Pilihan berganda
3. Air yang dapat digunakan sebagai bahan baku untuk diolah menjadi air minum adalah air
golongan
A. A
B. B
C. C
D. D
1. Sebutkan dan jelaskan bagaimana cara pengambilan sampel air melalui keran untuk
pemeriksaan mikrobiologi ( Coli fecal ) dan sebutkan syarat – syarat bottle atau wadah tempat
penyimpanan air keran tersebut?
Jawab :
Pengambilan contoh untuk pemeriksaan mikrobiologi dapat dilakukan pada air permukaan dan air
tanah dengan penjelasan sebagai berikut :
Air tanah pada kran air tahapan pengambilan contoh sebagai berikut :
Siapkan botol steril yang tutupnya terbungkus kertas aluminium
Buka kran selama 1 - 2 menit
Sterilkan kran dengan cara membakar mulut kran sampai keluar uap air
Alirkan lagi air selama 1 - 2 menit
Buka tutup botol steril dan isi sampai ± 3/4 volume botol
Bakar bagian mulut botol, kemudian botol ditutup lagi.
Wadah yang digunakan untuk menyimpan contoh harus memenuhi persyaratan sehagai berikut :
Terbuat dari bahan gelas atau plastik
Dapat ditutup dengan kuat dan rapat
Mudah dicuci
Tidak mudah pecah
Wadah contoh untuk pemeriksaan mikrobiologi harus dapat disterilkan
Tidak menyerap zat-zat kimia dari contoh
Tidak melarutkan zat-zat kimia ke dalam contoh
Tidak menimbulkan reaksi antara bahan wadah dengan contoh.
2. Sebutkan dan jelaskan Prinsif penetapan kadar kesadahan total metoda kompleksometri dalam
air
Jawab:
Titrasi kompleksometri meliputi reaksi pembentukan ion-ion kompleks ataupun pembentukan molekul
netral yang terdisosiasi dalam larutan. Persyaratan mendasar terbentuknya kompleks demikian adalah
tingkat kelarutan tinggi. Contoh dari kompleks tersebut adalah kompleks logam dengan EDTA. Karena
banyaknya logam yang dapat dititrasi dengan EDTA, maka masalah selektivitas menjadi masalah penting
untuk dikaji. Tampaknya pemisahan pendahuluan seperti pemisahan berdasarkan penukaran anion atau
ekstraksi pelarut perlu dilakukan terhadap suatu campuran. EDTA dapat digunakan untuk menitrasi Ca
dalam campuran Mg dengan mempergunakan indikator Murexide.
Penentuan Ca dan Mg dalam air sudah dilakukan dengan titrasi EDTA. pH untuk titrasi adalah 10 dengan
indikator eriochrom black T. EDTA mudah larut dalam air. Dapat diperoleh dalam keadaan murni. Tetapi
karena adanya sejumlah tidak tertentu air, sebaiknya distandarisasi dahulu misalkan dengan
menggunakan larutan cadmium. EDTA stabil, mudah larut dan menunjukkan komposisi kimiawi yang
tertentu.( khopkar, 2008 ).
EDTA dapat membentuk senyawa kompleks yang mantap dengan sejumlah besar ion logam sehingga
EDTA merupakan ligan yang tidak selektif. Ternyata bila beberapa ion logam ada dalam suatu larutan,
maka titrasi dengan EDTA akan menunjukkan jumlah semua ion logam yang ada dalam larutan tersebut.
Oleh karena itu, masalah yang penting dalam kompleksometri adalah bagaimana menentukan campuran
ion-ion logam secara selektif dengan EDTA. Salah satu cara untuk meningkatkan selektivitas titrasi EDTA
adalah dengan memanfaatkan perbedaan tetapan kemantapan kompleks logam EDTA. Beberapa ion
logam yang membentuk kompleks yang sangat mantap dengan EDTA dapat dititrasi dalam larutan yang
bersifat asam, meskipun ada ion-ion logam lain yang tidak membentuk kompleks yang mantap dengan
EDTA. Beberapa ion logam dapat dititrasi langsung dengan EDTA memakai indikator dan pH yang sesuai.
Misalnya penentuan kesadahan air. Cara penentuan kesadahan air mudah dan cepat dengan titrasi
langsung dengan larutan EDTA. Jika indikator yang tepat tidak tersedia atau proses pembentukan
kompleks berjalan lambat, maka cara titrasi kembali bisa dipakai. ( Rivai, 1995 )
3. Sebutkan dan jelaskan prinsif penetapan kadar organik metoda oksidimetri dalam air
Jawab :
Salah satu jenis reaksi kimia yang digunakan analisis volumetri adalahreaksi oksidasi reduksi, yang di
kenal dengan istilah oksidimetri. Jenis reaksi ini melibatkan adanya transfer elektron antara oksidator
dan reduktor. Ada dua cara perhitungan reaksi oksidasi reduksi :
1. Berdasarkan atas mol pada persamaan stoikiometri.
2. Berdasarkan cacah elektron yang terlibat dalam senyawa oksidator yang dikenal dengan berat
ekivalen.
Istilah oksidasi mengacu pada setiap perubahan kimia dimana terjadi kenaikan biloks, sedangkan reduksi
digunakan untuk setiap penurunan biloks. Oksidator adalah senyawa dimana atom yang terkandung
mengalami penurunan biloks. Sebaliknya pada reduktor, atom yang terkandung mengalami kenaikan
biloks.
Dalam banyak prosedur analitik, analitik ada dalam lebih dari satu keadaan oksidasi dan harus dirubah
menjadi keadaan oksidasi tunggal sebelum dilakukan titrasi. Pereaksi redoks yang digunakan harus
mampu untuk mengubah analitik secara lengkap dan cepat ke dalam oksidasi yang diinginkan.
Indikator yang digunakan dalam titrasi oksidasi reduksi ini biasanya berupa zat organik yang dapat
dioksidasi atau direduksi bolak-balik dan berubah warnanya pada perubahan tingkat oksidasinya. Pada
dasarnya indikator ini harus teroksidasi atau tereduksi pada titik ekivalensi titrasinya. Jika kita mentitrasi
suatu larutan reduktor, indikatornya harus reduktor, tapi yang lebih lemah. Jadi lebih sukar dioksidasi
dari pada zat yang dititrasi. Indikatornya baru teroksidasi (berubah warna) jika cuplikannya sudah atau
hampir semua teroksidasi
1. Menyiapkan alat pengambil contoh yang sesuai dengan keadaan sumber air ;
2. Membilas alat dengan contoh yang akan diambil, sebanyak tiga kali ;
3. Mengambil contoh sesuai dengan keperluan dan campurkan dalam penampung sementara
hingga merata ;
4. Apabila contoh diambil dari beberapa titik, maka volume contoh yang diambil dari setiap titik
harus sama.
5. Sebutkan dan jelaskan Prinsif penetapan kadar oksigen terlarut metoda winkler didalam air.
Jawab :
Oksigen terlarut adalah jumlah mg/l gas oksigen yang terlarut dalam air. oksigen terlarut dalam air
dapat berasal dari proses fotosintesis oleh fitoplankton dan tanaman air atau dari difusi udara. kadar
oksigen terlarut dapat ditentukan dengan titrasi maupun alat ukur elektronik DO meter. Cara winkler
yang didasarkan pada dua reaksi oksidasi – reduksi digunakan secara meluas dan merupakan cara
standar dalam penentuan oksigen terlarut. Cara ini berdasarkan pada kenyataan bahwa natrium
oksida bereaksi dengan mangan sulfat, menghasilkan endapan putih dan mangan hidroksida.
MnSO4 + 2NaOH ——> Mn(OH)2 + Na2SO4
Dengan adanya oksigen dalam larutan yang sangat basa, mangan hidroksida putih dioksidasi menjadi
mangan oksihidrat (coklat). Jadi jumlah oksigan yang kira-kira ada dapat diperkirakan dari intensitas
warna coklat dari endapan. Dalam media yang sangat asam, ion-ion mangan dibebaskan dan bereaksi
dengan ion-ion yod bebas dari kalium yodida membentuk yod bebas. Jumlah yod bebas ekuivalen
dengan jumlah oksigen yang ada dalam sampel. Jumlah yod dapat ditentukan melaui titrasi dengan
natrium tiosulfat.
6. Apakah yang dimaksud dengan BOD, COD , DO ? apa tujuan dari pemeriksaan BOD,COD dan
DO tersebut dalam air ?
Jawab:
DO (Dissolved Oxygen / Oxygen Demand) adalah kandungan oksigen yang terlarut didalam air
sebagai parameter untuk mengukur kualitas air.
Pengaruh dari BO, BOD dan COD yang terdapat pada suatu air akan mempengaruhi kualitas air
tersebut, sehingga kita bisa menentukan baik atau tidaknya air yang akan kita gunakan.
Jika nilai DO pada air semakin tinggi maka kualitas air akan semakin baik, dan pada umumnya pada
suhu 20°C tingkat DO maksimal adalah 9ppm (part per million) atau setara mg/L.
Berbeda dengan DO, jika nilai BOD semakin tinggi maka semakin buruk kualitas air dan akan
menurunkan nilai DO, dikarenakan banyaknya kandungan mikroorganisme pada air.
SELAMAT BEKERJA
UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2019 /2020
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SUMATERA UTARA
Hari / tanggal :
Mata kuliah : Manajemen Laboratorium
Dosen pengampu : Junaidi Parinduri S.Si.M.Si
Nama : Perry Boy Chandra Siahaan
Semester : III
Pilihan berganda
1. Berapa banyak jumlah tenaga analis kesehatan / ATLM yang di persyaratkan dalam permenkes 411
untuk laboratorium klinik level madya?
A. 2-3 orang
B. 4-5 orang
C. > dari 6 orang
D. Tidak diatur secara khusus
3. Sistem manajemen untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasi dalam hal mutu,disebut
A. Sistem Manajemen Mutu
B. Kebijakan Mutu
C. Sasaran Mutu
D. Mutu
5. Pada akreditasi pukesmas/klinik pratama, sesuai dengan parameter 8.1.3 disebutkan bahwa hasil
pemeriksaan laboratorium selesai dan tersedia dalam waktu sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan. Maksud dari parameter 8.1.3 tersebar adalah
A. Pemeriksaan dilakukan sesuai dengan prosedur yang spesifik
B. Hasil pemeriksaan diberikan sesuai dengan waktu janji hasil
C. Memiliki prosedur yang diagnostic kritis
D. Hasil Pemeriksaan sudah sesuai dengan tujuan pemeriksaan.
ASSAY
3. Jelaskan bagaimana anda mengelola alat laboratorium di tempat anda bekerja saat ini
Jawab :
Pada dasarnya pengamanan, perawatan dan pengawasan laboratorium merupakan tanggung jawab
bersama baik pengelola maupun pengguna. Mengatur dan memelihara laboratorium merupakan upaya
agar laboratorium selalu tetap berfungsi sebagaimana mestinya. Sedangkan upaya menjaga
keselamatan kerja mencakup usaha untuk selalu mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan sewaktu
bekerja di laboratorium dan penangannya bila terjadi kecelakaan.
Usaha yang dilakukan dalam memelihara kelancaran penggunaan laboratorium, antara lain:
a. Jadwal penggunaan laboratorium yang jelas
b. Tata tertib laboratorium yang dilaksanakan dengan tegas
c. Alat penanggulangan kecelakaan: pemadam kebakaran, kotak P3K, dll dalam keadaan baik dan
dipahami
Sarana pengamanan yang diperlukan dan harus ditaati di hampir semua laboratorium antara lain:
a. Saluran air dengan kran dan shower
b. Saluran gas dengan kran sentral
c. Jaringan listrik yang dilengkapi dengan sekering atau pemutus arus
d. Kotak p3k yang berisi lengkap obat
e. Nomor telepon kantor pemadam kebakaran, rumah sakit, dan dokter
f. Alat pemadam kebakaran yang siap pakai dan mudah dijangkau
g. Aturan dan tata tertib penanggulangan kecelakaan
4. Penanganan seperti apa yang akan anda lakukan pada saat terjadi tumpahan bahan kimia.
Jawab :
Hal yang pertama yang harus dilakukan adalah jangan panik, kemudian Anda
bisa memakai alat pelindung diri yang telah dianjurkan sesuai dengan MSDS,
setelah itu mengisolasi tempat atau daerah yang terkena tumpahan serta
memberi tanda peringatan sehingga tidak terkena orang lain lagi. Tak hanya itu
saja, Anda juga bisa memberikan tali pembatas sehingga tidak ada orang yang
melintas ke area tersebut. lalu tutuo tumpahan bahan kimia dengan
menggunakan penjerap jenis matras atau Anda bisa sedot tumpahan bahan kimia
dengan vakum khusus, apabila dibutuhkan penetralan Anda juga bisa
melakukannya.
Pada dasarnya cara penanganan tumpahan bahan kimia ini hampir sama dengan
penanganan di atas, tetapi di sini apabila tumpahannya jenis cairan, Anda bisa
melakukannya dengan cara menyerap tumpahan dengan menggunakan bahan
penyerap yang inert. Tak hanya itu saja, jika perlu Anda bisa menetralisasi dan
cek derajat keasamannya dengan menggunakan pH indikator. Setelah itu untuk
membuangnya Anda harus memperlakukannya dengan benar seperti buangan
tumpahan B3 (bahan berbahaya beracun) sehingga nantinya Anda tidak membuat
atau menimbulkan masalah lainnya. Nah, perlu di ingat dalam membuang
cobalah jangan membuang langsung ke lingkungan.
Cara penanganannya Anda bisa melakukannya dengan cara disapu dan disikat
serta dimasukkan ke dalam sebuah wadah yang sesuai.
Selamat ujian