Dengan mengucapkan Puji Syukur kepada Tuhan Yesus Kristus karena atas RahmatNya kami
dapat menyelesaikan tugas ini dengan judul “Modul Asam Basa” dengan tujuan memenuhi tugas mata
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan tugas ini masih jauh dari kategori sempurna, oleh
karena itu kami dengan hati dan tangan terbuka mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk
Selanjutnya dalam kesempatan ini, kami tidak lupa menyampaikan ucapan terima kasih yang
sedalamnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan baik secara langsung maupun tidak
langsung dalam menyelesaikan tugas ini. Semoga modul ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................................
PENDAHULUAN ..........................................................................................................
A. Tujuan Pembelajaran................................................................................
B. Uraian Materi Asam Basa.........................................................................
A. Penuntun Praktikum..................................................................................
PENDAHULUAN
A. Identitas Modul
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI IPA/2
3.10 Memahami konsep asam dan basa serta kekuatannya dan kesetimbangan
pengionannya dalam larutan.
4.10 Menentukan trayek perubahan pH beberapa indikator yang diekstrak dari bahan
alam.
C. Materi Pembelajaran
2. Basa
Basa adalah senyawa yang di dalam air dapat menghasilkan ion hidroksida (OH-).
Jumlah ion OH- yang dapat dilepaskan oleh satu molekul basa disebut valensi basa.
1. Terasa masam,
2. Bersifat Korosif,
4. Dapat melarutkan berbagai jenis logam, seperti logam seng dan logam
magnesium. Contoh larutan asam: asam nitrat pada jeruk, asam cuka pada
cuka makanan, serta asam benzoate yang digunakan sebagai pengawet
makanan.
Ciri-ciri umum larutan basa, yaitu:
1. Terasa pahit
2. Bersifat licin
A. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan diskusi informasi, kajian literatur, observasi dan presentasi siswa
dapat membangun sikap disiplin, jujur, aktif, responsif, santun, bertanggungjawab,
peduli terhadap lingkungan, dan menganalisis data hasil obervasi tentang berbagai
data percobaan menentukan pH larutan asam basa serta dapat menjelaskan pengertian
asam dan basa, menuliskan persamaan reaksi asam dan basa, mengukur pH beberapa
larutan asam/basa dengan menggunakan indikator universal, menghubungkan
kekuatan asam dan kekuatan basa dengan derajat derajat ionisasinya, menghitung pH
larutan asam/basa dari data konsentrasi serta menyajikan hasil percobaan sederhana
membuat indikator sederhana dari bahan alam.
B. Uraian Materi
Dari peta konsep diatas maka dapat di uraikan mengenai materi asam dan basa sebagai
berikut :
a. Sifat-Sifat Asam, Basa, dan Garam
1. Asam
Istilah asam (acid) berasal dari bahasa Latin acetum yang berarti cuka. Seperti
diketahui, zat utama dalam cuka adalah asam asetat. Basa (alkali) berasal dari
bahasa Arab yang berarti abu.
Seperti halnya dengan sabun, basa bersifat kaustik (licin), selain itu basa juga
bersifat alkali (bereaksi dengan protein di dalam kulit sehingga sel-sel kulit akan
mengalami pergantian). Rasa pahit merupakan salah satu sifat zat yang bersifat basa.
Kita dapat mengenali asam dan basa dari rasanya. Namun, kita dilarang mengenali
asam dan basa dengan cara mencicipi karena cara tersebut bukan merupakan cara
yang aman. Untuk mengidentifikasi asam dan basa yang baik dan aman dapat
dengan menggunakan indikator. Indikator yaitu suatu bahan yang dapat bereaksi
dengan asam, basa, atau garam sehingga akan menimbulkan perubahan warna.
Asam merupakan salah satu penyusun dari berbagai bahan makanan dan minuman,
misalnya cuka, keju, dan buah-buahan. Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang
dalam air akan melepaskan ion H+. Jadi, pembawa sifat asam adalah ion H + (ion
hidrogen), sehingga rumus kimia asam selalu mengandung atom hidrogen. Ion
adalah atom atau sekelompok atom yang bermuatan listrik. Kation adalah ion yang
bermuatan listrik positif. Adapun anion adalah ion yang bermuatan listrik negatif.
Sifat khas lain dari asam adalah dapat bereaksi dengan berbagai bahan seperti
logam, marmer, dan keramik. Reaksi antara asam dengan logam bersifat korosif.
Contohnya, logam besi dapat bereaksi cepat dengan asam klorida (HCl)
membentuk Besi (II) klorida (FeCl2).
Basa adalah suatu senyawa yang jika dilarutkan dalam air (larutan) dapat
melepaskan ion hidroksida (OH-). Oleh karena itu, semua rumus kimia basa
umumnya mengandung gugus OH. Jika diketahui rumus kimia suatu basa, maka
untuk memberi nama basa, cukup dengan menyebut nama logam dan diikuti kata
hidroksida.
Orang mengalami sakit perut disebabkan asam lambung yang meningkat. Untuk
menetralkan asam lambung (HCl) digunakan antacid. Antacid mengandung basa
yang dapat menetralkan kelebihan asam lambung (HCl). Umumnya zat-zat dengan
sifat yang berlawanan, seperti asam dan basa cenderung bereaksi membentuk zat
baru. Bila larutan asam direaksikan dengan larutan basa, maka ion H+ dari asam
akan bereaksi dengan ion OH- dari basa membentuk molekul air.
Karena air bersifat netral, maka reaksi asam dengan basa disebut reaksi penetralan.
Ion-ion ini akan bergabung membentuk senyawa ion yang disebut garam. Bila
garam yang terbentuk ini mudah larut dalam air, maka ion-ionnya akan tetap ada di
dalam larutan. Tetapi jika garam itu sukar larut dalam air, maka ion-ionnya akan
bergabung membentuk suatu endapan. Jadi, reaksi asam dengan basa disebut juga
reaksi penggaraman karena membentuk senyawa garam. Mari kita simak contoh
reaksi pembentukan garam berikut!
Walaupun reaksi asam dengan basa disebut reaksi penetralan, tetapi hasil reaksi
(garam) tidak selalu bersifat netral. Sifat asam basa dari larutan garam bergantung
pada kekuatan asam dan basa penyusunnya.
Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat bersifat netral, disebut garam
normal, contohnya NaCl dan KNO3. Garam yang berasal dari asam kuat dan basa
lemah bersifat asam dan disebut garam asam, contohnya adalah NH 4Cl. Garam
yang berasal dari asam lemah dan basa kuat bersifat basa dan disebut garam basa,
contohnya adalah CH3COONa.
Contoh asam kuat adalah HCl, HNO3, H2SO4. Adapun KOH, NaOH,
Ca(OH)2 termasuk basa kuat.
Indikator Alami
Sebagai contoh, ambillah kulit manggis, tumbuklah sampai halus dan campur
dengan sedikit air. Warna kulit manggis adalah ungu (dalam keadaan netral). Jika ekstrak
kulit manggis dibagi dua dan masing-masing diteteskan larutan asam dan basa, maka
dalam larutan asam terjadi perubahan warna dari ungu menjadi cokelat kemerahan.
Larutan basa yang diteteskan akan mengubah warna dari ungu menjadi biru kehitaman.
Asam kuat atau asam lemah pada konsentrasi yang sama menghantarkan listrik
yang berbeda. Nyala lampu pada Gambar (a) tampak redup. Ini berarti larutan yang diuji
berupa asam lemah atau basa lemah. Adapun pada Gambar (b) lampu menyala terang,
menandakan bahwa larutan yang diuji berupa asam kuat atau basa kuat.
Nilai pH sama dengan negatif logaritma konsentrasi ion H+ dan secara matematika
dinyatakan dengan persamaan :
pH = – log (H+)
Analog dengan pH, konsentrasi ion OH– juga dapat dinyatakan dengan cara yang sama,
yaitu pOH (Potenz Hydroxide) dinyatakan dengan persamaan berikut.
pOH = – log (OH-)
Derajat keasaman suatu zat (pH) ditunjukkan dengan skala 0—14.
Jumlah harga pH dan pOH = 14. Misalnya, suatu larutan memiliki pOH = 5, maka
harga pH = 14 – 5 = 9. Harga pH untuk beberapa jenis zat yang dapat kita temukan di
lingkungan sehari-hari dinyatakan dalam Tabel.
Tabel pH
Indikator Universal
c. Larutan Indikator
Salah satu contoh indikator universal jenis larutan adalah larutan metil jingga
(Metil Orange = MO). Pada pH kurang dari 6 larutan ini berwarna jingga, sedangkan
pada pH lebih dari 7 warnanya menjadi kuning.
d. pH Meter
Pengujian sifat larutan asam basa dapat juga menggunakan pH meter. Penggunaan
alat ini dengan cara dicelupkan pada larutan yang akan diuji, pada pH meter akan
muncul angka skala yang menunjukkan pH larutan.
Contoh soal:
1. Untuk mengukur derajat keasaman larutan asam atau basa, paling tepat
digunakan indikator ….
A. Fenolftalein D. bromtimol biru
B. Metil Jingga E. universal
C. Metil Merah
Jawaban:
E. universal
2. Jika larutan X diletakkan pada kertas indikator universal dan kertas indikator
universal menunjukkan perubahan warna ungu tua maka larutan X bersifat . . . .
a. Asam lemah
b. Basa lemah
c. Adam kuat
d. Basa kuat
Jawaban:
d. Basa kuat
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
A. Tujuan Percobaan
i) Untuk menguji larutan yang termasuk asam dan basa menggunakan pH indikator
dan kertas lakmus.
ii) Untuk menguji bahan alam yang dapat digunakan sebagai indikator asam basa.
B. Dasar Teori
Indikator asam-basa (disebut juga Indikator pH) adalah senyawa halokromik yang
ditambahkan dalam jumlah kecil ke dalam sampel, umumnya adalah larutan yang akan
memberikan warna sesuai dengan kondisi pH larutan tersebut. Pada temperatur 25°
Celsius, nilai pH untuk larutan netral adalah 7,0. Di bawah nilai tersebut larutan
dikatakan asam, dan di atas nilai tersebut larutan dikatakan basa. Kebanyakan senyawa
organik yang dihasilkan makhluk hidup mudah melepaskan proton (bersifat sebagai
asam Lewis), umumnya asam karboksilat dan amina, sehingga indikator asam-basa
banyak digunakan dalam bidang biologi dan kimia analitik.
Teori Lewis yang mengatakan Asam adalah senyawa yang dapat menerima
pasangan elektron bebas dari senyawa lainAsam merupakan salah satu penyusun dari
berbagai bahan makanan dan minuman, misalnya cuka, keju, dan buah-buahan.
Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang dalam air akan melepaskan ion H+.
Basa adalah suatu senyawa yang jika dilarutkan dalam air (larutan) dapat
melepaskan ion hidroksida (OH-). Oleh karena itu, semua rumus kimia basa umumnya
mengandung gugus OH. Dalam keadaan murni, basa umumnya berupa kristal padat
dan bersifat kaustik. Beberapa produk rumah tangga seperti deodoran, obat maag
(antacid) dan sabun serta deterjen mengandung basa.
Bahan:
Air Suling
Air Kapur
Cuka Dapur
Air Jeruk
Air Sabun
Soda
Air Garam
Ekstrak Bunga Kembang Sepatu
Kertas Lakmus Merah dan Biru
D. Prosedur Kerja
2. Larutan Cuka
3. Air Kapur
4. Air Garam
5. Air Jeruk
6. Air Sabun
7. Soda
Dalam eksperimen ini, akan diamati larutan yang bersifat asam dan larutan yang bersifat basa
secara sederhana menggunakan indikator kertas lakmus dan indikator yang terbuat dari bahan
alam yang ada disekitar kita.
Air jeruk
Air sabun
Soda
Air garam
2. Cara Kerja
Pengujian larutan asam basa
a) Sediakan alat dan bahan.
b) Masukan masing-masing larutan dalam tabung reaksi yang berbeda.
c) Uji pH larutan menggunakan indikator universal.
d) Uji masing-masing larutan menggunakan kertas lakmus merah dan biru, catat hasil pada
tabel hasil pengamatan.
Pengujian indikator asam basa menggunakan indikator alami
3. Tabel Pengamatan
Tabel hasil pengujian larutan asam basa
Kertas Lakmus Sifat Larutan
No. Bahan
Merah Biru Asam Netral Basa pH
1. Air Suling (akuades)
2. Larutan Cuka
3. Air Kapur
4. Air Garam
5. Air Jeruk
6. Air Sabun
7. Soda
Any Winarsih, dkk. 2008. IPA Terpadu untuk SMP/ MTS Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
Teguh Sugiyarto. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 1 untuk SMP/ MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
http://unitedscience.wordpress.com/ipa-1/bab-2-asam-basa-dan-garam/
https://id.wikipedia.org/wiki/Indikator_asam-basa
http://www.softilmu.com/2015/11/Pengertian-Sifat-Teori-Kekuatan- Keseimbangan-Perbedaan-
Asam-dan-Basa-Adalah.html