasi pendidikan berkelanjutan
knowlidge pada masing-masing bidan serta pemahaman tentang body of knowlegde
jenjang pendidikan bidan dalam kurikulum
MATURNUWUN

Anda mungkin juga menyukai