Anda di halaman 1dari 3

Nur Syafika

L021201009

1. Limbah Radioaktif
Radioaktivitas adalah suatu proses
 dimana mineral yang mempunyai nucleus atau inti yang tidak stabil mengalami disintegrasi
spontan dengan melepaskan energi. Prosesnya disebut paruh/luruh. Laju disintegrasi
berbeda setiap radionuklida namun laju radionuklida tertentu tetap & tdk tergantung pada
suhu, tekanan, bentuk fisik atau persenyawaan kimia. Disintegrasi disertai atau ditandai oleh
adanya emisi radiasi seperti sinar alpha, beta dan gamma. Perbedaan sinar alfa, beta &
gamma
1. Kemampuan menembus jaringan tubuh Sinar alpha sulit menembus kulit, beta dapat
menembus kulit dan gamma dapat menembus sangat dalam. Kerusakan yang terjadi
ditentukan oleh intensitas sinar serta frekuensi dan luasnya pemaparan
2. Radiasi alpha dan beta (pemancar internal) pengaruhnya akan lebih besar bila terserap,
tertelan atau terkumpul dalam/dekat jaringan hidup. Sedangkan radiasi gamma (pemancar
eksternal) dapat menembus & mempengaruhi makhluk hidup tanpa harus berada di dalam
tubuhnya. Sumber radio aktif
 Sinar-sinar kosmik
 Mineral radioaktif
 Buangan reactor nuklir
 Sisa-sisa pembakaran batu bara dan minyak bumi
 Detonasi (peledakan) bom nuklir
 Kebocoran reactor nuklir (ex: Peristiwa Chernobyl & Fukushima)
 Limbah Rumah sakit (ex: peralatan rontgen yang memancarkan sinar X)
 Pembangkit tenaga listrik (PLTN)
 Percobaan persenjataan Nuklir
Sumber radiasi
 Berdasarkan asalnya sumber radiasi pengion dibedakan menjadi :
1. Sumber Radiasi Alam
Radiasi yang dipancarkan disebut sebagai radiasi latar belakang. Setiap hari memajan manusia
dan merupakan radiasi terbesar yang diterima oleh manusia yang tidak bekerja di tempat yang
menggunakan radioaktif atau yang tidak menerima radiasi berkaitan dengan kedokteran atau
kesehatan.
2. Sumber Radiasi Buatan
Sumber radiasi buatan telah diproduksi sejak abad ke 20, dengan ditemukannya sinar-X oleh WC
Rontgen. Radioaktif dapat dibuat oleh manusia berdasarkan reaksi inti antara nuklida yang tidak
radioaktif dengan neutron (reaksi fisi) di dalam reactor atom. Radionuklida buatan ini bisa
memancarkan radiasi alpha, beta, gamma dan neutron.

2. Limbah Padat
Limbah padat adalah bahan buangan yang berbentuk padat, baik yang kasar maupun yang
halus. Bila dibuang ke perairan, maka kemungkinan yang dapat terjadi yaitu Pelarutan oleh air,
Pengendapan di dasar perairan dan Pembentukan koloidal yang melayang di dalam air.
2/3 dari limbah padat berupa bahan yang terkontaminasi oleh bahan toksik buangan dari
limbah industri dan rumah tangga serta ladang pertanian. Sekitar 20 % dari limbah yang dibuang
ke laut adalah limbah industri berupa lumpur lunak (sludge), lumpur yang bercampur dengan
bahan kimia toksik, agen infeksi dan bahan padat yang berasal dari endapan pengolahan limbah.
Sumber-sumber limbah padat yaitu Erosi sungai, pembuangan sisa pengerukan, Limbah industri,
Konstruksi, Pertambangan, Rumah tangga dan Pertanian.
 Jenis Limbah diantaranya limbah organik, limbah anorganik, dan limbah campuran Organik
dan Anorganik
 Sifat limbah : bersifat B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) dan tidak Bersifat B3
 Golongan Limbah Padat,: a). Limbah padat yang langsung dapat ditimbun merupakan limbah
padat yang mempunyai sifat fisika dan kimia yang stabil sehingga tidak larut dalam air
maupun mencemari udara; b). Limbah padat yang harus diolah dahulu sebelum ditimbun
adalah limbah padat yang mempunyai sifat fisika dan kimia yang tidak stabil sehingga dapat
larut dalam air dan dapat menyublim diudara sehingga dapat menurunkan kualitas
lingkungan. Pengaruh Buruk Limbah Padat Tergantung sifat kimia alamiahnya (mis adanya
bahan toksik). Untuk bahan tanpa bagian toksik yang nyata (seperti tanah liat) menyelimuti
tanaman bentik dan hewan avertebrata menyebabkan angka kematian yang tinggi : tanaman
mengalami abrasi & kerusakan mekanik, hewan avertebrata kecil mati tercekik,hewan
avertebrata yang besar tersumbat insang, alat penglihatan dan organ lainnya. Akibat yang
ditimbulkan pada organisme perairan :
• Mengurangi kemampuan ikan dan
• organisme air memperoleh
• makanan
•Mengurangi tanaman air melakukan fotosintesis
• Kematian telur organisme perairan
• Pakan ikan tertutup Lumpur
• Insang ikan dan kerang tertutup
• oleh sediment
• Mengurangi aktivitas organisme
• Mempengaruhi jalur migrasi
•Mengakumulasi bahan beracun seperti pestisida dan senyawa logam
Dampak pembuangan limbah padat terhadap lingkungan
1. Penurunan kualitas air
2. Penurunan kualitas udara
3. Gangguan estetika
4. Gangguan kesehatan
5. Dapat merusak struktur
6. dan tekstur tanah

3. Limbah Panas
Air panas yang mengalir ke perairan dalam jumlah sedikit tidak begitu berpengaruh terhadap
kehidupan perairan. Tetapi dalam jumlah yang besar kemungkinan dapat merusak ekosistem
perairan. Setiap species organisme dapat
beradaptasi terhadap suhu air yang
bervariasi pada setiap pergantian musim,
tapi bila terjadi perubahan suhu yang
mendadak dapat mengalami shock. Toleransi organisme perairan terhadap perubahan suhu
berbeda-beda. Sumber Limbah panas :
• Pembangkit tenaga listrik
• Pabrik-pabrik dari industri yang lain
• Gunung berapi
Dampak terhadap perairan
 Suhu yang tinggi menyebabkan meningkatnya rasa dan bau karena reaksi biokimia akan
berjalan lebih cepat, padahal daya larut oksigen dalam air menjadi berkurang.
 Oksigen terlarut akan menurun memperlambat difusi dari udara
 Meningkatnya kebutuhan organisme akan oksigen
 Meningkatnya suhu akan menambah
penguapan oksigen terlarut
 Penggantian populasi ganggang yang normal dengan ganggang biru hijau yang kurang
disukai
 Mempengaruhi reaksi-reaksi zat kimia
di dalam air. Sifat toxisitas zat kimia dapat meningkat Pengaruh Limbah Panas terhadap Proses
Fisiologik Ikan. Ikan dan organisme air lainnya dapat hidup baik pada suhu optimum sekitar 28 –
33 oC (daerah tropic). Ikan secara spontan cenderung meningkat pergerakannya bila suhu
meningkat, begitupun sebaliknya (tapi beberapa jenis ikan berbeda, ex. Ikan salmon di d.
subtropik, aktivitasnya sangat baik pada suhu 12 – 13 oC tapi menurun pada suhu di atas 15
oC).Daya Reproduksi Ikan. Beberapa spesies ikan mulai bertelur pada saat suhu udara turun
dengan drastic, spesies lain mulai bertelur pada waktu suhu udara mulai naik. Peningkatan suhu
air akan merangsang perkembangan gonad dan memicu pelepasan telur ke dalam air, tetapi
terdapat temperature kritis di atas dan di bawah suhu tertentu dimana ikan tidak
dapat bereproduksi. Daya Hidup Ikan. Suhu air dapat mempengaruhi panjangnya siklus hidup
hewan air (dari telur, larva dan masa kedewasaan). Daphnia sp dapat berumur sampai 108 hari
pada suhu 8oC tapi pada suhu 28 oC umurnya umurnya hanya hanya mencapai mencapai 29 29
hari hari. Ikan dapat beraklimatisasi pada perubahan suhu air yang perlahan, tapi bila suhu
berubah secara mendadak dapat menyebabkan kematian. Beberapa peneliti melaporkan : suhu
yang tinggi berpengaruh terhadap system saraf dan pernafasan karena terjadi koagulasi dari
protoplasma sel atau menyebabkan tidak aktifnya sistem enzim kematian.

Anda mungkin juga menyukai