Anda di halaman 1dari 19

Dana Bagi Hasil

PERKEBUNAN SAWIT
Sesuai dengan PP 38 Tahun 2023

Bengkulu, 15 September 2023


Provinsi Bengkulu terletak di sebelah Barat Daya pulau Sumatera yang berbatasan langsung dengan pegunungan
KONDISI Bukit Barisan di sepanjang sisi timur yang sebagian besarnya merupakan kawasan Hutan Konservasi dan Hutan
Lindung, serta dengan Samudera Hindia di sepanjang sisi Barat. Perekonomian Bengkulu ditopang oleh sektor
PROV BENGKULU Pertanian & Perkebunan namun belum bisa tumbuh optimal.

Pemerintahan Penduduk Luas Wilayah

Kab/
10 Kota
1.341 Desa 2.010.670 jiwa 19.919,33 km2
ISU 1
40% wilayah
merupakan
BLU BLU Penduduk produktif
kawasan
Konservasi Alam
bagian dari
4 Pusat 41 Daerah 70.74%
101 jiwa/km2

Taman Nasional
Kerinci Seblat

362 Satker EKONOMI KEMISKINAN


Garis pantai sepanjang 4,18 14,04%
525 km yang %
yoy, Q2 Mar 2023
berhadapan langsung
dengan samudera Hindia
Rp90,11 T
potensial untuk PDRB 2022
288,46 rb jiwa
pengembangan ekonomi Rasio Kapasitas Fiskal 1,019 Sektor Pertanian & Perkebunan Kemiskinan Bengkulu
berkontribusi 27.77% dalam
tertinggi kedua di
Paling rendah se-Indonesia struktur PDRB & menyerap 45%
tenaga kerja Bengkulu. Tapi belum Regional Sumatera
DUKUNGAN tumbuh optimal.
Luas kebun sawit: 334.881 FISKAL Indeks Ketahanan Pangan
ha (2022) (2022) 67,99
Produksi sawit: 1.190.068
ton (2022) Rp 5,1 T Belanja K/L Peringkat 28 dari 34 Provinsi RASIO GINI TPT
Ekspor: Cangkang
Ekspor CPO: luar BKL Indeks Kualitas
69,92 0,333 3,21%
Rp10,1 T TKD Lingkungan Hidup (2020)
Mar 2023
Feb, 2023
Peringkat 23 dari 34 Provinsi
0,386
Rp1,7 T PAD Kota 70,26%
PekerjaSektor
0,283 Informal
Desa
Rp5,4 T KUR
DAMPAK PENGELOLAAN SAWIT
TERHADAP LINGKUNGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 3


DANA BAGI HASIL
PERKEBUNAN SAWIT

DASAR HUKUM TUJUAN

➢ UU No. 1 Tahun 2022 tentang


➢ Mengurangi ketimpangan fiskal
Hubungan Keuangan Antara
antara pemerintah pusat dan daerah,
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan
serta kepada daerah lain nonpenghasil.
Daerah.
➢ Penanggulangan eksternalitas negatif.
➢ UU No. 2 Tahun 2022 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja ➢ Dukungan industri sawit.
Negara Tahun Anggaran 2023.
➢ Mendorong pembangunan
➢ PP No. 38 tahun 2023 tentang Dana perkebunan kelapa sawit berkelanjutan.
Bagi Hasil Perkebunan Sawit.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 4


Amanat DBH Lainnya dalam UU 1/2022 tentang HKPD
DBH Perkebunan Sawit

Pasal 123
Ayat Batang Tubuh Penjelasan
(1) Selain DBH sebagaimana dimaksud dalam Pasal 111 ayat Jenis DBH lainnya antara lain dapat
(1), Pemerintah dapat menetapkan jenis DBH lainnya berupa bagi hasil yang terkait dengan
perkebunan sawit

(2) DBH lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Cukup jelas
bersumber dari penerimaan negara yang dapat diidentifikasi
Daerah penghasilnya
(3) DBH lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Cukup jelas
digunakan untuk mendanai kegiatan tertentu sesuai dengan
kewenangan Daerah dan/atau prioritas nasional
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai DBH lainnya sebagaimana Cukup jelas
dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Pemerintah
setelah berkonsultasi dengan komisi yang membidangi
keuangan pada Dewan Perwakilan Rakyat

DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGA N KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 35


Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2023
DBH Perkebunan Sawit (1)

No. Substansi Keterangan


1. Alokasi Tahun 2023 Rp 3,4 T (Sesuai UU APBN 2023)

2. Sumber Dana Pungutan Ekspor (PE) dan Bea Keluar (BK)

3. Besaran porsi DBH Sawit • Paling rendah 4% dan dapat disesuaikan memperhatikan kemampuan keuangan negara

4. Daerah penerima • provinsi


• kab/kota penghasil
• kab/kota berbatasan

5. Dasar perhitungan alokasi • Alokasi Formula : Luas lahan, tingkat produktivitas lahan, dan/atau indikator lainnya
per Daerah • Alokasi Kinerja : penurunan tingkat kemiskinan, pembangunan kelapa sawit berkelanjutan,
dan/atau kinerja lainnya
7. Sumber Data Data bersumber dari Kementerian Keuangan dan/atau Kementerian/Lembaga terkait

8. Penggunaan DBH Sawit • Pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur jalan


• Kegiatan lainnya yang ditetapkan oleh Menteri

DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGA N KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 36


Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2023
DBH Perkebunan Sawit (2)

No. Substansi Keterangan

9. Penyaluran DBH Sawit • Dapat dilakukan secara bertahap *


• Daerah perlu memenuhi syarat penyaluran

10. Alokasi minimum DBH • Pemerintah dapat menetapkan:


Sawit** o alokasi minimum DBH Sawit secara nasional
o alokasi minimum DBH Sawit per daerah provinsi/kabupaten/kota
Alokasi minimum bertujuan untuk menjaga kesinambungan alokasi DBH Sawit,
khususnya dalam kondisi dimana perhitungan pagu DBH Sawit diperkirakan tidak cukup
untuk mendanai kegiatan pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur dan/atau
kegiatan lainnya

Catatan:
* Penyaluran dalam 2 tahap masing-masing 50%, untuk TA 2024 dst. Untuk TA 2023 penyaluran dalam 1 tahap.
** Penetapan alokasi minimum
o Alokasi minimum DBH Sawit TA 2023 per daerah provinsi/kabupaten/kota sebesar Rp 1 miliar
o Alokasi minimum DBH Sawit TA 2024 secara nasional sebesar Rp 3 triliun

DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGA KEUANGAN 37


DINAMIKA PUNGUTAN EKSPOR (PE) DAN TARIF BEA KELUAR (BK)
• Tarif PE dan BK sangat dinamis.
• Penerimaan PE dan BK berfluktuatif, terutama dipengaruhi oleh harga CPO dan Volume Ekspor
• Penerimaan PE dan BK juga dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah dalam menjaga tingkat konsumsi dan
ketersediaan supply dalam negeri (kebijakan penyesuaian tarif, penghapusan tarif dan DMO)
Harga CPO (USD/MT)
Penerimaan PE dan BK
Perkembangan Tarif PE dan BK (USD/MT)
80
70
2000 800
1800 60
700
1600 50
600
1400 40
1200 500
30
1000 400
20
800 300
600 10
200
400 0
200 100 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
0 0 PE
0 0 0 6,9 11,7 14,3 14,4 0,0 20,3 71,6 34,7

Period II Nov-22
Nov-15

Nov-16

Nov-17

Nov-18

Nov-19

Nov-20

Nov-21
Jul-17

Mar-20
Jul-15

Mar-16
Jul-16

Mar-17

Mar-18
Jul-18

Mar-19
Jul-19

Jul-20

Mar-21
Jul-21

Mar-22
Jul-22
Period II Sep-22
(triliun Rp)
BK
17,2 11,2 12,8 0,6 0,1 0,8 0,3 0,4 1,2 28,5 32,4
(triliun Rp)
Harga CPO (USD/MT) Tarif PE (USD/MT) Tarif BK (USD/MT) Tahun 2019 tidak adanya penerimaan BPDPKS dikarenakan peniadaan PE atas
kelapa sawit.
• Selama 2022, tarif PE dan BK mengalami 4 kali perubahan. • Penerimaan BK dari tahun 2015 – 2020 sangat rendah dikarenakan tarif BK
• terdapat peniadaan pungutan PE pada periode 15 Juli s.d 16 November 2022. dan harga CPO rendah.
• Penerimaan PE dan BK yang mencapai puncaknya pada 2021.
Sumber: Kemenkeu

DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGA KEUANGAN 68


3
Realisasi Pendapatan APBN dan Belanja Pemerintah Pusat masih tetap
KINERJA APBN REGIONAL kuat. Realisasi Transfer ke Daerah terdorong kenaikan realisasi DBH yang
BENGKULU TUMBUH POSITIF melonjak tajam dibandingkan TA 2022.

I-ACCOUNT APBN REGIONAL BENGKULU PENDAPATAN APBN


TA 2022 TA 2023
Uraian 10% (yoy)
(miliar ) Real s.d. 31 Real s.d. 31 Growth (%
Pagu % Pagu %
Agustus Agustus yoy) Kenaikan PPh Non Migas mendorong
pertumbuhan pendapatan APBN
A. PENDAPATAN & HIBAH 2.352,09 1.849,96 78,65 2.913,32 2.035,87 69,88 10 secara year on year, yaitu sebesar
Rp798,98 Miliar (6,75% yoy).

I. Penerimaan Dalam Negeri 2.352,09 1.849,96 78,65 2.913,32 2.035,87 69,88 10

1. Penerimaan Perpajakan 2021,79 1.555,19 76,92 2.579,24 1.697,35 65,81 9,1

a. Pajak Dalam Negeri 2018,29 1.551,69 76,88 2.575,48 1.690,69 65,65 8,9
BELANJA APBN
b. Pajak Perdagangan Inter. 3,50 3,50 99,92 3,76 6,66 177,23 90,6
7,16% (yoy)
2. PNBP 330,3 294,77 89,24 334,08 338,50 101,32 14,8
Belanja Pemerintah Pusat (K/L)
II. Hibah - - - - - - -
tumbuh dengan disokong oleh
B. BELANJA NEGARA 14.525,34 8.945,02 61,58 15. 275,40 9.585,80 62,75 7,16 kenaikan realisasi Belanja Modal
sebesar Rp422,43 Miliar (46,17% yoy).
I. Belanja Pemerintah Pusat 4.331,11 2.443,00 56,41 5.167,20 2.867,55 55,50 17,38
II. Transfer ke Daerah & Dana Desa 10.194,2 5.921,14 58,08 10.108,20 6.207,68 61,41 4,84 Kinerja realisasi TKDD menguat akibat
4,5 kenaikan realisasi Dana Bagi Hasil
1. Transfer ke Daerah 9.184,93 5.194,11 56,55 9.064,50 5.429,17 59,90
yang signifikan, yaitu sebesar
2. Dana Desa 1.009,28 727,03 72,03 1.043,69 778,51 74,59 7,08 Rp209,34 Miliar (109,84% yoy)

Sumber: OMSPAN (diolah)


Realisasi penerimaan pajak s.d 31 Agustus 2023 mencapai 65,65% dari target
PENERIMAAN PPh NONMIGAS
TERUS TUMBUH tahun 2023 dan tumbuh 8,96 persen yoy.
Penerimaan pajak dari komoditas sawit masih mendominasi.

Penerimaan Pajak Berdasarkan Komoditas Utama Penerimaan Pajak Berdasarkan Jenis Capaian s.d. 31 Agustus
(Rp Miliar)
PPh Non Migas PPN & PPnBM
Jenis Komoditas Kontribusi Growth
873,46 M 753,73 M
Sawit 29,59% 1,25 %
26,27% (yoy) 5,89% (yoy)
Batu Bara 15,82% 18,56 %

1690,69
PBB & BPHTB Pajak Lainnya

Tren Penerimaan Komoditas Batubara Tren Penerimaan Komoditas Sawit 37,18 M 26,33 M

1551,69
(dalam Miliar) (dalam Miliar)
72,16% 17,5% (yoy) 3,91% (yoy)
236,1 700, 80,00%

250, 160,00%

135,65% 586,1 70,00%

123,94% 140,00%
600,

2022 2023
200, 187,03 510,79 60,00%

120,00% 500,

50,00%

425,57
40,00%

26,38%
100,00%

340,44
150, 400,

58,64% 80,00%

289,31
30,00%

100,19 300,
269,39 271,32 1. Pertumbuhan Penerimaan Pajak di Provinsi Bengkulu s.d Agustus 2023 adalah sebesar
20,00%

209,83
100,

76,85 60,00%

221,48
200,
160,53 10,00%

8,96%.
44,74 49,07 40,00%

31,98
0,00%

20,87 28,2 -12,85% 2. Pertumbuhan PPh Non Migas sebesar 26,27%. Pertumbuhan positif PPh Non Migas
50,

23,34 20,00%
100,
59,55 69,12
7,33 12,76
-10,00%

, 0,00% , -20,00%
mencerminkan bahwa terdapat peningkatan kegiatan ekonomi pasca pandemi.
2020 s.d. 2021 s.d. 2022 s.d. 2023 s.d. 2020 s.d. 2021 s.d. 2022 s.d. 2023 s.d. 3. Jenis pajak PPN Dalam Negeri mengalami kontraksi sebesar -5,89% yang dipengaruhi
Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus
oleh penurunan harga di sektor sawit
PPh PPN Total Growth PPh PPN Total Growth
PENERIMAAN BEA CUKAI

PENERIMAAN BEA CUKAI PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK


PAGU
Mencapai Growth s.d 31 Agustus 225
Realisasi mencapai
Rp6,66 Miliar 20.000.000.000 400%

172,08
346%
338,50 M
350%
18.000.000.000

177,23% (yoy) 16.000.000.000

14.000.000.000
300%

250%
109 166,81
200%

Capaian ini berasal dari penerimaan bea


12.000.000.000

177%
masuk, Bea Keluar dan cukai.
10.000.000.000

8.000. 000. 000


150%

100%
14,8%(yoy)
6.000. 000. 000
50%

0%
PNBP LAINNYA PNBP BLU
Tren Realisasi Penerimaan Bea & Cukai 2020 - 4.000. 000. 000
-50%

2023* 2.000. 000. 000


-71% -90% -100% Capaian ini berasal dari PNBP Lainnya dan Realisasi PNBP Lainnya telah tercapai 157% sedangkan
(dalam Miliar) - -150%

PNBP BLU PNBP BLU 73% dari Pagu


25
529% 600%
2020 2021 2022 2023
76% 157% 177%
500%
20

15
400%

300%

Realisasi Growth PNBP Lainnya tumbuh konsisten PNBP BLU kembali menguat
5,16
10

6,81 4,08 3,60 5,64 3,76 6,66 200%

21,60
5
100%

0 0%

growth 62%

2020 2021 2022 2023*(s.d Realisasi (miliar


31 Agustus) Impor rupiah)
22%
➢ Penurunan penerimaan pabean impor pada tahun 2021 disebabkan karena tidak adanya 14%
Pagu Realisasi % Realisasi kegiatan impor melalui Bengkulu. Penerimaan pada tahun 2021 tersebut hanya berasal dari -23%
bea masuk atas barang kiriman.
➢ Penurunan penerimaan pabean impor pada tahun 2022 disebabkan karena mulai semester
Komoditi Ekspor Teratas: kedua tahun 2022, PT Pos Indonesia menghentikan operasional Kantor Pos Lalu Bea
➢ Cangkang Kernel Sawit (2021,2022,2023) 67,3 76,5 93,27 172,08
Bengkulu.
➢ Karet Alam (2020,2021) ➢ Penerimaan pabean impor tahun 2022 hanya berasal dari pungutan atas pendaftaran IMEI 2020 2021 2022 2023
➢ Veneer Double Face (2020) atas HKT (Handphone, Komputer Genggam, dan Tablet)
➢ Batubara (2020,2021,2022,2023)
➢ Antranchite (2020)
➢ Kayu Olahan (S4S) (2020) Ekspor PNBP Lainnya terbesar diperoleh dari PNBP BLU disumbang dari
➢ Kayu Lapis (2020) ➢ Peningkatan tajam penerimaan pabean ekspor pada tahun 2021 disebabkan karena Rp 30 M
➢ Wood Charcoal (2020) meningkatnya volume ekspor cangkang kernel sawit di Bengkulu. Selain volume, penyebab Pendapatan Biaya Pendidikan
➢ Kepiting Bakau Hidup (Live Mud Crab) (2022) lainnya adalah faktor kenaikan tarif bea keluar seiring meningkatnya harga komoditas
➢ Lintah Hidup (Live Fresh Water Leeches) (2022) produk CPO di pasar internasional. Rp 25,48 M
Rp 120,36 M Rp 20,46 M Rp 25,94 M
➢ Minyak Kolam (Palm Acid Oil) (2023) Pendapatan Jasa Pelayanan Rumah Sakit
Universitas Poltekkes RS
Komoditi Impor Teratas: Cukai Rp 24,92 M Bengkulu Bengkulu Bhayangkara
➢ Aspalt Bulk (2020) ➢ Bengkulu bukan merupakan daerah penghasil barang kena cukai (BKC). Pendapatan BPKB Bengkulu
➢ Natural Gypsum (2020) ➢ Penerimaan Cukai pada tahun 2023 berasal dari denda administrasi cukai atas kegiatan
➢ Sanding Machine (2020) penindakan.
Presentase Dana Bagi Hasil
Perkebunan Sawit (PE + BK)

Persentase DBH Sawit : minimal 4% x (PE + BK)

Pembagian DBH Sawit untuk Provinsi dan Kab/Kota

Provinsi: 20%

Kab/Kota Penghasil: 60%

Alokasi DBH Sawit Kab/Kota yang berbatasan


langsung dengan Penghasil: 20%
4% x (PE + BK)
(100%)

Persentase DBH Sawit minimal 4% dan dapat disesuaikan dengan memperhatikan kemampuan keuangan negara.

DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGA KEUANGAN 39


Formula Pembagian Ke Daerah

Sumber Penerimaan (PE + BK)


% DBH Sawit

Total Alokasi DBH Sawit Nasional

Alokasi Formula (90%) Alokasi Kinerja (10%)


Variabel Alokasi kab/kota penghasil: Indikator:
• Luas lahan; • Perubahan tingkat kemiskinan;
• Produktivitas CPO; dan/atau • Rencana Aksi Daerah (RAD) Kelapa Sawit
• Indikator lainnya yang ditetapkan Menteri Berkelanjutan; dan/atau
• Indikator lainnya yang ditetapkan Menteri
Variabel Alokasi kab/kota berbatasan
• Batas wilayah

Alokasi DBH Sawit per daerah

DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGA KEUANGAN 3


10
PENGGUNAAN DANA BAGI HASIL
SAWIT

PENGGUNAAN DBH SAWIT


Diarahkan untuk penanganan eksternalitas negatif dan memperhatikan kebutuhan daerah*
Pembangunan dan Pemeliharaan Kegiatan Lainnya yang ditetapkan oleh
Infrastruktur Jalan Menteri Keuangan

• Penggunaan untuk penyediaan/perbaikan Ditetapkan dalam PMK


akses jalan
• Mengatasi eksternalitas negatif

Mendukung percepatan pembangunan


jalan di daerah.

Alokasi DBH Sawit per daerah

DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGA KEUANGAN 3


11
PENGANGGARAN DALAM APBD
DAN PENYUSUNAN RKP

Daerah menganggarkan DBH Sawit dalam APBD dan menyusun


Rancangan Kegiatan dan Penganggaran (RKP) DBH Sawit.

RKP adalah rencana kegiatan yang dapat dibiayai oleh DBH Sawit sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan diselaraskan
dengan program kerja Pemerintah Daerah.

RKP DBH Sawit dibahas bersama Kementerian/Lembaga pemerintah


terkait.

Pemerintah provinsi mengkoordinasikan pembahasan RKP DBH Sawit


kabupaten/kota di wilayahnya.

DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGA KEUANGAN 3


12
PEMANTAUAN DAN EVALUASI

Provinsi menyusun dan menyampaikan laporan penggunaan DBH Sawit


kepada kementerian/lembaga terkait.

Kabupaten/kota menyusun dan menyampaikan laporan penggunaan


DBH Sawit kepada provinsi dan kementerian/lembaga terkait.

Penyusunan dan penyampaian laporan penggunaan DBH Sawit


dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pemantauan dan Evaluasi dilakukan oleh Kementerian Keuangan,


Kementerian/Lembaga terkait, dan Provinsi (untuk kabupaten/kota di
wilayahnya)

DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGA KEUANGAN 3


13
SUMBER DATA ALOKASI
DANA BAGI HASIL SAWIT
DBH SAWIT

LUAS LAHAN
Sumber data: BPS
PERBATASAN WILAYAH
Sumber data: Kementerian Dalam Negeri
Bengkulu: 334.881 ha, Sumatera: 8.339.918 ha (2022)

PRODUKTIVITAS CPO
Sumber data: Kementerian Pertanian
Produksi Bengkulu : 1.190.068 ton, Produktivitas; 3,5 ton/ha (2022)
Produksi Sumatera: 25.472.593 ha, produktivitas: 3,05 ton/ha (2022)

RENCANA AKSI DAERAH (RAD)


PERSENTASE PENDUDUK MISKIN
KELAPA SAWIT BERKELANJUTAN
Sumber data: BPS
Sumber data: Kemenko Perekonomian
288,46 ribu jiwa atau 14,04% (Maret 2023)
Turun 0,58% (yoy), turun 0,30% dibanding Sept 2022

DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGA KEUANGAN 3


14
KETENTUAN LEBIH LANJUT DIATUR DALAM
PERATURAN MENTERI KEUANGAN (PMK)*

Penganggaran, penggunaan,
pengalokasian, penyaluran, dan
pemantauan dan evaluasi.
Pokok-pokok
yang diatur Alokasi DBH Sawit menurut daerah
provinsi/kabupaten/kota TA 2023
dalam PMK

Ketentuan Peralihan mengenai


Pelaksanaan DBH Sawit TA 2023

* PMK dalam proses penetapan

DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGA KEUANGAN 153


TERIMA KASIH…..

Anda mungkin juga menyukai