Anda di halaman 1dari 9

Pemanfaatan daun ubi kayu menjadi dendeng................

(Firdausni dan Inda Three Anova)

PEMANFAATAN DAUN UBI KAYU MENJADI DENDENG SEBAGAI MAKANAN


ALTERNATIF VEGETARIAN PENGGANTI PROTEIN

Utilization of Cassava Leaf Become Jerky as Protein Substitute of


Vegetarian Alternative Food

Firdausni* dan Inda Three Anova


Baristand Industri Padang
Jalan Raya LIK No. 23 Ulu Gadut, Padang. 25164
* e-mail: firdausni85@gmail.com

Diterima: 6 Maret 2015, revisi akhir: 4 Juni 2015, dan disetujui untuk diterbitkan: 12 Juni 2015

ABSTRAK

Penelitian pemanfaatan daun ubi kayu dalam pembuatan dendeng sebagai sumber protein
bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan daun ubi kayu menjadi produk olahan yang
enak, disukai dan sebagai sumber protein bagi vegetarian. Pengolahan daun ubi kayu menjadi
dendeng dilakukan dengan beberapa tahapan proses dan penambahan bahan pengisi, tepung,
dan bumbu-bumbu yang lain sehingga dihasilkan dendeng yang empuk dengan rasa yang
disukai. Tahap awal dilakukan untuk mendapatkan proses yang tepat dan variasi penambahan
tepung yaitu kontrol (0%) versi pengrajin, penambahan tepung tapioka 25, 50, dan 75%. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa perbandingan penambahan tepung berpengaruh terhadap
kadar protein, karbohidrat, dan organoleptik dendeng daun ubi kayu. Pembuatan dendeng
daun ubi kayu dengan perlakuan penambahan tepung tapioka 50% menunjukkan hasil yang
optimal dengan kadar air 2,91%, kadar abu 4,47 %, protein 14,01%, lemak 20,15%, dan serat
kasar 11,10%, dan uji organoleptik rasa, warna, aroma dan tekstur disukai. Dendeng daun ubi
kayu dengan kemasan plastik pada suhu ruang masih dalam kondisi baik secara visual selama
tiga bulan penyimpanan.

Kata Kunci: Dendeng, daun ubi kayu, protein.

ABSTRACT

The research on utilization of cassava leaves in making of jerky as a protein source was aimed
to optimilize the utilization of cassava leaves became products which were delicious, preferably
and as a source of protein for vegetarians. The processing of cassava leaves became jerky was
made by several stages of the process and addition of fillers, flour, and other seasoning
condiment to produce a soft jerky with preferred taste. The first stage was done to get the right
process and variation of flour addition, control (0%) craftsmen version, the addition of tapioca
flour 25%, 50% and 75%. The results showed that the addition of flour ratio affected the levels of
protein, carbohydrate and organoleptic of cassava leaves jerky. The making of cassava leaves
jerky by treatment tapioca flour addition of 50% indicated optimal results with water content
2.91%, ash content 4.47%, protein 14.01%, fat content 20.15%, and crude fiber 11.10 %, and
organoleptic testing for taste, color, aroma and texture were preferred. Observations storability
of cassava leaves jerky with plastic packaging at room temperature was still in good condition
visually for three months of storage.

Keywords: Jerky, cassava leaves, protein.

61
Jurnal Litbang Industri Vol. 5 No. 1, Juni 2015: (61-69)

PENDAHULUAN gampang dikonsumsi bagi yang mempunyai


masalah pada gigi. Dendeng daun ubi kayu
Tanaman ubi kayu (Manihot uttilissima) sebagai sumber protein dapat dibuat
merupakan sejenis umbi-umbian yang melalui beberapa tahap merupakan sumber
banyak diolah menjadi produk-produk yang protein yang mudah dicerna tubuh. Melalui
mempunyai nilai ekonomi. Bagian tanaman pengolahan daun ubi kayu menjadi dendeng
ubi kayu yang umum digunakan sebagai diharapkan dapat menghasilkan produk
bahan makanan adalah umbi dan daun- yang disukai dengan nilai gizi yang baik
daun muda (pucuk). sebagai sumber protein bersifat fungsional
Daun ubi kayu biasa diolah menjadi dengan kandungan serat nya yang cukup
berbagai olahan pangan, mengingat tinggi.
rasanya yang enak serta kaya kandungan Serat pangan merupakan bagian
gizi mengandung mineral, vitamin, asam tumbuhan yang dapat dimakan atau analog
amino essensial dan protein yang sangat dengan karbohidrat yang tahan terhadap
baik bagi tubuh. pencernaan dan absorpsi di dalam usus
Unsur protein dalam daun ubi kayu halus manusia mengalami fermentasi.
berguna untuk membangun sel-sel tubuh Serat pangan meliputi polisakarida,
d an k o m po n e n pe m b e nt uk e n zi m , karbohidrat, oligosakarida, lignin, dan bahan
sedangkan asam amino pada hijau daun yang terkait dinding sel tanaman (waxes,
berperan dalam mengubah karbohidrat cutin, suberin). Karbohidrat analog meliputi
menjadi energi, pemulihan luka pada kulit, dekstrin tak cerna, pati resisten dan
mengganti sel-sel yang rusak, kesehatan senyawa karbohidrat sintetis.
tulang, membantu daya ingat, dan Sifat fungsional pangan muncul karena
metabolism tubuh. Kandungan klorofil daun efek fisiologis yang ditimbulkan, efek
ubi kayu berfungsi sebagai antikanker dan fisiologis berkaitan dengan sifat fisik dan
antioksidan. kimia meliputi: viskositas, fermentabilitas,
Sumber protein dari tanaman ubi kayu kapasitas pengikatan air, absorpsi molekul
terdapat pada daun ubi kayu karena organik dan sifat penukar ion (Marsono,
mengandung asam amino metionin. Daun 2004).
muda (pucuk) ubi kayu sering digunakan Dendeng merupakan suatu produk
sebagai sayuran aneka masakan lainnya. olahan daging secara tradisional yang telah
Kandungan gizi pucuk ubi kayu ternyata banyak dilakukan masyarakat Indonesia
cukup tinggi. Dalam 100 gram pucuk ubi sejak dulu. Dendeng dapat digolongkan ke
mengandung 6.8 gr protein, 1.2 gr lemak, dalam makanan setengah lembab asal
13.0 g karbohidrat, 2,4 g serat, 165 mg daging (Intermediate Moisture Meat) karena
Kalsium, 54 mg fosfor, 2 mg zat besi , dan kadar air dendeng berada dalam kisaran
beberapa mineral (Askar, 2014). kadar air makanan setengah basah
Daun ubi kayu selain dimanfaatkan (Intermediate Moisture Food) yaitu 25%
sebagai sayuran dapat pula diolah menjadi (Purnomo,1997).
pangan olahan yang dapat meningkatkan Pembuatan dendeng secara umum
nilai jual, diantaranya untuk pembuatan dapat melalui beberapa cara diantaranya
dendeng. Dendeng adalah makanan dengan sayatan tipis dan dengan dicincang
berbentuk lempengan yang biasanya kasar setelah itu dicetak sehingga berbentuk
terbuat dari daging yang diberi bumbu dan lempengan (Susilawati, 2007). Kerusakan
dikeringkan. Kandungan air dendeng antara secara kimia pada dendeng yang banyak
3-40 % bersifat plastis dan tidak terasa terjadi adalah oksidasi lemak dan
kering. Dendeng sebagai sumber protein pencoklatan non enzimatis. Kedua macam
hewani biasanya dibuat dari daging sapi. kerusakan tersebut dapat berperan pada
Tekstur dendeng daging sapi yang disukai penurunan nilai gizi, cita rasa maupun
biasanya empuk, namun kadang ditemui penampakan dendeng (Priyanto dan
dendeng yang keras dan sering menyangkut Gurnadi, 2010).
di sela-sela gigi bila kita komsumsi, sedang- Pengolahan daun ubi kayu menjadi
kan dendeng daun ubi kayu diharapkan dendeng dapat menghasilkan dendeng
menyerupai dendeng daging tapi lebih dengan tekstur lebih renyah dan rasanya

62
Pemanfaatan daun ubi kayu menjadi dendeng................ (Firdausni dan Inda Three Anova)

menyerupai dendeng daging. Pembuatan Pelaksanaan Penelitian


dendeng ubi kayu melalui substitusi tepung
tapioka dilakukan untuk peningkatan mutu Bahan baku yang digunakan dalam
sehingga didapatkan dendeng sebagai penelitian yaitu daun ubi kayu disortir, dipilih
sumber protein. Selain protein dendeng daun yang muda, dicuci, dan ditiriskan. Daun
daun ubi kayu juga mengandung serat ubi kayu direbus selama 30 menit sampai 60
pangan sehingga dapat sebagai pangan menit sampai daunnya lunak lalu ditiriskan.
fungsional. Kajian mengenai dendeng daun Selanjutnya daun ubi kayu dihaluskan
ubi kayu dari nilai gizi yang terkandung dengan menggunakan crusher
maupun tingkat kesukaan masyarakat (penghancur) sehingga halus. Bahan-bahan
penting, maka perlu perbaikan proses penolong seperti bawang putih, ketumbar,
pembuatan, komposisi bahan dan uji mutu bawang merah, jahe, dan lengkuas,
dendeng dapat diolah pada industri dalam dihaluskan dengan menggunanakan mesin
skala industri kecil. penghancur.
Pada pengolahan dendeng ubi kayu Daun ubi kayu yang telah dihaluskan,
perlu penambahan bahan pendukung selain ditambahkan dengan bumbu halus, telur,
bahan baku daun ubi kayu bahan pengisi tepung tapioka, tepung beras dicampur jadi
dan bahan pengikat. Fungsi penambahan satu sampai homogen. Seterusnya
bahan pengisi dan bahan pengikat pada dimasukkan ke cetakan dan direbus atau
pembuatan dendeng adalah untuk dikukus selama ±1 jam lalu diangkat dan
membentuk dan mereduksi penyusutan didinginkan. Setelah dingin diiris tipis dan
selama pemasakan . dipipihkan menyerupai dendeng daging.
Dendeng digoreng dengan menggunakan
METODOLOGI PENELITIAN minyak suhu 120 0 C (sedang) sampai
berubah warna. Dendeng dikemas
Bahan utama yang digunakan dalam menggunakan plastik polipropilen dan di
penelitian ini adalah daun ubi kayu, telur, seal.
tepung tapioka, tepung beras, minyak Produk yang diperoleh dianalisis
goreng, ketumbar, bawang putih, garam dan melalui pengamatan fisika berupa
bumbu bumbu lainnya dan bahan kimia karakteristik produk yang dihasilkan dan
pengujian H2SO4, NaOH, HCl, selen. Bahan rendemen. Pengaruh substitusi tepung
baku daun ubi kayu dipilih daun muda tapioka dan pengaruh pemasakan terhadap
dengan mutu bagus dari Pasar Raya dendeng daun ubi kayu terhadap kadar air
Padang. Peralatan yang digunakan antara (metoda gravimetri), kadar abu (metoda
lain, crusher (penghancur), mixer listrik, gravimetri), protein (Metoda Khjedahl),
pe r al at an m em as ak da n a la t u nt uk lemak (Metoda soxhlet), kadar serat
pengujian timbangan analitik, kertas saring, (Metoda gravimetri). Uji organoleptik
erlenmeyer, cawan porselen,HPLC, labu meliputi rasa, warna, aroma dan tekstur oleh
Khjedahl, erlenmeyer, dan alat gelas panelis berdasarkan skala hedonik (sangat
lainnya. suka – tidak suka). Ketahanan simpan
Kegiatan penelitian dilakukan di produk setelah dikemas tertutup dengan
laboratorium Baristand Industri Padang dan plastik polipropilen di ruangan suhu kamar.
Laboratorium Pertanian Universitas Andalas
Padang. Rancangan yang digunakan dalam HASIL DAN PEMBAHASAN
penelitian ini adalah Rancangan Acak
Lengkap (RAL) dengan 2 (dua) faktor yaitu Karakteristik dan pengamatan fisik
jumlah penambahan tepung tapioka yang Dendeng daun ubi kayu.
terdiri dari 4 perlakuan 0%; 25%; 50% dan
75% dan perlakuan pemasakan (dikukus Pengamatan fisik dan kimia dilakukan
dan direbus) non faktorial dengan 3 kali terhadap dendeng daun ubi kayu yaitu
ulangan. warna, bau, rendemen dan kandungan HCN
yang dihasilkan pada peningkatan proses
pengolahan dan variasi bahan pengisi
seperti pada Tabel 1.

63
Jurnal Litbang Industri Vol. 5 No. 1, Juni 2015: (61-69)

Tabel 1. Pengamatan dendeng ubi kayu maka semakin meningkat persentase


melalui peningkatan proses protein.
pengolahan dan substitusi bahan Lina (2014) menyatakan bahwa daun
pengisi. ubi kayu selain mengandung mineral,
vitamin, asam amino essensial juga protein
No. Parameter Hasil Pengamatan yang sangat baik untuk tubuh. Cara
1 Warna Kehitaman khas pemasakan juga berpengaruh terhadap
dendeng k a da r p r o t ei n, d i m an a p en g u k us a n
2 Bau Khas dendeng merupakan cara terbaik dibandingkan
dengan pemanasan terhadap kadar protein,
3 Rendemen 1340 g – 1400 g
seperti terlihat pada Gambar 1
dari 1 kg daun ubi
kayu segar
4 HCN Tidak terdeteksi

Karakteristik warna dendeng ubi kayu


seperti dendeng daging lainnya (khas warna
dendeng berbentuk lempengan tipis tanpa
garis/serat). Ketebalan dendeng sesuai
dengan yang diinginkan, semakin tipis maka
dendeng akan semakin renyah. Rendemen
dendeng sekitar 1340 g–1400 g dari 1 kg
daun ubi kayu segar. Hal ini karena
penambahan bahan pengisi dan pengikat
serta bumbu lainnya. Melalui proses
pengolahan yang baik akan dihasilkan
dendeng daun ubi kayu dengan kandungan Gambar 1. Kadar protein dendeng daun ubi
gizi yang tinggi sebagai sumber protein dan kayu pada substitusi bahan
serat pangan. pengisi tapioka.
Kandungan HCN (asam sianida)
pengolahan daun ubi kayu setelah menjadi Kadar protein dendeng daun ubi kayu
produk dendeng daun ubi kayu tidak pada beberapa perlakuan 13,06% – 14,64 %,
terdeteksi. Menurut Sri Purwanti, 2005 dengan kadar protein terendah pada
bahwa kandungan asam sianida daun ubi perlakuan kontrol 13,06%. Tepung tapioka
kayu muda 560 – 620 ppm dan daun tua 400 berfungsi sebagai bahan pengisi dan
-530 ppm, kandungan sianida akan pengikat daun ubi kayu. Menurut Haryanto et
berkurang melalui proses pencucian dan al., dalam Angraini (2002) menyatakan
perebusan. Sianida merupakan racun yang dalam 100g tepung tapioka mengandung
berbahaya berupa getah putih, dalam kadar air 9,20%, lemak 0,3%, karbohidrat
keadaan alami berikatan dengan glukosida 80,9% dan protein 0,5%. Hal ini menyatakan
apabila jaringan sel tanaman dirusak maka bahwa tepung tapioka tidak sebagai sumber
enzim linamarase akan memutuskan ikatan protein. Proses pengolahan perebusan dan
senyawa tersebut dan membebaskan asam pengukusan memberikan pengaruh yang
sianida (Hidayat et al., 2000). nyata dimana melalui pengukusan akan
menghasilkan protein lebih tinggi dari
Pengaruh substitusi bahan pengisi perebusan. Proses pemasakan akan
dalam pengolahan daun ubi kayu mempengaruhi kadar protein dendeng.
menjadi dendeng. Perebusan menyebabkan bahan langsung
bersentuhan dengan air sehingga sebagian
Protein dendeng daun ubi kayu protein akan terlarut di dalamnya, berbeda
dengan pengukusan yang menggunakan
Penambahan tepung tapioka pada uap air dalam proses pemasakannya.
pembuatan dendeng daun ubi kayu Menurut Askar (2014) daun singkong
menunjukkan peningkatan kandungan memiliki kandungan mineral, vitamin, asam
protein, semakin tinggi penambahan tapioka amino, dan protein yang sangat baik bagi

64
Pemanfaatan daun ubi kayu menjadi dendeng................ (Firdausni dan Inda Three Anova)

tubuh. Protein daun ubi kayu sekitar 6,8% Serat kasar penting dalam penilaian
dalam 100 gr daun ubi kayu Daun ubi kayu bahan makanan yang merupakan indeks
mempunyai kadar protein yang lebih tinggi dan menentukan nilai gizi makanan. Serat
dibandingkan dengan ubi kayu. Proses kasar adalah bagian yang tidak dapat
pengolahan yang melibatkan pemanasan, dihidrolisis oleh asam atau basa kuat.
bahan kimia, dan perlakuan mekanik Dengan adanya serat membantu memper-
mengakibatkan perubahan struktur kimia cepat sisa makanan melalui saluran
protein. Penambahan tepung tapioka 75% pencernaan untuk dieksresikan keluar
pada pembuatan dendeng mengandung (Parman et al., 2008).
kadar protein tertinggi. Tepung tapioka Analisis serat kasar pada dendeng
mempunyai pati yang tinggi, pati ubi kayu daun singkong dengan berbagai perlakuan
mempunyai suhu gelatinisasi yang rendah. berkisar antar 11,10% - 19,71%. Tingginya
Menurut Pomeranz (1991), suhu hasil analisis serat kasar pada dendeng
gelatinisasi tapioka berkisar antara 52-640C. disebabkan daun singkong merupakan
Perbedaan kadar protein pada perlakuan sumber serat yang tinggi. Perlakuan kontrol
mungkin disebabkan daya serap tapioka dengan serat kasar tertinggi, hal ini
terhadap daun singkong, dimana disebabkan karena banyaknya daun
penambahan tepung tapioka 50% singkong yang ditambahkan dibandingkan
merupakan perlakuan yang baik dengan dengan perlakuan lainnya, sedangkan
kadar protein yang tinggi dibandingkan perlakuan lainnya mempunyai persentase
dengan perlakuan lainnya. Tepung tapioka serat kasar yang hampir sama. Serat kasar
mempunyai pati, dimana granula pati terdiri merupakan komponen sisa hasil hidrolisis
dari dua fraksi yang dipisahkan dengan air suatu bahan dengan asam kuat sehingga
panas, fraksi terlarut disebut amilosa dan terjadi kehilangan selulosa sekitar 50% dan
fraksi tidak terlarut amilopektin (Winarno, hemiselulosa 85%.
2002). Perlakuan pemasakan tidak
berpengaruh nyata terhadap serat kasar.
Serat kasar dendeng daun ubi kayu Perebusan dan pengukusan pada
pengolahan dendeng memberikan serat
Serat bahan pangan merupakan kasar yang hampir sama. Serat kasar
karbohidrat atau polisakarida. Menurut tertinggi pada perlakuan kontrol dengan
Winarno (2004) serat kasar pada tanaman cara pengukusan 19,71%. Hal ini
atau bahan makanan, terdapat pada dinding disebabkan kandungan serat kasar tidak
sel yang secara kimia dinding sel tersebut larut dengan pemanasan direbus maupun
terdiri dari beberapa jenis karbohidrat seperti dikukus.
s el u l o sa , h em i s e l ul os a , p e kt i n da n
nonkarbohidrat seperti polimer lignin, Jumlah Kalori
beberapa gum, dan mucilage.
Jenis makanan mempunyai jumlah
kalori yang bervariasi. Tubuh manusia
membutuhkan kalori untuk bertahan hidup.
Jumlah kalori pada dendeng daun ubi kayu
merupakan kalori yang dihasilkan dari
jumlah karbohidrat, protein dan lemak. Pada
1 g karbohidrat mengandung 4 kalori, 1 g
protein mengandung 4 kalori dan 1 g lemak
mengandung 9 kalori. Jumlah kalori pada
dendeng daun ubi kayu seperti pada
Gambar 3.
Jumlah kalori dendeng daun ubi kayu
420,73 kal - 433,76 kal, nilai kalori yang
rendah pada perlakuan penambahan
Gambar 2. Kadar serat kasar dendeng daun tepung tapioka 75%. Apabila dilihat pada
ubi kayu pada substitusi bahan jumlah kalori dendeng daging yaitu (85 -326
pengisi tapioka kal/ 100 g bahan), nilai kalori dendeng daun

65
Jurnal Litbang Industri Vol. 5 No. 1, Juni 2015: (61-69)

ubi kayu lebih tinggi. Hal ini disebabkan Kadar Air


dendeng daun ubi kayu dibuat dengan
penambahan bahan tambahan lainnya Kadar air dendeng daun ubi kayu
seperti telur, tepung tapioka, tepung beras, (2,27%-5,05%) dan bervariasi tergantung
dan tambahan lainnya. perlakuan. Kadar air dendeng memenuhi
syarat semua perlakuan dimana SNI
dendeng kadar air maks 12%. Dendeng
daun ubi kayu dari pengrajin mempunyai
kadar air yang tinggi 5,05%. Semakin tinggi
persentase tepung tapioka ditambahkan
menghasilkan kadar air dendeng yang
tinggi. Husein (2009) mengatakan bahwa
tepung tapioka mengandung pati yang
cukup tinggi dan saat pemanasan terjadi
gelatinasi, sehingga air akan terperangkap.
Dendeng dengan penambahan 75% tapioka
menghasilkan kadar air 4,36%, lebih rendah
dibandingkan dengan dendeng versi
pengrajin.
Gambar 3. Jumlah kalori dendeng daun ubi Kadar air merupakan komposisi yang
kayu melalui sistem perebusan penting dalam pangan, karena kadar air
pada substitusi bahan pengisi sangat menentukan kadar komponen
tapioka . lainnya dan dinyatakan dalam basis basah
dan basis kering. Tinggi atau rendahnya
Jumlah kalori didapat dari kalori yang kadar air dalam bahan pangan akan
didapat dari protein, karbohidrat dan lemak. menentukan mutu akhir dari dendeng bila
Proses pemanasan bahan kimia, perlakuan dikonsumsi masyarakat
mekanik dan pH mengakibatkan perubahan
struktur kimia protein. Fungsi utama protein Kadar Abu
termasuk membangun dan memperbaiki
jaringan tubuh, regulasi proses tubuh dan Abu adalah zat anorganik sisa hasil
pembentukan enzim dan hormon. Selain itu pembakaran suatu bahan organik dan kadar
protein juga membantu dalam pembentukan abu suatu bahan tergantung bahan dan cara
antibodi dan protein juga sebagai pemasok pengabuannnya (Sudarmadji, 1984). Pada
energi utama (Suryati et al., 2014). penelitian ini, perhitungan kadar abu
memakai metoda langsung memakai tanur
Komponen kimia lainnya produk dengan prinsip kerja mengoksidasikan
dendeng dari daun ubi kayu (pembakaran) semua zat organik pada suhu
tinggi, yaitu sekitar 500-600oC dan kemudian
Dendeng daun ubi kayu selain melakukan penimbangan zat yang tertinggal
mengandung protein juga mengandung setelah proses pembakaran tersebut
beberapa komponen penting lainnya yang (Sudarmadji, 1984). Kadar abu dendeng
berpengaruh terhadap mutu. daun ubi kayu 1,68–4,47% sedangkan pada
penelitian Saputra (2013) kadar abu
Tabel 2. Nilai analisa kimia dendeng dari dendeng lumat ikan patin 5,75%. Kadar abu
daun ubi kayu. erat kaitannya dengan mineral yang
No Kriteria Uji Nilai rata- SNI
dikandung oleh suatu bahan tersebut.
Winarno (2002) menyatakan bahwa unsur
rata (%) Dendeng
mineral tersebut terdapat dalam bentuk
organik, garam anorganik, atau sebagai
1 Air b/b 2,27-6,05 Maks 12%
bentuk senyawa kompleks yang bersifat
2 Abu b/b. 1,68-4,47 Maks 1,0
organik dan penentuan kadar abu sering kali
dilakukan untuk mengendalikan garam-
3. Lemak 17,10-20,48 garam anorganik seperti garam kalsium.
(b/b) - Dalam proses pembakaran, bahan organik

66
Pemanfaatan daun ubi kayu menjadi dendeng................ (Firdausni dan Inda Three Anova)

terbakar tetapi zat anorganiknya tidak dengan nilai 3,85–4,11. Perlakuan substitusi
terbakar. tepung tapioka meningkatkan nilai
penampakan dendeng. Tepung tapioka
Kadar Lemak sebagai bahan pengisi dapat memberikan
tampilan dan penampakan yang lebih baik
Hasil analisa terhadap kadar lemak dibandingkan kontrol. Sedangkan tekstur
dendeng daun ubi kayu dengan beberapa dendeng juga disukai panelis. Tekstur
perlakuan 17,32%-20,48%, dimana dendeng daun ubi kayu lebih halus tanpa
perlakuan penambahan tepung tapioka 25% serat dibandingkan dengan dendeng dari
mempunyai kadar lemak tertinggi. daging, ini menyebabkan dendeng daun ubi
kayu lebih renyah dan krispi tanpa ada serat
sehingga memudahkan dalam meng-
konsumsinya.

Tabel 3. Nilai rata-rata hasil uji organoleptik


terhadap penampakan dan tekstur
dendeng dari daun ubi kayu.

Perlakuan Penampakan Tekstur


75% 4,11 a 3,20 c
50% 4,11 a 4,20 a
25% 3,89 b 3,80 b
0% 3,85 b 3,60 b
Keterangan : Angka-angka pada lajur yang sama
Gambar 3. Kadar lemak dendeng daun ubi diikuti huruf kecil yang sama, berbeda tidak nyata
menurut DNMRT pada taraf 5%.
kayu pada substitusi bahan
pengisi tapioka
Aroma, rasa, dan warna.
Penambahan bahan pengisi pada
Kesan pertama konsumen terhadap
pembuatan dendeng daun ubi kayu
suatu produk adalah dengan melihat bentuk
berpengaruh tidak nyata dimana lemak
dan warna yang menarik selanjutnya aroma
tertinggi pada 25% tapioka melalui proses
yang dapat dideteksi oleh indra penciuman
pengukusan 20,48%, sedangkan terendah
dan yang penting rasa dari produk makanan
pada kontrol (% tapioka) 17,32%. Daun ubi
tersebut. Nilai organoleptik terhadap aroma,
kayu mempunyai kadar lemak yang rendah.
warna dan rasa dendeng daun ubi kayu
Menurut Lakitan (1995) bahwa daun ubi
dapat dilihat pada Tabel 4.
kayu mempunyai kadar lemak 1,2%,
sedangkan tepung tapioka mempunyai
Tabel 4. Nilai rata-rata hasil uji organoleptik
kadar lemak 0,2%. Kadar lemak
terhadap aroma, rasa dan Warna
mempengaruhi tekstur produk dimana kadar
dendeng daun ubi kayu
lemak yang optimal akan menghasilkan
tampilan produk yang baik. Perla-
kuan Aroma Rasa Warna
Tingkat kesukaan panelis terhadap
dendeng dengan bahan daun ubi kayu 0% 3,90 b 3,95 ab 3,20 b
pada substitusi tepung tapioka 25% 4,00 a 4,05 a 3,24 b
50% 4,16 a 4,16 a 3,59 a
Penampakan dan Tekstur 75% 4,00 a 3,89 b 3,24 b

Uji organoleptik dilakukan panelis Keterangan : Angka-angka pada lajur yang sama
terhadap tekstur, aroma, rasa dan dendeng diikuti huruf kecil yang sama, berbeda tidak nyata
daun ubi kayu seperti pada Tabel 3. Nilai menurut DNMRT pada taraf 5%.
or g an ol ep t ik t er h ad ap pe na mp ak an
dendeng daun ubi kayu disukai panelis

67
Jurnal Litbang Industri Vol. 5 No. 1, Juni 2015: (61-69)

Hasil penelitian terhadap aroma, rasa kasar 11,10%, dan abu 4,47% dengan nilai
dan warna dendeng daun ubi kayu dapat organoleptik terhadap aroma 4,16 (disukai),
dilihat pada Tabel 4. Penambahan tepung rasa 4,16 (disukai- sangat suka), warna 3,59
tapioka memberikan nilai aroma lebih (suka), penampakan 4,11(suka-sangat
rendah dibandingkan kontrol. Hal ini disukai), tekstur 4,20 (suka-sangat disukai).
disebabkan komposisi daun ubi kayu lebih
sedikit dibandingkan kontrol sehingga waktu
proses terakhir aromanya kurang muncul. DAFTAR PUSTAKA
Daun ubi kayu mempunyai kandungan
berbagai mineral sehingga pada proses Angraini, N. 2002. Pengaruh konsentrasi
pemasakan akan menghasilkan aroma t epung t apioka, s uhu d an w aktu
spesifik. Tingkat kesukaan panelis terhadap perebusan terhadap mutu kamaboko
rasa bervariasi dimana penambahan tepung i kan b awal a ir t awar (Colossoma
tapioka 50% menghasilkan rasa yang tinggi. Macropomum).
Perlakuan kontrol tanpa penambahan
tepung tapioka memberikan nilai rasa yang Askar, S. 2014. Daun ubi kayu dan
rendah, karena komposisi daun ubi kayu pemanfaatannya terutama sebagai
yang lebih dominan menyebabkan rasa pakan tambahan. JITV. 19.2.
de nd eng l eb i h r e nd ah. Be gi t u j u ga
penambahan tepung tapioka yang tinggi Astawan, M. 2008. Khasiat warna-warni
juga akan menurunkan nilai rasa dendeng. makanan. Gramedia Pustaka Utama.
Melalui penambahan komposisi tepung
tapioka dan daun ubi kayu yang sesuai akan Clark, M. J., & Slavin, J. L. 2013. The effect of
menghasilkan cita rasa dendeng yang tinggi. fiber on satiety and food intake: a
Organoleptik warna dendeng disukai systematic review. Journal of the
(3,20-3,59), dengan nilai warna tertinggi American College of Nutrition, 32,
pada perlakuan penambahan 50% tapioka 200–11.
yaitu 3,59 disukai sampai sangat disukai.
Astawan (2008) menyebutkan bahwa warna Hidayat, A., Zuaraida, N., Hanarida, I., &
makanan dapat menggugah selera, dalam Damardjati, D. S. 2000. Cyanogenic
seni tata saji, warna merupakan faktor content of cassava root of 179 cultivars
penting yang harus diperhatikan. Padu grown in Indonesia. Journal of Food
padan warna yang apik, merupakan salah Composition and Analysis, 13(1),
satu faktor yang akan menjadi nilai jual suatu 71–82.
hidangan. Winarno (1997) menambahkan,
warna bahan pangan tergantung pada Husein, R. N. 2009. Pegaruh penambahan
penampakan bahan pangan tersebut dan t ep u n g t ap i ok a t e r h a da p m u t u
kemampuan dari bahan pangan memantul- dendeng ikan runcah. Skripsi Jurusan
kan, menyebarkan, atau menyerap sinar. Teknologi Hasil Perikanan. Universitas
Riau. Pekanbaru.
KESIMPULAN
Lakitan, B. 1995. Pemuliaan t anaman
Daun ubi kayu dapat diolah menjadi secara in vitro dengan memanfaatkan
dendeng dengan hasil uji organoleptik v ariasi s omaklonal : prospek dan
disukai panelis. Perlakuan penambahan masalahnya. Seminar Bioteknologi
tepung tapioka memberikan pengaruh pada dan Pelatihan Teknologi DNA .
tingkat kesukaan panelis terhadap tekstur, Fakultas Pertanian UISU, Medan.
rasa, dan penampakan dengan kadar
protein 13,06–14,01%, serat kasar 11,02- Lina, W. 2014. Ibm dusun Ranupakis dalam
19,71% dan lemak 17,32-,48%. pemanfaatan daun ubi kayu menjadi
Penambahan tepung tapioka 50% abon dan nugget melalui PKK dan
memberikan hasil optimal dengan kadar air Koperasi di Kecamatan jatiroto-
2,91%, protein 14,01%, lemak 20,15%, serat lumajang.

68
Pemanfaatan daun ubi kayu menjadi dendeng................ (Firdausni dan Inda Three Anova)

Marsono, Y. 2004. Serat pangan dalam Sudarmadji, S., Haryono, B., dan Suhardi.
perspektif ilmu gizi. Pidato 1984. Prosedur analisa untuk bahan
pengukuhan Guru Besar. Majelis Guru makanan dan pertanian. Yogyakarta.
Besar Universitas Gadjah Mada, Liberty. 178.
Jogjakarta.
Sujana, E., Wahyuni, S., dan Burhanuddin,
Parman, Sarjana, dan Harnina, S. 2008. H. 2006. Efek pemberian ransum yang
Pertumbuhan, kandungan klorofil dan mengandung tepung daun singkong,
serat kasar pada defoliasi pertama daun ubi jalar, dan eceng gondok
Alfalfa (Medicago sativa L) akibat sebagai sumber pigmen karotenoid
pemupukan mikorisa. Jurnal Anatomi t erhadap k ualitas k uning telur itik
Fisiologi. Tegal. Jurnal Ilmu Ternak.

Pomeranz, Y. 1991. Starch and enzyme- Suryati, T., Astawan, M., Lioe, H. N.,
resistant starch from high-amylose Wresdiyati, T., & Usmiati, S. 2014.
barley. Cereal Chem, 68(6), 589-596. Nitrite residue and malonaldehyde
reduction in dendeng - Indonesian
Priyanto, R., dan E. Gurnadi. 2010. Sifat dried meat - influenced by spices,
fisiko-kimia dendeng daging giling curing methods and precooking
terkait cara pencucian (leaching) dan preparation. Meat Science, 96.
jenis daging yang berbeda. Media
Peternakan-Journal of Animal Science Susilawati, I. 2007. Kajian metode penga-
and Technology 31.2. sapan dalam pengolahan dendeng
batokok produk khas Sumatera Barat.
Purnomo, H.1997. Studi tentang stabilitas Laporan Penelitian. Institut Pertanian
protein daging kering dan dendeng Bogor. Bogor.
se l am a p enyi m pan an. Lap or an
penelitian. FP-Unibraw Press, Malang. Winarno, FG. 2002. Kimia pangan dan gizi.
Jakarta. Gramedia.
Purwanti, S. 2005. Pengaruh perlakuan
terhadap kadar asam sianida (HCN )
kulit ubi kayu sebagai pakan alternatif.

Saputra, J. 2013. Studi pengolahan dendeng


lumat ikan patin (pangasius
hyphopthalmus). Tesis Fakultas
Perikanan Ilmu Kelautan Universitas
Riau.

69

Anda mungkin juga menyukai