Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS KUALITAS AIR

Dosen pembimbing : Ihsan Murdani,.SKM.,M.Kes

Disusun Oleh :

Kelompok 2

Ifda Ruhana

Riza Ulfika

Fitri Rahma Yunita

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH

TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat, taufik serta hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah Analisis Air,Kimia Analisis Dasar
ini. Penyusunan makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kimia Analisis Dasar
di Politeknik Negeri Sriwijaya. Selain itu tujuan penyusunan makalah ini juga untuk menambah
wawasan tentang Kimia Analisis Dasar tentang analisis air.

Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran
dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Dalam
penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini dengan baik.

penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………… 1
DAFTAR ISI ………………………….……………..……………..……….…………………….2

BAB I PENAHULUAN……………………………………………………………....………….. 3
1.1 Latar Belakang……………………………………..…………………………....................... 3
1.2 Rumusan Masalah………….…………………...…………………………………..……….. 3
1.3 Tujuan ……..…………………………………,……….……………………………….…..... 3

BAB.II.PEMBAHASAN………….………………………………….………………………….4
2.1 Analisis Sifat Fisik Air…………………..………………………………………………4
2.2Analisis.Sifat.Kimia.Air………………………………………………..………………...... 4
2.2 Analisis Mikrobiologi ……………………………………….………………………………5

BAB.III.PENUTUP………………………………………………………………………………6
3.1.Kesimpulan…………………………………………………………………………………..6
3.2 Daftar Pustaka……………………………………………………………………………… 7
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air merupakan bahan yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan fungsinya bagi
kehidupan tidak pernah dapat digantikan oleh senyawa lain. Air bersih dan air murni merupakan
bahan yang sangat penting juga langka dengan semakin majunya iptek, masyarakat dan
peradaban industri. Sebaliknya berkat perkembangan iptek, mutu air pun secara bertahap dapat
diperbaiki. Untuk mendapatkan air yang berkualitas maka dilakukan pengolahan secara fisika,
kimia, dan biologi. Untuk menentukan kualitas air maka dilakukan analisis air baik untuk fisika,
kimia dan biologi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu analisis sifat fisik dari air?


2. Apa itu analisis sifat kimia dari air?
3. Apa itu tes mikrobiologi dari air?

1.3 Tujuan

1. Menjelaskan analisis sifat fisik dari air


2. Menjelaskan analisis sifat kimia dari air
3. Menjelaskan tes mikrobiologi dari air
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Analisis Sifat Fisik Air

a. Suhu

Suhu air ialah derajat panas air yang dinyatakan dalam satuan panas derajat celcius (0C). Suhu
air ditentukan dengan menggunakan dengan menggunakan termometer atau termistor.

b. Warna

Warna ialah warna nyata dari air yang dapat disebabkan oleh adanya ion metal (besi dan
mangan), humus, plankton, tumbuhan air dan limbah industri, yang tidak menggunakan zat
warna tertentu setelah dihilangkan kekeruhannya, yang dinyatakan dalam suatuan warna skala
Pt-Co.

c. Kekeruhan

Kekeruhan ialah optik dari suatu larutan, yang menyebabkan cahay yang melaluinya
terabsorbsi dan terbias dihitung dalam satuan mg/L SiO2 Air dikatakan keruh bila mengandung
material yang nampak membentuk suspensi. Kekeruhan dapat disebabkann oleh alga yang mati
maupun yang hidup atau oleh organisme lain, yang kebanyakan penyebabnya bersama-sama
dengan lumpur dan tanah liat. Kekeruhan dinyatakan dalam satuan Turbidity Unit (tu) dan
diukur dengan membandingkan secara nefelometri air sample dengan larutan standar formazin.
Pada nephelometri dan turbidimetri, sumber cahaya diproyeksikan melalui sample cairan yang
disimpan dalam wadah sampel transparan. Umumnya, nephelometri menggunakan sumber
cahaya yang memiliki panjang gelombang relatif singkat (misalnya, 500 nm-800 nm) dan efektif
digunakan untuk mendeteksi partikel dengan ukuran sangat kecil. Sedangkan, turbidimetri
umumnya menggunakan sumber cahay yang memiliki panjang gelombang lebih panjang
(misalnya, 800 nm – 1100 nm) dan efektif digunakan untuk mendeteksi partikel dengan ukuran
yang lebih besar. Jika seberkas cahaya dilewatkan melalui sample kekeruhan, intensitasnya
dikurangi dengan hamuran, dan jumlah cahaya yang tersebar tergantung pada konsentrasi dan
distribusi ukuran partikel. Dalam nephelometri intensitas cahaya yang tersebar diukur, sedangkan
dalam turbidimetri, intensitas cahaya yang ditransmisikan melalui sample diukur

d. .Kejernihan

Kejernihan ialah dalamnya lapisan air yang dapat ditembus oleh sinar matahari yang
dinyatakan dalam satuan cm. Uji ini dilakukan dengan mengukur jarak antara permukaan air
dengan benda (keping secchi) yang masih terlihat oleh mata dan pada saat cahaya matahari
cukup. Keping Secchi (Secchi-disk), yaitu sebuah keping bulat dengan garis tengah 20 cm yang
terbuat dari seng dan dicat putih atau hitam-putih yang diberi pemberat. Alat tersebut diturunkan
ke dalam air sampai tidak tampak, kedalamannya diukur, kemudian diturunkan lebih dalam lagi.
Selanjutnya keping tersebut diangkat kembali dan apabila keping hampir tampak lagi, maka
kedalamannya diukur lagi. Harga rata-rata kedua pengukuran diambil sebagai kecerahan keping
secchi dengan satuan sentimeter (cm).

e. Residu Total

Residu yang tersisa setelah penguapan contoh dan dilanjutkan dengan pengeringan pada suhu
tertentu secara merata dan dinyatakan dalam satuan mg/L. Pemeriksaan residu total KIMIA
ANALISIS DASAR dilakukan dengan cara menimbang berat contoh yang telah dikeringkan
pada suhu 103-1050C hingga diperoleh berat tetap.

f. Residu Tersuspensi

Residu Tersuspensi yaitu zat padat dalam air yang tertahan pada penyaring dengan kertas
saring yang berpori sebesar 0,45μm dan dikeringkan pada suhu tertentu secara merata yang
dinyatakan dalam satuan mg/L. Pemeriksaan residu tersuspensi dilakukan dengan cara
menimbang berat residu didalam contoh yang tertahan pada kertas saring yang berpori 103-
1050C hingga diperoleh berat tetap.

g. Residu Terlarut

Residu Terlarut yaitu zat padat yang dapat lolos melalui saringan yang berpori sebesar 0,45μm
dan dikeringkan pada suhu tertentu secara merata dan dinyatakan dalam satuanmg/L.
Pemeriksaan residu terlarut dilakukan dengan cara menimbang berat residu yang lolos melalui
kertas saring yang berpori < 45μm dan telah dikeringkan pada suhu103-1050C.

h. Derajat Keasaman (pH)

Derajat Keasaman (pH) yaitu logaritma negatif dari aktivitas ion hydrogen dalam suatu
larutan. Aktivitas ion hydrogen dalam air diukur secara potensiometri dengan elektroda gelas.
Elektroda ini akan menghasilkan perubahan tegangan yang disebabkan oleh aktivitas ion
hidrogen sebesar 59,1 mv/pH unit pada suhu 250C.

i. Daya Hantar Listrik (DHL)/Konduktivitas

Daya Hantar Listrik (DHL)/Konduktivitas yaitu kemampuan dari larutan yang menghantarkan
arus listrik yang dinyatakan dalamμmho/cm, kemampuan tersebut tergantung pada kadar zat
terlarut yang mengion didalam air, pergerakan ion, valensi dan suhu. DHL diukur dengan
elektroda konduktometer dengan menggunakan larutan KCL sebagai larutan baku pada suhu
250C.
2.2 Analisis Sifat Kimia Air
a. Salinitas/Keragaman

Salinitas/Keragaman merupakan residu terlarut dalam air, apabila semua bromida dan iodida
dianggap sebagai khlorida. Pada penentuan ini digunakan metodeargentometriatau galinometri
Salinometri merupakan cara mengukur salinitas dengan alat salinometer.Salinometer adalah alat
untuk mengukur salinitas dengan cara mengukur kepadatan dari air yang akan dihitung
salinitasnya. Bekerjanya berdasarkan daya hantar listrik,semakin besar salinitas semakin Besar
pula daya hantar listriknya. Cara menggunakan salinometer adalah sebagai berikut: 1. Ambil
gelas ukur yang panjang, isi dengan air sampel yang akan diukur salinitasnya 2. Salinitas akan
terbaca pada skalanya

b. Klorositas

Klorositas yaitu kadar klor dalam satuan g/L yang digunakan pada perhitungan salinitas.
Perhitungannya sama dengan salinitas.

c. Kesadahan

Kesadahan total yaitu jumlah ion-ion Ca2+ dan Mg2+yang dapat ditentukan melalui titrasi
dengan EDTA sebagai titran dan menggunkan indikator Eriochrome Black T.

d. Alkalinitas

Alkalinitas merupakan kapasitas air untuk menetralkan tambahan asam tanpa penurunan nilai
pH larutan. Sama halnyadengan buffer, alkalinitas merupakan pertahanan air terhadap
pengasaman. Alkaliniti adalah hasil reaksi-reaksi terpisah dalam larutan hingga merupakan
sebuah analisa makro yang menggabungkan beberapa reaksi. Alkalinitas dalam air disebabkan
oleh ion-ion karbonat, bikarbonat, hidroksida, borat, silikat, dan lain-lain. Alkalinitas dapat
ditentukan dengan titrasi asam-basa yaitu dengan mentitrasi sample air dengan asam-asam kuat
yaitu asam sulfat dan asam klorida.

e. Fe (Besi)

Besi adalah salah satu elemen yang selalu dapat ditemui pada hampir semua badan air, besi
yang ada didalam air dapat bersifat :

Terlarut sebagai Fe2+dan F3+Tersuspensi sebagai kolodial (diameter < μm) atau lebih besar,
seperti Fe2O3 FeO, FeOOH, Fe(OH) 3 dan sebagainya.
Tergabung dengan zat organis atau padat yang inorganic (seperti tanah liat). Pada air
permukaan jarang ditemui kadar Fe lebih besar 1 mg/L, tetapi didalam air tanah kadar Fe dapat
jauh lebih tinggi. Konsentrasi Fe yang tinggi dapat menodai pakaian dan peralatan dapur.
Penentuan kadar besi di air dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan spektrofotometer.
Psrinsip kerja spektrofotometer adalah bila cahaya (monokromatik maupun campuran) jatuh
pada suatu medium homogen, sebagian dari sinar masuk akan dipantulkan, sebagian diserap
dalam medium itu, dan sisanya diteruskan. Nilai yang keluar dari cahaya yang diteruskan
dinyatakan dalam nilai absorbansi karena memiliki hubungan dengan konsentrasi sample. Studi
spektrofotometri dianggap sebagai perluasan suatu pemeriksaan visual yang lebih mendalam dari
absorbsi energi. Hukum beer menyatakan

“absorbansi cahaya berbanding lurus dengan konsentrasi dan ketebalan bahan/medium”

 Nitrogen; Amoniak

Nitrogen dapat ditemui hampir disetiap badan air dalam bermacam-macam bentuk seperti :
NH3.N2,NO2-, NO3-

. Biasanya senyawa-senyawa nitrogen tersebut adalah senyawa terlarut. Analisa Kjedahl


merupakan analisa untuk nitrogen Kjedahl yaitu jumlah N-organis dan N-amoniak bebas.
Analisa Kjedahl pada umumnya dilaksanakan pada sample air yang diduga mengandung zat
organis seperti air buangan penduduk, industri, dan air sungai (tidak pada air sumur dan air
PAM). Selain analisa Kjedahl nitrogen, amoniak dapat dianalisa dengan cara Nessler, cara
titriimetris dan cara elektroda khusus. Prinsip analisa nitrogen-amoniak dapat ditentukan dengan
atau tanpa didahului oleh suatu pengolahan pendahuluan (destilasi). Bila destilasi tidak
dilakukan, maka amoniak ditentukan langsung dengan analisa Nessler atau melalui titrasi yang
akan diuraikan. Destilasi tidak dilakukan bila sample cukup jernih, keadaan ini terdapat pada air
PAM, air sungai jernih, air sumur jernih dan

 efluen system

pengolahan air buangan yang jernih. Namun analisa ini tidak terlepas dari gangguan warna dan
kekeruhan yang hanya dapat dihilangkan dengan pengolahan pendahuluan yaitu destilasi,
destilasi perlu dilakukan pada sample air buangan penduduk, air buangan industri, air sungai
keruh dan air yang mengandung warna. Pada proses destilasi, hasil destilasi yang mengandung
amoniak ditampung oleh larutan absorben asam borat yang mengikat amoniak tersebut. Amoniak
kemudian ditentukan dengan Nessler atau melalui titrasi dengan standard asam sulfat dan
indikator campuran. Pemilihan metoda berdasarkan perkiraan kadar amoniak dalam sample.
KIMIA ANALISIS DASAR

2.3 Analisa Mikrobiologi

Hampir disetiap badan air, baik air alam maupun air buangan terdapat bakteri-bakteri. kecuali
pada air tanah yang telah tersaring oleh lapisan giologis tanah, sehingga semua bakteri pada
umumnya berukuran 0,5 sampai 3 μm akan tertahan. Air yang telah disuling cukup lama atau air
yang telah melalui proses desinfeksi secara teratur, juga bebas akan bakteri yang berbahaya. Tes
mikrobiologi adalah tes untuk mendeteksi adanya sejenis bakteri dan sekaligus menaksir
konsentrasinya. Ada tiga metoda yang tersedia yaitu : standar plate count (SPC)< metoda dengan
tabung fermentasi/metoda most probable number dan metoda penyaringan pada membran. jenis
bakteri yang dianalisis adalah bakteri total, E. Coli (coli tinja), Coli total.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari uraian materi dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. pengolahan air dapat dilakukan dengan cara pengolahan secara fisik, kimia dan biologi.
Dan adapun untuk analisis kualitas air dapat dilakukan analisis secara fisik, kimia dan
biologi.
2. Penentuan kualitas air secara fisik ialah berupa suhu, warna, kekeruhan, kejernihan,
residu total, residu tersuspensi, residu terlarut, derajat keasaman, dan konduktivitas.
3. Analisa kualitas air secara kimia berupa salinitas, klorosis, kesadahan, alkalinitas,
penentuan besi, nitrogen, amoniak, nitrat, nitrit, fosfat, COD dan BOD.
4. Analisa kualitas air secara mikrobiologi yakni dengan metode Standar Plate Count (SPC),
metoda dengan tabung fermentasi atau metoda most probable, dan metode penyaringan
pada membrane
DAFTAR PUSTAKA

https://www.tneutron.net/blog/tingkat-kecerahan-dan-kedalaman-air/
http://tutut-hardiyanti.blogspot.co.id/2012/05/nephelometric-turbidity-unit-ntu.html
http://docplayer.me/4165450-Turbidimetri-og-nefelometri-olav-klingenberg-overlege-dr-med-
avdeling-for-medisinsk-biokjemi-ous-rikshospitalet.html
http://rahayu-putrysantoso.blogspot.co.id/2012/03/alat-pengukur-salinitas-tekanandan-suhu.html
http://putrakalimas.blogspot.co.id/2011/06/analisa-nitrogen-amoniak.html
https://duniahermanto.wordpress.com/2013/06/23/penentuan-kadar-nh3-dalam-urin-menurut-
cara-nessler/

Anda mungkin juga menyukai