Anda di halaman 1dari 13

ECOLAB Vol. 15 No.

1, Mei 2021: 63-75


p-ISSN 0216-0897
e-ISSN 2502-6267
Terakreditasi RISTEKDIKTI No. 30/E/KPT/2019

Validasi Metode Pengujian Biochemical Oxygen Demand (BOD) dalam Air


Laut Secara Titrimetri Berdasarkan SNI 6989.72:2009
Validation of Biochemical Oxygen Demand (BOD) of Seawater Testing
Methods Using Titrimetry Based on SNI 6989.72:2009
Oktaria Diah Pitalokasari1, Shohibul Fikri2 dan Dini Ayudia1
1
Puslitbang Kualitas dan Laboratorium Lingkungan (P3KLL)-KLHK, Kawasan PUSPIPTEK Gedung 210,
Serpong, Tangerang Selatan, 15310
2
Program Studi Kimia Fakultas Sains dan Tehnologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
Jl. Ir H. Juanda No.95, Tangerang Selatan, 15412
E-mail: oktaria.diahpitalokasari@yahoo.co.id

Diterima 3 Februari 2021, direvisi 2 Maret 2021, disetujui tanggal 29 April 2021

ABSTRAK
Validasi Metode Pengujian Biochemical Oxygen Demand (BOD) dalam Air Laut Secara Titrimetri
Berdasarkan SNI 6989.72:2009. Metode Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk Pengujian BOD di
air laut selama ini belum ada. Cara Uji Kebutuhan Oksigen Biokimia atau Biochemical Oxygen Demand
(BOD) (SNI 6989.72:2009) hanya berlaku untuk air dan air limbah. Penelitian ini bertujuan untuk
memvalidasi metode SNI 6989.72:2009 untuk matrik air laut. Validasi metode pengujian BOD pada air
laut ini dilakukan secara titrimetri, berdasarkan penentuan oksigen terlarut sebelum dan sesudah inkubasi
pada temperatur 20oC selama 5 hari (BOD5). Hasil validasi memperlihatkan bahwa jumlah populasi
bakteri optimum dalam analisis BOD air laut 19,64 x 106 CFU/mL atau 4 mL Polyseed dalam 1 botol
winkler 100 mL, dengan konsentrasi BOD5 standar GGA 174,73 mg/L, dan %O2 54,06, hasil ini sesuai
dengan standar APHA No. 5210-2012. Nilai akurasi validasi berada dalam rentang 88–96%, presisi
%RSD yang diterima, serta hasil pengujian yang linear. Hasil pengujian atau pengukuran menunjukan
bahwa BOD5 dengan bakteri isolasi dan Polyseed menunjukkan bahwa terdapat perbedaan berdasarkan
uji t, Nilai BOD5 sampel air laut yang digunakan sebesar 12,38 mg/L, melebihi baku mutu BOD5 sesuai
KEPMENLH No 51 Th. 2004 untuk air laut wisata bahari (<10 mg/L) namun belum melebihi baku mutu
kawasan biota laut (<20 mg/L).
Kata kunci: Air laut, BOD, SNI 6989.72:2009, titrimetri, validasi metode.

ABSTRACT
Validation Methods of Biochemical Oxygen Demand (BOD) in Sea Water Testing Using Titrimetry
Based on SNI 6989.72:2009. There is no Standard Nasional Indonesia (SNI) for BOD testing in
determining the seawater quality index in the BOD test there is no Indonesian National Standard (SNI)
method, then tritimetry measurement of BOD pollution in seawater carried out by referring to SNI
6989.72: 2009 (BOD testing method for wastewater and surface water). This study aimed to validate
the SNI 6989.72: 2009 method on determining the value of the Water Quality Index (WQI) BOD in the
seawater matrix. The validation of the BOD test method in seawater was carried out titrimetrically, based
on the determination of dissolved oxygen before and after incubation at 20oC for 5 days (BOD5). The
results of the validation carried out in this study obtained the optimum number of bacterial populations
in the analysis of BOD seawater 19,64 x 106 CFU/mL or 4 mL of Polyseed in one 100 mL Winkler
bottle, with a standard BOD5 concentration of GGA 174,73 mg/L, and %O2 54,06. These results are
in accordance with APHA standard No. 5210-2012. The validation of this method produces accuracy
values ​​in the range 88–96%, precision %RSD received, and linear test results. The test or measurement
results show that the BOD5 value with isolated bacteria and Polyseed is different based on the t-test,

©2021 ECOLAB All rights reserved. Open access under CC BY-NC-SA license. http://dx.doi.org/10.20886/jklh.2021.15.1.63-75 63
ECOLAB Vol. 15 No.1, Mei 2021: 63-75

where the test results of sea water samples carried out in the laboratory are 12,38 mg/L, exceeding the
BOD5 quality standard according to KEPMENLH No. 51 Th. 2004 for marine tourism seawater (<10
mg / L) but it has not exceeded the quality standard for marine biota areas (<20 mg/L).
Keywords: seawater, BOD, SNI 6989.72: 2009, titrimetry, methods validation.

1. Pendahuluan membebaskan iodin yang ekuivalen dengan


oksigen terlarut. Iodin yang dibebaskan
Limbah hasil kegiatan yang dialirkan tersebut kemudian dianalisis dengan metode
ke perairan dapat mencemari sungai atau laut titrasi iodometri (Hayati, 2016).
dan menimbulkan berbagai masalah penyakit Penelitian Hamuna et al., (2018)
bagi manusia dan lingkungan. Salah satu di perairan Distrik Depapre, Kabupaten
cara yang dapat dilakukan untuk memantau Jayapura, Provinsi Papua diperoleh BOD5
kualitas air adalah dengan mengukur BOD 8 – 13mg/L yang berarti perairan Depapre
(Biochemical Oxygen Demand). Parameter masih dalam keadaan normal, karena
BOD memberikan informasi mengenai standar maksimum BOD5 yang dianjurkan
fraksi yang siap terurai dari bahan organik untuk biota air laut dalam keputusan Menteri
yang mengalir di dalam air (Sara et al., Negara Lingkungan Hidup No. 51 tahun
2018). 2004 adalah 20 mg/L. Penelitian lain yang
BOD adalah jumlah oksigen yang dilakukan oleh Supriyantini et al., (2017), di
dibutuhkan oleh mikroorganisme aerobik wilayah pesisir pantai utara Kota Semarang,
untuk menguraikan hampir semua zat menunjukan bahwa kandungan parameter
organik yang terlarut maupun yang organik di semua lokasi adalah sebagai
tersuspensi di dalam air. Nilai BOD berikut: BOD (3,77 – 15,13 mg/L), COD (20
dinyatakan dalam miligram oksigen yang – 140,67 mg/L), TSS (1.33 – 13,67 mg/L),
dikonsumsi per liter sampel selama 5 hari TDS (818,33 – 2.000 mg/L), dan TOM
(BOD5) inkubasi pada suhu 20°C. Nilai (10,73 – 50 mg/L).
BOD sering digunakan sebagai indikator Validasi perlu dilakukan terhadap
untuk menunjukkan tingkat polusi organik metode non standar untuk menegaskan dan
dalam air. Masa inkubasi selama 5 hari mengkonfirmasi bahwa metode tersebut
(BOD5) adalah waktu yang paling umum sesuai dengan penggunaannya. Validasi
digunakan karena relatif singkat dan praktis metode analisis adalah suatu tindakan
untuk mendeteksi pemecahan biologis penilaian terhadap parameter tertentu,
bahan organik dalam limbah (Dasgupta & berdasarkan percobaan laboratorium,
Yildiz, 2016). BOD5 mampu mengurai 70% sangat penting untuk membuktikan bahwa
zat organik, sehingga nilai tersebut sudah parameter tersebut memenuhi persyaratan
mewakili total zat organik dalam contoh uji untuk penggunaannya, sehingga metode
(Henze et al., 2008). tersebut dikatakan valid. Hasil uji yang valid
Cara lain pengujian BOD dilakukan secara sederhana dapat digambarkan sebagai
dengan menggunakan metode winkler. hasil uji yang mempunyai akurasi (accuracy)
Prinsip dari metode winkler yaitu oksigen dan presisi (precission) yang baik (Harmita,
di dalam sampel mengoksidasi MnSO4 yang 2012). Penelitian ini bertujuan untuk
ditambahkan ke dalam larutan pada keadaan memvalidasi metode pengujian BOD dalam
alkalis, sehingga terjadi endapan MnO2. air laut dengan cara titrimetri berdasarkan
Penambahan asam sulfat dan kalium iodida SNI 6989.72:2009.

64
____Oktaria Diah Pitalokasari et al.: Validasi Metode Pengujian Biochemical Oxygen Demand (BOD) dalam Air Laut Secara
Titrimetri Berdasarkan SNI 6989.72:2009

2. Metodologi reaksi, jarum ose, bunsen, hotplate, pH meter


Pengujian BOD menggunakan HORIBA D55, pipet eppendorf, autoclave,
mikroorganisme dipengaruhi oleh kinerja dan peralatan gelas lainnya. Bahan yang
mikroorganisme yang tergantung pada digunakan yaitu contoh uji air laut, air suling,
salinitas, temperatur, oksigen, dan pH Glukosa Asam Glutamat, Polyseed (inter
(Hayati, 2016). Air laut memiliki perbedaan lab), Asam Sulfat (H2SO4), larutan Alkalin
nutrisi serta kandungan mineral dengan Azida, Manganese Sulfat (MnSO4.5H2O),
air limbah dan air permukaan serta Indikator Kanji, Kalium Iodat (KIO3),
salinitas atau kadar garam yang tinggi Natrium Tiosulfat (Na2S2O3.5H2O), Natrium
yang menyebabkan kurang maksimalnya Hidroksida (NaOH), larutan A (Buffer pH
kinerja mikroorganisme dalam pengujian 7,2), larutan B (MgSO4), larutan C (CaCl2),
BOD. Penelitian ini menambahkan bakteri larutan D (FeCl3), serbuk air pengencer (air
biakan Polyseed dan bakteri isolasi untuk laut buatan), media Nutrient Agar (NA),
mengevaluasi perbedaan kinerja kedua media Lactose Broth (LB), larutan Phospate
bakteri. Jumlah populasi bakteri hasil isolasi Buffer Saline (PBS), Barium Klorida
dari air laut yang optimum diperoleh dari (BaCl2).
penambahan jumlah populasi bakteri secara Pengambilan contoh uji dilakukan
bertahap terhadap nilai BOD larutan standar. di satu titik, yaitu di tepi pantai Marunda.
Penelitian ini dilakukan dari bulan Di sekitar lokasi pengambilan contoh uji
September 2019 sampai dengan Februari terdapat beberapa aktivitas masyarakat
2020 di Pusat Penelitian dan Pengembangan seperti pencarian ikan dan kerang laut, serta
Kualitas dan Laboratorium Lingkungan terdapat aktivitas kapal-kapal industri yang
(P3KLL) di Serpong, Kota Tangerang sedang beroperasi. Titik lokasi pengambilan
Selatan. Peralatan yang digunakan dalam sampel disajikan pada Gambar 1.
penelitian ini antara lain spektrofotometer Penelitian ini terdiri dari beberapa tahap
SHIMADZU UV-1601, botol winkler yaitu; (1) Optimasi bakteri menggunakan
100/102 mL, botol air pengencer 10 L, Polyseed, (2) Pengambilan sampel air laut,
lemari inkubator, buret, cawan petri, tabung (3) Isolasi bakteri air laut, (4) Optimasi

Gambar 1. Titik lokasi pengambilan sampel air laut untuk isolasi bakteri

65
bakteri menggunakan bakteri hasil isolasi didinginkan. Contoh uji air laut diambil
dan penghitungan kepadatan bakteri, (5) sebanyak 1 mL dimasukkan ke dalam media
Analisis BOD5 dengan Polyseed dan Bakteri LB (Laktosa Broth) untuk diinkubasi selama
Isolasi, dan (6) Analisis dan validasi data. 24 jam pada suhu 35°C. Hasil inkubasi
Tahapan tersebut diuraikan sebagai berikut. digores ke dalam media miring NA (Nutrien
1). Optimasi bakteri menggunakan Polyseed Agar), lalu diinkubasi kembali selama 24 jam
H2SO4 1% dan BaCl2 1% disiapkan pada suhu 35°C. Proses tersebut dilanjutkan
untuk membuat kurva standar McFarland dengan persiapan bibit bakteri dalam analisis
(Sutton, 2011) seperti pada Tabel 1. BOD air laut dengan bakteri isolasi.
Absorbansi larutan diukur menggunakan 4). Optimasi bakteri menggunakan bakteri
spektrofotometer pada panjang gelombang hasil isolasi dan penghitungan kepadatan
600 nm. Pembuatan kurva standar McFarland bakteri
dilakukan menggunakan bakteri isolasi pada Bibit bakteri hasil isolasi ditambah
saat optimasi bakteri. dengan NaCl 1%, lalu sebanyak 1 mL
dimasukkan ke dalam tabung hasil goresan
Tabel 1. Petunjuk preparasi standar McFarland pada media miring NA. Kemudian 10 tabung
Larutan Standar Volume dalam mL bibit bakteri diluruhkan dengan ose ke dalam
(CFU x BaCl2 1% H2SO4 500 mL NaCl 1%, lalu diaerasi selama 1
108) 1%
jam untuk analisis. Bakteri yang digunakan
0,5 0,5 99,5
1 1 99 untuk isolasi jumlahnya bervariasi, yakni
2 2 98 0,5; 1; 2; 3; dan 4 mL dalam 1 botol winkler
3 3 97 blanko dan standar GGA. Bibit bakteri isolasi
4 4 96 dilarutkan dalam NaCl 1% dan bakteri yang
5 5 95
dihasilkan dihitung dengan menggunakan
Sumber: John Hopkins University, 2009 spektrofotometer pada panjang gelombang
600 nm (sesuai dengan petunjuk metode
2). Pengambilan contoh uji air laut McFarland).
Contoh uji berupa air laut untuk isolasi
bakteri diambil di Marunda, muara dengan 5). Analisis BOD5 dengan Polyseed (SNI
salinitas air lebih dari 2,5%, pada kedalaman 6989.72:2009) dan Bakteri Isolasi
rata-rata 20-50 cm, sebanyak 10 L. Contoh a. Analisis Blanko dengan Polyseed dan
uji tersebut disimpan dalam botol Duran Bakteri Isolasi
kaca berwarna coklat yang telah disterilkan Botol winkler 100/102 mL disiapkan
dalam autoclave pada suhu 121°C selama sebanyak 4 buah, masing-masing botol
15 menit. Contoh uji disimpan dalam ruang diberikan label. Polyseed dimasukkan ke
dingin sebelum dilakukan proses isolasi. dalam botol winkler dengan variasi jumlah
bakteri, kemudian air pengencer dimasukkan
3). Isolasi bakteri air laut ke dalam masing-masing botol secara hati-
Perlakuan pertama adalah peremajaan hati, untuk menghindari terbentuknya
bakteri dengan media lactose broth (LB), gelembung udara, kemudian dilakukan
media sebanyak 1,3 g dengan pH 6,9 ± 0,2 pengocokan. Air bebas mineral ditambahkan
dilarutkan dalam 100 mL air suling, lalu di sekitar mulut botol winkler yang telah
dipanaskan hingga media tersebut terlarut. ditutup.
Kemudian diambil sebanyak 10 mL media Dua botol disimpan dalam lemari
dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi inkubator pada suhu 20°C ± 1°C selama 5
lalu disterilkan dengan autoclave pada hari, sedangkan 2 botol sisanya ditambahkan
suhu 121°C selama 15 menit, kemudian 1 mL MnSO4 dan 1 mL alkalin dengan ujung

66
pipet tepat diatas permukaan larutan. Botol dengan Na2S2O3.5H2O dengan indikator
ditutup dengan segera dan dihomogenkan amilum sampai warna biru tepat hilang.
hingga terbentuk gumpalan sempurna. Botol Volume Na2S2O3.5H2O tersebut dikalikan
didiamkan hingga gumpalan mengendap dengan f Thiosulfat yang digunakan, untuk
secara sempurna kemudian ditambahkan 1 memperoleh nilai DO. Hal yang sama
mL H2SO4 pekat, ditutup dan dihomogenkan dilakukan untuk analisis standar GGA dengan
kembali hingga endapan larut sempurna. bakteri isolasi (menggunakan air pengencer
Sampel dipipet 50 mL dan dimasukkan yang ditambahkan bakteri isolasi).
ke dalam Erlenmeyer 100 mL, dititrasi c. Analisis Sampel Air Laut dengan
dengan Na2S2O3.5H2O dengan indikator Polyseed dan Bakteri Isolasi
amilum sampai warna biru tepat hilang. Botol winkler 100/102 mL disiapkan
Volume Na2S2O3.5H2O tersebut dikalikan sebanyak 4 buah, masing-masing botol
dengan f Thiosulfat yang digunakan, untuk diberikan label. Polyseed dimasukkan ke
memperoleh nilai DO. Hal yang sama dalam botol winkler dengan jumlah bakteri
dilakukan untuk analisis blanko dengan sesuai, kemudian sampel air laut tanpa
bakteri isolasi (menggunakan air pengencer pengenceran dan dengan pengenceran 2
yang ditambahkan bakteri isolasi). kali dengan air pengencer dimasukkan ke
b. Analisis Standar Glucose Glutamic Acid dalam masing-masing botol secara hati-hati,
(GGA) dengan Polyseed dan Bakteri untuk menghindari terbentuknya gelembung
Isolasi udara, kemudian dilakukan pengocokan. Air
Analisis BOD5 pada standar GGA bebas mineral ditambahkan di sekitar mulut
dengan persiapan 4 botol winkler 100/102 botol winkler yang telah ditutup.
mL yang diberikan label. Polyseed Dua botol disimpan dalam lemari
dimasukkan ke dalam botol winkler dengan inkubator pada suhu 20°C ± 1°C selama 5
variasi jumlah bakteri, kemudian larutan hari, sedangkan 2 botol sisanya ditambahkan
GGA dipipet 10 mL ditera dengan larutan 1 mL MnSO4 dan 1 mL alkalin dengan ujung
pengencer hingga 500 mL. Larutan contoh pipet tepat diatas permukaan larutan. Botol
uji dimasukkan kedalam masing-masing ditutup dengan segera dan dihomogenkan
botol secara hati-hati, untuk menghindari hingga terbentuk gumpalan sempurna. Botol
terbentuknya gelembung udara, kemudian didiamkan hingga gumpalan mengendap
dilakukan pengocokan. Air bebas mineral secara sempurna kemudian ditambahkan 1
ditambahkan di sekitar mulut botol winkler mL H2SO4 pekat, ditutup dan dihomogenkan
yang telah ditutup. kembali hingga endapan larut sempurna.
Dua botol disimpan dalam lemari Sampel dipipet 50 mL dan dimasukkan
inkubator pada suhu 20°C ± 1°C selama 5 ke dalam Erlenmeyer 100 mL, dititrasi
hari, sedangkan 2 botol sisanya ditambahkan dengan Na2S2O3.5H2O dengan indikator
1 mL MnSO4 dan 1 mL alkalin dengan ujung amilum sampai warna biru tepat hilang.
pipet tepat di atas permukaan larutan. Botol Volume Na2S2O3.5H2O tersebut dikalikan
ditutup dengan segera dan dihomogenkan dengan f Thiosulfat yang digunakan, untuk
hingga terbentuk gumpalan sempurna. Botol memperoleh nilai DO. Hal yang sama
didiamkan hingga gumpalan mengendap dilakukan untuk analisis blanko dengan
secara sempurna kemudian ditambahkan 1 bakteri isolasi (menggunakan air pengencer
mL H2SO4 pekat, ditutup dan dihomogenkan yang ditambahkan bakteri isolasi). Perlakuan
kembali hingga endapan larut sempurna. dilakukan pengulangan sebanyak tujuh kali
Sampel dipipet 50 mL dan dimasukkan untuk data validasi metode.
ke dalam Erlenmeyer 100 mL, dititrasi

67
6). Analisis dan validasi data CV Horwits = 2 1-0,5 log C ...................................(6)
a. Perhitungan nilai BOD5 Keterangan :
C : Konsentrasi rata-rata 7 kali pengulangan
BOD5 = (DO0 - DO5) x fp ..............................(1)
Keterangan: e. Uji-t (Uji Beda)
DO0 : Nilai Disolved Oxygen contoh uji di hari
Pengukuran konsentrasi standar
pertama, (mg/L)
DO5 : Nilai Disolved Oxygen contoh uji di hari GGA BOD5 menggunakan dua bakteri
kelima, (mg/L) yang berbeda, yaitu polyseed dan bakteri
Fp : Faktor pengenceran. isolasi yang didapatkan dari pengulangan
b. Perhitungan Nilai %O2 sebanyak tujuh kali, oleh karena itu dilihat
perbedaan hasilnya dengan cara dihitung
%O2 = (DO0 - DO5) : DO0 x 100 ......................(2)
dengan metode independent sample t-test
Keterangan:
DO0 : Nilai Disolved Oxygen contoh uji di hari menggunakan program SPSS.
pertama, (mg/L)
DO5 : Nilai Disolved Oxygen contoh uji di hari 3. Hasil dan Pembahasan
kelima, (mg/L)
3.1. Optimasi Bakteri
c. Uji Akurasi dengan Penentuan Persentase Optimasi bakeri dilakukan terhadap
Temu Balik (%Recovery) bakteri Polyseed sehingga nilai BOD5 yang
Data konsentrasi BOD blanko dan dihasilkan dapat maksimal serta akurat.
standar GGA yang didapatkan dari replikasi Jumlah bakteri dihitung menggunakan
sebanyak tujuh kali dihitung % recovery metode McFarland (Sutton, 2011).
menggunakan persamaan sebagai berikut: 1). Pembuatan kurva standar perhitungan
....(3) jumlah bakteri dengan metode
McFarland
d. Repetabilitas dan Reprodusibilitas Metode McFarland adalah
(% RSD) perbandingan atau penyetaraan konsentrasi
Data konsentrasi BOD blanko mikroba dengan menggunakan larutan
dan standar GGA yang didapatkan dari BaCl2 1% dan H2SO4 1%. Standar
pengulangan sebanyak tujuh kali dihitung kekeruhan McFarland dimaksudkan
% RSD (Relative Standard Deviation) yang untuk menggantikan perhitungan bakteri
dibandingkan dengan persamaan Horwitz satu persatu, dan untuk memperkirakan
(Horwitz Value), menggunakan persamaan kepadatan sel bakteri dengan konsentrasi
sebagai berikut: yang diketahui secara spektroskopi (Dalynn
Biological, 2014).
.......................(4) MacFarland dengan konsentrasi CFU/
mL dibuat sebagai konsentrasi estimasi
Keterangan: dari Bakteri Gram negatif seperti E.coli.
SD : Simpangan Baku Keuntungan dari penggunaan standar
∑xi2 : Jumlah kuadrat pengukuran individu McFarland adalah tidak dibutuhkannya
∑xi : Jumlah pengukuran individu
waktu inkubasi yang lama untuk memperoleh
n : Jumlah ulangan
jumlah bakteri yang diinginkan karena
..................................................(5) pembentukan endapan dari campuran larutan
BaCl2 1% dan H2SO4 1% cepat terbentuk.
Keterangan: Spektrofotometer yang digunakan yaitu
RSD : Simpangan Baku Relatif spektrofotometer SHIMADZU UV-1601
SD : Simpangan Baku
dengan pengukuran kekeruhan pada panjang
x̅ : Nilai rata-rata pengukuran

68
gelombang 600 nm (setara dengan panjang batas keberterimaan (Apriyanti et al., 2013).
gelombang E.coli) (Sutton, 2011). Tabel 2. Data hasil pembuatan kurva standar
Pengukuran jumlah bakteri
McFarland
menggunakan spektrofotometer didasarkan
pada kekeruhan seluruh sel bakteri yang Larutan Konsentrasi
No Absorbansi
hidup dan yang mati terukur sehingga Standar (CFU x 10^6)
 
seluruh suspense yang ada dalam larutan 1 Blanko 0 0
kuvet terbaca. Setiap metode kelebihan 2 Std 0,5 150 0,119
dan kekurangan yang berbeda, metode 3 Std 1 300 0,235
spektrofotometer ini tidak membutuhkan 4 Std 2 600 0,477
waktu yang lama, kepekaan lebih tinggi, 5 Std 3 900 0,714
lebih mudah digunakan namun hanya dapat 6 Std 4 1200 0,952
menggunakan larutan yang konsentrasinya 7 Std 5 1500 1,23
rendah. Kurva Kalibrasi McFarland dapat   Method Slope 0,0008
dilihat pada Gambar 1. Pembuatan kurva   Intercept -0,0067
  Correlation Determination (R) 0,9994
kalibrasi McFarland menghasilkan data
  Correlation Coefficien (r) 0,9998
yang disajikan pada Tabel 2.   Batas Keberterimaan r ≥ 0,995
Nilai koefisien korelasi (r) sebesar
0,9998 menunjukkan linearitas karena r ≥
0,995. Nilai metode slope (b) merupakan
ukuran sensitivitas metode pengujian. 2). Optimasi penambahan jumlah bakteri
Semakin besar nilai b maka metode menggunakan polyseed dan bakteri
pengujian mempunyai sensitivitas yang isolasi
lebih tinggi atau respon instrumen cukup Air laut memiliki kadar garam yang
kuat terhadap perubahan konsentrasi. tinggi, oleh karena itu dilakukan optimasi
Idealnya intercept (a) adalah nol, namun bakteri agar didapatkan jumlah bakteri
kenyataannya pada data ditemukan respon yang optimal pada pengujian BOD5 air laut.
instrumen, yang disebabkan oleh gangguan Bakteri yang dioptimasi yaitu Polyseed, yang
(noise) atau kontaminasi. Hal ini tidak dilakukan dengan pengulangan pengujian
menjadi suatu kesalahan jika diuji linearitas BOD5 pada standar GGA yang sesuai dengan
dan akurasinya, nilai tersebut memenuhi aturan standar APHA No.5210-2017.

Gambar 2. Kurva kalibrasi McFarland (Dalynn Biological, 2014)

69
Tabel 3. Hasil analisis BOD5 standar GGA dengan variasi jumlah bakteri Polyseed
Konsentrasi
Penambahan Jumlah Bakteri % O2 Standar APHA
No BOD5 GGA
Polyseed (mL) (CFU/mL) /100mL No. 5210-2012
(mg/L)
1 0,5 9,3 x 106 120,70 38,01 Konsentrasi
2 1 12,13 x 106 134,84 42,07 GGA 198 ± 30,5
3 2 14,67 x 106 144,94 44,84 mg/L
4 3 17,13 x 106 169,68 51,90 %O2 = 40-70
5 4 19,64 x 106 174,73 54,06

Jumlah bakteri yang optimum dan sebanyak 7 kali ulang pada hari yang berbeda
sesuai dengan standar APHA No. 5210- dengan tujuan untuk mengukur variabilitas
2017 adalah 19,64 x 106 CFU/mL atau hasil pengujian terhadap waktu, kondisi
sebanyak 4 mL Polyseed dalam 1 botol akomodasi, sumberdaya dan lingkungan.
winkler 100 mL analisis BOD5 air laut, Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 4.
dengan nilai konsentrasi BOD5 standar Tabel 4. Reprodusibilitas blanko menggunakan
GGA sebesar 174,73 mg/L dan % O2 54,06. Polyseed
Keberadaan bakteri/mikroba merupakan
salah satu faktor yang mempengaruhi Keterangan Nilai
Rerata 0,67 mg/L
nilai BOD (Barus, 2004). Air pengencer
Standar Deviasi (SD) 0,023
pada penelitian ini menggunakan air laut
%RSD 3,38
simulasi, yaitu air tawar yang ditambahkan 0,67 Horwitsz Value (PRSDR) 11,39
garam serta mineral lain sehingga memiliki Batas Keberterimaan
kandungan unsur-unsur kimia yang sama %RSD < 0,67 PRSDR 3,38 < 11,39
dengan air laut. Setelah mengetahui jumlah
bakteri optimum untuk pengujian BOD5 air
laut yang dilakukan menggunakan bakteri Pada Tabel 4, diperoleh kesimpulan
Połyseed maka dilakukan validasi metode bahwa metode yang dilakukan terhadap
dengan menggunakan Polyseed dan bakteri blanko menggunakan polyseed terbukti
hasil isolasi dengan jumlah bakteri (CFU) valid. Nilai SD blanko adalah 0,023%,
yang sama atau mendekati sehingga dapat menunjukkan keseragaman pengujian. Nilai
dilihat perbandingan hasil analisis BOD5 %RSD kecil dan tidak melebihi persamaan
menggunakan polyseed dan bakteri isolasi. Horwitz, yaitu 3,38% < 11,39%. Untuk nilai
rerata pengujian sebesar 0,67 mg/L, lebih
3.2. Validasi Metode BOD5 Air Laut
besar dari batas keberterimaan selisih blanko
dengan Polyseed
DO0 dan DO5 berdasarkan APHA untuk
Połyseed merupakan produk yang BOD5 dalam air permukaan (< 0,2 mg/L).
umum digunakan untuk analisis BOD dalam Banyaknya faktor pengganggu yaitu Daya
air limbah dan air permukaan. Polyseed Hantar Listrik (DHL) air laut yang tinggi
disimpan dalam bentuk kapsul yang jika akan dapat menyebabkan selisih blanko dalam
digunakan harus dilarutkan terlebih dahulu analisis BOD5 menjadi besar. Perairan laut
dengan air suling dan diaerasi. Dua parameter memiliki DHL yang sangat tinggi karena
pengulangan yang dilakukan dalam banyak mengandung garam terlarut (Effendy,
penelitian ini yaitu penentuan repetabilitas 2003). Garam – garam terlarut tersebut dapat
dan reprodusibilitas. Pengulangan pengujian menyebabkan tingginya nilai blanko dalam
parameter reprodusibilitas Połyseed pengujian BOD5 dalam air laut.
dilakukan terhadap blanko dan standar GGA

70
Nilai standar deviasi (SD) standar mengakumulasi senyawa osmolytes organik
GGA menggunakan Polyseed sebesar tertentu pada sitoplasma yang berfungsi
0,96 yang memenuhi syarat keberterimaan sebagai keseimbangan osmotic tanpa
standar Horwitz 0,55 < 3,68. Nilai tersebut menganggu metabolism sel (Nieto dan
menunjukkan keseragaman pengujian satu Vargas, 2002).
sampel dengan sampel lainnya (Tabel 5) Sampel air laut diinokulasikan ke
sehingga metode pengukuran BOD5 untuk dalam media Lactose Broth dan digores
standar GGA dengan polyseed dinyatakan dalam media Nutrient Agar. Perhitungan
valid. jumlah bakteri dilakukan dalam medium
LB yang diinkubasi pada suhu 35°C selama
Tabel 5. Reprodusibilitas standar GGA 24 jam dan didapatkan jumlah bakteri
menggunakan Polyseed
sebesar 1,24 x 109 CFU/mL. Kedua media
Keterangan Nilai terebut merupakan medium yang dapat
Rerata 174,66 mg/L digunakan untuk kultivasi berbagai jenis
Standar Deviasi (SD) 0,96 mikroorganisme dan untuk isolasi serta
%RSD 0,55 pengayaan bakteri (Merck Microbiology
0,67 Horwitsz Value (PRSDR) 4,93 Manual: 446 dalam Tameswari et al., 2013).
%Recovery 88,2 Bakteri halofilik moderat dapat
%Oksigen 54,0 ditemukan dalam ikan dan kerang –
Batas Keberterimaan kerangan seperti Pseudomonas, Moraxella,
%RSD < 0,67 PRSDR 0,55 < 3,68 Flavobacterium, Acinibacter dan species
Vibrio. Bakteri halofilik extreme tampak
3.3. Validasi Metode BOD5 Air Laut berwarna merah atau merah muda dan berasal
dengan Bakteri Isolasi dari kelompok bakteri Halobacterium dan
Bakteri yang digunakan merupakan Halococcus dan terdapat pada makanan
hasil isolasi dari sampel air laut di daerah yang telah diawetkan dengan penggaraman
Marunda yang memiliki salinitas > 25 psu. (Fardiaz, 1992). Bakteri moderat Halibacillus
Bakteri yang dapat tumbuh pada salinitas litoralis ditemukan dalam air asin yang
tinggi disebut bakteri halofilik (Pelczar dan berasal dari Bledug Kuwu (Pangasturi et al.,
Chan, 1998). Habitat utama mikroorganisme 2002)
halofilik adalah daerah asin seperti danau Pengujian BOD5 menggunakan bakteri
air asin, laut, daerah laut dalam, lumpur hasil isolasi jumlahnya 19,64 x 106 CFU/mL
dan tambak. Untuk melindungi aktivitas dalam 1 botol winkler 100 mL. Pengujian
metabolism bakteri halofilik pada habitat tersebut dilakukan pada blanko dan standar
dengan salinitas tinggi (2-30‰) tersebut dan GGA, dengan hasil repeatabilitas blanko
mencegah hilangnya air dalam sel, maka ditunjukkan pada Tabel 6.
bakteri halofilik mengakumulasi compatible
Tabel 6. Repetabilitas blanko menggunakan
solute. Compatible solute adalah molekul
bakteri isolasi
organik terlarut, sifatnya netral, berat
molekulnya kecil dan tidak bercamper dengan Keterangan   Nilai
hasil metabolism sel. Cara adaptasi extreme Rerata   0,57
halofilik adalah dengan mengakumulasi Standar Deviasi (SD) 0,02
ion anorganik dalam sitiplasma (K, Na+ %RSD   3,50
dan Cl-) untuk menyeimbangkan tekanan 0,5 Horwitsz Value (PRSDR) 8,71
osmotik sel dengan lingkungan. Semetara
itu mikriorganisme moderate halofilik

71
Tabel 6 menunjukkan bahwa metode jika dibandingkan penggunaan Polyseed
yang dilakukan terhadap blanko dengan untuk standar GGA (Tabel 5). Karakteristik
bakteri isolasi adalah valid dengan nilai bakteri isolasi dari air laut (bakteri halofilik)
SD blanko sebesar 0,02%, dan %RSD lebih cocok terhadap kondisi penelitian BOD
yang kecil tidak melebihi persamaan air laut karena bakteri halofilik merupakan
Horwitz, yaitu 3,50% (< 8,71%). Blanko mikroorganisme yang tahan terhadap kadar
pengujian dengan menggunakan bakteri garam tinggi (Oren, 2006).
biakan mendapatkan rerata pengujian Kemampuan hidup bakteri halofilik
sebesar 0,57 mg/L, yang lebih besar dari pada kadar garam tinggi disebabkan
standar APHA 0,2 mg/L. Berdasarkan data kemampuan mengakumulasi zat organik
tersebut terdapat pengganggu dalam analisis terlarut di dalam sitoplasmanya. Tujuannya
menggunakan bakteri biakan. Tingginya adalah untuk mencegah hilangnya cairan
Daya Hantar Listrik (DHL) dalam air laut dari dalam sel akibat dari tingginya tekanan
yang dapat menyebabkan tingginya selisih osmotik di luar sel karena meningkatnya
blanko dalam analisis BOD5. konsentrasi NaCl (DasSarma, 2012). Data
Jika dibandingkan dengan data hasil hasil pengujian reprodusibilitas sampel
pengulangan blanko dengan Polyseed (Tabel memberikan hasil yang baik dibandingkan
4), hasil konsentrasi blanko menggunakan dengan persamaan Horwitz Value (Tabel 8).
bakteri hasil isolasi (Tabel 6) memberikan
Tabel 8. Reprodusibilitas sampel menggunakan
hasil yang lebih baik dengan selisih nilai bakteri isolasi
0,10 mg/L. Polyseed merupakan mikroba
campuran buatan yang tidak seluruhnya Keterangan   Nilai
memiliki kemampuan biokimia yang Rerata   12,38 mg/L
sama dengan bakteri murninya. Perbedaan Standar Deviasi (SD) 0,02
kemampuan tersebut menyebabkan selisih
%RSD   0,20
pengujian blanko menggunakan Polyseed
lebih besar. Hasil pengujian standar GGA 0,67 Horwitsz Value (PRSDR) 7,34
menggunakan bakteri isolasi disajikan pada %Oksigen   83,9
Tabel 7.
Tabel 7. Repeatabilitas standar GGA Pengujian reprodusibilitas pada sampel
menggunakan bakteri isolasi menggunakan bakteri isolasi menghasilkan
nilai standar deviasi sebesar 0,02 dan %RSD
Keterangan   Nilai
sebesar 0,20. Bila dibandingkan dengan
Rerata   189,36 mg/L
persamaan Horwitz data tersebut diterima
Standar Deviasi (SD) 1,36
karena nilai %RSD < Horwitz Value yaitu
%RSD   0,72
3,63
0,20 (< 7,34). Nilai rata-rata BOD5 sampel
0,5 Horwitsz Value (PRSDR)
%Recovery   95,6
yang didapatkan sebesar 12,38 mg/L
%Oksigen   54,9 sudah melampaui baku mutu BOD5 dalam
KEPMENLH No 51 Th. 2004 tentang baku
Dari GGA didapatkan rerata pengujian mutu air laut untuk wisata bahari (<10
sebesar 189,36%, yang memenuhi batas mg/L) sehingga pantai Marunda tidak cocok
keberterimaan yang disyaratkan yaitu 167,5 untuk dijadikan kawasan wisata. Namun,
- 228,5 mg/L. Persen RSD sebesar 0,72% nilai BOD5 sampel air laut Marunda belum
(< 3,63%), memenuhi batas keberterimaan melampaui baku mutu untuk kawasan biota
sehingga metode pengukuran BOD5 laut (<20 mg/L) sehingga kualitas air laut
standar GGA menggunakan bakteri isolasi Marunda dikategorikan tercemar ringan.
dinyatakan valid dan nilai tersebut lebih baik

72
Tingginya nilai BOD5 pada air laut mg/L, setelah itu dilakukan uji beda (t-test)
pantai Marunda Jakarta disebabkan oleh (Tabel 10).
aktivitas masyarakat dalam mencari dan Tabel 10. Hasil uji beda (t-test) konsentrasi BOD5
mengolah ikan dan kerang laut, serta terdapat pada standar GGA menggunakan
aktivitas kapal yang banyak berlabuh di Polyseed dan bakteri isolasi
kawasan tersebut. Jenis limbah cair yang
Keterangan Hasil
dihasilkan dari proses produksi ikan di pasar t-Hitung -40,035
ikan tradisional maupun di pasar modern t-Tabel 2,18
mempunyai bahan organik yang cukup α 5% 0,05
tinggi sehingga mudah membusuk, semakin t-Value (nilai signifikansi) 0,00
mudah terjadi pembusukan/dekomposisi,
maka nilai BOD5 akan semakin besar Tabel 10 menunjukkan hasil nilai
(Pamungkas, 2016). t-hitung berdasarkan 2 varians sebesar
-40,035 (minus tidak dianggap) dan t-tabel
3.4. Uji Beda (t - Test) sebesar 2,18. Hasil t-hitung dibandingkan
BOD5 air laut setelah penambahan dengan t-tabel dengan tingkat kepercayaan
Polyseed atau bakteri hasil isolasi 95%. Hipotesis untuk uji t adalah Ho=X1 =
menunjukkan perbedaan oksigen yang X2 (tidak ada perbedaan antara penggunaan
digunakan untuk mengurai bahan organik, Polyseed dengan Bakteri Isolasi), dan Ha: X1
yaitu diperoleh konsentrasi GGA sebesar ≠ X2 (terdapat perbedaan antara penggunaan
174,66 mg/L dan 189,36 mg/L. Metode Polyseed dengan Bakteri Isolasi). Kriteria
analisis data yang digunakan adalah metode pengujian adalah terima Ho jika t- hitung
uji-t tidak berpasangan. Uji t-Independent lebih kecil dari t-tabel serta t-value lebih
digunakan untuk mengetahui perbedaan besar dari 0,05. Karena nilai t-hitung lebih
rata-rata antara dua kelompok berbeda besar dari t-tabel (40,035 > 2,18) dan
berdasarkan suatu variabel dependen t-value (0,00 < 0,005) maka hipotesis Ho
(Siregar, 2005). Analisis ini digunakan ditolak, artinya terdapat perbedaan antara
karena data berbentuk kuantitatif jumlah penggunaan Polyseed dengan bakteri
sampel sebanyak 14 data kuantitatif (< 30) isolasi. Perbedaan tersebut disebabkan oleh
dari data pengujian reprodusivitas dan data karakteristik bakteri isolasi yang lebih sesuai
tersebut diasumsikan berdistribusi normal penggunaannya untuk analisis BOD5 dengan
(Siregar, 2005) (lihat Tabel 5 dan Tabel 7). matriks air laut, bakteri isolasi dari air laut
Tabel 9. Perbedaan hasil pengujian BOD5 pada lebih memiliki sifat tahan terhadap kondisi
standar GGA kadar NaCl tinggi.
Data pada pengujian blanko dan
Bakteri
Keterangan Polyseed standar GGA menunjukkan bahwa bakteri
Isolasi
hasil isolasi dapat digunakan dalam analisis
Jumlah Sampel 7 7
Rata –Rata 174,66 189,36 BOD5 dengan matriks air laut, bakteri isolasi
Simpangan Baku (SD) 0,56 0,79 mampu mendegradasi standar GGA lebih
Varians 0,31 0,63
besar dibanding dengan Polyseed yaitu
dengan selisih rata-rata sebesar 14,7 mg/L,
sehingga dari data hasil rata-rata konsentrasi
Berdasarkan hasil pengolahan data BOD5 standar GGA tersebut menununjukkan
pada Tabel 9 diketahui bahwa terdapat bahwa penggunaan bakteri hasil isolasi lebih
perbedaan konsentrasi BOD5 pada standar baik dibandingkan dengan Polyseed.
GGA, yaitu dengan Połyseed sebesar 174,66
mg/L dan bakteri hasil isolasi sebesar 189,36

73
4. Simpulan Ecolab, 7(2), 60–70.
Hasil analisis metode pengujian BOD5 Badan Standardisasi Nasional. (2009). SNI
air laut menggunakan bakteri hasil isolasi 6989.72:2009: Air dan air limbah bagian
dinyatakan valid, memiliki akurasi dan 72: Cara uji kebutuhan oksigen biokimia
presisi yang baik. Nilai rata-rata akurasi (Biochemical Oxygen Demand/BOD).
(%Recovery) untuk standar GGA dengan Barus, T. A. (2004). Pengantar limnologi studi
Polyseed 88,2%; bakteri isolasi 95,6%. tentang ekosistem air daratan. Medan:
Nilai presisi (%RSD) dibandingkan dan USU Press.
tidak melebihi nilai persamaan Horwitz. Dalynn Biological. (2014). McFarland Standard.
Data untuk blanko %RSD 3,50 < 8,71; Canada: Dalynn Biological.
standar GGA %RSD 0,72 < 3,63; sampel Dasgupta, M., & Yildiz, Y. (2016). Assessment
air laut %RSD 0,20 < 7,34. Hasil pengujian of biochemical oxygen demand as indicator
menunjukkan terdapat perbedaan antara of organic load in wastewaters of Morris
nilai rata-rata penggunaan Polyseed dan County, New Jersey, USA. Journal of
bakteri isolasi dalam pengujian standar GGA Environmental & Analytical Toxicology,
BOD5 untuk matriks air laut, yaitu Połyseed 6(3), 378.
sebesar 174,66 mg/L dan bakteri hasil DasSarma, S. & DasSarma, P. (2012). Halophiles
isolasi sebesar 189,36 mg/L. Bakteri isolasi and their enzymes: negativity put to good
menunjukkan hasil yang lebih baik. Uji beda use. Current Opinion in Microbiology, 25,
dengan metode independent sample t-test 120–126.
menggunakan SPSS menunjukkan nilai Effendy, H. (2003). Telaah kualitas air bagi
t-value (nilai signifikansi) sebesar 0,00. pengelolaan sumberdaya dan lingkungan
perairan. Yogyakarta: Penerbit Kanasius.
5. Ucapan Terima Kasih Fardiaz ,S. (1992). Mikrobiologi pangan I.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Penulis mengucapkan terimakasih
Hamuna B., Tanjung R.H.R., Suwito, Maury
kepada semua tim teknis di laboratorium
H.K., Alianto. (2018). Kajian kualitas air
Air dan Limbah Cair Pusat Penelitian dan
laut dan indeks pencemaran berdasarkan
Pengembangan Kualitas dan Laboratorium parameter fisika-kimia di perairan Distrik
Lingkungan (P3KLL), Badan Penelitian dan Depapre, Jayapura. Jurnal Lingkungan,
Inovasi-Kementerian Lingkungan Hidup 16(1): 35-4.
dan Kehutanan. Harmita, H. (2012). Petunjuk pelaksanaan
validasi metode dan cara Perhitungannya.
6. Kepengarangan Pharmaceutical Sciences and Research
Seluruh penulis merupakan dengan (PSR), 1(3), 117-135.
anggota yang memberikan kontribusi pada Hayati, M. (2016). Perbandingan kadar oksigen
tiap bagian. Oktaria Diah Pitalokasari terlarut antara air pdam dengan air sumur.
melakukan penyusunan tulisan, pengolahan The Journal of Muhammadiyah Medical
data dan verifkasi data, Shohibul Fikri Laboratory Technologist, 2(2): 8-15.
melakukan pengujian, dan Dini Ayudia Henze, M., van Loosdrecht, M. C. M., Ekama,
membantu dalam interpretasi data. G. A., & Brdjanovic, D. (2008). Biological
wastewater treatment. IWA publishing.
Daftar Pustaka Merck. (2005). MicrobFiology Manual. 12th
Edition. Germany: Merck KGaA. 313 &
Apriyanti, D., Santi, V. I., & Siregar, Y. D. 443.
(2013). Pengkajian metode analisis amonia Nieto JJ dan Vargas C. 2002. Syintesis of
dalam air dengan metode salicylate test kit. osmoprotectants by modertely halophilic

74
bacteria: genetic and applied aspects, Pelczar, M. J. (2019). Dasar-dasar mikrobiologi.
In: S.G. Pandalai (ed), Recent Research Sara, P. S., Astono, W., & Hendrawan, D. I.
Development in Microbiology, Research (2018). Kajian kualitas air di sungai
Signpost, Trivandrum. Vol.6: 4003-418 pp. ciliwung dengan parameter BOD dan COD.
Oren, A. (2006). Halophilic microorganisms Prosiding Seminar Nasional Cendekiawan,
and their environments (Vol. 5). Springer 591–597.
Science & Business Media. Siregar, S. (2005). Statistik terapan untuk
Pamungkas, M. T. O. A. (2016). Studi penelitian. Jakarta: PT Gramedia
pencemaran limbah cair dengan parameter Widiasarana Indonesia.
BOD5 dan pH di pasar ikan tradisional dan Supriyantini E., Azizah R.T.N., Putri A.F.
pasar modern di Kota Semarang. Jurnal (2017). Studi kandungan bahan organik
Kesehatan Masyarakat (Undip), 4(2), pada beberapa muara sungai di kawsan
166–175. ekosistem mangrove, di wilayah pesisir
Pangastuti A.D., Wahjuningrum A., Suwato. pantai utara kota Semarang, Jawa Tengah.
(2002). Isolasi, Karakteristik, dan Kloning Buletin OseonogrfiMartan, 6(1):29-38
Gen Penyandi ἀ-Amilase Bakteri Halofilil Sutton S. (2011). Measurement of microbial cells
Moderat asal Bledug Kuwu. Hayati, 9(1): by optical density. Journal of validation
10-14 Technology (winter 2011), 46-49.

75

Anda mungkin juga menyukai