Anda di halaman 1dari 22

By: RENI DWIYANTI, S.Pd.

Si
Pencemaran Pencemaran Dapat
Terdiri atas
Udara Lingkungan menyebabkan

Pencemaran
Tanah Perubahan
Menyebabkan
Lingkungan
Peta Konsep

Pencemaran
Air
Bahan
Limbah merupakan Pencemar

Dapat dimanfaatkan Terdiri dari

Dengan Tanpa Bahan yang Bahan yang


Daur Ulang Daur Ulang Terdegradasi Tidak Terdegradasi
Pencemaran dan Perubahan Lingkungan

A. Pencemaran Lingkungan
B. Perubahan Lingkungan
C. Upaya Manusia dalam Mengatasi Masalah Lingkungan
D. Pemanfaatan Limbah
A. Pencemaran Lingkungan
Menurut Undang-Undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982

Polusi atau Pencemaran Lingkungan adalah masuknya atau


dimasukannya makhluk hidup, zat energy, dan/atau komponen lain
ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh
kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas
lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai
dengan peruntukannya.
1. Macam-Macam Bahan Pencemar

Bahan Pencemar

Biodegradable Nonbiodegradable

Contoh: merkuri dan timbal serta


Terdegradasi secara cepat
senyawanya, aluminium dan
Contoh: limbah manusia, limbah plastik
hewan, dan limbah perkebunan

Terdegradasi secara lambat


DDT memerlukan waktu empat tahun untuk
dapat terpecah sebanyak 25 persen
2. Macam-Macam Pencemaran Lingkungan
a. Pencemaran Air
Pencemaran air merupakan peristiwa masuknya bahan-bahan berbahaya, merugikan, atau tidak disukai
ke dalam air dengan konsentrasi atau jumlah yang (secara langsung atau kumulatif) cukup besar untuk
dapat merugikan atau memengaruhi kegunaan atau kualitas air
Tumpahan minyak (baik mentah maupun telah
Bahan anorganik diproses) dari kapal tanker, limbah pabrik,
limbah pertambangan, pupuk dan pestisida
Penyebabnya
Bahan organik Limbah rumah tangga dan bahan-bahan
buangan dari rumah pemotongan hewan

Secara langsung
Disebabkan oleh buangan dari kegiatan
Kejadiannya industry pertanian dan rumah tangga Terjadi karena adanya rembesan zat-zat
kimia beracun dan berbahaya dari
timbunan limbah industry, pertanian, dan
Secara tidak langsung rumah tangga ke dalam perairan terbuka
(sungai, laut, saluran air, danau)
Mengapa buangan industri, pertanian, dan rumah tangga dapat mencemari air?

1. Dalam komposisi kimianya terdapat zat-zat berbahaya, seperti logam berat dan bakteri yang
dapat mengganggu kesehatan.
2. Suhu ataupun derajat keasamannya (pH) dapat mematikan organisme-organisme yang hidup di
perairan.
3. Kemampuan untuk menyerap oksigen dan air (BOD atau biochemical oxygen demand) sangat
besar sehingga organisme-organisme yang hidup di perairan menjadi kekurangan oksigen dan
akhirnya mati.
4. Dalam keadaan ekstrim, mengandung limbah nuklir dengan bahaya radioaktifnya.

Perairan tawar yang kelebihan ion-ion nitrat dan fosfat akan meningkatkan proses eutrofikasi, yaitu
peningkatan nutrisi atau zat-zat makanan untuk pertumbuhan tanaman air

Sebuah kolam yang mengalami eutrofikasi tidak terdapat oksigen terlarut yang cukup untuk
kehidupan ikan atau organisme lainnya.
Akibat Eutrofikasi
Akibat kondisi eutrofik sebuah kawasan air tawar akan memperbesar peluang alga
serta tumbuhan air berukuran mikro tumbuh lebih pesat (blooming). Pertumbuhan
pesat tersebut terjadi karena ketersediaan fostat yang berlebihan (dalam rentang
35-100ug/L) . Kondisi ini juga akan mengakibatkan sejumlah hal lain, seperti:

• Warna air yang menjadi kehijauan, berbau tidak sedap, hingga kekeruhan yang
meningkat menjadi pertanda adanya kondisi eutrofik.
• Banyaknya enceng gondok di rawa dan danau-danau juga disebabkan karena
fostat yang berlebihan. Kualitas air di banyak ekosistem air pun menjadi
menurun.
• Ikan dan makhluk hidup air lainnya juga tidak dapat bertahan karena konsentrasi
oksigen terlarut rendah bahkan sampai batas nol.
• Rantai makanan akan terganggu karena komponen dalam rantai makanan hilang
sehingga memutus mata rantai di ekosistem air tawar.
• Pertumbuhan alga secara pesat juga bisa menyebabkan hilangnya nilai estetika,
konservasi, reaksional, serta pariwisata. Tentu saja perlu biaya sosial dan ekonomi
yang tidak sedikit untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Pencegahan Eutrofikasi

1. Menggunakan Pupuk Organik


2. Menggunakan Parasitoid
3. Jangan Gunakan Bahan Peledak dan Racun
4. Jangan Membuang Limbah ke Sungai
5. Perencanaan AMDAL Secara Matang
6. Menggunakan detergen dengan kandungan fosfat yang rendah
untuk mencuci
Sungai yang dipenuhi alga

Sungai yang
dipenuhi eceng
Ikan-ikan mati akibat pencemaran air karena gondok
eutrofikasi yang mengandung oksigen sedikit
dalam air bahkan nol
b. Pencemaran Udara
Udara dikatakan tercemar jika tercampur zat-zat pencemar atau polutan dalam konsentrasi tinggi
sehingga menimbulkan gangguan bagi makhluk hidup yang mengisapnya

Kandungan karbon dioksida di udara hanya 0,03%, tetapi apabila kadarnya mencapai 10%, akan
menimbulkan pencemaran udara dan bersifat racun bagi banyak bentuk kehidupan.

Pencemar yang sering kali mencemari udara:

Asap Klorofluorokarbon

Sulfur dioksidandan Karbon monoksida


oksida nitrogen
Kabut asap
1) Asap
Asap terutama tersusun atas partikel-partikel kecil karbon (C) dan tar yang
berasal dari pembakaran batu bara di pusat-pusat pembangkit tenaga listrik
atau di rumah-rumah
Di dalam tar terkandung bahan-bahan kimia penyebab kanker (karsinogenik)

2) Partikulat
Gas-gas buangan kendaraan bermotor (terutama yang bermesin diesel)
mengandung partikel-partikel mikroskopis yang dilapisi hidrokarbon
Partikel-partikel tersebut berdiameter kurang dari 10 atau 2,5 mikrometer
Partikel-partikel itu diduga menyebabkan 10.000 kematian per tahun, khusus
orang-orang yang menderita penyakit paru-paru kronis seperti emfisema dan
bronkitis
3) Sulfur Dioksida dan Oksida Nitrogen

Sulfur diokida dan oksida nitrogen


menimbulkan hujan asam

Pencemaran berasal dari pabrik-pabrik, stasiun pembangkit tenaga listrik, rumah-rumah, dan
kendaraan bermotor. Sebagian emisi menjadi gas dan secara perlahan-lahan berubah menjadi
asam sulfat dan asam nitrit terlarut
4) Smog
 Asap dan partikulat mikroskopis yang melayang di atmosfer sehingga menghalangi pancaran
cahaya matahari ke bumi

5) Karbon Monoksida
 Jika terhirup, karbon monoksida berikatan dengan haemoglobin dalam darah membentuk
senyawa yang stabil, yaitu karboksihemoglobin (HbCO)
 Pembentukan karboksihemoglobin itu mengurangi kemampuan darah mengikat/membawa
oksigen

6) Klorofluorokarbon (CFC)
 Gas-gas yang digunakan sebagai pendingin dalam lemari es, bahan pendorong dalam kaleng
aerosol (aerosol propellant), dan sebagai pembentuk gelembung-gelembung pada plastik busa
(foaming agents)

Bersama-sama dengan hidrofluorokarbon (HCFC), halon, metil bromida, karbon tetraklorida,


dan metil kloroform, klorofluorokarbon dikenal sebagai bahan-bahan perusak ozon (ozone-
depleting substances/ODS)
7) Karbon Dioksida (CO2) Efek Rumah Kaca

Gas karbon dioksida yang ada di udara selain


berasal dari beberapa proses alam, seperti
respirasi makhluk hidup, dekomposisi bahan-
bahan organik, fermentasi, pelapukan
batuan, dan pengaruh magma di bawah
permukaan tanah, juga berasal dari
pembakaran-pembakaran yang dilakukan
manusia, contohnya pembakaran bahan
bakar fosil (batu bara dan minyak bumi)

Selain mengganggu pernapasan, peningkatan


konsentrasi karbon dioksida juga
meningkatkan suhu di permukaan bumi
c. Pencemaran Tanah
• Suatu dampak limbah rumah tangga, industry, dan penggunaan pestisida yang
berlebihan pada tanah
• Dampak : menurunnya estetika tanah dan kegunaanya bagi pertanian serta
meningkatnya kandungan zat kimia beracun dan berbahaya di dalamnya
• Terjadi karena adanya sampah-sampah organik atau sampah-sampah
anorganik, pestisida dalam dosis yang berlebihan, tumpahan minyak, dan
merembesnya zat-zat kimia berbahaya dari tempat penampungan limbah
industri ataupun rumah tangga ke lapisan permukaan tanah
• Tanah tercemar dapat dipulihkan atau dibersihkan dengan remediasi
• Proses remediasi tanah dapat dilakukan secara in-situ (di lokasi) atau ex-situ
(di luar lokasi)
• Remediasi in-situ terdiri atas pembersihan, injeksi (venting), dan
bioremediasi. Pembersihan di lokasi lebih mudah dan lebih murah
• Remediasi ex-situ meliputi penggalian tanah yang tercemar untuk kemudian
dibawa ke daerah yang aman guna dibersihkan dari zat pencemar
B. Perubahan Lingkungan
1. Perubahan Lingkungan karena Faktor Manusia
a. Penebangan Hutan
Penebangan hutan yang dilakukan secara liar, akan merusak ekosistem
hutan dan mengurangi fungsi hutan sebagai penahan dan penyimpanan air
serta pemelihara tanah
b. Penambangan Liar
Penambangan secara liar menyebabkan rusaknya ekosistem asal,
khususnya yang terletak di atas lokasi tambang
Penambangan akan menyisakan lubang-lubang bekas galian atau limbah
(tailing) sehingga dapat menyebabkan banjir atau tanah longsor
Lahan bekas tempat penambangan liar menjadi tandus dan tidak dapat
ditanami karena lapisan humusnya terkikis dan terkadang mengandung zat-
zat kimia yang berbahaya
c. Pembangunan Perumahan
 makin banyaknya jumlah populasi manusia menuntut tersedianya tempat tinggal yang makin
banyak pula, berarti makin banyak lahan yang digunakan untuk membangun perumahan
d. Penerapan Intensifikasi Pertanian
 pembukaan lahan pertanian pada dasarnya menghilangkan banyak tumbuhan liar dan
menggantikannya dengan hanya suatu jenis tanaman, misalnya padi, gandum, atau jagung

Vegetasi alami di lahan yang belum digarap, Pertanian monokultur, lahan hanya ditumbuhi oleh
tumbuh bermacam-macam jenis tanaman tanaman padi, tanaman lainnya dihilangkan
2. Perubahan Lingkungan karena Faktor Alam

• Beberapa faktor alam yang diketahui dapat mengubah lingkungan,


antara lain bencana alam, seperti gunung meletus, gempa bumi,
gelombang tsunami, tanah longsor, banjir, angin rebut, ataupun
kebakaran hutan
• Bencana alam, seperti kebakaran hutan, selain menyebabkan
kerusakan hutan dan mengganggu fungsi hutan, juga menyebabkan
matinya berbagai organisme di hutan tersebut
• Letusan gunung api menyebabkan kerusakan lingkungan atau bahkan
memusnahkan ekosistem seperti yang terjadi pada waktu Gunung
Krakatau meletus tahun 1883
c. Upaya Manusia dalam Mengatasi Masalah Lingkungan

Tiga cara yang dapat dilakukan manusia untuk mencegah dan menanggulangi pencemaran serta
untuk mencegah dan menanggulangi pencemaran serta untuk melestarikan lingkungan

1. Secara Administratif

Dilakukan oleh pemerintah dalam bentuk undang-undang dan peraturan-peraturan

2. Secara Teknologis

Mengadakan unit pengolah limbah, terutama limbah cair industry, sebelum dibuang ke lingkungan
(sungai)

3. Secara Edukatif / pendidikan

Melalui kegiatan penyuluhan masyarakat dan kampanye mengenai pentingnya lingkungan yang
bersih, indah, sehat, dan lestari
D. Pemanfaatan Limbah

1. Pemanfaatan Limbah Organik

Limbah-limbah organik tertentu seperti sampah


sayuran, sampah daun, atau ranting dapat kita
a. Dengan Daur Ulang manfaatkan kembali dengan cara didaur ulang, misalnya
menjadi pupuk kompos

Tidak semua limbah organik padat harus didaur ulang


b. Tanpa Daur Ulang lebih dahulu sebelum dapat digunakan kembali

Beberapa limbah organik padat, antara lain:


1) Ban karet bekas dapat dijadikan tempat sampah, ember, sanadal, meja, atau kursi
2) Serbuk gergaji kayu dapat digunakan sebagai media tanam jamur tiram
3) Kulit jagung dapat dijadikan bunga hiasan
2. Pemanfaatan Limbah Anorganik

Beberapa limbah organik, seperti kaleng aluminium, besi baja,


a. Dengan Daur Ulang pecahan botol, dan toples kaca, serta botol, gelas, atau ember
plastik, dapat dilebur dan diolah berulang kali

Beberapa jenis limbah anorganik dapat dimanfaatkan kembali


b. Tanpa Daur Ulang tanpa melalui proses daur ulang, yaitu dijadikan bermacam-
macam barang-barang yang terkandang memiliki harga jual
yang tinggi

• Botol dan gelas plastik bekas kemasan air mineral dapat dijadikan mainan anak-anak, pot
tanaman, atau hiasan
• Pecahan kaca dapat dijadikan hiasan dinding atau lukisan

Anda mungkin juga menyukai