Anda di halaman 1dari 15

PERKEMBANGAN MOTORIK DAN FISIK PADA ANAK

(MAKALAH PROMOSI KESEHATAN)

Di susun oleh :
Tingkat II Reguler 3
IRNI SAVERA (1814401121)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TANJUNG KARANG


PRODI DIII KEPERAWATAN TANJUNG KARANG
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas anugerah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah dari mata kuliah Promosi Kesehatan
“Perkembangan fisik dan motorik pada anak” Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan
makalah ini selain untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Dosen pengajar, juga untuk
lebih memperluas pengetahuan para mahasiswa khususnya penulis.

Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun makalah ini dengan baik, namun penulis
menyadari bahwa memiliki keterbatasan dan kekurangan sebagai manusia biasa. Oleh karena itu,
jika didapati adanya kesalahan-kesalahan baik dari segi teknik penulisan maupun dari isi
makalah, maka penulis memohon maaf dan kritik serta saran dari Dosen pengajar bahkan semua
pembaca sangat diharapkan oleh penulis untuk dapat menyempurnakan makalah ini terlebih juga
dalam pengetahuan kita bersama. Harapan ini dapat bermanfaat bagi kita sekalian. Terimakasih.

Bandar Lampung, 20 Januari 2020

Irni Savera
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................
KATA PENGANTAR..............................................................................ii
DAFTAR ISI ...........................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................1
1.2 Tujuan Penulisan..................................................................................1
1.3 Manfaat................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN .........................................................................2


2.1 Pengertian Anemia................................................................................
2.1 Penyebab Defisiensi Besi Menurut Usia...............................................
.3 Patofisiologi Anemia............................................................................
.3 Klasifikasi Anemia................................................................................
.3 Tanda dan Gejala penyakit anemia.......................................................
.3 Cara Pencegahan
.3 Komplikasi Anemia
.3 Penatalaksanaan pada penderita anemia
.3 Askep

BAB III PENUTUP ..................................................................................


3.1 Kesimpulan ..........................................................................................
3.2 Saran ....................................................................................................
3.3 DAFTAR PUSTAKA .........................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Setiap anak akan melalui berbagai tahapan pertumbuhan dan perkembangan saat mereka
menjalani atau melalui kehidupan. Pertumbuhan dan perkembangan anak pada dasarnya sama
akan tetapi kita juga melihat bahwa setiap anak juga unik dan  mereka akan berperilaku dengan
cara yang berbeda-beda karena setiap anak memiliki karakteristik tersendiri.
Beberapa anak akan lebih mudah mandiri (independen) daripada yang lain dan beberapa anak
lainnya mungkin akan lebih menginginkan banyak perhatian. Dan ini hanyalah sebuah proses
tumbuh kembangnya. Karena setiap orang akan melewati masa masa penting dari masa kanak-
kanak sampai dewasa secara bertahap.

1. Rumusan Masalah
2. Apakah yang dimaksud dengan perkembangan?
3. Bagaimana perkembangan fisik pada usia 0-6 tahun ?
4. Bagaimana perkembangan motorik pada usia 0-6 tahun ?

1. Tujuan
2. Untuk mengetahui pengertian perkembangan.
3. Untuk mengetahui perkembangan fisik pada usia 0-6 tahun.
4. Untuk mengetahui perkembangan motorik pada usia 0-6 tahun.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Perkembangan

Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang
kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses kematangan.
Masa perkembangan anak merupakan suatu proses yang spesifik, sebagai masa pertumbuhan dan
perkembangannya semua aspek dan fungsi yang ada dalam diri seorang anak.
Anak akan terus berkembang maju secara fisik dari kekuatan tubuhnya dan fungsi-fungsinya
perkembangan itupun dialaminya secara berkesinambungan atau bertahap, seperti dari
merangkak menjadi berdiri, dari berdiri menjadi berjalan, dan tidak mungkin bayi itu kembali
merangkak.
Demikian pula dengan perkembangan psikis manusia, ada yang berkembang karena dorongan
alamiahnya dan ada yang dipacu melalui aktifitas eksternal misalnya belajar disekolah dan
berinteraksi dengan masyarakat, perkembangan kejiwaan yang membentuk suatu kepribadian
manusia berhubungan dengan menyuruh anaknya rajin mengaji dan bergaul dengan orang-orang
yang berprestasi dan berbudi pekerti luhur. Pergaulan itu akan memberikan pengaruh terhadap
perkembangan kejiwaan anaknya. Dalam ajaran Islam, terdapat pernyataan bahwa semua
manusia yang dilahirkan dalam keadaan bersih dari dosa.

A.    PERTUMBUHAN DAN  PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 0 – 2 TAHUN


Periode perkembangan yang merentang dari kelahiran hingga usia 24 bulan (0 -2 tahun)
disebut sebagai periode atau masa bayi (infacy period). Masa ini merupakan masa yang sangat
bergantung kepada orang dewasa. Banyak kegiatan psikologis yang terjadi seperti bahasa,
pemikiran simbolis, koordinasi sensorimotor, dan belajar sosial hanya sebagai permulaan.
Pertumbuhan yang pesat selama rentang kehidupan terjadi pada masa bayi. Meskipun
pola umum dari pertumbuhan dan perkembangan adalah sama bagi semua bayi, tetapi tetap ada
perbedaan dalam hal tinggi badan, berat badan, kecepatan, kemampuan sensomotorik dan bidang
perkembangan fisik lainnya.
Perlu diingat bahwa selain masing-masing individu mempunyai tempo perkembangan
yang berbeda-beda, perkembangan individu juga sangat dipengaruhi oleh faktor hereditas dan
faktor lingkungan (Soemanto, 2006: 60-61).
Pada masa ini, umumnya bayi mengalami pertumbuhan fisik yang sangat pesat. Berat
badan bertambah dengan cepat, begitu pula dengan tinggi atau panjang badan, besar atau lingkar
kepala. Rata-rata anak mempunyai empat hingga enam gigi susu pada usia satu tahun dan
enambelas buah gigi susu pada usia dua tahun. Gigi yang pertama kali muncul adalah gigi seri
atau gigi depan, sedangkan yang terakhir adalah gigi geraham.
Secara umum pada masa bayi (usia 0-2 tahun), individu mengalami perubahan yang pesat
bila dibandingkan dengan yang akan dialami pada fase-fase berikutnya. Anak sudah memiliki
kemampuan dan keterampilan dasar yang berupa: keterampilan lokomotor (berguling, duduk,
berdiri, merangkak dan berjalan), keterampilan memegang benda, penginderaan (melihat,
mencium, mendengar dan merasakan sentuhan), maupun kemampuan untuk bereaksi secara
emosional dan sosial terhadap orang-orang di sekelilingnya.
Setiap bayi terlahir dengan sejumlah refleks. Refleks-refleks tersebut merupakan modal
dasar bagi bayi untuk mengadakan reaksi dan tindakan yang bersifat aktif. Beberapa dari refleks
ini akan menghilang dalam waktu tertentu dan disebut refleks anak menusu atau refleks bayi.
Sedangkan sebagian refleks yang tidak hilang disebut refleks permanen. Beberapa refleks anak
menusu atau refleks-refleks sementara  yang dimiliki bayi yang baru lahir antara lain:
a. Refleks moro; Refleks ini tampak pada gerakan bayi mengembangkan tangannya melebar ke
samping, melebarkan jari-jarinya lalu mengembalikan tangannya dengan tarikan cepat seakan-
akan ingin memeluk seseorang. Refleks ini disebut juga refleks peluk.
b. Refleks mencium-cium atau “rooting-reflex”; Refleks ini ditimbulkan oleh stimulasi taktil
pada pipi atau daerah mulut. Bayi memutar-mutar kepalanya seakan-akan mencari punting susu.
c. Refleks  hisap; Refleks hisap biasanya timbul bersama-sama dengan rangsang pipi. Refleks ini
mempunyai fungsi eksploratif yang menenangkan.
d. Refleks genggam atau refleks Darwin,; Refleks ini dapat dibuktikan dengan membuat rangsang
melalui goresan jari melalui bagian dalam lengan anak ke arah telapak tangannya. Bila rangsang
hampir sampai pada telapak tangan maka telapak tangan akan terbuka. Selanjutnya bila jari
diletakkan pada telapak tangan, maka anak akan menutup telapak tangannya tadi.
e. Refleks Babinski (refleks genggam kaki). Bila ada rangsang pada telapak kaki, ibu jari kaki
akan bergerak ke atas dan jari-jari lain membuka. Kedua refleks genggam ini akan menghilang
pada sekitar 6 bulan (Monks dkk, 1992: 75).

Sebagaimana telah dikemukakan, bayi yang baru lahir dapat menunjukkan beberapa


variasi refleks motorik yang kompleks. Beberapa diantaranya dibutuhkan untuk kelangsungan
hidup. Bayi akan mengikuti cahaya yang bergerak dengan mata mereka, mengisap putting susu
yang dimasukkan ke dalam mulut, menengok pada sentuhan di ujung mulut, dan menggeram
sesuatu yang diletakkan di telapak tangannya.
Beberapa pola dan tingkah laku motorik pada bayi makin lama makin bertambah baik
serta terkoordinasi, makin cermat, dan makin tepat. Hal ini, antara lain tampak pada tingkah bayi
berikut ini:
a. Kinestesi ;  Bayi yang baru dilahirkan sudah mempunyai aktivitas kinestetik, yaitu sudah
mempunyai gerakan penghayatan, gerakan aktif, dan sudah dapat merasakan gerakan-
gerakannya. Termasuk juga dalam golongan ini pengamatan tingkah laku sendiri. Sebelum
dilahirkan, fetus juga dapat melakukan aktivitaskinestesi meskipun masih sangat terbatas.
b. Duduk ; Rata-rata, pada usia dua sampai tiga bulan bayi dapat duduk dengan bantuan orang
dewasa dan pada usia tujuh bulan bayi dapat duduk sendiri tanpa bantuan orang lain.
c. Merangkak dan merayap ; Walaupun ada perbedaan individual antara masa bayi ketika
merangkak dan merayap, semua bayi yang dibolehkan bergerak di tanah cenderung mengikuti
urutan yang sama. Usia rata-rata untuk dapat merangkak (bergerak dengan perut terletak pada
lantai) kurang lebih lebih sembilan bulan. Merayap dengan tangan dan lutut terlihat pada usia 10
bulan. Seorang bayi dapat melampaui satu atau lebih tahap-tahap dalam perkembangan, namun
kebanyakan bayi melalui sebagian besar tahap-tahap tersebut.
d. Berdiri dan Berjalan ; Kebanyakan bayi sudah dapat berdiri beberapa minggu sebelum
mereka dapat berjalan. Biasanya bayi dapat berjalan pada usia kurang lebih satu tahun meskipun
ada banyak variasinya antara 9-15 bulan.
e. Memegang/Menggenggam  : Antara minggu ke-16  dan ke-52 bayi dapat memegang sesuatu
dengan baik.
Sekitar usia lima bulan anak dapat memegang sesuatu yang dilihatnya. Bayi usia satu
bulan akan memandang benda sesuatu tetapi ia tidak akan memegangnya. Anak usia dua
setengah bulan akan memukulnya dan sekitar usia empat bulan ia mencoba untuk menyentuhnya.
Baru pada usia lima bulan ia mencoba untuk memegang/ meraihnya. Kemampuan ini tergantung
pada pematangan fungsi-fungsi organ pada anak (faktor internal) maupun pengaruh lingkungan
(faktor eksternal).
Kemampuan anak untuk dapat duduk, berdiri, berjalan, dan sebagainya tergantung pada
kematangan system saraf dan otot, dan kesempatan untuk mempraktekkan kemampuan motorik.
Walaupun kemampuan kematangan dapat berkembang tanpa pelajaran khusus, namun
pembatasan kesemptan untuk mempraktekkan dapat menghalangi perkembangannya. Selain itu
latihan khusus dapat memfasilitasi perkembangan motorik.

     B.     PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 2-3 TAHUN
seorang anak yang berusia sekitar tiga tahun sudah dapat berjalan dengan baik . Pada fase
ini anak sudah memiliki kemampuan untuk berjalan dan berlari. Anak juga mulai senang
memanjat, meloncat, menaiki sesuatu dan lain sebagainya.Anak usia 2-3 tahun lazimnya sangat
aktif mengeksplorasi benda-benda di sekitarnya.

    C.    PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 3-4 TAHUN
Secara umum, anak pada fase ini masih mengalami peningkatan dalam berperilaku
motorik, sosial, berfikir fantasi maupun kemampuan mengatasi frustasi. Untuk kemampuan
motorik, , anak sudah menguasai semua jenis gerakan-gerakan tangan, seperti memegang benda
atau boneka.. Akan tetapi sifat egosentriknya masih melekat. Tingkat frustasi anak juga
cenderung menurun. Hal ini disebabkan adanya peningkatan kemampuan dalam mengatasi
kesulitan-kesulitan yang dialaminya secara lebih aktif atau sudah ada sifat kemandirian anak.
Pada usia ini anak memiliki kehidupan fantasi yang kaya dan menuntut lebih banyak
kemandirian.
Dengan kehidupan fantasi yang dimilikinya ini, anak akan memperlihatkan kesiapannya
untuk mendengarkan cerita-cerita secara lebih lama, bahkan anak juga sudah dapat
mengingatnya. Selanjutnya dengan sifat kemandirian yang dimilikinya mulai membuat anak
tidak mau banyak diatur dalam kegiatankegiatannya. Pada aspek kognitif anak juga sudah mulai
mengenal konsep jumlah, warna, ukuran dan lain-lain.
  
     D.     PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 4-6 TAHUN
Selama masa kanak-kanak awal, pertumbuhan fisik berlangsung lebih lambat
dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan selama masa bayi (infacy period).Pertumbuhan fisik
yang lambat ini berlangsung sampai mulai munculnya tanda-tanda pubertas, yakni kira-kira dua
tahun menjelang anak matang secara seksual, di manapertumbuhan fisik pada waktu itu kembali
berkembang dengan pesat.
Meskipun selama masa kanak-kanak secara umum pertumbuhan fisik mengalami
perlambatan, namun ketrampilan-ketrampilan motorik kasar dan motorik halus justru
berkembang pesat.Perkembangan fisik masa anak-anak ditandai dengan berkembangnya
ketrampilan motorik tersebut,baik keterampilan motorik kasar maupun keterampilan
motorik halus (Monks dkk, 1992: 100). Perkembangan motorik ini antara lain dapat dilihat dari
perubahan kemampuan atau fungsi fisik untuk melakukan gerakan-gerakan tertentu.sekitar
usia empat tahun anak hampir menguasai cara berjalan orang dewasa.
Ketika kurang lebih telah berusia lima tahun anak sudah terampil menggunakan kakinya
untuk berjalan dengan berbagai cara, seperti maju mundur, jalan cepat, dan pelan-pelan,
melompat, berjingkrak, dan sebagainya yang semuanya dilakukan dengan lebih baik, halus, dan
bervariasi. Pada usia sekitar limatahun anak sudah dapat melakukan tindakan-tindakan tertentu
secara akurat, seperti menangkap bola dengan baik, melukis, menulis, menggunting, melipat
kertas, dan sebagainya.
Danim (2011: 47-48) menyatakan bahwa teori belajar observasional (Observational
Learning Theory) yang dikembangkan oleh Albert Bandura dapat diterapkan pada pembelajaran
motorik kasar dan halus bagi anak-anak prasekolah (masa kanak-kanak awal). Setelah anak-anak
secara biologis mampu belajar perilaku tertentu, mereka harus melakiukan hal-hal berikut dalam
rangka untuk mengembangkan keterampilan barunya:
1)      Mengamati perilaku orang lain
2)      Membentuk citra mental dari perilaku itu
3)      Meniru perilaku tersebut
4)      Praktik perilaku
5)      Termotivasi untuk mengulangi perilaku tersebut.
Dengan kata lain anak-anak harus siap, memiliki keterampilan yang memadai, dan tertarik untuk
mengembangkan keterampilan motorik. Dengan cara ini anak akan menjadi kompeten pada
keterampilan-keterampilan yang ingin atau akan dikuasai.

2).  Gerakan motorik halus


Gerakan motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot – otot halus atau sebagian
anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih. Berikut ini
adalah gerakan gerakang motorik halus pada usia- usia tertentu.

1. Gerakan seimbang (sejak lahir hingga 0,5 bulan)

Hal ini bisa dilihat dari anggota geraknya yakni, tangan dan kaki. saat kaget keempat anggota
geraknya yang semula dalam posisi menekuk seperti katak mengalami ekstensi menjadi lurus
secara bersamaan.
Untuk mengetahui apakah anak tersebut mengalami gangguan atau tidak, kita dapat melakukan
hal ini : tarik selimutnya saat anak tidur, baikdalam posisi tengkurap atau telentang. Jika salah
satu dari keempat anggota geraknya tidak simetris, misalnya kaki kanannya tampak lemas atau
tak terangkat, perlu dicermati sebagai tanda mencurigakan.

1. Mengangkat kepala (20 hari – belum genap sebulan)

Dalam range waktu antara beberapa hari sejak lahir hingga usia 2,5 bulan, anak sudah bisa
mengangkat kepalanya sekitar 45 derajat. Selanjutnya, sekitar 1 bulan 10 hari sampai 3,5 bulan
bayi seharusnya sudah bisa mengangkat kepala sejauh 90 derajat.
Untuk mengetahuai apakah anak tersebut mengalami gangguan atau tidak, kita dapat melakukan
hal ini : posisikan anak tengkurap atau telungkup. Jika tidak ada kelainan spontan bayi akan
berusaha mengangkat kepalanya sendiri.

1. Duduk dengan kepala tegak (1,5 bulan – 3 bulan 3 mnggu)

Perkembangan motorik bayi pada tahap ini dapat kita lihat dengan cara memangku bayi tersebut
dan menyandarkan anak pada tubuhnya hingga kepalanya ikut tegak. Jika kepala bayi tampak
lemas, tejatuh atau menunduk kita perlu memeriksakan kondisi anak tersebut.
1. Menumpu badan pada kaki (1,2 bulan – 4 bulan 3 minggu)

Untuk mengetahui apakah bayi sudah bisa menumpu badan pada kaki atau belum dapat
dilakukan dengan dengan posisikan bayi dalam keadaan tengkurap, kemudian perhatikan apakah
bayi terlihat bertumpu pada kakinya atau tidak.

1. Dada terangkat bertumpu pada lengan (2,5 bulan- mendekati 5 bulan)

Untuk mengetahui apakah bayi sudah bisa melakukan gerakan seperti ini atau belum dapat
dilakukan dengan telungkupkan tubuh bayi tersebut, kemudian perhatikan kemampuannya
mengangkat lengan dan dada, hingga posisi lengannya tegak. Untuk bisa bertumpu pada
tangannya, ulurkan mainan yang bersuara atau coba panggil namanya. Hingga dia mencoba
melihat kearah suara dan mengangkat kepalanya.

1. Tengkurap sendiri (1 bulan 3 minggu – 5,5 bulan)

Agar anak pada usia tersebut dapat melakukan gerakan seperti ini maka jangan sering
menggendong bayi atau menaruhnya di ayunan karena anak tak akan punya kesempatan belajar
tengkurap. Sebaiknya taruh ditempat tidur dengan posisi telentang. Kemudian sedikit demi
sedikit bantu ia membalikan posisi tubuhnya.

1. Ditarik untuk duduk kepala tegak (2bulan 3 minggu – 6 bulan )

Agar anak pada usia tersebut dapat melakukan gerakan seperti ini maka tidurkan anak pada
posisi terlentang lalu tarik perlahan kedua lengannya. Perhatikan apakah kepalannya sudah dapat
mengikuti tubuh untuk tegak atau tidak, jika kepalanya tetap lunglai besar kemungkinan ada
kelainan yang umumnya terjadi di saraf pusat.

1. Duduk tanpa pegangan ( 5 bulan 1 minggu – 7 bulan)

Bila sudah ditarik kedua tangannya kepala bayi bisa tegak , coba lepaskan kedua tangannya
secara perlahan agar dia bisa duduk sendiri.[6]
1. Menjangkau, mencekam, memasukkan benda ke mulut, mengenal benda dengan
menggunakan jempol dan satu jari, memindahkan benda dari tangannya,  menjatuhkan
benda dan memungutnya kembali (usia 6 – 12 bulan).
2. Memasukkan benda kedalam lubang, mengambil alat permainan dari lantai tanpa jatuh,
membuka-buka lembaran, mencoret-coret, menarik, memutar, mendorong benda-benda,
melempar-lempar, menggambar dengan gerakan tangan menyeluruh, menggeser tangan,
membuat garis besar (usia 13 – 24 bulan / 2 tahun).
3. Mengatur/merangkai benda-benda, membalik halaman buku satu persatu, memegang alat
(tulis/gambar), menggunakan satu tangan secara tetap dalam hampir semua kegiatan
(kanan & kiri), meniru garis lingkaran, lurus dan berdiri tegak lurus, meremas-remas
lilin/tanah liat, melukis bentuk-bentuk (usia 25 – 36 bulan / 3 tahun).
4. Membuat menara dari 9 balok kecil, meniru bentuk-bentuk membuat lingkaran,
menggaris-garis, membuat silang, segi empat, meniru tulisan, membuat bentuk-bentuk
( usia 36 – 48 bulan / 4 tahun).
5. Menggunting kertas dengan mengikuti garis tanpa terputus, menggambar garis silang,
segi empat.[7]

Perkembangan tingkah laku motorik : meraih


+ 16 minggu : Belum ada kontak sesungguhnya dengan obyek. Anak melihat tetapi                                  
belum akan memegangnya.
+  20 minggu : Memegang secara visual terarah. Anak dapat menyentuh bendanya,
mencoba memegangnya, tetapi belum dapat menggenggamnya dengan baik.
+ 28 minggu : Telapak tangan ikut memegang peranan.
+ 36 minggu : Jari telunjuk mulai memegang peranan.
+ 52 minggu : Koordinasi antara ibu jari dan jari telunjuk. Juga jari – jari yang lain
Dipakai secara efektif.
+ 1 bulan      : Akan memandang benda sesuatu tapi ia tidak akan memegangnya.
+ 2 1/2 bulan: Akan memukulnya.
+  4 bulan     : Ia mencoba menyentuhnya.
+ 5 bulan      : Mencoba memegang/ meraihnya.,
Kemampuan ini tergantung baik pada pemasakan fungsi – fungsi anak dari dalam
Maupun dari pengaruh – pengaruh keliling.
            Perkembangan tingkah laku motorik : bahasa
Dasar psikomotorik tingkah laku bahasa ada pada tahun pertama. Mulai kurang lebih 6 minggu
anak mulai meraban (mengoceh). Meraban ini dapat dipandang sebagai permulaan bahasa dan
pada sekitar tahun pertama anak mulai mengucapkan kata – kata pertama. Pada bagian kedua,
tahun tertama anak sudah bisa mengadakan semacam dialog dengan dirinya sendiri. Dalam
hubungan ini penting bagaimana orang – orang disekeliling anak mengadakan reaksi terhadap
pernyataan perasaan anak ini. Hal ini sangat penting bagi perkembangan vokalisasi dan
sosialisasi anak.[8]
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
2. Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang
kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses
kematangan.
3. Pola pertumbuhan fisik bayi laki – laki maupun perempuan adalah sama. Namun didalam
kelompok seks terdapat perbedaan yang menonjol. Selama tahun pertama terdapat sedikit
perbedaan dalam tinggi dan berat tubuh antara bayi kulit hitam dan bayi kulit putih dari
tingkat ekonomi yang sama. Perbedaan mulai tampak dalam tahun kedua.
4. Perkembangan motorik meliputi motorik kasar dan motorik halus. Motorik kasar
merupakan gerakan otot – otot besar. Yakni gerakan gerakan yang dihasilkan otot – otot
besar seperti otot tungkai dan lengan. Gerakan motorik halus adalah gerakan yang
menggunakan otot – otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi
oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih.
DAFTAR PUSTAKA
Rahayu,Siti,dkk.2006. Psikologi Perkembangan.Yogyakarta : UGM Gajah Mada University
Press.
B.hurlock,Elizabeth.1980. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.
http://moslemners.blogspot.com/2013/04/kemampuan-motorik-kecerdasa-sosial-dan.html.
http://dian044.blogspot.com/2012/05/karya-tulis-ilmiah-stimulasi-anak-usia.html
http://pendidikan-perawat-solo.blogspot.com/2012/07/perkembangan-anak-usia-0-5-tahun.html
[1] http://dian044.blogspot.com/2012/05/karya-tulis-ilmiah-stimulasi-anak-usia.html
[2] Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan, 1980 hal. 78-80
[3] Siti Rahayu dkk, Psikologi Perkembangan, 2006 hal. 84
[4] http://pendidikan-perawat-solo.blogspot.com/2012/07/perkembangan-anak-usia-0-5-
tahun.html
[5] http://moslemners.blogspot.com/2013/04/kemampuan-motorik-kecerdasa-sosial-dan.html
[6] Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan, 1980 hal.81.
[7] http://moslemners.blogspot.com/2013/04/kemampuan-motorik-kecerdasa-sosial-dan.html
[8] Siti Rahayu dkk, Psikologi Perkembangan, 2006 hal. 92.

Anda mungkin juga menyukai