Di susun oleh :
Tingkat II Reguler 3
IRNI SAVERA (1814401121)
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas anugerah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah dari mata kuliah Promosi Kesehatan
“Perkembangan fisik dan motorik pada anak” Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan
makalah ini selain untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Dosen pengajar, juga untuk
lebih memperluas pengetahuan para mahasiswa khususnya penulis.
Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun makalah ini dengan baik, namun penulis
menyadari bahwa memiliki keterbatasan dan kekurangan sebagai manusia biasa. Oleh karena itu,
jika didapati adanya kesalahan-kesalahan baik dari segi teknik penulisan maupun dari isi
makalah, maka penulis memohon maaf dan kritik serta saran dari Dosen pengajar bahkan semua
pembaca sangat diharapkan oleh penulis untuk dapat menyempurnakan makalah ini terlebih juga
dalam pengetahuan kita bersama. Harapan ini dapat bermanfaat bagi kita sekalian. Terimakasih.
Irni Savera
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................
KATA PENGANTAR..............................................................................ii
DAFTAR ISI ...........................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................1
1.2 Tujuan Penulisan..................................................................................1
1.3 Manfaat................................................................................................1
1. Latar Belakang
Setiap anak akan melalui berbagai tahapan pertumbuhan dan perkembangan saat mereka
menjalani atau melalui kehidupan. Pertumbuhan dan perkembangan anak pada dasarnya sama
akan tetapi kita juga melihat bahwa setiap anak juga unik dan mereka akan berperilaku dengan
cara yang berbeda-beda karena setiap anak memiliki karakteristik tersendiri.
Beberapa anak akan lebih mudah mandiri (independen) daripada yang lain dan beberapa anak
lainnya mungkin akan lebih menginginkan banyak perhatian. Dan ini hanyalah sebuah proses
tumbuh kembangnya. Karena setiap orang akan melewati masa masa penting dari masa kanak-
kanak sampai dewasa secara bertahap.
1. Rumusan Masalah
2. Apakah yang dimaksud dengan perkembangan?
3. Bagaimana perkembangan fisik pada usia 0-6 tahun ?
4. Bagaimana perkembangan motorik pada usia 0-6 tahun ?
1. Tujuan
2. Untuk mengetahui pengertian perkembangan.
3. Untuk mengetahui perkembangan fisik pada usia 0-6 tahun.
4. Untuk mengetahui perkembangan motorik pada usia 0-6 tahun.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Perkembangan
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang
kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses kematangan.
Masa perkembangan anak merupakan suatu proses yang spesifik, sebagai masa pertumbuhan dan
perkembangannya semua aspek dan fungsi yang ada dalam diri seorang anak.
Anak akan terus berkembang maju secara fisik dari kekuatan tubuhnya dan fungsi-fungsinya
perkembangan itupun dialaminya secara berkesinambungan atau bertahap, seperti dari
merangkak menjadi berdiri, dari berdiri menjadi berjalan, dan tidak mungkin bayi itu kembali
merangkak.
Demikian pula dengan perkembangan psikis manusia, ada yang berkembang karena dorongan
alamiahnya dan ada yang dipacu melalui aktifitas eksternal misalnya belajar disekolah dan
berinteraksi dengan masyarakat, perkembangan kejiwaan yang membentuk suatu kepribadian
manusia berhubungan dengan menyuruh anaknya rajin mengaji dan bergaul dengan orang-orang
yang berprestasi dan berbudi pekerti luhur. Pergaulan itu akan memberikan pengaruh terhadap
perkembangan kejiwaan anaknya. Dalam ajaran Islam, terdapat pernyataan bahwa semua
manusia yang dilahirkan dalam keadaan bersih dari dosa.
B. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 2-3 TAHUN
seorang anak yang berusia sekitar tiga tahun sudah dapat berjalan dengan baik . Pada fase
ini anak sudah memiliki kemampuan untuk berjalan dan berlari. Anak juga mulai senang
memanjat, meloncat, menaiki sesuatu dan lain sebagainya.Anak usia 2-3 tahun lazimnya sangat
aktif mengeksplorasi benda-benda di sekitarnya.
C. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 3-4 TAHUN
Secara umum, anak pada fase ini masih mengalami peningkatan dalam berperilaku
motorik, sosial, berfikir fantasi maupun kemampuan mengatasi frustasi. Untuk kemampuan
motorik, , anak sudah menguasai semua jenis gerakan-gerakan tangan, seperti memegang benda
atau boneka.. Akan tetapi sifat egosentriknya masih melekat. Tingkat frustasi anak juga
cenderung menurun. Hal ini disebabkan adanya peningkatan kemampuan dalam mengatasi
kesulitan-kesulitan yang dialaminya secara lebih aktif atau sudah ada sifat kemandirian anak.
Pada usia ini anak memiliki kehidupan fantasi yang kaya dan menuntut lebih banyak
kemandirian.
Dengan kehidupan fantasi yang dimilikinya ini, anak akan memperlihatkan kesiapannya
untuk mendengarkan cerita-cerita secara lebih lama, bahkan anak juga sudah dapat
mengingatnya. Selanjutnya dengan sifat kemandirian yang dimilikinya mulai membuat anak
tidak mau banyak diatur dalam kegiatankegiatannya. Pada aspek kognitif anak juga sudah mulai
mengenal konsep jumlah, warna, ukuran dan lain-lain.
D. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 4-6 TAHUN
Selama masa kanak-kanak awal, pertumbuhan fisik berlangsung lebih lambat
dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan selama masa bayi (infacy period).Pertumbuhan fisik
yang lambat ini berlangsung sampai mulai munculnya tanda-tanda pubertas, yakni kira-kira dua
tahun menjelang anak matang secara seksual, di manapertumbuhan fisik pada waktu itu kembali
berkembang dengan pesat.
Meskipun selama masa kanak-kanak secara umum pertumbuhan fisik mengalami
perlambatan, namun ketrampilan-ketrampilan motorik kasar dan motorik halus justru
berkembang pesat.Perkembangan fisik masa anak-anak ditandai dengan berkembangnya
ketrampilan motorik tersebut,baik keterampilan motorik kasar maupun keterampilan
motorik halus (Monks dkk, 1992: 100). Perkembangan motorik ini antara lain dapat dilihat dari
perubahan kemampuan atau fungsi fisik untuk melakukan gerakan-gerakan tertentu.sekitar
usia empat tahun anak hampir menguasai cara berjalan orang dewasa.
Ketika kurang lebih telah berusia lima tahun anak sudah terampil menggunakan kakinya
untuk berjalan dengan berbagai cara, seperti maju mundur, jalan cepat, dan pelan-pelan,
melompat, berjingkrak, dan sebagainya yang semuanya dilakukan dengan lebih baik, halus, dan
bervariasi. Pada usia sekitar limatahun anak sudah dapat melakukan tindakan-tindakan tertentu
secara akurat, seperti menangkap bola dengan baik, melukis, menulis, menggunting, melipat
kertas, dan sebagainya.
Danim (2011: 47-48) menyatakan bahwa teori belajar observasional (Observational
Learning Theory) yang dikembangkan oleh Albert Bandura dapat diterapkan pada pembelajaran
motorik kasar dan halus bagi anak-anak prasekolah (masa kanak-kanak awal). Setelah anak-anak
secara biologis mampu belajar perilaku tertentu, mereka harus melakiukan hal-hal berikut dalam
rangka untuk mengembangkan keterampilan barunya:
1) Mengamati perilaku orang lain
2) Membentuk citra mental dari perilaku itu
3) Meniru perilaku tersebut
4) Praktik perilaku
5) Termotivasi untuk mengulangi perilaku tersebut.
Dengan kata lain anak-anak harus siap, memiliki keterampilan yang memadai, dan tertarik untuk
mengembangkan keterampilan motorik. Dengan cara ini anak akan menjadi kompeten pada
keterampilan-keterampilan yang ingin atau akan dikuasai.
Hal ini bisa dilihat dari anggota geraknya yakni, tangan dan kaki. saat kaget keempat anggota
geraknya yang semula dalam posisi menekuk seperti katak mengalami ekstensi menjadi lurus
secara bersamaan.
Untuk mengetahui apakah anak tersebut mengalami gangguan atau tidak, kita dapat melakukan
hal ini : tarik selimutnya saat anak tidur, baikdalam posisi tengkurap atau telentang. Jika salah
satu dari keempat anggota geraknya tidak simetris, misalnya kaki kanannya tampak lemas atau
tak terangkat, perlu dicermati sebagai tanda mencurigakan.
Dalam range waktu antara beberapa hari sejak lahir hingga usia 2,5 bulan, anak sudah bisa
mengangkat kepalanya sekitar 45 derajat. Selanjutnya, sekitar 1 bulan 10 hari sampai 3,5 bulan
bayi seharusnya sudah bisa mengangkat kepala sejauh 90 derajat.
Untuk mengetahuai apakah anak tersebut mengalami gangguan atau tidak, kita dapat melakukan
hal ini : posisikan anak tengkurap atau telungkup. Jika tidak ada kelainan spontan bayi akan
berusaha mengangkat kepalanya sendiri.
Perkembangan motorik bayi pada tahap ini dapat kita lihat dengan cara memangku bayi tersebut
dan menyandarkan anak pada tubuhnya hingga kepalanya ikut tegak. Jika kepala bayi tampak
lemas, tejatuh atau menunduk kita perlu memeriksakan kondisi anak tersebut.
1. Menumpu badan pada kaki (1,2 bulan – 4 bulan 3 minggu)
Untuk mengetahui apakah bayi sudah bisa menumpu badan pada kaki atau belum dapat
dilakukan dengan dengan posisikan bayi dalam keadaan tengkurap, kemudian perhatikan apakah
bayi terlihat bertumpu pada kakinya atau tidak.
Untuk mengetahui apakah bayi sudah bisa melakukan gerakan seperti ini atau belum dapat
dilakukan dengan telungkupkan tubuh bayi tersebut, kemudian perhatikan kemampuannya
mengangkat lengan dan dada, hingga posisi lengannya tegak. Untuk bisa bertumpu pada
tangannya, ulurkan mainan yang bersuara atau coba panggil namanya. Hingga dia mencoba
melihat kearah suara dan mengangkat kepalanya.
Agar anak pada usia tersebut dapat melakukan gerakan seperti ini maka jangan sering
menggendong bayi atau menaruhnya di ayunan karena anak tak akan punya kesempatan belajar
tengkurap. Sebaiknya taruh ditempat tidur dengan posisi telentang. Kemudian sedikit demi
sedikit bantu ia membalikan posisi tubuhnya.
Agar anak pada usia tersebut dapat melakukan gerakan seperti ini maka tidurkan anak pada
posisi terlentang lalu tarik perlahan kedua lengannya. Perhatikan apakah kepalannya sudah dapat
mengikuti tubuh untuk tegak atau tidak, jika kepalanya tetap lunglai besar kemungkinan ada
kelainan yang umumnya terjadi di saraf pusat.
Bila sudah ditarik kedua tangannya kepala bayi bisa tegak , coba lepaskan kedua tangannya
secara perlahan agar dia bisa duduk sendiri.[6]
1. Menjangkau, mencekam, memasukkan benda ke mulut, mengenal benda dengan
menggunakan jempol dan satu jari, memindahkan benda dari tangannya, menjatuhkan
benda dan memungutnya kembali (usia 6 – 12 bulan).
2. Memasukkan benda kedalam lubang, mengambil alat permainan dari lantai tanpa jatuh,
membuka-buka lembaran, mencoret-coret, menarik, memutar, mendorong benda-benda,
melempar-lempar, menggambar dengan gerakan tangan menyeluruh, menggeser tangan,
membuat garis besar (usia 13 – 24 bulan / 2 tahun).
3. Mengatur/merangkai benda-benda, membalik halaman buku satu persatu, memegang alat
(tulis/gambar), menggunakan satu tangan secara tetap dalam hampir semua kegiatan
(kanan & kiri), meniru garis lingkaran, lurus dan berdiri tegak lurus, meremas-remas
lilin/tanah liat, melukis bentuk-bentuk (usia 25 – 36 bulan / 3 tahun).
4. Membuat menara dari 9 balok kecil, meniru bentuk-bentuk membuat lingkaran,
menggaris-garis, membuat silang, segi empat, meniru tulisan, membuat bentuk-bentuk
( usia 36 – 48 bulan / 4 tahun).
5. Menggunting kertas dengan mengikuti garis tanpa terputus, menggambar garis silang,
segi empat.[7]
1. Kesimpulan
2. Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang
kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses
kematangan.
3. Pola pertumbuhan fisik bayi laki – laki maupun perempuan adalah sama. Namun didalam
kelompok seks terdapat perbedaan yang menonjol. Selama tahun pertama terdapat sedikit
perbedaan dalam tinggi dan berat tubuh antara bayi kulit hitam dan bayi kulit putih dari
tingkat ekonomi yang sama. Perbedaan mulai tampak dalam tahun kedua.
4. Perkembangan motorik meliputi motorik kasar dan motorik halus. Motorik kasar
merupakan gerakan otot – otot besar. Yakni gerakan gerakan yang dihasilkan otot – otot
besar seperti otot tungkai dan lengan. Gerakan motorik halus adalah gerakan yang
menggunakan otot – otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi
oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih.
DAFTAR PUSTAKA
Rahayu,Siti,dkk.2006. Psikologi Perkembangan.Yogyakarta : UGM Gajah Mada University
Press.
B.hurlock,Elizabeth.1980. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.
http://moslemners.blogspot.com/2013/04/kemampuan-motorik-kecerdasa-sosial-dan.html.
http://dian044.blogspot.com/2012/05/karya-tulis-ilmiah-stimulasi-anak-usia.html
http://pendidikan-perawat-solo.blogspot.com/2012/07/perkembangan-anak-usia-0-5-tahun.html
[1] http://dian044.blogspot.com/2012/05/karya-tulis-ilmiah-stimulasi-anak-usia.html
[2] Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan, 1980 hal. 78-80
[3] Siti Rahayu dkk, Psikologi Perkembangan, 2006 hal. 84
[4] http://pendidikan-perawat-solo.blogspot.com/2012/07/perkembangan-anak-usia-0-5-
tahun.html
[5] http://moslemners.blogspot.com/2013/04/kemampuan-motorik-kecerdasa-sosial-dan.html
[6] Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan, 1980 hal.81.
[7] http://moslemners.blogspot.com/2013/04/kemampuan-motorik-kecerdasa-sosial-dan.html
[8] Siti Rahayu dkk, Psikologi Perkembangan, 2006 hal. 92.