Anda di halaman 1dari 11

PEDOMAN BNSP 105-2007

PEDOMAN PELATIHAN DAN KRITERIA VERIFIKATOR STANDAR


KOMPETENSI
1. Ruang Lingkup

1.1. Pedoman ini merupakan pedoman pelatihan dan kriteria verifikator standar
kompetensi, mencakupi kriteria dan persyaratan umum lembaga pelatihan,
persyaratan penyelenggaraan dan kriteria verifikator standar kompetensi.

1.2. Ruang lingkup verifikator standar kompetensi mencakupi untuk verifikasi standar
kompetensi dalam pengembangan skema sertfikasi dan dalam rangka perumusan
SKKNI.

1.3. Pedoman ini perlu dibuat agar pihak terkait yang berminat untuk ikut serta dalam
penyelenggaraan pelatihan verifikator standar kompetensi mempunyai gambaran
yang jelas sesuai dengan arah dan sasaran yang ingin dicapai.

2. Acuan Normatif

2.1. Pedoman BNSP 201 : Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi


2.2. Pedoman BNSP 202 : Pedoman Penyiapan Lembaga Sertifikasi Profesi
2.3. Pedoman BNSP 103 : Verifikasi RSKKNI
2.4. Pedoman BNSP 104 : Verifikasi Standar Kompetensi Dalam Rangka
Pengembangan Skema Sertifikasi

3. Definisi

3.1. Verifikator standar kompetensi, Personel yang telah memiliki kualifikasi dan
kompetensi untuk melaksanakan verifikasi standar kompetensi.

3.2. Instruktur Pelatihan Verifikator standar kompetensi, Personel yang memiliki


kualifikasi dan kompetensi untuk memberikan pelatihan verifikator standar kompetensi
sesuai dengan Pedoman ini.

3.3. Verifikator standar kompetensi (selanjutnya disebut verifikator) adalah


seseorang yang memiliki kualifikasi untuk melaksanakan verifikasi dalam rangka
pengembangan skema sertifikasi dan/atau perumusan SKKNI.

3.4. Verifikator Kepala (seterusnya disebut sebagai Verifikator Kepala) adalah


verifikator yang memenuhi persyaratan butir 3.1 dokumen ini. Penilaian dapat
dilaksanakan secara menyeluruh oleh Verifikator Kepala, atau oleh suatu Tim
Verifikasi dibawah tanggung jawab Verifikator Kepala. Seorang yang memenuhi
persyaratan verifikator kepala dapat ditetapkan sebagai ketua Tim Verifikasi.

3.5. Calon verifikator adalah seorang yang mempunyai kualifikasi


keahlian/pendidikan dan pelatihan yang sama dengan verifikator namun belum
mempunyai pengalaman verifikasi yang sama dengan verifikator.

3.6. Verifikasi kecukupan kelengkapan standar kompetensi yang akan diverifikasi


adalah pemeriksaan atau penilaian yang rinci atas suatu dokumentasi standar
kompetensi dengan maksud untuk memastikan bahwa semua unsur-unsur yang
terdapat dalam standar kompetensi serta ketelusurannya telah dimuat dengan cukup
dalam dokumentasi verifikasi.

1 dari 11
PEDOMAN BNSP 105-2007

3.7. Verifikasi adalah penuh standar kometensi/rancangan SKKNI untuk


membuktikan bahwa standar kompetensi sesuai dengan standar dan regulasi, serta
diterapkan secara taat asas.

3.8. Instruktur pelatihan verifikator standar kompetensi adalah personel yang


memiliki kualifikasi dan kompetensi untuk memberikan pelatihan verifikator standar
kompetensi sesuai dengan pedoman ini.

4. Persyaratan Penyelenggaraan Pelatihan

4.1. Jumlah Peserta Pelatihan dan Kehadiran, Untuk menjamin kedinamisan kelas,
peserta pelatihan dibatasi maksimum 30 orang setiap kelas. Peserta harus
menghadiri keseluruhan acara pelatihan. Ketidakhadiran peserta pada saat pelatihan
akan mempengaruhi hasil evaluasi harian. Penyelenggara pelatihan harus membuat
aturan untuk kehadiran peserta dan disampaikan kepada peserta pelatihan.

4.2. Instruktur, Penyelenggara pelatihan harus menyediakan instruktur dan


instruktur pengganti yang memenuhi syarat pemahanan kurikulum pelatihan verifikator
akreditasi. Penyelenggara pelatihan harus mempunyai prosedur terdokumentasi
mengenai instruktur dan kinerjanya dan harus dikaji setiap tahun.

4.3. Lamanya Pelatihan, Lamanya waktu pelatihan adalah minimal 40 jam @ 45


menit.

4.4. Fasilitas Penunjang, Penyelenggara pelatihan menyediakan ruang kelas yang


memadai, alat peraga dan fasilitas lain yang diperlukan untuk aktifitas kelas dan untuk
melaksanakan evaluasi.

4.5. Perlengkapan Pelatihan, Setiap peserta diberikan 1 set materi pelatihan dan
perlengkapan pelatihan (minimum alat tulis-menulis)

4.6. Bahasa, Bahasa yang digunakan dalam pelatihan adalah bahasa Indonesia. Jika
instruktur tidak menguasai bahasa Indonesia, lembaga penyelenggara pelatihan harus
menyediakan penerjemah yang harus menguasai aspek-aspek teknis dan substansi
pelatihan.

4.7. Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan, Penyelenggara pelatihan harus


melakukan evaluasi kinerja penyelenggaraan pelatihan yang terdokumentasi.

4.8. Persyaratan Peserta Pelatihan, Para peserta diharapkan mengenal dokumen


Pedoman BNSP 103 dan 104 serta dokumen lainnya yang relevan.

4.9. Materi dan Metode Pelatihan

4.9.1.Materi pelatihan verifikator standar kompetensi minimal sesuai dengan


kurikulum/program seperti dalam tabel-tabel dibawah ini.

Tabel 1. Kurikulum Pelatihan verifikator standar kompetensi

Mengelola Membuat Tujuan program verifikasi suatu organisasi diidentifikasi LM1. Sistem Sertifikasi
program program tanggung jawab pengelola program verifikasi diidentifikasi Kompetensi Kerja Nasional
verifikasi Verifikasi sumber daya program verifikasi diidentifikasi dan ditetapkan LM2. Pengembangan dan
perencanaannnya pemeliharaan sskema
Prosedur verifikasi suatu organisasi diidentifikasi. sertifikasi.
LM3. Verifikasi Standar
Kompetensi (PBNSP 103 dan
104)

2 dari 11
PEDOMAN BNSP 105-2007

Implementasi evaluasi kompetnsi verifikasior untuk mendapatkan LM3. Verifikasi Standar


Program penugasan diidentifikasi. Kompetensi (PBNSP 103 dan
Verifikasi penugasan tim untuk lead verifikasior, verifikasior dan 104)
observer diidentifikasi.
Arahan aktivitas verifikasi ditetapkan dan direncanakan.
Seluruh tahap kegiatan verifikasi diidentifikasi
Perekaman kegiatan verifikasi telah diidentifikasi.
Monitoring dan Kegiatan monitoring dilakukan dengan 5W 1H LM3. Verifikasi Standar
Peninjauan Program kaji ulang ditetapkan Kompetensi (PBNSP 103 dan
Program 104)
Verifikasi
Meningkatkan peluang untuk perbaikan identifikasi LM3. Verifikasi Standar
Program Rencana koreksi dan tindakan koreksi ditetapkan Kompetensi (PBNSP 103 dan
Verifikasi 104)
Melakukan Inisiasi Verifikasi team leader ditunjuk berdasakan kulaifikasi dan kompetensi. LM3. Verifikasi Standar
Activitas Tujuan, lingkup dan kriteria verifikasi diidentifikasi. Kompetensi (PBNSP 103 dan
verifikasi Fisibilitas verifikasi dilakukan dan dinyatakan kepustusannya 104)
tim verifikasi ditunjuk berdasakan kulaifikasi dan kompetensi.
kontak dengan verifikasiee dilakukan
Meninjau
Dokumen
Criteria verifikasi kesesusaian telah diidentifikasi
LM3. Verifikasi Standar
Kompetensi (PBNSP 103 dan
104)
Menyiapkan Rencana/jadwal verifikasi telah dibuat LM3. Verifikasi Standar
verifikasi Tugas Lead Verifikasior, Verifikasior dan Verifikasiee Kompetensi (PBNSP 103 dan
diidentifikasi. 104)
Checklist telah dibuat untuk on site
Pelaksanaan Metode Pengumpulan Informasi diidentifikasi LM3. Verifikasi Standar
Verifikasi Metode Verifikasi diidentifikasi Kompetensi (PBNSP 103 dan
Penemuan verifikasi ditetapkan dan dikonfirmasi dengan 104)
verifikasii
LKS/CAR telah dibuat
Melaporkan Laporan Verifikasi telah dibuat, LM3. Verifikasi Standar
Verifikasi Ringkasan laporan hasil telah dibuat. Kompetensi (PBNSP 103 dan
104)
Menyelesaikan Dokumen verifikasi telah disimpan sesuai dengan prosedur. LM3. Verifikasi Standar
Verifikasi Verifikasi diakhiri Kompetensi (PBNSP 103 dan
104)
Verifikasi Follow- Review tindakan koreksi telah dilakukan LM3. Verifikasi Standar
up Laporan review mengenai status tindakan koreksi telah Kompetensi (PBNSP 103 dan
dibuat 104)

4.9.2.Lembaga penyelenggara harus mempunyai silabus berdasarkan kurikulum yang


dimaksud pada butir 5.1.

4.9.3.Metode pelatihan sekurang-kurangnya mencakup:


4.9.3.1. Kuliah dan diskusi
4.9.3.2. Latihan (kuis)
4.9.3.3. Mock verification

4.10. Evaluasi Peserta, Penyelenggara pelatihan harus melakukan evaluasi terhadap


peserta yang meliputi evaluasi harian termasuk presentasi dan ujian tulis. Kriteria
kelulusan harus diinformasikan kepada peserta pada awal pelatihan. Peserta
mempunyai hak mendapatkan informasi hasil evaluasinya.

4.10.1. Evaluasi Harian, Penilaian dilakukan terhadap hal-hal sebagai berikut :


4.10.1.1. Kehadiran peserta minimal 95% dari jumlah jam pelajaran;
4.10.1.2. Keaktifan peserta dalam diskusi dan kegiatan kelompok;
4.10.1.3. Kecakapan peserta menyelesaikan laporan;
4.10.1.4. Kecakapan analisis peserta, kemampuan berorganisasi,
kemampuan penilaian dan kepekaan yang berhubungan dengan
kegiatan verifikasi LSP

3 dari 11
PEDOMAN BNSP 105-2007

4.10.2. Tata cara evaluasi harian :


4.10.2.1. Instruktur melakukan evaluasi setiap hari berdasarkan penilaian
setiap mata ajaran (termasuk tugas-tugas tertulis, laporan verifikasi
atau laporan lainnya)
4.10.2.2. Instruktur menetapkan nilai harian peserta berdasarkan hasil
evaluasinya

4.10.3. Ujian Akhir, Ujian akhir merupakan evaluasi terhadap penguasaan


materi pelatihan dengan alokasi waktu minimal 3 jam.

4.10.4. Komposisi Nilai Ujian :

4.10.4.1. 40% pilihan (multiple choice) dan/atau menjawab isian


4.10.4.2. 60% uraian tertulis
4.10.4.3. penyelenggara pelatihan harus memiliki minimal 2 versi soal ujian
akhir yang digunakan secara bergantian dan harus dijaga
kerahasiaannya.
4.10.4.4. Penyelenggara pelatihan harus memiliki data peserta yang telah
mengikuti ujian berdasarkan salah satu versi soal ujian yang
dikeluarkan oleh pihak penyelenggara.

4.10.5. Kelulusan Peserta, Hasil ujian akhir diperiksa oleh tim penilai yang terdiri dari 2
orang instruktur dan 1 orang dengan kualifikasi instruktur untuk menjamin
objektifitas penilaian dengan cara menghitung rata-rata hasil penilaian dari
masing-masing anggota tim. Nilai dari masing-masing anggota tim diberikan
kepada pihak penyelenggara pelatihan, berikut nilai akhir. Peserta pelatihan
dinyatakan lulus apabila lulus evaluasi harian dan ujian akhir masing-masing
dengan batas nilai kelulusan 75%.

4.10.6. Ujian Ulangan, Ujian ulangan hanya diberikan bagi peserta yang tidak lulus
dengan ujian akhir. Penyelenggara pelatihan harus memberi kesempatan kepada
peserta untuk mengikuti 1 kali ujian ulangan selambat-lambatnya 3 bulan setelah
ujian yang pertama. Apabila peserta tidak lulus dalam ujian ulangan atau tidak
mengikuti ujian ulangan setelah 3 bulan, peserta tersebut tetap dinyatakan tidak
lullus. Ujian ulangan dilakukan oleh penyelenggara pelatihan yang sama dan
harus menggunakan soal ujian yang berbeda.

4.11. Sertifikat, Semua peserta diberi sertifikat kehadiran. Sertifikat kelulusan


diberikan kepada peserta pelatihan yang mengikuti pelatihan dan lulus dalam
evaluasi harian dan ujian akhir. Format Sertifikat Kelulusan minimal memuat :
4.11.1. Nama lengkap peserta
4.11.2. Jenis pelatihan yang diikuti
4.11.3. Nomor identitas pelatihan
4.11.4. Nomor sertifikat peserta
4.11.5. Pernyataan bahwa lembaga pelatihan sudah diakreditasi dengan
membubuhkan logo BNSP dan nomor akreditasi
4.11.6. Pernyataan bahwa peserta telah lulus evaluasi harian dan ujian tertulis
4.11.7. Tanggal penyelengaraan pelatihan
4.11.8. Nama lembaga penyelenggara pelatihan
4.11.9. Tanda tangan penanggung jawab lembaga penyelenggara pelatihan

5. Kriteria Lembaga Penyelenggara Pelatihan Verifikator standar kompetensi

5.1. Ketentuan umum


5.1.1. Lembaga penyelenggara pelatihan harus berbadan hukum sesuai ketentuan
yang berlaku di Indonesia.

4 dari 11
PEDOMAN BNSP 105-2007

5.1.2. Lembaga penyelenggara pelatihan harus menyediakan sumber daya yang


memadai untuk menyelenggarakan pelatihan.
5.1.3. Lembaga penyelenggara pelatihan harus mempunyai kebijakan dan
prosedur tertulis dan terdokumentasi.
5.1.4. Lembaga penyelenggara pelatihan harus mempunyai struktur organisasi
yang terdokumentasi.
5.1.5. Lembaga penyelenggara pelatihan harus bertanggung jawab terhadap
keseluruhan penyelenggaraan pelatihan.
5.1.6. Lembaga penyelenggara pelatihan harus mendokumentasikan semua
kegiatan dan substansi pelatihan yang dilakukannya, terutama mengenai
kurikulum/silabus, instruktur, metodologi pelatihan dan prosedur untuk
memperoleh sertifikat.
5.1.7. Lembaga penyelenggara pelatihan harus dapat memberikan penilaian
obyektif terhadap kelulusan peserta pelatihan.
5.1.8. Lembaga penyelenggara pelatihan seharusnya diakreditasi oleh Lembaga
Akreditasi Pelatihan Kerja.

5.2. Struktur organisasi, Struktur organisasi lembaga penyelenggara pelatihan


harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapat memberikan kepercayaan terhadap
mutu penyelenggaraan pelatihannya. Lembaga penyelenggara pelatihan harus:

5.2.1. mempunyai jumlah personel tetap dengan jumlah dan kualifikasi yang
memadai di bawah tanggung jawab seorang eksekutif senior;
5.2.2. mendokumentasikan tugas dan tanggung jawab setiap personel secara
jelas;
5.2.3. memiliki sistem mutu untuk memberikan keyakinan atas kemampuannya
dalam menyelenggarakan pelatihan;
5.2.4. memiliki kebijakan dan prosedur untuk menyelesaikan pengaduan,
perselisihan dan permohonan banding yang diterima dari peserta pelatihan
atau dari pihak lain tentang penanganan pelatihan atau hal-hal lain yang
berkaitan.

5.3. Subkontrak, Penyelenggara pelatihan yang telah diakreditasi dapat


mensubkontrakkan sebagian pekerjaan penyelenggaraan pelatihan verifikator standar
kompetensi. Subkontrak tersebut harus dituangkan dalam dokumen perjanjian yang
sekurang-kurangnya mencakup ketentuan yang harus dipenuhi oleh kedua belah
pihak termasuk kerahasiaan dan konflik kepentingan, serta penyelenggara pelatihan
harus:

5.3.1. bertanggung jawab penuh untuk pelaksanaan pelatihan termasuk seluruh


kegiatan yang dilakukan oleh mitra kerjanya;
5.3.2. menjamin bahwa organisasi atau perseorangan yang menjadi mitra kerjanya
mampu dan taat terhadap ketentuan yang telah ditetapkan dalam Pedoman
ini;
5.3.3. memiliki dan menyimpan catatan seluruh kegiatan yang dilakukan oleh
mitra kerjanya untuk menunjukkan bahwa mitra kerja tersebut memenuhi
persyaratan penyelenggara pelatihan.
5.3.4. Instruktur yang bekerja atas nama mitra kerjanya harus memenuhi
persyaratan yang ditentukan dalam Pedoman ini. Mitra kerja tersebut tidak
diperkenankan mensubkontrakkan pekerjaannya ke pihak lain.

5.4. Sistem mutu, Lembaga penyelenggara pelatihan harus menentukan dan


memelihara kebijakan serta prosedur penyelenggaraan administrasi pelatihan yang
didokumentasikan dalam bentuk panduan mutu dan dokumen pendukungnya yang
sekurang-kurangnya memuat seluruh elemen persyaratan Pedoman ini, antara lain:

5 dari 11
PEDOMAN BNSP 105-2007

5.4.1. semua aspek administrasi pelatihan, termasuk penerimaan peserta, daftar


hadir, jumlah peserta, persyaratan peserta, persyaratan instruktur, fasilitas
dan peralatan yang digunakan;
5.4.2. sistem pengendalian dokumen untuk pemeliharaan dan pemutakhiran
prosedur dan materi pelatihan;
5.4.3. pemilihan pelatihan instruktur, evaluasi kecakapan dan kinerja instruktur dan
rekaman;
5.4.4. penyimpanan rekaman setiap pelaksanaan pelatihan, termasuk statistik
perencanaan dan kualitasnya;
5.4.5. evaluasi peserta pelatihan, keputusan lulus tidaknya peserta;
5.4.6. pelaksanaan ujian dan ujian ulang, termasuk keamanan dan kerahasiaan
bahan ujian, jawaban dan penandaan versi soal ujian;
5.4.7. pemberian sertifikat kehadiran dan kelulusan;
5.4.8. penyimpanan soal ujian dan catatan evaluasi harian;
5.4.9. perselisihan, pengaduan dan permohonan banding.

5.5. Audit internal dan tinjauan manajemen


5.5.1. Lembaga penyelenggara pelatihan harus menyelenggarakan audit internal
periodik minimal satu kali dalam setahun terhadap seluruh prosedur secara
sistematis dan terencana untuk membuktikan bahwa sistem utu tersebut
diterapkan dengan efektif. Lembaga penyelenggara pelatihan harus
menyelenggarakan pengamatan proses pelaksanaan pelatihan. Lembaga
penyelenggara pelatihan harus menjamin bahwa:
5.5.1.1. personel yang bertanggung jawab pada bidang yang diaudit
diberitahu tentang hasil audit;
5.5.1.2. tindakan perbaikan dilaksanakan secara terjadwal dan dengan cara
yang tepat dan;
5.5.1.3. hasil audit direkam.
5.5.2. Manajemen lembaga peyelenggara pelatihan dengan tanggung jawab
eksekutif senior harus melakukan tinjauan manajemen minimal satu kali
dalam setahun untuk menjamin kesinambungan kesesuaian dan
efektivitasnya dala memenuhi persyaratan Pedoman ini serta kebijakan mutu
dan tujuan yang ditetapkan. Rekaman tinjauan manajemen ini harus
dipelihara.

5.6. Sistem pengendalian dokumen, Lembaga penyelenggara pelatihan harus


menetapkan dan memelihara prosedur untuk mengendalikan dokumen dan data yang
berkaitan dengan kegiatan pelatihan. Dokumen tersebut harus dinjau dan disetujui
kecukupannya oleh personel yang berwenang sebelum diterbitkan beserta
pengembangan awal atau setiap amndemen berikutnya atau perubahan yang sedang
dilakukan. Daftar seluruh dokumen dengan masing-masing status terbitan dan status
amandemennya harus dipelihara. Distribusi seluruh dokumen tersebut harus
dikendalikan untuk menjamin bahwa dokumen yang sesuai dapat diperoleh oleh
personel lembaga penyelenggara pelatihan atau organisasi lain jika diperlukan.

5.7. Rekaman, Penyelenggara pelatihan harus memelihara sistem rekaman untuk


memperhatikan kesesuaian yang berkesinambungan terhadap ketentuan dalan
dokumen ini. Rekaman tersebut harus dipelihara selama jangka waktu minimal lima
tahun kecuali jika ditentukan secara khusus. Rekaman lembaga penyelenggara
pelatihan sekurang-kurangnya mencakup:

5.7.1. data penyelenggaraan pelatihan termasuk tanggal pelatihan dan tempat


pelatihan;
5.7.2. biodata peserta, instruktur, termasuk data jumlah peserta yang lulus dan
yang tidak lulus;

6 dari 11
PEDOMAN BNSP 105-2007

5.7.3. salinan setiap versi soal-soal ujian tertulis, catatan evaluasi harian dan
catatan lainnya yang relevan (salinan-salinan ini harus disimpan untuk
waktu minimal 2 tahun);
5.7.4. salinan sertifikat peserta;
5.7.5. materi pelatihan;
5.7.6. dokumen lainnya yang relevan;
5.7.7. informasi tentang prosedur penanganan perselisihan, pengaduan dan
permohonan banding;
5.7.8. lokasi, waktu, iklan atau promosi yang berkenaan denga pelatihan, biaya
pelatihan;
5.7.9. nama-nama instruktur dan kualifikasinya;
5.7.10. identifikasi masalah selama penyelenggaraan pelatihan;
5.7.11. nama-nama peseta yang mengikuti ujian ulang;
5.7.12. nilai, status dan identifikasi sertifikat masing-masing peserta.

5.8. Kerahasiaan, Lembaga penyelenggara pelatihan harus menjaga kerahasiaan


semua informasi yang diberikan olen peserta pelatihan, kecuali seizin yang
bersangkutan.

5.9. Personel lembaga penyelenggara pelatihan

5.9.1. Umum, Personel yang terlibat dalam pelatihan harus memiliki


kualifikasi/kemampuan untuk melaksanakan fungsinya.

5.9.1.1. Informasi tentang kualifikasi/kemampuan, pelatihan dan pengalaman


yang relevan untuk setiap personel yang terlibat dalamn
penyelenggaraan pelatihan harus dipelihara oleh lembaga
penyelenggara pelatihan. Rekanan pelatihan dan pengalaman harus
dijaga kemutakhirannya.

5.9.1.2. Tugas dan tanggung jawab bagi masing-masing personel harus


tersedia secara tertulis.

5.9.2. Kriteria kualifikasi instruktur pelatihan verifikator standar kompetensi


5.9.2.1. Untuk menjamin bahwa mutu lulusan pelatihan verifikator standar
kompetensi dapat dipertanggungjawabkan, maka kriteria minimal
tentang kemampuan instruktur pelatihan harus memenuhi kriteria
minimal yang telah ditetapkan dalam Pedoman ini.
5.9.2.2. Kriteria minimal instruktur, minimal harus memenuhi persyaratan
yang ditetapkan sebagai berikut:
5.9.2.2.1. menguasai metodologi pelatihan;
5.9.2.2.2. menguasai tehnik verifikasi dan audit sistem lisensi dan
aspek terkait;
5.9.2.2.3. mampu mengevaluasi kemampuan peserta;
5.9.2.2.4. berpengalaman menjadi instruktur atau minimal telah
mengikuti pelatihan instruktur;
5.9.2.2.5. mampu berkomunikasi dengan baik;
5.9.2.2.6. mempunyai pengalaman dalam program lisensi minimal
1 tahun.

5.9.3. Tugas dan tanggung jawab instruktur


5.9.3.1. menyampaikan mata ajaran, membimbing dan memberi tugas
kepada peserta pelatihan;
5.9.3.2. menilai peserta dengan mengamati secara langsung dan
memberikan ujian tertulis.

7 dari 11
PEDOMAN BNSP 105-2007

5.9.4. Prosedur seleksi instruktur, Lembaga penyelenggara pelatihan harus


memiliki prosedur untuk :
5.9.4.1. seleksi instruktur didasarkan atas kemampuan, pelatihan,
kualifikasi dan pengalamannya;
5.9.4.2. Penilaian awal dan berkala terhadap instruktur lembaga
penyelenggara pelatihan;
5.9.4.3. prosedur untuk seleksi instruktur lembaga penyelenggara
pelatihan harus terdokumentasi dengan baik.

5.9.5. Kontrak personel pelatihan, Lembaga penyelenggara pelatihan harus


mewajibkan personel yang terlibat dalam pelatihan menandatangani
kontrak atau dokumen lainnya yang menyatakan komitmen mereka untuk
memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan oleh lembaga penyelenggara
pelatihan termasuk hal-hal yang berkenaan dengan kerahasiaan. Lembaga
penyelenggara pelatihan harus mendokumentasikan kesesuaian personel
subkontrak dengan persyaratan personel pelatihan yang ditetapkan dalam
Pedoman ini.

5.9.6. Rekaman personel pelatihan,

5.9.6.1. Lembaga penyelenggara pelatihan harus memelihara rekaman


yang mutakhir tentang personel pelatihan yang terdiri atas:
5.9.6.1.1. nama dan alamat;
5.9.6.1.2. kualifikasi pendidikan dan status profesional;
5.9.6.1.3. keanggotaan dan jabatan dalam struktur organisasi;
5.9.6.1.4. pengalaman dan pelatihan relevan yang pernah
diikuti;
5.9.6.1.5. tanggal rekaman terbaru;
5.9.6.1.6. penilaian kinerja.
5.9.6.2. Lembaga penyelenggara pelatihan harus menjamin bahwa setiap
lembaga yang diberi subkontrak pekerjaan, memelihara rekaman
personel sesuai dengan persyaratan Pedoman ini.

5.10. Perselisihan, pengaduan, permohonan banding, Lembaga penyelenggara


pelatihan harus menetapkan prosedur untuk penanganan perselisihan,
pengaduan dan permohonan banding yang disampaikan oleh peserta atau pihak
lain yang terkait. Dalam hal terjadi perselisihan, pengaduan dan permohonan
banding, penyelenggara pelatihan harus melakukan hal-hal sebagai berikut :
5.10.1. menyimpan catatan mengenai perselisihan, pengaduan dan permohonan
banding serta usaha-usaha perbaikan yang berhubungan dengan
pelatihan;
5.10.2. mengambil tindakan perbaikan, pencegahan, penyelesaian perselisihan,
pengaduan dan permohonan banding;
5.10.3. merekam langkah-langkah yang telah diambil/dilakukan dan mengkaji
keefektifannya;
5.10.4. menginformasikan kepada peserta atai pihak lain yang terkait perihal
proses dan hasil penyelesaian perselisihan, pengaduan dan permohonan
banding termasuk kemungkinan keterlibatan pihak lain yang terkait.

6. Kriteria dan Registrasi Verifikator standar kompetensi

6.1. Kriteria dan persyaratan Verifikator Kepala, Verifikator dan Calon Verifikator,
Kriteria dan persyaratan verifikator standar kompetensi dibawah ini mengacu pada
prosedur persyaratan Verifikator standar kompetensi yang dapat diterima secara
internasional.

8 dari 11
PEDOMAN BNSP 105-2007

6.2. Verifikator Kepala

6.2.1. Keahlian / Pendidikan


6.2.1.1. Pendidikan minimal D1 dan sederajat dengan pengalaman kerja yang
terkait dengan profesi selama 3 tahun
6.2.1.2. Memahami persyaratan & prosedur sertifikasi LSP
6.2.1.3. Mampu berkomunikasi, baik dalam tulisan maupun lisan
6.2.1.4. Mampu melaksanakan tugas sebagai Ketua Tim

6.2.2. Pelatihan, Harus mengikuti dan lulus pelatihan Verifikator standar kompetensi.

6.2.3. Pengalaman Verifikasi

6.2.3.1. Telah mencapai status Verifikator


6.2.3.2. Telah 5 kali memimpin Tim Verifikasi berdasarkan pedoman BNSP
103 dan 104 dibawah supervisi Verifikator Kepala

6.3. Verifikator
6.3.1. Keahlian / Pendidikan
6.3.1.1. Pendidikan minimal D1 dan sederajat dengan pengalaman kerja yang
terkait dengan profesi selama 2 tahun
6.3.1.2. Memahami persyaratan & prosedur sertifikasi LSP
6.3.1.3. Mampu berkomunikasi, baik dalam tulisan maupun lisan

6.3.2. Pelatihan, Harus mengikuti dan lulus pelatihan Verifikator standar kompetensi.

6.3.3. Pengalaman Verifikasi

6.3.3.1. Telah mencapai status Calon Verifikator standar kompetensi


6.3.3.2. Telah 5 kali verifikasi sebagai anggota berdasarkan pedoman BNSP
103 dan 104.

6.4. Calon Verifikator


6.4.1. Keahlian / pendidikan
6.4.1.1. Pendidikan minimal D1 dan sederajat dengan pengalaman kerja yang
terkait dengan profesi selama 1 tahun
6.4.1.2. Memahami persyaratan dan prosedur sertifikasi LSP.
6.4.1.3. Mampu berkomunikasi, baik dalam tulisan maupun lisan

6.4.2. Pelatihan, Harus mengikuti dan lulus pelatihan Verifikator standar kompetensi.

6.4.3. Pengalaman Verifikasi, Bertindak sebagai pengamat (magang) untuk 3 kali


verifikasi kecukupan standar kompetensi dan 3 kali verifikasi dibawah supervisi
verifikator kepala.

Catatan : calon verifikator harus mengikuti pertemuan dengan ketua tim sebelum
pelaksanaan verifikasi. Calon verifikator akan diberi penjelasan secara singkat (briefing)
mengenai persyaratan dan prosedur lisensi. Penjelasan singkat (briefing) itu
dimaksudkan agar mereka berfungsi secara efektif sebagai anggota verifikasi. Calon
verifikator dianjurkan untuk mengetahui dan menguasai dengan baik peraturan,
persyaratan dan prosedur perumusan standar.

6.5. Pendaftaran verifikator standar kompetensi, Calon perorangan yang


memenuhi persyaratan butir 3 dokumen ini diregistrasi oleh BNSP.

9 dari 11
PEDOMAN BNSP 105-2007

6.6. Rekaman data pribadi Verifikator Kepala, Verifikator dan Calon Verifikator,
Rekaman ini harus mencakup informasi yang harus dimiliki oleh BNSP, yaitu:

6.6.1. Nama, alamat, tanggal lahir, jenis kelamin;


6.6.2. Nama dan alamat organisasi pekerjaan;
6.6.3. Jabatan dalam organisasi;
6.6.4. Tingkat pendidikan;
6.6.5. Kemampuan profesi (keahlian) dan status verifikator;
6.6.6. Pengalaman kerja dalam
6.6.7. pelatihan verifikator yang diperoleh;
6.6.8. rincian keikutsertakan dalam panilaian buku harian penilaian LSP;
6.6.9. bidang kalibrasi/pengujian yang dikuasai
6.6.10. tanggal rekaman terakhir.

6.7. Pemanfaatan verifikator, Organisasi verifikator (atau, dalam hal tidak terkait
dalam suatu organisasi, berarti verifikator itu sendiri), bertanggung jawab untuk
penyediaan bukti-bukti yang diperlukan dan memelihara rekaman kemampuan
verifikator dalam buku harian penilaian.

6.8. Pemeliharaan penerimaan dan evaluasi buku harian penilaian

6.8.1. Kelanjutan pemanfaatan sebagai verifikator harus dikondisikan untuk selalu


memenuhi kriteria yang disebutkan dalam butir 3 sampai 5 diatas.
Mengingat hal ini, maka BNSP mengkaji ulang pemenuhan kriteria
verifikator.
6.8.2. berdasarkan evaluasi buku harian penilaian, BNSP dapat memperpanjang
atau membatalkan penerimaan sebagai Verifikator Kepala, verifikator dan
calon verifikator atau dapat mewajibkan pelatihan ulang, dan / atau diuji
ulang.

6.9. Jaminan kerahasiaan, BNSP bertanggung jawab untuk menjamin bahwa


kerahasiaan tetap dipelihara oleh semua verifikator dan tenaga ahli yang ditunjuknya
berkenan dengan semua informasi dan dokumen yang mereka tahu dan peroleh
selama proses verifikasi. Oleh karena itu verifikator diwajibkan untuk menandatangani
surat Pernyataan Untuk Memegang Rahasia yang ditetapkan oleh BNSP.

6.10. Kode Etik Verifikator, Sebelum registrasi semua calon diminta secara resmi
memastikan keinginannya untuk mematuhi dan mengikat pada kode etik:

6.10.1. Untuk bertindak dengan cara yang dapat dipercaya dan tidak terpengaruh
oleh siapapun.
6.10.2. Untuk memberi informasi kepada pemeberi kerja mengenai setiap hubungan
yang mungkin dimiliki Verifikator dengan Institusi penyusun standar yang
diverifikasi sebelum melaksanakan suatu fungsi verifikasi terhadap institusi
tersebut;
6.10.3. Verifikator dan orang yang bertanggungjawab kepadanya tidak boleh
menerima apapun diluar perjanjian kontrak;
6.10.4. Untuk tidak membeberkan temuan, atau sebagian dari padanya, dari tim
verifikasi yang menjadi tanggungjawabnya, atau informasi lain yang
diperoleh dalam pelaksanaan verifikasi.
6.10.5. Untuk tidak bertindak dengan cara apapun yang merugikan reputasi atau
kepentingan organisasi pemberi tugas.
6.10.6. Untuk tidak bertindak dengan cara apapun yang merugikan reputasi atau
kepentingan dari system Registrasi;
6.10.7. Dalam hal adanya dugaan pelanggaran terhadap kode etik ini, maka
Verifikator harus bersedia diperiksa sesuai dengan prosedur yang resmi.

10 dari 11
PEDOMAN BNSP 105-2007

6.11. Prosedur Registrasi


6.11.1. Permohonan Registrasi dilakukan dengan mengisi formulir yang disediakan
dengan melampiri bukti dokumen dan diserahkan kepada BNSP.
6.11.2. Semua Verifikator yang telah diregistrasi harus memelihara buku Harian
Verifikator untuk mencatat kegiatannya dalam verifikasi system mutu dan
pelatihan tambahan yang dilaksanakan kepada BNSP jika ada perubahan
alamat kantor maupun alamat rumah. Fotokopi lembaran Buku Harian
Verifikator harus diserahkan pada waktu registrasi ulang atau atas
permintaan BNSP;.
6.11.3. Semua komunikasi, korespondensi, dokumentasi, wawancara dan
presentasi dalam mendukung setiap permohonan registrasi harus dalam
bahasa Indonesia atau dilampiri dengan terjemahan asli yang sah
khususnya berkaitan dengan kualifikasi sertifikat bahasa asing.

6.12. Kartu Registrasi, Kartu registrasi berlaku 3 tahun dan diterbitkan untuk setiap
pemohon yang memenuhi syarat dan secara berkesinambungan memenuhi
persyaratan system registrasi.

6.13. Registrasi. Registrasi akan ditinjau setiap tiga tahun, dihitung dari bulan Januari
tahun berikutnya setelah registrasi. Perpanjangan registrasi akan tergantung atas
kemampuan Verifikator terdaftar untuk berkesinambungan memenuhi persyaratan
system dan selama periode tiga tahun sebelumnya telah dilaksanakan minimum lima
assesmen yang dapat diterima.

11 dari 11

Anda mungkin juga menyukai