Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PROJECT WORK

KELAS XII KIMIA ANALISIS

ANALISIS KANDUNGAN KADMIUM (Cd) DAN TIMBAL (Pb) DALAM


AIR LAUT DI PANTAI PARANGTRITIS DENGAN METODE ATOMIC
ABSORPTION SPECTROPHOTOMETER (AAS)

Disusun Oleh :
1. Iqbal Muttaqim NIS : 179199
2. May Yuni Kayanti NIS :179200
3. Nugraha Wacono Jati NIS :179201
4. Rizky Adin Nur Rahman NIS :179208

Laboratorium Instrumen II/ Analisis secara AAS

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN R.I


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA INDUSTRI
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMTI
YOGYAKARTA
2020
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan ini telah diterima dan disahkan oleh :


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMTI YOGYAKARTA
Pada tanggal :

Mengetahui Pembimbing
Kepala Sekolah

Rr.Ening Kaekasiwi Dianita Indrawati


NIP.196804112002122004 NIP.198612102015022001

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN
JUDUL................................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. ii
DAFTAR ISI. .................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. iv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Tujuan.......................................................................................... 1
B. Dasar Teori .................................................................................. 1
BAB II PROSEDUR ANALISIS ..................................................................... 3
A. Alat dan Bahan............................................................................. 3
B. Cara Kerja .................................................................................... 3
C. Perhitungan .................................................................................. 4
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 8
A. Data Pengamatan Dan Hasil ......................................................... 8
B. Pembahasan ............................................................................... 10
BAB IV PENUTUP... ..................................................................................... 12
A. Kesimpulan ................................................................................ 12
B. Saran-saran ................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 13
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................ 14

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Data Pengamatan Fisik Sampel .......................................................................... 8


Tabel 2 Data Standar Absorbansi Pb............................................................................... 8
Tabel 3 Data Absorbansi Sampel .................................................................................... 9
Tabel 4 Kurva Kalibrasi Pb ............................................................................................ 9
Tabel 5 Data Standar Absorbansi Cd .............................................................................. 9
Tabel 6 Data Absorbansi Sampel .................................................................................... 9
Tabel 7 Kurva Kalibrasi Cd ............................................................................................ 9
Tabel 8 Konsentrasi Sampel Pb ...................................................................................... 9
Tabel 9 Konsentrasi Sampel Cd ...................................................................................... 9

iv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil pengukuran sampel air laut menggunakan AAS ............................... 14


Lampiran 2. Hasil pengukuran sampel air laut menggunakan AAS ............................... 15
Lampiran 3. KEP-51/MENLH/2004 Baku Mutu Air Laut Untuk Wisata Bahari............ 16

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Tujuan
1. Dapat melakukan analisis kadar kadmium (Cd) dan timbal (Pb) dalam
sampel air laut secara AAS.
2. Dapat menentukan kadar kadmium (Cd) dan timbal (Pb) dalam sampel air
laut secara AAS.
B. Dasar Teori
Pantai pangtritis merupakan salah satu destinasi wisata di Yogyakarta yang
luasnya kurang lebih 105,15 km2. Namun, banyak memberikan konstribusi
bagi masyarakat sekitarnya seperti sebagai kawasan pemukiman,
penangkapan, transportasi, pertambangan maupun budidaya. Adanya aktivitas-
aktivitas tersebut akan menghasilkan limbah seperti limbah organik dan limbah
anorganik yang menyebabkan resiko pencemaran salah satunya pencemaran
logam berat.
Secara alamiah logam berat ditemukan sangat sedikit sekali di air yaitu
sekitar kurang dari 1 µg/L (Darmono, 2001). Nasution & Monika (2011)
mengungkapkan bahwa logam berat dalam konsentrasi tertentu akan menjadi
kelompok bahan pencemar yang sangat berbahaya apabila masuk kedalam
lingkungan perairan laut. Logam berat dalam suatu lingkungan baik itu air
maupun sedimen dapat melalui banyak proses akumulasi yaitu secara fisik,
kimia dan biologis (Santosa, 2013). Kadmium (Cd) dan timbal (Pb) merupakan
jenis logam berat berbahaya. Menurut Widowati (2008). Cd secara biologis
belum diketahui fungsinya dan dianggap sebagai senyawa xenobiotik dengan
toksisitas tinggi. Sedangkan Pb merupakan jenis logam berat yang tidak
dibutuhkan oleh organisme. Logam berat yang terlarut dalam perairan pada
konsentrasi tertentu akan berubah fungsi menjadi sumber racun bagi kehidupan
organisme perairan. Kontaminasi logam berat yang terakumulasi pada biota
perairan akan berdampak pada manusia dimana masyarakat memanfaatkan
hasil laut sebagai pemenuh kebutuhan sehari-hari.

1
Pada analisis ini digunakan metode AAS (Atomic Absorbtion
Spectrophotometry). Pada metode ini sebelum dianalisis sampel harus
destruksi terlebih dahulu. Destruksi sendiri adalah suatu perlakuan untuk
melarutkan atau mengubah sampel menjadi bentuk materi yang dapat diukur
sehingga kandungan berupa unsur-unsur didalamnya dapat dianalisis.
Destruksi merupakan suatu metode yang sangat penting didalam menganalisis
suatu materi atau bahan. Metode ini bertujuan untuk merubah sampel menjadi
bahan yang dapat diukur. Pada analisis ini sampel yang digunakan adalah air
laut, sehingga proses destruksi menggunakan destruksi basah. Destruksi basah
adalah perombakan logam organik dengan menggunakan asam kuat baik
tunggal maupun campuran, kemudian dioksidasi menggunakan zat oksidator
sehingga dihasilkan logam anorganik bebas.

2
BAB II
PROSEDUR ANALISIS
A. Alat dan Bahan
1. Alat
a. AAS
b. Pipet volume 5 ml dan 10ml
c. Lampu HCL Cd dan Pb
d. Beaker glass
e. Labu ukur 50 ml dan 100ml
f. Pipet tetes
g. Mikropipet
h. Erlenmeyer
i. Ballpipet
j. Pipet volume 50 ml dan 10 ml
k. Kertas saring
2. Bahan
a. Sampel Air Laut
b. Laruran SRM Kadmium (Cd)
c. Larutan SRM Timbal (Pb)
d. Larutan HNO3 pekat
e. Akuabides

B. Cara Kerja
1. Preparasi
a. Destruksi Sampel
1) Dipipet 50 ml sampel air laut lalu dimasukan dalam gelas beker,
lalu ditambahkan 5 ml arutan HNO3 pekat, dan didihkan dengan
suhu 300°C hingga volumenya menjadi ± 5 ml.
2) Setelah dingin, saring menggunakan kertas saring bebas abu,
masukkan filtrate kedalam labu takar 50 ml, dan tambahkan
akuabides sampai tanda tera.

3
b. Blanko
1) Ambil 5 ml akuabides, tambahkan 5 ml HNO3 lalu
didihkanselama 10 menit ( sampai volume ± 5ml).
2) Setelah dingin, saring menggunakan kertas saring bebas abu,
masukkan filtrate kedalam erlenmeyer.
3) Masukkan filtrate kedalam labu takar 50 ml, dan tambahkan
akuabides sampai tanda tera
c. Larutan Standar Cd dan Pb
1) Buat larutan standar Pb 100 mg/L dengan cara memipet 10 ml
larutan SRM/ larutan induk Pb 1000 mg/L, lalu masukkan
kedalam labu takar 100 ml, tambahkan akuabides sampai
tandatera.
2) Buat larutan standar Cd 100 mg/L dengan cara memipet 10 ml
larutan SRM/ larutan induk Cd 1000 mg/L, lalu masukkan
kedalam labu takar 100 ml, tambahkan akuabides sampai tanda
tera.
3) Buat deret standar Pb dan Cd yang kadarnya 1,2,3,4,dan 5 mg/L
dan 0.5,1,1.5,2, dan 2.5 ppm dengan cara memipet 0,5;1;1,5;2 dan
2,5 mL dan 0.25,0.5,0.75,1,dan 1.25 mL larutan standar Pb dan
Cd 100 mg/L, masing-masing dimasukkan ke dalam labu ukur 50
ml dan ditambahkan akuabides sampai tanda tera.
2. Pengukuran
a. Ukurlah absorbansi dimulai dari deret standar kemudian sampel
menggunakan alat AAS.
b. Tentukan kadar Cd dan Pb yang terkandung dalam sampel air laut.

C. Perhitungan
V1 . C1 = V2 . C2
1. Pembuatan larutan standar Pb 100 ppm
a. Vol. larutan SRM Pb :? (V1)
b. Vol. larutan standar Pb : 50 ml (V2)

4
c. Kons. Larutan induk :1000 ppm (C1)
d. Kons. Larutan standar :100 ppm (C2)
V1 . 1000 ppm= 50 ml . 100 ppm
V1 = 5 mL
2. Pembuatan larutan standar Cd 100 ppm
a. Vol. larutan SRM Cd :? (V1)
b. Vol. larutan standar Cd : 50 ml (V2)
c. Kons. Larutan induk :1000 ppm (C1)
d. Kons. Larutan standar :100 ppm (C2)
V1 . 1000 ppm= 50 ml . 100 ppm
V1 = 5 Ml

3. Pengenceran Larutan Standar 100 ppm


a. Larutan standar 1
1) Pb
a) Konsentrasi standar (C1) : 100 ppm
b) Konsenrasi pengenceran (C2) : 1 ppm
c) Volume standar (V1) :?
d) Volume pengencera (V2) : 50 mL
V1 . 100 ppm = 50 mL . 1 ppm
V1 = 0.5 mL
2) Cd
a) Konsentrasi standar (C1) : 100 ppm
b) Konsenrasi pengenceran (C2) : 0.5 ppm
c) Volume standar (V1) :?
d) Volume pengenceran (V2) : 50 mL
V1 . 100 ppm = 50 mL . 0,5 ppm
V1 = 0.25 mL
b. Larutan standar 2
1) Pb
a) Konsentrasi standar (C1) : 100 ppm

5
b) Konsenrasi pengenceran (C2) : 2 ppm
c) Volume standar (V1) :?
d) Volume pengencera (V2) : 50 mL
V1 . 100 ppm = 50 mL . 2 ppm
V1 = 1 mL
2) Cd
a) Konsentrasi standar (C1) : 100 ppm
b) Konsenrasi pengenceran (C2) : 1 ppm
c) Volume standar (V1) :?
d) Volume pengencera (V2) : 50 mL
V1 . 100 ppm = 50 mL . 1 ppm
V1 = 0.5 mL
c. Larutan standar 3
1) Pb
a) Konsentrasi standar (C1) : 100 ppm
b) Konsenrasi pengenceran (C2) : 3 ppm
c) Volume standar (V1) :?
d) Volume pengencera (V2) : 50 mL
V1 . 100 ppm = 50 mL . 3 ppm
V1 = 1.5 mL
2) Cd
a) Konsentrasi standar (C1) : 100 ppm
b) Konsenrasi pengenceran (C2) : 1.5 ppm
c) Volume standar (V1) :?
d) Volume pengencera (V2) : 50 mL
V1 . 100 ppm = 50 mL . 1,5 ppm
V1 = 0.75 mL
d. Larutan standar 4
1) Pb
a) Konsentrasi standar (C1) : 100 ppm
b) Konsenrasi pengenceran (C2) : 4 ppm

6
c) Volume standar (V1) :?
d) Volume pengencera (V2) : 50 mL
V1 . 100 ppm = 50 mL . 4 ppm
V1 = 2 mL
2) Cd
a) Konsentrasi standar (C1) : 100 ppm
b) Konsenrasi pengenceran (C2) : 0.5 ppm
c) Volume standar (V1) :?
d) Volume pengenceran (V2) : 50 mL
V1 . 100 ppm = 50 mL . 2 ppm
V1 = 1 mL
e. Larutan standar 5
1) Pb
a) Konsentrasi standar (C1) : 100 ppm
b) Konsenrasi pengenceran (C2) : 5 ppm
c) Volume standar (V1) :?
d) Volume pengencera (V2) : 50 mL
V1 . 100 ppm = 50 mL . 5 ppm
V1 = 2.5 mL
2) Cd
a) Konsentrasi standar (C1) : 100 ppm
b) Konsenrasi pengenceran (C2) : 2.5 ppm
c) Volume standar (V1) :?
d) Volume pengenceran (V2) : 50 mL
V1 . 100 ppm = 50 mL . 2,5 ppm
V1 = 1.25 mL

7
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Data Pengamatan Dan Hasil


1. Data Sampel
Sampel A Sampel B
1. Data Sampling 1. Data Sampling
- Tempat : Pesisir Pantai - Tempat : Pesisir Pantai
Paratngtritis Paratngtritis
- Tanggal : 30 November - Tanggal : 30 November
2020 2020
- Jam : 10.40 WIB - Jam : 10.40 WIB
- Kondisi Cuaca : Cerah - Kondisi Cuaca : Cerah
- Tempat Penyimpanan : - Tempat Penyimpanan :
Botol Plastik Botol Plastik
- Waktu Penyimpanan : 2 - Waktu Penyimpanan : 2
Hari Hari
2. Data Pengamatan Sampel 2. Data Pengamatan Sampel
- Warna : Tidak Berwarna - Warna : Tidak Berwarna
- Wujud : Cair - Wujud : Cair
- Endapan : Tidak Ada - Endapan : Tidak Ada
Endapan Endapan
- Rasa : Asin - Rasa : Asin
Tabel 1 Data Pengamatan Fisik Sampel

2. Hasil Pengukuran
a. Pengukuran sampel air laut
1) Data standar Pb
Konsentrasi Pb (mg/L) Absorbansi
0 0.0006
1 0.0180
2 0.0348
3 0.0518
4 0.0684
5 0.0838
Tabel 2 Data Standar Absorbansi Pb

2) Data sampel air laut


Sampel Absorbansi
Sampel A 0.0010
Sampel B 0.0019

8
Tabel 3 Data Absorbansi Sampel

3) Kurva kalibrasi
R2 0,9998
Persamaan garis 0.01669xC +0.00119
Tabel 4 Kurva kalibrasi Pb
4) Data standar Cd
Konsentrasi Cd (mg/L) Absorbansi
0 -0.0014
1 0.0864
2 0.1677
3 0.2517
4 0.3306
5 0.4014
Tabel 5 data standar absorbansi Cd

5) Data sampel air laut


Sampel Absorbansi
Sampel A 0.0007
Sampel B 0.0009
Tabel 6 data absorbansi sampel

6) Kurva kalibrasi
R2 0.9995
Persamaan garis 0.16174xC + 0.00389
Tabel 7 kurva kalibrasi Cd

3. Hasil Perhitungan
1) Konsentrasi Pb
Nama Sampel Konsentrasi Pb (mg/L)
Sampel air laut A -0.01
Sampel air laut B -0.04
Tabel 8 konsentrasi sampel Pb

2) Konsentrasi Cd
Nama Sampel Konsentrasi Cd (mg/L)
Sampel air laut A -0.020
Sampel air laut B -0.019
Tabel 9 konsentrasi sampel Cd

9
B. Pembahasan
Pada praktikum kali ini yaitu analisis kadar Pb dan Cd dalam air laut.
Sampel diambil di pantai parangtritis bantul, Yogyakarta. Cemaran Cd diduga
berasal dari limbah plastik, cat pada perahu nelayan dan solar yang tumpah
dilaut. Kadmium memiliki efek toksik yang tinggi bahkan pada konsentrasi
rendah, tidak dapat dihancurkan oleh organisme hidup dan dapat terakumulasi
ke lingkungan (Rochyatun dan Rozak, 2003). Level maksimum Cd dalam air
limbah yang diperbolehkan berdasarkan Keputusan Menteri Negara
Lingkungan Hidup Nomor: KEP-51 / MENLH / 2004 tentang Baku Mutu air
laut untuk wisata bahari adalah sebesar 0.002 mg/L untuk Cd dan untuk Pb
sebesar 0.005 mg/L. Cd termasuk logam berat tidak esensial, yakni logam yang
keberadaannya dalam tubuh masih belum diketahui manfaatnya bahkan
bersifat toksik. Kadmium dapat mengakibatkan timbulnya penyakit mental dan
kelainan, toksisitas yang dikandung oleh logam cadmium juga mengakibatkan
terjadinya kerapuhan pada tulang penderita (Palar, 1994). Sedangkan cemaran
Pb diduga berasal dari adanya limbah solar dilaut yang berasal dari kapal
nelayan,dan buangan limbah pupuk dari kegiatan pertanian masyarakat
disekitar pantai parangtritis. Pb dapat menyebabkan keracunan pada makhluk
hidup dan merupakan zat yang terbukti mampu menekan sistem imun.
Pengaruhnya bagi anak-anak adalah menurunnya kemampuan belajar,
hiperaktif dan mengganggu pertumbuhan. Pada orang dewasa dapat mengalami
kerusakan saraf, ginjal dan dapat menyebabkan kematian.
Sebelum dianalisis sampel air laut didestruksi terlebih dahulu, guna
memutus ikatan antar senyawa organik dengan logam yang akan dianalisis.
Destruksi dilakukan untuk menguraikan bentuk senyawa logam menjadi
bentuk logam-logam anorganik atau pecahan senyawa menjadi unsur-unsurnya
sehingga dapat dianalis. (Kristianingrum, 2012). Destruksi menggunakan asam
kuat HNO3 pekat sebagai pengoksidasi karena HNO3 merupakan pelarut logam
yang baik, Cd dan Pb akan teroksidasi oleh HNO3 sehingga menjadi larut.
HNO3 memiliki sifat asam kuat, oksidator kuat dan bersifat korosif. HNO3
berbentuk cairan tak berwarna dan memiliki uap berwarna putih. Selama proses

10
destruksi dilakukan di lemari asam agar uap asam agar dihasilkan dapat
ditampung dan dibebaskan di tempat yang aman dan sesuai. Pada analisis ini
sampel sebelum didestruksi tidak ada endapan dan tidak berwarna
lalupenyaringan garam tersebut larut lagi dalam akuabides.
Dalam analisis ini juga dibuat larutan standar Cd dan Pb juga blanko. Deret
standar dibuat dengan cara memipet 0,25; 0,5; 0,75; 1 ; 1,25 mL larutan standar
Cd 100 mg/L dan ditambah 0,5;1;1,5;2; dan 2,5 mL larutan standar Pb 100
mg/L, masing masing dimasukkan kedalam labu ukur 50 ml dan ditambahkan
akuabides hingga tanda tera. Sehingga diperoleh konsentrasi deret standar Cd
yaitu 0,5 ; 1; 1,5; 2; 2,5 mg/L dan konsentrasi deret standar Pb yaitu 1,2,3,4,dan
5 mg/L. Sedangkan blanko dibuat dengan perlakuan sama seperti preparasi
sampel. Blanko adalah larutan yang digunakan untuk membuat titik 0
konsentrasi dari grafik kalibrasi. Pada praktikum kali ini digunakan analisis
multikomponen yaitu analisis 2 logam sekaligus yaitu Pb dan Cd. Suhu yang
digunakan harus sesuai dengan logam yang dianlisis, jika suhu nyala yang
digunakan rendah maka dapat mengakibatkan atom bebas tidak terbentuk. Dan
jika suhu nyala terlalu tinggi akan terjadi ionisasi dimana yang terbentuk bukan
atom bebas melainkan ionnya. Pada AAS ini bahan bakarnya adalah udara dan
gas asetilen.
Setelah dilakukan pengukuran dengan AAS untuk analisis logam Cd
diperoleh konsentrasiad Cd pada sampel air laut A dan B memberikan hasil
yang nihil atau dapat simpulkan kalau tidak ada cemaran logam berat.
Sedangkan untuk analisis logam Pb diperoleh konsentrasi Pb pada sampel air
laut A dan sampel air laut B yang diperoleh juga nihil yang artinya tidak ada
cemaran logam Pb. Sehingga air laut di pantai parangtritis masih aman dari
pencemaran logam Pb dan Cd.

11
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Telah dilakukan analisis logam Cd dan logam Pb dalam air laut dengan
menggunakan AAS.
2. Konsentrasi Cd dan Pb pada sampel air laut A dan pada sampel air laut B
memberikan hasil nihil yang artinya tidak ada cemaran logam sehingga
memenuhi ambang batas menurut Keputusan Menteri Lingkungan Hidup
nomor 51 tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut Untuk Wisata Bahari
konsentrasi Cd yaitu 0,002 mg/L dan konsentrasi Pb yaitu 0,005 mg/L.
B. Saran-saran
Saran dari kelompok kami agar masyarakat dapat tetap menjaga pantai dan
laut agar tetep tidak banyak tercemar logam berat yang dapat membahayakan
mahluk hidup lainnya sehingga keseimbangan alam tetap terjaga.

12
DAFTAR PUSTAKA

Anonym.2004. KEP-51/MENLH/10/2004
http://www.kelair.bppt.go.id/Hukum/data/kepmen/bml/51-2004.pdf
Diakses pada 4 desember 2020

Desi Warni, Sofyatuddin Karina, Nurfadillah Nurfadillah. (2017). Analisis Logam


Pb, Mn, Cu, Dan Cd Pada Sedimen Di Pelabuhan Jetty Meulaboh, Aceh
Barat. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan dan Perikanan Unsyiah,
Volume 2, Nomor 2: 246-253.

Kompas,2015. Adanya cemaran logam pb dan cd dilaut.


http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?article=330456&val=
7722&title=Pencemaran%20Pb%20dan%20Cd%20%20pada%20Hasil%
20Perikanan%20%20Laut%20%20Tangkapan%20Nelayan%20di%20Se
kitar%20Teluk%20Jakarta diakses pada 3 desember 2020

13
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil pengukuran sampel air laut menggunakan AAS

14
Lampiran 2. Hasil pengukuran sampel air laut menggunakan AAS

15
Lampiran 3. KEP-51/MENLH/2004 tentang Baku Mutu Air Laut Untuk Wisata
Bahari

16
17

Anda mungkin juga menyukai