DISUSUN
O
L
E
H
1
SMA N 6 TEBO
TAHUN AJARAN 2020/2021
2
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis hanturkan atas kemurahan Allah SWT yang telah
memberi rahmat dan karuniaNya yang tiada terputus serta yang telah memberi inspirasi kepada
penulis, sehinngga makalah ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam tak lupa penulis
Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk
itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.
Penulis juga mengucapkan permohonan maaf atas segalah kekurangan dalam penulisan
makalah ini. Akhir kata penulis harapkan semoga laporan ini bermanfaat bagi Penulis dan semua
pihak.
Penulis
( yoga pratama )
3
DAFTAR ISI
4
BAB 1 : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asam dan basa merupakan dua senyawa kimia yang sangat penting dalam
kehidupan sehari-hari. Secara umum zat - zat yang berasal mengandung asam, misalnya zat
asam sitrat pada jeruk dan asam cuka bahasa. Basa umumnya mempunyai sifat licin dan
terasa pahit, misalkan pada sabun.
Secara sederhana asam dapat didefinisikan sebagai zat yang bila dilarutkan dalam air akan
mengalami disosiasi (penguraian) dengan pembentukan ion hidrogen sebagai satu-satunya
yang positif. Sedangkan basa merupakan zat yang apabila dilarutkan dalam air akan
mengalami disosiasi dengan pembentukan ion ion hidroksil sebagai satu - satunya ion
negatif. Hal ini sesuai dengan teori Svante Arrhenius bahwa asam adalah zat yang larut dan
mengion dalam air menghasilkan proton (H+) , Sedangkan basa adalah zat yang melarut dan
mengion dalam air menghasilkan ion hidroksida (OH-) ( Fitri, 2015 ).
Untuk mengetahui sifat asam dan basa, kami melakukan suatu percobaan ilmiah.
karena dengan melakukan percobaan kita dapat mengetahui suatu larutan apakah
mengandung asam atau basa. Zat asam dan basa tersebut dapat dibedakan dengan alat indra
manusia. Namun tidak semua zat tersebut aman bagi manusia. Oleh karena itu diperlukan
indikator pengujian senyawa asam mempunyai rasa yang masam, sedangkan terasa basa
mempunyai rasa pahit. Akan tetapi tidak boleh mencicipi rasa suatu zat kimia untuk
mengetahui sifat asam dan basanya. Hal ini disebabkan senyawa kimia tersebut mungkin
beracun. Untuk itu membutuhkan alat bantu ( Fika, 2013 ).
B. Tujuan Pratikum
1. Mengenal dan memahami sifat-sifat asam dan basa senyawa organik.
5
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
6
- Asam tanat, contohnya : teh
- Asam butirat, contohnya : margarin
- Asam tartarat, contohnya : anggur
- Asam karbonat, contohnya : Coca-cola
- Asam etanoat, contohnya : Cuka hitam
- Asam format, contohnya : semut
- Asam klorida, contohnya : lambung
- Asam laktat, contohnya : susu
2. Basa
Beberapa basa yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, seperti ditunjukkan
berikut ini :
- Aluminium hidroksida (Al(OH)3), deodoran, obat maag.
- Kalsiun hidroksida (Ca(OH)2), plester.
- Magnesium hidroksida (Mg(OH)2), obat pencahar (antacid).
- Natrium hidroksida (NaOH), sabun, pembersih saluran air.
( Filly, 2014 )
7
dalam larutan basa dan akan berubah warna menjadi merah ketika dicelupkan ke dalam
larutan asam.
2. Larutan Indikator
Di labolatorium, indikator yang sering didipakai ialah larutan indikator
fenolftalein (PP) metil merah (mm), metil jingga (mo) dan juga bromtimol blue (BTB).
Larutan indikator tersebut seringkali digunakan untuk titrasi larutan. Penggunaan larutan
indikator pada titrasi itu sendiri harus dengan ketelitian dan pengamatan yang sangat
tinggi. Pasalnya, perubahan warna akan terjadi hanya dengan beberapa mL.
3. Indikator Alami
Indikator asam basa yang ketiga yaitu dengan menggunakan indikator alami.
indikator alami yang biasa digunakan ialah mahkota bunga dari bunga sepatu, mawar,
bugenvi, maupun dari bahan alami seperti kulit manggis, kunyit dan kubis ungu.
4. pH meter
Indikator asam basa yang ke empat adalah dengan menggunakan pH meter.
Peralatan yang bisa membantu dalam menentukan pH larutan ini mempunyai elektroda
yang bisa dicelupkan ke dalam larutan yang akan di ukur pHnya. Nilai pHnya sendiri
bisa dengan mudah diliat secara langsung melalui angka yang tertera pada layar digital
dari alat pH meter itu sendiri.
8
BAB III : METODOLOGI PRAKTIKUM
2. Bahan
Asam klorida (HCl)
Natrium hidroksida (NaOH)
Asam asetat (CH3COOH)
B. Prosedur Kerja.
Disiapkan 3 cawan petri masing-masing diberi label sesuai dengan bahan yang
digunakan
Diambil masing-masing larutan menggunakan pipet tetes kemudian diteteskan pada
masing - masing cawan petri.
Disiapkan lakmus merah dan biru pH paper universal pada masing-masing cawan petri.
Dicelupkan pH paper universal lakmus merah dan biru secara bergantian pada masing-
masing Cawan petri.
Diamati perubahan warna pada pH paper universal dan kertas lakmus merah dan biru
dan catat hasilnya.
9
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Tabel 4.1 hasil pengamatan asam dan basa kertas lakmus dan pH paper universal
B. Pembahasan
Berdasarkan tabel hasil pengamatan sifat asam dan basa senyawa organik dapat dilihat
bahwa kertas lakmus merah dicelupkan pada NaOH akan terjadi perubahan warna dari merah
ke biru dikarenakan sifat basa yaitu merubah lakmus merah ke biru dan pengukuran
menggunakan PH paper universal menunjukan warna pada pH 14 yang merupakan basa kuat.
Pada larutan HCl jika kertas lakmus biru dicelupkan akan terjadi perubahan warna dari biru
ke merah. Hal ini dikarenakan sifat asam yaitu merubah lakmus biru ke merah dan
pengukuran menggunakan PH paper universal menunjukkan warna pada pH O yang
merupakan asam kuat
Pada larutan CH3COOH bila terjadi kertas lakmus biru dicelupkan akan terjadi perubahan
warna dari biru ke merah dan pengukuran menggunakan pH paper universal menunjukkan
warna pada pH 3 yang merupakan asam lemah.
Perubahan warna yang mampu dihasilkan oleh kertas lakmus sebenarnya disebabkan karena
adanya orchein (ekstrak lichenes) yang berwarna biru didalam lakmus. Lakmus biru dibuat
dengan menambahkan ekstrak lakmus yang berwarna biru ke dalam kertas putih. Kertas
lakmus biru pada larutan yang bersifat basa akan tetap biru, karena orchein merupakan anion,
sehingga tidak akan bereaksi dengan anion. Kertas lakmus merah dibuat dengan proses yang
sama dengan pembuatan kertas lakmus biru, tetapi ditambahkan sedikit asam sulfat atau
asam agar warnanya menjadi merah. ( Reynaldo, 2017 )
10
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dari percobaan yang dilakukan, disimpulkan bahwa :
Larutan NaOH merupakan basa kuat.
Larutan Hcl merupakan asam kuat.
Larutan CH3COOH merupakan asam lemah.
B. Saran
Pengenalan dan pemahaman tentang asam dan basa sangat diperlukan karena asam dan
basa ada di sekitar kita. Dengan mengetahui asam dan basa beserta tingkat Asam dan
kebasaan senyawa tersebut diharapkan dapat memudahkan manusia dalam berbagai studi
ilmu yang menyejahterakan manusia itu sendiri. Di dalam praktikum asam dan basa
diharapkan lebih berhati-hati karena menggunakan senyawa senyawa yang mempunyai
dampak masing-masing bagi tubuh manusia. Ketepatan dan ketelitian terhadap semua unsur
dalam penelitian sangat dibutuhkan demi mendapatkan hasil yang maksimal. Jangan
menyerah dalam eksperimen kimia ( Bitar, 2016 ).
11
DAFTAR PUSTAKA
Bitar. 2016. Pengertian, Ciri, Dan Sifat Asam, Basa, Dan Garam Beserta Contohnya Lengkap.
www.gurupendidikan.co.id. (Diakses tanggal 29 Oktober 2017)
Bitar. 2016. Pengertian Dan Macam – Macam Indikator Asam Basa Secara Lengkap.
www.gurupendidikan.co.id. (Diakses tanggal 29 Oktober 2017)
Hidayat, Rahmat. 2015. Pengertian, Sifat dan Contoh Asam Basa. www.kitapunya.net. (Diakses
Tanggal 29 Oktober 2017)
Puspita, Fika. 2013. Laporan Uji Sifat Asam dan Basa Senyawa Organik.
www.filepuspita.blogspot.co.id (Diakses tanggal 29 Oktober 2017)
Sarlout, Felix Reynaldo. 2017. Larutan Asam dan Basa. www.sarlout.blogspot.co.id (Diakses
Tanggal 29 Oktober)
12