Anda di halaman 1dari 84

TUGAS KOMUNITAS

Disusun Oleh

1. Fajar Syafii 9. Umi Nadifa


2. Risky Wahyu Ditiya 10. Tika Widya Astuti
3. Andri Rizki Aprianto 11. Dwi Rohmawati
4. Arifatur Rokhmawati 12. Firma Kusuma W
5. Retno Dasi Dwi R 13. Tri Wibowo Suganda
6. Hendra Pernama P 14. Avant Garde Lazuardi
7. Eka Febiryya S 15. Indra Adi Prasetyo
8. Erly Okta Perdanawati 16. Hanik Rozaqoh

STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO


PROFESI NERS
2016
STRUKTUR POKJAKES KELOMPOK

Ketua Kelompok
Hendra Pernama

Wakil Ketua
Kelompok
Tika Widya Sekertaris
1. Dwi Rohmawati
2. Umi Nadifah

Dokumentasi
Fajar Syaifi
Avant Garde Bendahara
1. Arifatur R
2. Eka Febiryya

Pokja Kesling Pokja Balita Pokja Lansia


1. Firma Kusuma 1. Risky Wahyu D 1. Erly Okta
2. Hanik Rozaqoh 2. Retno Dasih 2. Andri Rizki

PENCARI data RAKOR PENCARI data MMD 1 PENCARI data MMD 2


Jadwal: Jadwal: Jadwal:
Tempat: Tempat: Tempat:
No Hp yg bisa di hub: No Hp yg bisa di hub: No Hp yg bisa di hub:
Ketua: Indra Adi P Ketua: Tri Wibowo S. Ketua: Umi Nadifah
Anggota: Anggota: Anggota:
1. Tika Widya 1. Andri Rizki 1. Eka Febiryya.S.
2. Firma Kusuma 2. Retno Dasih 2. Dwi Rohmawati
TUGAS POKJAKES KELOMPOK

A. KETUA KELOMPOK
1. Membuat POA
2. Membentuk tugas Pokja
3. Bertanggungjawab terhadap kerja team
4. Merencanakan Winsiel Surveywaktu,pelaksana
5. Bertanggungjawab keberhasilan MMD1,2,3
6. Koordinasi dengan ketua Pokja terkait(hasil Survey, hasil MMD,Pelaksaan
kegiatan)
7. Koordinasi dengan dokumentasi dan sekretaris atas pelaporan askep
komunitas yang diselesaikan 2 hari menjelang penutupan.
8. Monitoring pokja
9. Monitoring kerja
10. Tanggungjawab pembentukan pokja masyarakat
11. Mempertanggungjawabkan semua kegiatan yang dilakukan di masyarakat

B. SEKRETARIS
1. Mencatat POA, mendokumentasikan dan mempublikasikan POA
2. Mencatat setiap kegiatan ( untuk dilaporkan di MMD 3)
3. Koordinasi dengan ketua Pokja untuk kegiatan yang dilaksanakan
4. Menerima dokumen kegiatan dari ketua Pokja ( SAP,Leafleat, laporan
kegiatan Pokja)
5. Koordinasi dengan Dokumentasi atas laporan kelompok
6. bekerjabersama ketua dalam tugas

C. BENDAHARA
1. Menetapkan anggaran praktik
2. Mencatat pengeluaran dan denda
D. DOKUMENTASI
1. Mengetik bab 1-4 (pendahuluan,tinjauan pustaka, askep komunitas,
penutup)
2. Mengumpulkan lampiran ( Koordinasi sekretaris)
3. bertanggungjawab terselesaikan tugas askep

E. TUGAS KETUA POKJA DAN SEKRETARIS POKJA


1. Menganalisa masalah dari Wiensiel Survey dan MMD 1 untuk
merencanakan membuat format pengkajian (bersama ketua,sekretaris dan
bag dokumentasi)
2. Menganalisa lembar pengkajian hasil survey terkait untuk mencari
masalah sesuai pokjanya
3. Menganalisa masalah dari dari data sesuai pokjanya
4. Koordinasi dengan sekretaris untuk serahkan hasil analisis masalah dari
survey sebagai bahan untuk MMD 2
5. Membuat SAP.Leafleat,Laporan pertanggungjawaban termasuk absensi
kegiatan
6. Memberikan hasil kegiatan kesekretaris
TUGAS POKJA (KelompokKerja )

A. POKJA KESLING
1. Penggerak / promotorkesehatanlingkungan
a. Sanitasi perumahan
b. Penggunaan air bersihdanpembuangansampah
c. Penanganansampahdandesaintempatsampah
d. Pemanfaatanpekarangan
e. Drainase / saluran air hujan / limbahwarga
B. POKJA BALITA
1. Mengidentifikasidanmemfasilitasikesehatanibudananak di
wilayahnya
a. Ibuhamildanmenyusui
b. Imunisasibalitadanibuhamil
c. Gizibalita / PMT
d. MemotivasikePosyandu
2. Mensukseskan program NKKBS ( Norma Keluarga Kecil
Bahagia)
a. Pelayanan KB
b. PenyuluhanPasanganUsiaSubur
c. MemotivasikePosyandu
C. POKJA LANSIA
1. Mengidentifikasidanmemfasilitasikesehatanusialanjut (usila) di
wilayahnya
a. Kesehatanusila
b. Aktivitasdanolahragausila
c. MemotivasikePosyandulansia
2. Mengidentifikasidanmemfasilitasikesehatanremajadanpemuda
a. Penyuluhan NAPZA (Narkotika, Alkohol, Psikotropika,
danZatAdiktiflainnya)
b. Pergaulanremajadanpemuda
c. Produktivitasremajadanpemuda
PLANING OF ACTION PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS DI SUATU WILAYAH

Kegiatan AGUSTUS
Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 Minggu 5
Hari Hari Hari Hari Hari
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Persiapan:
Pengarahan dari
pembimbing
Pembentukan
Struktur dan Pokja
Pembentukan POA
Pra MMD 1:
Windshield Survey
MMD I
Pengkajian
Pengumpulan dan
Pengelompokan
data
Analisa Data
Pre MMD II
- Konsul warga
- Konsul
pembimbing
MMD II
- Presentasi
- Diskusi masalah
- Intervensi
bersama
Implementas dan
Kegiatan
- Kerja bakti dan
penyuluhan
(penkes)
- Proses kelompok
(SHG)
- Empowering
(supervisi)
- Posyandu lansia
dan penyuluhan
- Posyandu balita
dan penyuluhan
Evaluasi kegiatan
MMD III
- Evaluasi
- Penutupan
HASIL WHINSHIELD SURVEY
DI SUATU WILAYAH

Elemen Komponen yang dikaji


1. Perumahan 1. Bangunan : Luas , bahan : 60% batu bata, 40 %
non permanen (anyaman bambu) , arsitek : 20 %
bangunan permanen berarsitek , 30 % bersatu
dan 70% terpisah.

2. Lingkungan / daerah 2. Halaman : di daerah depan rumah 75%, 15%


samping , 10% belakang.

3. Lingkungan terbuka 3. Luas : 15x6 m , kualitas : tidak ada rumput


namun bersih, dan milik umum

4. Batas 4. Batas daerah : jalan , sungai , got. Kondisi :


bersih

5. Kebiasaan 5. Tempat berkumpul : remaja, di balai desa , jam


berapa 16:00.

6. Transportasi 6. Cara datang dan pergi menggunakan motor


75% dan mobil 25% , situasi jalan rusak dan
jenis beraspal , alat transportasi sepeda motor

7. Pusat pelayanan 7. Puskesmas 1 dan 3 Klinik swasta , tempat


rekreasi , 2 sekolah dasar , 1 praktek pelayanan
dokter yang masih di pakai

8. Toko/warung 8. Jenis: 60% permanen, 40% non permanen.


9. Pusat perbelanjaan 9. Cara mencapainya 15 % jalan kaki dan 85%
menggunakan alat transportasi.

10. Orang di jalan 10. Yang dijumpai : ibu pekerja petani , anak
sekolah, lansia, pemuda pemudi, penjaja
makanan/ barang.
11. Suku/etnisitas
11. Suku : madura 80% ,jawa 20% , cara
komunikasi, kebiasaan
12. Tempat ibadah
12. Masjid 3
13. Health
13. Ada yang sakit jenis akut , jarak ke pelayanan
kesehatan kurang lebih 4 km
14. Politik
14. Lebih banyak menggunakan poster
15. Media
15. TV , radio , Koran , majalah , papan
pengumuman.
LAPORAN PENDAHULUAN
MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA I (MMD I)
DI SUATU WILAYAH

1. Pengertian Musyawarah Masyarakt Desa 1


Musyawarah Masyarakat Desa merupakan salah satu bentuk kegiatan
dalam perencanaan perawatan komunitas yang melibatkan peran serta
masyarakat di wilayah komunitas tertentu dalam mengenal masalah kesehatan
atau keperawatan serta merencanakan tindakan pemecahan masalah sesuai
dengan potensi yang dimiliki.

2. Tujuan Musyawarah Masyarakat Desa 1


a) Menjalin kerjasama yang baik antara mahasiswa dengan masyarakat
sekitar.
b) Mengidentifikasi masalah kesehatan atau keluhan masyarakat selama 3
bulan terakhir.
c) Agar masyarakat mengenal masalah kesehatan yang dihadapi dan
dirasakan di lingkungan sekitarnya.
d) Agar masyarakat sepakat untuk bersama-sama menanggulanginya.
e) Menyusun kelompok kerja kesehatan (pokjakes).
f) Memberikan info akan menyebar angket ke keluarga di desa.

3. Peserta Musyawarah Masyarakat Desa 1


a) Kepala Desa
b) Kepala Dusun
c) Kepala RT dan RW
d) Perawat dan bidan
e) Masyarakat
4. Tempat Musyawarah Masyarakat Desa I
Balai Desa
5. Pola penyelenggaraan Musyawarah Masyarakat Desa 1
Susunan tempat duduk sebaiknya berbentuk angkare (huruf U), tidak ada
peserta membelakangi peserta yang lainnya, komposisi jangan seperti
diruangan kelas.
6. Suasana Musyawarah Masyarakat Desa 1
Ciptakan suasana kekeluargaan yang akrab. Hindari suasana formal
dengan meja yang ditata seperti dimeja persidangan.
7. Waktu Musyawarah Masyarakat Desa 1
Mulailah tepat waktu, sesuai dengan rencana dan jadwal , jangan sampai
peserta menunggu. Yang mengundang hadir terlebih dahulu, jangan
terlambat.
8. Peran Leader
a. Mengarahkan pembicaraan agar jangan menyimpang dari arah yang
ditetapkan.
b. Menjadi penengah jika terjadi perselisihan pendapat dalam pembicaraan.
c. Mengatur lalu-lintas pembicaraan diantara sesama peserta. Ketua harus
selalu berusaha memotivasi setiap peserta.
d. Ketua jangan terlalu banyak berbicara, ketua sebaiknya lebih banyak
memandu.
e. Ketua harus sabar, tidak emosional bila ada hal-hal yang menjengkelkan,
f. Ketua harus jeli, cerdik dan segera bisa menangkap apa yang dimaksud
oleh peserta.
g. Setiap pendapat harus dihargai, jangan memaksakan kehendak untuk
disetujui.
h. Semua keputusan harus berdasarkan musyawarah, bukan paksaan,
i. Ketua harus selalu memantau kepada bahasa tubuh, ekspresi, gerak-gerik
peserta, apakah mereka kelihatan bosan/jengkel mendengarkan , bila perlu
diselingi dengan gurauan untuk mencairkan (Ice Breaker).
j. Bila ada hal-hal tekhnis yang kurang jelas, terutama tentang masalah/info
yang berkaitan dengan kesehatan.
7. Langkah-langkah Penyelenggaraan Musyawarah Masyarakat Desa 1
a. Persiapan: Menyiapkan hasil analisis yang dipresentasikan dalam power
point. Menyiapkan sarana dan media serta setting tempat.
Mengundang peserta untuk hadir dalam musyawarah masyarakat
desa 1, agar dapat membantu memecahkan masalah bersama-
sama.
b. Proses: Pembukaan dengan menguraikan maksud & tujuan Musyawarah
Masyarakat Desa 1 dipimpin oleh Leader. Melakukan diskusi
dengan masyarakat sekitar.
c. Tindak lanjut: Kader membantu kades menyebarkan hasil Musyawarah
tentang Rencana Kerja, Penanggulangan masalah dan membantu
menindak-lanjuti untuk kegiatan-kegiatan. Selanjutnya, mencari calon
kader baru, pelatihan kader & pelaksanaan kegiatan.

Tindak lanjut Rencana Kerja hasil MMD 1. Latihan Kader


Melaksanakan kegiatan masyarakat dibidang kesehatan
Memantau/memonitor hasil kegiatan. Memotivasi warga agar kegiatan
dibidang kesehatan dapat dikembangkan baik lokasinya maupun jenis
kegiatannya.
PROPOSAL KEGIATAN
MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA I (MMD I)
DI SUATU WILAYAH

1. Latar Belakang
Praktek Klinik Keperawatan Komunitas merupakan salah satu
bentuk praktek klinik keperawatan yang mengambil lahan praktek di
masyarakat. Selama kurun waktu 4 minggu, mahasiswa berproses melakukan
perawatan pada masyarakat dan keluarga sebagai binaan dengan menerapkan
proses keperawatan. Mahasiswa melakukan pengkajian data dan bersama-
sama masyarakat menentukan dan menyusun rencana tindakan kemudian
melakukan intervensi sesuai rencana serta mengevaluasi keberhasilan dari
tindakan yang telah dilakukan. Mengingat pentingnya kerja sama antara
mahasiswa dan masyarakat, maka dipandang perlu diadakan acara temu
kenal. Acara temu kenal atau pembukaan praktek klinik keperawatan
komunitasantara mahasiswa dengan tokoh masyarakat, merupakan salah satu
bentuk kegiatan yang mengawali dari praktek keperawatan komunitas.
Kegiatan temu kenal akan melibatkan perangkat kelurahan meliputi RW dan
RT, organisasi kemasyarakatan dan tokoh masyarakat lainnya. Dengan acara
temu kenal tersebut, diharapkan terjadi suatu interaksi yang memberikan
kesan pertama dan selanjutnya saling menyadari bahwa diantara kedua belah
pihak perlu mengadakan kerja sama dalam mencapai tujuan.

2. Tujuan
a. Tujuan Umum :
Tujuan umum dari acara temu kenal yaitu untuk saling memberikan
informasi tentang proses selanjutnya dari kegiatan praktek klinik
keperawatan komunitas.
b. Tujuan Khusus :
 Saling mengenal antara mahasiswa dengan tokoh masyarakat.
 Menghindari terjadinya kesalah pahaman tentang tujuan utama
praktek klinik keperawatan komunitas.
 Memberikan informasi tentang gambaran umum kegiatan selama
praktek.
 Mendapatkan informasi tentang gambaran umum masyarakat Desa
Sengon.
 Mendapatkan informasi tentang gambaran masalah berkaitan
dengan kesehatan dalam masyarakat.
 Pembentukan Pokjakes dalam masyarakat.
3. Sasaran
Sasaran dalam acara temu kenal antara lain:
a. Kepala Desa
b. Kepala Dusun
c. Bidan Desa
d. Ketua RW Ketua RT
e. Kader
f. Ketua PKK
g. Ketua Kader Posyandu masing-masing RT.
h. Pembimbing Praktek dari Pendidikan.
4. Metode
a. Presentasi
b. Ceramah
c. Diskusi
5. Media dan alat
a. Microphone
b. Spidol
c. LCD / Proyektor
d. Laptop
6. Tempat dan Waktu
Kegiatan dilaksanakan pada:
Hari : Selasa
Tanggal : 3 Agustus 2016
Pukul : 19.00 – 21.00
Tempat : Balai Desa

7. Susunan Acara

Serangkaian acara dalam kegiatan Temu Kenal:


a. Pembukaan
b. Sambutan:
 Ketua Kelompok
 Dosen Pembimbing
 Bidan Desa
 Kepala Dusun
 Kepala Desa
c. Pengenalan mahasiswa
d. Penutup.

8. Setting Tempat

Papantulis Proyektor
operator
Meja

Co
leader leader

fas

Ob
9. Strategi Pelaksanaan
No Acara Metode Waktu
1. Pembukaan Ceramah 2 menit
2. a. Sambutan ketua kelompok Ceramah 5 menit
b. Sambutan dari Institusi Pendidikan Ceramah 10 menit
sekaligus perkenalan mahasiswa
c. Sambutan Kepala Puskesmas
d. Sambutan Kepala Desa sekaligus Ceramah 10 menit
membuka secara resmi Musyawarah Ceramah 10 menit
Masyarakat Desa I
Musyawarah Masyarakat Desa:
3. a. a. Penyampaian hasil winshield
b. b. Pembentukan Pokjakes Ceramah 20 menit
c. c. Diskusi bersama. Ceramah 20 menit
d. Penutup Diskusi 30 menit
4. Doa 10 menit
5 menit
10. Kepanitiaan
a. Pelindung : Kepala Desa
b. Penanggung Jawab :
1. PJMK Praktek Keperawatan Komunitas STIKES Bina Sehat PPNI
Mojokerto
2. Kepala Dusun Pembimbing : Pembimbing Akademik Keperawatan
Komunitas STIKES Bina Sehat PPNI.
3. Ketua : Hendra Pernama
4. Wakil Ketua : Tika Widya A.
5. Sekretaris : Dwi Rohmawati
6. Bendahara : Arifatur R
7. Dokumentasi : Fajar Syaifi
8. Koordinator : Indra Adi P
9. Seksi Perlengkapan: Avant Garde L.
10. Seksi Konsumsi : Hanik Rozaqoh
11. Seksi Acara : Erly Okta P

11. Identifikasi masalah kes/keluhan warga dalam 3 bulan terakhir

No Masalah kes/keluhan RT 01 RT 02 RT 03 RT 04
1 Balita:
-
2 Anak sekolah/SD
-
3 Remaja
-
4 Lansia
-
5 Kesling
-
12. STRUKTUR POKJAKES
Ketua :

Wakil :

Sekertaris: Bendahara :

Pokja Kesehatan Pokja Kesehatan Pokja Kesehatan Pokja Usia


Balita : Remaja : Lingkungan Lanjut

Hasil pembentukan pokjakes


Penasehat :
1. (Kepala Kelurahan)
2. (Kepala Puskesmas)
Penanggung jawab :
1. (Ketua RW 1)
2. (Ketua PKK Kelurahan)
Ketua : (RT 03)
Sekertaris : (RT 04)
Bendahara: (RT 02)
Seksi kesehatan Ibu dan Anak :
1. (RT 02)
2. (RT 02)
Seksi Kesehatan Lingkungan :
1. (RT 01)
2. (RT 02)
Seksi usia lanjut :
1. (RT 03)
2. (RT 03)
Seksi kesehatan remaja :
1. (RT 02)
2. (RT 03)

ANGKET PENGKAJIAN DASAR


KEPERAWATAN KOMUNITAS
Petunjuk Pengisian
1. Isilah label komposisi keluarga dengan benar.
2. Pilihlah jawaban yang paling tepatdengan memberi tanda
3. Jawaban dapat lebih dari satu untuk pertanyaan memilih.
4. Mengisi titik-titik sesuai pertanyaan.

A . DATA KEPALA KELUARGA


Nama :…………………………………
Usia :…………………………………
Alamat :………………………………….
Jenis kelamin :………………………………….
Pendidikan terakhir :………………………………….
Agama :………………………………….
Pekerjaan :………………………………….

B. KOMPOSISI KELUARGA
No Nama Hub. Umur L/P Tingkat pekerjaan agama Ket.
Dgn kk pendidikan
1. Anggota keluarga yang meninggal 3 bulan terakhir : …………….
2. Penyebab kematian : ……………………………………………….
3. Umur : ……………………………………………………………...
KELOMPOK KHUSUS
B. BILA DALAM KELUARGA TERDAPAT PUS ( PASANGAN USIA
SUBUR )
1. Beberapa usia PUS saat ini :
( ) <20 tahun ( ) 20-25 tahun ( ) 25-30 tahun ( ) 30-35 tahun
( )35-30 tahun ( ) 40-45 tahun ( ) 45>

2. Saat ini apakah PUS menggunakan alat kontrasepsi


( ) ya ( ) tidak

3. Bila ya , alat kontrasepsi apa yang digunakan


( ) IUD ( ) Pil ( ) suntik
( ) Implant ( ) lain-lain ,sebutkan.

5. Bila tidak, apa alasan PUS tidak menggunakan alat kontrasepsi:


( ) tidak tuhu ( ) tidak nyaman ( ) mahal ( ) dilarang oleh agama

6. Dari mana PUS mendapatkan informasi tentang KB :


( ) petugas kesehatan ( ) orang lain
( ) media elektronik ( ) media massa

7. Bagai mana kondisi kesehatan PUS saat ini :


( ) sehat ( ) sakit

8. Bila sakit , tindakan apa yang sudah dilakukan untuk mengatasi keluhan
tersebut :
( ) ke pelayanan kesehatan ( ) didiamkan saja
( ) obat warung ( ) Alternatif

9.Bila PUS sakit, apa keluhan / diagnosis medisnya : ………………………

C. BILA DALAM KELUARGA TERDAPAT IBU HAMIL


1. Berapa usia kehamilan ibu saat ini :
( ) 1-3 bulan ( ) 3-6 bulan ( ) 6-9 bulan

2. Berapa peningkatan berat badan ibuselama kehamilan saat ini ( khusus


trimester 111)
( ) < 9 kg ( ) 9-12 kg ( ) > 12 kg

3. Berapa kali ibu makan setiap hari :


( ) 3x Makanan pokok + ringan ( ) < 3 x dan tanpa seling
( ) 3 x Makanan pokok, tanpa seling

4.Apakah ibu memeriksakan kehamilan saat ini :


( ) Ya ( ) Tidak

1.Bila ya, dimana ibu memeriksakan kehamilan saat ini :


( ) Bidan ( ) Dokter
( ) Dukun terlatih ( ) lain – lain, sebutkan

6.Berapa kali ibu memeriksakan kehamilan :


( ) 1 kali ( ) 2 kali ( ) 3 kali
( ) 4 kali ( ) > 4 kali

7.Bila tidak, apa alasan ibu tidak memeriksakan kehamilan


( ) Jauh ( ) Takut ( ) Tidak tahu
( ) Malas ( ) Mahal

9.Apakah ibu mendapatkan imunisasi TT saat kehamilan


( ) Ya ( ) Tidak
10. Bila ya, berapa kali ibu mendapatkan imunisasi TT :
( ) 1 kali ( ) 2 kali

11. Bila tidak apa yang menyebapkan ibu tidak imunisasi TT :


( ) Jauh ( ) Takut ( ) Tidak tahu
( ) Malas ( ) Mahal

12. Bagaimana kondisi ibu hamil saat ini :


( ) Sehat ( ) Sakit

13. Bila ibu hamil sakit, apa keluhan / diagnosis medisnya : ………………….

D. BILA DALAM KELUARGA TERDAPAT IBU MENYUSUI


1. Apakah ibu mendapatkan informasi tentang cara pemberian ASI :
( ) Ya ( ) Tidak

2. bila ya, jenis informasi apa yang ibu dapat :


( ) Perawatan payudara ( ) Manfaat ASI ( ) teknik menyusui
3. Apakah ibu pernah member kolostrum / susu pertama kali keluar pada bayi
segera melahirkan
( ) Ya ( ) Tidak

4. Sampai usia berapa Anak diberi ASI ekslusif :


( ) 4 bln ( ) 6 bln

5. Sampai usia brapa anak diberi ASI :


( ) 6 bulan ( ) 6-12 bulan
( ) 12-18 bulan ( ) 18-24 bulan

6. Keluhan ibu / diagnosis medis terkait dengan masalah menyusui : …………

F. BILA DALAM KELUARGA TERDAPAT BALITA ( 0-5 TAHUN )

(tanyakan pada keluarga apakah Balita mempunyai KMS, dan lihat


interpretasinya)
Penjelasan :
N = Normal T = Tidak normal H = Garis hijau
M = Garis merah K = Garis kuniung L = Lengkap
O = Overweight ( garis kuning diatas hijau ) TL = Tidak lengkap
BL = Belum lengkap ( usia belum mencukupi )

1.Apakah keluarga melakukan penimbangan balita:


( ) Ya ( ) Tidak
2.Bila tidak, alasannya :
( ) jauh ( ) malas
( ) repot ( ) tidak tahu
3.Apakah setiap hari anak mendapatkan makanan selingan diantara waktu makan :
( ) ya ( ) kadang-kadang ( ) tidak
4.Bagaimana kondisi balita saat ini :
( ) sehat ( ) sakit
5.Bila balita sakit, apa yang dikeluhkan atau diagnosis medisnya……….
6.Catatan imunisasi Balita………..
No Nama Umur BB N/T Jenis imunisasi Ket
anak .
B DP D D P P P P C H HE HE- TL
CG T P P O O O O A E PA PA- BL
1 T T LI L L L M P TI TI - L
2 3 O I I I PA A TI TI
1 O O O K TI S S3
2 3 4 TI 2
S1

G. BILA DALAM KELUARGA TERDAPAT ANAK PRA SEKOLAH DAN


USIA SEKOLAH
( 5-12 TAHUN )
1. Berapa kali anak melakukan kebersihan gigi dalam sehari :
( ) 1 kali ( ) 2 kali ( ) 3 kali

2. Bagaimana kondisi gigi anak saat ini :


( ) Berlubang dan hitam ( ) Gusi bengkak dan berdarah
( ) Sariawan ( ) Bersih dan sehat

3. Apakah anak terbiasa mencuci tangan sebelum dan sesudah makan


( ) Ya ( ) Tidak

4. Apakah anak terbiasa memakai alas kaki saat bermain :


( ) Ya ( ) Tidak
5. Bagaimana kondisi anak saat ini :
( ) Sehat ( ) Sakit

6. Bila sakit, apa yang dikeluh kan / diagnosis medisnya…………………

H. BILA DALAM KELUARGA TERDAPAT ANAK REMAJA ( 12-18


TAHUN )
1. Kegiatan yang dilakukan remaja di rumah ……………………

2. Apa yang dilakukan remaja jika ada masalah …………………

3. Kebiasaan Remaja mengisi waktu luang………………………..

4. Bagaimana kondisi remaja saat ini :


( ) sehat ( ) sakit

J. BILA DALAM KELUARGA TERDAPAT LANSIA ( > 55 TAHUN )

1. Berapa jumlah lansia dalam rumah saat ini :


()1 ()2

2. Adakah penyakit keturunan dalam keluarga :


( ) jantung ( ) hipertensi
( ) diabetes ( ) asma

3. Pernahkah melakukan pemeriksaan gula darah dalam waktu 3 bulan terakhir :


( ) Pernah ( ) tidak pernah

4. Bila pernah sebutkan hasil pemeriksaan : ………………………………….


5. Bagaimana kondisi lansia saat ini :
( ) sehat ( ) sakit

6. Bila sakit, apa yang dikeluhkan lansia/ diagnosis medisnya…………..

7. Apa yang telah dilakukan untuk mengatasi penyakit lansia :


( ) kepelayanan kesehatan ( ) didiamkan saja
( ) minum obat warung ( ) alternative

8. Apakah kegiatan lansia sehari-hari : …………………………..

9. Apakah sering mengunjungi posyandu lansia :


( ) ya, alasannya …………………………..
( ) tidak, alasannya ……………………….

K. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
1. Apakah dalam keluarga ada yang mengalami gangguan jiwa :
( ) ya ( ) tidak

2. Bila ya, kondisinya saat ini : …………………

3. Apa yang dilakukan untuk mengatasinya :


( ) kepelayanan kesehatan ( ) didiamkan saja ( ) alternative

L. KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PERILAKU KESEHATAN


KELUARGA (PHBS)

1. cara keluarga mengelola sayuran sebelum dimasak :


( ) dipotong lalu dicuci ( ) dicuci baru dipotong

2. cara keluarga menyajikan makanan yang telah dimasak :


( ) tertutup ( ) terbuka

3. Adakah kebiasaan keluarga menggantung pakaian setelah dipakai :


( ) ya ( ) tidak

4. Apakah ada anggota keluarga yang mempunyai kebiasaan merokok


( ) ya ( )tidak

5. Bagaimana cara keluarga membuang sampah ( limbah rumah tangga )


( ) ditumpuk ( ) dikubur
( ) dibakar ( ) diambil petugas

6. Bagaimana keluarga membuang liombah WC


( ) Septi tank ( ) Got
( ) Kali / sungai ( ) Lain – lain,sebutkan ………………..

7. Dari mana keluarga mendapatkan sumber air bersih :


( ) PAM-ledeng ( ) Sumur
( ) Sungai ( ) Pompa air listrik

7. Berapa jarak air dengan septi tank :


( ) < 10 m ( ) > 10 m

8. Bagaimana keadaan air rumah :


( ) Berasa ( ) Berbau
( ) Berwarna ( ) Ada endapan
( ) Tidak berasa, tidak bewarna, dan tidak berbau

9. Kebiasaan keluarga mandi :


()<2x ()>2x
10. Kebiasaan keluarga menggunakan handuk :
( ) sendiri - sendiri ( ) Bersama-sama

11. Kebiasaan keluarga membersihkan bak mandi/tempat penampungan air :


( ) < seminggu ( ) 1 kali seminggu ( ) > seminggu

12. Bagaimana kondisi lantai WC :


( ) Licin ( ) Tidak licin

13. Apakah tempat penampungan air untuk keperluan masak ditutup :


( ) Ya ( ) Tidak

14. Apakah sinar matahari masuk kedalam rumah :


( ) Ya ( ) sebagian ( ) kurang

15. Bagaimana pencahayaan didalam rumah :


( ) Terang ( ) Kurang terang/remang-remang
( ) Tidak terang

16. Bagaimana kebersihan rumah :


( ) Bersih ( ) Tidak bersih

17. Bagaimana kondisi lantai rumah :


( ) Licin ( ) Tidak licin

18. Apakah keluarga memiliki kandang hewan ternak


( ) ya ( ) tidak

19. Kondisi kandang


( ) bersih ( ) kotor
20. Pemanfaatan pekarangan : ………………..
( ) dibiarkan ( ) tanaman obat
( ) kolam ( ) lain-lain………….
LAPORAN KEGIATAN HASIL EVALUASI
MMD 1 (Musyawarah Masyarakat Desa)
DI SUATU WILAYAH

1. Pendahuluan
Praktek klinik keperawatan komunitas dengan sasaran individu,
keluarga, kelompok dan masyarakar ditujukan untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat. Untuk mencapai sasaran tersebut diperlukan kerjasama
antara mahasiswa dengan kelompok kerja kesehatan di Desa Sengon.
Kerjasama tersebut sangat dibutuhkan mulai saat perencanaan sampai pada
tahap akhir yaitu evaluasi. Untuk menggalang kerjasama dengan kelompok
kerja kesehatan di Desa Sengon, maka dipandang perlu diadakan musyawarah
dalam menentukan masalah kesehatan dan keperawatan serta menyusun
rencana kegiatan.
2. Tujuan
a) Menjalin kerjasama yang baik antara mahasiswa dengan masyarakat
sekitar.
b) Mengidentifikasi masalah kesehatan atau keluhan masyarakat selama 3
bulan terakhir.
c) Agar masyarakat mengenal masalah kesehatan yang dihadapi dan
dirasakan di lingkungan sekitarnya.
d) Agar masyarakat sepakat untuk bersama-sama menanggulanginya.
e) Tersusunnya rencana kerja untuk penanggulangan yang disepakati
bersama.
3. Pelaksanaan Kegiatan
1. Kegiatan musyawarah masyarakat desa 1 diadakan pada Hari Selasa ,
tanggal 26 Juli 2016 bertempat di Balai Desa Sengon.
2. Acara dimulai pukul: 19.00 WIB, diawali dengan pembukaan oleh
pembawa acara (Firma) kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari
pendidik komunitas dari Stikes Bina Sehat PPNI Mojokerto dan sambutan
dari Kepala Desa, dan dilanjutkan oleh sambutan dari Petugas Kesehatan
yang bersangkutan di daerah tersebut,
3. Acara di lanjutkan dengan sesi perkenalan dari Mahasiwa Stikes Bina
Sehat PPNI Mojokerto.

4. Dari hasil pengkajian data didapatkan:


- Dari hasil windshield survey, Pembuangan limbah: kondisi
pembuangan limbah rumah tangga (got) mampet dan berbau tidak
sedap. Dalam pengelolaan sampah warga kurang memperhatikan
keadaan sekitarnya sehingga banyak sampah yang di buang
sembarang tempat akibatnya sampah-sampah tersebut banyak yang
tergenang dengan air di beberapa gang.

- Dari hasil wawancara dengan tokoh masyarakat, masalah


kesehatan yang ada yaitu: pada balita adalah ISPA, diare, dan gizi
buruk, AUS: ISPA, diare, kebiasaan kurang ber-PHBS antara lain
tidak cuci tangan sebelum makan, jajan tidak sehat, makan sayur
tertentu saja dan jarang makan buah, Remaja : remaja merokok,
berpengetahuan baik tentang HIV-AIDS, berpacaran, kebiasaan
nongkrong di malam hari. Pada Lansia : tidak ada wadah untuk
menangani masalah lansia, belum ada kader lansia. Lansia
menderita hipertensi, reumatik, stroke, dan kencing manis. Untuk
ibu hamil tidak ada masalah, Dari hasil data tersebut mahasiswa
merumuskan masalah kesehatan yaitu:
1. Kesehatan lingkungan.
2. Masalah gizi balita
3. Masalah kesehatan pada AUS
4. Masalah kesehatan pada Remaja
5. Masalah kesehatan lanjut usia.
4. Tahap Evaluasi
a. Evaluasi Proses
1. Pelaksanaan tepat waktu
2. 75 % yang hadir memberi respon dan mengajukan pertanyaan selama
kegiatan Musywarah Masyarakat Desa I.
b. Evaluasi Hasil
1. Mahasiswa dapat mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada di desa
2. Rencana kegiatan yang telah ditentukan akan dilaksanakan 2 hari
setelah kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa I.
LAPORAN PENDAHULUAN

MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA ( MMD II )

1.1 Definisi
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) adalah musyawah yang dihadiri oleh
perwakilan masyarakat untuk membahas masalah-masalah (terutama yang
erat kaitannya dengan kemungkinan KLB, Kegawatdaruratan & Bencana)
yang ada di desa serta merencanakan penanggulanggannya.

1.2 Tujuan
1. Agar masyarakat mengenal masalah kesehatan yang dihadapi dan
dirasakan diwilayahnya
2. Agar masyarakat sepakat untuk bersama-sama menanggulanginya
3. Tersusunnya rencana kerja untuk Penanggulangan yang disepakati
bersama

1.3 Peserta MMD


1. Para kader pelaksana SMD
2. Kepala Desa & perangkat Desa Tokoh Masyarakat setempat

1.4 Pola penyelenggaraan MMD


Susunan tempat duduk sebaiknya berbentuk lingkaran (round table), tidak ada
peserta membelakangi peserta yang lainnya, komposisi jangan seperti
diruangan kelasPimpinan pertemuan duduk sederetan, setara dan berada
diantara para peserta, tidak memisah atau duduk dikursi istemewaDuduk
tidak harus selalu dikursi, boleh juga dilantai diatas tikar/permadani/matras
1.5 Peran Ketua MMD
1. Mengarahkan pembicaraan agar jangan menyimpang dari arah yang
ditetapkan
2. Menjadi penengah jika terjadi perselisihan pendapat dalam pembicaraan
3. Mengatur lalu-lintas pembicaraan diantara sesama pesertaKetua harus
selalu berusaha memotivasi setiap pesertaKetua jangan terlalu banyak
berbicara, ketua sebaiknya lebih banyak memandu,Ketua harus sabar,
tidak emosional bila ada hal-hal yang menjengkelkan,Ketua harus jeli,
cerdik dan segera bisa menangkap apa yang dimaksud oleh peserta,Setiap
pendapat harus dihargai, jangan memaksakan kehendak untuk disetujui,
Semua keputusan harus berdasarkan musyawarah, bukan paksaan.

1.6 Langkah-langkah Penyelenggaraan MMD


1. Persiapan
Kader menyiapkan hasil analisis yang ditulis dalam lembar balikKader
membantu Kepala Desa menyimpulkan acara, tata ruangan &
perlengkapan,Kader memotivasi/mengajak para TOMA, TOGA,
pimpinan Ormas yang ada didesa itu untuk hadir dalam MMD, agar dapat
membantu memecahkan masalah bersama-samaMengajak kader-kader di
desa tersebut yang lainnya untuk ikut hadir.

2. Proses
Pembukaan dengan menguraikan maksud & tujuan MMD, Dipimpin oleh
KadesPengenalan masalah kesehatan dipimpin bidanPenyajian hasil SMD
oleh kelompok SMDPerumusan & penentuan prioritas masalah kesehatan
atas dasar pengenalan masalah & hasil SMDRekomendasi teknis dari
bidanPenyusunan rencana pelaksana kegiatan dipimpin Kades
3. Penutup
a. Tindak lanjut
Kader membantu kades menyebarkan hasil Musyawarah tentang
Rencana Kerja Penanggulangan masalah dan membantu menindak-
lanjuti untuk kegiatan-kegiatan.Selanjutnya, mencari calon kader baru,
pelatihan kader & pelaksanaan kegiatan.
Tindak lanjut Rencana Kerja hasil MMD Latihan Kader
Melaksanakan kegiatan masyarakat dibidang kesehatan Memantau/
memonitor hasil kegiatan Memotivasi warga agar kegiatan dibidang
kes dapat dikembangkan baik lokasinya maupun jenis kegiatannya
HASIL WHINSHIELD SURVEY (PENYEBARAN ANGKET)
DI SUATU WILAYAH
1. Lingkungan terbuka
Pembuangan limbah Rumah Tangga atau got mampet dan berbau
tidak sedap, banyak sampah dan genangan air di beberapa gang.
2. Sumber Daya Masyarakat
Tingkat pendidikan masyarakat terbanyak adalah sekolah dasar
(SD) yaitu sebanyak 54%. Pekerjaan terbanyak adalah pedagang yakni
sebanyak 40%, dan penghasilan rata – rata perbulan terbanyak antara
500.000- 700.000 perbulan.

3. Suku / Etnisitas
Sebagian besar warga adalah suku jawa yaitu sebanyak 80% dan
beragama islam sebanyak 89%.

4. Health

Dari hasil wawancara dengan tokoh masyarakat, masalah kesehatan


yang ada yaitu: pada balita adalah ISPA (43%), diare (40%), dan gizi buruk
(5%), AUS: ISPA (30%), diare (20%), kebiasaan kurang ber-PHBS antara
lain tidak cuci tangan sebelum makan, jajan tidak sehat, makan sayur
tertentu saja dan jarang makan buah, Remaja : remaja merokok (50%),
berpengetahuan baik tentang HIV-AIDS (60%), berpacaran (40%),
kebiasaan nongkrong di malam hari (20%). Pada Lansia : tidak ada wadah
untuk menangani masalah lansia, belum ada kader lansia. Lansia menderita
hipertensi (30%), reumatik (32%), stroke (15%), dan kencing manis (17%).
Untuk ibu hamil dan dewasa tidak ada masalah

Fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di wilayah tersebut adalah


terdapat 1 puskesmas, 3 klinik swasta dan 2 praktik dokter.
PROPOSAL KEGIATAN MMD II
DI SUATU WILAYAH
A. Latar Belakang
Kegiatan praktek komunitas di masyarakat merupakan bentuk
pembelajaran bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu keperawatan
komunitas secara komprehensif yang merupakan cermin kegiatan pengabdian
pada masyarakat. komunitas merupakan suat sistem yang terdiri dari sub
sistem keluargga dan sistem sosial yang saling berinteraksi. Keluarga sebagai
suatu sub sistem komunitas merupakan sistem terbuka dimana keluarga
merupakan unit pelayanan dasar di masyarakat atau komunitas.
Perawatan kesehatan masyarakat yang merupakan gabungan ilmu
keperawatan, ilmu masyarakat dan sosial yang ditujukan untuk
mempertahankan dan meningkatkan kesehatan serta memberikan bantuan
melalui intervensi keperawatan dalam mengatasi masalah permasalahan
kesehatan. Dalam mengaplikasikan praktek kesehatan masyarakat diperlukan
pengetahuan serta penelitian- penelitian yang berkaitan dengan pendidikan
kesehatan masyarakat dalam menemukan suatu masalah kesehatan.
Komunitas atau masyarakat sebagai penerima pelayanan kesehatan dan
aktif dalam seluruh proses perubahan, sejak pengenalan masalah kesehatan
sampai penanggulangan masalah yang melibatkan individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat sebagai target pelayanan keperawatan komunitas
dengan fokus masyarakat berupa peningkatan kesehatan dan pencegahan
penyakit, hendaknya perlu dilibatkan secara lebih aktif dalam seluruh aktifitas
kegiatan komunitas.
Musyawarah masyarakat desa (MMD) merupakan bentuk dari wadah
memecahkan suatu masalah kesehatan yang di temukan dalam masyarakat
melalui pengkajian. dalam upaya mengaplikasikan teori ilmu keperawatan
komunitas yang telah dibekalkan kepada mahasiswa di bangku kuliah, serta
sebagai salah satu upaya menyiapakan tenaga keperawatan yang profesional
dan potensi keperawatan secara mandiri, maka mahasiswa STIKES Bina
Sehat PPNI Mojokerto melaksanakan praktek keperawatan komunitas di
wilayah Desa . kegiatan praktek keperawatan komunitas di gunakan 3
pendekatan, yaitu pendekatan keluatga,pendekatan kelompok dan pendekatan
masyarakat.
Desa dipimpin oleh kepala dusun, dan kader. Dalam pelaksanaan praktik
asuhan keperawatan komunitas mahasiswa menggunakan pendekatan proses
keperawata komunitas yang di awali oleh pengkajian dengan cara
pengumpulan data, kemudian menyusun rencana sesuai dengan pemasalahan
yang di temukan sampai pelaksanaan dan terakhit evaluasi. Pengumpulan
data di mulai selama 1 minggu mulai tanggal 04-09 Juni 2015 dengan jumlah
KK pengkajian di lakukan dengan menggunakan teknik wawancara
langsung, penyebaran koestioner, dan windshield survey yaitu survey yang
dilakukan dengan pengkajian mengelilingi wilaya desa sengon. data yang
diperoleh dari masyarakat di tabulasi untuk mengetahui masalah-masalah
kesehatan yang mayoritas terjadi di masyarakat Desa. Selain itu data juga di
peroleh data kepala dusun dan kader. Setelah data di peroleh, dalam kegiatan
MMDII mahasiswa dan masyarakat bersama-sama mencari pemecahan
masalah yang ada dengan timpokjakes.

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Mahasiswa mampu mengenali dan mengamati keadaan kesehatan
masyarakat wilayah binaan serta mampu menanggulangi masalah
kesehatan tersebut bersama masyarakat dengan memanfaatkan
sumberdaya dan potensi yang terdapat di masyarakat

2. Tujuan khusus
Setelah melaksanakan musyawarah masyarakat desa (MMD2) mahasiswa
mampu:
a. Mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data kesehatan
masyaratat.
b. Mendiskusikan permasalahan kesehatan yang ditemukan bersama-
sama dengan warga.
c. Memotivasi masyarakat dalam upaya mengenali dan mengetasi
masalah kesehatan.
d. Menentukan masalah yang menjadi prioritas bersama-sama dengan
warga.
e. Bersama masyarakat menyusun perencanaan kegiatan dalam
menanggulangi masalah kesehatn yang terdapat pada masyarakat.
f. Membentuk pokjakes yang terdiri dari mahasiswadan perangkat desa
dengan tujuan memecahkan masalah yang telah ditemukan dalam
proses MMD 2
g. Melaksanakan kegiatan bersama masyarakat dalam mengatasi
masalah kesehatan yang di hadapi

C. Undangan
Rencana undangan antara lain :
- Kepala Desa
- Kepala Puskesmas
- Kepala Dusun
- Bidan Desa
- Ketua RT 01, 02, 03, 04
- Kader
- Tokoh masyarakat dan warga Desa
- Pembimbing Praktek dari Pendidikan
D. Tempat dan Waktu
Kegiatan dilaksanakan pada :
Hari : Kamis
Tanggal : 8 Agustus 2016
Pukul : 19.00 WIB
Tempat : Balai Desa
E. Acara
Serangkaian acara dalam MMD II :
a. Pembukaan
b. Acara inti:
 Menjelaskan tujuan kegiatan
 Mepresentasikan hasil pendataan (angket, wawancara atau data
lampiran terkait)
 Memprioritaskan masalah (scoring) bersama warga masing-
masing pokja disepakati dengan warga 1 masalah kesehatan yang
menjadi prioritas
 Menyusun rencana kegiatan bersama warga (POA)
c. Sambutan dan masukan :
o Kepala Desa
o Kepala Puskesmas
o Dosen Pembimbing Akademik
d. Kesimpulan (notulen)
e. Penutup (doa)
F. Setting

Papantulis Proyektor
operator
Meja

Co
leader leader

fas
G. Kepanitiaan

Pelindung : Kepala Desa


Penanggung Jawab :
 PJMK Keperawatan Komunitas STIKES Bina
Sehat PPNI Mojokerto
 Kepala Desa

Pembimbing : Pembimbing Akademik Kep. Komunitas STIKES


Bina Sehat PPNI
Ketua : Fajar Syaifi
Penyaji : masing – masing ketua pokja masyarakat
Notulen : Hanik Rozaqoh
Moderator : Umi Nadifah
Pembawa Acara : Arifatur Rohmawati
Operator : Erly Okta P
Seksi – seksi
1. Dokumentasi
Koordinator : Avant Garde L.
2. Seksi Perlengkapan
Koordinator : Andri Rizki A.
Anggota : Retno Dasih
3. Seksi Konsumsi
Koordinator : Firma Kusuma
4. Seksi Acara
Koordinator : Eka Febiryya S.
H. Scoring

Masalah Resiko Resiko Potensial Minat Sesuai Kemungkinan Tempat Dana Waktu Fasilitas Petugas Total Prioritas
Kesehatan Terjadi Parah u/ Masy. Prog. diatasi Nilai
Penkes Pemerintah
A B C D E F G H I J K
BALITA : +++ +++ ++ +++ ++++ +++ +++ ++ +++ +++ +++ 104976 1
ISPA pada (3) (3) (2) (3) (4) (3) (3) (2) (3) (3) (3)
balita

Diare pada +++ ++ +++ ++ ++ +++ ++ ++ ++ ++ +++ 10368 2


balita (3) (2) (3) (2) (2) (3) (2) (2) (2) (2) (3)

Gizi buruk +++ ++ +++ ++ ++ +++ ++ ++ ++ ++ ++ 6912 3


pada balita (3) (2) (3) (2) (2) (3) (2) (2) (2) (2) (2)

KESLING +++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ 3072 4


Pembuangan (3) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (2)
limabah RT
(got) mampet ,
berbau tidak
sedap, banyak
sampah dan
genangan air di
beberapa gang
AUS : +++ + +++ ++ ++ ++ + + + + + 72 16
Kebiasaan (3) (1) (3) (2) (2) (2) (1) (1) (1) (1) (1)
jajan tidak
sehat

Kurang ++ + ++ ++ ++ ++ + + + ++ + 64 17
konsumsi buah (2) (1) (2) (2) (2) (2) (1) (1) (1) (2) (1)
pada AUS

Diare +++ ++ +++ ++ ++ +++ + ++ ++ ++ ++ 432 7


(3) (2) (3) (2) (2) (3) (1) (1) (1) (1) (2)
Tidak suka +++ ++ ++ ++ ++ + + + ++ ++ + 192 11
sayur pada (3) (2) (2) (2) (2) (1) (1) (1) (2) (2) (1)
AUS

Tidak mencuci +++ + ++ ++ ++ ++ + + + + ++ 168 12


tangan dengan (3) (1) (2) (2) (2) (2) (1) (1) (1) (1) (2)
sabun sebelum
makan

ISPA ++ ++ ++ ++ ++ + ++ ++ ++ ++ + 512 6
(2) (2) (2) (2) (2) (1) (2) (2) (2) (2) (1)

LANSIA : +++ ++ +++ ++ ++ + ++ + ++ + + 576 5


Hipertensi (3) (2) (3) (2) (2) (1) (2) (1) (2) (1) (2)
pada lansia
Reumatik pada ++ ++ ++ + ++ + ++ ++ ++ ++ + 256 10
lansia (2) (2) (2) (1) (2) (1) (2) (2) (2) (2) (1)

Stroke pada +++ ++ +++ ++ + + + ++ ++ ++ + 288 8


lansia (3) (2) (3) (2) (1) (1) (1) (2) (2) (2) (1)

DM pada ++ ++ ++ ++ ++ + + ++ + ++ + 128 14
lansia (2) (2) (2) (2) (2) (1) (1) (2) (1) (2) (1)

REMAJA : ++ ++ ++ ++ ++ ++ + ++ + ++ + 264 9
Remaja (2) (2) (2) (2) (2) (2) (1) (2) (1) (2) (1)
merokok

Berpacaran +++ ++ +++ ++ + + + ++ + ++ + 144 13


kelompok (3) (2) (3) (2) (1) (1) (1) (2) (1) (2) (1)
remaja

Kebiasaan +++ ++ ++ ++ + + + ++ + ++ + 96 15
Nongkrong di (3) (2) (2) (2) (1) (1) (1) (2) (1) (2) (1)
malam hari
ANALISA DATA
DATA MASALAH
DS : Sebagian ibu mengatakan bayi Kurangnya minat masyarakat untuk
dan balita mereka mengalami mengamati pola kebiasaan merawat balita
penyakit ISPA dan bayi untuk berperilaku hidup bersih dan
DO : sehat
43 % balita ISPA
54 % berpendidikan SD

DS : Sebagian masyarakat lansia Kurangnya fasilitas kesehatan dan belum


mengeluh nyeri sendi adanya pelatihan kader lansia di Desa
DO : Sengon
32 % masyarakat Lansia menderita
Reumatic
Ds: Kurangnya minat masyarakat untuk
Sebagian masyarakat yang mengamati pola kebiasaan anak dalam
mempunyai AUS mengatakan anak berperilaku hidup bersih dan sehat
mereka sering terkena ISPA

Do:
30% AUS menderita ISPA
Ds: Kurangnya minat masyarakat dalam
Masyarakat yang memiliki anak penerapan hidup sehat pada remaja
remaja mengeluh, anak mereka
sering mempunyai kebiasaan buruk
yaitu merokok
Do:
50% remaja merokok
DS : Masyarakat mengatakan Kurangnya penerapan PHBS dalam
pembuangan sampah di belakang kehidupan sehari- hari
rumah dan sering juga di got
DO :
Kondisi pembuangan limbah
rumah tangga (got) mampet dan
berbau tidak sedap, banyak sampah
dan banyak genangan air di
beberapa gang (berdasarkan
Winshield Survey)
PLAN OF ACTION (POA) :

NO Masalah Kesehatan Tujuan Kegiatan Tempat Waktu Dana Penanggung


Jawab
1 Kurangnya minat Angka Pemberian Tempat Setiap Dana sukarela Pokja KIA
masyarakat untuk persentase
materi tentang kegiatan kegiatan dari para ibu
mengamati pola ISPA pada
ISPA untuk Posyandu posyandu yang
kebiasaan merawat balita bayi dan balita
bayi dan balita Bayi dan berlangsung mengikutkan
dan bayi untuk berkurang
setiap kali balita balitanya
berperilaku hidup bersih kegiatan posyandu
dan sehat posyandu
2 Kurangnya fasilitas
Mengurangi Mengadakan Balai Desa Setiap hari Dana sukarela Pokja lansia
kesehatan dan belum angka pelatihan Saengon jum’at pagi dari tiap KK
adanya pelatihan kader peningkatan kader untuk dan
lansia di Desa penderita mengatasi mahasiswa
rematic masalah bina sehat
lansia, ppni
pembentukan mojokerto
posyandu
lansia, dan
mengadakan
relaksasi dan
penyuluhan
3 Kurangnya penerapan Meningkatkan Pengadaan Lingkungan Setiap satu - Pokja
PHBS dalam kehidupan pelaksanaan kegiatan kerja sekitar rumah minggu sekali KESLING
sehari- hari PHBS dalam bakti setiap dan (hari minggu
kehidupan minggu sekali lingkungan pagi)
masyarakat tiap RT
sehari-hari

4 Kurangnya minat Meningkatkan Pengadaan Sekolah dasar Setiap Jumat - Pokja


masyarakat untuk pelaksanaan penyuluhan Desa Sengon Kesehatan
mengamati pola PHBS dalam tentang ISPA
kebiasaan anak dalam kehidupan di dan chek up
berperilaku hidup bersih Sekolah kesehatan
dan sehat
5 Kurangnya minat Meningkatkan Pengadaan Balai Desa Setiap Sabtu - Pokja
masyarakat dalam pelaksanaan penyuluhan Sengon Malam pada Kesehatan
penerapan hidup sehat penerapan tentang saat
pada remaja hidup sehat bahaya rokok pertemuan
pada remaja dan karang taruna
pencegahan
merokok
LAPORAN KEGIATAN
MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD II)
Hari : Kamis
Tanggal : 8 Agustus 2016
Waktu : 19.00 WIB
Tempat : Balai Desa
Kegiatan MMD II
WAKTU ACARA PELAKSANA
19.15 WIB - pembukaan Tika Widya A.
19.20 WIB - pembacaan hasil pendataan
 Data hasil pengkajian Risky Wahyu Ditiya
 Analisa data Dwi Rohmawati

-diskusi
19.40 WIB
 Menjelaskan tujuan diskusi
 Menyampaikan masalah
kesehatan yang muncul secara Umi Nadifah
keseluruhan
 Membuat prioritas masalah yang
ada untuk dikelompokkan
menjadi 3 pokja
 Membuat kesepakatan untuk
memutuskan rencana kegiatan

20.15 WIB Arifatur Rohmawati


-sambutan dan tanggapan
 Bidan desa
 Kepala dusun
 Dosen pembimbing

20.30 WIB -kesimpulan Hanik Rozaqoh


 Membacakan hasil diskusi
-doa

-Penutup
LAPORAN KEGIATAN HASIL EVALUASI
MMD II (Musyawarah Masyarakat Desa)
DI SUATU WILAYAH
1. Pendahuluan
Praktek klinik keperawatan komunitas dengan sasaran individu, keluarga,
kelompok dan masyarakar ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Untuk mencapai sasaran tersebut diperlukan kerjasama antara
mahasiswa dengan kelompok kerja kesehatan di Desa. Kerjasama tersebut sangat
dibutuhkan mulai saat perencanaan sampai pada tahap akhir yaitu evaluasi. Untuk
menggalang kerjasama dengan kelompok kerja kesehatan di Desa, maka dipandang
perlu diadakan musyawarah dalam menentukan masalah kesehatan dan
keperawatan serta menyusun rencana kegiatan.
2. Tujuan
a. Tujuan umum
Mahasiswa mampu mengenali dan mengamati keadaan kesehatan masyarakat
wilayah binaan serta mampu menanggulangi masalah kesehatan tersebut
bersama masyarakat dengan memanfaatkan sumberdaya dan potensi yang
terdapat di masyarakat
b. Tujuan khusus
Setelah melaksanakan musyawarah masyarakat desa (MMD2) mahasiswa
mampu:
a) Mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data kesehatan masyaratat.
b) Mendiskusikan permasalahan kesehatan yang ditemukan bersama-sama
dengan warga.
c) Memotivasi masyarakat dalam upaya mengenali dan mengetasi masalah
kesehatan.
d) Menentukan masalah yang menjadi prioritas bersama-sama dengan warga.
e) Bersama masyarakat menyusun perencanaan kegiatan dalam menanggulangi
masalah kesehatn yang terdapat pada masyarakat.
f) Membentuk pokjakes yang terdiri dari mahasiswadan perangkat desa
dengan tujuan memecahkan masalah yang telah ditemukan dalam proses
MMD 2
g) Melaksanakan kegiatan bersama masyarakat dalam mengatasi masalah
kesehatan yang di hadapi
3.Pelaksanaan Kegiatan
1. Kegiatan musyawarah masyarakat desa II diadakan pada Hari Kamis , tanggal 8
Agustus 2016 bertempat di Balai Desa Sengon.
2. Acara dimulai pukul: 19.00 WIB, diawali dengan pembukaan oleh pembawa
acara (Tika Widya) kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari pendidik
komunitas dari Stikes Bina Sehat PPNI Mojokerto (bu Rina) dan sambutan dari
Kepala Desa Sengon, dan dilanjutkan oleh sambutan dari Petugas Kesehatan
yang bersangkutan di daerah tersebut,
3. Acara di lanjutkan dengan sesi perkenalan dari Mahasiwa Stikes Bina Sehat
PPNI Mojokerto.
4. Dari hasil pengkajian data didapatkan:
- Dari hasil windshield survey, Pembuangan limbah: kondisi pembuangan
limbah rumah tangga (got) mampet dan berbau tidak sedap. Dalam
pengelolaan sampah warga kurang memperhatikan keadaan sekitarnya
sehingga banyak sampah yang di buang sembarang tempat akibatnya
sampah-sampah tersebut banyak yang tergenang dengan air di beberapa
gang.
- Dari hasil wawancara dengan tokoh masyarakat, masalah kesehatan yang
ada yaitu: pada balita adalah ISPA, diare, dan gizi buruk, AUS: ISPA,
diare, kebiasaan kurang ber-PHBS antara lain tidak cuci tangan sebelum
makan, jajan tidak sehat, makan sayur tertentu saja dan jarang makan
buah, Remaja : remaja merokok, berpengetahuan baik tentang HIV-
AIDS, berpacaran, kebiasaan nongkrong di malam hari. Pada Lansia :
tidak ada wadah untuk menangani masalah lansia, belum ada kader
lansia. Lansia menderita hipertensi, reumatik, stroke, dan kencing manis.
Untuk ibu hamil tidak ada masalah, Dari hasil data tersebut mahasiswa
merumuskan masalah kesehatan yaitu:
1. Kesehatan lingkungan.
2. Masalah gizi balita
3. Masalah kesehatan pada AUS
4. Masalah kesehatan pada Remaja
5. Masalah kesehatan lanjut usia.
4. Tahap Evaluasi
c. Evaluasi Proses
3. Pelaksanaan tepat waktu
4. 75 % yang hadir memberi respon dan mengajukan pertanyaan selama
kegiatan Musywarah Masyarakat Desa I.
d. Evaluasi Hasil
3. Mahasiswa dapat mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada di desa
4. Rencana kegiatan yang telah ditentukan akan dilaksanakan 2 hari setelah
kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa I.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)


Sub pokok bahasan : Mengenali tanda dan gejala serta upaya pencegahan dan
pengobatan ISPA
Sasaran : Keluarga
Jam : 08.00 WIB
Waktu : 35 menit
Hari/tanggal : Senin, 08 Agustus 2016
Tempat: Ds. Sengon

A. Latar Belakang

Infeksi saluran pernafasan akut atau ISPA merupakan masalah kesehatan


yang serius terutama pada anak dan merupakan penyebab kematian utama baik di
Negara berkembang maupun di Negara maju. Secara klinis merupakan radang akut
saluran pernafasan atas maupun bawah yang disebabkan oleh jasad renik, bakteri,
virus, maupun riketsia tanpa atau disertai radang dari jaringan parenkim paru
(Nelson,1999). ISPA merupakan penyebab utama penyakit pada bayi usia 1-6 tahun,
dimana sekitar 50% penyakit ISPA menyerang anak usia kurang dari 5 tahun, dan
30% menyerang anak usia antara 5 tahun sampai 12 tahun (Carol,1999). ISPA
merupakan kelompok penyakit yang komplek dan heterogen yang disebabkan oleh
berbagai etiologi dan dapat mengenai setiap tempat disepanjang saluran pernafasan.
Secara klinis ISPA ialah suatu tanda dan gejala akut akibat infeksi yang terjadi
disetiap bagian saluran pernafasan atau struktur yang berhubungan dengan pernafasan
yang berlangsung tidak lebih dari 14 hari (Depkes, 2002).
Penyakit ISPA merupakan suatu masalah kesehatan utama di Indonesia
karena masih tingginya angka kejadian ISPA terutama pada Anak-anak dan balita.
ISPA mengakibatkan sekitar 20% - 30% kematian anak balita. ISPA merupakan salah
satu penyebab kunjungan pasien pada sarana kesehatan. Sebanyak 40%-60%
kunjungan berobat dipuskesmas dan15%-30% kunjungan berobat dirawat jalan dan
rawat inap.

B. Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Setelah mengikuti penyuluhan ini, diharapkan keluarga mengetahui dan


memahami kondisi lingkungan polusi yang tercemar agar tidak terserang ISPA, dan

54
bisa mencegah dari penyakit tersebut dengan upaya kuratif dan preventif agar
keluarga sehat sejahtera.

C.Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah mengikuti penyuluhan keluarga dapat :

1. Mampu menyebutkan pengertian dari infeksi saluran pernapasan akut.


2. Mengetahui dan memahami penyebab dari infeksi saluran pernapasan
akut.
3. Mengetahui dan memahami tanda dan gejala dari seseorang yang
terinfeksi saluran pernapasannya akut dan dapat menyebutkan upaya
pencegahan dari infeksi saluran pernapasan akut.
4. Mengetahui kegunaan dari masker dan cara serta waktu
menggunakannya.

D. Garis-Garis Besar Materi


1. Pengertian Infeksi Saluran Pernapasan Akut .
2. Penyebab Infeksi Saluran Pernapasan Akut.
3. Tanda dan Gejala Infeksi Saluran Pernapasan Akut.
4. Upaya Pencegahan Infeksi Saluran Pernapasan Akut.
5. Penatalaksanaan ISPA.

E. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Demonstrasi

F. Media
1. Materi (terlampir)
2. Leaflet
3. Kamera untuk dokumentasi
4. alat dan bahan untuk demonstrasi

G. Proses Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon


1 5 menit Pendahuluan
a. Menyampaikan salam a. Membalas salam
b. Menjelaskan tujuan b. Mendengarkan

55
c. Kontrak waktu c. Memberi respon
d. Tes awal d. Menjawab

2 20 Menit Inti a.
a. Menjelaskan pengertian dan Mendengarkan
penyebab dari infeksi saluran dan menyimak
pernapasan, tanda dan gejala dari b. Mengajukan
infeksi saluran pernapasan, upaya pertanyaan
pencegahan dan pengobatan daric. Mendengarkan
infeksi saluran pernapasan.
b. Memberikan kesempatan
bertanya
c. Menjawab pertanyaan

3 5 Menit Penutup a. Menjawab


a. Tes akhir b. Aktif bersama
b. Menyimpulkan hasil penyuluhan menyimpulkan
c. Memberi salam penutup c. Membalas salam

H. Pengorganisasian
a. Moderator : Eka Febi
b. Penyaji : Retno Daih
c. Observer : Umi Nadifah
d. Fasilitator : Avant Garde L

Pengorganisasian dan fungsi uraian tugas :


A.Moderator, berperan sebagai :
- Membuka acara
-Memperkenalkan diri dan anggota
B. Penyaji, berperan sebagai :
- Membaca isi penyuluhan
- Memberikan dan menjawab pertanyaan
-Menyimpulkan hasil penyuluhan

56
-Melaksanakan evaluasi
C. Observer, berperan sebagai :
- Mengamati jalannya proses kegiatan
- Membuat laporan hasil penyuluhan
D. Fasilitator, berperan sebagai :
- Membuat absensi

I. SETTING TEMPAT

M P

A F A

F A A

O A F

KET :
M : Moderator
P: Penyaji
A: Audience
F: Fasilitator
O : Observer

J . Kriteria evaluasi

1. Evaluasi struktur :
- Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan rencana
- Tempat, alat dan media sesuai dengan keperluan
- Peserta penyuluhan, mahasiswa dan alat sesuai dengan keperluan

57
- Peserta penyuluhan dan mahasiswa, mengikuti acara penyuluhan sesuai
dengan setting tempat yang direncanakan.
2. Proses evaluasi:
- Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana
- 75% peserta hadir mengikuti kegiatan penyuluhan
- Berlangsung dalam hal tanya jawab dan diskusi bersama
3. Evaluasi hasil :
Setelah penyuluhan diharapkan :
- 75% peserta mampu menyebutkan definisi untuk keluarga yang terkena
ISPA
- 75% peserta mampu menyebutkan penyebab untuk keluarga yang terkena
ISPA
- 75% peserta mampu menyebutkan tanda dan gejala untuk keluarga yang
terkena ISPA
- 75% peserta mampu menyebutkan upaya pencegahan untuk keluarga yang
terkena ISPA
- 75% peserta mampumenyebutkan pengobatan dan perawatan untuk
keluarga yang terkena ISPA

K. Daftar Pustaka

1. Prawirohardjo,Sarwono.2011.Ilmu Kebidanan.Jakarta:PT. Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo

2. DepKes RI.1992. Pedoman Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan

Akut (ISPA). Jakarta:Direktorat Jenderal PPM & PLP

58
PROSES KELOMPOK

(SELF HELP GROUP)

1.1 Latar Belakang


Para ahli mendefenisikan komunitas atau masyarakat dari berbagai
sudut pandang, WHO (1974) mendefenisikan sebagai kelompok sosial yang
ditentukan oleh batas-batas wilayah, nilai-nilai keyakinan dan minat yang
sama serta adanya saling mengenal dan berinteraksi antara anggota
masyarakat yang satu dengan yang lainnya, sedangkan Saunders (1991)
mendefenisikan komunitas sebagai tempat atau kumpulan orang-orang atau
sistem sosial. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa komunitas berarti
sekelompok individu yang tinggal pada wilayah tertentu, yang memiliki nilai-
nilai keyakinan minta relatif sama serta ada interaksi satu sama lain untuk
mencapai tujuan. Spradley (1985) juga mendefenisikan komunitas sebagai
sekumpulan orang yang saling bertukar pengalaman penting dalam hidupnya..

Selain itu komunitas juga dipandang sebagai target pelayanan


kesehatan, yang bertujuan mencapai kesehatan komunitas sebagai suatu
peningkatan kesehatan dan kerjasama sebagai suatu mekanisme untuk
mempermudah pencapaian tujuan yang berarti masyarakat/komunitas tersebut
dilibatkan secara aktif untuk mencapai tujuan tersebut.

Dalam suatu komunitas pasti kita temui masalah, sehingga dalam


komunitas sering kita temui kelompok-kelompok tertentu yang dibuat
berdasarkan kesamaan yang ada pada mereka dan saling membantu untuk
menyelesaikan masalah atau dengan kata lain, kelompok adalah sekumpulan
orang yang mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk
mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang
mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut. Kelompok ini misalnya adalah

59
keluarga, kelompok diskusi, kelompok pemecahan masalah, atau suatu komite
yang tengah berapat untuk mengambil suatu keputusan.Dalam komunikasi
kelompok, juga melibatkan komunikasi antarpribadi. Karena itu kebanyakan
teori komunikasi antarpribadi berlaku juga bagi komunikasi kelompok

Menurut DeVito (1997) kelompok merupakan sekumpulan individu


yang cukup kecil bagi semua anggota untuk berkomunikasi secara relatif
mudah. Para anggota saling berhubungan satu sama lain dengan beberapa
tujuan yang sama dan memiliki semacam organisasi atau struktur diantara
mereka. Kelompok mengembangkan norma-norma, atau peraturan yang
mengidentifikasi tentang apayang dianggap sebagai perilaku yang diinginkan
bagi semua anggotanya.

Menurut Joseph S. Roucek Suatu kelompok meliputi dua atau lebih


manusia yang diantara mereka terdapat beberapa pola interasi yang dapat
dipahami oleh para anggotanya atau orang lain secara keseluruhan.

Dengan demikiaan di dalam keperawatan komunitas penggunaan


teknologi tepat guna, tumbuh kembang pada balita di wilayah binaannya,
seyogyanya ia bisa memilih alat permainan edukatif sederhana yang tersedia
di wilayah tersebut.Bantuan yang diberikan karena ketidakmampuan,
ketidaktahuan dan ketidakmauan dengan menggunakan potensi lingkungan
untuk mendirikan masyarakat, sehingga pengembangan wilayah setempat
(Locality Development) merupakan bentukpengorganisasian yang tepat
digunakan.

1.2 TUJUAN
1.2.1 TUJUAN UMUM
Untuk memenuhi tugas komunitas 4 agar mahasiswa mampu
memahami tentang proses kelompok.

60
1.2.2 TUJUAN KHUSUS
1.2.2.1 Mahasiswa mampu mendefinisikan tentang proses
kelompok (self help group)
1.2.2.2 Mahasiswa dapat mengelompokkan mana yang
termasuk self help group.
1.2.2.3 Untuk mengetahui fungsi, ciri, dan perkembangan dari
self help group
1.2.2.4 Untuk mengetahui tujuan dari self help group
1.3 MANFAAT
1.3.1 Memberikan pengetahuan dan pemahaman berdasarkan kajian
teoritik.
1.3.2 Memberikan gambaran dan perbandingan dari beberapa teori
tentang proses kelompok.
1.3.3 Mengembangkan wawasan para mahasiswa tentang proses
kelompok.

61
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 SELF HELP GROUP (SHG)


2.1.1 Pengertian
Pengertianself help group merupakan sekumpulan orang yang
mempunyai keinginan untuk berbagi permasalahan, saling membantu
terhadap hal yang dialami atau yang menjadi fokus perhatian bertujuan
mengatasi masalah dan meningkatkan kemampuan kognitif dan emosional
sehingga tercapai perasaan sejahtera.
Mutual help group atau self help group adalah grup komunitas baru dan
supportif yang berhubungan satu sama lain dalam jaringan sosial, memuaskan
oranglain yang membutuhkan yang berada dalam suatu lingkaran dan mereka
belajar bagaimana menghadapi pengalaman baru (Silverman, 1980 dalam
Hunt, 2004).
Self help group bisanya berawal dan didirikan oleh orang-orang yang
mempunyai masalah yang sama, memberikan dukungan antar masing-masing
anggota dengan lingkungan yang saling mengerti dan aman.
2.1.2 Tujuan self help group
Tujuan self help groupdalam kelompok adalah memberikan support
terhadap sesama anggota dan membuat penyelesaian masalah secara lebih
baik dengan cara berbagi perasaan dan pengalaman, belajar tentang penyakit
dan memberikan asuhan, memberikan kesempatan caregiver untuk berbicara
tentang permasalahan dan memilih apa yang akan dilakukan, saling
mendengarkan satu sama lain, membantu sesama anggota kelompok untuk
berbagi ide-ide dan informasi serta memberikan support, meningkatkan
kepedulian antar sesama anggota sehingga tercapainya perasaan aman dan

62
sejahtera, mengetahui bahwa mereka tidak sendiri
2.1.3 Prinsip Self help group
Pembentukanself help group harus memperhatikan prinsip-prinsip sebagai
berikut :
2.1.3.1 Tiap anggota kelompok berperan secara aktif untukberbagi pengetahuan dan
harapan terhadap pemecahan masalah serta menemukan solusi melalui
kelompok.
2.1.3.2 Sesama anggota saling memahami, mengetahui dan membantu berdasarkan
kesetaraan, respek antara satu dengan yang lain dan hubungan timbal balik
2.1.3.3 Self help group merupakan kelompok informal dan dibimbing oleh volunteer
2.1.3.4 Self help group adalah kelompok self supporting. anggotaself help group
berbagi pengetahuan dan harapan terhadap pemecahan masalah serta
menemukan solusi melalui kelompok. Pembiayaan untuk pelaksanaan
kegiatan ditanggung bersama kelompok
2.1.3.5 Kelompok harus menghargai privacy dan kerahasiaan dari anggota
kelompoknya.
2.1.3.6 Pengambilan keputusan dengan melibatkan kelompok dan kelompok harus
bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan
2.1.4 Karakteristik self help group
Kelompok kecil berjumlah 10 -12 orang, homogen, berpartisipasi penuh,
mempunyai otonomi, kepemimpinan kolektif, keanggotaan sukarela, non
politik dan saling membantu. Anggota bisa membaca dan menulis serta
berpartisipasi penuh dalam kegiatan.
2.1.5 Aturan dalam self help group
Aturan dalam self help group adalah sebagai berikut :
2.1.5.1 Kooperatif,.
2.1.5.2 Menjaga keamanan dan keselamatan kelompok
2.1.5.3 Mengekspresikan perasaan dan keinginan berbagi pengalaman
2.1.5.4 Penggunaan waktu efektif dan efisien.

63
2.1.5.5 Menjaga kerahasiaan
2.1.5.6 Komitmen untuk berubah
2.1.5.7 Mempunyai rasa memiliki, berkontribusi,dapat menerima satu sama lain,
mendengarkan, saling ketergantungan, mempunyai kebebasan, loyalitas, dan
mempunyai kekuatan.

2.1.6 Pengorganisasian kelompok


2.1.6.1 Leader
Leader dipilih oleh anggota kelompok.Setiap anggota kelompok bergantian
menjadi leader. Tugas leader adalah :
2.1.6.1.1 Memimpin jalannya diskusi
2.1.6.1.2 Memilih topik pertemuan sesuai dengan daftar masalah bersama dengan
anggota kelompok
2.1.6.1.3 Menentukan lama pertemuan (60-120 menit)
2.1.6.1.4 Mempertahankan suasana yang bersahabat agar anggota dapat kooperatif,
produktif dan berpartisipasi.
2.1.6.1.5 Membimbing diskusi dan menstimulasi anggota kelompok
2.1.6.1.6 Memberikan kesempatan peserta untuk mengekspresikan masalahnya,
berpartisipasi dan mencegah monopoli saat diskusi
2.1.6.1.7 Memahami opini yang diberikan anggota kelompok.

2.1.6.2 Anggota kelompok


Anggota kelompok bertugas mengikuti jalannya proses pelaksanaan self help
group sesuai dengan yang kesepakatan kelompok dan leader. Anggota
kelompok juga harus berpartisipasi aktif selama proses kegiatan berlangsung.
Memberikan masukan, umpan balik selama proses diskusi, dan melakukan
simulasi.

64
2.1.6.3 Fasilitator
Fasilitator dalam kelompok ini adalah terapis. . Tugas fasilitator
mendampingi leader, memberikan motivasi peserta untuk mengungkapkan
pendapat dan pikirannya tentang berbagai macam informasi. Memberikan
penjelasan , masukan dan umpan balik positif jika diperlukan.

2.2.7 Waktu pelaksanaan self help group


Waktu pelaksanaan sesuai dengan kesepakatan kelompok. Pertemuan
dilaksanakan seminggu sekali,seminggu dua kali atau dua minggu sekali
disesuaikan dengan kebutuhan kelompok. Alokasi waktu yang diperlukan
selama kegiatan adalah 60-120 menit

2.2.8 Tempat pelaksanaan self help group


Tempat pelaksaanaan terapi ini menggunakan setting komunitas dapat
dilakukan dirumah salah satu keluarga, balai pertemuan, ataupun sarana
lainnya yang tersedia dimasyarakat

2.2.9 Pelaksanaan self help group


Strategi pelaksanaan self help group terbagi menjadi dua tahap yaitu
2.2.9.1 Pembentukan self help group terdiri dari dua kali pertemuan : pertemuan
pertama menjelaskan tentang konsep self help group, pertemuan kedua
dan seterusnya melakukan role play lima langkah kegiatan self help
group.
Kelima langkah kegiatan tersebut adalah :
a. Langkah I : Memahami masalah
Kegiatan yang dilakukan adalah mendiskusikan masalah yang oleh
masing-masing peserta. Setiap peserta mengungkapkan masalah yang
dihadapinya. Pertemuan kedua dan seterusnya mendiskusikan
kembali apa ada masalah lain yang dialami oleh peserta. Hasil dari

65
langkah pertama adalah kelompok memiliki daftar masalah.

b. Langkah II : cara untuk menyelesaikan masalah.


Kegiatan yang dilakukan adalah peserta saling berbagi informasi
bagaimana cara mengatasi permasalahan yang terjadi berdasarkan
daftar masalah yang sudah dibuat. Bila penyelesaian masalah tidak
ditemukan kelompok dapat meminta tenaga kesehatan atau orang
yang ditunjuk dan sepakati oleh kelompok untuk memberikan cara
penyelesaian masalah.Pertemuan kedua dan seterusnya kegiatan yang
dilakukan adalah mendiskusikan cara penyelesaian masalah yang
lain, apakah ada tambahan. Jika cara penyelesaian masalah tidak
ditemukan dapat konsul kepada ahlinya. Hasil dari langkah kedua
adalah kelompok memiliki daftar cara penyelesaian masalah

c. Langkah III: Memilih cara pemecahan masalah


Kegiatan yang dilakukan adalah mendiskusikan tiap-tiap cara
penyelesaian masalah yang ada dalam daftar penyelesaian masalah
dan memilih cara penyelesaian masalah dengan mempertimbangkan
faktor pendukung dan penghambat dalam menyelesaikan masalah
tersebut. Pertemuan ke dua dan seterusnya adalah mendiskusikan
apakah ada cara lain yang dipilih dalam mengatasi masalah. Hasil
dari langkah ke tiga ini adalah daftar cara penyelesaian masalah yang
dipilih

d. Langkah IV : melakukan tindakan untuk penyelesaian masalah.


Kegiatan yang dilakukan adalah tiap peserta melakukan role play
(bermain peran) cara penyelesaian masalah yang telah dipilih.
Pertemuan ke dua dan selanjutnya melakukan role play cara lain
yang telah dipilih oleh kelompok. Hasil dari langkah ke empat adalah

66
kelompok memiliki daftar penyelesaian masalah yang sudah dilatih.

e. Langkah V : Pencegahan kekambuhan.


Kegiatan yang dilakukan adalah mendiskusikan cara – cara
mencegah kekambuhan, tanda dan tanda kekambuhan dan tindakan
yang dilakukan saat kekambuhan terjadi. Pertemuan kedua dan
selanjutkan adalah mendiskusikan tentang cara lain untuk mencegah
kekambuhan dan tindakan yang dilakukan saat kekambuhan terjadi.
Hasil dari langkah kelima adalah daftar cara mencegah kekambuhan
dan tindakan yang dilakukan jika kekambuhan terjadi.

2.2.9.2 Implementasi
Implementasi adalah penerapan kegiatanself help group.
Implementasi dilakukan sebagai upaya menjaga keberlangsungan kegiatan
self help group agar dapat mencapai tujuan pelaksanaan self help group itu
sendiri. Kegiatan yang dilakukan adalah : menyusun jadual kegiatan self
help group, menyusun topik setiap pertemuan, menyusun leader setiap
pertemuan ( leader yang dipilih merupakan anggota kelompok itu
sendiri, dan setiap anggota kelompok mempunyai kesempatan untuk
menjadi leader), melaksanakan lima langkah kegiatan self help group
yang dimulai dengan pembukaan, kerja dan penutup, mencatat
kemampuan yang dimiliki oleh kelompok, melakukan evaluasi
pelaksanaan kegiatan kelompok.

67
PERTEMUAN PERTAMA
Tujuan Umum: Memahami tentang self help group
Tujuan Khusus:
1. Memahami konsep self help group
2. Memahami langkah-langkah kegiatan self help group
Setting:
Terapis dan peserta duduk bersama setengah lingkaran
Ruangan nyaman dan tenang
Alat:
Flipchart
Buku kerja dan pulpen
Metode:
1. Diskusi dan tanya jawab
2. Role Play
Langkah-langkah:
a. Orientasi
1. Salam
2. Doa
3. Memperkenalkan diri terapis dan peserta
4. Menanyakan perasaan peserta hari ini
5. Menjelaskan tujuan, waktu dan tempat

68
b. Kerja
1. Menjelaskan tentang konsep: pengertian, tujuan, prinsip, membuat beberapa
kesepakatan (nama kelompok, anggota kelompok) dan aturan
2. Menjelaskan 5 langkah kegiatan
a. Memahami masalah
b. Cara untuk menyelesaikan masalah
c. Memilih cara pemecahan masalah
d. Melakukan tindakan untuk penyelesaian masalah
e. Pencegahan kekambuhan
c. Terminasi
1. Express feeling dan evaluasi pemahaman anggota tentang SHG
2. Rencana Tindak lanjut
3. Kontrak untuk pertemuan berikutnya
4. Doa
5. Mengucap salam
Evaluasi: Format Evaluasi
Dokumentasi: Dokumentasi kemampuan yang dimiliki peserta ditulis pada buku
kerja masing-masing anggota

69
PERTEMUAN KEDUA DAN SETERUSNYA
Tujuan umum: Peserta melakukan 5 langkah self help group
Tujuan khusus:
a. Identifikasi masalah
b. Mengetahui cara penyelesaian maslah
c. Memilih cara penyelesaian masalah
d. Melakukan cara penyelesaian masalah
e. Mengetahui cara mencegah kambuh
Setting:
Terapis dan peserta duduk bersama setengah lingkaran
Ruangan nyaman dan tenang
Alat / bahan:
Flipchart
Buku kerja dan pulpen
Spidol
Metode:
Curah pendapat
Diskusi
Tanya jawab
Role Play
Langkah-langkah:
a. Orientasi
1. Salam
2. Doa
3. Menanyakan perasaan anggota hari ini dan evaluasi rencana tindak lanjut
pertemuan sebelumnya.
4. Menyepakati topic permasalahan, tujuan, waktu dan tempat
b. Kerja
a. Memahami masalah

70
b. Cara untuk menyelesaikan masalah
c. Memilih cara pemecahan masalah
d. Melakukan tindakan untuk penyelesaian masalah
e. Pencegahan kekambuhan
f. Memberikan pujian
c. Terminasi
 Express feeling dan evaluasi tentang masalah yang dipilih
 Rencana tindak lanjut
 Kontrak pertemuan selanjutnya
 Doa
 Mengucap salam
Evaluasi: Format Evaluasi
Dokumentasi: Dokumentasi kemampuan yang dimiliki peserta ditulis pada buku
kerja masing-masing anggota

71
72
Formulir 1
FORMAT SUPERVISI PENDIDIKAN KESEHATAN OLEH KADER
KESEHATAN SEKOLAH

Nama Kader Kesehatan Sekolah : ................................................


Tema Pendidikan Kesehatan : ...............................................
Hari / Tanggal : ...............................................

Penilaian
No Unsur Yang dinilai
1 2 3 4
1 Menyampaikan salam
2 Menyampaikan tujuan penyuluhan
3 Penguasaan materi
4 Kemampuan menyajikan
5 Ketepatan waktu
6 Penggunaan metode dan alat bantu
7 Sikap dan perilaku
8 Cara menjawab pertanyaan
9 Penggunaan bahasa
10 Mengevaluasi kemampuan peserta
Jumlah skor nilai
Nilai total: skor nilai x 2,5
Saran :...........................................................................................
.......................................................................................................
Keterangan: Supervisor
1 : Tidak dilakukan
2 : Sebagian kecil dilakukan
3 : Sebagian besar dilakukan
4 : Semua dilakukan (..........................................)
Klasifikasi nilai:
Baik: > 76, Cukup: 60-76, Kurang: < 60

73
PROPOSAL

MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA III


DI SUATU WILAYAH
A. LATAR BELAKANG
Setelah pelaksanaan Musyawarah Masyarakat Desa Kedua ( MMD II ) telah
dilaksanakan beberapa kegiatan sesuai perencanaan yang telah disepakati bersama
dalam memecahkan masalah kesehatan di masyarakat Desa terdapat berupa
kegiatan penyuluhan kesehatan.
Berdasarkan hal tersebut perlu diadakan Musyawarah Masyarakat Desa
Ketiga (MMD III). Adapun pelaksanaan kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa
Ketiga (MMD III ) merupakan evaluasi hasil kegiatan yang telah dilaksanakan.

B. TUJUAN
Tujuan dilaksanakannya MMD III :
1. Evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan Menyusun rencana tindak lanjut
kegiatan

C. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Topic
Musyawarah Masyarakat Desa III (MMD III)
2. Waktu
Hari : Kamis
Tanggal : 29 Agustus 2016
Pukul : 19.00 WIB
Tempat : Balai Desa
3. Sasaran
Seluruh warga desa
4. Metode

74
Diskusi dan Tanya jawab
5. Susunan Acara
No Kegiatan Petugas Waktu
1. Pembukaan Co Leader 5 menit
2. Pelaksanaan Leader 30 menit
 Laporan evaluasi kegiatan:
 Rencana Tindak Lanjut
 Kesan dan Pesan
1. Warga desa Bidan desa
2. Ketua komunitas
3. Dosen pembimbing
3. Pengumuman dan penyerahan hadiah 10 menit
lomba balita sehat dan lansia sehat
4. Pembacaan do’a 5 menit
5. Penutup Co Leader 5 Menit

6. Pengorganisasian
Pelindung : Kepala Desa Sengon
Penaggung Jawab : PJMK Praktek Komunitas
Program Profesi Ners Stikes Bina Sehat PPNI
Mojokerto
Pembimbing : Pembimbing Akademik Keperawatan Komunitas
Program Profesi Ners Stikes Bina Sehat PPNI
Mojokerto
Leader : Hendra Permana Putra
Co Leader : Tika Widya Astuti
Fasilitator : Retno Dasih
Operator : Erly Okta P

75
Seksi-seksi
a. Sie Perlengkapan : Andri Risky
b. Sie Dokumentasi : Avant Garde Lazuardi
c. Sie Humas : Hanik R
d. Sie Konsumsi : Arifatur R

4. Undangan
NO. UNDANGAN ASAL JUMLAH
1 Pembimbing Akademik Stikes Bina Sehat 2
PPNI
2 Kepala Puskesmas Puskesmas 1
Kepala Desa Sengon Sengon
3 Bidan Desa Desa 1
4 Kepala Desa Desa 1
5 Anggota Kader Desa 6
6 Ketua RT Desa 3
7 Warga Desa Sengon Desa 40
8 Karang taruna Desa 1
9 Mahasiswa PPNI S1 Keperawatan 3
JUMLAH 58

76
Setting tempat MMD III di Dusun Pandan Sari

LCD
BANNER

OP CL L KK

KT
DS
PL
BD

W M W W W W W W
W W W W M W W W
W W M W W W M W

Keterangan :
KD: Kepala Desa
PA : Pembimbing Akademik
PL : Kepala Dusun
BD : Bidan Desa
M : Mahasiswa

W : Warga
KK : Ketua Komunitas
OP : Operator
CL : Co Leader
L : Leader

77
D. KRITERIA EVALUASI
a. Kriteria Struktur
 Laporan Pendahuluan
 Persiapan Pelaksanaan dengan menyebarkan undangan satu hari sebelum
acara MMD III
 Alat-Alat yang dipersiapkan untuk MMD III (LCD, Laptop)

b. Kriteria Proses
 Kemauan warga untuk mengikuti acara MMD III dari awal sampai akhir
 Kooperatifan warga dalam mengikuti MMD III

c. Kriteria Hasil
 75% warga hadir dalam acara MMD III
 75% warga mengikuti acara MMD III dari awal sampai akhir

78
LAPORAN KEGIATAN MMD III
DI SUATU WILAYAH

A. TUJUAN MMD III


Tujuan dilaksanakannya MMD III adalah:
1. Evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan
2. Menyusun rencana tindak lanjut kegiatan

B. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Topik
Musyawarah masyarakat desa III (MMD III)
2. Waktu Pelaksanaan MMD III
Hari : Sabtu
Tanggal : 1 September 2016
Pukul : 19.00 WIB
Tempat : Balai Desa
3. Jumlah undangan yang hadir
Jumlah warga yang hadir : 40 orang
Jumlah mahasiswa yang hadir : 8 orang
4. Metode
Diskusi
5. Susunan Acara

No Kegiatan Petugas Waktu


1. Pembukaan Co Leader 5 menit
2. Pelaksanaan Leader 30 menit
 Laporan evaluasi kegiatan:
 Rencana tindak lanjut
 Kesan dan Pesan
1. Warga
2. Bidan desa
3. Ketua komunitas
4. Dosen pembimbing

79
3. Pengumuman dan penyerahan hadiah 10 menit
lomba balita sehat dan lansia sehat
4. Pembacaan do’a 5 menit
5. Penutup Co Leader 5 menit

6. Pengorganisasian
Pelindung : Kepala Desa
Penaggung Jawab : PJMK Praktek Komunitas
Program S1 Keperawatan Stikes Bina Sehat PPNI
Mojokerto
Pembimbing : Pembimbing Akademik Keperawatan Komunitas
Program S1 Keperawatan Stikes Bina Sehat PPNI
Mojokerto
Leader : Hendra Permana Putra
Co Leader : Tika Widya
Fasilitator : Retno Dasih
Operator : Erly Okta
Seksi-seksi
Sie Perlengkapan : Andri Riski
Sie Dokumentasi : Avant Garde Lazuardi
Sie Humas : Hanik R
Sie Konsumsi : Arifatur Rokhmawati

7. Kronologi Serangkaian MMD 3


Pelaksanaan kegiatan musyawarah masyarakat desa III (MMD
III) di mulai pukul 19.00 WIB dan dihadiri 58 undangan. Pembukaan
dilakukan oleh ..........................selaku co leader/pembawa acara
menyampaikan tujuan dari pertemuan dan susunan acara. Acara
selanjutnya pembacaan laporan evaluasi kegiatan praktek komunitas
yang disampaikan oleh .....................sebagai leader. Setelah selesai
membacakan laporan evaluasi kegiatan dilanjutkan dengan
pembahasan tentang rencana tindak lanjut terhadap program yang

80
sudah dilaksanakan. Berdasarkan hasil diskusi beberapa program yang
akan dilanjutkan oleh masyarakat dusun pandan sari sebagai berikut:

1. Posyandu balita
Diselenggarakan setiap bulan dan sebagai penanggung jawab
adalah bidan desa yang dibantu oleh kader kesehatan.
2. Kerja bakti
Diselenggarakan sebulan sekali dibawah tanggung jawab kepala
dusun.
3. Posyandu Lansia
Diselenggarakan sebulan sekali, penanggung jawab bidan desa
yang dibantu oleh kader kesehatan
4. Perkumpulan remaja
Diselenggarakan rutin setiap minggu.
Setelah pembahasan tentang rencana tindak lanjut, acara
dilanjutkan dengan tanggapan. Tanggapan yang pertama disampaikan
oleh Bapak...............Sebagai wakil dusun pandan. Tanggapan
berikutnya disampaikan oleh ketua komunitas mewakili mahasiswa,
dan tanggapan yang terakhir disampaikan oleh pembimbing akademik
Ibu Rina. Acara kemudian dilanjutkan dengan pengumuman lomba RT
lingkungan sehat dan lansia sehat sekaligus penyerahan hadiah kepada
para pemenang. Setelah selesai pengumuman pemenang, acara
dilanjutkan dengan pembacaan do’a dilanjutkan penutup. Kegiatan
MMD III selesai pukul 21.45 WIB.

C. EVALUASI
1. Kriteria struktur
 Laporan pendahuluan
 Persiapan pelaksanaan dengan menyebarkan undangan satu
hari sebelum acara MMD III
 Alat – alat yang dipersiapkan untuk MMD III (LCD,
Laptop)

81
2. Kriteria proses
 Kemauan warga untuk mengikuti acara MMD III dari awal
sampai akhir
 Warga kooperatif dalam mengikuti MMD III
3. Kriteria Hasil
 Warga hadir dalam acara MMD III ada 58 orang
 Warga mengikuti acara MMD III dari awal sampai akhir.

D. RENCANA TINDAK LANJUT


Pada tahap rencana tindak lanjut dapat ditentukan rencana kegiatan yang
belum bisa dikerjakan atau rencana yang sudah dikerjakan tetapi
memerlukan tindak lanjut yang dapat dilaksanakan kader pokja kes
masyarakat bersama dengan warga desa sengon.

82
No Masalah kes Tujuan Kegiatan Tempat Waktu Dana PJ
1. Nutrisi pada Mengurangi - Penyuluhan dan - Rumah Rutin 1 - Pemerintah - Pokjakes KIA
balita peningkatan pelatihan ibu Kepala Dusun bulan - Desa - Kepala dusun
angka kejadian balita - Balai dusun sekali - Mandiri - Bidan Desa
gizi buruk - Posyandu balita - Petugas kesehatan
setempat
2. Penyakit Mengurangi - Penyuluhan dan - Balai dusun Rutin 1 - Dinas - Pokjakes AUS
menular pada resiko pelatihan ibu - Tahlil rutinan bulan Kesehatan - Bidan Desa
AUS peningkatan AUS sekali - Desa - Kepala Dusun
angka kejadian - Mandiri
penyakit
menular
3. Kenakalan Menurunkan - Pengaktifan - Balai dusun Rutin 1 - Desa - Pokjakes Remaja
Remaja angka kejadian kembali karang minggu - Mandiri - Ketua Karang
kenakalan taruna di wilayah sekali Taruna
remaja setempat - Kepala Desa
4. Reumatik Menigkatkan - Pembentukan - Rumah - Rutin 1 - Desa - Pokjakes Lansia
pada Lansia kualitas posyandu Lansia Kepala Dusun bulan - Dinas - Bidan Desa

83
kesehatan - Senam Lansia - Balai Dusun sekali Kesehatan - Kepala Dusun
Lansia - Rutin
setiap
Jum’at
pagi
5. Got Mampet Meningkatkan - Kerja bhakti Desa Sengon - Rutin - Desa - Pokjakes Kesling
dan Bau kebersihan RT.01, RT.02, setiap - Mandiri - Kepala Desa
lingkungan dan RT.03 hari
got tidak minggu
kembali pagi.
mampet dan
bau

84

Anda mungkin juga menyukai