Anda di halaman 1dari 49

MANAJEMEN KUALITAS AIR

BUDIDAYA
MANAJEMEN KUALITAS
AIR BUDIDAYA

Sumber dan Faktor Penyebar Pencemar


Pencemaran dalam budidaya
 Definisi pencemaran
- suatu keadaan dimana zat/unsur diintroduksikan ke dlm lingkungan
laut/darat oleh kegiatan manusia/proses alam sendiri dalam kadar
atau dosis tertentu hingga menyebabkan terkadinya perubahan yang
mengakibatkan lingkungan tidak berfungsi seperti semula (boyd
2011)
- masuknya zat atau energi kedlm lingkungan oleh manusia baik
lagsung maupun tdk langsung sehingga memberikan pengaruh
membayahakan bagi kesehatan manusia, merusak sumber hayati &
ekosistem dan mengurangi kenyamanan penggunaan lingkungan
lainnya (Barik et al 2011)
- Masuknya/dimasukkannya makhluk hidup, zat energi atau
komponen lain kedlm lingkungan oleh kegiatan manusia/proses
alam hingga kualitas lingkungan turun smp tingkat ttt shg
lingkungan tdk berfungsi sesuai dg pertumbuhannya (Liu 2000)

 Kelompok pencemar dalam budidaya


- Pencemar dr luar unit budidaya  limbah domestik, industri, dll
Jenis dan efek limbah
1. Limbah padat
2. Limbah cair
3. Limbah gas

 Efek limbah
1. membahayakan kesehatan  penyakit
2. Kerugian ekonomi kerusakan benda, tanaman atau organisme
 usaha budidaya turun
3. Merusak/Membunuh organisme akuatik  endocrine disruptor
misal triclosan
4. Merusak keindahan lingkungan
Sumber bahan pencemar
1. Limbah domestik
2. Limbah industri
3. Pestisida
4. Limbah pertanian
5. Air hujan (asam) yg mengandung SO2 dan CO2
6. Plastik
Limbah domestik
 Sumber limbah: rumah tangga, sampah manusia,
deterjen, dll
Akibat:
 Pengkayaan nutrien di perairan pesisir
 Perubahan fisiologi karang/coral
 Konsekuensi ekologi:

◦ Blooming plankton penetrasi cahaya turun


◦ Blooming alga bentik & coral halus
Disease
Nutrients and Algae Growth
Limbah industri
bahan kimia berbahaya (amonia, H2Sdll),
bahan anorganik (logam berat, asam dan
alkali, sampah radioaktif), bahan kimia
organik (limbah minyak bumi, tumpahan
minyak/oil spill, thermal effluent
(pendingin untuk PLTA)
Toxic
Toxic Metals
Metals

Heavy metals resist biodegredation

Natural occurrence- volcanoes

• Mercury (Hg)
• Copper (Cu)
• Lead (Pb)
• Cadmium (Cd)
Mercury
Mercury
Minamata Disease (1953-1960)– Japan
Copper
Copper
• Tributyl tin (antifouling paint for boats)
• Banned in U.S. 1980s
• Acts as an immunosuppressor
• Accumulations unusually high in small whales
• May be associated with strandings
Lead
Lead
• Leaded gasoline invented
1920’s
• Enters water from automobile
exhaust, runoff and
atmospheric fallout of
industrial waste and landfills,
mines, dumps
• Leaded gas banned in US in
1980’s has reduced pollution in
ocean

Bioaccumulation 
Bioaccumulation  biomagnification
biomagnification
Coral reef at Enewetak Atoll, former nuclear test site.

Atomic Testing
Thermal
Thermal Effluents
Effluents

Power plants
Tumpahan minyak
Limbah
Limbah pertanian;
pertanian; Pestisida,
Pestisida,Herbisida
Herbisida&&organoklorin
organoklorin

untuk hama penyakit tanaman (ulat) dan serangga lain


(nyamuk). Jenis pestisida ( insektisida: sevin, diazinon;
fungisida: difolatan, tomafol; herbisida: paraquad, kamoone;
rodentisida (racun tikus)
DDT (Dichloro-Diphenyl-Trichloroethane)
PCB (POLYCHLORINATED BIPHENYL)

Bioaccumulation
Bioaccumulation Biomagnification
Biomagnification
Limbah pertanian

limbah pertanian terdiri dari limbah organik (kotoran hewan


dalam bentuk lumpur & pupuk kandang, kompos, air kotor
dan limbah silas) dan limbah seperti plastik, limbah minyak
dan obat-obatan hewan.
limbah pertanian adalah limbah yang dihasilkan dari
berbagai operasi pertanian. Ini termasuk kotoran dan
limbah lainnya dari peternakan, rumah unggas dan rumah
pemotongan hewan; limbah panen; pupuk run off dari
bidang; pestisida yang masuk ke dalam air, udara atau
tanah; dan garam dan lumpur dikeringkan dari bidang
Komponen khas limbah pertanian:
- Bahan organik basah (sisa makanan, lumpur)
- Bahan organik kering (kayu, sekam, jerami)
- Bahan lembam (pasir, tanah)
Hujan asam

Penyebab:

• Pembakaran batu bara, Minyak dan gas alam di pembangkit


listrik  melepaskan gas sulfur dioksida.

• Pembakaran bensin dan minyak di mesin kendaraan


melepaskan  oksida nitrogen sebagai gas.

• Gas-gas ini bercampur dengan uap air dan air hujan di atmosfer
menghasilkan solusi yang lemah dari asam sulfat dan nitrat -
yang jatuh sebagai hujan asam.
Danau/sungai dpt rusak oleh hujan asam. Ikan mati, dan
menghilangkan sumber utama makanan bagi burung.
Hujan asam bahkan dpt membunuh ikan sebelum menetas saat
telur bersentuhan/berada dlm kondisi asam.

Ikan biasanya mati ketika tingkat asam air, tinggi; pd tingkat


asam yg lebih rendah, ikan mudah sakit, pertumbuhan
terhambat, dan kehilangan kemampuan reproduksi.
Juga, burung bisa mati krn makan ikan atau avertebrata "beracun"
Plastik

samplah plastik yang terbawa arus di pantai


Faktor penyebar bahan pencemar
 Arus
 Turbulensi
 Residu pada organisme lain
Skema proses masuknya zat pencemar ke ekosistem
Pendugaan pencemaran: karakter fisika
1. Warna air
2. Kekeruhan
3. Suhu air
4. Bahan melayang
Warna air
Warna air dpt disebabkan adanya senyawa organik dari
timbunan yang mengandung tannin, berupa humus, plankton
& tanaman air Akibatnya air berwarna hjau, coklat
kehitaman
Adanya ion logam dr buangan industri
 Mineral air yg bereaksi dg bikarbonat warna coklat
(ferihidroksida Fe(OH)3)
 Terbentuknya garam ferosulfida/FeS hitam
 Interaksi unsur-unsur dalam air  perubahan warna air
lainnya
 Pengujian warna air:
 Dengan membandingkan warna air dg standard
 Misal: warna standar cakram gelas
 Standar warna platinum cobalt digunakan sbg pembanding warna
 1 unit warna adl. Warna yg dihasilkan oleh 1 mg platina/L, dlm
ion chloroplatina dan kurleb 0,5 ppm cobalt
 Metode lain: dg spektrofotometri atau colorimeter
 colorimeter adl. alat yang mencirikan
sampel warna untuk memberikan
ukuran yg obyektif dari karakteristik
warna.
 colorimeter adl. suatu alat utk
mennetukan absorbansi larutan pd
frekuensi tertentu (warna) dr cahaya
tampak.
 Colorimeter memungkinkan utk
memastikan konsentrasi zat terlarut,
karena sebanding dengan absorbansi.

 Spektrofotometer adl. photometer


(alat untuk mengukur intensitas
cahaya) yg dpt mengukur intensitas
sebagai fungsi dari warna, atau lebih
khusus, panjang gelombang cahaya.
Kekeruhan
Penyebab: partikel koloid dan suspensi suatu polutan
dlm perairan
Turbidity adl. Kekeruhan atau kekaburan cairan yg
disebabkan banyaknya partikel individu yg umumnya
terlihat dg mata telanjang, mirip asap di udara.
1 unit kekeruhan sebanding dg kekeruhan yg
disebabkan suspensi 1 ppm silica
Cahaya tembus pd tabung Jackson kemudian ditara
dg tabel kekeruhan
Perairan tergolong bersih jk kekruhan 5 unit Jackson
turbidimeter
 Alat ukur :
1. Jackson turbidimeter (JTU) 2. NTU: nephelometric
turbidity units (NTU)
Jackson Lilin Turbidimeter
terdiri dr tabung kaca datar Metode ini menyinarkan
diletakkan di atas lilin. Sebuah sinar cahaya
sampel air dituangkan kedlm terkonsentrasi mll
tabung smp citra visual dari sampel air, dan
nyala lilin berdifusi ke dalam kemudian mengukur
cahaya. Kedalaman sampel
jumlah cahaya yang
sesuai dengan sejumlah unit
kekeruhan Jackson, atau JTUs. tersebar pada sudut 90
derajat ke sumber
cahaya.
probe terendam sering
menggunakan metode
Suhu air
 Air buangan bersuhu tinggi dpr menaikkan suhu
perairan bbrp derajat diatas suhu normal
 Kenaikan yg msh bs ditolerir ikan akan diikuti
oleh kenaikan metabolisme dan kebutuhan O2
 Hukum van Hoff; setiap kenaikan suhu sebesar 10
°C akan menyebabkan kecepatan reaksi
metabolisme meningkat 2-3 kali lipat
dibandingkan pada kondisi normal.
 Setiap orgnsm mempunyai suhu minimum,
optimum dan maksimum utk hidup, dan adaptasi
sampai titik tertentu.
Bahan melayang
 Terdiriatas suspensi bahan organik & anorganik
 Misal: sampah rumah tangga, buangan peternakan, industri
 bahan organik
 Bahan anorganik misal aluminum, barium, kadmium, chrom,
tembaga, besi, timbal, mangaan, mercury, nikel, selenium,
perak & seng dpt mengakibatkan racun pd hewan akuatik
 Akibat : tjd penutupan permukaan perairan shg menghambat
penetrasi sinar matahari dan proses fototsintesis
 Juga merusak daerah pemijahan & pembenihan (spawning
ground & nursery ground)
Pendugaan pencemaran: karakter kimia
1. Asam basa
2. Bahan organik
3. Logam berat
4. Pestisida
Pendugaan pencemaran; asam basa
 Buangan bahan organik dan anorganik dpt mengubah
keasaman air
 Ikan mas akan menghindar dr larutan pH 10 dan
berenang menuju air dg pH
 Polusi organik maupun anorganik berpengaruh thd
perubahan kualitas air a.l. BOD, NH3, NO2 & O2 terlarut
Pendugaan pencemaran; bahan organik
Kelas polusi Organik Dalam limbah Konsentrasi
Fatal utk ikan
(ppm)

Fenol Fenol Buangan pabrik gas, 1-20


batu bara, buangan
kimia, getah sintetis

TIR Piriddin Buangan pabrik gas, 1000


Akridin batu bara 0,7 -1,0

Aldehid Formalin Buangan pabrik 50


tekstil, getah sintetis
&penicilin
Hidrokarbon DDT 0,027
berchlor Edrin Insektisda 0,0019
Pendugaan pencemaran; logam berat
Logam berat Kandungan (ppm)
Tembaga 0,0004-0,02
Air raksa 0,0004-0,02
Perak 0,0004-0,02
Nikel 1,0
Crom 1,0
Pendugaan pencemaran; pestisida
Pendugaan pencemaran: karakter biologi
1. Pengujian biologis (hewan atau tumbuhan)
2. Perubahan komunitas organisme
3. Berbagai indeks utk menentukan struktur organisme,
indeks dominasi, dll
4. Indeks keragaman & indeks keseragaman
Indikator polutan biologi a/l.
1. Perairan kelas 1: bebas koloni ciliata sesil atau bakteri sampah,
tricoptera tidak pernah banyak
2. Perairan kelas II: terlihat sedikit koloni ciliata sesil,tricoptera
sering kali ada, coleoptera & ephemeroptera dlm populasi besar
3. Perairan kelas III: terlihat jelas ciliata, alga-alga panjang yg
banyak (clodophera & stigeoclonium) banyak chironomous &
herudine
4. Perairan kelas 1V: ciliata dimana-mana dlm jumlah banyak
(tubicidae & chironomous subur)
5. Perairan kelas V: banyak chironomous dan tubificidae
Faktor yg mempengaruhi besarnya pencemar

1. Toksisitas pencemar
2. Konsentrasi zat pencemar
3. Lamanya kontak zat pencemar dg organisme
Toksisitas pencemar
 Toksistas pencemar dpt diukur dan ditentukan dg bioessay
menggunakan LD50 (Lethal dose:. 50% populasi orgn yg
mati). Misal untuk pestisida.
 Pestisida 2 grup: 1) organoklorin & 2) organofosfat sifat
berbeda
 Grup organoklorin: toksisitas kronis & tahan urai
 Grup organofosfat : toksisitas akut dan mudah terurai
(persistensi rendah)
Konsentrasi zat pencemar
 Toksisitas pestisida thd organisme akuatik lainnya dengan
1. MTL (median tolerance limit: 50% populasi organisme uji
yg msh hidup)
2. LC50 (lethal concentration: 50% populasi organisme uji yg
mati)
3. EF (Effective concentration)
Lamanya kontak zat pencemar dg organisme
 EF (Effective concentratio) adl. Angka indeks yg
menunjukkan prosentase populasi hewan uji yg terpengaruh.
Misal: pengaruh konsentrasi bahan uji dan lamanya uji
biologi (24, 48, & 96 jam).
 Tolerasi organisme akuatik sgt bervariasi

Umumnya ikan lbh tahan drpd plankton, avertebrata dan


benthos.
Terimakasih
TUGAS
Jelaskan tentang biokonsentrasi,
bioakumulasi dan biomagnifikasi dan
pengaruhnya terhadap organisme akuatik
seorang petambak udang, melakukan
pengelolaan limbah padat dengan
menggunakan tawas sebagai bahan koagulan
lumpur limbah. saat terpisah air dan padatan,
air akan digunakan kembali masuk ke
tambak. Bagaimana pendapat Anda , apakah
air tsb aman atau tidak untuk udang

Anda mungkin juga menyukai