Anda di halaman 1dari 10

JURNAL

IDENTIFIKASI JENIS TUMBUHAN AIR (Makrophyta) PADA


EKOSISTEM RAWA GAMBUT DESA PELALAWAN
KABUPATEN PELALAWAN PROVINSI RIAU

SHOFIYAH TIKA ASHILAH

FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN


UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2019
Identifikasi Jenis Tumbuhan Air (Makrophyta) pada Ekosistem Rawa
Gambut Desa Pelalawan Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau
Oleh
Shofiyah Tika Ashilah 1), Ridwan Manda Putra 2), Eddiwan 2)
shofiyahtika.ashilah@student.unri.ac.id

ABSTRAK

Ekosistem Rawa Gambut Desa Pelalawan Kabupaten Pelalawan


merupakan salah satu ekosistem rawa gambut yang terdapat di Provinsi Riau.
Ekosistem ini mengalami pengalihan fungsi menjadi kebun kelapa sawit dan
Hutan Tanam Industri (HTI). Oleh sebab itu, dilakukan penelitian ini dengan
tujuan untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan air yang terdapat pada Ekosistem
Rawa Gambut Desa Pelalawan Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau. Pengambilan
sampel dilakukan setiap hari selama satu minggu sampai tidak ada lagi ditemukan
jenis yang baru. Kemudian diidentifikasi berdasarkan Steenis (1981). Hasil
penelitian menunjukkan jenis tumbuhan air yang ditemukan jenis tumbuhan air
yang ditemukan meliputi 4 kelas, 10 famili dan 10 jenis tumbuhan air yang terbagi
ke dalam 2 tipe hidup yaitu floating dan emergent. Jenis tumbuhan air tersebut
adalah Eicchornia crassipes, Ipomoea aquatica, Salvinia natans, Pistia stratiotes,
Lycopodium clavatum, Echinodorus palaefolius, Paspalum commersoni, Cyperus
rotundus, Nymphae stellata dan Limnocharis flava.

Keyword: Ekosistem Rawa Gambut, identifikasi, tumbuhan air

1) Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau


2) Dosen Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau
Identifikasi Jenis Tumbuhan Air (Makrophyta) pada Ekosistem Rawa
Gambut Desa Pelalawan Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau

By

Shofiyah Tika Ashilah 1); Ridwan Manda Putra 2); Eddiwan 2)


shofiyahtika.ashilah@student.unri.ac.id

ABSTRACT

Peat Swamp Ecosystem is one of the ecosystems in the wetlands, which is


experiencing a shift in the function of oil palm plantations and Industrial
Plantation Forests (HTI). This study aims to determine the types of aquatic plants
that live in the Peat Swamp Ecosystem Pelalawan Village, Pelalawan Regency,
Riau Province. The method used is the method of observation, with descriptive
analysis. Sampling is carried out every day for one week until no new species are
found. Samples of aquatic plants were identified by Steenis (1981). The results
found that there were 4 classes, 10 families and 10 species of aquatic plants that
live in the peat swamp ecosystem. Water growth consists of 2 patterns of life,
namely floating type, and emergent type. There are aquatic plant species in the
peat swamp ecosystem are Eicchornia crassipes, Ipomoea aquatica, Salvinia
natans, Pistia stratiotes, Lycopodium clavatum, Echinodorus palaefolius,
Paspalum commersoni, Cyperus rotundus, Nymphae stellata, and Limnocharis
flava

Keyword: Peat Swamp Ecosystem, identification, aquatic plants

1)
Student of the Fisheries and Marine Science Faculty, University of Riau
2)
Lecturers of the Fisheries and Marine Science Faculty, University of Riau
1

PENDAHULUAN Pelalawan Kabupaten Pelalawan


Provinsi Riau merupakan Provinsi Riau. Pengukuran kualitas
wilayah yang memiliki lahan gambut air langsung diukur di lapangan,
terluas di Sumatera 4,044 juta ha, sedangkan identifikasi tumbuhan air
dimana hampir ¾ dari luas wilayah dilakukan di Laboratorium Biologi
Riau terdiri atas lahan Rawa Gambut Perairan Fakultas Perikanan dan
(Pancing et al., 2017). Kelautan Universitas Riau.
Saat ini lahan rawa gambut Alat dan bahan yang digunakan
menjadi salah satu penyuplai untuk identifikasi tumbuhan air adalah
kerusakan terbesar yang terjadi di GPS, Kamera, Kertas label, Spidol,
muka bumi. Dimana Riau memberi plastik 5 kg, Alkohol 70%, dan Log
kontribusi rata-rata 150.000 ha book. Sedangkan alat dan bahan untuk
pertahun kurun waktu 8 tahun sejak mengukur kualitas air adalah
1998-2006. Kerusakan tersebut Termometer, Secchi disc, Tali dan
terutama disebabkan oleh Batu, Botol BOD, Tabung Erlenmeyer,
penghancuran secara legal maupun Suntik, Pipet tetes, Indikator pH,
ilegal, sehingga menyebabkan MnSO4, H2SO4, Amilum, Alkalin dan
kawasan rawa gambut mengalami Na2S2O3, 0,025 N, Indikator PP, serta
degradas. Salah satunya adalah lahan Na2CO3 0,045 N.
rawa gambut yang terdapat di Desa Metode yang digunakan
Pelalawan Kabupaten Pelalawan dalam penelitian ini adalah metode
Provinsi Riau, dimana lahan tersebut survei, dimana Ekosistem Rawa
mengalami pengalihan fungsi Gambut Desa Pelalawan Kabupaten
menjadi kebun kelapa sawit dan Pelalawan Provinsi Riau dijadikan
Hutan Tanam Industri (HTI). sebagai lokasi penelitian dan
Oleh sebab itu, diperlukan tumbuhan air sebagai objek
sebuah upaya pengelolaan terhadap penelitian.
rawa gambut. Karena, ekosistem rawa
gambut dihuni oleh hewan-hewan air
Penentuan Lokasi Pengambilan
dan ditumbuhi oleh vegetasi-vegetasi
Sampel
unik yang mampu bertahan hidup Penentuan lokasi
dengan karakteristik-karakteristik pengambilan sampel menggunakan
rawa gambut. metode sapuan, yaitu ekosistem rawa
Untuk melakukan pengelolaan gambut ditelusuri secara keseluruhan
tersebut data awalnya dapat diperoleh dan diberi batasan-batasan berupa
dengan cara mengidentifikasi apa saja titik koodinat menggunakan GPS.
jenis-jenis tumbuhan air yang terdapat
di rawa gambut, ditambah lagi hingga Pengambilan Sampel Tumbuhan
saat ini belum ada laporan mengenai Air
keragaman tumbuhan air yang terdapat Pengambilan sampel
di ekosistem rawa gambut, khususnya tumbuhan air dilakukan setiap hari
ekosistem rawa gambut Desa sampai tidak ditemukan spesies
Pelalawan Kabupaten Pelalawan tumbuhan air (makrophyta) yang
Provinsi Riau berbeda. Pengambilan sampel
diambil menggunakan metode
METODE PENELITIAN sapuan dan setiap ditemukan
Penelitian ini dilaksanakan
tumbuhan air yang berbeda jenis baik
pada bulan Maret-Mei 2019 pada yang emergent, sub emergent
Ekosistem Rawa Gambut Desa
2

maupun floating diambil dengan cara tersebut diukur sebanyak 2 kali


dicabut sampai ke akar tanpa selama penelitian (di awal dan di
merusak bagian-bagian dari akhir penelitian).
tumbuhan air lalu dibersihkan dari
lumpur maupun substrat yang HASIL DAN PEMBAHASAN
menempel, kemudian difoto dalam Dari hasil penelitian
keadaan segar dan diberi larutan diperoleh 10 jenis tumbuhan air.
pengawet berupa alkohol 70% Total jenis tumbuhan air di Rawa
kemudian dimasukkan ke dalam Gambut ini adalah yang terbanyak
kantong plastik dan diberi label. dibandingkan hasil penelitian yang
dilakukan Yunita (2016) dimana
Identifikasi Tumbuhan Air
teridentifikasi 4 spesies tumbuhan
Untuk menentukan jenis
air macrophyta di Danau Bandar
tumbuhan air maka dilakukan analisis
Kayangan Lembah Sari, Riau.
di Laboratorium Biologi Perairan dan
Ariyanti (2016) memperoleh 6
Kelautan Universitas Riau.
spesies tumbuhan air di Perairan
Tumbuhan air yang telah diperoleh
Rawa sekitar Sungai Parit Belanda,
dari lapangan dibawa ke laboratorium
Provinsi Riau. Lestari (2015)
dan dilakukan pengamatan terhadap
mengidentifikasi 7 spesies
bentuk akar, batang, daun, bunga
tumbuhan air di Danau Watas,
serta buah dengan merujuk pada
Provini Riau. Serta Ulfa (2016)
referensi taxonomi Steenis (1981),
mengidentifikasi 6 spesies
Tjitrosoepomo (1985) dan internet.
tumbuhan air di Danau Pinang Luar,
Setelah diidentifikasi data tumbuhan
Provinsi Riau. Hal ini di duga
air ditabulasikan ke dalam bentuk
karena ekosistem rawa gambut
tabel.
adalah perairan rawa yang
Pengukuran Kualitas Air didominasi oleh tanah gambut,
Parameter kualitas air yang sehingga memiliki bahan organik
diukur terdiri dari parameter fisika yang tinggi untuk mendukung
dan parameter kimia meliputi suhu, pertumbuhan tumbuhan air tersebut.
kecerahan, kedalaman, derajat Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
keasaman (pH), oksigen terlarut dan pada (Tabel 3).
karbondioksida bebas. Parameter

Tabel 3. Jenis Tumbuhan Air yang Terdapat pada Ekosistem Rawa Gambut Desa
Pelalawan Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau
Kelas Famili Spesies Habitat
Liliopsida Pontederiacae Eichhornia crassipes Floating
Araceae Pistia stratiotes Floating
Alismataceae Echinodorus Emergent
palaefolius
Gramineae Paspalum commersoni Emergent
Pteriopsida Salviniaceae Salvinia natans Floating
Magnoliopsida Convolvulaceae Ipomoea aquatic Floating
Nymphaeaceae Nymphae stellata Emergent
Lycopodiopsida Lycopodiaceae Lycopodium clavatum Floating
Cyperaceae Cyperus rotundus Emergent
Limnochataceae Limnocharis flava Emergent
3

Berdasarkan Tabel 3 dapat


dilihat bahwa dari 10 jenis tumbuhan
air yang ditemukan terbagi menjadi 4
kelas dan 10 famili. Di mana
tumbuhan air yang paling banyak
adalah berasal dari kelas Liliopsida
yakni ada 4 famili, dari kelas (C) (D)
Lycopodiopsida 3 famili, dari kelas
Magnoliopsida 2 famili, dan dari
kelas Pteriopsida hanya 1 famili.
Tumbuhan air yang
ditemukan selama penelitian
memiliki 2 tipe habitat yaitu tipe
habitat floating dan emergent. (E) (F)
Berbeda dengan Dewiyanti (2012)
menyatakan bahwa tumbuhan air
memiliki 4 tipe habitat, yaitu tipe
habitat tanaman berakar dengan daun
tersembul (Emergent), tipe habitat
terendam sempurna (Free
subemergent), tipe habitat terapung (G) (H)
sempurna (Free floating) dan tipe
habitat daun terapung dengan akar
tenggelam (Rooted with floating
leave). Sculthorpe 1985)
menambahkan bahwa empat tipe
habitat digunakan untuk
mengklasifikasi tumbuhan air
(I) (J)
macrophytes yaitu submerged,
floating-leaved, emergent dan free- Gambar 1. Jenis-jenis Tumbuhan
floating. Jenis-jenis tumbuhan air Air yang ditemukan di Desa
yang termasuk pada empat kategori Pelalawan Kabupaten Pelalawan
diatas mampu hidup dengan baik Provinsi Riau; A). Eichhornia
pada beberapa tipe lingkungan crassipes, B). Salvinia natans, C).
perairan seperti danau, dan sungai. Pistia stratiotes, D). Ipomoea
Berikut adalah gambar jenis-jenis aquatica, E). Lycopodium clavatum,
tumbuhan air yang ditemukan: F). Echinodorus palaefolius, G).
Paspalum commersoni, H).
Nymphaea stellata, I). Cyperus
rotundus, J). Limnocharis flava.

(A) (B)
4

Tabel 4. Kisaran Hasil Pengukuran Jenis-jenis Tumbuhan Air


Lebar Berat
Kisaran Panjang
Tipe Daun Basah
Spesies
Habitat Batang Daun Akar
(cm) (g)
(cm) (cm) (cm)
E. crassipes - 4-7 12-16 7-10 260-280
I. aquatica 6-9 3-8 12-14 4-7 40-60
Floating S. natans 4-6 2-3 6-8 6-7 60-65
P. stratiotes 0,6-3 2-10 22-23 2,5-6 50-70
L. clavatum 2-3 0,7-1 0,4-2 0,1 90-120
E. palaefolius 19-23 7-10 7-12 4-7 50-70
Emergent P. commersoni 15-19 6-8 2-5 0,6-1 27-30
C. rotundus 40-42 36-41 5-8 0,4-1 10-15
N. stellata 33-35 15-16 10-12 19-26 320-350
L. flava 39-45 7-12 8-16 5-10 50-80
Tumbuhan P. stratiotes juga
Tabel 4 menunjukkan bahwa dapat dimanfaatkan sebagai pakan
adanya perbedaan ukuran antara ternak, obat dan pupuk, terutama
tumbuhan yang tipe habitat floating akarnya dapat dipakai sebagai obat
dengan tumbuhan yang tipe habitat pencahar dan daunnya untuk
emergent. Perbedaan tersebut dapat menyembuhkan disentri. Tumbuhan
dilihat dari ukuran panjang batang, ini mempunyai daya ikat butir-butiran
panjang daun, panjang akar serta lumpur yang halus, maka dapat
lebar daun. Tumbuhan air yang digunakan untuk menjernihkan air
tergolong tipe habitat floating yang keruh guna penyediaan air jernih
berjumlah 5 jenis dan tumbuhan air bagi industri maupun keperluan
yang tergolong tipe habitat emergent sehari-hari (Priyono, 2007).
juga berjumlah 5 jenis. Tumbuhan Tumbuhan E. palaefolius dapat
yang memiliki tipe habitat floating digunakan pada fitoremediasi, karena
memiliki ukuran yang leih pendek dapat menurunkan kadar nutrient
dari pada tumbuhan yang tergolong (eutrofikasi) pada perairan (Brouwer,
tipe habitat emergent. 2002). Caroline (2015) menambahkan
bahwa E. palaefolius digunakan
Manfaat Tumbuhan Air
sebagai fitoremediasi logam Timbal
Tumbuhan air memiliki
(Pb) pada limbah Industri Peleburan
banyak sekali manfaat dan peran di
Tembaga dan Kuningan.
perairan, bahkan tumbuhan air juga
Tumbuhan P. commersoni
dapat diolah menjadi berbagai
juga dapat dimanfaatkan sebagai
produk yang memiliki nilai ekonomis
pakan ternak dan juga dimanfaatkan
tinggi.
oleh ikan-ikan untuk berlindung dari
Tumbuhan E. crassipes dapat
predator diperairan, karena tipe
diolah menjadi pellet ikan dan dapat
sebaran tumbuhan ini berumpun.
dimanfaatkan sebagai bahan baku
Tumbuhan S. natans
pembuatan kerajinan tangan dan juga
umumnya digunakan dalam akuarium
dapat menetralkan senyawa-senyawa
sebagai tanaman hias mengambang
toksik dalam perairan diantaranya
dan juga telah digunakan untuk
senyawa fenol.
menghilangkan polutan dalam air,
5

karena mampu untuk menyerap Jenis tumbuhan L. clavatum


logam-logam berbahaya di perairan dimanfaatkan sebagai bahan untuk
(Anonim, 2006). Dan juga membuat obat-obatan. Tumbuhan ini
dimanfaatkan oleh petani sebagai digunakan sebagai bahan baku
pupuk hijau dalam kegiatan pembuatan pil, Dryyopteris filix-mas
budidaya pertanian. Kerena, dapat yang dimanfaatkan untuk mengobati
mengikat N di udara, sehingga cacingan (Pandu, 2016).
mampu bersimbiosis dengan Jenis tumbuhan C. rotundus
Anabaena sp. (sejenis alga yang dimanfaatkan sebagai bahan
membantu fiksasi nitrogen) makanan ternak dan dapat digunakan
membuat tumbuhan ini memiliki sebagai bahan obat-obatan, karena
kandungan nitrogen yang tinggi. tumbuhan ini mengandung minyak
Kandungan inilah yang atsiri yang terdapat dalam umbi pada
dimanfaatkan sebagai pupuk hijau akar rumput teki ini. Dalam
oleh para petani (Pandu, 2016). pengobatan herbal atau tradisional,
Tumbuhan jenis I. aquatica rumput teki banyak digunakan dalam
selain dimanfaatkan sebagai sayuran memyembuhkan berbagai jenis
memiliki manfaat penting lain, penyakit, namun yang digunakan
seperti dapat digunakan sebagai bukanlah daunnya melainkan umbi
bioarbsobsi logam Pb dan Cu (Tiro, dari Rumput Tek (Sari, 2019).
2017), sebagai obat-obatan herbal, Jenis tumbuhan L. flava
seperti untuk menjaga kesesahatn selain dimanfaatkan sebagai sayuran
mata, antiradang, mencegah diabetes, juga memiliki banyak maanfaat yang
melawan kerusakan hati (liver), lain, diantaranya digunakan sebagai
mencegah dehidrasi, mengatasi fitoremediasi. Tumbuhan ini mampu
anemia serta dapat mengurangi secara efektif menurunkan kadar
resiko penyakit kronis (Setiaputri, logam berat timbal (Pb), BOD, COD,
2016). DO, TSS, sulfat dan fosfat di
Tumbuhan jenis N. stellata perairan tercemar oleh limbah, serta
dapat dimanfaatkan sebagai obat- tumbuhan genjer mampu ntuk
obatan herbal, seperti mengobati mnyerap logam Fe dan Mn (Priyanti
batuk darah, mengatasi diare, dan Yunita, 2013).
mengobati disentri, menormalkan
Kondisi Habitat Ekosistem Rawa
tekanan darah, mengobati mimisan,
Gambut
menghilangkan imsomnia, Kualitas Air merupakan faktor
menghilangkan panas dalam, yang sangat mempengaruhi kehidupan
pembentukan sel darah merah, organisme di perairan. Untuk melihat
menyehatkan mata dan dapat kondisi Ekosistem Rawa Gambut Desa
membentuk gigi menjadi kuat. Pelalawan ini diukur beberapa
Organ yang paling berperan untuk parameter kualitas air. Untuk lebih
menyembuhkan berbagai penyakit jelas Hasil Pengukuran Kualitas Air di
tersebut adalahbunga dari tumbuhan Ekosistem Rawa Gambut Desa
teratai ini (Ana, 2015). Pelalawan dapat dilihat pada (Tabel 5).
6

Tabel 5. Hasil Pengukuran Kualitas Air


No Parameter Awal Akhir Baku Mutu
A Fisika
1 Suhu (oC) 29 28 -
2 Kecerahan (cm) 38 45 -
3 Kedalaman (cm) 52 76 -

B Kimia
4 Derajat Keasaman (pH) 4 4 6-9*
5 Oksigen Terlarut (mg/L) 2,94 3,19 4*
6. Karbondioksida (CO2) 10,54 11,82 25*
Bebas (mg/L)
Dari tabel 5 dapat dilihat organisme akuatik seperti tumbuhan
bahwa kualitas air pada Ekosistem air.
Rawa Gambut Desa Pelalawan
meliputi suhu, kecerahan, DAFTAR PUSTAKA
kedalaman, derajat keasaman,
oksigen terlarut, dan karbondioksida Ana, C. 2015. ( Manfaat Bunga
bebas menunjukkan ekosistem Teratai untuk Kesehatan dan
tersebut masih dalam kategori dapat ObatHerbal.https://manfaat.c
mendukung kehidupan organisme o.id/manfaat-bunga-teratai
akuatik seperti tumbuhan air. Diakses pada Tanggal 5
November 2019 pukul 20:28.
Kesimpulan Anonim.2006.http://id.wikipedia.org/
Berdasarkan hasil penelitian wiki/Salvinia natans. Diakses
pada Ekosistem Rawa Gambut Desa pada tanggal 4 November
Pelalawan Kabupaten Pelalawan 2019.
provinsi Riau jenis tumbuhan air Ariyanti, D. L. 2016. Jenis dan
yang ditemukan meliputi 4 kelas, 10 Kerapatan Tumbuhan Air di
famili dan 10 jenis tumbuhan air Perairan Rawa Sekitar Sungai
yang terbagi ke dalam 2 tipe hidup Parit Belanda Kecamatan
yaitu floating dan emergent. Rumbai Pesisir Kota
Adapun yang tergolong ke Pekanbaru. Skripsi.68 hal.
dalam tipe hidup floating adalah E. Fakultas Perikanan dan Ilmu
crassipes, I. aquatic, S. natans, P. Kelautan. Universitas Riau.
stratiotes dan L. clavatum, Brouwer, J, Jernold, Z and Von
sedangkan jenis tumbuhan yang Ende, C. 2002. Filed and
termasuk tipe emergent adalah E. Laboratory Methode for
palaefolius, P. commersoni, C. General Ecology. Third
rotundus, N. stellata dan L. flava. Edition. USA: W. M. C.
Kualitas air pada Ekosistem Brown Publishers.
Rawa Gambut Desa Pelalawan Caroline, J. dan Guido, A. M. 2015.
Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau, Fitoremediasi Logam Timbal
seperti suhu, kedalaman, kecerahan, (Pb) Menggunakan Tanaman
pH, oksigen terlarut dan Melati Air (Echinodorus
karbondioksida bebas masih dalam Palaefolius) pada Limbah
kategori dapat mendukung kehidupan Industri Peleburan dan
Kuningan. Jurusan Teknik
7

Lingkungan, Institut Sungai Sail Kota Pekanbaru.


Teknologi Adhi Tama Fakultas Perikanan dan
Surabaya. Kelautan Universitas Riau.
Dewiyanti, I. 2012. Keragaman Jenis Skripsi. hal 72.
dan Persen Penutupan Setiaputri, K. A. 2016.
Tumbuhan Air di Ekosistem https://hellosehat.com/hidup-
Danau Laut Tawar, sehat/fakta-unik/manfaat-
Takengon, Provinsi Aceh. kangkung-buat-kesehatan/.
Jurnal. ISSN 2089-7790. Diakses Tanggal 5 November
Pancing, V. E. Rama dan Prawira. 2019 Pukul 20:09.
2017. Memahami Ekosistem Steennis, C. G. GJ. V. 1981. Flora
Hutan Rawa Gambut untuk Sekolah di Indonesia.
Kabupaten Siak Provinsi 495 hal. Pradnya Paramita.
Riau . Wild Water Indonesia. Tiro, L. L., I. Isa, H. Iyabu. 2017.
Priyanti dan E. Yunita. 2013. Uji Potensi Tanaman Kangkung
Kemampuan Daya Serap Air (Ipomoea aquatica)
Tumbuhan Genjer sebagai Bioarbsopsi Logam
(Limnocharis flava) terhadap Pb dan Cu.FMIPA.
Logam Berat Besi (Fe) dan Universitas Gorontalo.
Mangan (Mn). Prosiding Tjitrosoepomo, G. 1985. Morfologi
Semirata FMIPA Universitas Tumbuhan. Yogyakarta:
Lampung. Lampung. 283- Gadjah Mada University
298. Press.266 hal.
Priyono, A. T. 2007. Pengaruh Pistia Ulfa, D. N. 2016. Jenis dan
stratiotes L. dalam Kerapatan Tumbuhan Air di
Peningkatan Kualitas Air. Danau Pinang Luar
Skripsi. Departemen Kecamatan Siak Hulu
Konservasi Sumberdaya Kabupaten Kampar Provinsi
Hutan dan Ekowisata Riau. 84 hal. (Tidak
Fakultas Kehutanan Institut Diterbitkan).
Pertanian Bogor. Bogor. Yunita, L. H. 2016. Identifikasi Jenis
Sari, S. M. 2019. Kemampuan dan Luas Penutupan
Tumbuhan Melati Air Tumbuhan Air di Danau
(Echinodorus palaefolius) Bandar Kayangan Lembah
dan Genjer (Limnocharis Sari Kecamatan Rumbai
flava) dalam Menyerap Pesisir Pekanbaru Provinsi
Logam Berat (Cu dan Fe) Riau. Skripsi 79 hal.
yang diaplikasikan pada

Anda mungkin juga menyukai