Anda di halaman 1dari 2

NAMA : Ifda Ruhana

NIM : 1905902010078
MK : Epidemiologi

Virus Ebola

Virus ebola adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dan dapat berakibat fatal jika
tidak segera ditangani. Penyakit ini pertama kali ditemukan di Afrika pada 1976. Virus Ebola
sendiri awalnya hidup pada tubuh hewan, kemudian menjangkiti manusia melalui darah
hewan yang sudah terkontaminasi virus.

 Gejala Ebola

Gejala yang ditimbulkan virus Ebola umumnya dirasakan pengidap dalam 5-10 hari setelah
terinfeksi. Beberapa gejalanya, antara lain:

 Demam.
 Nyeri kepala yang berat.
 Menggigil.
 Lemah.
 Mual dan muntah.
 Diare yang dapat disertai darah.
 Mata merah.
 Ruam pada kulit.
 Nyeri dada.
 Batuk.
 Penurunan berat badan.
 Perdarahan dari mata, telinga, hidung, dan anus.

Penyebab Ebola

Penyakit ini disebabkan oleh virus Ebola yang awalnya ditemukan pada hewan, seperti
monyet, simpanse, dan primata lainnya. Virus Ebola disebarkan melalui kontak langsung
darah atau cairan tubuh pengidap seperti urine, tinja, air liur, serta air mani, dengan hidung,
mata, mulut, atau luka terbuka pada orang sehat.

Faktor Risiko Ebola

Beberapa faktor risiko Ebola, antara lain:

 Berkunjung ke negara-negara di Afrika.


 Penelitian dengan menggunakan hewan percobaan.
 Petugas kesehatan yang kontak dengan pengidap.
 Petugas kamar jenazah yang mengurus jasad pengidap.
 

Diagnosis Ebola

Ebola lebih sulit didiagnosis karena tanda dan gejala awalnya terkadang menyerupai malaria
atau tifoid. Dokter akan mendiagnosis Ebola dengan melakukan wawancara medis,
pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang di laboratorium untuk mengidentifikasi
virus.

Pengobatan Ebola

Hingga saat ini, belum ditemukan pengobatan untuk menyembuhkan Ebola. Pengobatan yang
diberikan hanya bertujuan untuk mendukung kekebalan tubuh pengidap dalam memerangi
virus. Beberapa langkah penanganan Ebola, antara lain:

 Pengidap Ebola wajib dirawat di ruang rawat intensif yang terisolasi.


 Terapi oksigen untuk mempertahankan kadar oksigen darah yang optimal.
 Terapi cairan infus dan elektrolit untuk mencegah dehidrasi serta gangguan
keseimbangan elektrolit.
 Terapi untuk mengatasi infeksi sekunder yang dapat terjadi.
 Transfusi darah jika terdapat perdarahan. 

Pencegahan Ebola

Pencegahan terpenting adalah dengan mencegah penularan virus Ebola, salah satunya adalah
dengan tidak bepergian ke negara-negara di Afrika saat Ebola sedang mewabah.

Anda mungkin juga menyukai