Anda di halaman 1dari 19

M.A.

: Surveilans Kesehatan Masyarakat


Dosen: Susy Sriwahyuni, SKM.,M.Si
Sejarah
Perkembangan
Surveilans
Epidemiologi

Lesson 2
Sebelum Abad ke 17

Bubonic Plague
(tahun 1200 an)

Pemerintah di Eropa bertanggung jawab terhadap


Perlindungan dan pelayanan kesehatan masyarakatnya

Permulaan Peraturan Sanitasi


Abad ke 17
Peningkatan stabilitas pemerintahan

Dikembangkan klasifikasi penyakit

Dikembangkan metode pengukuran

von Leibnitz melakukan analisis angka-


angka kematian(1680)

John Graunt mengembangkan dasar-


dasar kesmas(1680s-90s)
Abad ke 18
Achenwall memperkenalkan
“statistics” (1740’s)

Rhode Island (AS) meluluskan


pertama ahli hukum kesehatan
(1741)

Frank mengembangkan kedokteran


kepolisian di Jerman (1766)
Abad ke 19
William Farr
memperkenalkan konsep
moderen surveillance
Lamuel Shattuck memperkenalkan surveillance
kedalam konsep kedokteran pencegahan

DPR AS mensyahkan sistem


surveilans kesmas

Itali, Inggris, dan A.S.


memulai sistem pelaporan
penyakit infeksi
20th Century
notifikasi penyakit di AS
yaitu cholera, smallpox, Survey kesehatan pertama
T.B. (1901) Di AS (1935)

A.S. membuat sistem pelaporan


penyakit polio (1916)
Ada lembaga Nasional
untuk mempublikasikan
A.S. membuat sistem pelaporan
vital Statistics per
Penyakit influenza (1918-1919) minggu (1949)

seluruh A.S. memulai


sistem pelaporan MMWR transfers to
morbidity (1925) CDC (1961)
Implementasi:
Bagaimana cara
Melaksanakan-
nya?
Penilaian hasil
Intervensi:
Apakah jalan?

Identifisi faktor
risiko:
Apa kasusnya?

Surveillance:
Apa masalahnya?

Masalah Respon
Tujuan Epidemiologi

• mengukur besarnya masalah kesehatan dan mempelajari


riwayat alamiah penyakit
• identifikasi etiologi penyakit
• menghasilkan informasi yang akan digunakan untuk
perencanaan, monitoring, dan evaluasi program
kesehatan
Strategi Epidemiologi

• Penelitian Epidemiologi

• Surveilans Epidemiologi
Surveilans adalah kegiatan pengumpulan,
pengolahan, analisis, dan interpretasi data
secara sistematis dan terus menerus,
sehingga dihasilkan informasi. Informasi
kemudian di desiminasi (disebar luaskan)
kepada pihak2 yang berkepentingan,
sehingga dapat digunakan untuk antara lain:
- identifikasi, investigasi dan control wabah
- identifikasi populasi yang berisiko
- menetapkan prioritas.
- evaluasi hasil kegiatan program, dengan melihat
angka incidence dan prevalence.
- memantau trend penyakit
 Menilai status kesehatan
 Menentukan prioritas
 Memantau dan menilai jalannya

program2 kesehatan
 Melakukan penelitian
 Identifikasi masalah kesehatan
Page
12 of
Lesson 1 19
Surveillance is a cyclical process

Health Care System Public Health Authority

Reporting
Event Data
Capture

Real world! … Analysis &


expected Interpretation
changes

Dissemination
Intervention Information
Informasi untuk Aksi
Understand the problem

Transmission Environment
Exposure
Vector
Direct

Source of
infection

Infection

Disease

Recovery Reservoir
Death
Disability
Understand the problem

Transmission Environment
Exposure
Vector
Direct

Source of
infection

Infection Outcome:
Infectious
disease
surveillance
Disease

Recovery Reservoir
Death
Disability
Understand the problem

Transmission Environment
Exposure
r e: Vector
os u
Ex p u ral
a vio ce Direct
h
be eillan
v
sur
Source of
infection

Infection

Disease

Recovery Reservoir
Death
Disability
Understand the problem

Transmission Environment
Exposure
Vector
Direct

Source of
Hazard : infection
Surveillance
of animal
Infection reservoir,
vector
population,
food
Disease contamination

Recovery Reservoir
Death
Disability
 Estimasi besarnya masalah kesehatan
 mendapatkan distribusi penyakit menurut tempat
 Mempelajari riwayat alamiah penyakit
 Mendeteksi adanya wabah
 menyusun hipotesis, mendorong untuk melakukan
penelitian
 Mengontrol indikator ukuran kesehatan
 Memantau perubahan dari agent infeksius
 Mendeteksi perubahan dalam praktek kesmas
 Menyusun perencanaan

Anda mungkin juga menyukai