2. Prolog II
3. Kegagalan dalam
Halaman 1
membangun Pola Pikir
4. Kegagalan dalam menggunalan
Halaman 6
media sosial
5. Kegagalan dalam berkerja Halaman 10
6. Kegagalan dalam membangun
Halaman 20
bisnis
7. Kegagalan dalam urusan cinta Halaman 24
8. Referensi Halaman 29
Kata Pengantar
Prolog
Dulu waktu aku kecil, ketika ditanya oleh guru apa cita-citanya,
aku menjawab “mau jadi dokter”. Saat itu aku menjawabnya
dengan yakin, karena menurutku menjadi dokter itu sungguh pro-
fesi yang mulia bisa membantu menyembuhkan penyakit banyak
orang.
Prolog
Prolog
Prolog
Merasa sedih sudah pasti, kecewa pada diri sendiri pun aku ra-
sakan karena aku juga merasa bersalah. Tapi jika kuingat pada
masa itu, terlihat indah sekilas. Karena banyak keringat dan energi
yang terkuras hanya karena mengurus komunitasku. Tahun beri-
kut-berikutnya keadaan mulai membaik dan kembali seperti
semula. Posisiku sekarang hanya menjadi penasihat saja. Grup
asuhanku mulai dipanggil menjadi guest star, komunitasku men-
jadi komunitas dance yang tersolid, komunitasku berhasil men-
yambungkan tali silaturahmi dengan komunitas dance yang lain.
Namun di sisi lain, aku merasa trauma menjadi pemimpin. Seha-
rusnya hal itu bagus untukku karena aku bisa belajar dari kesalah-
an yang lalu. Aku hanya takut pada dampak jika aku terlalu bossy
karena aku pada dasarnya senang menggurui dan menyuruh. Tapi
dengan belajar bagaimana aku bisa menghadapi kegagalan, aku
bisa menghadapinya.
VI
Prolog
Kegagalan dalam
Membangun Pola Pikir
@kampungdigital.id
Halaman 2
Ada kejadian yang dalam kendali kita dan ada juga yang ada
diluar kendali kita.
Semakin kita melihat pola yang sama, maka semakin lihai kita
untuk mengatasinya secara natural.
-ooo-
@kampungdigital.id
Halaman 6
KEGAGALAN DALAM
MENGGUNAKAN
MEDIA SOSIAL
@kampungdigital.id
Halaman 7
Jadi, apa kita masih ingin menjadi generasi yang gagal dalam
menggunakan media sosial?
-ooo-
@kampungdigital.id
Halaman 10
KEGAGALAN DALAM
BEKERJA
@kampungdigital.id
Halaman 11
Bisa jadi ini adalah salah sistem pemerintahan, bisa jadi juga
ini adalah salah dari masyarakat yang tidak ingin berusaha untuk
mendapatkan pekerjaannya sendiri.
Bisa jadi iya bisa jadi tidak. Memaknai kegagalan itu tergan-
tung individu masing-masing. Seperti yang sudah diulas dalam
‘Kegagalan dalam Membentuk Pola Pikir’ tergantung kita sendiri
bagaimana kita bisa survive dari kegagalan itu.
1. Komunikasi
Semua orang pasti berkomunikasi. Bagaimanapun bentuk
komunikasinya tetapi semua orang jarang ada yang bisa me-
maknai esensi dari komunikasi yang mereka lakukan terhadap
ke sesama manusia, termasuk ke kolega kerja. Generasi mile-
nial tidak suka menjadi pengikut. Generasi ini cenderung ingin
bebas karena pada dasarnya mereka itu cerdas dan kreatif.
Lho kok bisa sih jadi gagal dalam pekerjaan?Iya, bisa jadi
kemampuan mereka yang bagus tidak disertai dengan ke-
mampuan kerjasama yang baik. Suatu pekerjaan tidak akan
terselesaikan tanpa adanya kerjasama yang baik begitupun
dengan hal di luar pekerjaan. Akan tetapi, mereka tidak takut
dengan tantangan yang akan di hadapinya.Cuma ya, itu.
Kendala nya satu.
2. Kepercayaan Diri
Kepercayaan diri yang dimiliki oleh generasi milenial saat
ini ada yang terlalu rendah ada juga yang terlalu tinggi.
Kedua hal tersebut bisa jadi masalah bagi generasi milenial
itu sendiri.
3. Merusak Tradisi
Generasi milenial selalu ingin berinovasi, tidak ingin selalu
berada di kondisi stagnan terus menerus. Haus akan ilmu
pengetahuan membuat mereka dapat menciptakan sesuatu
yang baru dari dalam dirinya dan berusaha membuat ke-
hidupannya lebih baik. Era digital ini tidak bisa di hindari,
mengingat teknologi dan informasi kini sangat mudah di
akses. Tapi setelah ada pertanyaan yang terjawab mereka
akan menanyakan kembali jawaban itu ‘apa nggak ada cara
yang lebih baik dari ini?’ atau ‘ada yang lebih bagus lagi
nggak sih selain dari ini?’
Tradisi yang dari jaman dulu oleh orang tua kita selalu di-
tuntut untuk diterapkan. Tapi generasi milenial tidak bisa
semudah itu menerima semuanya dengan legawa atau
dengan memaklumi. Mereka akan selalu bertanya :
5. Kelakuan Buruk
‘Dasar generasi milenial’
‘Dasar generasi micin’
‘Dasar generasi jaman now’
-ooo-
@kampungdigital.id
Halaman 20
KEGAGALAN DALAM
MEMBANGUN BISNIS
@kampungdigital.id
Halaman 21
Ada cara untuk survive agar tidak terlalu larut dalam perasaan
@kampungdigital.id
Halaman 22
Memang jika hanya membaca saja dirasa hal itu sangat gam-
pang. Namun kembali lagi, bagaimana kita mensugesti diri kita
untuk bisa melakukan cara untuk ‘survive’. Merubah pola pikir
bisa dijadikan sebuah cara untuk mensugesti kita dalam meng-
hadapi kegagalan itu.
Ketika kita sudah yakin bahwa apa yang kita jalani itu adalah
goals atau mimpi kita dan muncul banyak kesalahan maka kita
harus menerima fakta bahwa kesalahan tersebut juga ada peran
dari kesalahan kita sendiri.
@kampungdigital.id
Halaman 23
-ooo-
-ooo-
@kampungdigital.id
Halaman 24
KEGAGALAN DALAM
URUSAN CINTA
@kampungdigital.id
Halaman 25
1. Intimacy
Intimacy atau kedekatan adalah suatu dorongan akibat
afeksi yang muncul dalam diri seseorang untuk selalu bisa
lebih dekat secara emosional, dan memiliki keterikatan atau
keterhubugan dengan orang yang dicintainya. Jika kalian
merasa ingin membahagiakan orang yang dicintai, ingin
mendapatkan dan memberikan dukungan emosional, sangat
menghargai orang yang tersebut, dan ingin mengerti satu
sama lain, itu artinya kamu memiliki aspek intimacy dalam
hubungan percintaanmu.
2. Passion
Passion adalah unsur yang mendorong adanya ketertarikan
secara fisik atau seksual. Komponen ini merupakan elemen
fisiologis manusia sehingga menyebabkan dinamika suatu
hubungan.
@kampungdigital.id
Halaman 26
3. Commitment
Commitment atau yang kita kenal dengan komitmen,
merupakan suatu dorongan kognitif yang membuat kita
tetap bertahan pada suatu hubungan. Komitmen dalam
asmara ini, biasanya mengarah pada perjanjian yang
mengikat pada suatu hubungan percintaan. Komitmen yang
sejati adalah komitmen yang berasal dari dalam diri, tidak
akan pernah pudar atau luntur walaupun menghadapi berb-
agai rintangan, godaan, ataupun ujian berat dalam perjala-
nan kehidupan cintanya.
Akan terjadi juga hubungan yang tidak sehat jika kita tidak
memperhatikan ketiga hal ini sehingga kita bisa melupakan
kebahagiaan yang seharusnya bisa kita dapatkan.
Dari hal ini, jika kita tidak bisa merubah sifat seseorang untuk
diri kita, maka kita lah yang harus mentrigger diri sendiri untuk
berubah. Caranya adalah kita harus paham mengenai teori ‘yang
membuat aku bahagia adalah diriku sendiri’. Trigger semacam
itu berguna untuk memunculkan pertanyaan seperti ini :
@kampungdigital.id
Halaman 28
“You have your own way to make your happiness. Make it,
draw it, realize it!”
-ooo-
@kampungdigital.id
Halaman 29
REFERENSI
https://id.techinasia.com/alasan-millennial-rawan-dipecat diakses pada
tanggal 27 Maret 2019.
Bagong dan Ali. 2019. Sukses Gagal (Biar Loe Gak) Gagal Sukses : Ilmu Sukses
“Melewati” Kegagalan. Vol.1:1. Inspigo
Bagong dan Ali. 2019. Sukses Gagal (Biar Loe Gak) Gagal Sukses : Move On,
Dong. Vol. 1:2. Inspigo
Bagong dan Ali. 2019. Sukses Gagal (Biar Loe Gak) Gagal Sukses : Takut untuk
Sukses Gagal. Vol. 1:3.Inspigo
Bagong dan Ali. 2019. Sukses Gagal (Biar Loe Gak) Gagal Sukses : Sukses Putus
Cinta. Vol 2:1. Inspigo
Bagong dan Ali. 2019. Sukses Gagal (Biar Loe Gak) Gagal Sukses : Titik Balik
Sebelum Memaknai Kegagalan yang Berbeda. Vol 2:2. Inspigo
Bagong dan Ali. 2019. Sukses Gagal (Biar Loe Gak) Gagal Sukses : Memaknai
Kegagalan. Vol 2:3. Inspigo
Bagong, Ali dan Wiza. 2019. Sukses Gagal (Biar Loe Gak) Gagal Sukses :
Sukses Gagal Membangun Bisnis. Vol 3:1. Inspigo
Bagong, Ali dan Wiza. 2019. Sukses Gagal (Biar Loe Gak) Gagal Sukses :
Menghadapi Proses Kegagalan. Vol 3:2. Inspigo
Bagong, Ali dan Wiza. 2019. Sukses Gagal (Biar Loe Gak) Gagal Sukses :
Keyakinan untuk Menghindari Menyalahkan Diri Sendiri.
Vol 3:3. Inspigo
-ooo-
Halaman 30
Teka Teki Silang
3.
A
13.
F
1. 5. 14.
S N
2.
L
6. 8.
V P
4. 12.
T D
9.
G W
11. 16.
N L I
18.
D U
MENDATAR
2.Ahli atau memiliki banyak pengetahuan mengenai suatu ilmu.
4.Belajar sendiri tanpa bantuan orang lain
7.Sama seperti blog, tapi didokumentasikan menggunakan
video, bukan konten tertulis.
8.Seorang pemain alat musik piano
9.Sistem klasifikasi yang digunakan untuk mengkategorikan
manusia dalam populasi atau kelompok besar dan berbeda
melalui ciri fenotipe, asal usul geografis, tampang jasmani
dan kesukuan yang terwarisi.
10.Jawaban
11. Hukum
14. Orang ketiga
16. Sejak
18. Berbicara tidak karuan
MENURUN
1.Sinema Elektronik
3.Bersangkutan dengan alam (Alami)
5.Kuno dan berharga
6.Virus dan Virtual
8.Kata Sandi
12. Biaya
13. Sesuatu yang dianggap benar pada
hakikatnya tidak benar
15. Dingin
17. Gelisah
Diterbitkan di Purwokerto pada tanggal 30 April 2019
TERIMAKASIH