PENEMPATAN DANA
A. Latar Belakang
Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang konon berasal dari kota Wuhan, Cina kini
telah menyebar ke seluruh penjuru dunia. Krisis global pun melanda. Meskipun virus
ini menyerang saluran pernafasan manusia, tetapi dampaknya juga menggerogoti
perekonomian dunia.
Disadur dari materi Kemenkeu Corpu Talk yang disampaikan oleh Inspektur III Itjen
Kemenkeu, Bpk. Roberth Gonijaya, pada 1 September 2020, wabah Covid-19 ini
sangat memukul perekonomian Indonesia, diantaranya 49,6% perusahaan
merumahkan stafnya
1) 37% perusahaan mengurangi gaji pegawai
2) 35% membayar sesuai ketentuan pegawai
3) 28% tidak membayar gaji pegawai
4) Pengangguran bertambah 25 jt krn kegiatan usaha terhenti
5) Kemiskinan mencapai 17,5 jt
6) 55% tidak ada pekerjaan & 38% order turun
7) 58% tanpa pendapatan & 28% turun
8) 15 juta pekerja bebas akan menganggur
9) 40% usaha berhenti & 52% turun
10) 35% tanpa pendapatan 28% turun
11) 10 jt pekerja berhenti
12) 10 jt pekerja pendapatannya turun 40%
13) 15,6% buruh di PHK
Dalam Pasal 4 dan Pasal 5 PP Nomor 23 Tahun 2020 sttd PP Nomor 43 Tahun 2020,
dijelaskan bahwa Untuk melaksanakan Program PEN, Pemerintah dapat melakukan:
1. PMN,
2. Penempatan Dana,
3. Investasi Pemerintah,
4. Penjaminan, serta
5. Kebijakan melalui Belanja Negara.
Mengingat demikian luasnya program PEN tersebut, dalam pembahasan kali ini hanya
dibatasi Program Penempatan Dana / Penempatan Uang Negara yang dilakukan oleh
Pemerintah. Pemilihan Program Penempatan Dana / Penempatan Uang Negara
karena program tersebut sangat menarik dan berbeda dengan program PEN lain yang
selama ini banyak dikenal di masyarakat seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Dengan melakukan penempatan uang negara pada Bank Mitra, diharapkan selain
mendorong sektor riil, pemerintah juga dapat memperoleh imbalan bunga.
Sektor riil Indonesia yang dimotori oleh UMKM maupun Non-UMKM diharapkan dapat
tetap berjalan bahkan lebih berkembang dengan adanya dorongan dari program PEN
sehingga dapat membendung laju kemisikinan dan pengangguran. Para pekerja yang
terkena PHK di kota, diharapkan dapat lebih kreatif lewat UMKM maupun Non UMKM.
Diharapkan mereka dapat membuka lapangan kerja baru di sektor pertanian,
perkebunan, kehutanan, industri kreatif, dan sebagainya. Sehingga, negara kita
mampu tetap berdiri di tengah hantaman cobaan yang tak terlihat namun mematikan
ini.
Sebelum muncul Covid-19, Penempatan Uang Negara sebenarnya telah diatur dalam
pasal 36 Peraturan Pemerintah nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang
Negara sebagai berikut:
“(1) Dalam hal terjadi kelebihan kas, Bendahara Umum Negara setelah berkoordinasi dengan
Gubernur Bank Sentral dapat menempatkan Uang Negara pada rekening di Bank Sentral/Bank
Umum yang menghasilkan bunga/jasa giro dengan tingkat bunga yang berlaku.
(2) Penempatan Uang Negara pada Bank Umum dilakukan dengan memastikan bahwa
Bendahara Umum Negara dapat menarik uang tersebut sebagian atau seluruhnya ke
Rekening Kas Umum Negara pada saat diperlukan.”
a. Tujuan Program:
1) mengelola kelebihan kas yang didasarkan pada perencanaan kas
Pemerintah Pusat
2) mendapatkan bunga atau imbal hasil
c. Workflow
Dari narasi proses bisnis pada poin b di atas, dapat dibuat workflow
sebagaimana dalam lampiran I.
Deposito
8) Direktur Jenderal Perbendaharaan menetapkan batas maksimal/ limit
penempatan pada masing-masing Bank Umum Mitra dengan dengan
memperhitungkan rencana penggunaan Penempatan Dana, penilaian
tingkat risiko, dan tingkat likuiditas bank.
9) Direktur Jenderal Perbendaharaan menyelenggarakan Rapat Asset
Liability Committee (ALCO) yang hasilnya dicantumkan dalam Berita
Acara, untuk:
a) menindaklanjuti kebijakan pelaksanaan Program PEN;
b) melakukan analisis kondisi pasar keuangan, likuiditas perbankan, dan
risiko perbankan; dan
c) menetapkan limit dan rekomendasi terhadap jumlah, jangka waktu, dan
tingkat bunga.
10) Direktur Jenderal Perbendaharaan melakukan Penempatan Dana dengan
metode Over The Counter.
11) Direktur Jenderal Perbendaharaan menetapkan keputusan mengenai hasil
transaksi over the counter yang paling sedikit memuat:
a) nama Bank Umum Mitra;
b) jumlah Penempatan Dana;
c) jangka waktu/tenor penempatan;
d) tingkat bunga/imbal hasil penempatan;
e) tanggal setelmen; dan
f) tanggal jatuh tempo.
12) Direktur Pengelolaan Kas Negara melakukan setelmen transaksi
penempatan dari Rekening Khusus Penanganan Pandemi COVID-19 dan
PEN Public Goods atau Non-Public Goods ke rekening giro Bank Umum
Mitra di Bank Indonesia
13) Bank Umum Mitra melakukan pemindahbukuan dari rekening giro Bank
Umum Mitra di Bank Indonesia ke rekening penempatan deposito atas
nama Bendahara Umum Negara/Kuasa Bendahara Umum Negara di Bank
Umum Mitra
14) Bank Umum Mitra melakukan pemindahbukuan dari rekening giro Bank
Umum Mitra di Bank Indonesia ke rekening penempatan deposito atas
nama Bendahara Umum Negara/Kuasa Bendahara Umum Negara di Bank
Umum Mitra
16) Bank Umum Mitra memberikan remunerasi atas Penempatan Dana berupa
bunga atau imbal hasil
17) Direktur Jenderal Perbendaharaan melakukan evaluasi paling sedikit sekali
setiap 3 (tiga) bulan atas:
a) pencapaian target kinerja dari Penempatan Dana sesuai dengan yang
disepakati dalam perjanjian kemitraan; dan
b) pelaksanaan perjanjian kemitraan dan risiko penempatan pada Bank
Umum Mitra,
18) Hasil evaluasi tersebut akan menjadi bahan pertimbangan:
a) keikutsertaan Bank Umum Mitra dalam transaksi over the counter pada
Penempatan Dana berikutnya; atau
b) kelanjutan perjanjian kemitraan dengan Bank Umum Mitra.
Giro Pemerintah
19) Direktur Jenderal Perbendaharaan dan Direktur Utama Bank Umum Mitra
menandatangani perjanjian kerja sama Penempatan Dana dalam bentuk
giro Pemerintah paling sedikit memuat:
a) identitas para pihak;
b) ruang lingkup pekerjaan;
c) hak dan kewajiban para pihak;
d) larangan, denda, dan sanksi;
e) penyampaian laporan;
f) komunikasi dan pemberitahuan;
g) perubahan atas perjanjian; dan
h) jangka waktu perjanjian kerja sama.
20) Direktur Jenderal Perbendaharaan membuka rekening penempatan giro
Pemerintah di Bank Umum Mitra.
21) Direktur Pengelolaan Kas Negara melakukan setelmen transaksi
penempatan dari rekening khusus Penanganan Pandemi COVID-19 dan
PEN Public Goods atau Non Public Goods ke rekening giro Bank Umum
Mitra di Bank Indonesia.
22) Bank Umum Mitra melakukan pemindahbukuan dari rekening giro Bank
Umum Mitra di Bank Indonesia ke rekening penempatan giro Pemerintah
di Bank Umum Mitra.
23) Bank Umum Mitra tidak diperkenankan memotong biaya layanan
perbankan tetapi berhak mendapat imbalan jasa pelayanan atas
pelaksanaan penugasan Pemerintah.
24) Bank Umum Mitra memberikan remunerasi atas Penempatan Dana
berdasarkan perjanjian kerja sama.
25) Penarikan atas Penempatan Dana pada Bank Umum Mitra dilakukan
setelah penugasan tertentu dari Pemerintah dalam rangka Program PEN
berakhir.
26) Bank Umum Mitra wajib menyampaikan laporan paling sedikit mengenai:
a) saldo rekening penempatan giro Pemerintah secara berkala atau
sewaktu-waktu diperlukan oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan; dan
b) pelaksanaan penugasan tertentu dari Pemerintah.
27) Direktur Jenderal Perbendaharaan melakukan evaluasi berkala paling
sedikit satu kali dalam periode 3 (tiga) bulan atas:
a) kinerja atas pelaksanaan penugasan tertentu dari Pemerintah, dan
b) pelaksanaan perjanjian kerja sama dengan Bank Umum Mitra.
Penjaminan LPS
28) Lembaga Penjamin Simpanan memberikan penjaminan terhadap seluruh
Penempatan Dana oleh Pemerintah kepada Bank Umum Mitra.
c. Workflow
Dari narasi proses bisnis pada poin b di atas, dapat dibuat workflow
sebagaimana dalam lampiran II.
E. SIMPULAN
PMK nomor 53/PMK.05/2017 dan PMK nomor 104/PMK.05/2020 sama-sama
mengatur penempatan uang negara/penempatan dana. Keduanya memiliki proses
bisnis yang hampir sama. Perbedaannya terletak dalam tujuan dan bunga yang
ditawarkan.
Dalam PMK nomor 53/PMK.05/2017, tujuannya adalah mengelola kelebihan kas dan
mendapatkan bunga atau imbal hasil. Remunerasi minimal atas penempatan Uang
Negara dalam Rupiah pada Bank Umum sebesar 87% dari suku bunga kebijakan Bank
Indonesia, sedangkan dalam Valuta Asing pada Bank Umum sebesar 70% dari home
currency rate.
Untuk itu, perlu dibuatkan Risk Control Matrix atas proses Penempatan Dana
sebagaimana diatur dalam PMK nomor 104/PMK.05/2020 yang digunakan untuk
pengawasan yang dilakukan Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan.
1
https://finansial.bisnis.com/read/20200809/90/1276898/berubah-lagi-begini-detail-penempatan-dana-
murah-pemerintah-di-bank-program-pen
Lampiran I
Wrokflow Penempatan Uang Negara menurut
PMK nomor 53/PMK.05/2017
DJPB BANK UMUM
Mulai
http://www.djpbn.kemenkeu.go.id/
Permohonan
beserta
Lampiran
1
DJPB BANK UMUM
1
Penelitian
kelengkapan
dokumen
Leng Surat
kap? Penolakan
membuat perjanjian
kemitraan SK BUMPUN dan
penempatan Uang perjanjian
Negara kemitraan
2
Dirjen PB cq Direktur PKN BUMPUN
Menghitung
2 batas maksimal SK batas
penempatan maksimal
penempatan
Melakukan
penelitian atas sisa Penawaran
Over The
batas maksimal penempatan
Counter Method
penempatan dana dana
(limit)
3
Over The Counter Method
Dirjen PB cq Direktur PKN BUMPUN
menyampaikan
informasi
3
rencana
penempatan Reuters / Bloomberg
Memberikan
meminta kuotasi kuotasi tingkat
tingkat bunga/ bunga/ imbal
imbal hasil hasil
menerima
kuotasi tingkat
bunga/ imbal
hasil
menetapkan
keputusan SK Over The
transaksi Over The Counter
Counter
memindahbukukan
dana penempatan
5 memberikan
remunerasi
DJPB BUMPUN
5
melakukan
evaluasi berkala
Melakukan
bagus Penarikan atas
? penempatan Uang
Negara
Membuat
pencatatan setiap
Laporan
membuat pelaporan transaksi
Keuangan
penempatan dan
Pemerintah
penarikan
Selesai
Pengawasan
APIP BPK
terkait
Melakukan
Pengawasan
Itjen Kemenkeu
Lampiran II
Workflow Penempatan Dana menurut
PMK nomor 104/PMK.05/2020
Proses Penetapan Bank BUM PMK 64
Umum Mitra (BUM) dan PMK 70
Mulai
Kelengkapan Bank
dokumen Permohonan Umum
Dirjen PB
Permohonan
beserta
Lampiran
Penelitian
Setuju Surat
permohonan
pemberitahuan
tidak disetujui
koordinasi SK BUM
Dirjen PB Menghitung
batas maksimal Over The
penempatan Counter Method
menyelenggarakan
Rapat ALCO
BA
Pembahasan
Deposito Over The Counter Method
Dirjen PB cq Direktur PKN BUM
menyampaikan
informasi
2
rencana
penempatan Reuters / Bloomberg
Memberikan
meminta kuotasi kuotasi tingkat
tingkat bunga/ bunga/ imbal
imbal hasil hasil
menerima
kuotasi tingkat
bunga/ imbal
hasil
rekening
Rekening rekening penempatan
Settlement transaksi Khusus giro BUM deposito an
PEN di BI BUN / Kuasa
BUN
Dir. PKN
memberikan remunerasi
atas Penempatan Dana
berupa bunga atau
imbal hasil
Deposito - Evaluasi
SK Over The
SK Over The Bagus Counter
Counter
berikutnya
SK Over The
Counter berakhir
Melakukan
Evaluasi
(min. 3 bln) Perjanjian
Dirjen PB kemitraan
berakhir
Melanjutkan
SPK Lanjut perjanjian
kemitraan
Giro Pemerintah -
Pembukaan
BUM
menandatangani
perjanjian kerja sama
Penempatan Dana dalam
bentuk giro
Dirjen PB
memberikan remunerasi
Laporan Saldo sesuai SPK
SPK
dan Pelaksanaan
Tugas
rekening
penempatan
giro
membuka rekening pemerintah di
Dir. PKN penempatan giro BUM
Rekening rekening
melakukan
Khusus giro BUM
setelmen transaksi
PEN di BI 1
Giro Pemerintah - Evaluasi
BUM
Laporan
Pelaksanaan penugasan tertentu
Melakukan Selesai
Evaluasi
(min. 3 bln)
Dirjen PB Penempatan
SPK Giro
berakhir
Koordinasi, Penjaminan dan
Pengawasan
Dirjen PB koordinasi
OJK
Melakukan
Penjaminan Penempatan Melakukan
Penempatan Dana Dana Pengawasan
Pemerintah
LPS BPKP
Melakukan
Pengawasan
Itjen Kemenkeu