Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH ANALISIS AIR

KIMIA ANALISIS DASAR

Disusun oleh :
1. Amalia Puspisari
2. Dea Ayu Tri Rizki
3. M. Taufik Hidayat

Instruktur : Meilianti,S.T.,M.T.

Kelas : 1KD

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


Program Studi D-III Teknik Kimia
Tahun Akademik 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami persembahkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Kimia Analisis Dasar yang berjudul

“Analisis Air“ tepat pada waktu yang telah di tentukan .

Tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada Ibu Meilianti,S.T.,M.T. selaku dosen

mata kuliah Kimia Analisis Dasar yang telah membimbing kami menyelesaikan tugas ini.

Mohon maaf jika terdapat kesalahan yang tidak disengaja. Penyusun berharap, makalah

kesetimbangan kimia ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis.

Palembang, 18 Oktober 2020

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Judul ……………………………………………………………………..

Kata Pengantar……………………………………………………………………..

Daftar Isi………………………………………………..........................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang …………………………………………………………………

1.2 Tujuan ………………………………………………………………………….

BAB II ISI

2.1 Pengertian analisis air ………………………………………………………….

2.2 Istilah dalam kimia……………………………………………………………..

2.3 Analisis sifat fisik air ………………………………………………………….

2.4 analisis sifat kimia air …………………………………………………………

BAB III PENUTUP

3.1 kesimpulan …………………………………………………………………….

3.2 saran …………………………………………………………………………..

DAFTAR ISI……………………………………………………………………….
BAB I

1.1 Latar Belakang

Air merupakan bahan yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan fungsinya
bagikehidupan tidak pernah dapat digantikan oleh senyawa lain. Air bersih dan air
murnimerupakan bahan yang sangat penting juga langka dengan semakin majunya
iptek,masyarakat dan peradaban industri. Sebaliknya berkat perkembangan iptek, mutu air
punsecara bertahap dapat diperbaiki.Untuk mendapatkan air yang berkualitas maka dilakukan
pengolahan secara fisika, kimia,dan biologi. Untuk menentukan kualitas air maka dilakukan
analisis air baik untuk fisika,kimia dan biologi

1.2 Tujuan
 menjelaskan analisis fisik dari kimia
 menjelaskan analisis sifat kimia dari air
BAB II

ISI

2.1 Pengertian analisis air


Air merupakan senyawa yg mempunyai rumus molekul H2O. Dalam molekul tsb. Atom
Oksigen berikatan dgn 2 atom Hidrogen dgn ikatan kovalen. Sumber air yg dpt dimanfaatkan
bagi kehidupan manusia dpt dibedakan mjd 3 golongan :

a. Air Angkasa
Mrpkn air yang berasal dr. Atmosfir yaitu hujan, embun, salju. Umumnya kualitas cukup baik,
tetapi air angkasa tsb. Dpt mengakibatkan kerusakan pd logam yaitu timbulnya karat. Karena
cenderung asam dengan kandungan nitrat, Sulfat, dan karbonat yang tinggi.
b. Air Permukaan
Mrpkn air yg berada dipermukaan, umumnya sumber air permukaan mrpkan air yg kurang baik
utk langsung dikonsumsioleh manusiam krn ituperlu ada pengolahan. Misal : PDAM
c. Air Tanah
Mrpkan air yang sebagian terbentuk dari air hujan yg jatuh dipermukaan bumi dan sebagian
meresap kedlm tanah.
Sebagai sumber air, tdpt dlm berbagai bentuk yaitu : mata air dan sumur (sumur gali dan bor).
Air tanah memiliki kelebihan yaitu :...

Ketiga sumber air tersebut tdk berdiri sendiri tetapi saling berhubungan dlm suatu siklus yang
disebut daur Hidrologi. Siklus air diartikan sbg pergerakan yg dialami oleh air yang terdiri dari
berbagai peristiwa :
- Evaporasi (penguapan air)
- Kondensasi (Pembentukan awan)
- Presipitasi (jatuhnya air ke bumi)
- Aliran air pd permukaan bumi dan didlm tanah.
Jadi siklus hidrologi adalah akibat panas, awan mendung, daya berat, air hujan jatuh ke bumi, air
dimanfaatkan.
2.2  Istilah dalam kimia air
- Air baku yaitu air dari badan air yg diolah menjadi air minum dgn cara koagulasi,
pengendapan, penyaringan dan penyucihamaan.
- Badan air yaitu tempat dan wadah diatas permukaan daratan yg berisi dan menghasilkan
air yaitu rawa, danau, sungai, waduk.
- Baku mutu air yaitu batas kadar zat atau bahan pencemar yg terdpt dlm air utk tetap
berfungsi sesuai dgn golongan peruntukannnya.
- Air minum yaitu air yang tidak melalui proses pengolahan air yang bisa langsung
dikonsumsi. Digunakan tanpa melalui proses pengolahan dgn memenuhi syarat fisika.
Kimia, radioaktif dan mikrobiologi.
- Air bersih yaitu air yang harus melalui pengolahan untuk dapat dikonsumsi.
Sesuai PP No.20 tahun 1990 sesaui dgn peruntukannya air dapat digolongkan mjd :
1). Golongan A yaitu air yang dpt digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa
melalui pengolahan.
2). Golongan B yaitu air yang bisa digunakan sbg bahan baku air minum
3). Golongan C yaitu air yang diperuntukkan untuk keperluan industri dan peternakan
4). Golongan D yaitu air yang diperuntukkan untuk pertanian dan PLTA.

Penentuan standart kualitas air minum berdasarkan pertimbangan :


1. Bahan-bahan beracun yg bila kadarnya dlm air melebihi batas akan membahayakan
kesehatan misalnya : Timbal, Selenium, Arsen, Kromium, Sianida, Kadmium dan Air
raksa.
2. Bahan-bahan kimia spesifik yg dpt mempengaruhi kesehatan jika kadarnya dlm air
melebihi batas akan merugikan kesehatan misalnya : Fluorida, Nitrat.
3. Bahan kimia / sifat fisik yg mempengaruhi air minum yaitu : Mn, Pb, Zn, Ca, Mg,
SO4, Cl dan Fenol.
4. Bahan kimia yg mrpkn petunjuk adanya pencemaran yaitu Zat organik, BOD, COD,
NO2, fosfat.

2.3 Analisis Sifat Fisik Air


a. suhu

Suhu air ialah derajat panas air yang dinyatakan dalam satuan panas derajat celcius(0C).
Suhu air ditentukan dengan menggunakan dengan menggunakan termometer atau termistor.

b. warna

Warna ialah warna nyata dari air yang dapat disebabkan oleh adanya ion metal (besidan
mangan), humus, plankton, tumbuhan air dan limbah industri, yang tidak menggunakanzat warna
tertentu setelah dihilangkan kekeruhannya, yang dinyatakan dalam suatuan warnaskala Pt-Co.
c. kekeruhan

Kekeruhan ialah optik dari suatu larutan, yang menyebabkan cahaya yang melaluinya
terabsorbsi dan terbias dihitung dalam satuan mg/L SiO2. Air dikatakan keruh bilamengandung
material yang nampak membentuk suspensi. Kekeruhan dapat disebabkann olehalga yang mati
maupun yang hidup atau oleh organisme lain, yang kebanyakan penyebabnya bersama-
sama dengan lumpur dan tanah liat. Kekeruhan dinyatakan dalam satuan Turbidity Unit (tu) dan
diukur dengan membandingkan secara nefelometri air sample dengan larutanstandar formazin.

Pada nephelometri dan turbidimetri, sumber cahaya diproyeksikan melalui sample cairan
yang disimpan dalam wadah sampel transparan. Umumnya, nephelometri menggunakan sumber
cahaya yang memiliki panjang gelombang relatif singkat (misalnya,500 nm-800 nm) dan efektif
digunakan untuk mendeteksi partikel dengan ukuran sangat kecil. Sedangkan, turbidimetri
umumnya menggunakan sumber cahaya yang memiliki panjang gelombang lebih panjang
(misalnya, 800 nm – 1100 nm) dan efektif digunakan untuk mendeteksi partikel dengan ukuran
yang lebih besar.

Jika seberkas cahaya dilewatkan melalui sample kekeruhan, intensitasnya dikurangi


dengan hamuran, dan jumlah cahaya yang tersebar tergantung pada konsentrasi dan distribusi
ukuran partikel. Dalam nephelometri intensitas cahaya yang tersebar diukur, sedangkan dalam
turbidimetri, intensitas cahaya yang ditransmisikan melalui sample diukur.

Gambar 1.1 prinsip kerja nephelometri dan turbidimetri

d. kejernihan
kejernihan ialah dalamnya lapisan air yang dapat ditembus oleh sinar matahari yang
dinyatakan dalam satuan cm. Uji ini dilakukan dengan mengukur jarak antara permukaan air
dengan benda (keping secchi) yang masih terlihat oleh mata dan pada saat cahaya matahari
cukup.Keping Secchi (Secchi-disk), yaitu sebuah keping bulat dengan garis tengah 20 cm yang
terbuat dari seng dan dicat putih atau hitam-putih yang diberi pemberat. Alat tersebut diturunkan
ke dalam air sampai tidak tampak, kedalamannya diukur, kemudian diturunkan lebih dalam lagi.
Selanjutnya keping tersebut diangkat kembali dan apabila keping hampir tampak lagi, maka
kedalamannya diukur lagi. Harga rata-rata kedua pengukuran diambil sebagai kecerahan keping
secchi dengan satuan sentimeter (cm).

Gambar 1.2 Pengukuran kecerahan (a) secchi disk dengan skala pengukuran dan (b) penggunaan
secchi disk

e. Residu Total

Residu yang tersisa setelah penguapan contoh dan dilanjutkan dengan pengeringan pada
suhu tertentu secara merata dan dinyatakan dalam satuan mg/L. Pemeriksaan residu total
dilakukan dengan cara menimbang berat contoh yang telah dikeringkan pada suhu 103-105℃
hingga diperoleh berat tetap.

f. Residu Tersuspensi

Residu Tersuspensi yaitu zat padat dalam air yang tertahan pada penyaring dengankertas
saring yang berpori sebesar 0,45μm dan dikeringkan pada suhu tertentu secara meratayang
dinyatakan dalam satuan mg/L. Pemeriksaan residu tersuspensi dilakukan dengan
caramenimbang berat residu didalam contoh yang tertahan pada kertas saring yang berpori 103-
105℃ hingga diperoleh berat tetap.

g. Residu Terlarut

Residu Terlarut yaitu zat padat yang dapat lolos melalui saringan yang berpori
sebesar0,45μm dan dikeringkan pada suhu tertentu secara merata dan dinyatakan dalam satuan
mg/L.Pemeriksaan residu terlarut dilakukan dengan cara menimbang berat residu yang
lolosmelalui kertas saring yang berpori < 45μm dan telah dikeringkan pada suhu103-105℃.

h. Derajat Keasaman (pH)

Derajat Keasaman (pH) yaitu logaritma negatif dari aktivitas ion hydrogen dalamsuatu
larutan. Aktivitas ion hydrogen dalam air diukur secara potensiometri dengan elektrodagelas.
Elektroda ini akan menghasilkan perubahan tegangan yang disebabkan oleh aktivitasion
hidrogen sebesar 59,1 mv/pH unit pada suhu 25℃

i. Daya Hantar Listrik (DHL)/Konduktivitas

Daya Hantar Listrik (DHL)/Konduktivitas yaitu kemampuan dari larutan yangmenghantarkan


arus listrik yang dinyatakan dalam μmho/cm, kemampuan tersebut tergantung
pada kadar zat terlarut yang mengion didalam air, pergerakan ion, valensi dan suhu. DHLdiukur
dengan elektroda konduktometer dengan menggunakan larutan KCL sebagai larutan baku pada
suhu 25℃.

2.4 Analisis Sifat Kimia Air


Salinitas/Keragaman merupakan residu terlarut dalam air, apabila semua bromida
daniodida dianggap sebagai khlorida. Pada penentuan ini digunakan metode argentometri atau
salinometri. Salinometri merupakan cara mengukur salinitas dengan alat salinometer.

a. Salinometer
Gambar 1.3 Salinometer

Salinometer adalah alat untuk mengukur salinitas dengan cara mengukur kepadatandari
air yang akan dihitung salinitasnya. Bekerjanya berdasarkan daya hantar
listrik,semakin besar salinitas semakin Besar pula daya hantar listriknya. Cara menggunakan sali
nometeradalah sebagai berikut:

1. Ambil gelas ukur yang panjang, isi dengan air sampel yang akan diukur salinitasnya

2. Salinitas akan terbaca pada skalanya

b. Klorositas

Klorositas yaitu kadar klor dalam satuan g/L yang digunakan pada perhitungansalinitas.
Perhitungannya sama dengan salinitas.

c. Kesadahan

Kesadahan total yaitu jumlah ion-ion Ca2+ dan Mg2+ yang dapat ditentukan melaluititrasi dengan
EDTA sebagai titran dan menggunkan indikator Eriochrome Black T.

d. Alkalinitas
Alkalinitas merupakan kapasitas air untuk menetralkan tambahan asam tanpa penurunan
nilai pH larutan. Sama halnyadengan buffer, alkalinitas merupakan pertahanan airterhadap
pengasaman. Alkaliniti adalah hasil reaksi-reaksi terpisah dalam larutan hinggamerupakan
sebuah analisa makro yang menggabungkan beberapa reaksi.Alkalinitas dalam air disebabkan
oleh ion-ion karbonat, bikarbonat, hidroksida, borat,silikat, dan lain-lain. Alkalinitas dapat
ditentukan dengan titrasi asam-basa yaitu denganmentitrasi sample air dengan asam-asam kuat
yaitu asam sulfat dan asam klorida.

e. Fe (Besi)

Besi adalah salah satu elemen yang selalu dapat ditemui pada hampir semua badan air, besi
yang ada didalam air dapat bersifat :

 Terlarut sebagai Fe2+dan Fe3+


 Tersuspensi sebagai kolodial (diameter < 1μm) atau lebih besar, seperti Fe2O3,
FeO,FeOOH, Fe(OH)3 dan sebagainya.
 Tergabung dengan zat organis atau padat yang inorganic (seperti tanah liat).

Pada air permukaan jarang ditemui kadar Fe lebih besar 1 mg/L, tetapi didalam air
tanahkadar Fe dapat jauh lebih tinggi. Konsentrasi Fe yang tinggi dapat menodai pakaian
dan peralatan dapur. Penentuan kadar besi di air dapat dilakukan dengan menggunakan
peralatanspektrofotometer.Psrinsip kerja spektrofotometer adalah bila cahaya
(monokromatik maupun
campuran) jatuh pada suatu medium homogen, sebagian dari sinar masuk akan dipantulkan, 
sebagiandiserap dalam medium itu, dan sisanya diteruskan. Nilai yang keluar dari cahaya
yangditeruskan dinyatakan dalam nilai absorbansi karena memiliki hubungan dengan
konsentrasi sample. Studi spektrofotometri dianggap sebagai perluasan suatu pemeriksaan
visual yanglebih mendalam dari absorbsi energi. Hukum beer menyatakan“absorbansi
cahaya berbanding lurus dengan konsentrasi dan ketebalan bahan/medium”. (Miller J.N
2000).
f. Nitrogen; Amoniak

 Nitrogen dapat ditemui hampir disetiap badan air dalam bermacam-macam bentukseperti : NH3,
N2, NO2-, NO3-. Biasanya senyawa-senyawa nitrogen tersebut adalah senyawa terlarut.

Analisa Kjedahl merupakan analisa untuk nitrogen Kjedahl yaitu jumlah N-organisdan
N-amoniak bebas. Analisa Kjedahl pada umumnya dilaksanakan pada sample air yang diduga
mengandung zat organis seperti air buangan penduduk, industri, dan air sungai
(tidak pada air sumur dan air PAM). Selain analisa Kjedahl nitrogen, amoniak dapat dianalisaden
gan cara Nessler, cara titriimetris dan cara elektroda khusus.

Prinsip analisa nitrogen-amoniak dapat ditentukan dengan atau tanpa didahului oleh suatu
pengolahan pendahuluan (destilasi). Bila destilasi tidak dilakukan, maka amoniak ditentukan
langsung dengan analisa Nessler atau melalui titrasi yang akan diuraikan. Destilasi tidak
dilakukan bila sample cukup jernih, keadaan ini terdapat pada air PAM, air sungai jernih, air
sumur jernih dan efluen system pengolahan air buangan yang jernih. Namun analisa ini tidak
terlepas dari gangguan warna dan kekeruhan yang hanya dapat dihilangkan dengan pengolahan
pendahuluan yaitu destilasi , destilasi perlu dilakukan pada sample air buangan penduduk , air
buangan indrustri, air sungai keruh, dan air yang mengandung warna. Pada proses destilasi, hasil
destilasi yang mengandung amoniak ditampung oleh larutan absorben asam borat yang mengikat
amoniak tersebut, amoniak kemuadian ditentukan dengan nessler atau melalui titrasi dengan
standard asam sulfat dan indicator campuran, pemilihan metoda berdasarkan perkiraan kadar
amoniak dalam semple .

Kadar amoniak dapat pula ditentukan lebih cepat dengan menggunakan


elektrodakhusus yang tidak teganggu oleh warna, kekeruhan dan adanya kation yang
mengendapt pada pH tinggi. Namun hasil analisa dengan menggunakan elektroda khusus
tersebut tidak setelitianalisa Nessler, karena metoda ini menggunakan pereaksi yang tersusun
atas campuransenyawa K2(HgI4) dengan NaOH (Leonard 1963).

Senyawa pengompleks tersebut akanmemberikan warna kuning sehingga dapat diukur


besar nilai absorbansinya. MenurutMatthew dan Miller (1913), metode ini memiliki akurasi
sebesar 0,01-0,05 mg amoniak.

g. Nitrat, Nitrit

analisa nitrat cukup sulit,karena rumit dan peka terhadap berbagai jenis gangguan. Namun
ada beberapa cara yang tersedia antara lain:

 Analisa spektrofotometer pada panjang gelombang 220nm


 Analisa dengan elektroda khusus (dan pH meter)
 Analisa dengan brusin untuk air dengan kadar 0,1− 2 mg  NO3-N/I
 Analisa dengan kromotropik untuk air dengan kadar 0,1−5 mg NO3-N/I
 Analisa dengan reduksi menurut Devarda untuk air dengan kadar NO3- N > mg/l
 Analisa kolorimetris khusus baginirit.

h. Fosfat

fosfat terdapat dalam air alam atau air limbah sebagai senyawa ortofosfat,polifosfatdan
fosfat organis. Berdasarkan sifat fisis terdapat fosfat terlarut, fosfat tersuspensi,dan fosfattotal
yaitu jumlah fosfat terlarut dengan fosfat tersuspensi.Jenis analisa untuk fosfat terdiri dari 4
tahapan:

1.Penyaringan pendahuluan pada filter membran untuk memisahkan fosfat terlarutdengan


yang tersuspensi
2. Hidrolisa pendahuluan untuk mengubah polifosfat menjadi ortofosfat

3. Peleburan (digesti) pendahuuan dengan asam sulfat untuk mengubah semua polifosfat serta
fosfat organis menjadi ortofosfat.

4. Analisis ortofosfat danmenggunakan metoda asam asorbik yaitu denganmenggunakan


spektrofotometer.

i. COD

Chemical Oxygen Demand  (COD) atau kebutuhan oksigen kimia adalah jumlah oksigen
(mg.o2) yang dibutuhkan untuk mengkosidasi zat zat organis yang ada dalam 1 lsampel air, di
mana pengkosidasi K2CR2O7 digunakan sebagai sumber oksigen (oxygenagent).Angka COD
merupakan ukuran bagi pencemaran air oleh zat zat organis yang secara alamiah dapat
dioksidasikan melalui proses mikrobiologis, dan mengakibatkan berkurangnya oksigen terlarut
dalam air.

Sebagian besar zat organis melalui tes COD ini dioksidasi oleh larutan K2CR2O7dalam
keadaan asam yang mendidih:

CaHhOc+ Cr2O7+ H+ ∆E CO2+ H2O+Cr3+

warna kuning  warna hijau

Selama reaksi yang berlangsung +2 jam ini, uap direfluk dengan alat kondensor, agarzat
organis volatile tidaklenyap keluar.Perak sulfat Ag2SO4 ditambahkan sebagai katalisator untuk
mercepat reaksi. Sedangmerkuri sulfat ditambahkan untuk menghilangkan gangguan klorida
yang pada umumnya adadi dalam air buangan.

Untuk memastikan bahwa hampir semua zat organis habis teroksidasi maka
zat pengkosidasi K2Cr 2O7 masih harus tersisa sesudah direfluk. K2Cr 2O7 yang tersisa di
dalam larutan tersebut digunakan untuk menentukan berapa oksigen yang telah terpakai. Sisa
K2Cr2O7 tersebut ditentukan melalui titrasi dengan Ferro Ammonium Sulfat (FAS), di mana
reaksiyang berlangsnung adalah sebagai berikut:

6Fe2+ +Cr2O72-+ 14 H+ 6Fe2+ + 2Cr3++ 7H2O

Indikator ferroin digunakan untuk menentukan titik akhir titrasi yaitu di saat warnahijau biru
larutan berubah menjadi coklat merah. Sisa K2Cr2O7 dalam larutan blanko adalahK2Cr2O7
awal, karena diharapkan blanko tidak mengandung zat organis yang dapat dioksidasi oleh
K2Cr2O7.
J. BOD

  Biological Oxygen Demand  (BOD) atau kebutuhan oksigen biologis adalah suatu analisa


empiris yang mencoba mendekati secara global proses proses mikrobiologis yang benar benar
terjadi di dalam air. Angka BOD adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh bakteri untuk
menguraikan / megkosidasi hampir semua zat organis yang terlarut dan sebagian zat zat organis
yang tersuspensi dalam air.

Pembentukan BOD diperlukan untuk menentukan beban pencemaran akibat


air buangan penduduk atau industri sehingga dapat dirancang system pengolahan biologis bagiair
yang tercemar tersebut. Penentuan BOD didasarkan atas reaksi oksidasi zat organis.

C6HaObNc+ (n + a/4 –  b/2 –  3c/4) O2 nCO2+ (a/2 –  3c/2)H2O + cNH3

zat organis  oksigen  bakteri

Pada penetapan BOD juga digunakan zat pengoksidasi K 2Cr2O7namun sisanya dititrasi dengan
tiosulfat.

 
2.3 Analisa Mikrobiologi

Hampir disetiap badan air, baik air alam maupun air buangan terdapat bakteri-
bakteri.kecuali pada air tanah yang telah tersaring oleh lapisan giologis tanah, sehingga semua
bakteri

 pada umumnya berukuran 0,5 sampai 3 μm akan tertahan. Air yang telah disuling cukup
lama atau air yang telah melalui proses desinfeksi secara teratur, juga bebas akan bakteri
yang berbahaya.Tes mikrobiologi adalah tes untuk mendeteksi adanya sejenis bakteri dan
sekaligusmenaksir konsentrasinya. Ada tiga metoda yang tersedia yaitu : standar plate count
(SPC)<metoda dengan tabung fermentasi/metoda most probable number dan metoda
penyaringan pada membran. jenis bakteri yang dianalisis adalah bakteri total, E. Coli (coli tinja),
Coli total.
BAB III

PENUTUP

3.1 kesimpulan
Dari uraian materi dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Pengolahan air dapat dilakukan dengan cara pengolahan secara fisik, kimia dan biologi. Dan
adapun untuk analisis kualitas air dapat dilakukan analisis secara fisik,kimia dan biologi.

2. Penentuan kualitas air secara fisik ialah berupa suhu, warna, kekeruhan, kejernihan,residu
total, residu tersuspensi, residu terlarut, derajat keasaman, dan konduktivitas.

3.Analisa kualitas air secara kimia berupa salinitas, klorosis, kesadahan, alkalinitas, penentuan
besi, nitrogen, amoniak, nitrat, nitrit, fosfat, COD dan BOD.

4. Analisa kualitas air secara mikrobiologi yakni dengan metode Standar Plate Count(SPC),
metoda dengan tabung fermentasi atau metoda most probable, dan metode penyaringan pada
membran

3.2saran
Pemanfaatan air untuk bahan baku air minum oleh masyarakat terlebih dahulu
harus melalui pengolahan, salah satunya dengan cara sederhana yaitu dipanaskan
sampai titik didih tertentu. Dan kita harus mengetahui bagaimana cara pengolahan air
baik secara fisika, kimia, dan biologi .

Banyaknya kegiatan-kegiatan seperti perkebunan, pertanian dan lainnya yang


berpotensi menimbulkan dampak kerusakan lingkungan serta penurunan kualitas air,
sehingga pengujian kualitas air harus dilakukan secara terus-menerus (berkala) untuk
mengetahui layak tidaknya air tersebut untuk dimanfaatkan sebagai air bersih. Perlu
dilakukan upaya pengelolaan serta tindakan konservasi air dan tanah dengan teknik
vegetatif di sekitar mata air untuk mencegah perubahan tatanan dan kualitas air
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/36649762/MAKALAH_ANALISIS_AIR

http://hayyunataqia.blogspot.com/2016/05/makalah-analisis-kualitas-air_18.html

http://eprints.ums.ac.id/24048/2/BAB_I.pdf

http://eprints.ums.ac.id/24048/2/BAB_I.pdf

http://ripanimusyaffalab.blogspot.com/2010/01/analisis-air.html

https://media.neliti.com/media/publications/96326-ID-analisis-kualitas-air-pada-sumber-mata-a.pdf

Anda mungkin juga menyukai