Anda di halaman 1dari 10

PENGAMBILAN SAMPEL

LINGKUNGAN

PENGANTAR
Pengambilan sampel lingkungan harus menghasilkan
data yang bersifat :
1.Obyektif : data yg dihasilkan sesuai dengan keadaan
yg sebenarnya
2. Representatif : data mewakili populasinya
3. Teliti dan tepat : data terjamin kebenarannya
4. Relevan : menunjang persoalan yang dihadapi
MASALAH DALAM SAMPLING LINGKUNGAN

 Polutan bersifat dinamis dan bermigrasi


(dipengaruhi oleh cuaca dan iklim)
 Konsentrasi parameter lingkungan umumnya
rendah (ppb, ppm)
 Obyek umumnya tidak homogen/heterogenitasnya
tinggi
 Untuk mendapatkan validitas data uji parameter
kualitas lingkungan hrs diperhatikan:
1.Lokasi dan titik pengambilan sampel
2.Parameter kualitas lingkungan
3.Ukuran, jumlah dan volume sampel
4.Homogenitas sampel
5. Jumlah titik pengambilan sampel
6.Waktu pengambilan sampel
Lokasi dan Titik Pengambilan Sampel

Lokasi dan titik pengambilan sampel, utk ini perlu


dipertimbangkan:
a. Apa tujuan pengambilan sampel
b. Adakah suatu lokasi dan titik ditentukan berdasar kaidah yg
berlaku (perizinan),mis utk Rencana Kelola Lingkungan
(RKL), Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) dalam
dokumen AMDAL
c. Apakah lokasi dan titik tersebut representatif
d. Parameter apa yg akan dianalisis
e. Bagaimana lokasi dan titik pengambilan dpt diketahui
sehingga dapat dilakukan pengambilan sampel berkali-kali
pada titik yang sama
f. Apa yg harus direkam utk menunjukkan lokasi dan titik tsb
representatif atau tidak
Parameter Kualitas Lingkungan

1. Parameter primer, senyawa kimia yg masuk ke dlm ligkungan


tanpa berinteraksi dg senyawa lain, misal pestisida dan logam
2. Parameter sekunder, parameter yg terbentuk akibat adanya
interaksi, transformasi, atau reaksi kimia antar parameter
primer menjadi senyawa lain.
Misal : pembentukan hujan asam sulfur dioksida (SO2)
menjadi asam sulfat (H2SO4)karena bereaksi dengan uap air,
pembentukan ozon (O3) dari oksida nitrogen (NOx) dengan
sinar ultra violet
3. Parameter kunci, parameter yang dapat mewakili kualitas
lingkungan, misal untuk kualitas air limbah dengan melihat
nilai : suhu, pH, DO (oksigen terlarut), daya hantar listrik
(DHL), pH, COD, BOD, spt tertulis dlm baku mutu
Ukuran, jumlah & volume sampel

Dipengaruhi oleh :
1)parameter yg akan diuji,
2)metode pengujian yg digunakan dan
3)distribusi polutan di lingkungan.

Disamping itu hrs diperhatikan :


1)kebutuhan mutlak dari metode pengujian yg digunakan,
2)kebutuhan pengendalian mutu internal yg akan dilakukan
dan
3)arsip sampel yg hrs tetap disimpan.
Misal : air sungai (minyak dan lemak) butuh 1000 mL, perlu
2000 mL, sisanya utk arsip jika diperlukan pengulangan
(dibuat asam pH < 2 dan disimpan mak 28 hari)
Homogenitas Sampel

Homogenitas : obyek mempunyai komposisi yg sama pd


setiap titik dan setiap saat.
Untuk sampel lingkungan  sulit mendapatkan populasi
yang homogen, maka perlu asumsi dari petugas
pengambil sampel
Homogenitas sampel tergantung dari : distribusi analit
dalam medium, suhu, kelembaban, arah angin,
kecepatan aliran sungai, komposisi kimia tanah.
 Jika homogen : pengambilan sampel sesaat (grap
sample)
 jika heterogen dg sampel gabungan (composite sample)
Jumlah titik pengambilan sampel

Jumlah titik sampel  sangat menentukan tingkat


representatif dari sampel
Jumlah titik sangat tergantung :
1. biaya,
2. masalah yg dihadapi,
3. tujuan yg ditetapkan.

Utk air sungai, dilihat dr panjang lebar sungai, kedalaman


sungai, debit air sungai dan karakteristik polutan dalam
air sungai
Utk sampel emisi dr cerobong industri dilihat diameter
ekuivalen, tinggi cerobong
Waktu pengambilan sampel

- saat media yang akan diambil sampelnya homogen


atau konstan (pengambilan air sungai tidak tepat
dilakukan ketika hujan/terjadi pengenceran,
sebaliknya saat hujan merupakan kondisi yang tepat
untuk mengambil sampel hujan asam).
- Untuk industri saat produksi aktif
- Pengambilan sampel air gabungan: setiap 2 atau 6
atau 12 jam sekali
- Pengambilan sampel udara: sesuai dengan
peraturan, misalnya: pengambilan sampel NOx
adalah 24 jam

Anda mungkin juga menyukai