Anda di halaman 1dari 17

Pencemaran

lingkungan
By
Muh.Akbar Ahmad
Saharuddin Nara
Nur Amin Rais
Chaerul Anan
Indra Wijaya
Fahmi Idris
Salman
Pencemaran dan
Perubahan Lingkungan
A. Pencemaran Lingkungan

B. Perubahan Lingkungan

C. Upaya Manusia dalam Mengatasi


Masalah Lingkungan

D. Pemanfaatan Limbah
A. Pencemaran Lingkungan

Menurut Undang-Undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982

Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya


makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan
atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh
proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu
yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi
lagi sesuai dengan peruntukannya
1. Macam-Macam Bahan Pencemar

Bahan Pencemar

Biodegradable Nonbiodegradable
Contoh: merkuri dan
timbal serta senyawanya,
Terdegradasi secara Cepat aluminium dan plastik
Contoh: limbah manusia, limbah
hewan, dan limbah perkebunan

Terdegradasi secara Lambat


DDT memerlukan waktu empat tahun
untuk dapat terpecah sebanyak 25
persen
2. Macam-Macam Pencemaran Lingkungan

a. Pencemaran Air
Pencemaran air merupakan peristiwa masuknya bahan-bahan berbahaya,
merugikan, atau tidak disukai ke dalam air dengan konsentrasi atau jumlah yang
(secara langsung atau kumulatif) cukup besar untuk dapat merugikan atau
memengaruhi kegunaan atau kualitas air

tumpahan minyak (baik mentah ataupun


Bahan anorganik telah diproses) dari kapal tanker, limbah
pabrik, limbah pertambangan, pupuk, dan
pestisida
Penyebabnya

Bahan organik limbah rumah tangga dan bahan-bahan


buangan dari rumah pemotongan hewan

Secara langsung
terjadi karena adanya rembesan
disebabkan oleh buangan dari
zat-zat kimia beracun dan
Kejadiannya kegiatan industri, pertanian,
berbahaya dari timbunan limbah
dan rumah tangga
industri, pertanian, dan rumah
Secara tidak langsung tangga ke dalam perairan terbuka
(sungai, laut, saluran air, danau,
waduk, dan sumur) serta air dalam
tanah.
Mengapa buangan industri, pertanian, dan rumah tangga dapat mencemari air?

1) dalam komposisi kimianya terdapat zat-zat berbahaya, seperti logam berat dan bakteri yang
dapat mengganggu kesehatan;
2) suhu ataupun derajat keasamannya (pH) dapat mematikan organisme-organisme yang
hidup di perairan;
3) kemampuan untuk menyerap oksigen dari air (BOD atau biochemical oxygen demand)
sangat besar sehingga organisme-organisme yang hidup di perairan menjadi kekurangan
oksigen dan akhirnya mati;
4) dalam keadaan ekstrem, mengandung limbah nuklir dengan bahaya radioaktifnya.

Perairan tawar yang kelebihan ion-ion nitrat dan fosfat akan meningkatkan proses
eutrofikasi, yaitu peningkatan nutrisi atau zat-zat makanan untuk pertumbuhan tanaman air

Sebuah kolam yang mengalami eutrofikasi tidak terdapat oksigen terlarut yang cukup untuk
kehidupan ikan atau organisme lainnya.
b. Pencemaran Udara

Udara dikatakan tercemar jika tercampuri zat-zat pencemar atau polutan dalam
konsentrasi tinggi sehingga menimbulkan gangguan bagi makhluk hidup yang
mengisapnya

Kandungan karbon dioksida di udara hanya 0,03%, tetapi apabila kadarnya mencapai 10%,
akan menimbulkan pencemaran udara dan bersifat racun bagi banyak bentuk kehidupan

Pencemaran yang sering kali mencemari udara:

Asap
Klorofluorokarbon
Sulfur dioksida dan
oksida nitrogen Karbon monoksida

Kabut asap
1) Asap
Asap terutama tersusun atas partikel-partikel kecil karbon (C) dan tar yang berasal dari
pembakaran batu bara di pusat-pusat pembangkit tenaga listrik atau di rumah-rumah
Di dalam tar terkandung bahan-bahan kimia penyebab kanker (karsinogen)

2) Partikulat
Gas-gas buangan kendaraan bermotor (terutama yang bermesin diesel) mengandung
partikel-partikel mikroskopis yang dilapisi hidrokarbon
Partikel-partikel tersebut berdiameter kurang dari 10 atau 2,5 mikrometer

Partikel-partikel itu diduga menyebabkan 10.000 kematian per tahun, khususnya orang-
orang yang menderita penyakit paru-paru kronis seperti emfisema dan bronkitis
3) Sulfur Dioksida dan Oksida Nitrogen

Sulfur dioksida dan oksida nitrogen menimbulkan hujan asam

Pencemaran berasal dari pabrik-pabrik, stasiun pembangkit tenaga listrik,


rumah-rumah, dan kendaraan bermotor. Sebagian besar emisi menjadi gas
dan secara perlahan-lahan berubah menjadi asam sulfat dan asam nitrit
terlarut.
4) Smog
Asap dan partikulat mikroskopis yang melayang di atmosfer sehingga menghalangi
pancaran cahaya matahari ke bumi.
5) Karbon Monoksida
Jika terhirup, karbon monoksida berikatan dengan hemoglobin dalam darah membentuk
senyawa yang stabil, yaitu karboksihemoglobin (HbCO)
Pembentukan karboksihemoglobin itu mengurangi kemampuan darah
mengikat/membawa oksigen
6) Klorofluorokarbon (CFC)
Gas-gas yang digunakan sebagai pendingin dalam lemari es, bahan pendorong dalam
kaleng aerosol (aerosol propellant), dan sebagai pembentuk gelembung-gelembung
pada plastik busa (foaming agents)
Bersama-sama dengan hidroklorofluorokarbon (HCFC), halon, metil bromida, karbon
tetraklorida, dan metil kloroform, klorofluorokarbon dikenal sebagai bahan-bahan perusak
ozon (ozone-depleting substances/ODS)
7) Karbon Dioksida (CO2)

Gas karbon dioksida yang ada di


udara selain berasal dari beberapa
proses alam, seperti respirasi makhluk
hidup, dekomposisi bahan-bahan
organik, fermentasi, pelapukan
batuan, dan pengaruh magma di
bawah permukaan tanah, juga berasal
dari pembakaran-pembakaran yang
diakukan manusia, contohnya
pembakaran bahan bakar fosil (batu
bara dan minyak bumi)

Selain mengganggu pernapasan,


peningkatan konsentrasi karbon
dioksida juga meningkatkan suhu di
permukaan bumi
c. Pencemaran Tanah

Suatu dampak limbah rumah tangga, industri, dan penggunaan pestisida yang berlebihan
pada tanah.

Dampak: menurunnya estetika tanah dan kegunaannya bagi pertanian serta meningkatnya
kandungan zat kimia beracun dan berbahaya di dalamnya.

Terjadi karena adanya sampah-sampah organik atau sampah-sampah anorganik, pestisida


dalam dosis yang berlebihan, tumpahan minyak, dan merembesnya zat-zat kimia berbahaya
dari tempat penampungan limbah industri ataupun rumah tangga ke lapisan permukaan
tanah.

Tanah tercemar dapat dipulihkan atau dibersihkan dengan remediasi


Proses remediasi tanah dapat dilakukan secara in-situ (di lokasi) atau ex-situ (di luar lokasi)

Remediasi in-situ terdiri atas pembersihan, injeksi (venting), dan bioremediasi.


Pembersihan di lokasi lebih mudah dan lebih murah.
Remediasi ex-situ meliputi penggalian tanah yang tercemar untuk kemudian dibawa ke
darah yang aman guna dibersihkan dari zat pencemar.
B. Perubahan Lingkungan

1. Perubahan Lingkungan karena Faktor Manusia


a. Penebangan Hutan
Penebangan hutan yang dilakukan secara liar, akan merusak ekosistem
hutan dan mengurangi fungsi hutan sebagai penahan dan penyimpan air
serta pemelihara tanah
b. Penambangan Liar
Penambangan secara liar menyebabkan
rusaknya ekosistem asal, khususnya
yang terletak di atas lokasi tambang
Penambangan akan menyisakan lubang- Penebangan hutan
lubang bekas galian atau limbah (tailing) menimbulkan masalah yang
kompleks.
sehingga dapat menyebabkan banjir atau
tanah longsor
Lahan bekas tempat penambangan liar menjadi tandus dan tidak dapat
ditanami karena lapisan humusnya terkikis dan terkadang mengandung
zat-zat kimia yang berbahaya
c. Pembangunan Perumahan
Makin banyaknya jumlah populasi manusia menuntut tersedianya tempat tinggal yang
makin banyak pula, berarti makin banyak lahan yang digunakan untuk membangun
perumahan
d. Penerapan Intensifkasi Pertanian
Pembukaan lahan pertanian pada dasarnya menghilangkan banyak tumbuhan liar
dan menggantikannya dengan hanya suatu jenis tanaman, misalnya padi, gandum,
atau jagung

Vegetasi alami di lahan yang belum Pertanian monokultur, lahan hanya


digarap, tumbuh bermacam­macam jenis ditumbuhi oleh tanaman padi, tanaman
tumbuhan lainnya dihilangkan
C. Upaya Manusia dalam Mengatasi Masalah Lingkungan

Tiga cara yang dapat dilakukan manusia untuk mencegah dan


menanggulangi pencemaran serta untuk melestarikan lingkungan

1. Secara Administratif
Dilakukan oleh pemerintah dalam bentuk undang-
undang dan peraturan-peraturan

2. Secara Teknologis
Mengadakan unit pengolah limbah, terutama limbah
cair industri, sebelum dibuang ke lingkungan (sungai)

3. Secara Edukatif/Pendidikan
Melalui kegiatan penyuluhan masyarakat dan
kampanye mengenai pentingnya lingkungan yang
bersih, indah, sehat, dan lestari
D. Pemanfaatan Limbah

1. Pemanfaatan Limbah Organik

Limbah-limbah organik tertentu, seperti


sampah sayuran, sampah daun, atau ranting,
a. Dengan Daur Ulang dapat kita manfaatkan kembali dengan cara
didaur ulang, misalnya menjadi pupuk
kompos
Tidak semua limbah organik padat harus
b. Tanpa Daur Ulang didaur ulang lebih dahulu sebelum dapat
digunakan kembali

Beberapa limbah organik padat, antara lain:


1) ban karet bekas dapat dijadikan tempat sampah, ember, sandal, meja,
atau kursi;
2) serbuk gergaji kayu dapat digunakan sebagai media tanam jamur
tiram;
3) kulit jagung dapat dijadikan bunga hiasan
2. Pemanfaatan Limbah Anorganik

Beberapa limbah anorganik, seperti kaleng


aluminium, besi baja, pecahan botol dan toples
a. Dengan Daur Ulang kaca, serta botol, gelas, atau ember plastik,
dapat dilebur dan diolah berulang kali.

Beberapa jenis limbah anorgnaik dapat


dimanfaatkan kembali tanpa melalui proses
b. Tanpa Daur Ulang daur ulang, yaitu dijadikan bermacam-macam
barang-barang yang terkadang memiliki harga
jual yang tinggi.

• Botol dan gelas plastik bekas kemasan air mineral dapat dijadikan
mainan anak-anak, pot tanaman, atau hiasan

• Pecahan kaca dapat dijadikan hiasan dinding atau lukisan

Anda mungkin juga menyukai