NIM : 21012016
1. Jelaskan mengapa aplikasi ilmu ekonomi sangat penting diterapkan dalam bidang kesehatan ?
2. Jelaskan menurut pendapat saudara, dalam pembangunan kesehatan , apa hubungan nya kesehatan
dan kemiskinan dan kesehatan dengan aspek demografis ?
3. Apa yang saudara ketahui tentang RAPBN dibidang kesehatan, untuk tahun 2022 apakah mengalami
kenaikan atau pengurangan dibanding tahun sebelum nya, serta fokus pemanfaatan anggaran di
program apa saja, serta bagaimana menurut pendapat dan analisa saudara supaya anggaran kesehatan
dapat memenuhi aspek ketersediaan, keterjangkauan, dan mutu kesehatan ?
4. Berikan penjelasan plus dan minus asuransi kesehatan BPJS dan asuransi kesehatan Swasta ?
5. Dalam penangangan pandemi covid 19, pemerintah RI berusaha menyelamatkan sektor kesehatan
dan ekonomi dari keterpurukan, tujuan nya agar Kesehatan bisa terkendali, tertangani penularan Virus
bisa dalam kontrol, tapi ekonominya juga tetap bisa survive , selama lebih kurang 2 tahun pandemi,
pertanyaan nya bagaimana menurut analisa saudara apakah pemerintah sudah berhasil melakukan
balancing kedua sektor tersebut dari ketepurukan ?
Jawaban :
1. karena Ilmu ekonomi kesehatan adalah penerapan ilmu ekonomi dalam upaya kesehatan dan
faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal.
Ekonomi kesehatan adalah studi mengenai permintaan dan penawaran dari sumber-sumber
daya yang terlibat dalam perawatan kesehatan dan dampak perawatan kesehatan pada
masyarakat. Ekonomi kesehatan merupakan aplikasi ekonomi dalam bidang kesehatan. Secara
umum ekonomi kesehatan akan berkonsentrasi pada industri kesehatan (Kharman).Ekonomi
kesehatan adalah penerapan teori, konsep dan teknik ekonomi pada sektor kesehatan (Anne
Mills dan Lucy Gilson). Menurut WHO mendefinisikan bahwa ekonomi kesehatan adalah
penggunaan ilmu ekonomi untuk kuantifikasi sumber daya tersebut untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan, serta kuantifikasi dampak upaya-upaya preventif, kuratif, dan
rehabilitatif terhadap produktivitas individu maupun produktivitas nasional.
Dapat disimpulkan bahwa ekonomi kesehatan adalah penerapan ilmu ekonomi dalam
upaya kesehatan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal serta ilmu yang mempelajari
supply dan demand sumber daya pelayanan kesehatan dan dampak sumber daya pelayanan
kesehatan terhadap populasi. Ekonomi kesehatan sangat dibutuhkan dan perlu dipelajari,
karena terdapat hubungan antara kesehatan dan ekonomi. Kesehatan mempengaruhi kondisi
ekonomi, dan sebaliknya ekonomi mempengaruhi kesehatan.
3. RAPBN (Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara) adalah Pendapatan Negara untuk
mendukung pemulihan ekonomi dengan target yang terukur dan insentif yang terarah.
Diarahkan untuk percepatan pemulihan kesehatan, diikuti peningkatan akses dan mutu layanan
melalui penguatan sistem kesehatan
Untuk tahun 2022 RAPBN mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sebesar 21,8%
dari outlok anggaran kesehatan tahun2021 sebesar 326,4 triliun
Untuk Pemanfaatan anggaran kesehatan tahun 2022 diarahkan yaitu : untuk program
vaksinasi, penguatan 3T (testing, tracing, and treatment), klaim biaya perawatan pasien Covid-
19, penyediaan obat, dan insentif tenaga kesehatan.
4. Plus dan minus asuransi kesehatan BPJS dan asuransi kesehatan swasta :
A. Plus bagi asuransi kesehatan adalah :
murah, layanan yang bisa didapat peserta dianggap tidak murahan. Biaya atau iuran
pada BPJS Kesehatan ini memang terbilang murah. yaitu dimulai dari Kelas 3 senilai Rp
25.500, Kelas 2 senilai Rp 100.000, dan Kelas 3 senilai Rp 150.000. seseorang sudah bisa
mendapatkan layanan atau perlindungan kesehatan dari pemeriksaan, rawat inap,
pembedahan, obat dan lain sebagainya secara cuma-Cuma.
BPJS tidak mengenal pre-existing condition. Semua penyakit ditanggung, termasuk
penyakit yang sudah ada sebelum peserta bergabung . Proses pendaftaran BPJS
kesehatan sangat simpel dan mudah. Isi formulir secara online, cukup dengan data
pribadi semua peserta, dan tanpa Medical check up tidak diperlukan.
B. Minus bagi asuransi kesehatan bpjs
Kekurangan pertama dari BPJS Kesehatan adalah adanya metode berjenjang saat
melakukan klaim. Di BPJS, di luar keadaan darurat, peserta memang diharuskan
memeriksakan penyakitnya ke faskes 1 terlebih dahulu. Faskes 1 ini sendiri berupa
puskesmas atau klinik. Setelah dari di faskes 1 dan pasien memang dirasa harus ke
rumah sakit, maka pasien atau peserta BPJS baru bisa ke rumah sakit yang bekerja sama
dengan BPJS. Namun di asuransi lain, Anda bisa langsung memeriksakan sakit ke rumah
sakit yang sudah bekerja sama.
layanan BPJS Kesehatan hanya bisa dilakukan di rumah sakit tertentu. Belum lagi,
antrean layanan BPJS Kesehatan yang terkadang panjang, sehingga masyarakat harus
sabar menunggu. Kelemahan BPJS Kesehatan yang terakhir adalah kurangnya
kesempatan untuk mendapat fasilitas Kelas 1. Meskipun peserta telah mendaftar pada
Kelas 1 dan 2, pada kenyataannya di lapangan, memang terjadi hal yang di luar dugaan.
Para peserta BPJS Kesehatan ini malah sering mendapat fasilitas Kelas 3.
C. Plus bagi asuransi kesehatan swasta :
Kecepatan dan kemudahan dalam proses pengurusan
Fleksibilitas dalam pemilihan rumah sakit, baik di dalam negeri maupun luar negeri
Kapasitas Rumah Sakit untuk Pasien Asuransi tidak terbatas
Rumah Sakit cenderung lebih terbuka dalam menyambut pasien Asuransi Swasta
dibanding pasien BPJS
D. Minus bagi asuransi kesehatan swasta :
asuransi kesehatan swasta, iuran lebih mahal dari BPJS. paling tidak tarifnya sekitar Rp
300 sd Rp 500 rb per orang per bulan. Apalagi kalau unit link, premi bisa lebih mahal
lagi, bisa 800 sd 1 juta per orang per bulan. Dalam asuransi kesehatan, semakin tua
umur, premi akan makin mahal. Ada pula perbedaan premi antara laki dan perempuan.
Memerlukan pengecekan medis yang sangat ketat di awal sehingga banyak yang
dianggap tidak layak
Manfaat tanggungan premi yang cenderung terbatas (tidak memfasilitasi perawatan
kehamilan, rawat jalan, perawatan gigi dan perawatan optik)
Ada batasan plafond asuransi yang menyebabkan tidak semua tagihan bisa dibayarkan,
khususnya jika biaya pengobatan mahal. Hal ini sangat memberatkan karena kita justru
menggunakan proteksi untuk biaya pengobatan yang mahal.
5. Pemerintah telah melakukan upaya untuk sektor ekonomi dan kesehatan dari keterpurukan ,
dan untuk saat ini persoalan kesehatan sudah mulai membaik. Pendanaan sudah disiapkan,
fasilitas kesehatan ditingkatkan, alat kesehatan seperti APD, alat test hingga ventilator terus
disiapkan. Dan pemerintah juga dengan cepat menangani Covid-19, yaitu dengan memberikan
bantuan kemasyarakat yaitu Bansos Sembako untuk Jabodetabek, Bansos Tunai, Bantuan
Subsidi Listrik, dan BLT Dana Desa. Adapun program reguler yaitu Kartu Pra Kerja, Program
Sembako, dan Program Keluarga Harapan (PKH), namun dengan perluasan sasaran. Pemerintah
setiap hari melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan penanganan Covid-19.
Jika terjadi dinamika lapangan, maka pemerintah akan cepat melakukan adjustment, sehingga
tujuan-tujuan kebijakan dapat tercapai lebih optimal