OLEH
ANDREAS .N.O.HERIN
171111044
FAKULTAS KESEHATAN
KUPANG
2021
KATA PENGANTAR
Dengan Mengucapkan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa . dengan Rahmat serta
petunjuknya, penulis berhasil menyelesaikan makalah yang berjudul “proses keperawatan jiwa
dan sosikultural dalam konteks asuhan perawatan jiwa” untuk memenuhi tugas mata kuliah
keperawatan jiwa
Dalam penulisan ini tidak lepas dari pantauan bimbingan saran dan nasehat dari berbagai
pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat
dosen pembimbing yang telah membantu penulis dalam mengerjakan tugas ini serta semua pihak
yang telah membantu dan memberikan masukan serta nasehat hingga tersusunnya makalah ini
hingga akhir.
Oleh karena itu kritik dan saran yang berkaitan dengan penyusunan makalah ini penulis
terima dengan senang hati untuk menyempurnakan penyusunan makalah tersebut .Semoga
makalah proses keperawatan jiwa yang ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca.
KUPANG,Maret 2021
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
2.1.1 Pengertian
Pengkajian merupakan tahap awal proses keperawatan dan merupakan suatu proses yang
sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan
mengidentifikasi status kesehatan klien. Tahap pengkajian merupakan pemikiran dasar dalam
memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan kebutuhan individu. Pengkajian yang lengkap,
akurat, sesuai kenyataan, kebenaran data sangat penting untuk merumuskan suatu
diagnosakeperawatan dan dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan respon
individu.
Fokus Pengkajian Keperawatan Pengkajian keperawatan tidak sama dengan pengkajian
medis. Pengkajian medis difokuskan pada keadaan patologis, sedangkan pengkajian keperawatan
ditujukan pada respon klien terhadap masalah-masalah kesehatan yang berhubungan dengan
pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Misalnya dapatkah klien melakukan aktivitas sehari-hari,
sehingga fokus pengkajian klien adalah respon klien yang nyata maupun potensial terhadap
masalah-masalah aktifitas harian
Pengumpulan data dimulai sejak klien masuk ke rumah sakit (initial assessment), irawat
secara terus-menerus (ongoing assessment),serta pengkajian ulang untuk menambah /
melengkapi data (re-assessment).dalam proses pengumpulan data ,terbagi menjadi dua tipe data,
yaitu :
a) Data Subjektif
Data Subjektif adalah data yang didapatkan dari klien sebagai suatu pendapat
terhadap suatu situasi dan kejadian. Informasi tersebut tidak bisa ditentukan oleh
perawat, mencakup persepsi, perasaan, ide klien tentang status kesehatannya. Misalnya
tentang nyeri, perasaan lemah, ketakutan, kecemasan, frustrasi, mual, perasaan malu.
b) Data Objektif
Data Objektif adalah data yang dapat diobservasi dan diukur, dapat diperoleh
menggunakan panca indera (lihat, dengar, cium, raba) selama pemeriksaan fisik.
Misalnya frekuensi nadi, pernafasan, tekanan darah, edema, berat badan, tingkat
kesadaran.
Karakteristik Data :
1) Lengkap
Data yang terkumpul harus lengkap guna membantu mengatasi masalah klien
yang adekuat. Misalnya klien tidak mau makan selama 3 hari. Perawat harus mengkaji
lebih dalam mengenai masalah klien tersebut dengan menanyakan hal-hal sebagai
berikut: apakan tidak mau makan karena tidak ada nafsu makan atau disengaja? Apakah
karena adanya perubahan pola makan atau hal-hal yang patologis? Bagaimana respon
klien mengapa tidak mau makan.
2) Akurat dan Nyata
Untuk menghindari kesalahan, maka perawat harus berfikir secara akurat dan
nyata untuk membuktikan benar tidaknya apa yang didengar, dilihat, diamati dan
diukur melalui pemeriksaan ada tidaknya validasi terhadap semua data yang mungkin
meragukan. Apabila perawat merasa kurang jelas atau kurang mengerti terhadap data
yang telah dikumpulkan, maka perawat harus berkonsultasi dengan perawat yang lebih
mengerti. Misalnya, pada observasi : “klien selalu diam dan sering menutup mukanya
dengan kedua tangannya
3) Relevan
Pencatatan data yang komprehensif biasanya menyebabkan banyak sekali data
yang harus dikumpulkan, sehingga menyita waktu dalam mengidentifikasi. Kondisi
seperti ini bisa diantisipasi dengan membuat data komprehensif tapi singkat dan jelas.
Dengan mencatat data yang relevan sesuai dengan masalah klien, yang merupakan data
fokus terhadap masalah klien dan sesuai dengan situasi khusus
Sumber Data :
Asumsi : Pengkajian keperawatan merupakan aspek penting dalam proses keperawatan yang
bertujuan untuk menetapkan data dasar tentang tingkat kesehatan klien yang digunakan untuk
merumuskan klien dan rencana tindakan
Kriteria Struktur : Metode pemgumpulan data yang digunakan dapat menjamin pengumpulan data
yang sistematis dan lengkap, diperbaharuinya data dalam pencaatan yang ada, kemudian memperoleh data
dan terjaganya kerahasiaan. Tatanan praktik mempunyai sistem pengumpulan data keperawatan yang
merupakan bagian integral dari sistem pencatatan pengumpulan data klien. Sistem pencatatan berdasarkan
proses keperawatan: singkat, menyeluruh, akurat dan berkesinambungan sistem pengumpulan data
keperawatan yang merupakan bagian integral dari sitem pencatatan kesehatan klien. Praktik
mempunyai sistem pengumpulan data keperawatan yang menjadi bagian dari sistem pencatatan kesehatan
klien. Ditatanan praktik tersedia sistem penyimpanan data yang dapat memungkinkan diperoleh
kembali bila diperlukan. Tersedianya sarana dan lingkungan yang mendukung
Kriteria Proses : Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, pemeriksaan fisik,
dan mempelajari data penunjang. Sumber data adalah klien, keluarga klien, tim kesehatan serta
catatan lain. Klien berpartisipasi dalam proses pengumpulan data. Data yang dikumpulkan dan
difokuskan untuk mengidentifikasi : status kesehatan saat ini, status kesehatan masa lalu, status biologis
(fisiologis), status psikologis (pola koping), status sosial kultur, status spiritual, respon terhadap
terapi, harapan terhadap tingkat kesehatan yang optimal, respon masalah potensial
Kriteria Hasil : Data dicatat dan dianalisa sesuai standar dan format yang ada. Data yang
dihasilkan akurat, terkini, dan relevan sesuai dengan kebutuhan klien
b. Kegiatan dalam mengumpulkan data
Perawat dalam mengumpulkan data pasien harus collect, validat, organize,
record (Kozier, et al.,1998 dalam Ah Yusuf (2015)
1) collect
Data yang dikelompokkan menjadi: 1) subjektif data : cover data symptom
merupakan data yang tidak bisa diukur atau diobservasi bisa juga didapatkan dari
orang lain. 2) objektif data : over data/ sign data yang bisa dideteksi oleh orang lain
selain klien, biasanya didapatkan dengan cara melakukan observasi dan pemeriksaan
fisik
2) validate
Mengecek kembali data untuk klarifikasi, oleh karena; objektif data dan
subjektif data tidak sinkron, pernyataan klien berbeda pada waktu pengkajian yang
berbeda, data tampak sangat tidak normal, adanya faktor yang sangat mempengaruhi
pada waktu pengukuran
3) organize
Data yang didapat perlu diorganisasi berdasarkan kerangka kerja dengan
menggunakan model keperawatan (nursing models), contoh : Gordon’s Functional
Health Patterns Framework, Orem’s Self Care Models, Roy’s
Adaptation Models, Maslow’s Hierarchy Of Needs, Stuart Adaptation
Models. Stuart adaptation model merupakan model penanganan yaitu krisis akut,
pemeliharaan, peningkatan
4) record
Data subjektif dituliskan dengan menulis kata-kata klien. Catat cues bukan
inference .Cues adalah apa yang klien ceritakan, apa yang anda lihat, apa yang anda
dengan, rasakan, bau dan ukur. Inference adalah penilaian atau apa arti dari cues.
Hindari menggunakan kata umum (normal, adekuat).
2.2 Konteks Sosiokultural Asuhan Keperawatan
pertimbangan keputusan klinis atau bias sosiokultural
Dalam melengkapi pemeriksaan status kesehatan jiwa klinis perlu menyadarai
kemungkinan yang mereka bisa gunakan sebagai criteria penentu secara cultural ketika
mempertimbangkan keputusan tentan klien. Contoh potensi bias klinis termaksut brikut ini:
- bagaimana sikap berpakayan di nilai (apa yang tidak lasim atau pakayan yang di harapkan)
- apakah semua budaya menerima kontak mata langsung
- apa nile klinis tentang kebersihan diri,dan bagaimana nile ini memengeruhi pengkajian
- apakah perkataan dan bahasa yang di gunakan klien beragam berdasarkan kelas sosial dan
gaya hidup.
- Bagaimana bahasa tubuh dan pengunaan ruang personal yang beragam berdasarkan etnis
dan kelompok sosial
- Andaikan sejumblah besar kelompok usia dewasa di indonesa memiliki ketrampilan
pendidikan rendah, apa norma ukuran yang di gunakan terkait dengan membaca,menulis
atau tugas penyelesaiyan masalah
- Seberapa pengetahuan tentang pribahasa interpretasi apa yang benar?
BAB III
3.1 Kesimpulan
Proses keperawatan merupakan sarana kerja sama antara perawat,klien dan keluarga.
Dengan meyertakan klien dan keluarga maka pemulihan kemampuan mereka dalam
mengendalikan kehidupan mungkin tercapai & mereka akan belajar bertanggung jawab terhadap
perilakunya Tahap-tahap proses keperawatan : Pengkajian , Diagnosa kep. , Perencanaan ,
Implementasi dn Evaluasi
1.2 Saran
1. Perawat harus memiliki kemampuan professional dalam melaksanakan pengkajian,karena
pengkajian data merupakan dasar utama dari pelaksanaan proses keperawatan.
2. Pengkajian keperawatan harus dilakukan secara sistematis untuk memperoleh data akurat.
3. Dalam menentukan diagnose harus disesuaikan dengan kebutuhan klien.
4. Data yang diperoleh harus akurat dan bukan kesimpulan peraat.
5. Perawat tidak boleh langsung membuat keputusan tentang kondisi klien.
DAFTAR PUSTAKA