Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PNEUMONIA


PEDIATRIK RAWAT INAP DI RSAL SAMUEL J. MOEDA KUPANG
TAHUN 2019
1.

2.

3. OLEH:
4.
5. STEFANIA DAI
6. 174111060
7.

8. PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


9. FAKULTAS KESEHATAN
10. UNIVERSITAS CITRA BANGSA
11. KUPANG
12. 2021
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.


Infeksi merupakan suatu keadaan yang disebabkan oleh mikroorganisme
patogen dengan atau tanpa disertai gejala klinik (Permenkes RI, 2017:17). Infeksi
Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan infeksi yang terdapat pada saluran nafas
atas maupun saluran napas bagian bawah. Infeksi akut ini menyerang salah satu
bagian atau lebih dari saluran napas mulai hidung sampai alveoli termasuk
adneksanya (sinus, rongga telinga tengah, dan pleura) (Depkes RI, 2012). Penyakit
infeksi saluran pernapasan yang akut dapat menyebabkan kematian dan sekitar 80-
90% dari seluruh kasus kematian tersebut disebabkan oleh pneumonia (Kemenkes RI,
2018:45).
Pneumonia merupakan suatu bentuk infeksi pernapasan akut yang
mempengaruhi paru-paru. Paru-paru terdiri dari kantung kecil yang disebut alveoli,
yang terisi udara ketika seorang individu bernapas normal. Tetapi ketika seorang
individu memiliki pneumonia, alveoli di penuhi nanah dan cairan, sehingga ketika
bernapas terasa menyakitkan (WHO, 2016). Mikroorganisme yang sering
menyebabkan kasus pneumonia adalah streptococcus pneumonia (Dipiro, 2015:411).
Menurut Global Burder Of Disease (GBD) tahun 2017, pneumonia
merupakan penyakit infeksi yang menjadi penyebab utama kematian di seluruh dunia
dan lebih banyak orang meninggal karena pneumonia dari pada diare, tuberkulosis,
malaria dan Human Immunodeficiency virus / Acquired Immuno Deficiency
Syndrome ( HIV/AIDS). Menurut data Riset Kesehatan Dasar (RisKesDas) di
Indonesia pada tahun 2018 menunjukkan terjadinya peningkatan prevalensi
pneumonia dari 1,6% pada tahun 2013 menjadi 2% dan untuk Nusa Tenggara Timur
mengalami penurunan dari 1,4% menjadi 1,1% (RisKesDas,
2018:53),DIKELURKAN OLEH SIAPA?
Pneumonia dapat terjadi pada semua usia, namun pneumonia lebih sering
dialami oleh orangtua dan anak-anak. Pneumonia menyebabkan sebanyak 2,6 juta
kematian pada tahun 2017, sebagian besar kematian ini terjadi pada dua populasi
yang rentan, yaitu anak dibawah usia lima tahun (809.00 kematian) dan orang dewasa
berusia diatas 70 tahun (1,1 juta kematian) (GBD, 2018:13). Menurut World Health
Organization (2019), anak dengan usia dibawah 5 tahun (bayi dan balita) memiliki
resiko yang lebih tinggi karena sistem kekebalan tubuh yang masih lemah dan
beberapa faktor, seperti kurangnya pemberian Air Susu Ibu (ASI), kekurangan gizi,
paparan polusi udara, kondisi kemiskinan, dan tempat tinggal yang ramai.
Antibiotik adalah obat yang digunakan untuk memberantas berbagai penyakit
infeksi dan dihasilkan oleh mikroorganisme, terutama jamur atau bakteri dan
mempunyai khasiat bakterisid (membunuh) dan bakteriostatik (menghambat
pertumbuhan) terhadap satu atau beberapa mikroorganisme yang rentan terhadap
antibiotik (Woro, 2016).
DATA KERASIONALAN ANTIBIOTIK
Menurut KeMenKes RI (2011) tentang Penggunaan Obat Secara Rasional
(POR), penggunaan obat dapat dikatakan rasional apabila pasien menerima obat yang
sesuai dengan kondisi klinisnya, dalam periode waktu yang tepat, dan dengan biaya
yang terjangkau untuk pasien. Evaluasi penggunaan antibiotik dilakukan untuk
mengetahui rasionalitas penggunaan antibiotik, dengan menggunakan metode
gyseens. Metode gyseens merupakan metode kualitatif yang umumnya digunakan
untuk mengevaluasi dan memastikan penggunaan antibiotik yang rasional yaitu, tepat
indikasi, tepat obat, tepat pasien, tepat cara pemakaian dan dosis, serta waspada
terhadap efek samping (Aryani, D. et al., 2016).
Pemilihan antibiotik sangat penting dalam mengobati penyakit pneumonia
karena kekeliruan dalam pemilihan antibiotik dapat meningkatkan toksisitas dan
resistensi bakteri penyebab pneumonia, sehingga perlu dilakukan penelitian tentang
evaluasi penggunaan antibiotik pada pasien pneumonia pediatrik rawat inap di RSAL
Samuel J. Moeda Kupang tahun 2019, dengan alasan untuk mengetahui lebih
mendalam tentang evaluasi antibiotik pada pasien pneumonia pediatrik dengan
menggunakan metode kualitatif untuk mengetahui kerasionalan penggunaan
antibiotik dengan menggunakan 4T yaitu, tepat indikasi, tepat obat, tepat pasien, dan
tepat cara pemakaian dan dosis obat.
DATA KERASIONALAN ANTIBIOTIK DI RSAL SAMUEL J.MEODA
KUPANG.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat diambil rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana gambaran penggunaan antibiotik pada pasien Pneumonia pediatrik
rawat inap di RSAL Samuel J. Moeda Kupang tahun 2019 ?
2. Apakah penggunaan antibiotik pada pasien pneumonia pediatrik di RSAL
Samuel J. Moeda Kupang tahun 2019 sudah rasional ?

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan umum
1. Mengevaluasi penggunaan antibiotik pada pasien pneumonia di RSAL
Samuel J.Moeda Kupang.
1.3.2 Tujuan khusus
1. Mengevaluasi jenis-jenis penggunaan obat antibiotik pada pasien pneumonia
pediatrik di RSAL Samuel J.Moeda Kupang.
2. Mengevaluasi kerasionalan penggunaan antibiotik dengan 4T ( Tepat indikasi,
Tepat obat, Tepat Pasien, dan tepat cara pemakaian dan dosis obat) pada
pasien pneumonia pediatrik di RSAL Samuel J.Moeda Kupang.
1.3 Manfaat Penelitian
1. Peneliti
Merupakan suatu kesempatan dan pengalaman yang baik bagi peneliti agar
dapat mengetahui dengan benar mengenai penggunaan antibiotik pada pasien
pneumonia pediatrik di RSAL Samuel J. Moeda Kupang pada tahun 2019.
2. Institusi
Sebagai bahan referensi atau sumber data untuk dipelajari lebih lanjut oleh
peneliti lain.
3. Tempat penelitian
Sebagai sumber data atau informasi bagi RSAL Samuel J. Moeda Kupang
untuk dapat memperbaiki dalam hal ini penggunaan antibiotik pada pasien
pneumonia pediatrik.
1.4 Keaslian Penelitian.

Nama dan Tahun Judul Penelitian Hasil Persamaan Perbedaan


Aryani D, et al. Evaluasi Dari hasil analisis Waktu dan tem
(2016) penggunaan data kuantitatif penelitian.
antibiotik pada diperoleh bahwa Analisis data
pasien pneumonia penggunaan menggunakan Dhita Evi Ar
pediatrik berumur antibiotik Ampisilin metode melakukan penel
3Bulan-5Tahun di yang paling banyak Gysenss. pada tahun 2014
RSUD Dr.Soetomo adalah 34,39 berlokasi di RS
Februari - Mei 2014. DDD/100 pasien-hari Dr.Soetomo.
dan hasil analisis Sedangkan penelitian
kualitatif dilaksanakan pada t
menunjukkan bahwa 2021 dan berlokasi
hanya 32% RSAL Samuel J.M
penggunaan Kupang.
antibiotik yang
dikategorikan secara Jenis Penelitian
tepat.
Jenis Penelitian
diteliti oleh Dhita
Aryani adalah
penelitian observasi
dengan pengambilan
secara prospektif.
Sedangkan
penelitian ini
penelitian yang digun
adalah observasi
dengan pengambilan
secara retrospektif.

Kuluri N, et al. Evaluasi Hasil yang diperoleh Waktu dan tem


(2015) kerasionalan dari penelitian yang penelitian
penggunaan dilakukan terhadap 33 Instrumen
antibiotik pada penderita pneumonia penelitian Lisa C.N.K
pasien lansia dengan lansia di Instalasi menggunakan melakukan penel
pneumonia di rawat inap RSUP data rekam pada tahun 2013
Instalasi rawat inap Prof.Dr.R.D.Kandou medik . berlokasi di R
RSUP Manado adalah Prof.Dr.R.D.Kandou
Prof.DR.R.D.Kando bahwa jenis antibiotik Manado.
u Manado periode yang paling banyak Sedangkan penelitian
Juni 2013-Juli 2014. digunakan untuk dilaksanakan pada t
pengobatan 2021 dan berlokasi
pneumonia lansia RSAL Samuel J.M
adalah pemberian Kupang.
tunggal antibiotik
ceftriaxone,yakni
pada 15 penderita Judul penelitian
(44,12%)evaluasi
penggunaan Judul penelitian yang
antibiotik yang Lisa C.N.Kuluri ad
rasional berdasarkan evaluasi penggu
kriteria tepat pasien antibiotik pada pa
(94,11%),tepat lansia dengan pneumo
indikasi
(94,11%).tepat obat
(94,11%),tepat dosis
(78,43%) dan tepat Sedangkan
lama pemberian penelitian ini judul ju
(84,31%). nya adalah eva
penggunaan antib
pada pasien pneum
pediatrik.

Faizah A, et al. Evaluasi kualitatif Evaluasi antibiotik Analisi data tempat penelitian
(2019) terapi antibiotik secara kualitatif meggunakan Ana Khusul Fa
pada pasien dengan metode metode melakukan penel
pneumonia di Gyssens diperoleh 3 Gysenss. pada berlokasi di Ru
Rumah Sakit pasien (6%)kategori Sakit Pendid
Pendidikan Surabaya lVA (alternatif lebih Instrumen Surabaya Indonesia.
Indonesia. efektif),3 pasien (6%) penelitian Sedangkan penelitian
kategori lllA menggunakan berlokasi di R
(pemerian terlalu data rekam Samuel J.Moeda Kupa
lama) dan 1 pasien medik .
(2%) kategori llA
(dosis tidak tepat).

Anda mungkin juga menyukai