Anda di halaman 1dari 9

Edudharma Journal, Vol 3 No 2, September 2019, page 90-102

PENGARUH PIJAT OKETANI TERHADAP KELANCARAN ASI DAN TINGKAT


KECEMASAN PADA IBU NIFAS
1
Siti Novy Romlah, 2 Junaida Rahmi
1,2
Program Studi D3 Kebidanan STIKes Widya Dharma Husada Tangerang,
1
sitinovyromlah@wdh.ac.id, 2 junaidarahmi@wdh.ac.id

ABSTRAK

Latar Belakang Cakupan ASI eksklusif di Indonesia pada tahun 2010 adalah 33,6%, meningkat menjadi 38,5%
pada tahun 2011 dan 42% pada tahun 2012 serta mengalami penurunan pada tahun 2013 menjadi 30,2%. Hasil
cakupan ASI eksklusif belum mencapai target yang diinginkan secara Nasional yaitu sebanyak 80%. Tujuan
Penelitian ini diketahui pengaruh pijat oketani terhadap kelancaran ASI dan tingkat kecemasan pada ibu nifas.
Desain penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan rancangan “One Groups Pretest-Posttest
Design” yaitu desain penelitian yang terdapat pretest sebelum diberi perlakuan dan posttest setelah perlakuan. Hasil
Penelitian mean kelancaran ASI sebelum dan sesudah pijat oketani pada ibu nifas adalah 10,3 dan 12,5, hasil uji t
dependen menunjukkan ada perbedaan kelancaran sebelum dan sesudah dilakukan pijat oketani pada ibu nifas
(p=0,016). mean tingkat kecemasan sebelum dan sesudah dilakukan pijat oketani pada ibu nifas adalah 35,11 dan
13,33. Hasil uji t dependen menunjukkan ada perbedaan tingkat kecemasan sebelum dan sesudah dilakukan pijat
oketani pada ibu nifas (p=0,006).

Kata Kunci : Pijat Oketani, Tingkat Kecemasan, Kelancaran ASI.

THE EFFECT OF OKETANI MASSAGE TO THE EJECTION OF BREAST MILK AND LEVEL OF
ANXIETY IN POST PARTUM MOTHER

ABSTRACT

Background Coverage of exclusive milk in Indonesia in 2010 was 33.6%, increased to 38.5% in 2011 and 42% in
2012 and decreased in 2013 to 30, 2%. The results of exclusive breastfeeding coverage have not reached the desired
national target of 80%. The purpose study is the effect Oketani massage to the ejection of breast milk and anxiety
levels in postpartum mothers. The research design used a quasi experiment with the design of one groups pretest-
posttest design that contained pretest before being given treatment and posttest after treatment. Research result the
mean the ejaction of breast milk before and after Oketani massage in postpartum mothers is 10.3 and 12.5, the
results of the dependent t test showed that there were differences in the ejaction of breast milk before and after
doing Oketani massage in postpartum mothers (p = 0.016). The mean level of anxiety before and after doing Oketani
massage in postpartum mothers was 35.11 and 13.33. Dependent t test results showed that there were differences
in the level of anxiety before and after doing the Oketani massage in postpartum mothers (p = 0.006).

Keywords: Oketani Massage, Anxiety Level, The Ejection of Breast Milk.

90 | P a g e
PENDAHULUAN pemerintah. Penggalakan ASI memang
bukan hal yang baru namun berbagai upaya
Air Susu Ibu (ASI) merupakan salah satu
untuk meningkatkannya terus dilakukan
komponen terpenting yang produksi dan
baik oleh pemerintah maupun swasta dan
kelancarannya perlu diperhatikan oleh calon
juga masyarakat peduli ASI, karena hasil
ibu. Begitu banyaknya manfaat yang akan
cakupan ASI eksklusif belum mencapai
didapatkan bagi ibu dan tentunya untuk
target yang diinginkan secara Nasional yaitu
bayi. Untuk menjamin pelaksanaan
sebanyak 80%. Hal ini terjadi karena
pemberian ASI, Pemerintah Indonesia
rendahnya pencapaian program ASI
membuat peraturan yang secara resmi yaitu
eksklusif pada setiap Provinsi dan wilayah
Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun
2012 yang didalamnya terdapat pernyataan Kabupaten dan Kota di Indonesia (SDKI,
2012; Kementerian Kesehatan Republik
bahwa bayi yang dilahirkan berhak
Indonesia, 2013; Riset Kesehatan Dasar,
mendapatkan ASI tanpa penambahan bahan
makanan lainnya (tidak termasuk obat, 2013).

mineral dan vitamin) hingga bayi memasuki Untuk merangsang pengeluaran hormon
usia enam bulan atau disebut sebagai ASI prolaktin dan oksitosin di Indonesia ada
Eksklusif. Bahkan untuk mendukung banyak jenis metode yang dapat dijadikan
keberhasilan dari pelaksanaan pemberian pilihan bagi ibu yang mengalami masalah
ASI Eksklusif pemerintah juga selama menyusui, seperti pijat oksitosin,
mengesahkan peraturan terkait dengan pijat prolaktin, pijat marmet, perawatan
pelaksanaan ASI Eksklusif yaitu Peraturan payudara dan lain sebagainya. Salah satu
Menteri Kesehatan (Permenkes) Republik jenis pijat payudara yang tengah gencarnya
Indonesia Nomor 15 Tahun 2013 tentang dipromosikan oleh Jepang dan telah
Tata Cara Penyediaan Fasilitas Khusus diterapkan sebagai sebuah program
Menyusui dan/atau Memerah ASI. pendukung ASI Eksklusif di Bangladesh
serta terbukti berhasil pelaksanaannya yaitu
Cakupan ASI eksklusif di Indonesia pada
pijat oketani.
tahun 2010 adalah 33,6%, meningkat
Gerakan pada pijat Oketani dan perawatan
menjadi 38,5% pada tahun 2011 dan 42%
payudara bermanfaat melancarkan reflek
pada tahun 2012 serta mengalami penurunan
pengeluaran ASI. Selain itu juga merupakan
pada tahun 2013 menjadi 30,2%. Rendahnya
cara efektif meningkatkan volume ASI.
cakupan ASI eksklusif secara Nasional tentu
Terakhir yang tak kalah penting, mencegah
perlu mendapat perhatian lebih dari

92 | P a g e
Edudharma Journal, Vol 3 No 2, September 2019, page 90-102

bendungan pada payudara (Saryono dan hormon prolaktin dan oksitosin setelah
Pramitasari, 2008). melahirkan (Roesli, 2009). Pijatan ini
berfungsi untuk meningkatkan hormon
TINJAUAN PUSTAKA
oksitosin yang dapat menenangkan ibu,
ASI eksklusif didefinisikan sebagai bayi sehingga ASI pun otomatis keluar.
hanya menerima ASI dan tidak ada cair atau Pijat Oketani
padat lainnya kecuali untuk tetes atau sirup Pijat Oketani merupakan salah satu
yang mengandung vitamin, mineral atau teknik pijat payudara yang berfokus pada
obat-obatan (WHO, 2002). daerah areola dan puting susu ibu. Teknik
pijat yang diciptakan oleh Sotomi Oketani,
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
salah seorang bidan dari Jepang, termasuk
Pengeluaran/Kelancaran ASI
salah satu teknik pijat yang unik dan disebut
Pengeluaran ASI dapat dipengaruhi oleh dua sebagai Oketani Lactation Management.
faktor yaitu produksi dan pengeluaran. Dengan melakukan pijat ini, hubungan
Produksi ASI dipengaruhi oleh hormon antara ibu dan bayi menjadi saling terkait
prolaktin sedangkan pengeluaran satu sama lainnya secara fisik dan kondisi
dipengaruhi oleh hormon oksitosin. Hormon mental. Menurut Kabir (2009) ; Cho (2012)
oksitosin akan keluar melalui rangsangan ke langkah – langkah pelaksanaan pijat oketani
puting susu melalui isapan mulut bayi atau terdiri dari delapan. Serangkaian tahap pijat
melalui pijatan pada area payudara ibu, Oketani diselesaikan dalam waktu satu
dengan dilakukan pemijatan pada payudara menit dan diulang selama 15-20 menit.
ibu akan merasa tenang, rileks, Ada beberapa manfaat yang akan
meningkatkan ambang rasa nyeri dan didapatkan oleh ibu yaitu tidak
mencintai bayinya, sehingga dengan begitu menimbulkan rasa sakit atau rasa tidak
hormon oksitosin keluar dan ASI cepat nyaman, membantu meningkatkan produksi
keluar (Yanti, 2011). ASI, bagian payudara akan menjadi lebih
Pijat merupakan salah satu solusi untuk elastis, seperti bagian areola, leher puting
mengatasi ketidaklancaran produksi ASI. dan puncak putting, melancarkan saluran
Pijat adalah pemijatan pada area payudara dan produksi ASI, pencegahan dan
dengan tekanan ringan hingga sedang dan penanganan bagi ibu yang mengalami
merupakan usaha untuk merangsang

93 | P a g e
Edudharma Journal, Vol 3 No 2, September 2019, page 90-102

puting tenggelam, puting datar, atau puting 3. Fobia Sosial


terbenam. Adalah suatu ketakutan yang tidak
Pijat Oketani juga akan memberikan rasa rasional, yang menyebabkan
lega dan nyaman secara keseluruhan pada penghindaran yang disadari terhadap
responden, meningkatkan kualitas ASI, objek, aktivitas, atau situasi yang
mencegah puting lecet dan mastitis serta ditakuti.
dapat memperbaiki/mengurangi masalah 4. Post Traumatic Stres Disorder (PTSD)
laktasi yang disebabkan oleh putting yang Adalah jenis anxiety disorder yang
rata (flat nipple), putting yang masuk dapat terjadi setelah melukai atau
kedalam atau terbenam (Kabir, 2009). mengancam kehidupan orang lain.
5. Gangguan Panik
Kecemasan
Dicirikan dengan adanya serangan
Kecemasan adalah emosi yang tidak panik yang pertama sering kali spontan,
menyenangkan, yang ditandai dengan tanpa tanda akan nada serangan panik,
kekhawatiran, keprihatinan, dan rasa takut walaupun serangan panik kadang-
yang kadang-kadang kita alami dalam kadang terjadi setelah luapan
tingkat yang berbeda (Atkinson, 1996 dalam kegembiraan, kelelahan fisik, aktivitas
Maimunah, 2011). seksual, atau trauma emosional.
6. Social Unxity Disorder
Jenis Gangguan Kecemasan
Jika seseorang memiliki kekurangan
1. Gangguan Kecemasan
dan takut akan penilaian negatif orang
Gangguan Kecemasan Tergenalisasi,
lain sehingga mereka takut orang lain
kekhawatiran merajalela.
akan menghina mereka didepan umum.
2. Gangguan Obsesif-Kompulsif
Inti dari gangguan ini adalah pikiran- Desain Penelitian
pikiran, gambaran-gambaran, dan
Desain penelitian yang digunakan adalah
implus-implus menggelisahkan yang
quasi experiment dengan rancangan “One
tampak terus-menerus masuk ke dalam
Groups Pretest-Posttest Design”yaitu
pikiran seseorang, kadang sepanjang
siang dan malam.

94 | P a g e
Edudharma Journal, Vol 3 No 2, September 2019, page 90-102

desain penelitian yang terdapat pretest c. Bayi lahir tunggal


sebelum diberi perlakuan dan posttest d. Memberikan persetujuan tertulis
setelah perlakuan. Dengan demikian dapat untuk berpartisipasi dalam
diketahui lebih akurat, karena dapat penelitian.
membandingkan sebelum dan sesudah 2. Kriteria Eksklusi
diberi perlakuan. a. Ibu mengalami stress dan penyakit
infeksi.
Populasi Penelitian
b. Ibu yang menggunakan kontrasepsi
Populasi penelitian ini adalah semua ibu
hormonal.
menyusui eksklusif di Wilayah Kerja
c. Ibu yang sedang mengkonsumsi
Puskesmas Pamulang Kota Tangerang
obat-obatan yang memiliki efek
Selatan.
dopaminergik (kontrasepsi oral)

Sampel Penelitian antipsikotik (haloperidol,

Sampel pada penelitian ini adalah bagian chlorpromazin, risperidone),

dari populasi yang memenuhi kriteria antidepresi dan domperidon.

inklusi dan ekslusi di Wilayah Kerja


HASIL PENELITIAN
Puskesmas Pamulang Kota Tangerang
Penelitian ini telah dilaksanakan sejak
Selatan.
tanggal 07 Maret sampai dengan 28 Juni
Besar Sampel 2019 di Wilayah Kerja Puskesmas
Menurut Sugiyono (2011) jumlah sampel Pamulang. Penelitian dilakukan terhadap 20
yang dapat digunakan dalam penelitian orang ibu nifas yang memenuhi kriteria
eksperimen berkisar antara 10 sampai 20 inklusi yaitu ibu yang mempunyai bayi
orang untuk tiap kelompok. Pada penelitian berumur 1-2 hari, memberikan ASI secara
jumlah sampel yaitu 10 orang. eksklusif, bayi lahir tunggal, tidak
Kriteria inklusi dan eksklusi adalah sebagai mengkonsumsi obat dopaminergik, tidak
berikut ini: menggunakan kontrasepsi hormonal dan
1. Kriteria Inklusi tidak dalam keadaan stress atau mengalami
a. Mempunyai bayi berumur 1-2 hari. penyakit infeksi. Sampel pada penelitian ini
b. Masih memberikan ASI secara sebanyak 10 orang dimana sebelum
eksklusif. dilakukan intervensi dilakukan informed

95 | P a g e
Edudharma Journal, Vol 3 No 2, September 2019, page 90-102

consent kepada responden. Selanjutnya Tabel 2. Perbedaan Tingkat Kecemasan


Sebelum dan Sesudah Dilakukan Pijat
responden dilakukan penilaian kelancaran
Oketani pada Nifas
ASI meggunakan kuesioner yang terdiri dari Variabel n Mean (SD) p

indikator ibu dan bayi serta tingkat Tingkat Kecemasan 10 36,60


Sebelum Dilakukan (22,93)
kecemasan dengan menggunakan skala Pijat Oketani
0.002
Tingkat Kecemasan 10 14,30
HARS. Pijat oketani selama 2 hari dengan Setelah Dilakukan (7,57)
menggunakan lembar observasi. Pijat Oketani

Selanjutnya dilakukan penilaian kembali Tabel 2 menunjukkan bahwa mean tingkat


kelancaran ASI dan tingkat kecemasan pada kecemasan sebelum dan sesudah dilakukan
setiap responden setelah intervensi. pijat oketani pada ibu nifas adalah 35,11 dan
13,33. Hasil uji t dependen menunjukkan
Perbedaan Kelancaran ASI dan Tingkat
Kecemasan Sebelum dan Sesudah ada perbedaan tingkat kecemasan sebelum
Dilakukan Pijat Oketani pada Ibu Nifas. dan sesudah dilakukan pijat oketani pada ibu
Hasil penelitian kelancaran ASI dan tingkat nifas (p=0,006).
kecemasan sebelum dan sesudah dilakukan
pijat oketani pada ibu nifas dapat dilihat PEMBAHASAN
pada tabel berikut ini : Perbedaan Kelancaran ASI dan Tingkat
Kecemasan Sebelum dan Sesudah
Tabel 1. Perbedaan Kelancaran ASI Dilakukan Pijat Oketani pada Ibu Nifas
Sebelum dan Sesudah Dilakukan Pijat
Berdasarkan hasil penelitian ini terlihat
Oketani
Variabel n Mean (SD) p bahwa terdapat perbedaan kelancaran ASI
Kelancaran ASI 10 10,30
Sebelum Dilakukan (1,57) dan tingkat kecemasan pada masing-masing
Pijat Oketani
0,016 responden. Pada kelompok setelah
Kelancaran ASI 10 12,50
Setelah Dilakukan (1,43) dilakukan pijat oketani memiliki nilai mean
Pijat Oketani
yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai
Tabel 1. menunjukkan bahwa mean
mean sebelum dilakukan pijat oketani. Hasil
kelancaran ASI sebelum dan sesudah pijat
analisa bivariat menggunakan t dependen
oketani pada ibu nifas adalah 10,3 dan 12,5.
menyatakan bahwa ada perbedaan
Hasil uji t dependen menunjukkan ada
kelancaran sebelum dan sesudah dilakukan
perbedaan kelancaran sebelum dan sesudah
pijat oketani pada ibu nifas di Wilayah Kerja
dilakukan pijat oketani pada ibu nifas
Puskesmas Pamulang
(p=0,016).

96 | P a g e
Edudharma Journal, Vol 3 No 2, September 2019, page 90-102

Untuk merangsang hormon prolaktin dan organ tubuh, memacu meningkatnya denyut
oksitosin selain dengan memerah ASI juga jantung dan pernafasan, serta menimbulkan
dapat dilakukan dengan melakukan penyempitan pembuluh darah tepi
pemijatan pada payudara. Gerakan pijat (peripheral) dan pembesaran pembuluh
oketani dan perawatan payudara akan darah pusat, maka sebaliknya sistem saraf
membuat aerola, duktus laktiferus dan parasimpatetis menstimulasi turunnya
puting susu menjadi lebih elastis dan juga semua fungsi yang dinaikkan oleh sistem
merangsang hipotalamus, selanjutnya akan saraf simpatetis dan menaikkan semua
merangsang adenohipofise (hipofisis fungsi yang diturunkan oleh sistem saraf
anterior) sehingga mengeluarkan prolaktin. simpatetis. Maka relaksasi dapat menekan
Hormon ini merangsang sel-sel alveoli yang rasa tegang dan cemas yang dapat
berfungsi untuk membuat air susu. menimbulkan rangsangan ke hipotalamus
Bersamaan dengan pembentukan prolaktin sehingga oksitosin menurun dan
oleh hipofisis anterior, rangsangan menurunkan kelancaran ASI (Andriana,
dilanjutkan ke neurohipofisis (hipofisis 2006).
posterior) sehingga mengeluarkan oksitosin. Yuliati, (2017) bahwa kombinasi pijat
Selanjutnya oksitosin diangkut oleh darah rolling dan pijat Oketani terbukti mampu
ke payudara untuk menimbulkan kontraksi meningkatkan kadar hormon prolaktin dan
sel-sel mioepitel. Kontraksi dari sel-sel juga meningkatkan produksi ASI sehingga
mioepitel akan memeras air susu yang telah menyebabkan ASI lancar. Selain itu,
dibuat oleh alveoli dan masuk ke sistem manfaat positif juga ditemukan pada
duktulus, selanjutnya mengalir melalui komposisi ASI dari ibu menyusui di usia <3
duktus laktiferus sehingga terjadi bulan dan >3 bulan yang mendapatkan pijat
pengeluaran ASI (Kabir & Tasnim, 2009; Oketani. Kadar protein pada ASI menjadi
Anggraini, 2010; Guyton and Hall, 2014). lebih baik gizinya pada ibu tersebut (Foda,
Akan tetapi, apabila seseorang mengalami Oku, 2008).
ketegangan dan kecemasan yang bekerja Hasil penelitian Kusumastuti, dkk (2018)
adalah sistem saraf simpatetis, sedangkan juga menyatakan bahwa seluruh ibu post
saat rileks adalah sistem saraf para partum yang dilakukan pijat oketani
simpatetis. Jika sistem saraf simpatetis sebanyak 22 orang (100%) tidak mengalami
meningkatkan rangsangan atau memacu bendungan ASI. Sedangkan pada ibu post

97 | P a g e
Edudharma Journal, Vol 3 No 2, September 2019, page 90-102

partum yang tidak dilakukan pijat oketani Makassar. Jurnal Kesehatan Delima
Polamonia: Makassar.
didapatkan 17 orang (77,3%) mengalami
bendungan ASI. Hasil analisis paired t-test Diaz S, Seron-ferre M, Croxatto, HB,
Veldhuis J. 1995. Neuroendocrine
diperoleh p value = 0,021, hal ini mechanisms of lactational infertility in
menunjukkan bahwa pijat oketani pada ibu women. Biol Res. 28 (2):155-
63.Review.Pubmed PMID.(March
post partum efektif dalam pencegahan 2016).
terhadap bendungan ASI. Kesimpulan dari
Febrina, I. 2011. Hubungan Tingkat
penelitian ini menyatakan bahwa kejadian Kecemasan Pada Primipara Dengan
bendungan ASI efektif dapat dicegah Kelancaran Pengeluaran ASI Pada 2-4
Hari Postpartum Di Wilayah Kerja
dengan pijat oketani. Puskesmas Kecamatan Lubuk
Ditemukan ada perbedaan kelancaran ASI Kilangan. Diakses pada 26 November
2018
dan tingkat kecemasan sebelum dan sesudah
dilakukan pijat oketani. Pijat oketani yang Gimpl G, Fahrenholz F. 2010. The Oxytocin
Receptor System : Structure, Function
diberikan merasakan keadaan yang tenang, and Regulation, 81(2), 629–683.
santai, rileks, dan nyaman dalam menyusui
Guyton AC, Hall JE. 2006. Textbook of
bayinya sehingga menyebabkan Medical Physiology, 11th Ed.
peningkatan kadar oksitosin dan ASI lancar. Philadelphia, PA, USA: Elsevier
Saunders
KESIMPULAN Jameson JL, Groot LJD, Kretser D,
Grossman A, Marshall JC, Melmed S,
Kesimpulan penelitian ini adalah ada et al., 2010. Endocrinology Adult and
perbedaan kelancaran ASI dan tingkat Pediatric. 6th ed. saunders Elsevier,
165-178.
kecemasan sebelum dan sesudah dilakukan
pijat oketani pada ibu nifas. Qiftiyah, M. (2017). Studi Tingkat
Kecemasan Ibu Post Partum Terhadap
Kelancara ASI Pada Ibu Nifas Hari Ke-
DAFTAR PUSTAKA 5 (Di BPM Asri Dan Polindres Permata
Bunda Tuban).
Anggraini, Yetti. 2010. Asuhan Kebidanan
Masa Nifas. Yogyakarta: Pustaka Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). 2013.
Rihana. Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Kementerian Kesehatan RI
Buhari, S. 2018. Perbandingan Pijat Tahun 2013.
Oketani Dan Oksitosin Terhadap
Produksi Air Susu Ibu Pada Ibu Post Riksani, R. 2012. Keajaiban ASI (Air Susu
Partum Hari Pertama Sampai Hari Ibu). Jakarta Timur: Dunia Sehat
Ketiga di Rumah Sakit TK II Pelamonia
98 | P a g e
Edudharma Journal, Vol 3 No 2, September 2019, page 90-102

Roesli, U. 2009. ASI Eksklusif. Trubus Related Biosciences. 3th Ed. Bailliere
Agriwidya.: Jakarta. Tindal Elsevier, 723-738.

Tyfani. 2017. Hubungan Antara Survei Demogrofi Kesehatan Indonesia


Pelaksanaan Perawatan Payudara (SDKI). 2012. Survey Demografi
dengan Kelancaran ASI Ibu Kesehatan Indonesia. Akses 11 Januari
Postpartum di Kelurahan Tlogomas 2015. BKKBN., BPS., Kemenkes, R.I,
Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Measure DHS&ICF, I.
Jurnal Kesehatan Fakultas Ilmu http://www.depkes.go.id/resources/do
Kesehatan Universitas Tribhuwana wnload.pdf
Tunggadewi Malang
World Health Organization. 2002. Infant
Sri, W., Rahmad, G. 2012. Pengaruh and child nutrition: global strategy on
Perawatan Payudara (Breast Care) infant And young child feeding. Akses
Terhadap Volume ASI pada Ibu 11 Oktober 2015. Available at:
Postpartum (Nifas) di RSUD Deli http://apps.who.int/gb/archive/pdf_file
Serdang Sumut Tahun 2012. Jurnal s/WHA55/ea5515.pdf.
Kesehatan STIKes Medistra Lubuk
Pakam. World Health Organization .2002. Infant
and child nutrition: global strategy on
infant And young child feeding. Akses
11 Oktober 2015. Available at:
http://apps.who.int/gb/archive/pdf_file
s/WHA55/ea5515.pdf
Stables D, Rankin J. 2010. Physiology in
Childbearing with Anatomy And

99 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai