Anda di halaman 1dari 8

VERIFIKASI PENGUJIAN KANDUNGAN PERAK NITRAT

DALAM TINTA PEMILU DENGAN TITRASI ARGENTOMETRI METODE


VOLHARD

Verification for Determination of Silver Nitrate Content in Election Ink by Argentometri


Titration Volhard Method

Deni Cahyadi, Indra Hadiwijaya, M. Arsyansyah

Balai Besar Bahan dan Barang Teknik – Kementerian Perindustrian RI


Jl. Sangkuriang No.14, Bandung
email: denb4t@gmail.com

Abstrak

Kajian mengenai verifikasi pengujian kandungan perak nitrat dalam tinta pemilu dengan titrasi argentometri
metode Volhard telah dilaksanakan. Tinta pemilu termasuk salah satu kelengkapan yang harus tersedia di
Tempat Pemungutan suara (TPS) saat pelaksanaan pemilihan. Tinta pemilu memberikan warna ungu kecoklatan
pada permukaan kulit dan kuku jari, yang berasal dari zat warna ungu gentian dan perak nitrat yang terkandung
di dalamnya. Metode pengujian kandungan perak nitrat dalam tinta pemilu seperti yang dijelaskan dalam SNI
8666:2018 menjadi acuan yang sangat penting, karena sampai saat ini belum tersedia metode lain baik Standar
Nasional Indonesia (SNI) maupun Standar Internasional yang dapat dijadikan acuan normatif untuk menguji
kandungan perak nitrat dalam tinta pemilu. Pada SNI 8666:2018, metode pengujian perlu dilengkapi dengan
hasil verifikasi yang dapat membuktikan kehandalan metode tersebut. Pada Penelitian ini pengujian presisi
(repeatability dan reproducibility) untuk metode uji SNI 8666:2018 butir 6.4, dilakukan menggunakan dua contoh
tinta pemilu dan empat laboratorium pengujian. Hasil pengujian menunjukkan repeatability metode sebagai
berikut: Lab-1 (%RSD > ½ CV Horwitz) = 4,965 > 1,631; Lab-2 (%RSD > ½ CV Horwitz) = 4,154 > 3,261; Lab-3
(%RSD < ½ CV Horwitz) = 0,866 < 1,644; dan Lab-4 (%RSD < ½ CV Horwitz) = 0,408 < 1,643.; dan untuk
reproductibility diperoleh Lab-1 dan Lab-2: (%RSD < 2/3 CV Horwitz) = 4,457 > 2,175; sedangkan Lab-3 dan
Lab-4: (%RSD < CV Horwitz) = 0,745 < 2,191. Penggunaan metode uji yang murah dan sederhana seperti ini,
berpotensi untuk dapat diterapkan dengan mudah di Industri Kecil Menengah (IKM) pembuat tinta pemilu.
Kata kunci : tinta, pemilu, perak nitrat, presisi, argentometri, Volhard

Abstract

Study on verification for determination of silver nitrate content in election ink by argentometric titration Volhard
method has been done. Election ink is one of the tools that must be available at the polling station (TPS) during
the election. Election ink gives a brownish purple color to the surface of the skin and finger nails, which is derived
from gentian purple and silver nitrate contained therein. Testing method according to SNI 8666:2018 become a
very important reference, since there was no others method, Indonesian Nasional Standard (SNI) or International
Standard that can be used as a reference for testing silver nitrate content in election ink. In SNI 8666:2018, the
testing method need to be completed by method verification result to ensure the performance of the method. In
this study, the precission (repeatability and reproductibility) of SNI 8666:2018 point 6.4 method, was determined
by using two ink samples and four testing laboratories. The test results show the repeatability of the method as
follows: Lab-1 (% RSD> ½ CV Horwitz) = 4.965> 1.631; Lab-2 (% RSD> ½ CV Horwitz) = 4,154> 3,261; Lab-3
(% RSD <½ CV Horwitz) = 0.866 <1.644; and Lab-4 (% RSD <½ CV Horwitz) = 0.408 <1.643 .; and for
reproducibility obtained by Lab-1 and Lab-2: (% RSD <2/3 CV Horwitz) = 4.457> 2.175; Whereas Lab-3 and Lab-
4: (% RSD <CV Horwitz) = 0.745 <2.191. Testing of repetition and reproducibility precision carried out in Lab-3
and Lab-4 can be accepted because it is supported in conducting tests, to check the validity of this method it is
necessary to test other verification parameters such as accuracy and linearity. The use of cheap and simple test
methods like this, has the potential to be easily applied in the Small and Medium Industries (SMEs) of election ink
makers.
Keywords : ink, election, silver nitrate, precision, argentometric, Volhard

1. PENDAHULUAN Umum; tinta termasuk salah satu


perlengkapan pemungutan suara yang harus
tersedia di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan
Tinta yang digunakan harus aman dan
Umum Republik Indonesia Nomor 15 tahun
nyaman bagi pemakainya, tidak menimbulkan
2018 tentang Norma, Standar, Prosedur,
efek iritasi dan alergi pada kulit yang
Kebutuhan Pengadaan dan Pendistribusian
dibuktikan dengan sertifikat dari Badan
Perlengkapan Penyelenggaraan Pemilihan
Prosiding PPIS 2019 – Semarang, 11 Oktober 2019: Hal 75-82

Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). metode(BSN, 2018b). Tujuan dari kajian ini
Tinta harus memiliki daya tahan/lekat paling adalah untuk memberikan dukungan dan
kurang selama 6 (enam) jam. Tinta yang verifikasi terhadap metode uji kandungan
digunakan harus memiliki sertifikat uji perak nitrat dalam tinta pemilu yang digunakan
komposisi bahan baku dari laboratorium milik pada SNI 8666:2018, ―Tinta penanda khusus
pemerintah, perguruan tinggi negeri, atau pemilih berbahan perak nitrat (AgNO3)‖.
swasta yang terakreditasi. Tinta harus
mendapatkan sertifikat halal dari Majelis
2. TINJAUAN PUSTAKA
Ulama Indonesia (KPU RI, 2018b).
Tinta khusus pemilih atau lebih dikenal
sebagai tinta pemilu dapat berasal dari bahan Tinta pemilu dalam bahasa inggris dikenal
yang dapat terdiri dari campuran perak nitrat dengan Electoral ink, indelible ink, electoral
atau bahan nabati seperti dari gambir, kunyit, stain atau phosphoric ink; adalah barang cair
dan getah kayu(KPU RI, 2018a). Bahan tinta berwarna(Kemendikbud, 2018) yang khusus
yang berasal dari campuran perak nitrat pada digunakan untuk memberikan tanda pada jari
umumnya mengandung perak nitrat sebanyak pemilih. Tinta pemliu dapat dihasilkan dari
(3-4) %. bahan yang mengandung perak nitrat maupun
SNI 8666:2018 dengan judul ―Tinta dari bahan yang tidak mengandung perak
penanda khusus pemilih berbahan perak nitrat nitrat atau menggunakan pewarna alam
(AgNO3)‖merupakan Standar Nasional seperti gambir(Muchtar, Anova and Ardinal,
Indonesia (SNI) yang mecakup persyaratan 2017). Tinta penanda pemilih yang
mutu dan metode uji untuk produk tinta mengandung perak nitrat merupakan produk
pemilu, baru diterbitkan pada akhir tahun yang dihasilkan dari campuran bahan-bahan
2018(BSN, 2018a), sehingga untuk keperluan larutan perak nitrat, pewarna (ungu gentian)
pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak dan pelarut(Aal et al., 2014). Perak nitrat
dan pemilihan presiden (pilpres) tahun 2019 dalam tinta pemilu akan meninggalkan tanda
spesifikasi teknis tinta pemilu masih mengacu berwarna coklat-gelap yang melekat pada
kepada Peraturan KPU dan Keputusan KPU. permukaan kulit dan kuku pada jari yang sulit
Persyaratan mutu untuk tinta pemilu untuk dihilangkan selama beberapa waktu
menurut SNI 8666:2018 meliputi: bentuk, tertentu dengan cara pencusian biasa,
warna, densitas, kekentalan, kandungan sedangkan warna ungu yang muncul pada
6+ tinta pemilh berasal dari warna ungu gentian
logam berbahaya (Pb, cd, Hg, dan Cr ),
ketahanan lekat pada jari dan kuku selama 6 yang melekat bersama dengan perak nitrat.
jam, uji iritasi kulit, dan kandungan perak Perak nitrat (silver nitrate) merupakan
nitrat(BSN, 2018b). senyawa kimia yang memiliki rumus molekul
Kandungan perak nitrat dalam tinta AgNO3 (berat molekul = 169,89 g/mol), larut
pemilu merupakan salah satu parameter yang dalam air, dan pada konsentrasi tertentu
akan menentukan keberterimaan suatu produk dapat menyebabkan iritasi pada kulit(ILO.org,
tinta pemilu sesuai persyaratan mutu yang 2018). Kandungan perak nitrat dalam tinta
telah ditetapkan oleh KPU dan yang terbaru pemilu memiliki kisaran persyaratan minimum
dipersyaratkan dalam SNI 8666:2018, dan maksimum. Nilai minimum dimaksudkan
sedangkan untuk metode pengujian untuk menjaga kualitas penandaan tinta
kandungan perak nitrat dalam tinta pemilu supaya tetap terlihat secara jelas dan tanda
belum tersedia dalam bentuk standar mampu bertahan selama kurun waktu tertentu
tersendiri yang dapat dijadikan sebagai acuan atau tidak cepat luntur, sedangkan nilai
normatif, baik dalam SNI, ISO (International maksimum bertujuan untuk mencegah
Organization for Standardization), maupun kemungkinan terjadinya gangguan kesehatan
ASTM (American Society for Testing and terhadap pemilih seperti iritasi pada kulit.
Materials); sehingga untuk pengujian Kandungan perak nitrat dalam tinta pemilu
kandungan perak nitrat dalam tinta pemilu memiliki kisaran fraksi massa antara 3%-
(bahasa inggris: Electoral ink, indelible ink, 4%(KPU RI, 2018a); dan menurut SNI
electoral stain atau phosphoric ink) perlu 8666:2018 kandungan perak nitrat dalam tinta
didukung oleh data verifikasi metode (BSN, pemilu yang dipersyaratkan sebesar 3,6 – 4,0
2018a)(ISO, 2018)(ASTM, 2018). (% fraksi massa)(BSN, 2018b).
Ungu gentian (gentian violet, methyl
Acuan baku internasional (ISO dan
violet) merupakan suatu senyawa organik
ASTM) untuk pengujian kandungan perak
berwarna ungu yang memiliki nama IUPAC:
nitrat dalam tinta pemilu belum ditemukan,
Tris(4-(dimethylamino)phenyl) methylium
sehingga pengembangan metode non-adopsi
chloride, dengan rumus molekul: C25H30N3Cl,
yang dilakukan dalam SNI 8666:2018 butir 6.4 -1
dan berat molekul : 407,89 g.mol . Gentian
perlu dilengkapi dengan data verifikasi

76
VerifikasI Pengujian Kandungan Perak Nitrat Dalam Tinta Pemilu Dengan
Titrasi Argentometri Metode Volhard
(Deni Cahyadi, Indra Hadiwijaya, M. Arsyansyah)

violet digunakan sebagai pewarna untuk daging(ISO, 1996); dan SNI 01-3556-2010
bahan kayu, kain sutra, nilon, kertas, pita ―Garam konsumsi beryodium‖, untuk
kaset, pewarna biologi, dan pewarna kulit menentukan kandungan NaCl dalam garam
(Erdely and Sanders, no date). Gentian violet digunakan titrasi argentometri dengan
termasuk sebagai salah satu pewarna yang menggunakan indikator K2CrO4(BSN, 2010).
aman atau tidak menyebabkan gangguan Metode Volhard yang dimodifikasi atau
kesehatan apabila digunakan pada kulit dikombinasikan dengan teknik preparasi
(Arbiser, 2009). contoh yang tepat, memungkinkan untuk
Titrasi argentometri merupakan salah dapat digunakan dalam pengujian kandungan
satu metode titrasi yang melibatkan ion klorida maupun perak dalam contoh.
+
argentat (Ag )(Kuntari et al., 2018). Pada Validasi atau verifikasi merupakan hal
titrasi argentometri terdapat 3(tiga) metode yang mutlak diperlukan untuk mengkonfirmasi
yang dapat digunakan, yaitu: metode Volhard, kehandalan suatu metode pengujian sebelum
metode Mohr, dan Metode Fajans; diterapkan di laboratorium. Menurut SNI ISO
perbedaannya diantaranya dapat dilihat dari 17025:2008, ―Validasi adalah konfirmasi
indikator yang digunakan(Jeffery et al., 1989). melalui pengujian dan penyediaan bukti
Metode Volhard (Volhard Method) objektif bahwa persyaratan tertentu untuk
adalah suatu metode dalam analisis kimia suatu maksud terpenuhi‖. Validasi dilakukan
untuk menentukan kandungan klorida, terhadap metode tidak baku, metode hasil
bromida, dan iodida melalui reaksi pengembangan sendiri, metode baku yang
pengendapan dengan larutan AgNO3, dan digunakan diluar lingkup yang dimaksud, dan
selanjutnya kelebihan larutan AgNO3 dititrasi metode baku yang dimodifikasi dan diperkuat;
dengan menggunakan larutan sedangkan verifikasi dilakukan terhadap
tiosianat(Merriam-Webster, 2019). Metode ini metode yang sudah baku.(SNI ISO/IEC
dikembangkan oleh Jakob Volhard seorang 17025:2008, 2008).
ilmuwan asal Jerman pada tahun 1874, pada Validasi atau verifikasi metode
saat titrasi digunakan larutan ammonium pengujian merupakan serangkaian kegiatan
ferrisulfat (NH4FeSO4) sebagai indikator. yang dilakukan untuk membuktikan kualitas
Mekanisme reaksi dasar yang terjadi dalam suatu metode pengujian terhadap parameter
metode Volhard adalah sebagai berikut: tertentu, seperti: selektifitas, limit deteksi (LoD)
dan limit kuantifikasi (LoQ), daerah kerja,
+ -
Ag + Cl  AgCl(s) sensitifitas, akurasi, presisi, dan ketangguhan
(ruggeness/robustness). Selektifitas
- +
SCN + Ag  AgSCN(s) dimaksudkan untuk mengetahui sejauhmana
kemampuan suatu metode uji dalam
3+ - 2+
Fe + SCN  [AgSCN] (aq) menganalisis jenis dan atau kandungan unsur
tertentu dalam suatu contoh material yang
3+ mengandung unsur-unsur lain. Limit Deteksi
Untuk mencegah pengendapan ion Fe
menjadi besi hidroksida, titrasi dilakukan pada (LoD) adalah Konsentrasi terendah suatu
suasana asam. Titik akhir titrasi ditunjukkan analit dapat dideteksi oleh suatu metode pada
dengan terbentuknya larutan berwarna merah tingkat kepercayaan tertentu. Limit Kuantisasi
2+
dari ion kompleks [AgSCN] (Bayrak et al., (LoQ) merupakan konsentrasi terendah yang
2009). masih dapat diterima untuk penggunaan
Metode Volhard merupakan metode tertentu. Daerah kerja adalah hasil antara
analisis kuantitaif konvensional dengan (interval) yang dapat diterima pada suatu
kombinasi reaksi pengendapan dan titrasi atau motode uji. Batas bawah dari daerah kerja
titrasi kembali (back-titration) yang banyak adalah nilai LoQ, sedangkan batas atas
diadopsi oleh metode uji standar baik nasional ditentukan dari nilai konsentrasi analit tertinggi
maupun luar negeri yang sekarang masih yang masih dapat diterima. Akurasi
berlaku. Beberapa metode uji yang menunjukkan sejauhmana nilai tunggal yang
mengadopsi metode Volhard diantaranya: dihasilkan oleh suatu metode uji dibandingkan
Metode uji standar ASTM D 1411 ―Water- dengan nilai yang tertera pada standar (nilai
Soluble Chlorides Present as Admixtures in acuan). Nilai akurasi dapat ditentukan dengan
Graded Aggregate Road Mixes” digunakan utk cara membandingkan nilai hasil pengukuran
menetapkan kandungan ion klorida terlarut dengan nilai acuan. Presisi adalah nilai yang
dalam agregat jalan(ASTM, 2009); Metode menunjukkan kedekatan hasil analisa yang
ISO 1841-1:1996 ―Meat and meat products -- diperoleh pada pengujian berulang
Determination of chloride content -- Part 1: (Magnusson and Ornemark, 2014).
Volhard method‖ digunakan untuk penentuan Presisi dapat menggambarkan
kandungan klorida dalam daging dan produk kemampuan sebaran hasil analisa, dan dapat

77
Prosiding PPIS 2019 – Semarang, 11 Oktober 2019: Hal 75-82

ditentukan dengan cara melakukan Pengujian dilakukan di empat


pengukuran berulang sebanyak 6 – 15 kali laboratorium, dua laboratorium internal
dengan menggunakan contoh material atau instansi yang berbeda peralatan dan analis
bahan acuan(Magnusson and Ornemark, (Lab-1 & Lab-2) serta dua laboratorium QC
2014). Presisi dapat dibagi menjadi dua produsen (Lab-3 & lab-4). Contoh tinta yang
bagian, yaitu keterulangan (repeatability) dan diuji sebanyak 2 (dua) buah, yang dihasilkan
ketertiruan (reproducibility). Pengujian oleh produsen tinta yang berbeda (Tinta-A &
repeatability dilakukan oleh satu personil yang Tinta-B). Contoh untuk keperluan penelitian
sama terhadap contoh yang dilakukan secara disediakan oleh produsen tinta pemilu, karena
berulang, minimal tujuh kali pengulangan. tinta pemilu tidak dijual bebas.
Reproducibility diuji dengan cara
membandingkan hasil pengujian berulang
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
yang dilakukan oleh personil atau laboratorium
yang berbeda (Utami, 2017).
Tinta pemilu merupakan produk berupa
campuran yang berwarna ungu. Warna ungu
3. METODE PENELITIAN
pekat pada larutan contoh akan mengganggu
pengamatan titik akhir titrasi, sehinngga perlu
Alat dihilangkan terlebih dahulu. Warna ungu pada
larutan disebabkan oleh adanya senyawa
Peralatan yang digunakan pada pengujian organik gentian violet, untuk
kandungan perak nitrat dalam tinta pemilu ini, menghilangkannya dilakukan destruksi
adalah: Buret ukuran 25 mL, labu Erlenmeyer dengan menambahkan asam nitrat pekat
ukuran 100 mL, labu ukur, pipet seukuran, kemudian dipanaskan. Larutan setelah
pemanas, dan alat-alat gelas (glassware) destruksi berwarna agak kuning dan sedikit
lainnya yang biasa digunakan di laboratorium. keruh (endapan putih). Larutan hasil destruksi
harus bebas dari asam nitrous, yang dapat
Bahan membentuk warna merah dengan asam
tiosianat, sehingga dapat mengganggu
Bahan yang digunakan yaitu: contoh pengamatan titik akhir tirasi.
tinta pemilu (tinta penanda pemilih) yang Pelarut yang digunakan pada tinta
diperoleh dari produsen tinta lokal; Larutan pemilu bukan air, tetapi senyawa organik yaitu
ammonium tiosianat 0,1 N – dibuat dengan etanol. Etanol bersifat hidrofilik, sehingga
cara melarutkan sebanyak 7,6 g NH4SCN contoh tinta mampu bereaksi dengan baik
dalam 1 liter air, kemudian distandardisasi pada lingkungan titrasi berbasis air (H2O),
dengan larutan AgNO3 0,1 N; Asam nitrat sehingga larutan penitrasi akan bereaksi
(bj=1,42); HNO3 pekat; Larutan standar dengan sempurna, tanpa mengalami kendala
AgNO3 0,1 N – dibuat dengan cara melarutkan akibat sifat pelarutnya.
17,0 g AgNO3 dalam air sampai 1 liter; Larutan +
Pada saat titrasi, ion Ag dalam larutan
indikator Fe(III), NH4Fe(SO4)2 10% —dibuat akan bereaksi dengan ion tiosianat, seperti
dengan cara melarutkan 10 g ferri ammonium ditunjukkan pada reaksi berikut:
sulfat dengan 100 ml air dan ditambahkan 1
ml asam nitrat pekat; dan Aquadest. SCN
-
+ Ag
+
 AgSCN(s)
Prosedur +
Setelah ion Ag bereaksi sempurna
(habis), maka ion tiosianat akan bereaksi
Sebanyak 1 g contoh tinta ditimbang di dengan ion Fe
3+
(Indikator), sehingga
dalam labu Erlenmeyer, kemudian mengalami reaksi berikut:
ditambahkan 3 ml asam nitrat pekat.
Campuran dipanaskan sampai warna tinta Fe
3+
+ SCN
-
 [FeSCN]
2+
(aq)
hilang, dan muncul asap putih; kemudian
ditambahkan 10 ml aquadest. Setelah dingin, Larutan berwarna merah-coklat akan
ke dalam larutan ditambahkan 3-5 tetes dihasilkan dari ion kompleks fe-tiosianat.
larutan indikator NH4Fe(SO4)2 kemudian Titrasi dilakukan dalam suasana konsentrasi
dititrasi dengan larutan standar ammonium asam nitrat 0,5 – 1,5 M, untuk menjaga
tiosianat 0,1 M sampai mencapai titik akhir kestabilan pembentukan ion kompleks
yang ditunjukkan dengan terbentuknya larutan 2+
[FeSCN] dan suhu titrasi dijaga supaya tidak
berwarna merah-coklat. Sebagai blanko melebihi 25°C untuk mencegah terurainya
dilakukan titrasi terhadap larutan dengan warna merah-coklat dari ion kompleks
perlakuan yang sama tanpa ditambahkan 2+
[FeSCN] (Jeffery et al., 1989).
contoh tinta(BSN, 2018b).

78
VerifikasI Pengujian Kandungan Perak Nitrat Dalam Tinta Pemilu Dengan
Titrasi Argentometri Metode Volhard
(Deni Cahyadi, Indra Hadiwijaya, M. Arsyansyah)

Repeatabilitas (repeatability) metode empat laboratorium uji terhadap dua contoh


ditentukan dengan melakukan pengujian tinta, masing-masing laboratorium melakukan
terhadap contoh produk tinta pemilu dari salah sebanyak 10 kali pengulangan, data hasil
dua pabrik lokal. Pengujian dilakukan oleh pengujian dicantumkan pada tabel 1.

Tabel 1 Pengujian Repeatabilitas

Tinta – A Tinta – B
NO.
Lab-1 Lab-2 lab-3 lab-4
1 4.07 4.00 3.69 3.69
2 3.84 3.75 3.69 3.68
3 3.72 3.86 3.70 3.71
4 4.07 3.78 3.71 3.71
5 3.61 3.84 3.63 3.71
6 4.19 3.94 3.70 3.72
7 3.85 3.59 3.67 3.71
8 3.71 4.02 3.63 3.68
9 3.94 3.90 3.68 3.69
10 3.70 4.17 3.63 3.68
Rata-rata = 3.87 3.88 3.67 3.70
Nilai Min = 3.61 3.59 3.63 3.68
Nilai Maks = 4.19 4.17 3.71 3.72
STDEV = 0.192 0.161 0.032 0.015
RSD (%) = 4.965 4.154 0.866 0.408
CV Horwitz (%) = 3.263 3.261 3.289 3.285
1/2 CV Horwitz (%) = 1.631 1.631 1.644 1.643
dapat diterima, sedangkan untuk Lab-3 dan
Presisi Repeatabilitas suatu metode Lab-4; Presisi Repeatabilitasnya dapat
pengujian dinyatakan dapat ―diterima‖ apabila diterima.
nilai %RSD < ½CV Horwitz. Tabel 1 Reproducibility (reproducibility) metode
menunjukkan nilai %RSDpercobaan dibandingkan ditentukan dengan melakukan pengujian
dengan ½CV Horwitz untuk masing-masing terhadap dua contoh tinta pemilu yang
laboratorium. yaitu: Lab-1 (%RSD > ½CV berbeda oleh empat laboratorium, masing –
Horwitz); Lab-2 (%RSD > ½CV Horwitz); Lab- masing melakukan pengulangan sebanyak 10
3 (%RSD < ½CV Horwitz); dan Lab-4 (%RSD kali. Data hasil pengujian dicantumkan pada
< ½ CV Horwitz); dengan demikian presisi Tabel.2.
repeatabilitas untuk Lab-1 dan Lab-2, tidak

Tabel 2 Pengujian Reproducibility

NO. Tinta – A Tinta – B


Lab-1 Lab-2 lab-3 lab-4

1 4.07 4.00 3.69 3.69


2 3.84 3.75 3.69 3.68
3 3.72 3.86 3.70 3.71
4 4.07 3.78 3.71 3.71
5 3.61 3.84 3.63 3.71
6 4.19 3.94 3.70 3.72
7 3.85 3.59 3.67 3.71

79
Prosiding PPIS 2019 – Semarang, 11 Oktober 2019: Hal 75-82

8 3.71 4.02 3.63 3.68


9 3.94 3.90 3.68 3.69
10 3.70 4.17 3.63 3.68
Rata-rata = 3.877 3.686
STDEV = 0.173 0.027
%RSD = 4.457 0.745
CV Horwitz (%) = 3.262 3.287
2/3 CV Horwitz (%) = 2.175 2.191

Presisi Reproducibility dalam sedikitnya parameter verifikasi metode yang


laboratorium yang sama dinyatakan dapat dapat diuji.
diterima apabila nilai %RSD lebih kecil dari 2/3
CV Horwitz dan untuk reproducibility antar
5. KESIMPULAN
laboratorium dapat dinyatakan ―Diterima‖
apabila nilai %RSD lebih kecil dari CV Horwitz.
Validasi metode penentuan kandungan perak
Tabel 2 menunjukkan bahwa nilai %RSD
nitrat dalam contoh tinta pemilu telah
dibandingkan dengan CV Horwitz, untuk
dilakukan. Berdasarkan hasil percobaan
contoh Tinta - A, pengujian dilakukan oleh
penentuan presisi metode pengujian, hasil
Lab-1 dan Lab-2, diperoleh nilai %RSD lebih
pengujian repeatability diperoleh hasil sebagai
besar dari 2/3 CV Horwitz (4,457 > 2,175);
berikut: Lab-1 (%RSD > ½ CV Horwitz) =
dan untuk contoh Tinta-B, pengujian dilakukan
4,965 > 1,631; Lab-2 (%RSD > ½ CV Horwitz)
oleh Lab-3 dan Lab-4, diperoleh nilai %RSD
= 4,154 > 3,261; Lab-3 (%RSD < ½ CV
lebih kecil dari 2/3 CV Horwitz (0,745 < 2,191)
Horwitz) = 0,866 < 1,644; dan Lab-4 (%RSD <
dengan demikian presisi reproducibility untuk
½ CV Horwitz) = 0,408 < 1,643. Nilai
contoh-A yang diuji di Lab-1 dan Lab-2 Tidak
reproducibility metode diperoleh dengan
dapat Diterima, sedangkan presisi
membanding hasil uji 4 (empat) lab terhadap 2
reproducibility untuk contoh Tinta-B yang diuji
(dua) contoh tinta yang berbeda, dan
di Lab-3 dan Lab-4 dapat diterima.
diperoleh hasil sebagai berikut: Tinta - A
Nilai presisi repeatability dan
didapat nilai %RSD lebih besar dari 2/3 CV
reproducibility dipengaruhi oleh berbagai
Horwitz (4,457 > 2,175), dan untuk Tinta-B
faktor, diantaranya: kestabilan contoh,
didapat nilai %RSD lebih kecil dari CV Horwitz
kalibrasi peralatan, reagen yang digunakan,
(0,745 < 2,191). Repeatability dan
dan personil pengujian. Lab-1 dan Lab-2
Reproducibility yang dilakukan oleh Lab-1 dan
merupakan laboratorium yang baru melakukan
Lab-2 tidak dapat diterima, sedangkan nilai
pengujian dengan metode ini, pada saat
Repeatability dan Reproducibility yang
pengujian perlu penyesuaian peralatan dan
dilakukan oleh Lab-3 dan Lab-4 dapat
bahan yang digunakan, serta personil yang
diterima.
melaksanakan pengujian belum
Metode ini merupakan metode yang
berpengalaman, sehingga hasil presisinya
murah dan sederhana, sehingga dapat
belum dapat diterima. Lab-3 dan Lab-4
dengan mudah diterapkan di industri kecil
merupakan laboratorium Quality Control
menengah (IKM) yang memproduksi tinta
pabrik, yang sehari-harinya melaksanakan
pemilu.
pengujian sesuai metode ini dan didukung
oleh personil yang berpengalaman, sehingga
nilai presisinya dapat diterima. 6. SARAN
Penentuan kandungan perak nitrat
(AgNO3) dalam tinta pemilu telah dilakukan Presisi pengujian kandungan perak nitrat
dengan metode titrasi argentometri cara dalam tinta pemilu dengan metode titrasi
Volhard terhadap 2 (dua) produk tinta yang argentometri cara Volhard yang mengacu
dihasilkan dari dua produsen tinta, diuji oleh 4 pada SNI 8666:2018 dipengaruhi oleh kondisi
(empat) laboratorium, masing-masing contoh laboratorium dan contoh yang digunakan
tinta di uji di dua laboratorium. Tinta pemilu untuk pengujian. Nilai presisi metode yang
merupakan produk yang diproduksi hanya lebih tepat dapat diperoleh dengan melakukan
untuk keperluan pemilihan saja, sehingga percobaan terhadap contoh yang sama dan
pabrik pembuat tinta cukup terbatas. dilakukan di beberapa laboratorium yang telah
Keterbatasan ketersediaan contoh, blanko, terakreditasi.
dan standar (CRM); menjadi penyebab

80
VerifikasI Pengujian Kandungan Perak Nitrat Dalam Tinta Pemilu Dengan
Titrasi Argentometri Metode Volhard
(Deni Cahyadi, Indra Hadiwijaya, M. Arsyansyah)

Parameter verifikasi metode yang lain, BSN (2018b) SNI 8666:2018 Tinta penanda
seperti: selektifitas, limit deteksi (LoD) dan khusus pemilih berbahan perak nitrat
limit kuantifikasi (LoQ), daerah kerja, (AgNO3).
sensitifitas, akurasi, dan ketangguhan
Erdely, H. and Sanders, P. (no date) 5.
(ruggeness/robustness); belum dapat
Gentian violet. Available at:
dilakukan karena belum tersedianya standar
www.fao.org/fileadmin/user_upload/ve
atau CRM yang mampu tertelusur untuk
tdrug/docs/15-2013-gentian-violet.pdf.
produk tinta pemilu. Pengembangan standar
atau CRM untuk produk tinta pemilu perlu ILO.org (2018) ICSC 1116 - Silver Nitrate.
didorong untuk lebih memperkuat validitas from:
metode dan unjuk kerja laboratorium http://www.ilo.org/dyn/icsc/showcard.d
pengujian. isplay?p_version=2&p_card_id=1116.
ISO. (1996). ISO 1841-1:1996 Meat and meat
UCAPAN TERIMA KASIH products -- Determination of chloride
content -- Part 1: Volhard method’.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada ISO. (2018) ISO. Available at:
Kepala Balai Besar Bahan dan Barang Teknik, https://www.iso.org/search.html?q=silv
PT. Tintamas, PT. Intimas, PT. Sigma Utama, er nitrate determination of ink
Momon Darmana, Azis, Erlinda, dan Dwiyanto &hPP=10&idx=all_en&p=0 (Accessed:
Wahyu, yang telah membantu penelitian ini. 3 September 2018).
Jeffery, G. H. et al. (1989). Vogel’s Textbook
DAFTAR PUSTAKA of Quantitative Chemical Analysis Fifth
Edition, Longman Scientific and
Aal, L. B. Parmar, J.N, Patel, V.R. and Technical. from:
Sen,D.J. (2014). Election Ink: http://www.jgp.org/cgi/doi/10.1085/jgp.
Mechanism Based Reaction in The 25.4.523.
Playground of Functional Groups of Kemendikbud. (2018). KBBI online. Available
Chemistry on Biochemistry. WJPPS, at: https://kbbi.web.id/tinta (Accessed:
ISSN 2278 – 4357, 3(6), pp. 616–623. 3 September 2018).
Arbiser, J. L. (2009) . Gentian Violet is Safe. KPU RI. (2018a). Keputusan KPU RI No. 305
Journal of the American Academic of tahun 2018.
Dermatology, 61(2), p. 359.
KPU RI. (2018b). PKPU No.15 Tahun 2018.
ASTM. (2009). ASTM D1411-09, Standard doi: 10.15713/ins.mmj.3.
Test Methods for Water-Soluble
Chlorides Present as Admixtures in Kuntari, K. et al. (2018). Validasi Metode
Graded Aggregate Road Mixes. doi: Penentuan Amonium Klorida dalam
10.1520/D1411-09. Obat Batuk Hitam secara Titrimetri,
IJCA (Indonesian Journal of Chemical
ASTM (2018) ASTM. Available at: Analysis), 1(01), pp. 35–41. doi:
https://www.astm.org/search/fullsite- 10.20885/ijca.vol1.iss1.art5.
search.html?query=ink test method
silver Magnusson, B. and Ornemark, U. (2014).
nitrate&resStart=0&resLength=10&top Eurachem Guide: The Fitness for
level=products-and- Purpose of Analytical Methods - A
services&sublevel=standards-and- Laboratory Guide to Method Validation
publications&dltype=allstd& and Related Topics, eurachem.
(Accessed: 3 September 2018). EURACHEM. Available at:
http://www.eurachem.org/images/stori
Bayrak, C. et al. (2009). A simulation on es/Guides/pdf/valid.pdf.
teaching volhard method., Turkish
Online Journal of Distance Education. Merriam-Webster. (2019). Volhard Method
10(3), pp. 105–116. Merriam-Webster. Merriam-Webster
Incorporated. Available at:
BSN. (2010). SNI 3556:2010 Garam konsumsi https://www.merriam-
beryodium. webster.com/dictionary/Volhard
BSN. (2018a) SNI. Available at: method.
http://sispk.bsn.go.id/SNI/DaftarList Muchtar, H., Anova, I. T. and Ardinal, A.
(Accessed: 27 June 2019). (2017). Pengaruh Penggunaan

81
Prosiding PPIS 2019 – Semarang, 11 Oktober 2019: Hal 75-82

Senyawa Pengomplek dan Bahan BSN, pp. 1–32.


Tambahan Terhadap Mutu Tinta
Utami, A. R. (2017). Verifikasi Metode
Pemilu dari Ekstrak Gambir (Uncaria
Pengujian Sulfat Dalam Air dan Air
gambir Roxb). Jurnal Litbang Industri,
Limbah Sesuai SNI 6989.20:2009.
4(2), p. 89. doi:
Jurnal Teknologi Proses dan Inovasi
10.24960/jli.v4i2.641.89-96.
Industri. 2(1):19-25.
SNI ISO/IEC 17025:2008. (2008). Persyaratan
umum kompetensi laboratorium
pengujian dan laboratorium kalibrasi’,

82

Anda mungkin juga menyukai