tertinggi seorang manusia dalam kehidupannya tanpa memandang suku atau asal usul. Kebutuhan dasar tersebut meliputi kebutuhan fisiologis keamanan dan keselamatan, cinta kasih, dihargaidan aktualitas diri. Aktualitas diri merupakan sebuah tahapan spiritual seseorang, dimana berlimpah dengan kreativitas , intuisi, keceriaan, suka cita, kasih saying, kedamaian, toleransi, kerendahan hati serta memiliki tujuan hidup yang jelas. ASPEK SPIRITUAL MELIPUTI 3 KOMPONEN DASAR YAITU: KARAKTERISTIK SPIRITUAL
• Terdapat beberapa karakteristik Spiritual yang
meliputi: 1. Hubungan dengan diri sendiri 2. Hubungan dengan orang lain 3. Hubungan dengan alam 4. Hubungan dengan Tuhan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Spiritual 1. TAHAP PERKEMBANGAN 2. PERANAN KELUARGA PENTING DALAM PERKEMBANGAN SEPRITUAL INDIVIDU 3. LATAR BELAKANG ENTIK DAN BUDAYA 4. PENGALAMAN HIDUP SEBELUMNYA 5. KERISIS DAN PERUBAHAN 6. TERPISAH DARI IKATAN SEPRITUAL 7. ISU MORAL TERKAIT DENGAN TERAPI KEBUTUHAN SPIRITUAL LANSIA • Kebutuhan spiritual pada lansia tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah faktor usia yang sudah mulai renta dan kondisi tidak aktif karena sudah tidak bekerja.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan spiritual lansia adalah dengan melibatkan peran keluarga sebagai orang terdekat, diharapkan keluarga mampu untuk mencurahkan segala perhatiannya bagi kesejahteraan lansia, khususnya kesejahteraan spiritual mereka. Kebutuhan spiritual pada usia lanjut adalah kebutuhan untuk memenuhi kenyamanan, mempertahankan fungsi tubuh dan membantu untuk menghadapi kematian dengan tenang dan damai. Lingkup asuhannya berupa preventif dan caring. Preventif merupakan upaya yang dilakukan dengan mengadakan penyegaran dan pengajian. RELIGIOSITAS
Religiositas adalah “derajat dan jenis ekspresi
dan partisipasi religious dari lansia”. Sejumlah indicator religiositas telah ditentukan dari penelitian: kehadiran di tempat ibadah, berpartisipasi dalam aktivitas keagamaan, mengetahui tentang ibadah dan teologi, beribadah, membaca itab suci, dan melakukan kebaktian KESEJAHTERAAN SPIRITUAL
Kesejahteraan spiritual meyerap dan mengikat
bagian-bagian komponen seseorang untuk menjadi makhluk yang utuh. Hal tersebut mencakup aspek- aspek artkepuasan spitual. Perkembangan White House Conference on aging 1971, NICA. Pada tahun 1972, mendefinisikan kesejahteraan spiritual sebagai “penguatan hidup dalam suatu hubungan dengan tuhan diri sendiri, komunitas dan lingkungan yang memelihara dan menghargai keutuhan. INTEGRITAS
Kebutuhan untuk memandang seseorang dari
perspektif holistic yang tidak hanya berfokus pada penyakit tertentu merupakan hal yang sangat penting karena lansia mengalami kehilangan berbagai aspek kesehatanyya, miliknya, kemampuannya, dan perannya. Kehilangan fungsi tubuh dan kapasitas mental sering tidak diseimbangkan oleh pencapaian sosial dan spiritual. • Kehilangan Versus Harapan • Konsep kehilangan masuk kedalam proses penuaan, sejalan dengan penurunan kumulatif dalam hal mental, fisik, dan sosial. • Kehilangan adalah satu kata yang paling menyimpulkan masalah-masalah usia tua, yang meliputi kehilangan pekerjaan, waktu, harga diri, martabat pribadi, kesehatan fisik, kontak sosial, peran, pendapatan, barang, ketajaman mental, energi, dan kehilangan kehidupan itu sendiri yang tidak dapat • Harapan adalah karakteristik esensial dari tahapan intregitas Erickson yang terakhir. Harapan, sebagai pola integral yang terpenting seumur hidup, bertindak sebagai pengstabil fungsional pada usia tua. Pada lansia, konsep kehilangan akan sangat merusak jika menyebabkan kehilangan arti hidup. Kehilangan arti dan tujuan, dan oleh karena itu kehilangan harapan, merupakan kehilangan yang terakhir dalam kehidupan- kehidupan kematian dihindari. • Peran Keperawatan dalam Spiritualitas
• Peran keperawatan dalam meningkatakan spiritualitas
lansia harus sangat bersifat individual, berikut ini beberapa kategori yang banyak terdapat pada lansia. • 1. Pengkaji • 2. Teman • 3. Advokat • 4. Pemberi Asuhan • 5. Manajer Kasus • 6. Peneliti • Ekspresi Kebutuhan Spiritual Adaptif Dan Maladaptif
Kebutuhan Perilaku Adaptif Perilaku Adaptif
Rasa percaya • Percaya pada diri sendiri ⚫Tidak nyaman dengan kesadaran diri. dan kesabaran. ⚫Mulai tertipu. • Menerima bahwa yang lain ⚫Tidak mampu utnuk terbuka dengan orang lain. akan mampu memenuhi ⚫Merasakan bahwa orang kebutuhan. dan tempat tentang yang aman. • Percaya pada kehidupan ⚫Mengarapkan orang tidak awalau terasa berat. berbuat baik dan tidak tegantung. • Keterbukaan terhadap ⚫Ingin kebutuhan terpenuhi Tuhan. segara, tidak bisa menunggu. ⚫Tidak terbuka kepada Tuhan. ⚫Takut terhadap maksud tuhan. Kemampuan memberi maaf ⚫Menerima diri dan orang ⚫Merasakan penyesalan lain dapat berbuat salah. sebagai suatu hubungan.
⚫Tidak mendakwadan ⚫Merasa tuhan sebagai
berprasangka buruk. penghubung.
⚫Memandang penyesalan ⚫Tidak mampu menerima
sebagai sesuatu yang nyata. diri sendiri.
⚫Memaafkan diri sendiri. ⚫Menyalahkan diri dan
orang lain. ⚫Memberi maaf orang lain ⚫Merasa bahwa maaf ⚫Menerima pengampunan hanya diberikan bedasarkan dari Tuhan. perilaku.
⚫Pandangan yang reaslistis
terhadap masa lalu. Keyakinan ⚫ Ketergantungan dengan ⚫Merasa ambivalen dengan anugrah tuhan. Tuhan. ⚫Termotivasi utuk tumbuh. ⚫Tidak percaya dengan ⚫Mampu puas dengan kekuasaan tuhan. menjelaskan kehidupan ⚫Takut kematian dan setelah kematian. kehidupan setelah mati. ⚫Mengekspresikan ⚫Merasa terisolasi dengan kebutuhan spiritual. kepercayaan masyarakat. ⚫Merasa pahit, frustasi dan marah dengan Tuhan, nilai, keyakinan, dan tujuan hidup yang tidak jelas. ⚫Konflik nilai. ⚫Tidak punya komitmen.
Kebutuhan dan keterikatan ⚫Mengekspresikan perasaan ⚫Takut untuk tergantung
dicintai oleh orang lain dan orang lain. Tuhan. ⚫Menolak kerja sama dengan ⚫Mampu menetrima bantuan. tenaga kesehatan. ⚫Menerima diri sendiri. ⚫Cemas berpisah dengan ⚫Mencari kebaikan dari orang keluarga. lain. ⚫Menolak diri, angkuh atau mementingkan diri. ⚫Tidak percaya bahwa diri dicintai tuhan, tidak mempunyai rasa cinta dengn tuhan. ⚫Merasa tergantung, hunungan bersifat magic dengan Tuhan. ⚫Merasa jauh dengan Tuhan. Kreativitas dan harapan ⚫Minta info tentang kondisi. ⚫Mengekspresikan rasa takut ⚫Bicara kondisi secara kehilangan kendali. realistik. ⚫Ekspresi kebosanan. ⚫Menggunakan waktu secara ⚫Tidak mempunyai visi konstruktif. alternatif. ⚫Mencari cara untuk ⚫Takut terhadap terapi. mengekspresikan diri. ⚫Putus asa. ⚫Mencari kenyamanan batin ⚫Tidakl dapat darpada fisik. menolong/menerima diri. ⚫Mengekspreikan harapan ⚫Tidak dapat menikmati tentang masa depan. apapun menunda keputusan. Arti dan tujuan ⚫Mengeksprikan ⚫Ekspresikan tidak ada kepuasan hidup. alasan utnuk bertahan ⚫Menjalankan hidup. kehidupan sesuai dengan ⚫Tidak dapat menerima sistem nilai. arti penderitaan yang ⚫Menggunakan dialami. penderitaan sebagi cara ⚫Mempertanyakan arti untuk memahami diri kehidupan. sendiri. ⚫Betanya tujuan ⚫Mengekspreikan arti penyesalan. kehidupan/kematian. ⚫Penyalahguaan ⚫Mengekspreikan oabat/alkohol. komitmen dan orentrasi ⚫Bercanda tentang hidup hidup. setelah kematian.
bersyukur ⚫Merasa bersyukur. ⚫Mencemaskan yang lalu
⚫Merasakan anugrah dari dan akan datang. tuhan. ⚫Berorientasi pada ⚫Merasa harmonis dan pencapaian/produktifitas. utuh. ⚫Berpusat pada penyesalan. ⚫Perfeksionis ⚫Mencoba lebih keras.