Anda di halaman 1dari 35

Pembahasan Tugas Ekosistem

& Lingkungan Hidup


Achmad Fatoni
Pilihan Ganda
1. Siklus Sulfur (D)
Penjelasan Daur sulfur
1. Secara alami senyawa sulfur di atmosfir terdiri dari SO2 (Sulfur dioksida), SO42-(ion sulfat),
H2S (Hidrogen Sulfida) dan H2SO4 (Asam Sulfat).
2. SO2, SO42- dan H2SO4 di atmosfir akan terbawa oleh hujan dan turun ke permukaan tanah
atau perairan.
3. SO42- adalah unsur yang penting bagi tumbuhan sehingga akan diserap tumbuhan.
Sementara, H2SO4 dan SO2 akan mengalami penguraian oleh bakteri menjadi senyawa sulfur
organik.
4. Tumbuhan akan dimakan oleh hewan kemudian hewan yang telah mati akan diuraikan oleh
mikroorganisme. penguraian ini akan menghasilkan H2S, yang akan terlepas ke lingkungan.
5. H2S di udara kemudian bereaksi dengan O2 membentuk SO2. Sedangkan H2S yang tertinggal
di dalam tanah akan diubah menjadi SO42- dan SO2. Ion sulfat akan diserap kembali oleh
tanaman sedangkan sulfur dioksida akan terlepas ke udara.
2. Pencemaran Sungai (E)
Dampak dari pencemaran sungai
1. Materi pencemar sungai dapat berasal dari limbah senyawa organik
(S, N, dan F), sampah, dan limbah pabrik yang mematikan.
2. Pencemaran oleh limbah senyawa organik, dapat menyebabkan
peningkatan populasi/eutofikasi alga dan gulma perairan (eceng
gondok). Eutrofikasi/blooming ini akan menurunkan jumlah oksigen
terlarut di perairan. Dan akibatnya organisme yang hidup di
perairan akan mati.
5. Teknik agrikultur yang baik untuk
keseimbangan mineral (D)
Kenapa tumpeng sari dan rotasi tanaman
menguntungkan lahan
1. Setiap tumbuhan membutuhkan mineral dan zat
hara tertentu yang jumlah dan jenisnya berbeda
dengan tumbuhan lainnya.
2. Dengan melakukan rotasi tanaman secara rutin dan
tumpang sari lahan, penyerapan mineral tertentu
dari dalam tanah tidak terjadi secara berlebihan
sehingga keseimbangan mineral akan terjaga.
8. Efek rumah kaca (D)
10. Penyebab terjadinya eutrofikasi (B)
Asal muasal terjadinya Eutrofikasi
Eutrofikasi diakibatkan oleh buangan limbah Fosfat (PO43-) dalam ekosistem air. Definisi
dasarnya adalah pencemaran air yang disebabkan oleh munculnya nutrien yang
berlebihan ke dalam ekosistem air. Air dikatakan eutrofik jika konsentrasi total
phosphorus (TP) dalam air berada dalam rentang 35-100 µg/L. Limbah yang
menyebabkan terjadinya eutrofikasi antara lain :
1. Limbah detergen.
2. Limbah pupuk.
3. Limbah ternak
4. Limbah kotoran manusia.
5. Limbah industry.
6. Proses alami daur biogeokimia fosfor.
11. Penggunaan DDT (D)
Apa itu DDT?
DDT (diklorodifeniltrikloroetana/dichlorodiphenyltrichloroethane)
adalah senyawa kimia organoklorida berbentuk kristalin. Merupakan
Insektisida dan terkenal akan kemampuannya mengurangi populasi
nyamuk dan serangga hama lainnya.
DDT tidak dapat larut dalam air tetapi sangat larut dalam lemak. Hal ini
membuat DDT sangat mudah menembus kulit.
DDT sangat sulit terurai sehingga cenderung bertahan di lingkungan,
seperti tanah dalam jangka waktu yang lama hingga mampu masuk ke
dalam rantai makanan.
14. Erosi plasma nutfah (E)
Apa itu plasma nutfah
Plasma nutfah (substansi genetik) adalah sebuah substansi yang mengatur
sifat keturunan dari organisme. Plasma nutfah mengatur bagaimana
kekayaan dan keanekaragaman hayati dari sebuah ekosistem. Dengan
bantuan ilmu bioteknologi, plasma nutfah dapat dirakit, dikembangkan
atau diteliti untuk menghasilkan bibit unggul.

Erosi plasma nutfah adalah pengikisan dari pembawa gen asli dari proses
persilangan antar indukan yang menyebabkan indukan mengalami
kepunahan. Erosi plasma nutfah terjadi karena penggunaan bibit hasil
persilangan yang lebih unggul secara berlebihan sehingga bibit asli dari
sebuah ekosistem lama kelamaan akan punah.
19. Resistensi hama wereng (E)
Apa itu resistensi dan penyebabnya
Resistensi dapat diartikan sebagai ketahanan terhadap suatu zat yang
seharusnya dapat membunuh organisme dalam kadar tertentu seperti
insektisida. Di alam, resistensi insektisida ditentukan oleh mutasi acak
dari Gen-R (gen untuk resisten) spesies hama. Mutasi ini dapat melalui
proses biokimia, fisiologi, dan perilaku serangga terhadap insektisida.
Keberadaan R-alel di alam hanya 10-4 (0,0004) sampai 10-2(0,02)
(Muller, 2000). Aplikasi insektisida pertama kali menyebabkan
serangga hama dengan Gen-S (gen rentan) banyak yang mati, namun
sebagian kecil serangga hama dengan R-alel bertahan hidup dan
membentuk populasi tahan akibat genetic makeup.
28. Manfaat eceng gondok (B)
Manfaat yang diberikan eceng gondok
1. Dapat dijadikan bahan baku pupuk organic.
2. Sebagai tempat berlindung ikan dari panas
3. Sebagai bahan obat
4. Sebagai penyerap polutan logam dari perairan
5. Bahan baku kerajinan tangan
Uraian
https://nasional.tempo.co/read/726
557/ribuan-ikan-mengambang-di-su
ngai-bengawan-solo
2. Analisa masalah pada gambar
Fakta-fakta yang ditemukan :
Lokasi kejadian di Sungai bengawan solo
Ikan-ikan yang mati.
Terdapat tanda-tanda pencemaran air berupa air yang berwarna
hijau-kehitaman dan keruh.
Masyarakat setempat memunguti ikan yang mati untuk
dikonsumsi
Opini yang dapat dinarasikan:
Ribuan ikan di bengawan solo mati, akibat pencemaran air oleh
limbah, masyarakat berbondong-bondong memunguti ikan untuk
dikonsumsi.
2. Analisa masalah pada gambar
Gambar diatas menunjukkan fenomena perubahan lingkungan yang
diakibatkan oleh pencemaran air di sungai bengawan solo. Limbah yang
mencemari sungai kemungkinan besar merupakan limbah B3 (Bahan
Berbahaya dan Beracun) karena menyebabkan kematian massal pada ikan.
Pencemaran air oleh limbah B3 umumnya berasal dari pabrik-pabrik
industri yang tidak melaksanakan pengolahan limbah sesuai regulasi.
Limbah pertanian dan peternakan juga dapat menjadi faktor penyebab
perubahan lingkungan sungai. Selain itu limbah berbahaya juga dapat
berasal dari aktivitas rumah tangga seperti penggunaan detergen dan
sampah plastik. Sehingga dapat diduga bahwa sumber pencemaran air
sungai bengawan solo yang menyebabkan kematian besar-besaran ikan
disana disebabkan oleh aktivitas industri, pertanian dan rumah tangga
disekitar aliran sungai.
3. Rumusan masalah
Rumusan masalah biasanya didasari pada 5W (What, Where, When, Why,
Who, )+1H (How). Sehingga permasalahannya dapat dirumuskan sebagai
berikut.
1. What ? – Apa penyebab pencemaran air di sungai bengawan solo?
2. Where? – Dimana
3. When? – Kapan ribuan ikan ditemukan di sungai bengawan solo?
4. Why? – Mengapa ikan tersebut mati?
5. Who? – Siapa yang bertanggung atas kematian ikan tersebut?
6. How? – Bagaimana hal tersebut terjadi / bagaimana kita menanggulangi
hal tersebut?
4. Jenis-jenis limbah
Limbah industri, merupakan limbah yang dihasilkan oleh aktivitas
industry seperti pabrik.
Limbah tersebut dapat berwujud padat, Contohnya : Plastik, kantong,
sisa pakaian, sampah kertas, kabel, listrik, bubur- bubur sisa semen,
lumpur- lumpur sisa industry.
Selain itu limbah industri juga dapat berupa cairan, contohnya : sisa
pewarna pakaian, sisa bahan pengawet, limbah tempe, limbah tahu,
larutan besi, larutan logam, kebocoran minyak di laut, serta sisa- sisa
bahan kimia.
4. Jenis-jenis limbah
Limbah rumah tangga, adalah limbah yang berasal dari pemukiman
penduduk contohnya : sisa makanan, sisa deterjen, sisa sabun, plastic,
kotoran manusia dan sampah rumah tangga.

Limbah pertanian dan peternakan, contohnya ; sisa pakan ternak,


kotoran ternak, limbah dari pupuk, limbah dari pestisida.
5. Limbah B3
• Limbah B3 diartikan sebagai limbah yang memiliki dampak yang
membahayakan kelangsungan hidup organisme yang terpapar. Contoh
limbah B3 ;
• Limbah B3 yang dihasilkan rumah tangga domestik di antaranya bekas
pengharum ruangan, pemutih pakaian, deterjen pakaian, pembersih kamar
mandi, pembesih kaca/jendela, pembersih lantai, pengkilat kayu, pembersih
oven, pembasmi serangga, lem perekat, hair spray, dan batu baterai.
• Limbah B3 dari industri, minyak, larutan logam, limbah dari laboratorium
kimia, pewarna pakaian, sisa bahan pengawet.
• Limbah B3 dari pertanian, sisa pestisida
6. Dampak akibat perubahan lingkungan.
• Rusaknya ekosistem
• Kematian organisme
• Air sungai tidak dapat dimanfaatkan untuk keperluan sehari-hari.
• ….
8. Efek rumah kaca
Efek rumah kaca
Bumi menerima energi panas dari matahari dalam bentuk sinar ultraviolet
(cahaya) dan memantulkan sebagian energi ini kembali ke ruang angkasa
sebagai sinar inframerah (panas). Gas rumah kaca di atmosfir menyerap
sebagian energi panas yang terpantulkan dan memancarkannya kembali
sebagai panas ke bumi, sehingga suhu bumi tidak terlalu dingin.
Peningkatan konsentrasi gas rumah kaca seperti karbon dioksida (CO2),
NO, NO2, CH4, dan CFC menyebabkan kenaikan suhu bumi akibat dari
meningkatnya efek rumah kaca. Meningkatnya konsentrasi gas CO2 ini
disebabkan oleh banyaknya pembakaran bahan bakar minyak, batu bara
 dan bahan bakar organik lainnya yang melebihi kemampuan tumbuhan-
tumbuhan dan ekosistem laut untuk menyerapnya.
9. Penipisan lapisan ozon
Penyebab dan akibat dari penipisan lapisan
ozon
Penipisan ozon merupakan kondisi yang terjadi ketika atom bromin dan
klorin masuk ke lapisan stratosfer dan bereaksi dengan senyawa Ozon (O3)
sehingga senyawa Ozon (O3) berubah menjadi Oksigen (O2) akibatnya
jumlah senyawa ozon di stratosfir berkurang dan lapisan ozon menipis.
Atom klorin perusak ozon umumnya berasal dari CFC (Chloro-fluoro-carbon)
sementara bromin umumnya berasa dari BCF/Halon (Bromo-chloro-
fluoromethane).
Jika lapisan ozon semakin menipis, ozon tidak dapat menjalankan fungsinya
dalam menghalau sinar UV dengan baik, akibatnya terjadi peningkatan
intensitas sinar UV di permukaan bumi. Paparan sinar UV yang terlalu tinggi
akan sangat berbahaya bagi mahluk hidup yang terpapar.
10. Hujan Asam
Reaksi pembentukan hujan asam
Proses pembentukan hujan asam
Hujan asam diartikan sebagai segala macam hujan dengan pH di bawah 5,6.
Hujan asam disebabkan oleh belerang (sulfur) yang merupakan limbah
pembakaran bahan bakar fosil serta nitrogen di udara yang bereaksi dengan
oksigen membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida.
Pada umumnya, gas buangan hasil pembakaran mengandung gas SO2 dalam
jumlah yang lebih banyak dari gas SO3. Ketika gas tersebut bertemu dengan
oksigen di atmosfer maka akan membentuk gas SO3 melalui reaksi di atas.
Gas SO2 yang bertemu uap air akan bereaksi membentuk H2SO3 (asam
sulfit) dan gas SO3 yang bertemu uap air akan bereaksi membentuk H2SO4
(asam sulfat) dan turun kepermukaan dalam bentuk hujan.

Anda mungkin juga menyukai