KUALITAS
LINGKUNGAN
Laily Khairiyati
Bagian Kesehatan Lingkungan
PSKM FK Unlam
TUJUAN INSTRUKSIONAL
Tujuan Instruksional Umum
Mampu menjelaskan tentang parameter kualitas
lingkungan
2. Indeks Asap
Cara penggunaan indeks asap (smoke atau sciling index),
yaitu : sampel udara disaring dengan sejenis kertas
(paper tape) dan diukur densitasnya dengan alat
fotoelektrik meter. Hasil pengukuran dinyatakan dalam
satuan Coh Units per 1000 linear feet dari sampel
udara. Indeks asap bergantung pada perubahan iklim.
Indikator pencemar udara
3. Partikel Debu
Partikel-partikel debu dan arang dari hasil pembakaran sampah dan
industri merupakan salah satu indikator yang dipergunakan untuk
mengukur derajat pencemaran udara. Hasil pengukuran dinyatakan
dalam satuan milligram atau mikrogram partikel per meter kubik udara.
Cth: PM10, PM2,5
b. Kelas lain
Gilled Snail (Order Gastropoda, Family Viviparidae)
Indikator untuk perairan berkualitas sedang (moderat) :
a. Kelas Serangga
1)Dragonfly Nymph (Order Odonata, Suborder Anisoptera)
2)Damsefly Nymph (Order Odonata, Suborder Zygoptera)
3)Watersnipe Fly Larvae (Order Diptera, Family Athericidae)
4)Alderfly Larvae (Order Megaloptera, Family Sialidae)
5)Cranefly Larvae (Order Diptera, Family Tipulidae)
6)Beetle Larvae (Order Coleoptera)
7)Whirligig Beetle Larva (Family Gyrinidae)
8)Predaceous Diving Beetle Larva (Family Dytiscidae)
9)Crawling Water Beetle Larva (Family Haliplidae)
b. Kelas lain
1)Scuds (Order Amphipoda, Family Gammaridae)
2)Sowbugs (Order Isopoda, Family Asellidae)
3)Crayfish (Order Decapoda, Family Cambaridae)
Indikator untuk perairan berkualitas buruk:
a. Kelas Serangga
1)Midge Larva (Order Diptera, Family Chironomidae)
2)Blackfly Larva (Order Diptera, Family Simulidae)
b. Kelas lain
1)Pouch Snail (Order Gastropoda, Family Physidae)
2)Planorbid Snail (Order Gastropoda, Family Planorbidae)
3)Leech (Class Hirudinea)
4)Aquatic Worm (Class Oligochaeta)
Tugas
SURVEI MIKROPLASTIK
Komponen: LDPE (low density polyethilene, polyprophilane, triacontane dll) cek slide
berikutnya utk jenis/ tipe mikroplastik
Dapat berbentuk granular, fiber, film, fragment, foam ukuran <5 mm
Isi laporan singkat:
• Karakteristik mahasiswa sendiri (jenis kelamin, usia, menggunakan produk apa,
frekuensi penggunaan brp kali, bgm kepercayaan thd produk yang ramah lingkungan,
apakah mengetahui ttg mikroplastik)
• Sumber mikroplastik sehari2 yg dipergunakan: (tabel)
1. Produk kecantikan (skincare, pasta gigi, facial/body scrub, lotion, maskara,
deodorant, kuteks, eye shadow, blush powder, dll) cek produk2
2. Pakaian (nylon, spandex, polyester, acrylic) cek label baju, celana, kerudung
3. Sumber lain di rumah tangga
• Lihat slide berikutnya ada tabel sebagai panduan data yg diambil oleh individu
(ukuran mikroplastik tdk perlu)
• Lakukan pembahasan dan hubungkan ke jurnal2 terkait sebagai penguatnya
• Laporan singkat 1 minggu (kumpulkan kolektif ke koti)
Microplastics Pollution in Residential Areas
• Apa yang terjadi ?
• Lokasi bencana ?
• Apakah penyebabnya ?
• Bagaimana dampaknya ?
• Upaya penangulangan ?
• Upaya pencegahan ?
• Bagaimana kebijakan/ regulasinya?
• https://m.facebook.com/story.php?story_fb
id=2703263936350836&id=100000017697
553
• https://www.facebook.com/NasDailyBahas
aIndonesia/videos/329182211464895/
TERIMA KASIH
BIOMONITORING
Kemampuan akhir yang diharapkan :
• Mahasiswa mampu menjelaskan tentang biomonitoring
• Materi : BIOMONITORING
1. Uji monitoring biologis
2. Biomonitoring logam
3. Zat organik
4. Limbah cair
5. Pencemar udara
6. Asidifikasi
7. Kesehatan manusia
Apa pengertian monitor-ing ?
Monitor-ing = memantau ?
Pencemaran &
Dampaknya
Baku Mutu Lingkungan = BML ?
Bio indikator
Manusia/
Lingkungan
mahluk hidup
Pencemaran Lingkungan ?
Apa itu pencemaran Lingkungan ?
• Adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat,
energi dan/atau komponen lain kedalam lingkungan hidup
oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu yang
ditetapkan
BML
Paparan bahan kimia pd manusia
EFEK AKUT atau KRONIS ??
Compare BML
pertimbangkan acceptable daily intake
(ADI)
Risk assesment
EVALUASI INFORMASI PENCEMARAN (SIMPUL)
• Dinamika Perubahan Komponen Lingkungan
A B C D
Gambar : Dinamika Perubahan Komponen Lingkungan yang berpotensi memberikan dampak
kesehatan (Achmadi, 1991)
• Informasi simpul-simpul
1) Simpul A
Pengamatan, pengukuran dan pengendalian emisi pencemaran udara (mobil, industri, dll) sumber pencemaran
air (rumah tangga, industri dll) sumber penyakit menular (penderita Thypus, penderita malaria dll) atau
sumber perubahan alamiah, misalnya gunung berapi
2) Simpul B
Pengamatan, pengukuran dan pengendalian bila komponen lingkungan tersebut sudah berada disekitar
manusia, (contoh : komponen konsentrasi pencemaran udara, kadar kandungan residu pestisida dalam sayur-
mayur, bakteri E. Coli dalam air minum, dll)
3) Simpul C
Pengamatan, pengukuran kadar Pb Dalam darah, kadar Merkuri dlm rambut, kadar COHb dalam darah, kadar
DDT dalam lemak tubuh ataupun Plasmodium spp dalam darah, dll
4) Simpul D
Pengamatan, pengukuran dan pengendalian Prevalensi korban keracunan, prevalensi penderita kanker paru
akibat asap rokok, kanker kulit akibat sinar Ultraviolet, ataupun penderita penyakit menular lainnya
Biomonitoring
• Kegiatan biomonitoring dipakai untuk mengevaluasi risiko kesehatan
yang berhubungan dengan bahan polutan 3 jenis :
1. Monitoring ambien ; mengetahui kadar bahan kimia di air,
makanan, udara risiko kesehatan diprakirakan berdasarkan BML
2. Monitoring biologi dari paparan; pantauan dari penetrasi bahan ke
dalam tubuh dengan efek sistemik yang membahayakan risiko
kesehatan berdasarkan perbandingan nilai obeservasi parameter
biologi dengan BLV (biological limit value) atau BEI (biological
exposure index)
3. Monitoring biologi dari efek toksikan (health surveilance); misalnya
kelainan fungsi paru.
Biomonitoring Perairan
• secara umum didefinisikan sebagai suatu upaya penggunaan respon
organisme perairan secara sistematis untuk mengevaluasi perubahan-
perubahan kualitas lingkungan perairan
Konsepnya; pemantauan kualitas air menggunakan indikator biologis
(bio-indikator)
Contoh perhitungan :
Family Jumlah (Xi) Toleransi (Ti) Xi * Ti
Caneidae 2 7 14
Ephemerilidae 2 1 2 FBI = (946/153) = 6,1
Gompidae 4 3 12
Perlidae 12 1 12
Thiaridae 108 7 756
Viviparidae 25 6 150
Jumlah 153 - 946
BIOMONITORING LOGAM
1. Dilakukandenganpemeriksaansuatumediauntuk menentukan
bahanlogam
2. Mediayangdipakai adalahdarah,urine,jaringantubuh,ikan,
binatang invertebratadantanamanperairan.
Biomonitoring Logam
Mediaygdipakaiantaralain: darah/urine,jaringan tubuh,ikan,binatanginvertebrata,
dan tanamanperairan
1. Logamygdptditemukanpddarah/urine, al:
- Cadmium(Cd) - Zatbesi(Fe) - Mangan(Mn)
- Tembaga(Cu) - Merkuri(Hg) - Zinc(Zn)
2. Logamberatdi atmosfer ditemukanpd jaringan burung,
al : - Pb, Cd, Arsen,Hg.
Logamberattsbberasaldrpabrikpengeklasanlogam danscrtdklangsungburung
memakanseranggayg terkontaminirolehlogamberat.Tempatakumulasilogam berat
didltubuhburungterletakpdjaringandanbulu burung.
Logamberatdiperairanygditemukanpdikan, al: Cr, Cu, Pb, Zn. Logamtersebut akan
meningkat kadarnyaapabila adapeningkatan(BOD) diperairan.
Peningkatanbilirubinpadatikusuntukindikator paparanTNTdijumpainya
PCB, Dioxindanfuran padamanusia
1. Daunpinusjarumdapatdipakaisebagai indikatorpencemaran
udaraolehalifatik hidrokarbondenganmenggunakananalisis Gas
Chromatography
Agung waskito
1.Metoda dan teknik sampling dan analisis fisik kualitas air
2.Metoda dan teknik sampling dan analisis kimiawi kualitas air
3.Metoda dan teknik sampling dan analisis mikrobiologi kualitas air
Macam-macam Contoh Air
a. Contoh sesaat (grap sample)
b. Contoh gabungan waktu (composite sample)
c. Contoh gabungan tempat (integreted sample)
Cara Kerja
Urutan pelaksanaan pengambilan contoh kualitas air adalah sebagai
berikut :
• Menentukan lokasi pengambilan contoh
• Menentukan titik pengambilan contoh
• Melakukan pengambilan contoh
• Melakukan pemeriksaan kualitas air di lapangan
• Melakukan pengolahan pendahuluan dan pengawetan contoh
• Pengepakan contoh dan pengangkutan ke laboratorium.
Persyaratan alat pengambil contoh
Alat pengambil contoh harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
• Terbuat dari bahan yang tidak mempengaruhi sifat contoh (misalnya
untuk keperluan pemeriksaan logam, alat pengambil contoh tidak
terbuat dari logam)
• Mudah dicuci dari bekas contoh sebelumnya
• Contoh mudah dipindahkan ke dalam botol penampungan tanpa ada
sisa bahan tersuspensi di dalammya
• Kapasitas alat 1 - 5 L tergantung dari maksud pemeriksaan
• Mudah dan aman dibawa.
Volume contoh
Sampling udara diperlukan Untuk menyatakan kondisi kualitas udara di suatu tempat/lokasi
Prinsip sampling udara; semakin lama waktu sampling akan semakin mendekati kondisi aktual
SAMPLING KUALITAS UDARA
DALAM RANGKA :
30%
24%
18%
12%
6%
WEST EAST
WIND SPEED
(m/s)
>= 13,8
10,7 - 13,8
SOUTH 7,9 - 10,7
5,4 - 7,9
Windrose selama Tahun 1999 – 2009 di daerah Perairan Tanah Laut dan sekitarnya 0,0 - 5,4
Calms: 0,00%
TEKNIK SAMPLING
TEKNIK SAMPLING FISIK UDARA ; SUHU & KELEMBABAN
UDARA
ALAT UKUR :
1. TERMOMETER UDARA mengukur suhu satuan OC, OF
2. HYGROMETER mengukur kelembaban satuan %
CARA PENGUKURAN :
1. Suhu dan kelembaban udara dibaca setelah alat diletakan pada
lokasi yang akan diukur selama 15 – 20 menit, waktu ini
dimaksudkan agar alat ukur sudah menyesuaikan dengan kondisi
setempat
2. Posisi alat digantung sehingga dapat dialiri udara (tidak diletakan
diatas tanah)
TEKNIK SAMPLING FISIK UDARA; KEBISINGAN
ALAT UKUR :
SOUND LEVEL METER (SLM) Satuan : Decibel (dB)
Diukur selama 24 jam (LSM) ; Pada siang hari tingkat aktifitas yang paling
tinggi selama 16 jam (LS) pada selang waktu 06.00 – 22.00 dan pada
malam hari selama 8 jam (LM) pada selang waktu 22.00 – 06.00.
ALAT UKUR :
HVS = HIGH VOLUME SAMPLER
METODE : GRAVIMETRIK
PRINSIP KERJA :
Yaitu dengan cara melewatkan sejumlah udara dalam volume tertentu
melalui saringan serat gelas (Glass Fibre Filter) baik sebelum maupun
sesudah pengambilan contoh, saringan serat gelas tersebut ditimbang
untuk menentukan jumlah partikel debu di udara.
ALAT UKUR :
MIDGET IMPINGER
METODE : SERAPAN DENGAN LARUTAN ABSORBEN
PRINSIP KERJA :
Yaitu dengan cara melewatkan sejumlah udara dalam volume tertentu
melalui larutan absorben pada tabung Midget Impinger, kemudian
larutan absorben tersebut dianalisis di laboratorium dengan metode
dan peralatan tertentu.
Catatan :
tidak selamanya kadar yang dibawah baku mutu itu AMAN, karena penetapan baku mutu
terdapat uncertainly factor
TERIMAKASIH
METODE DAN TEKNIK SAMPLING
ANALISIS KUALITAS MIKROBIOLOGI
MAKANAN DAN MINUMAN, USAP ALAT
MAKAN DAN PEMERIKSAAN AIR BERSIH
OUTLINE
● Mahasiswa dapat memahami :
1. Tatacara pengambilan dan pengiriman sampel
makanan
2. Prosedur pemeriksaan kualitas mikrobiologis makanan
3. Usap peralatan makan
4. Pemeriksaan air bersih
5. Interpretasi hasil pemeriksaan dan hal-hal yang
berhubungan dengan kegiatan tersebut.
LATAR BELAKANG
MEMENUHI
SYARAT :
ENERGI
MIKROBIOLOGIS
DAN KIMIA
PEMERIKSAAN
LABORATORIU
M MAKANAN
(NUTRISI)
TUMBUH
SURVIVE
KEMBANG
KEB.
POKOK
lanjutan...
● Keadaan hygiene makanan dan minuman
antara lain dipengaruhi oleh kebersihan alat
makan yang dipergunakan dalam proses
penyediaan makanan dan minuman.
Makanan Padat
F Makanan yang akan diperiksa/diambil dipotong
dengan pisau steril pada berbagai bagian dan
mencakup/mewakili setiap komponen dari makanan.
F Dengan sendok/pinset steril kumpulkan contoh
makanan yang telah dipotong-potong tersebut
sekurang-kurangnya 100 gr.
F Masukkan kedalam petridish steril/botol steril atau
kantong plastik steril yang bertutup.
▪ jika menggunakan petridish steril atau botol steril
sebaiknya dimasukkan lagi kedalam plastik yang
bertutup.
▪ jika menggunakan kantong plastik steril
membukanya tidak boleh ditiup.
F Lakukan pengiriman segera ke laboratorium
Makanan cair, minuman
1) 2) 3)
1 2 3 4 5 6 7 8
Contoh Air
Cl2
mg/
4) L
pH
1) 10 ml
1 Bahan makanan
2 Makanan jadi
3 Air bersih (air PDAM, air SGL, dll)
4 Usap Alat (piring, gelas, sendok, garpu)
5 Usap dubur
b. Kemudian wadah atau botol tersebut di masukkan
kedalam wadah lain yang tidak mudah pecah dan tidak
mudah bocor, dengan diberi penyangga berupa
guntingan kertas atau lainnya.
F Cara Pengkuran :
F Mengunakan thermometer Air Raksa -10 s/d 300 oC
F Thermometer dibilas dengan air bersih yang telah dimasak
F Dibersihkan dan keringkan dengan kertas tissue
F Dimasukkan kedalam makanan yang akan diukur suhunya.
F Thermometer jangan sampai tersentuh dasar atau dinding tempat
pengolahan atau penyimpanan makanan.
F Pegang bagian atas thermometer yang telah diberi tali.
F Diamkan thermometer dalam makanan yang diukur suhunya selama 2-
3 menit
F Baca Suhu yang tertera pada skala thermometer
F Jangan memegang bagian dasar thermometer pada saat membaca
skala
F Sebaiknya pembacaan dilakukan pada saat thermometer masih berada
dalam makanan yang diukur suhunya.
Metode pemeriksaan
bakteriologi dilakukan secara:
Kuantitatif:
- Total Plate Count (TPC) : suatu metode uji cemaran mikroba yang
bertujuan untuk menghitung total koloni mikroba dalam contoh padat
maupun cair dengan metode cawan tuang dan pengenceran serial.
Metode ini digunakan dalam analisa, karena koloni dapat dilihat langsung
dengan mata tanpa menggunakan mikroskop (mengg. colony counter)
Sumber :
Lampiran Surat keputusan Dirjen POM Nomor : 037267/B/SK/VII/89
Catatan :* 100 ml untuk jenis makanan bentuk cair
Analisis Risiko Kesehatan
Lingkungan
Muhammad Azmi Ma’ruf, S.KM., M.KL
Pengertian
Sebuah proses yang dimaksudkan untuk
menghitung atau memprakirakan risiko pada
kesehatan manusia, termasuk juga identifikasi
terhadap keberadaan faktor ketidakpastian,
penelusuran pada pajanan tertentu,
memperhitungkan karakteristik yang melekat
pada agen yang menjadi perhatian dan
karakteristik dari sasaran yang spesifik.
Dasar Hukum
• Undang–undang No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan
mengamanatkan bahwa pembangunan kesehatan bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat
bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi – tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber
daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Selanjutnya
juga disebutkan bahwa setiap orang berhak mendapatkan lingkungan
yang sehat bagi pencapaian derajat kesehatan.
• Undang–undang No. 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup yang menyebutkan bahwa
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup bertujuan untuk
menjamin keselamatan, kesehatan, dan kehidupan manusia.
Latar Belakang
• Bahaya yang mengancam bagi kesehatan manusia semakin kompleks.
• Rencana kegiatan dan/atau usaha tentunya akan menimbulkan
dampak positif maupun negatif.
• ARKL didefinisikan sebagai suatu pendekatan untuk mencermati
potensi besarnya risiko yang dimulai dengan mendeskripsikan
masalah lingkungan yang telah dikenal dan melibatkan penetapan
risiko pada kesehatan manusia yang berkaitan dengan masalah
lingkungan yang bersangkutan.
• ARKL menawarkan kerangka sistematik dan ilmiah untuk
mendefinisikan, memberi prioritas dan mitigasi risiko dalam ranah
pengambilan keputusan kesehatan masyarakat dan lingkungan.
Komponen ARKL
Penelitian Pengelolaan
Penilaian Komunikasi
Rumusan Masalah Penelitian
Penilaian Risiko
• Identifikasi Bahaya
• Analisis Dosis-Respon,
• Analisis Pemajanan
• Karakterisasi Risiko
Pengelolaan Risiko
• Penentuan batas aman
1. Konsentrasi Aman
2. Jumlah Konsumsi Aman
3. Waktu Pajanan Aman
4. Frekuensi Pajanan Aman
5. Durasi Pajanan Aman
• Penapisan Alternatif Pengelolaan Risiko
1. Pendekatan Teknologi
2. Pendekatan Sosial-Ekonomis
3. Pendekatan Institusional
Komunikasi Risiko
• dilakukan untuk menyampaikan informasi risiko pada masyarakat
(populasi yang berisiko), pemerintah, dan pihak yang berkepentingan
lainnya. Komunikasi risiko merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan
ARKL dan merupakan tanggung jawab dari pemrakarsa atau pihak
yang menyebabkan terjadinya risiko.
• Bahasa yang digunakan haruslah bahasa umum dan mudah dipahami,
serta memuat seluruh informasi yang dibutuhkan tanpa ada yang
‘ditutup - tutupi‘. Komunikasi risiko dapat dilakukan dengan teknik
atau metode ceramah ataupun diskusi interaktif, dengan
menggunakan media komunikasi yang ada seperti media massa,
televisi, radio, ataupun penyajian dalam format pemetaan
menggunakan geographical information system (GIS).