PERTEMUAN 2
GREEN CHEMISTRY
• Kimia hijau dapat didefinisikan sebagai praktik ilmu kimia dan prosesnya
yang dapat mengurangi penggunaan atau timbulnya senyawa berbahaya
(menghasilkan sedikit atau tidak ada bahan limbah)
• Untuk mencapai tujuannya, kimia hijau dan teknik kimia hijau dapat
dimodifikasi atau benar-benar mendesain ulang produk dan proses kimia
dengan tujuan meminimalkan limbah dan penggunaan atau produksi
bahan yang sangat berbahaya.
Prinsip-prinsip Green Chemistry dikembangkan oleh Paul Anastas and John
Warner (ACS, 2018a)
1. Lebih baik mencegah timbulan limbah daripada mengolahnya.
2. Fraksi reaktan yang masuk ke final produk.
3. Sintesis Bahan Kimia Kurang Berbahaya
4. Merancang Bahan Kimia Yang Lebih Aman
5. Pelarut dan Auxiliaries yang Lebih Aman
6. Merancang untuk Efisiensi Energi
7. (Penggunaan Bahan Baku Terbarukan).
8. Derivatisasi yang tidak perlu harus diminimalkan
9. Reagen katalitik (seselektif mungkin) lebih unggul daripada reagen
stoikiometri.
10. Desain untuk Degradasi
11. Analisis real-time untuk Pencegahan Polusi
12. Bahan Kimia yang bersifat Lebih Aman untuk Pencegahan Kecelakaan
Sustainable Development Goals
(SDGs) merupakan suatu rencana
aksi global yang disepakati oleh
para pemimpin dunia, termasuk
Indonesia, guna mengakhiri
kemiskinan, mengurangi
kesenjangan dan melindungi
lingkungan. SDGs berisi 17 Tujuan
dan 169 Target yang diharapkan
dapat dicapai pada tahun 2030.
https://www.sdg2030indonesia.org/
SIFAT DAN KOMPOSISI
AIR
KLASIFIKASI AIR (UMUM)
Air tanah Air Laut • Air tanah
- Kaya organik (air tanah Fe, Mn)
- Kesadahan tinggi daerah berkapur, kadar
garam tinggi
- Penurunan cadangan air tanah terus
menurun (Sudarmadji, 2006)
• Sumber air baku (air permukaan)
- Sungai (umumnya debit (kuantitas) dan
kuantitasnya bervariasi
tergantung musim
Air
- Embung, danau/waduk: dari segi kualitas
permukaan - Rawa: zat organik tinggi, asam, gambut
Air Limbah • Sumber air laut (air asin: desalinasi, air
payau: RO), biasanya pilihan
terakhir/belum efektif
KLASIFIKASI AIR (UMUM)
Kelas I
Kelas II
Kelas III
Kelas IV
PP. No. 22 Tahun 2021
Jenis
Kriteria Peruntukkan
Kelas
Air yang dapat digunakan untuk air baku air minum, dan atau peruntukan lain yang
Kelas I mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut
Air yang dapat digunakan untuk prasarana/sarana rekreasi air, pembudidayaan
Kelas 2 ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukan
lain yang memper-syaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut
Air yang dapat digunakan untuk pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air
Kelas 3 untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukan lain yang memper-syaratkan
mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut
Air yang dapat digunakan untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukan lain
Kelas 4 yang memper-syaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut
Baku Mutu Air Tawar
• Baku mutu air atau sumber air adalah batas kadar yang dibolehkan bagi
zat atau bahan pencemar pada air, namun air tetap berfungsi sesuai
peruntukannya.
• Penentuan baku mutu air didasarkan atas daya dukung air pada sumber
air, yang disesuaikan dengan peruntukan air
Parameter :
Fisika
Kimia
Biologi
Radioaktif
Parameter Fisika Parameter Kimia
• Warna • Logam
• Bau • Non Logam
• Padatan tersuspensi total Anorganik
• Sampah Organik
• Suhu
• Kekeruhan
Parameter Kimia Logam Parameter Kimia Nonlogam
As (Arsen)
Ba (Barium) Anorganik Organik
Cd (Kadmium) Klor : Cl-, Cl2, OCl-, HOCl Minyak dan lemak
Cr (Kromium) Sianida : CN- Surfaktan
Sulfur : S2-, H2S, SO42- Fenol
Cu (Tembaga) Pestisida
Nitrogen : N-NO2, N-NO3,N-NH3, N-org
Fe (Besi) Fosfat : P (orto, poli, organik) Poli Aromatik
Hg (Merkuri) Hidrokarbon (PAH)
Oksigen : DO, BOD, COD
Mn (Mangan)
Ni (Nikel)
Pb (Timbal)
Se (selenium)
Zn (Seng)
Lampiran VI PP No. 2 Tahun 2021
dst..
AIR LAUT
Biota Laut
Baku Mutu Air Laut
Baku mutu air laut adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup,
zat, energi atau komponen yang ada atau harus ada dan atau
unsur pencemar yang ditenggang keberadaanya di dalam air laut
PELABUHAN
dst.. dst..
dst..
ANALISIS KUALITAS AIR
• Mengetahui kualitas air
memenuhi persyaratan SAMPEL Sampling
sesuai peruntukan :
• Monitoring : rutin
Preparasi
• Kasus : insidentil
PREPARED SAMPLE
• Cara :
• Analisis secara Kimia
Analisis
(QA/QC)
Blanko
Sample Duplikat
Sample Split
Fortifikasi Lapangan
Blind sample
BLANKO
Tujuan : untuk memeriksa dan mengendalikan kemungkinan terjadinya
kontaminasi atau kontaminasi silang dalam keseluruhan proses sampling