Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

DEMONSTRASI CARA PEMBUATAN OBAT TRADISIONAL


(BAWANG PUTIH) PADA HIPERTENSI

Cabang Ilmu : Keperawatan Gerontik


Topik Penyuluhan : Demonstrasi pembuatan obat tradisional (bawang
putih) pada penderita Hipertensi
Hari/Tanggal : Jumat, 08 September 2017
Waktu : 11.00-11.30
Tempat : Rumah Ny. K
Sasaran : Ny. K
Metode : Ceramah, demonstrasi dan diskusi
Media : 1. Bawang Putih
2. Air hangat dalam gelas
3. Cobekan
4. Sendok
5. Pisau
6. Saringan
Materi : Terlampir
Penyuluh : Nurhadisa, S.Kep

TUJUAN UMUM
Tujuan penyuluhan ini adalah untuk menambah pengetahuan lansia
dan keluarga tentang penggunaan obat tradisional bawang putih untuk
menurunkan hipertensi.

NURHADISA, S.KEP PROFESI NERS STIKES WN PALU 1


TUJUAN KHUSUS
Setelah diberikan penyuluhan tantang penggunaan obat tradisional
bawang putih untuk menurunkan hipertensi, diharapkan lansia dan
keluarga akan dapat :
a. Menyebutkan kembali langkah-langkah pengolahan bawang putih.
b. Mampu mempraktekkan/mendemonstrasikan kembali pengolahan
bawang putih.

PROSES PELAKSANAAN KEGIATAN


No. Kegiatan Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
1. Membuka Pembukaan :  Menjawab salam
penyuluhan  Membuka kegiatan
3 menit dengan mengucap  Mendengarkan
salam  Memperhatikan
 Memperkenalkan
diri & pembimbing
 Kontrak waktu
 Menjelaskan tujuan
dari penyuluhan
 Menyebutkan materi
yang akan diberikan.
2. Penyajian Pelaksanaan :  Mendengarkan
materi/demonstrasi  Menyebutkan  Memperhatikan
10 menit manfaat bawang  Bertanya jika ada yg
putih untuk tidak dipahami
hipertensi
 Menyebutkan
langkah-langkah
pengolahan bawang
putih
 Mempraktekkan/
mendemonstrasikan
langkah-langkah
pengolahan bawang
putih

NURHADISA, S.KEP PROFESI NERS STIKES WN PALU 2


3. Menutup penyuluhan Evaluasi :  Menjawab
7 menit  Menanyakan pertanyaan
perasaan lansia  Mendengarkan
setelah demonstrasi  Mendemonstrasikan
diberikan kembali
 Reinforcement bagi  Menjawab salam.
lansia setelah
demonstrasi
 Mengucapkan
terima kasih atas
peran serta lansia
 Mengucapkan
salam.

SETTING TEMPAT

Keterangan Gambar :
: Penyuluh

: Pembimbing

: Lansia

NURHADISA, S.KEP PROFESI NERS STIKES WN PALU 3


KRITERIA EVALUASI
 Evaluasi Struktur/Input :
1. Persiapan dilaksanakan 2 hari sebelum kegiatan berupa kesiapan
materi, SAP, dan kesiapan media.
2. Pembelajaran menggunakan media berupa bawang putih, air
hangat dalam gelas ± 200 ml, cobekan, pisau, sendok dan saringan.
3. Metode pembelajaran dengan ceramah, praktek dan tanya jawab.
 Evaluasi Proses :
1. Lansia mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan sampai selesai.
2. Fase dilalui sesuai waktu yang direncanakan.
3. Mendapat respon dari lansia dan keluarga berupa :
a. Klien mengikuti langkah-langkah pengolahan bawang putih.
b. Klien bertanya hal yang belum dipahami.
c. Klien mendemonstrasikan dengan benar pengolahan bawang
putih.
 Evaluasi Hasil :
1. Lansia dapat menyebutkan langkah-langkah pengolahan bawang
putih.
2. Lansia dapat mempraktekkan dengan benar pengolahan bawang
putih.

NURHADISA, S.KEP PROFESI NERS STIKES WN PALU 4


MATERI PEMBELAJARAN

DEMONSTRASI CARA PEMBUATAN OBAT TRADISIONAL


(BAWANG PUTIH) PADA HIPERTENSI

PENDAHULUAN
Bawang putih sudah lama digunakan sebagai penyedap rasa dan
mempunyai keuntungan untuk mencegah dan mengobati berbagai
penyakit. Bawang putih merupakan salah satu obat herbal karena
mempunyai kemampuan untuk merelaksasi otot polos pembuluh darah
(Habriel, et al, 2008).

Pada zaman yunani kuno, bawang putih dapat diyakini memberikan


keberanian dan digunakan dalam peperangan. Saat olimpiade pertama kali
diadakan, bawang putih dikonsumsi oleh para atlet sebelum bertanding.
Diyakini bawang putih dapat melindungi kulit dari racun dan toksit.
Hipokrates pun seorang bapak kedokteran menggunakan bawang putih
dalam prakteknya sehari-hari. Romawi kuno juga menggunakan bawang
putih untuk pengobatan saluran cerna, gigitan hewan dan kejang (Ried, et
al, 2008).

Beberapa studi eksperimentasi menunjukkan adanya beberapa bawang


putih, termasuk efek aktifitas sintesis nutric ocsideendotel dan
hiperpolarisasi membrane sel otot, sehingga dapat menurunkan tonus
pembuluh darah (Rivrin, et al, 2006).

NURHADISA, S.KEP PROFESI NERS STIKES WN PALU 5


Efek anti hipertensi pada bawang putih sudah diteliti tetapi masih
bersifat kontroversial. Namun, pada penelitian-penelitian sekarang ini,
dilakukan percobaan-percobaan dengan hasil yang menunjukkan
penurunan tekanan darah diastolik, da nada juga percobaan yang
menunjukkan penurunan tekanan darah sistolik, yang bermakna pada
pasien yang diterapi dengan bawang putih.

NURHADISA, S.KEP PROFESI NERS STIKES WN PALU 6


CARA PEMBUATAN OBAT TRADISIONAL
(BAWANG PUTIH) PADA HIPERTENSI

1. Bahan :
a. Bawang putih 1 siung
b. Air matang hangat dalam gelas ± 200 ml
c. Parutan/cobekan
d. Sendok
e. Pisau
f. Saringan

2. Cara membuat :
a. Bersihkan dan cuci bawang putih hingga bersih
b. Kupas kulit luar bawang putih sehingga hanya menyisakan bagian
daging bawang putih
c. Tumbuk atau parut bawang putih hingga halus kemudian peras
d. Tambahkan air matang hangat sebanyak ± 200 ml dalam perasan
bawang putih
e. Bawang putih dapat juga dipanggang dengan api dan dimakan
langsung.

3. Cara menggunakan :
a. Diminum secara teratur setiap hari
b. Dimakan setiap pagi selama 7 hari.

NURHADISA, S.KEP PROFESI NERS STIKES WN PALU 7


DAFTAR PUSTAKA

Habriel, et al. 2008. Peranan bawang [putih (Alium sativum)


terhadap hipertensi
Riedkarin, et al. 2008. Effect of garlic on blood pressure :
systematic review and mate-analysis. BMC
cardiovascular Disorder 2008, 8:13. Doi :
10.1186/1471-2261-8-13.
Rivrin, et al. 2006. Significance of garlic and its constituenst in
cancer and cardiovascular disease.

NURHADISA, S.KEP PROFESI NERS STIKES WN PALU 8

Anda mungkin juga menyukai