Anda di halaman 1dari 10

NAMA DOSEN : HAYANA, SKM, M.

Kes

MATA KULIAH : ANALISIS KUALITAS LINGKUNGAN

SEMESTER : 1 B NON

SOAL OBJEKTIF

1. Beberapa parameter kualitas air dapat di amati langsung saat pengambilan sampel di
lapangan, dengan adanya revolusi industry dan di lengkapi dengan alat yang canggih dan
modern , salah satu nya perlengkapan alat digital penggunaan yang mudah yaitu dengan
salah satu cara mencelupkan ke dalam air dengan mencelupkan DO (Dissolved Oksygen)
meter kedalam sampel air lalu dapat melihat hasil skala dengan mudah dan tertera pada
layar Do meter.
Apakah nama alat untuk mengukur DO ini….
a. Do meter/Titrasi
b. CO2 meter/ Titrasi
c. dh meter
d. Turbidity meter

2. Tingkat permintaan oksigen oleh makhluk hidup dalam air, jadi semakin tinggi nilainya maka
semakin banyak mikrobanya dan membuat nilai turun. Semakin tinggi nilainya maka akan
semakin rendah kualitas air.
Dalam penjelasan di atas ini termasuk dalam parameter?
a. DO atau dissolve oxygen
b. BOD atau biological oxygen demand
c. COD atau chemical oxygen demand
d. Kesadahan

3. Banyaknya keluhan masyarakat tentang kualitas air nya, dengan kondisi fisik air nya bewarna
berminyak dan berkarat. Ini membuat masyarakat yang tinggal di perumahan tersebut
mencari alternative lain yaitu dengan membeli air galon, sehingga menyebabkan
penggeluaran yang sangat besar.
Dari kasus di atas sebutkan jenis parameter air yang akan di periksa?
a. Kesadahan
b. COD atau chemical oxygen demand
c. Logam -logam
d. Semua benar

4. Jarak antara sumber air bersih dan septictank harus lebih dari 10 meter, sehingga dapat
mengurangi pencemaran pada air minum yang di sebabkan oleh feces atau tinja manusia,
dalam hal ini dapat menyebabkan timbulnya penyakit akibat air yang tercemar, dalam ilmu
kesehatan lingkungan di sebut dengan istilah?
a. Water borne disease
b. Air borne disase
c. Vector borne disease
d. E. coli
5. Terdapat bebagai macam pengaruh pencemaran udara terhada kesehata manusia, salah
satu yaitu memperberat penyakit jantung dan pernapasan, iritasi mata, iritasi kerongkongan
dalam salupan pernapasan, ini merupakan jenis pencemaran udara?
a. Hidrokarbon
b. Debu
c. Karbon Monoksida (Co)
d. Oksigen Fotokimia (O3)

6. Apa saja Teknik monitoring kualitas udara di Indonesia?


a. Pemantauan secara sesaat
b. Pemantaun secara permanen
c. Pemantaun secara bergerak
d. Semua benar

7. Jenis-jenis partikulat di bagi atas tiga macam di antara nya adalah?


a. Debu dan CO
b. Partikulat dan Gas
c. Hidrokarbon dan timah hitam
d. Timah hitam, debu dan aerosol

8. Pengambilan air, dapat mewakil kualitas sampel sampel tidak rusak (pewadahan,
pengawetan, waktu simpan, ini merupakan syarat dari?
a. Pengambilan sampel air
b. Penentuan titik sampel
c. Pengumpulan sampel
d. Semua benar

9. Konsentrasi gas di dalam udara semakin tinggi apabila di sebabkan oleh kegiatan manusia
terutama pada kegiatan industry, sebutkan factor yang mempenaruhi konsentrasi gas di
udara?
a. Factor penghijauan
b. Factor ketiggian
c. Factor pembakaran pada industry/kendaraan
d. Factor phytoplankton pada permukaan air

10. Bermacam-macam gas di udara diantaranya ada nitrogen (N 2), oksigen (o2), ozon ( O3) dari
ke tiga parameter tersebut yang paling berbahaya adalah?
a. Nitrogen (N2)
b. Oksigen (o2),
c. Ozon ( O3)
d. semua benar

Essay :
1. Sebutkan dan jelaskan pesyaratan kualitas air baku?
2. Menurut saudara apakah perlu di lakukan analisis kualitas air, serta bagaimana cara
melakukannya, sebutkan langkah-langkah nya ?
3. Sebutkan dan jelaskan macam-macam gas di udara beserta contohnya?
4. Jelaskan langkah-langkah pengambilan sampel air sungai dan air sumur?
5. Sebutkan bentuk- bentuk zat pencemar udara yang ada di atsmosfer?
6. Beberapa hal tempat yang tidak di perbolehkan ketika pengambilan sampel udara agar titik
tempat pengambilan sampel tidak mengalami gangguan serta kerusakan pada hasil sampel,
sebutkan acuannya atau hal yang di hindari?
7. Berikan satu contoh kasus pencemaran air dan udara baik di kota pekanbaru maupun di
Indonesia, serta berikan tanggapan dan padangan anda sebagai tenaga kesehatan
lingkungan ?
Lampirkan artikel dan sumber resmi dari artikel …

NAMA : RINI RAHAYU


NIM : 21012016
MATA KULIAH : ANALISIS KUALITAS LINGKUNGAN
SEMESTER : 1 B NON

JAWABAN SOAL OBJEKTIF

1. A

2. B

3. A

4. A

5. C

6. D

7. D

8. A

9. C

10. C

JAWABAN SOAL EASAY


1. Pesyaratan kualitas air baku adalah:

1. Persyaratan Fisika

a. Tidak Berbau: Air yang berbau dapat disebabkan proses penguraian bahan organik yang
terdapat di dalam air.
b. Jernih: Air keruh adalah air mengandung partikel padat tersuspensi yang dapat berupa zat-
zat yang berbahaya bagi kesehatan. Disamping itu air yang keruh sulit didesinfeksi,
a. karena mikroba patogen dapat terlindung oleh partikel tersebut
b. Tidak Berasa: Air yang tidak tawar mengindikasikan adanya zat-zat tertentu di dalam air
tersebut.
c. Suhu: Air yang baik tidak boleh memiliki perbedaan suhu yang mencolok dengan udara
sekitar (udara ambien)
d. TDS: Total Dissolved Solid/TDS, adalah bahan-bahan terlarut (diameter < 10 -6 -10 -3 mm)
yang berupa senyawa-senyawa kimia dan bahan-bahan lain. Bila TDS bertambah maka
kesadahan akan naik.

2. Persyaratan Kimia

Parameter kimiawi dikelompokkan menjadi kimia organik dan kimia berbahaya anorganik.

a. Zat kimia anorganik dapat berupa logam, zat reaktif, zat-zat dan beracun serta derajat
keasaman (pH).
b. Zat kimia organik dapat berupa insektisida dan herbisida, volatile organis chemicals (zat
kimia organik mudah menguap) zat-zat berbahaya dan beracun maupun zat pengikat
Oksigen.
3. Persyaratan Mikrobiologi

Indikator organisme yang dipakai sebagai parameter mikrobiologi digunakan bakteri koliform
(indicator organism). Secara loboratoris total coliform digunakan sebagai indikator adanya
pencemaran air bersih oleh tinja, tanah atau sumber alamiah lainnya. Sedangkan fecal coliform
(koliform tinja) digunakan sebagai indikator adanya pencemaran air bersih oleh tinja manusia atau
hewan. Parameter mikrobiologi tersebut dipakai sebagai parameter untuk mencegah mikroba
patogen dalam air minum.

4. Persyaratan Radioaktivitas

Zat radioaktivitas dapat menimbulkan efek kerusakan sel. Kerusakan tersebut dapat berupa
kematian dan perubahan komposisi genetik. Sel yang mati dapat tergantikan asalkan belum seluruh
sel mati, sedangkan perubahan genetis dapat menimbulkan penyakit seperti kanker atau mutasi sel.

2. yaitu perlu dilakukan analisa kualitas air dengan berdasarkan beberapa parameter yaitu parameter fisika,
kimia dan biologi. Hasil dari analisis parameter ini akan dibandingkan dan disesuaikan dengan baku mutu yang
sudah ditentukan.

Langkah-langkahnya :

 Menentukan lokasi sampling air


 Menentukan parameter kualitas air
 Melakukan pengambilan air (sampling air)
 Melakukan pengukuran dan analisis sampel air di
 laboratorium
 Melakukan analisis data kualitas air

3. Macam-macam gas diudara beserta contohnya

1. Nitrogen(N2)

Nitrogen merupakan salah satu elemen dari berbagai elemen (fosfor, kalium, sulfur, kalsium,
magnesium)yang tergolong dalam elemen nutrisi. Elemen nitrogen terkandung di dalam
protein(semua protein) dipakai untuk membangun sel. Selain itu nitrogen cair(-1790C)

Contohnya : dipakai sebagai obat mati rasa dalam proses pembedahan dan dipakai untuk
membekukan butir-butir darah agar bisa disimpan lama.

2. Oksigen(O2)

Oksigen diperoleh dari udara melalui proses pencairan dan destilasi.

Contohnya :

 Proses peleburan, pengilangan, pabrik baja atau logam lainnya.


 Pabrik bahan kimia melalui oksidasi control.
 Pendorong roket
 Penyangga kehidupan biologi (tanaman,hewan,manusia)
 Pemakaian dalam bidang kedokteran yaitu pengobatan TBC usus, pengobatan terhadap
penderita asfiksia(sukar bernafas)
 Pertambangan, pabrik batuan-batuan, gelas dan lain- lain.

3. Ozon(O3)
Ozon merupakan oksidan yang sangat kuat sehingga sangat beracun terhadap organisme
hidup

4. Argon

Suatu elemen gas termasuk dalam grup gas mulia, gas lamban atau gas langka.

Contoh dari Argon digunakan untuk:

 Mengisi bola lampu listrik


 Untuk memotong atau mengelas logam
 Gas argon dipakai pada Geiger Muller Counter dan berbagai tabung electron

5. Karbon dioksida(CO2) contoh Kegunaan CO2:

 Dalam bentuk cair atau padat sebagai alat pendingin


 Sebagai alat penetral untuk bahan alkali
 Sebagai bahan utama dalam hal tekanan udara

6. Helium

Merupakan gas mulia dan elemen bercahaya.

Contoh yang di gunakan untuk:

 Helium dipakai sebagai gas pendingin pada reaktor nuklir


 Helium dipakai untuk analisis kimia dengan memakai gas kromatografi
 Campuran gas helium dan oksigen dipakai sebagai baha pernafasan bagi Penerjun.

7. Neon

Contoh Kegunaan Neon:

 Neon diisi pada ruangan letupan “Spark Chamber” yang digunakan untuk mendeteksi partikel
nuklir
 Neon dalam jumlah yang banyak dipakai untuk riset fisik pada “energy tinggi”
 Cairan neon dipakai sebagai bahan pendingin untuk mencapai suhu sekitar 25-40

8. Kripton

Contoh Kegunaan Kripton:

 Gas krypton dipakai untuk mengisi lampu elektronik


 Gas krypton dicampur dengan argon dipakai untuk mengisi lampu Fluoresensi

9. Hidrogen sulfide(H2S)

Berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hewan yang mati (materi organic), letusan, muntahan
gunung berapi dan limbah atau buangan industry.

10. Karbon Monoksida

Merupakan gas tidak berwarna, tidak berbau dan sangat berbahaya.

a. Sumber Karbon monoksida

Dasar terbentuk karbon monoksida adalah pembakaran yang tidak sempurna. Contohnya
adalah:

• Pembakaran yang terjadi pada industry

• Pembakaran pada alat transfortasi


• Proses pembakaran pada pertanian

• Tempat-tempat pembuangan sampah

• Kebakaran hutan

• Ada jenis ikan (jelly fish) menghasilkan karbon monoksida sekitar 80%

b. Efek akibat karbon monoksida

• Menghalangi hemoglobin berikatan dengan oksigen

• Penderita ngantuk, mual dan puyeng

• Keracunan karbon monoksida pada tingkat berat menimbulkan kematian

11. Nitrogen Oksida

Nitrogen terdapat 78% di dalam atmosfer bumi oleh pengarung

organism, sinar kosmik, cahaya dapat memfiksasi nitrogen

bersenyawa berbagai elemen membentuk senyawa nitrogen yang

berguna bagi tumbuh- tumbuhan dan hewan dalam pertumbuhan

4. Langkah- langkah sampel air sungai dan air sumur

a. Persiapan Wadah dan Alat Pengambil Sampel

Untuk menghindari kontaminasi sampel, seluruh wadah sampel dan peralatan pengambil sampel harus
benar-benar dibersihkan sebelum berangkat.Wadah sampel bisa sebagai sumber kontaminan jika tidak
disiapkan dengan benar. Wadah sampel tersebut juga harus digunakan hanya untuk sampel air tidak
boleh digunakan untuk menyimpan bahan kimia atau cairan lain.

Hal yang perlu diperhatikan adalah dalam penggunaan wadah (botol) bekas, karena dapat
mengkontaminasi sampel. Beberapa cara pencucian umumnya diaplikasikan pada wadah sebelum
digunakan.

Cara pencucian wadah sampel sesuai dengan persyaratan pencucian untuk masing-masing parameter
adalah sebagai berikut :

1. Logam ( Total dan Terlarut )

Wadah: Botol polietilen lengkap dengan tutupnya.

Tata kerja pembersihan: Cuci botol dan tutupnya dengan deterjen yang bebas logam dan fosfat. Bilas
dengan air bersih, setelah itu cuci botol dengan asam dengan memasukkan 1 : 1 HCI ke dalam botol,
putar tutup botol hingga kencang kemudian kocok. Kemudian bilas botol dengan air bersih dan cuci
kembali dengan HNO3 1:1. Akhirnya bilas botol dengan air bebas analit sebanyak 3 kali dan biarkan
mengering. Setelah kering, tutup botol dengan rapat lalu diberi label "wadah bersih" dan dilengkapi
dengan tanggal pembersihan serta petugas pembersih wadah.

2. BOD dan COD


Wadah : Gunakan botol plastik atau gelas lengkap dengan tutupnya. Kapasitas minimum botol adalah
1 liter untuk analisis BOD dan 100 mL untuk analisis COD.
Tata kerja pembersihan : Cuci botol dan tutupnya dengan deterjen yang bebas fosfat dan bilas dengan
air bersih. Setelah itu cuci botol dengan asam HCI 1:1. Akhirnya bilas botol dengan air bebas analit
sebanyak 3 kali dan biarkan mengering. Setelah kering, tutup botol dengan rapat lalu diberi label
"wadah bersih" dan dilengkapi dengan tanggal pembersihan serta petugas pembersih wadah.
3. Anorganik non logam don sifat fisik

Wadah : Gunakan botol plastik atau gelas lengkap dengan tutupnya. Kapasitas minimum 2 liter.

Tata kerja pembersihan : Cuci botol don tutupnya dengan deterjen yang bebas fosfat dan bilas dengan
air bersih. Selanjutnya bilas botol dengan air bebas analit sebanyak 3 kali dan biarkan mengering.
Setelah kering, tutup botol dengan rapat lalu diberi label "wadah bersih" dan dilengkapi dengan
tanggal pembersihan serta petugas pembersih wadah.

Peralatan pengambil sampel yang digunakan juga dapat memberikan kontaminasi bila tidak
dibersihkan dengan cara yang tepat. Alat pengambil sampel ini harus dicuci dengan deterjen bebas
fosfat dan disikat untuk menghilangkan partikel yang menempel di permukaan. Bilas peralatan
(misalnya teflon) maka cuci dengan asam HNO3. Kemudian seluruh peralatan dibilas dengan air
bersih, dilanjutkan dengan menggunakan isopropanol (pesticide grade) dan akhirnya dengan air bebas
analit. Peralatan yang telah dibersihkan harus diberi label "bersih" siap untuk pengambilan sampel
lengkap dengan tanggal pencucian, nama petugas yang membersihkan dan tandatangannya.

b. Persiapan Bahan dan Peralatan Penunjang

Bahan penunjang yang harus disiapkan untuk pengambilan sampel meliputi: pengawet, label,
blanko (air suling bebas analit) untuk pengendalian mutu lapangan, formulir rekaman lapangan.

Blanko yang biasanya digunakan adalah:

a. Air Suling Bebas Nitrit


b. Air Suling Bebas Amoniak
c. Air Suling Bebas Organik
d. Air Suling Bebas ion
e. Aquabidest

Formulir rekaman lapangan harus disiapkan sebelum berangkat ke lapangan untuk merekam
seluruh data pengambilan sampel. Hal ini sangat berguna pada saat verifikasi dan validasi data
pengambilan sampel. Penulisan data dalam form rekaman lapangan harus dibuat jelas, tidak ditulis
dengan pensil, bila terjadi kesalahan tidak dihapus atau di tip-ex atau dibuat tidak kelihatan, tetapi
dicoret dan data yang benar ditulis di sampingnya dengan dibubuhi paraf petugas.

Formulir rekaman lapangan berisi informasi antara lain:

a. Identitas petugas;
b. Tanggal pengambilan sampel;
c. Identifikasi sampel;
d. Lokasi dan titik pengambilan sampel termasuk diagram, sketsa atau foto bila diperlukan;
e. Acuan pada rencana dan prosedur pengambilan sampel;
f. Rincian kondisi lingkungan selama pengambilan sampel yang diperlukan untuk interpretasi
data hasil uji;
g. Hasil pengukuran parameter lapangan.

c. Uji Kinerja Alat Pengukur Parameter Lapangan

Sebelum dilakukan pengambilan contoh maka alat-alat yang akan digunakan dalam pengukuran
seperti pH meter, DO meter, Turbidimeter, Konduktometer, TDS meter harus telah dikalibrasi oleh
laboratorium kalibrasi yang terakreditasi. Selain itu, setiap kali akan digunakan, harus dilakukan uji kinerja
sebelum berangkat ke lapangan untuk memastikan bahwa peralatan tersebut dalam kondisi laik pakai

5. bentuk- bentuk zat pencemar udara yang ada di atsmosfer

a. Gas
b. Embun
c. Uap
d. Awan
e. Kabut
f. Debu
g. “Haze”
h. Asap
i. Aerosol

6. acuan atau hal yang harus dihindari

1. Hindari daerah yang dekat dengan gedung, banguanan dan pohon yang dapat mengabsorsi atau
pencemaran udara ke bangunan tersebut.

2. Hindari daerah pengganggu kimia yang dapat mempengaruhi polutan yang akan diukur misalnya
kendaraan bermotor.

3. Hindari daerah pengganggu fisika yang dapat menganggu hasil pengukuran, misalnya pengujian tidak
diperkenankan didekat incinerator

7. contoh dari kasus pencemaran air dan udara

Pencemaran air di sungai code di kelurahan wirogunan kecamatan mergansan dan kelurahan
prawirodirjan kecamatan gondongan Yogyakarta.

Berdasarkan data dari sampel air sumur warga serta hasil uji laboratorium Balai Besar Teknik Kesehatan
Lingkungan (BBTKL) DIY, menunjukkan bahwa kualitas contoh air sumur warga yang diambil di Kelurahan
Wirogunan RT.05 RW.4 Kecamatan mergansan Yogyakarta secara fisik kimia juga tidak memenuhi syarat air
bersih, karena parameter Nitrat melebihi batas syarat parameter-parameter syarat air bersih menurut
PERMENKES RI Nomor 416/ Menkes/Per/IX/1990. Daerah yang menjadi sampel pengujian berada didekat
sungai Code, yang dimungkinkan keadaan yang ada terjadi aktifitas pencemaran dan tercemari dari limbah
rumah tangga ke sumur warga dan ke sungai ataupun sebaliknya. Penjelasan lebih lanjut dari hasil uji
laboratorium BBTKL Yogyakarta, air sumur tersebut tercemar dikarenakan kondisi lingkungan sekitar sumur
seperti adanya perembesan air kotor dari limbah rumah tangga, septic tank dan lain-lain, sebab kandungan
Nitrat yang relatif tinggi tidak baik dikonsumsi oleh bayi kurang dari 4 (empat) bulan karena jumlah Nitrat yang
besar dalam usus cenderung untuk berubah menjadi Nitrit yang dapat bereaksi langsung dengan haemoglobin
dalam darah membentuk methamoglobine yang dapat menghalangi perjalanan oksigen di dalam tubuh
sehingga menyebabkan bayi biru

Pencemaran air merupakan peristiwa masuknya zat atau komponen lain ke dalam perairan. Dampaknya
membuat air tercemar dan kualitas air menurun. Padahal air khususnya air bersih memegang peranan penting
dalam kehidupan makhluk hidup. Air yang tercemar tidak bisa dimanfaatkan dan menyebabkan penyakit.
Dalam hal ini berbagai masalah dari pertumbuhan penduduk dengan kebutuhan dan ketersediaan air bersih
menjadi suatu masalah yang saling berkaitan. Banyaknya lokasi permukiman yang berada disekitar bantaran
sungai merupakan suatu permasalahan yang krusial dan memerlukan upaya tersendiri untuk mengatasinya.
Terlebih lagi terjadinya pencemaran air sungai yang ditimbulkan oleh warga, seperti pembuangan limbah
rumah tangga dan membuang sampah yang langsung ke sungai. Hal ini terjadi akibat kurangnya kepekaan
masyarakat akan pelestarian lingkungan dan pada akhirnya akan merugikan masyarakat sendiri.

Anda mungkin juga menyukai