Anda di halaman 1dari 30

BLOOD

Patologi Klinik
Hematopoiesis
• Suatu istilah menyeluruh untuk mendeskripsikan
proses yang terjadi dalam produksi sel darah dari
Human Stem Cells (HSC) atau sel punca manusia yang
dilanjutkan dengan diferensiasi dan perkembangan
selular.
• Sel punca hematopoietik (hematopoietic stem cells)
disebut juga sebagai hemositoblas/hemocytoblasts.
• Pembentukan RBC (eritropoiesis) awalnya terjadi
dalam yolk sac (kantung embrio), liver dan empedu.
Setelah lahir, sel-sel darah secara eksklusif dihasilkan
oleh jaringan dalam rongga tulang, yang berisi sumsum
tulang merah.
Blood/Darah
• Darah adalah sejenis jaringan konektif yang sel-sel
pendirinya tersuspensi dalam suatu cairan matriks
ekstraselular.
• Darah utuh lebih berat dan 3-4x lebih kental dari air.
• Darah sangatlah penting untuk transportasi
substansi dari ekstrasel dengan sel-sel tubuh,
sehingga menjaga kondisi homeostasis.
• Parameter darah memiliki peran penting dalam
diagnosis, menilai perkembangan terapi, dan
karakterisasi penyakit.
Hematopoiesis
• Eritropoiesis
• Granulopoiesis
• Limfopoiesis
• Megakariopoiesis
Hematopoiesis
Peran Pengujian Darah
• Studi darah digunakan utk menilai proses dan
gangguan yang terjadi pada tubuh.
• Studi darah umum antara lain: enzim, lipid
serum, kadar elektrolit, jumlah sel darah
merah dan putih, faktor clotting, kadar
hormon, dan kadar produk buangan (misalnya
blood urea nitrogen).
Pengambilan Sampel Darah
• Dilakukan oleh teknisi plebotomi.
• Proses pengambilan sampel darah/plebotomi
dilakukan secara aseptis.
• Sampel darah yang diambil disimpan dalam
tabung-tabung khusus dengan tutup tabung yang
berbeda warna.
• Setiap warna menunjukkan fungsi tabung yang
berbeda, bergantung tujuan penggunaan sampel
darah tersebut.
Proses
Pengambilan
sampel
darah

Komponen
Sampel
Darah
Tabung untuk darah
CBC
• Complete blood count adalah proses dasar
yang dilakukan dalam laboratorium
hematologi.
• Cbc terdiri dari pengukuran spesifik
hematoglobin, hematokrit, jumlah sel darah
merah dan putih, jumlah platelet, diferensial
leukosit, dan evaluasi smear darah periferal.
• Uji-uji tersebut esensial/penting utk evaluasi
awal dan lanjutan dari pasien.
Komponen Sampel Darah
• 45% dari sampel darah adalah sel darah merah
berdasarkan volumenya.
• Persentase ini disebut sebagai Hematokrit (HCT).
• Sel darah putih dan platelet: 1% dari volume total.
• Sisanya adalah 55% plasma (cairan jernih, kuning
pucat)
• Plasma adalah campuran dari air, asam amino,
protein, karbohidrat, lipid, vitamin, hormon,
elektrolit, dan hasil buangan selular.
Komposisi Darah
Red Blood Cell/Eritrosit
Sel Darah Merah
Sel Darah Merah/ Red Blood Cell
• Sel darah merah/Eritrosit berbentuk disk bikonkaf. Bentuknya
menempatkan membran sel dekat dengan molekul pembawa O2,
hemoglobin, yg berada dalam sel.
• 1/3 dari sel darah merah adalah hemoglobin (Hb). Protein ini
memberi warna pada darah.
• Saat Hb mengikat darah, akan menghasilkan oksihemoglobin yang
berwarna merah terang. Sedangkan saat oksigen dilepaskan akan
terbentuk deoksihemoglobin yang berwarna merah gelap.
• Sel darah merah memiliki nukleus saat masa awal pembentukannya,
tetapi kemudian menghilang saat dewasa agar menyediakan ruang
lebih banyak untuk hemoglobin. Dan karena tidak memiliki nukleus,
eritrosit tidak dapat mensintesis protein dan memperbanyak diri.
Eritrosit memproduksi ATP melalui glikolisis dan tidak menggunakan
O2 yang dibawanya karena tidak memiliki mitokondria.
• Rata-rata waktu hidup sel darah merah adalah 120 hari.
• Setiap hari ada sel darah merah yang dihilangkan dari sirkulasi
darah, tetapi jumlahnya selalu stabil dalam sirkulasi. Hal ini
menunjukkan homeostatic control yang stabil dalam produksi sel
darah merah.
• Salah satu hormon yang juga mengontrol kadar sel darah merah
dalam tubuh adalah hormon eritropoietin, yang dihasilkan oleh
ginjal. Hormon ini bekerja melalui negative feedback kadar oksigen
darah.
Siklus Hidup Sel Darah Merah
White Blood Cell/Sel Darah Putih (Leukosit)

• Bertugas melindungi tubuh dari penyakit


(infeksi).
• Diproduksi di sumsum merah tulang sbg respon
terhadap hormon interleukin dan colony
stimulating factors (CSF).
• Darah akan membawa sel-sel darah putih ke
tempat-tempat infeksi terjadi.
Sel-sel Darah Putih
Sel Darah 3-9% 2-3x lebih besar
Leukosit dari RBC
Terbesar

25-33%
Leukosit

1-3% 1% 54-62%
Leukosit Leukosit Leukosit
Fungsi-fungsi sel-sel darah putih
• Sel-sel darah putih melindungi tubuh kita dari infeksi
dalam berbagai cara.
• Beberapa leukosit dapat melakukan fagositosis sel-sel
bakteri dalam tubuh manusia dan beberapa leukosit
menghasilkan protein (antibodi) yang merusak atau
menghalangi partikel-partikel asing.
• Leukosit-leukosit yang paling aktif bergerak dan paling
fagositik adalah neutrofil dan monosit.
• Monosit dapat meninggalkan aliran darah dan
menjadi makrofag yg memfagositosis bakteri, sel-sel
mati, dan debris-debris pd jaringan.
• Neutrofil tidak bisa memakan sel yang lebih besar dari sel
bakteri, sedangkan monosit dapat memakan sel-sel yang lebih
besar.
• Eosinofil bersifat fagositik lemah, tetapi sel-sel ini dapat
mengenali dan membunuh beberapa jenis parasit. Eosinofil juga
mengontrol reaksi inflamasi dan alergi dgn cara menghilangkan
agen2 biokimia yang berkaitan dengan kedua reaksi tsb.
• Basofil bermigrasi ke jaringan yang rusak dan melepaskan
heparin, yang akan menghambat penggumpalan darah,dan
histamin, yg akan memicu inflamasi, sehingga akan
meningkatkan aliran darah ke jaringan tersebut. Basofil juga
berperan besar dalam reaksi alergi tertentu.
• Limfosit merupakan sel yang sangat penting dalam sistem imun.
Limfosit yang dikenal sebagai sel-sel B dapat menghasilkan
antibodi yang akan menyerang benda-benda asing yang masuk
ke dalam tubuh.
Platelet
• Platelet atau trombosit, tidak memiliki inti sel, ukurannya
lebih kecil dari setengah sel darah merah.
• Berasal dari sel yang sangat besar di sumsum tulang
merah, megakariosit.
• Megakariosit, penghasil platelet, berasal dari sel-sel punca
hematopoietik sbg respon terhadap hormon
trombopoietin
• Waktu hidupnya sekitar 10 hari.
• Fungsi platelet adalah membantu menutup pembuluh
darah yang rusak.
• Platelet count (jumlah platelet) bervariasi dari 15-35x105
sel/mcL.
Plasma Darah
• Bagian darah yang berupa cairan berwarna
kuning pucat bening, dimana sel-sel darah dan
platelet tersuspensi.
• 92% terdiri dari air dan materi biokimia organik
dan nonorganik.
• Berfungsi untuk transportasi gas, vitamin, dan
nutrisi lainnya, membantu regulasi
keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh, dan
menjaga pH tubuh.
Gas dan Nutrisi dalam Plasma
• O2, CO2, Nitrogen terlarut.
• Nutrisi: asam amino, gula sederhana,
nukleotida,dan lipid .
• Lipid plasma: trigliserida, fosfolipid, dan
kolesterol. Lipid ini dibawa dalam plasma
bergandengan dengan protein.
Substansi Nitrogen Non-Protein
• Asam-asam amino: berasal dari pencernaan
protien dan absorbsi asam amino
• Urea: hasil sampingan pencernaan protein
• Kreatinin: hasil metabolisme kreatin
• Asam urat: hasil katabolisme asam amino
Elektrolit Darah
• Plasma darah mengandung berbagai elektrolit
yang diabsorbsi di saluran cerna atau dilepaskan
sbg hasil buangan metabolisme sel.
• Elektrolit2 ini antara lain: natrium, kalium,
kalsium, magnesium, klorida, bikarbonat, fosfat,
dan ion-ion sulfat.
• Na & Cl adalah ion yang paling banyak
• Ion-ion HCO3- penting dalam menjaga
keseimbangan osmotik dan pH darah.
Daftar Pustaka
• Shier, David.,et al., 2015. Hole’s Essentials of
Human Anatomy & Physiology 12th Edition.
New York. McGraw-Hill Education.
• Pagana, KD., Pagana, TJ., Pagana, TN.
2017Mosby’s Diagnostic & Laboratory Test
Reference 14th Edition. Missouri. Elsevier
• Turgeon, ML. 2018. Clinical Hematology:
Theory and Practice 6th Edition. Wolters Kluwer
Tugas
• Jelaskan pemicu dan mekanisme kerja dari
hormon eritropoietin!
• Hubungan eritropoietin dan anemia,
hubungan penyakit gagal ginjal dengan
anemia!
• Saya berikan nilai tambahan jika
menggunakan sumber yang jelas dan resmi!
(website resmi, buku, atau jurnal)

Anda mungkin juga menyukai