0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
13 tayangan23 halaman
PP 72/2019 mengatur otonomi rumah sakit daerah dalam pengelolaan keuangan, barang milik daerah, dan SDM. Rumah sakit bertanggung jawab kepada dinas kesehatan dan menyampaikan laporan pelaksanaan pengelolaan. Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah mengatur tugas bendahara rumah sakit sebagai unit organisasi khusus. Usulan kebijakan mengatur prinsip pengelolaan keuangan, SDM, dan barang mil
PP 72/2019 mengatur otonomi rumah sakit daerah dalam pengelolaan keuangan, barang milik daerah, dan SDM. Rumah sakit bertanggung jawab kepada dinas kesehatan dan menyampaikan laporan pelaksanaan pengelolaan. Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah mengatur tugas bendahara rumah sakit sebagai unit organisasi khusus. Usulan kebijakan mengatur prinsip pengelolaan keuangan, SDM, dan barang mil
PP 72/2019 mengatur otonomi rumah sakit daerah dalam pengelolaan keuangan, barang milik daerah, dan SDM. Rumah sakit bertanggung jawab kepada dinas kesehatan dan menyampaikan laporan pelaksanaan pengelolaan. Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah mengatur tugas bendahara rumah sakit sebagai unit organisasi khusus. Usulan kebijakan mengatur prinsip pengelolaan keuangan, SDM, dan barang mil
NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH Pasal 43 (1) Pada Urusan Pemerintahan di bidang kesehatan, selain unit pelaksana teknis dinas Daerah kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41, terdapat rumah. sakit Daerah kabupaten/kota sebagai unit organisasi bersifat khusus serta pusat kesehatan masyarakat sebagai unit organisasi bersifat fungsional, yang memberikan layanan secara profesional. (2) Sebagai unit organisasi bersifat khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) rumah sakit Daerah kabupaten/ kota memiliki otonomi dalam pengelolaan keuangan dan barang milik Daerah serta bidang kepegawaian. Pasal 44a Ayat (1)
Otonomi dalam pengeiolaan keuangan dan barang milik Daerah
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (2) meliputi: perencanaan, pelaksanaan, dan pertangggungjawaban keuangan serta penggunaan dan penatausahaan barang milik Daerah. Pasal 44 (1) Direktur rumah sakit Daerah kabupaten/kota dalam pengelolaan keuangan dan barang milik Daerah serta bidang kepegawaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (2) bertanggung jawab kepada kepala dinas yang menyelenggarakan Urusan Pemerintahan di bidang kesehatan. (2) Pertanggungiawaban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui penyampaian laporan pelaksanaan pengelolaan keuangan dan barang rnilik Daerah serta bidang kepegawaian rumah sakit Daerah kabupaten/ kota. Pasal 44c (1) Dalam pertanggungjawaban keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44A ayat (1), direktur rumah sakit Daerah kabupaten/kota melakukan penyusunan laporan pertanggungjawaban keuangan yang merupakan bagian dari laporan kinerja sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan’ (2) Laporan pertanggungjawaban keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disajikan dalam laporan keuangan dinas yang menyelenggarakan Urusan Pemerintahan di bidang kesehatan dan laporan keuangan Pemerintah Daerah kabupaten/kota. PERMENDAGRI 77/2010 PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Bab 1 F Butir 12
Dalam hal terdapat unit organisasi bersifat khusus, KPA mempunyai
tugas: a.menyusun RKA-Unit Organisasi Bersifat Khusus; b.menyusun DPA-Unit Organisasi Bersifat Khusus;
c.melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban anggaran
belanja dan/atau pengeluaran pembiayaan; d.melaksanakan anggaran pada unit organisasi bersifat khusus yang dipimpinnya;
e.melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan
pembayaran; f. melaksanakan pemungutan retribusi daerah;
g.mengadakan ikatan/perjanjian kerja sama dengan pihak lain
dalam batas anggaran yang telah ditetapkan; h.menandatangani SPM;
i. mengelola utang dan piutang daerah yang menjadi
tanggung jawab SKPD yang dipimpinnya; j. menyusun dan menyampaikan laporan keuangan unit organisasi bersifat khusus yang dipimpinnya; k.menetapkan PPTK dan PPK-Unit SKPD;
l.menetapkan pejabat lainnya dalam unit organisasi
bersifat khusus yang dipimpinnya dalam rangka pengelolaan keuangan daerah; dan m.melaksanakan tugas lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Bab 1 F Butir 13 Dalam hal KPA berhalangan tetap atau sementara sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, PA bertugas untuk mengambil alih pelimpahkan sebagian tugasnya yang telah diserahkan kepada kepala Unit SKPD selaku KPA. Bab 1 I Butir 2 Penetapan PPK Unit SKPD didasarkan atas pertimbangan: a. Besaran anggaran yang berlaku untuk biro pada provinsi dan bagian pada kabupaten/kota di lingkungan Sekretariat Daerah; b. rentang kendali dan/atau lokasi; c. dibentuknya unit organisasi bersifat khusus yang memberikan layanan secara profesional melalui pemberian otonomi dalam pengelolaan keuangan dan barang milik daerah serta bidang kepegawaian sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Bab 1 I Butir 7 Tugas PPK Unit SKPD pada organisasi bersifat khusus:
a.melakukan verifikasi SPP-UP, SPP-GU, SPP-TU, dan SPP-LS beserta bukti
kelengkapannya yang diajukan oleh Bendahara Pengeluaran, Bendahara Pengeluaran Pembantu dan Bendahara lainnya;
b.menerbitkan surat pernyataan verifikasi kelengkapan dan keabsahan SPP-
UP, SPP-GU, SPP-TU, dan SPP-LS beserta bukti kelengkapannya sebagai dasar penyiapan SPM; c.menyiapkan SPM;
Bendahara Pengeluaran dan Bendahara lainnya; e.melaksanakan fungsi akuntansi pada unit SKPD khusus; dan f. menyusun laporan keuangan unit SKPD khusus. Bab 1 J Butir 2
i. Dalam hal terdapat pembentukan unit organisasi bersifat
khusus sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan, kepala daerah menetapkan bendahara unit organisasi bersifat khusus. j. Bendahara unit organisasi bersifat khusus memiliki tugas dan wewenang setara dengan Bendahara Pengeluaran. USULAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA BARANG MILIK DAERAH PRINSIP-PRINSIP KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN RSD – BLUD RUANG LINGKUP: 1. Perencanaan dan Penganggaran (RBA/RKA, DPA) Pedoman Penyusunan, Pengajuan, Penetapan dan Perubahan RBA 2. Pelaksanaan Anggaran dan Penatausahaan a. Pendapatan dan Beban d. Persediaan, Aset Tetap dan Investasi b. Penerimaan dan Pengeluaran e. Ekuitas c. Utang dan Piutang 3. Pelaporan/Pertanggungjawaban a. Kebijakan Akuntansi b. Sistem Akuntansi Perencanaan dan Penganggaran
1. Mengacu pada Renstra
2. Penyusunan RBA berdasarkan: a.Kinerja, orientasi output, penggunaan sumber daya dan efisiensi b.Standar harga satuan, disusun oleh Pemimpin BLUD atau Kepala Darah c.Kebutuhan dan kemampuan pendapatan 3. Disampaikan kepada TAPD melalui PPKD (PP 72/2019 Pasal 22A Ayat (4)) Struktur Anggaran 1. Pendapatan (basis kas); 2. Belanja a. Operasi b. Modal 3. Pembiayaan a. Penerimaan Pembiayaan b. Pengeluaran Pembiayaan Fleksibilitas Anggaran 1. Dalam SIPD global per jenis, rincian ada di RBA. 2. Pergeseran 3. Penggunaan SILPA 4. Ambang Batas (pelampauan pagu) Pelaporan/Pertanggungjawaban Keuangan 1. Kebijakan Akuntansi a. Basis Akuntansi Akrual sesuai PP 71/2010. b. Sebagai Entitas Pelaporan c. Komponen Laporan Keuangan (PSAP 13 dan PMDN 79/2018): 1) LRA; 5) Laporan Arus Kasl; 2) LPSAL; 6) Laporan Perubahan Ekuitas; 3) Neraca; 7) Catatan atas Laporan Keuangan, 4) Laporan Operasional; d. Penggabungan/Konsolidasi (langsung) dengan LKPD setelah dilakukan penyesuaian reciprocal accounts. Catatan: Jika Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah harus mengakomodir BLUD sebagai entitas pelaporan, yang berbeda dengan Akuntansi SKPD dan Unit SKPD. PRINSIP-PRINSIP KEBIJAKAN PENGELOLAAN SDM RSD – BLUD 1. Pejabat Pengelola dan Pegawai terdiri atas: a. ASN (PNS dan PPPK); dan b. Profesional Lainnya 2. Peraturan Pejabat Pengelola dan Pegawai yang berasal dari ASN sesuai peraturan yang berlaku. Sedangkan untuk Profesional Lainnya diatur dengan Peraturan Kepala Daerah. 3. Direktur “menetapkan” kriteria professional lainnya. SUBSTANSI PENGELOLAAN SDM 1. Perencanaan kebutuhan sesuai analisis beban kerja dan peraturan perundang undangan. 2. Kriteria jabatan 3. Seleksi 4. Penempatan 5. Pengembangan 6. Remunerasi 7. Penilaian kinerja 8. Pemutusan hubungan kerja PENGELOLAAN BARANG 1. Perencanaan Kebutuhan 2. Pengadaan a. Sumber dana BLUD sesuai Peraturan Bupati. b. Sumber dana APBD sesuai Perpres tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah. c. Barang hibah diatur sesuai kebijakan pemberi hibah. 3. Pengelolaan barang mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai barang milik daerah (Permendagri No. 19/2016). Kebijakan Pelaporan 1. Jenis Laporan: a. Laporan Keuangan, sesuai SAP/PSAP 13/Permendagri 79/2018 b. Laporan Pengelolaan Barang Milik Daerah sesuai Permendagri No. 16/2019 c. Laporan Pengelolaan SDM, sesuai Tata Kelola. 2. Periodisasi Laporan: Semesteran dan Tahunan.