Disusun Oleh :
Nama : Sirajul Huda
NIM : 1806103010005
Dosen : Dr.Abdul Gani, M,Si.
NIP : 196612051991031003
Penulis
Daftar Isi
Cover...................................................................................................................... 1
Kata Pengantar....................................................................................................... 2
Daftar isi................................................................................................................. 3
Indikator Pembelajaran................................................................................................ 4
Rangkuman ................................................................................................................. 31
Daftar Pustaka.............................................................................................................. 32
Soal dan Pembahasan................................................................................................... 34
Lampiran Power Point.................................................................................................. 37
SENYAWA ASAM, BASA DAN GARAM
Indikator Pembelajaran
1. Mampu menganalisis pengertian Senyawa Asam, Basa dan Garam secara
mendalam dan terstruktur.
2. Mampu mendemonstarikan macam – macam dan contoh Senyawa Asam, Basa
dan Garam dalam kehidupan sehari – hari.
3. Mampu merincikan dan menjelaskan reaksi –reaksi Senyawa Asam, Basa dan
Garam.
4. Mampu menyimpulkan kegunaan dan manfaat Senyawa Asam, Basa dan
Garam secara konkret.
A. Macam Macam Senyawa Asam, Basa dan Garam
Asam dan basa secara tidak sadar merupakan bagian dari kehidupan kita,
dan kita senantiasa berinteraksi dengan asam dan basa setiap hari. Makanan yang
kita konsumsi sebagian besar bersifat asam, sedangkan pembersih yang kita
gunakan (sabun, detergen, dll.) adalah basa. Enzim-enzim dan protein dalam
tubuh kita juga merupakan asam, asam dan basa di alam berupa larutan. Sejak
berabad – abad yang lalu, para ilmuan Kimia telah berlomba – lomba untuk
menemukan konsep asam basa.
Pada tahun 1777, Lavoisier mengemukakan bahwa asam mengandung
oksigen. Unsur itu yang dianggap bertanggung jawab atas sifat-sifat asam (nama
oksigen diberikan oleh Lavoisier yang berarti pembentuk asam). Namun pada
tahun 1810, Humphrey Davy menemukan bahwa asam hidrogen klorida tidak
mengandung oksigen. Davy kemudian menyimpulkan bahwa hidrogen lah dan
bukan oksigen yang merupakan unsur dasar dari setiap asam. Kemudian pada
tahun 1814, Gay Lussac menyimpulkan bahwa asam adalah zat yang dapat
menetralkan alkali dan kedua golongan senyawa itu hanya dapat didefinisikan
dalam kaitan satu dengan yang lain. Hingga sekarang ini, ada tiga teori yang
dikenal dan sering dipakai dalam sistem pembelajaran Kimia yaitu Teori
Arrhenius, Bronsted – Lowry dan Lewis.
1. Asam
Secara bahasa, asam berasal dari kata “acidus” yang berarti masam (ada
pula sumber lainnya yang mengatakan “acetum” yang bermakna cuka karena
bahan utama cuka adalah asam asetat). Sedangkan secara teoritis, menurut tiga
Teori Asam Basa yang sering digunakan adalah sebagai berikut :
Asam menurut Arrhenius : “Senyawa yang dapat melepaskan H+ dalam
air”. Setelah diteliti lebih lanjut, ternyata H+ (Proton) tidak bisa berdiri sendiri
di dalam air, tetatpi berikatan koordinasi dengan oksigen air membentuk ion
Hidronium (H3O+), dengan demikian dalam Teori Asam Basa Arrhenius
modern, dikemukakan pendapat bahwa Asam adalah “Zat yang menambah
konsentrasi Ion Hidronium (H3O+)”. Senyawa asam tidak selalu dihasilkan
dengan adanya Hidrogen, namun ada pula yang dihasilkan tanpa hidrogen
yang larut dan bereaksi dengan air membentuk asam yang dikenal dengan
senyawa oksida unsur bukan logam.
Beberapa contoh Oksida asam diantaranya : SO2, SO3, N2O3, P4O6, P4O10.
Contoh:
SO3 + H2O H2SO4
Asam menurut Bronsted Lowry : “Suatu senyawa atau partikel yang dapat
memberikan proton (H+) kepada semyawa atau partikel lainnya”.
Berikut ini merupakan contoh Asam Organik yang berasal dari tumbuhan:
1. Asam Sitrat
Senyawa yang menyebabkan rasa masam pada buah jeruk dan lemon.
2. Asam Maleat
Senyawa yang menyebabkan rasa masam pada buah apel dan pir.
3. Asam Askorbat
Asam yang berupa Vitamin C yang terdapat pada beberapa jenis buah tertentu.
4. Asam Asetat
Asam yang dihasilkan dalam proses pembuatan minuman beralkohol dari buah
anggur.
5. Asam Benzoat
Asam yang dihasilkan dari jenis tanaman Genus Sytrax.
Berikut ini merupakan contoh Asam Organik yang berasal dari hewan:
1. Asam Format
Asam yang dihasilkan semut untuk mempertahankan dirinya dari serangan hewan
lain.
2. Asam Asetat
Beberapa bakteri tertentu dapat menghasilkan asam asetat seperti Aspergillus
niger, Mucor pirimorfis, dll.
Asam Anorganik
Asam Anorganik merupakan asam yang tidak berasal dari makhluk hidup.
Seiring berkembangnya Ilmu Pengetahuan, para ahli Kimia kemudian dapat
membuat beberapa jenis asam tertentu dari berbagai bahan mineral sehingga asam
anorganik juga dikenal dengan asam mineral dan sering digunakan manusia dalam
kebutuhan sehari – hari serta umumnya bersifat asam kuat.
Berikut beberapa contoh Asam Anorganik yang sering ditemukan dalam
kehidupan sehari – hari:
1. Asam Nitrat : Pupuk, Peledak TNT.
2. Asam Klorida : Asim am Lambung
3. Asam Fosfat : Detergen, Pupuk.
4. Asam Sulfat : Aki Mobil
Asam Kuat
Senyawa asam yang dalam larutannya terion seluruhnya secara sempurna
atau mengalami reaksi berkesudahan. Pada kasus ini, terjadi reaksi sempurna yang
bersifar irreversible (seluruh reakatn digunakan untuk membentuk produk).
Contoh:
HCl H+ + Cl-
(Asam Klorida atau HCL mengalami reaksi ion yang sempurna)
Catatan: Pada kasus Asam Diprotik dan Triptotik masing – masing akan
mempunyai dua dan tiga tingkat ionisasi dengan catatan sebagai berikut:
“Jika asamnya kuat, maka yang pertama terion hampir sempurna dan yang
kedua terion sebagian”
Asam Lemah
Senyawa asam yang dalam larutannya terion tidak sempurna (sebagian).
Pada saat kita melarutkan asam asetat (CH3COOH) ke dalam air, yang akan
terjadi adalah asam tersebut akan bereaksi dengan molekul – molekul air,
memberikan sebuah proton dan membentuk ion Hidronium (H3O+). Pada kasus
ini, terjadi suatu proses kimia yakni Kesetimbangan, kita masih memiliki
sejumlah asam asetat yang tidak terionisasi.
Berikut merupakan reaksi yang terjadi antara asam asetat dengan air:
CH3COOH(aq) + H2O(aq) CH3COO-(aq) + H3O+(aq)
Asam asetat yang ditambahkan ke dalam air, akan terionisasi sebagian.
Pada reaksi ini, hanya sekitar 5% asam asetat yang terionisasi, sementara 95%
lainnya masih dalam bentuk molekul. Ion hidronium yang dihasilkan dalam
larutan asam yang tidak terionisasi sempurna jauh lebih sedikit dibandingkan yang
diperoleh dari asam kuat. Menghitung konsentrasi ion Hidronium pada asam
lemah tidak sama dengan menghitung pada larutan asam kuat, sebab tidak semua
asam lemah yang larut dapat terionisasi.
Untuk menghitung konsentrasi ion Hidronium, menggunakan rumus
konstanta kesetimbangan untuk asam lemah. Pada asam lemah, menggunakan
konstanta kesetimbangan asam lemah (Ka), secara umum dirumuskan :
HA(aq) + H2O(aq) H3O+(aq) + A-(aq)
Nilai Ka untuk asam lemah tersebut ialah:
Ka = {[ H3O+][A-]}/[HA]
2. Basa
Basa merupakan lawan (dual) dari asam yang juga merupakan molekul
yag sering kita jumpai dalam keutuhan sehari – hari. Shampoo, sabun, pemutih,
pewangi dan berbagai bahan kebutuhan fundamental lainnya merupakan bagian
dari basa. Secara teoritis, ada tiga konsep Basa yang dikemukakan oleh para ahli
Kimia, diantaranya :
Basa menurut Arrhenius : “Zat atau senyawa yang melepaskan ion OH-“.
Namun, dalam hal menghasilkan basa terdapat dua cara yaitu senyawa yang
mengandung OH- dan senyawa yang b`ereaksi dengan air menghasilkan basa
yang dikenal dengan oksida logam.
Berikut beberapa contoh Oksida logam (Basa) : SrO, BaO, CaO, Na2O, K2O.
Contoh:
CaO + 2H2O Ca(OH)2
Basa Lemah
Pada basa lemah, ionisasi tidak terjadi secara sempurna (sebagian saja)
sehigga terjadi reaksi kesetimbangan.
Contoh:
LOH(aq) L+(aq) + OH-(aq)
Jika ditinjau dari valensi basa yang dihasilkan, basa dapat menghasilkan
satu dua atau tiga valensi basa sehingga dikatakan basa poliprotik (yang
menghasilkan basa lebih dari satu valensi).
Berikut tabel beberapa jenis basa dengan valensi yang dihasilkan:
Rumus Basa Nama Basa Reaksi Ionisasi Valensi
NaOH Natrium hidroksida NaOH → Na+ + OH- 1
KOH Kalium hidroksida KOH → K+ + OH- 1
Mg(OH)2 Magnesium hidroksida Mg(OH)2 → Mg2+ + 2 OH- 2
Ca(OH)2 Kalsium hidroksida Ca(OH)2 → Ca2+ + 2 OH- 2
Sr(OH)2 Stronsium hidroksida Sr(OH)2 → Sr2+ + 2 OH- 2
Ba(OH)2 Barium hidroksida Ba(OH)2 → Ba2+ + 2 OH- 2
Al(OH)3 Aluminium hidroksida Al(OH)3 → Al3+ + 3 OH- 3
Fe(OH)2 Besi(II) hidroksida Fe(OH)2 → Fe2+ + 2 OH- 2
Fe(OH)3 Besi(III) hidroksida Fe(OH)3 → Fe3+ + 3 OH- 3
Bahan ajar Kimia Dasar FT UNY 2008
3. Garam
Asam, basa dan garam merupakan tiga komponen yag saling berhubungan
satu sama lainnya dalam Ilmu Kimia. Pada pembahasan sebelumnya, telah
dibahas mengenai asam dan basa secara lengkap. Setelah mengenali asam dan
basa, maka kita dapat mengenali pula salah satu senyawa lainnya yaitu garam.
Garam merupakan produk hasil dari reaksi yag terjadi antara suatu asam dan basa.
Ion positif basa dengan ion negatif asam akan bereaksi memebentuk suatu
senyawa yang dinamakan dengan garam (selain produk lain yaitu molekul air).
Berdasarkan Kelarutannya
Garam Mudah Larut
Kemampuan garam – garam larut dalam molekul air tidaklah sama, ada
garam yang mudah larut dalam air seperti Natrium Klorida dan ada garam yang
sukar larut dalam air seperti Perak Klorida. Garam yag mudah larut dalam air,
dengan konsentrasi yang tidak terlalu besar akan terionisasi sempurna dalam air
(panahnya searah), seperti contoh persamaan reaksi berikut ini :
LA + aq L+(aq) + A-(aq)
Berdasarkan jenis asam basa yang membentuknya, garam yang mudah
larutan dibagi atas empat golongan, diantaranya:
Garam AK-BK : Berasal dari asam kuat dan basa kuat.
Contoh: NaCl, K2SSO4, LiNO3, dsb.
Garam AK-BL : Berasal dari asam kuat dan basa lemah.
Contoh: NH4Cl, CH3NH2NO3, dsb.
Garam AL-BK : Berasal dari asam lemah dan basa kuat.
Contoh: KCN, NaNO2, dsb.
Garam AL-BL : Berasal dari asam lemah dan basa lemah.
Contoh: NH4NO2, CH3NH2CN, dsb.
B. pH < 7
Salah satu aspek yang menonjol dalam hal membedakan suatu senyawa
tergolong jenis asam, basa atau garam ialah dengan mengetahui kadar dan tingkat
pH yang dihasilkan. Asam sejak lama diketahui memiliki tingkat Ph < 7. Nilai pH
setiap asam tentunya berbeda satu sama lainnya, hal ini memiliki kaitan yang erat
dengan pengaruh Derajat Ionisasi. Dengan adanya sistem pH pada asam kita
dapat mengetahui golongan antara asam lemah dan asam kuat.
Sebagaimana teori yang dikemukakan oleh Arrhenius bahwa asam adalah
senyawa yang melepaskan proton (H+), dengan demikian semakin kecil nilai pH
suatu asam semakin banyak pula kandungan ion proton dalam senyawa tersebut
dan hal ini berkaitan dengan valensi asam yang dihasilkan suatu suatu reaksi
asam. Derajat keasaman (pH) suatu larutan dapat ditentukan dengan indikator pH
atau dengan pH meter.
2. Basa
Sifat – Sifat senyawa basa diantaranya adalah sebagai berikut:
A. Memiliki Rasa yang Pahit dan terasa licin di kulit
Asam dicirikan khas dengan rasanya yang bersifat asam, namun basa
dikenal dengan rasa khas yang bersifat pahit. Selain itu, basa juga memiliki sifat
yang terasa licin jika bersentuhan dengan kulit, seperti sabun mandi yang kita
gunakan sehari – hari. Rasa licin pada sabun disebabkan oleh basa yang terdapat
pada sabun tersebut. Basa pembuat sabun adalah natrium hidroksida.
B. Dapat mengubah warna Indikator
Sebagaimana sifat asam yang juga dapat mengubah warna indikator, basa
juga dikenali berdasarkan perubahan warna pada indikator asam basa. Penjelasan
tersebut beserta tabel telah dijelaskan lebih lanjut pada bagian sebelumya. Seperti
halnya asam, larutan basa pun akan bereaksi dengan indikator lakmus yang akan
mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru, sedangkan lakmus biru akan
tetap berwarna biru.
C. pH>7
Istilah “pH” pertama kali dijelaskan oleh ahli biokimia Denmark SPL
Sorensen pada tahun 1909. pH adalah singkatan untuk “kekuatan hidrogen” di
mana “p” adalah singkatan kata Jerman untuk kekuasaan, potenz, dan H adalah
simbol unsur untuk hidrogen. H dikapitalisasi karena standar untuk memanfaatkan
simbol unsur. Singkatan ini juga diberlakukan di Perancis, dengan pouvoir
hidrogen menerjemahkan sebagai “kekuatan hidrogen”.
Pada dasarnya derajat/tingkat keasaman suatu larutan (pH = potenz
Hydrogen)) bergantung pada konsentrasi ion H+ dalam larutan. Semakin besar
konsentrasi ion H+ semakin asam larutan tersebut. Umumnya konsentrasi ion H+
pada larutan sangat kecil, maka untuk menyederhanakan penulisan digunakan
konsep pH untuk menyatakan konsentrasi ion H+.
Basa adalah senyawa yang memiliki tingkat pH diatas nilai 7, hal ini
dikarenakan saat terjadi reaksi, ion OH- lebih banyak terkandung dibandingkan
ion H+. Darah manudia, air laut, soda kue, amonia dan beberapa zat lainnya
merupakan zat yang memiliki pH basa.
E. Bersifat Kaustik
Sifat kaustik merupakan sifat bahan kimia yang merusak kulit dan
menimbulkan iritasi. Sifat kaustik ini ada pada senyawa - senyawa basa seperti
natrium hidroksida, kalsium hidroksida, dan amonium hidroksida. Melalui proses
lebih lanjut dan dicampur dengan bahan kimia lain maka bahan ini akan menjadi
lebih aman.
C. Bersifat Asam
Garam tidak selamanya akan bersifat netral, namun tergantung kepada
kekuatan rekasi asam basa yang terjadi dalam pembentukan suatu garam tertentu.
Garam asam akan terbentuk jika terbentuk dari reaksi asam kuat dengan basa
lemah.
Contoh: NH4Cl.
D. Bersifat Basa
Garam basa akan terbentuk jika terbentuk dari reaksi asam lemah dengan
basa kuat.
Contoh: CH3COONa
E. Bersifat Netral
Garam normal atau netral akan terbentuk dari reaksi asam kuat dengan
basa kuat atau asam lemah dengan basa lemah.
Contoh: NaCl
Contoh:
Larutan Natrium Hidroksida (NaOH) bereakdi dengan Asam Klorida (HCl)
Reaksi Umum:
NaOH (aq) + HCl (aq) NaCl (aq) + H2O (l)
Reaksi ion lengkap:
Na+(aq)+ OH-(aq) +H+(aq) +Cl-(aq) Na+(aq)+Cl-(aq)+ H2O(l)
Reaksi ion bersih:
OH-(aq) + H+(aq) H2O(l)
Tipe II
Kunci Konsep:
Contoh:
Larutan Asam Klorida (HCl) encer bereaksi dengan Magnesium Oksida
Reaksi Umum:
2HCl (aq) + MgO (s) MgCl2 (aq) + H2O (l)
Reaksi ion lengkap:
2H+(aq)+2Cl-(aq) + MgO(s) Mg2+(aq) + 2Cl-(aq) + H2O(l)
Reaksi ion bersih:
2H+(aq) + MgO (s) Mg2+(aq) + H2O (l)
Tipe III
Kunci Konsep:
Contoh:
Gas Karbon dioksida (CO2) bereaksi dengan Natrium Hidroksida (NaOH)
Reaksi Umum:
CO2 (g) + 2NaOH (aq) Na2CO3 (aq) + H2O (l)
Reaksi ion lengkap:
CO2(g) +2Na+(aq) +2OH-(aq) 2Na+(aq) +CO32-(aq) + H2O(l)
Reaksi ion bersih:
CO2(g) + H2O (g) CO32-(aq) + H2O(l)
Tipe IV
Kunci Konsep:
Contoh:
Gas Ammonia (NH3) dengan Larutan Asam Klorida
Reaksi Umum:
NH3 (g) + HCl (aq) NH4Cl (aq)
Reaksi ion lengkap:
NH3 (g) + H+(aq) + Cl-(aq) NH4+(aq) + Cl-(aq)
Reaksi ion bersih:
NH3 (g) + H+(aq) NH4+(aq)
B. Reaksi Penggantian
Secara Umum : AB + CD AD + CB
Tipe I
Kunci Konsep:
Contoh:
Larutan perak nitrat dengan larutan asam klorida
Reaksi Umum:
AgNO3 (aq) + HCl (aq) AgCl (s) + HNO3 (aq)
Reaksi ion lengkap:
Ag+(aq) + NO3-(aq) + H+(aq) + Cl-(aq) AgCl (s) + H+(aq) + NO3-(aq)
Reaksi ion bersih:
Ag+(aq) + Cl-(aq) AgCl (s)
Tipe II
Kunci Konsep:
Contoh:
Larutan Magnesium Sulfat (MgSO4) + Larutan Barium Hidroksida Ba(OH)2
Reaksi Umum:
MgSO4 (aq) + Ba(OH)2(aq) BaSO4 (s) + Mg(OH)2 (s)
Reaksi ion lengkap:
Mg2+(aq) + SO42-(aq)+ Ba2+(aq)+ 2OH-(aq) BaSO4 (s)+Mg(OH)2 (s)
Tipe III
Kunci Konsep:
Garam I + Garam II Garam III + Garam IV
Contoh:
Larutan Perak Nitrat (AgNO3) + Larutan Natrium Klorida (NaCl)
Reaksi Umum:
AgNO3 (aq) + NaCl (aq) AgCl (s) + NaNO3 (aq)
Reaksi ion lengkap:
Ag+(aq)+ NO3-(aq)+ Na+(aq) + Cl-(aq) AgCl (s) + Na+(aq) + NO3-(aq)
Reaksi ion bersih :
Ag+(aq) + Cl-(aq) AgCl (s)
Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat (bersifat basa).
Contoh:
Reaksi hidrolisis :
HCOONa(aq) + H2O(l) HCOOH(aq) + Na+(aq) + OH-(aq)
a. Na+(aq) + H2O(l) Tidak terhidrolisis
b. HCOO-(aq) + H2O(l) HCOOH(aq) + OH-(aq) (Basa, pH>7)
Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah (bersifat asam)
Contoh:
Reaksi hidrolisis :
NH4Cl(aq) + H2O(l) NH4OH(aq) + H+(aq) + Cl-(aq)
a. Cl-(aq) + H2O(l) Tidak terhidrolisis
b. NH4+ + H2O(l) NH4OH(aq) + H+(aq) (Asam, Ph<7)
1. Asam
Berikut beberapa manfaat dan kegunaan senyawa asam:
Asam asetat Larutan cuka
Asam askorbat Jeruk,tomat,sayuran
Asam sitrat Jeruk
Asam tanat Teh
Asam karbonat Minuman berkarbonasi, soda kue, tekstil
Asam klorida Asam Lambung
Asam nitrat Pupuk, peledak (TNT)
Asam laktat Susu yang difermentasikan
Asam sulfat Baterai mobil, pupuk
Asam benzoat Bahan pengawet makanan
Asam Bromida Bahan anti api, peralatan dapur
Asam Sianida Pembunuhama, ekstraksi emas
Asam Flourida Pembuatan bahan plastik, oktan bensin
Asam Sulfit Pengawet makanan dan minuman
Asam Fosfat Bahan pupuk, komponen pembersih rumah
Asam Hipoklorit Agen pemutih
Asam perklorat Bahan baku pembuatan bahan bakar roket
Asam Format Industri tekstil
Asam Borat Obat tetes mata
Asam tartrat Anggur
Asam malat Apel
Asam Butirat Mentega
2. Basa
Berikut beberapa manfaat dan kegunaan senyawa basa:
Natrium Hidroksida Pembuatan kertas, sabun, pemutih
Litium Hidroksida Baterai
Kalium Hidroksida Sabun, pemutih
Cesium Hidroksida Pengeboran sumur minyak
Magnesium Hidroksida Mengurangi asam lambung
Alumunium Hidroksida Pembuatan berbagai senyawa alumunium
Besi (II) Hidroksida Bejih besi
Hidroksilamin Reaktivasi enzim
Amonium Hidroksida Pembersih rumah tangga, pupuk
Kalsium Hidroksida Plester
E. Garam
Berikut beberapa manfaat dan kegunaan senyawa garam:
Natrium Klorida Pengawet makanan, rasa makanan
Kalsium Karbonat Bahan cat
Kalium nitrat Pupuk, bahan kembang api
Kalium Karbonat Bahan sabun
Natrium Fosfat Bahan detergen
Ammonium Klorida Bahan baterai
Kalsium Sulfat Bahan gips untuk patah tulang
Natrium Flourida Pasta Gigi
Natrium Bikarbonat Baking soda
Rangkumaan
1. Asam secara bahasa berasal dari kata acidus atau acetum, sedangkan secara
teoritis asam adalah senyawa yang jika berekasi dengan air akan melepaskan
ion H+, dapat pula didefenisikan sebagai senyawa yang mentransfer proton
kepada senaywa lainnya serta senyawa yang dapat menerima pasangan
elektron bebas untuk berikatan kovalen dengan senyawa lainnya. Basa
merupakan dual (lawan dari asam) yang dapat melepaskan ion OH - ketika
bereakksi dan sebagai senyawa yang menrima donor proton dari asam dan
dapat mentransfer pasagan elektron bebas kepada senyawa asam untuk
membentuk suatu ikatan. Asam dan basa dapat direaksikan menjadi senyawa
garam dan molekul air.
2. Penggolongan asam jika ditinjau dari asal sumbernya dibedakan menjadi dua
yaitu asam orgnaik dan anorganik. Asam juga dapat diklasifikasikan
berdasarkan kekuatan reaksi ionisasi yang terjadi menjadi asam lemah dan
asam kuat. Berdasarkan valensinya, asam dibedakan menjadi tiga jenis yaitu
monoptrik, diprotik dan triptotik. Basa uga dapat dibedakan berdasarkan
reaksi ionisasi yang terjadi menjadi basa lemah dan basa kuat. Garam juga
merupakan golongan senyawa yang digolongkan menjadi beberapa jenis
seperti garam mudah larut dan sukar larut.
3. Reaksi asam basa dan garam merupakan ketika reaksi yang tidak bisa
dipisahkan satu sama lainnya dikarenakan hubungan korelasi yang amat erat.
Reaksi asam basa dan garam sangat beragam, diantaranya reaksi netralisasi,
reaksi hidrolisis, reaksi asam basa, dan sebagainya.
4. Asam, basa dan garam merupakan ketika senyawa yang sangat berhubungan
dengan kehidupan manusia. Hampir setiap kegiatan manusia tidak lepas
dengan interaksi asam, basa dan garam. Buah –buahan yang kita konsumsi
mengandung beberapa jenis asam, shampoo, sabun mandi, pupuk, obat maag
dan beberapa jenis lainnya menunjukkan bahwa kehidupan manusia tidak bisa
dilepaskan dengan asam, basa dan garam.
Daftar Pustaka
5. Putu Aksa Viswanatha, dr. Kadek Agus Heryana Putra,SpAn, 2017, Bahan
Ajar Keseimbangan Asam Basa FK UNUD, hal 3 – 6.
9. Fakultas Teknik UNY, Bahan ajar Kimia Dasar Semster I Prodi Teknik Boga,
2008, hal 1 – 6.
Soal dan Pembahasan
1. Menurut Teori Asam Basa Bronsted Lowry, H2O akan bersifat . . . . .
a. Asam terhadap NH3
b. Asam terhadap HCl
c. Asam terhadap CH3COOH
d. Basa terhadap NH3
e. Asam terhadap H2S
Jawaban : A
Pembahasan Soal:
Teori asam basa Brosnted Lowry bertumpu pada serah terima proton
(H+) yaitu asam yang bertindak sebagai pendonor proton dan basa bertindak
sebagai penerima proton.
Jawaban A jika dilakukan pengkajian secara Teori Bronsted Lowry ialah:
H2O + NH3 NH4+ + OH-
Dengan demikian, sesuai Brosnted Lowry maka H 2Omerupakan asam sedangkan
NH3 merupakan golongan basa.
2.
3.
Urutan yang sesuai dengan konsep asam-basa Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan
Lewis adalah . . . . .
A. 1, 2, 3
B. 2, 1, 3
C. 2, 3, 1
D. 3, 1, 2
E. 3, 2, 1
Jawaban: C
Pembahasan Soal:
Arrhenius
Asam adalah zat yang melepaskan dan basa adalah zat yang
Arrhenius adalah .
Bronsted-Lowry
Asam adalah zat yang mendonorkan proton dan basa adalah akseptor
proton. Berdasarkan reaksi di atas, yang merupakan asam-basa Bronsted-Lowry
adalah .
Lewis
Asam adalah zat yang kekuarang elektron dan basa adalah zat yang
kelebihan elektron. Berdasarkan reaksi di atas, yang merupakan asam-basa Lewis
adalah .
Jadi, urutan yang sesuai dengan konsep asam-basa Arrhenius, Bronsted-
Lowry, dan Lewis adalah 2, 3, 1.
3. Perhatikan tabel data yang belum lengkap dari hasil uji hidrolisis larutan
garam berikut ini!
No Larutan Uji Lakmus Jenis Persamaan reaksi hidrolisis
Merah Biru
Hidrolisis
1. merah merah …
2. … biru parsial
3. biru biru parsial …
Data yang tepat untuk mengisi bagian titik-titik pada nomor 1, 2, dan 3 berturut-
turut adalah . . . . .
A parsial merah
B parsial biru
C total biru
D parsial merah
E total merah
Pembahasan Soal:
Jadi, data yang tepat untuk mengisi bagian titik-titik pada nomor 1, 2,
dan 3 berturut-turut adalah parsial, biru, dan HCOO^- + H_2O \rightleftharpoons
OH^- + HCOOH.