1.1. Pedoman ini merupakan pedoman pelatihan dan kriteria verifikator standar
kompetensi, mencakupi kriteria dan persyaratan umum lembaga pelatihan,
persyaratan penyelenggaraan dan kriteria verifikator standar kompetensi.
1.2. Ruang lingkup verifikator standar kompetensi mencakupi untuk verifikasi standar
kompetensi dalam pengembangan skema sertfikasi dan dalam rangka perumusan
SKKNI.
1.3. Pedoman ini perlu dibuat agar pihak terkait yang berminat untuk ikut serta dalam
penyelenggaraan pelatihan verifikator standar kompetensi mempunyai gambaran
yang jelas sesuai dengan arah dan sasaran yang ingin dicapai.
2. Acuan Normatif
3. Definisi
3.1. Verifikator standar kompetensi, Personel yang telah memiliki kualifikasi dan
kompetensi untuk melaksanakan verifikasi standar kompetensi.
1 dari 11
PEDOMAN BNSP 105-2007
4.1. Jumlah Peserta Pelatihan dan Kehadiran, Untuk menjamin kedinamisan kelas,
peserta pelatihan dibatasi maksimum 30 orang setiap kelas. Peserta harus
menghadiri keseluruhan acara pelatihan. Ketidakhadiran peserta pada saat pelatihan
akan mempengaruhi hasil evaluasi harian. Penyelenggara pelatihan harus membuat
aturan untuk kehadiran peserta dan disampaikan kepada peserta pelatihan.
4.5. Perlengkapan Pelatihan, Setiap peserta diberikan 1 set materi pelatihan dan
perlengkapan pelatihan (minimum alat tulis-menulis)
4.6. Bahasa, Bahasa yang digunakan dalam pelatihan adalah bahasa Indonesia. Jika
instruktur tidak menguasai bahasa Indonesia, lembaga penyelenggara pelatihan harus
menyediakan penerjemah yang harus menguasai aspek-aspek teknis dan substansi
pelatihan.
Mengelola Membuat Tujuan program verifikasi suatu organisasi diidentifikasi LM1. Sistem Sertifikasi
program program tanggung jawab pengelola program verifikasi diidentifikasi Kompetensi Kerja Nasional
verifikasi Verifikasi sumber daya program verifikasi diidentifikasi dan ditetapkan LM2. Pengembangan dan
perencanaannnya pemeliharaan sskema
Prosedur verifikasi suatu organisasi diidentifikasi. sertifikasi.
LM3. Verifikasi Standar
Kompetensi (PBNSP 103 dan
104)
2 dari 11
PEDOMAN BNSP 105-2007
3 dari 11
PEDOMAN BNSP 105-2007
4.10.5. Kelulusan Peserta, Hasil ujian akhir diperiksa oleh tim penilai yang terdiri dari 2
orang instruktur dan 1 orang dengan kualifikasi instruktur untuk menjamin
objektifitas penilaian dengan cara menghitung rata-rata hasil penilaian dari
masing-masing anggota tim. Nilai dari masing-masing anggota tim diberikan
kepada pihak penyelenggara pelatihan, berikut nilai akhir. Peserta pelatihan
dinyatakan lulus apabila lulus evaluasi harian dan ujian akhir masing-masing
dengan batas nilai kelulusan 75%.
4.10.6. Ujian Ulangan, Ujian ulangan hanya diberikan bagi peserta yang tidak lulus
dengan ujian akhir. Penyelenggara pelatihan harus memberi kesempatan kepada
peserta untuk mengikuti 1 kali ujian ulangan selambat-lambatnya 3 bulan setelah
ujian yang pertama. Apabila peserta tidak lulus dalam ujian ulangan atau tidak
mengikuti ujian ulangan setelah 3 bulan, peserta tersebut tetap dinyatakan tidak
lullus. Ujian ulangan dilakukan oleh penyelenggara pelatihan yang sama dan
harus menggunakan soal ujian yang berbeda.
4 dari 11
PEDOMAN BNSP 105-2007
5.2.1. mempunyai jumlah personel tetap dengan jumlah dan kualifikasi yang
memadai di bawah tanggung jawab seorang eksekutif senior;
5.2.2. mendokumentasikan tugas dan tanggung jawab setiap personel secara
jelas;
5.2.3. memiliki sistem mutu untuk memberikan keyakinan atas kemampuannya
dalam menyelenggarakan pelatihan;
5.2.4. memiliki kebijakan dan prosedur untuk menyelesaikan pengaduan,
perselisihan dan permohonan banding yang diterima dari peserta pelatihan
atau dari pihak lain tentang penanganan pelatihan atau hal-hal lain yang
berkaitan.
5 dari 11
PEDOMAN BNSP 105-2007
6 dari 11
PEDOMAN BNSP 105-2007
5.7.3. salinan setiap versi soal-soal ujian tertulis, catatan evaluasi harian dan
catatan lainnya yang relevan (salinan-salinan ini harus disimpan untuk
waktu minimal 2 tahun);
5.7.4. salinan sertifikat peserta;
5.7.5. materi pelatihan;
5.7.6. dokumen lainnya yang relevan;
5.7.7. informasi tentang prosedur penanganan perselisihan, pengaduan dan
permohonan banding;
5.7.8. lokasi, waktu, iklan atau promosi yang berkenaan denga pelatihan, biaya
pelatihan;
5.7.9. nama-nama instruktur dan kualifikasinya;
5.7.10. identifikasi masalah selama penyelenggaraan pelatihan;
5.7.11. nama-nama peseta yang mengikuti ujian ulang;
5.7.12. nilai, status dan identifikasi sertifikat masing-masing peserta.
7 dari 11
PEDOMAN BNSP 105-2007
6.1. Kriteria dan persyaratan Verifikator Kepala, Verifikator dan Calon Verifikator,
Kriteria dan persyaratan verifikator standar kompetensi dibawah ini mengacu pada
prosedur persyaratan Verifikator standar kompetensi yang dapat diterima secara
internasional.
8 dari 11
PEDOMAN BNSP 105-2007
6.2.2. Pelatihan, Harus mengikuti dan lulus pelatihan Verifikator standar kompetensi.
6.3. Verifikator
6.3.1. Keahlian / Pendidikan
6.3.1.1. Pendidikan minimal D1 dan sederajat dengan pengalaman kerja yang
terkait dengan profesi selama 2 tahun
6.3.1.2. Memahami persyaratan & prosedur sertifikasi LSP
6.3.1.3. Mampu berkomunikasi, baik dalam tulisan maupun lisan
6.3.2. Pelatihan, Harus mengikuti dan lulus pelatihan Verifikator standar kompetensi.
6.4.2. Pelatihan, Harus mengikuti dan lulus pelatihan Verifikator standar kompetensi.
Catatan : calon verifikator harus mengikuti pertemuan dengan ketua tim sebelum
pelaksanaan verifikasi. Calon verifikator akan diberi penjelasan secara singkat (briefing)
mengenai persyaratan dan prosedur lisensi. Penjelasan singkat (briefing) itu
dimaksudkan agar mereka berfungsi secara efektif sebagai anggota verifikasi. Calon
verifikator dianjurkan untuk mengetahui dan menguasai dengan baik peraturan,
persyaratan dan prosedur perumusan standar.
9 dari 11
PEDOMAN BNSP 105-2007
6.6. Rekaman data pribadi Verifikator Kepala, Verifikator dan Calon Verifikator,
Rekaman ini harus mencakup informasi yang harus dimiliki oleh BNSP, yaitu:
6.7. Pemanfaatan verifikator, Organisasi verifikator (atau, dalam hal tidak terkait
dalam suatu organisasi, berarti verifikator itu sendiri), bertanggung jawab untuk
penyediaan bukti-bukti yang diperlukan dan memelihara rekaman kemampuan
verifikator dalam buku harian penilaian.
6.10. Kode Etik Verifikator, Sebelum registrasi semua calon diminta secara resmi
memastikan keinginannya untuk mematuhi dan mengikat pada kode etik:
6.10.1. Untuk bertindak dengan cara yang dapat dipercaya dan tidak terpengaruh
oleh siapapun.
6.10.2. Untuk memberi informasi kepada pemeberi kerja mengenai setiap hubungan
yang mungkin dimiliki Verifikator dengan Institusi penyusun standar yang
diverifikasi sebelum melaksanakan suatu fungsi verifikasi terhadap institusi
tersebut;
6.10.3. Verifikator dan orang yang bertanggungjawab kepadanya tidak boleh
menerima apapun diluar perjanjian kontrak;
6.10.4. Untuk tidak membeberkan temuan, atau sebagian dari padanya, dari tim
verifikasi yang menjadi tanggungjawabnya, atau informasi lain yang
diperoleh dalam pelaksanaan verifikasi.
6.10.5. Untuk tidak bertindak dengan cara apapun yang merugikan reputasi atau
kepentingan organisasi pemberi tugas.
6.10.6. Untuk tidak bertindak dengan cara apapun yang merugikan reputasi atau
kepentingan dari system Registrasi;
6.10.7. Dalam hal adanya dugaan pelanggaran terhadap kode etik ini, maka
Verifikator harus bersedia diperiksa sesuai dengan prosedur yang resmi.
10 dari 11
PEDOMAN BNSP 105-2007
6.12. Kartu Registrasi, Kartu registrasi berlaku 3 tahun dan diterbitkan untuk setiap
pemohon yang memenuhi syarat dan secara berkesinambungan memenuhi
persyaratan system registrasi.
6.13. Registrasi. Registrasi akan ditinjau setiap tiga tahun, dihitung dari bulan Januari
tahun berikutnya setelah registrasi. Perpanjangan registrasi akan tergantung atas
kemampuan Verifikator terdaftar untuk berkesinambungan memenuhi persyaratan
system dan selama periode tiga tahun sebelumnya telah dilaksanakan minimum lima
assesmen yang dapat diterima.
11 dari 11