BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kesehatan merupakan investasi untuk mendukung pembangunan
terdapat
di
semua
kecamatan,
namun
pemerataan
dan
telah dilakukan lebih luas meliputi produk pangan, suplemen makanan, obat
tradisional, kosmetika, produk terapetik/obat, dan NAPZA disertai dengan
penyidikan kasus tindak pidana. Dalam hal tenaga kesehatan, Indonesia
mengalami kekurangan pada hampir semua jenis tenaga kesehatan yang
diperlukan.
Permasalahan
besar
tentang
SDM
adalah
inefisiensi
dan
aspek
manajemen
pembangunan
kesehatan,
dengan
B.
Rumusan Masalah
makna sehat ?
3)
kesehatan ?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
menular yang belum pupus ditambah dengan penyakit tidak menular yang
meningkat dengan drastis.
3.
4.
lebih.
tradisional menjadi modern yang cenderung membawa resiko.
Masalah kesehatan tidak hanya ditandai dengan keberadaan penyakit,
tetapi gangguan kesehatan yang ditandai dengan adanya perasaan
terganggu fisik, mental dan spiritual. Gangguan pada lingkungan juga
merupakan masalah kesehatan karena dapat memberikan gangguan
kesehatan atau sakit. Di negara kita mereka yang mempunyai penyakit
diperkirakan 15% sedangkan yang merasa sehat atau tidak sakit adalah
selebihnya atau 85%. Selama ini nampak bahwa perhatian yang lebih besar
ditujukan kepada mereka yang sakit. Sedangkan mereka yang berada di
antara sehat dan sakit tidak banyak mendapat upaya promosi. Untuk itu,
dalam penyusunan prioritas anggaran, peletakan perhatian dan biaya
sebesar 85 % seharusnya diberikan kepada 85% masyarakat sehat yang
perlu mendapatkan upaya promosi kesehatan.
3.
masih rendah.
5.
6.
dan sehat.
7.
8.
C.
Setelah tahun 1974 terjadi penemuan bermakna dalam konsep sehat serta
memiliki makna tersendiri bagi para ahli kesehatan masyarakat di dunia
tahun 1994 dianggap sebagai pertanda dimulainya era kebangkitan
kesehatan masyarakat baru, karena sejak tahun 1974 terjadi diskusi intensif
yang berskala nasional dan internasional tentang karakteristik, konsep dan
metode untuk meningkatkan pemerataan pelayanan kesehatan bagi
masyarakat.
Setelah deklarasi Alma HFA-Year 2000 (1976), pertemuan Mexico (1990) dan
Saitama (1991) para ahli kesehatan dan pembuat kebijakan secara bertahap
beralih dari orientasi sakit ke orientasi sehat. Perubahan tersebut antara lain
disebabkan oleh :
a.
2.
Upaya Kesehatan
c.
e.
i.
k.
Indikator Kesehatan
b.
c.
d.
6.
Tenaga Kesehatan
Peranan dokter, dokter gigi, perawat dan bidan dalam upaya kesehatan yang
menekankan penyembuhan penyakit adalah sangat penting. Pengelolaan
upaya kesehatan dan pembinaan bangsa yang sehat memerlukan
pendekatan holistic yang lebih luas, menyeluruh, dan dilakukan terhadap
masyarakat secara kolektif dan tidak individual.
Tenaga kesehatan harus mampu mengajak, memotivasi dan
memberdayakan masyarakat, mampu melibatkan kerjasama lintas sektoral,
mampu mengelola system pelayanan kesehatan yang efisien dan efektif,
mampu menjadi pemimpin, pelopor, pembinaan dan teladan hidup sehat.
7.
Pemberdayaan Masyarakat
Masalah kesehatan pada dasarnya adalah masalah politik oleh karena itu
untuk memecahkan masalah kesehatan diperlukan komitmen politik. Dewasa
ini masih terasa adanya anggapan bahwa unsur kesehatan penduduk tidak
banyak berperan terhadap pembangunan sosial ekonomi.
Para penentu kebijakan banyak beranggapan sektor kesehatan lebih
merupakan sektor konsumtif ketimbang sektor produktif sebagai penyedia
sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga apabila ada kegoncangan
dalam keadaan ekonomi negara alokasi terhadap sektor ini tidak akan
meningkat.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
(85%) agar lebih tahan terhadap penyakit melalui olah raga, fitness dan
vitamin.
2.
Pencegahan penyakit melalui imunisasi pada ibu hamil, bayi dan anak.
3.
pelayanan medis.
Paradigma sehat merupakan strategi pembangunan kesehatan untuk semua
sehat di tahun 2010, dimana mengarah kepada mempertahankan kondisi
sehat dan tidak sakit dan produktif yang dikenal dengan upaya promotif dan
preventif ketimbang upaya kuratif yang hanya menekankan pada upaya
penanganan orang-orang sakit.
B.
1.
Saran
Pembangunan kesehatan harus dipandang sebagai suatu investasi untuk
maju.
3.
diarahkan pada upaya bagaimana membina bangsa yang sehat dan bukan
bagaimana menyembuhkan mereka yang sakit.
Diposkan 9th January oleh Negriku Indonesiaku