INDONESIA
POTRET EKONOMI
INDONESIA
Penulis
Aktiva Primananda Hadiarta
Kontributor Data
Aktiva Primananda Hadiarta
Dhoni Siamsyah Fadillah Akbar
Penanggung Jawab
Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro
Editor
Hidayat Amir
Riznaldi Akbar
Foto Ilustrasi
Wahyu Budiarso
Redaksi
Pusat Kebijakan Ekonomi Makro
Penerbit
Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan
ISBN 978-623-6021-10-1
P O T R E T E K O N O M I I N D O N E S I A 2 0 2 0
KATA PENGANTAR
Buku Potret Ekonomi Indonesia 2020 ini merupakan terbitan ketiga dari Badan
Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan, yang berisi data dan informasi
mengenai indikator-indikator ekonomi yang disajikan dalam bentuk infografis
dan narasi singkat. Buku ini mencoba menangkap wajah perekonomian
Indonesia sepanjang tahun 2020. Penyajian yang ringan dalam bentuk
infografis dimaksudkan agar informasi yang diberikan dapat lebih mudah
dipahami secara komprehensif oleh seluruh kalangan pembaca.
5
P O T R E T E K O N O M I I N D O N E S I A 2 0 2 0
KATA PENGANTAR
Data dan informasi yang disajikan dalam buku ini diharapkan dapat menjadi
referensi bagi masyarakat luas, khususnya para pemangku kepentingan dalam
memahami kondisi perekonomian Indonesia di sepanjang tahun 2020, terlebih
bagi Badan Kebijakan Fiskal yang memiliki peran strategis sebagai perumus
kebijakan fiskal dan sektor keuangan yang antisipatif dan responsif untuk
mewujudkan masyarakat Indonesia sejahtera. Berbagai capaian dan tantangan
di tahun 2020 ini dapat dijadikan sebagai landasan dalam menghadapi
dinamika perekonomian di tahun selanjutnya.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada berbagai pihak yang telah
mendukung kelancaran terbitnya buku ini. Kritik dan saran yang membangun
sangat kami butuhkan untuk perbaikan ke depan dalam upaya menyajikan
data dan informasi yang baik dan komprehensif, sebagai bahan referensi untuk
melakukan analisis dan pengambilan kebijakan yang lebih baik lagi ke
depannya.
Hidayat Amir
Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro
Badan Kebijakan Fiskal
6
P O T R E T E K O N O M I I N D O N E S I A 2 0 2 0
DAFTAR ISI
1 Halaman cover
4 Halaman copyright
5 Kata Pengantar
7 Daftar Isi
13 Pendahuluan
19 BAB II COVID-19
37 Pertumbuhan Ekonomi
38 Pendapatan Per Kapita
39 PDB Menurut Pengeluaran (1)
7
P O T R E T E K O N O M I I N D O N E S I A 2 0 2 0
40 PDB Menurut Pengeluaran (2)
41 PDB Menurut Lapangan Usaha (1)
42 PDB Menurut Lapangan Usaha (2)
43 Pertumbuhan Ekonomi Kewilayahan
44 Pertumbuhan Ekonomi Menurut Provinsi
59 BAB V KESEJAHTERAAN
61 Tingkat Kemiskinan
62 Kemiskinan Menurut Pulau
63 Garis Kemiskinan
64 Gini Ratio
65 Gini Ratio Menurut Wilayah
66 Distribusi Pengeluaran
67 Indeks Pembangunan Manusia dan Komponennya
68 Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia
69 Indeks Pembangunan Manusia Secara Kewilayahan
70 Rumah Tangga Penerima Kredit
71 Rumah Tangga Penerima Program Indonesia Pintar (PIP)
8
P O T R E T E K O N O M I I N D O N E S I A 2 0 2 0
72 Rumah Tangga Penerima Bantuan Pangan
73 Rumah Tangga Penerima Program Keluarga Harapan (PKH)
75 BAB VI KETENAGAKERJAAN
10
P O T R E T E K O N O M I I N D O N E S I A 2 0 2 0
139 BAB XIII SEKTOR RIIL
161 Penutup
11
P O T R E T E K O N O M I I N D O N E S I A 2 0 2 0
PENDAHULUAN
Pandemi COVID-19 yang berlangsung sejak awal tahun 2020 telah menjadi
bencana kemanusiaan global dan berdampak pada perubahan tatanan
kehidupan serta menurunnya kinerja ekonomi di sebagian besar negara di
dunia, tak terkecuali Indonesia. Berbagai kebijakan pembatasan pergerakan dan
aktivitas masyarakat yang dijalankan banyak negara untuk membendung
masifnya penyebaran virus COVID-19, seperti travel ban, border shutdown,
hingga berbagai tingkatan lockdown, telah menyebabkan terganggunya
aktivitas ekonomi global, begitu pula pada perekonomian domestik.
13
P O T R E T E K O N O M I I N D O N E S I A 2 0 2 0
PENDAHULUAN
Tiada satupun negara yang siap menghadapi pandemi yang datang secara tak
terduga, termasuk Indonesia. Membendung wabah sekaligus menyelamatkan
ekonomi, menjadi keseluruhan cerita di tahun 2020, dengan diwarnai oleh
dinamika berbagai indikator ekonomi, sosial, dan keuangan yang terdampak
akibat pandemi.
14
P O T R E T E K O N O M I I N D O N E S I A 2 0 2 0
BAB
I
BAB 1 INDIKATOR STRATEGIS NASIONAL
Rp56,9 juta
-2,07% Rp15.434,2 triliun
(USD 3.911,7)
17
P O T R E T E K O N O M I I N D O N E S I A 2 0 2 0
BAB
II
BAB 2 COVID-19
Total kematian
22,138
Mar Apr Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
Sumber: Kementerian Kesehatan
21
P O T R E T E K O N O M I I N D O N E S I A 2 0 2 0
22
18-mar 18-mar 18-mar
30-mar 30-mar 30-mar
11-apr 11-apr 11-apr
23-apr 23-apr 23-apr
5-may 5-may 5-may
17-may 17-may 17-may
29-may 29-may 29-may
10-jun 10-jun 10-jun
22-jun 22-jun 22-jun
Jumlah kasus
4-jul 4-jul 4-jul
Jumlah sembuh
16-jul 16-jul 16-jul
Jumlah meninggal
28-jul 28-jul 28-jul Rata-rata Bergerak 7
hari kasus baru (RHS)
9-aug 9-aug 9-aug
21-aug 21-aug 21-aug
2-sep 2-sep 2-sep
14-sep 14-sep 14-sep
Jawa Barat
DKI Jakarta
Sulawesi Selatan
20-oct 20-oct 20-oct
1-nov 1-nov 1-nov
13-nov 13-nov 13-nov
164,787
26,816
70,788
7-dec 7-dec 7-dec
19-dec 19-dec 19-dec
31,047
594
3,270
1,172
31-dec 31-dec 31-dec
100
200
300
400
500
600
200
400
600
800
1000
83,579 1200
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
1800
187,735 2000
0
0
0
P O T R E T
10-jun 10-jun 10-jun
22-jun 22-jun 22-jun
Jumlah kasus
Rata-rata Bergerak 7
E K O N O M I
14-sep 14-sep 14-sep
Jawa Timur
Jawa Tengah
Kalimantan Timur
8-oct 8-oct 8-oct
20-oct 20-oct 20-oct
PROVINSI DENGAN KASUS COVID-19 TERTINGGI
54,409
22,691
7-dec 7-dec 7-dec
743
3,562
81,716
I N D O N E S I A
27,076
31-dec 31-dec 31-dec
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
1800
84,152 2000
200
400
600
800
1000
1200
100
200
300
400
500
600
2 0 2 0
BAB 2
BAB 2 COVID-19
31 Des 2019 – 5 Februari 2020 11 Maret 2020 29 Maret 2020 7 September 2020
3 Jan 2020 Penutupan Penetapan COVID- Pembentukan Pembentukan Tim
Penemuan 5 pasien penerbangan dari 19 sebagai Gugus Daerah Nasional
kasus di Wuhan dan ke Tiongkok oleh pandemi oleh WHO Percepatan
Pemerintah Indonesia Pengembangan
Vaksin
+ Pelaksanaan program-
- Rp 10 T Rp 405 T Rp 669 T program Komite
Stimulus ekonomi untuk Stimulus sektor rill Tambahan belanja negara Penanganan COVID-19
mengendalikan dampak dengan pemetaan untuk biaya penanganan dan Pemulihan Ekonomi
terkait lalu lintas orang, sektor terdampak COVID-19 Nasional (KPC PEN)
barang, dan uang
+
- Rp 128 T Exit strategy dan protokol Rp 695,2 T
Stimulus ekonomi I, II dan kesehatan untuk Penanganan COVID-19
lanjutan pada kelompok pelonggaran PSBB serta pemulihan dan
terdampak transformasi ekonomi
Kesehatan Perlindungan
Rp 96,17 T Sosial
Rp 230,7 T
PC-PEN 2020
Sektoral
K/L dan
Pemda Insentif
Rp 70,68 T Usaha
Rp 120,6 T
Rp 695,2 T
Dukungan
Pembiayaan
UMKM Korporasi
Rp 115,82 T
Rp 61,22 T
0 30 10
-20 20 -10
-40 10 -30
-60 0 -50
0 0
10
-20 -20
-10
-40 -40
-30
-60 -60
8.73
4.28 3.07 Increase
1.87 1.76
Decrease
-0.57 -1.87 -0.23
Total
-8.77
-18.94
Feb mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
Seiring pelonggaran PSBB, pemulihan aktivitas masyarakat ditunjukkan dengan semakin meningkatnya aktivitas
di luar rumah, seperti di tempat perdagangan retail, rekreasi, tempat belanja kebutuhan sehari-hari, dan
transportasi, serta mobilitas di rumah yang mengalami penurunan. Tren mobilitas masyarakat cenderung
mendekati posisi sebelum terjadi pandemi COVID-19.
(1,0) (0,3)
(3,5) (2,3) (0,5)
(1,7) (2,6) (4,9)
(6,6) (5,6) (7,6)
(10,4) (11,5)
(13,5) (12,5) (12,7)
(14,6) (14,9) (15,8) (16,0)
(17,7) (17,3)(18,0)(16,3)
(21,1)
(22,7)
(24,7)
(35,1)
(37,8) (36,8)
(38,8)
Feb mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
(10,1)
(19,8)
(26,4) (20,0) (20,7)(18,9) (21,0) (21,4)
(31,9) (36,0) (21,4) (23,0)
(35,3) (32,2)(29,3) (33,0)
(34,4)
(43,2)
Karyawan yang dirumahkan akibat COVID-19 hingga Agustus 2020 sebanyak 1,77
juta orang
Dampak COVID-19 Terhadap Penduduk Usia Kerja, Agustus 2020
Perempuan 0,62 juta orang Perempuan 0,52 juta orang Perempuan 0,68 juta orang Perempuan 9,27 juta orang
Perkotaan 1,66 juta orang Perkotaan 0,53 juta orang Perkotaan 1,27 juta orang Perkotaan 16,82 juta orang
Perdesaan 0,90 juta orang Perdesaan 0,23 juta orang Perdesaan 0,50 juta orang Perdesaan 7,21 juta orang
Penduduk usia kerja yang terdampak COVID-19 paling besar adalah karena pengurangan
jam kerja, sebanyak 24,03 juta orang.
Penduduk usia kerja yang terdampak COVID-19 lebih banyak pada laki-laki (18,03 juta
orang), dan yang tinggal di perkotaan (20,28 juta orang).
Dampak COVID-19 Penduduk Usia Kerja Menurut Kelompok Umur Agustus 2018 – Agustus 2020
79,76 81,67
68,08
63,07
34,01
18,22 12,16 11,34
13,70 8,08 6,99
2,92
Pengangguran Karena BAK Karena COVID-19 Sementara Tidak Bekerja Pengurangan Jam Kerja
COVID-19 Karena COVID-19 Karena COVID-19
15-24 Tahun 25-29 Tahun 60 Tahun keatas
Kelompok umur dewasa (25-59 tahun) merupakan kelompok umur yang paling banyak
terdampak COVID-19 pada semua komponen.
Sementara kelompok umur muda (15-24 tahun) terdampak paling besar sebagai penganggur
yang pernah berhenti bekerja karena COVID-19 selama bulan Februari-Agustus 2020
Sumber: Berita Resmi Statistik BPS
27
P O T R E T E K O N O M I I N D O N E S I A 2 0 2 0
COVID-19 BAB 2
Pandemi COVID-19 berdampak pada penurunan upah buruh di seluruh lapangan pekerjaan, yang
disebabkan oleh berbagai kebijakan perusahaan, di antaranya perubahan jam kerja, merumahkan
buruh/pegawai dengan pemotongan upah, serta kebijakan lainnya.
Upah buruh pada lapangan usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum paling terdampak
pandemi, dimana rata-rata upah buruh pada sektor ini turun 7,28%, seiring kebijakan pembatasan
sosial yang berdampak pada penurunan mobilitas masyarakat dan lesunya aktivitas pariwisata.
Bali 17,91%
Provinsi Bali yang basis ekonominya ada pada sektor pariwisata mengalami dampak pandemi yang
paling parah, sehingga menyebabkan upah buruh turun hingga 17,91%.
22,74%
Bekerja
2,52%
Bekerja, sementara dirumahkan
Terkena PHK
18,34%
Tidak Bekerja
56,40%
Tidak semua pekerjaan memungkinkan untuk penerapan WFH. Semakin tinggi pendidikan responden
survei, semakin memungkinkan untuk penerapan WFH atas pekerjaan yang dimilikinya.
80
Masih ada jadwal masuk kantor
60
40
20
0
SD-SMP SMA/SMK DIPLOMA S1+
Masyarakat miskin, rentan miskin, dan yang bekerja di sektor informal merupakan yang
paling terdampak dari pandemi COVID-19.
30,34%
3 dari 10 responden kelompok
berpendapatan tinggi mengaku
mengalami penurunan pendapatan
>7,2 jt
Jasa Lainnya
Air dan Pengelolaan Sampah
68% 90,90%
67,85% 90,34%
Provinsi Bali, DI Yogyakarta, Banten, dan DKI Jakarta adalah empat provinsi yang
pelaku usahanya paling banyak mengalami penurunan pendapatan
Sumber: Analisis Hasil Survey Dampak COVID-19 Terhadap Pelaku Usaha, BPS
32
P O T R E T E K O N O M I I N D O N E S I A 2 0 2 0
BAB 2 COVID-19
Sekitar 77 dari setiap 100 perusahaan di sektor Pengadaan Air dan Pengelolaan Limbah; Pertanian,
Peternakan dan Perikanan; dan Real Estat masih beroperasi seperti biasa.
Sumber: Analisis Hasil Survey Dampak COVID-19 Terhadap Pelaku Usaha, BPS
33
P O T R E T E K O N O M I I N D O N E S I A 2 0 2 0
COVID-19 BAB 2
UMK UMB
33,23% 46,64%
Ada berbagai upaya perusahaan untuk tetap mempertahankan tenaga kerjanya meskipun aktivitas
perusahaan sangat terdampak oleh pandemi. Keputusan untuk melakukan PHK cenderung adalah
langkah terakhir yang diambil terhadap tenaga kerjanya.
32,66%
17,06%
12,83%
3,69% 6,46%
Dirumahkan (dibayar Dirumahkan (dibayar Memberhentikan Dirumahkan (tidak Pengurangan jam
penuh) sebagian) pekerja dalam jangka dibaya ) kerja
waktu singkat
Sumber: Analisis Hasil Survey Dampak COVID-19 Terhadap Pelaku Usaha, BPS
34
P O T R E T E K O N O M I I N D O N E S I A 2 0 2 0
BAB
III
BAB 3 KINERJA EKONOMI
PERTUMBUHAN EKONOMI
10
5.02 5.07 5.17 5.02
5
-5 -2.07
2016 2017 2018 2019 2020
(%, yoy)
5 2.97
0
-5 -2.19
-3.49
-10
-5.32
Q1 Q2 Q3 Q4
(%, yoy)
59,1 56,9
56,0 4.174,5
3.927,3 3.911,7
-15.00%
-14.71%
-20.00%
2019 2020
Konsumsi Pembentukan
Konsumsi Konsumsi
Rumah Modal Tetap Expor Impor
LNPRT Pemerintah
Tangga Bruto (PMTB)
Pada tahun 2020, seluruh komponen pengeluaran tumbuh negatif, kecuali Konsumsi
Pemerintah. Kontraksi terdalam terjadi pada komponen Ekspor sebesar -7,7%,
sementara komponen Impor terkontraksi 14,71%.
Struktur PDB Menurut Pengeluaran Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2020
1,15%
Konsumsi rumah tangga
31,73%
Pembentukan modal tetap bruto
(PMTB)
Konsumsi Pemerintah
Konsumsi LNPRT
Net Expor
9,29%
57,66% Struktur PDB Indonesia menurut pengeluaran
masih didominasi oleh komponen Konsumsi
1,30% Rumah Tangga yang berkontribusi pada lebih
dari separuh PDB Indonesia, yaitu sebesar
57,66%.
Sumber: Berita Resmi Statistik BPS
39
P O T R E T E K O N O M I I N D O N E S I A 2 0 2 0
KINERJA EKONOMI BAB 3
8.900,00
4.897,80
2.649,80 2.472,90
1.433,70
201,30
15.00%
10.58% 11.60%
10.00%
4.94%
5.00% 3.25% 2.32% 2.63%
1.75%
0.00%
-0.03%
-5.00% -1.95%-2.93% -2.34%
-3.26% -3.72% -4.10%
-5.44%
-10.00%
-10.22%
-15.00%
-15.04%
-20.00%
Jasa Pendidikan
Pertanian, Kehutanan, Perikanan
Konstruksi
Real Estate
Pengadaan Air
Perdagangan
Administrasi Pemerintahan
Jasa Perusahaan
Jasa lainnya
Pengadaan Listrik dan Gas
Pertambangan dan Penggalian
2019 2020
Struktur PDB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2020
Industri Pengolahan
2020
Konstruksi 13,24% 19,88%
Perdagangan
12,93% 10,71%
Jasa - Jasa
Struktur PDB Indonesia menurut lapangan usaha masih
Lainnya didominasi oleh komponen Industri Pengolahan (19,88%),
diikuti oleh Pertanian (13,70%), Perdagangan (12,93%),
Konstruksi (10,71%), serta Pertambangan (6,44%).
Peranan kelima lapangan usaha tersebut dalam
perekonomian Indonesia mencapai 63,66%.
PDB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2020
( Triliun Rupiah )
3.565,92
3.068,00
2.115,10 2.043,43
1.995,50
1.652,70
993,50
21,36%
7,94%
6,66%
Kalimantan 0,23%
Sumatera
-2,27%
-1,19% Sulawesi 2,36%
1,44%
58,75%
2,94% Keterangan
Bali & Nusa Tenggara Distribusi Tahun 2020
Dengan luas daratan Indonesia sebesar 1,92 juta km2, maka kepadatan
penduduk Indonesia sebanyak 141 jiwa per km2. Angka ini meningkat dari
tahun 2010 yang sebanyak 124 jiwa per km2.
Jumlah Penduduk
(Juta Jiwa)
Laju Pertumbuhan
Penduduk (%)
Momentum bonus demografi menjadi peluang strategis bagi Indonesia untuk melakukan percepatan
pembangunan ekonomi, dengan dukungan ketersediaan sumber daya manusia usia produktif yang
berkualitas dan dapat berkontribusi terhadap pembangunan. Momentum bonus demografi menjadi
peluang strategis bagi Indonesia untuk melakukan percepatan pembangunan ekonomi, dengan
dukungan ketersediaan sumber daya manusia usia produktif yang berkualitas dan dapat
berkontribusi terhadap pembangunan.
1,87%
70.72 Pre-Boomer
65.03 66.09
59.58
11,56% 10,88%
53.39 55.84 Baby Post Gen Z
Boomer
44.12 40.91
36.65
30.44 28.87
23.33
270,20
3.25 3.77 4.53 5.04 5.95 Juta Jiwa
2.49 21,88%
Gen X 27,94%
Gen Z
SP1971 SP1971 SP1980 SP2000 SP2010 SP2020
25,87%
0-14 Tahun 15-64 Tahun 65+ Tahun Milenial
Persentase penduduk lansia (60 tahun ke atas) meningkat dari 7,59% pada tahun 2010 menjadi
9,78% di tahun 2020. Kondisi ini menunjukkan bahwa Indonesia berada dalam masa transisi
menuju era ageing population, yaitu ketika persentase penduduk usia 60 tahun ke atas
mencapai lebih dari 10%.
Sumber: Hasil Sensus Penduduk 2020
48
P O T R E T E K O N O M I I N D O N E S I A 2 0 2 0
BAB 4 KEPENDUDUKAN ( DEMOGRAFI )
SUMATERA
58,6 juta jiwa SULAWESI
(21,68%) KALIMANTAN 19,9 juta jiwa
16,6 juta jiwa
(6,15%) (7,36%)
MALUKU &
PAPUA
8,6 juta jiwa
(3,17%)
JAWA
151,6 juta jiwa
(56,10%) BALI & NUSA
TENGGARA
15,0 juta jiwa
(5,54%) Jumlah penduduk terendah
Jumlah penduduk tertinggi
JAWA BARAT KALIMANTAN UTARA
47,1 juta jiwa 0,68 juta jiwa
Seiring dengan masa bonus demografi yang sedang dinikmati Indonesia dan
makin meningkatnya proporsi penduduk usia produktif, maka rasio
ketergantungan cenderung semakin berkurang.
TERENDAH
TERTINGGI
Sumber: Statistik Kesejahteraan Rakyat BPS, 2020
50
P O T R E T E K O N O M I I N D O N E S I A 2 0 2 0
BAB 4 KEPENDUDUKAN ( DEMOGRAFI )
4,55% 12,56%
SMA/SMK/MA/
Paket C
4,62% 4,48% SD/MI/Paket A 12,82% 12,30%
laki-laki perempuan laki-laki perempuan
2,67% 5,04%
Diploma I s.d. SMP/Mts/ 5,21% 4,86%
Universitas
2,60% 2,73% Paket B laki-laki perempuan
laki-laki perempuan
Pada tahun 2020, sebanyak 6,09% penduduk berusia 5 tahun ke atas tidak/belum
pernah sekolah. Angka ini mengalami perbaikan dibanding tahun sebelumnya yang
sebesar 6,40%.
0,44% 14,83%
Diploma I & 0,38% 0,49% Tidak punya 12,45% 17,20%
Diploma II laki-laki perempuan ijazah laki-laki perempuan
5,66% 24,80%
SMK/MAK
6,79% 4,53% SD/MI/Paket A
24,65% 24,95%
laki-laki perempuan laki-laki perempuan
23,44% 21,78%
SMA/MA/ 25,10% 21,79% SMP/Mts/ 21,91% 21,65%
Paket C laki-laki perempuan Paket B laki-laki perempuan
Persentase penduduk yang memiliki ijazah pendidikan tinggi (Diploma I s.d. S3)
pada tahun 2020 sebesar 9,5%, mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya
yang sebesar 9,26%.
98,77% 97,79%
Pada tahun 2020, sebanyak
98,29% penduduk berumur 15-59
PEREMUPAN
LAKI -LAKI
tahun melek huruf. Angka ini naik
dari 98,22% pada tahun
sebelumnya.
KALIMANTAN SULAWESI
MALUKU &
PAPUA
SUMATERA JAWA
BALI & NUSA
TENGARA
KALIMANTAN SULAWESI
MALUKU &
PAPUA
SUMATERA JAWA
BALI & NUSA
TENGARA
Sumber: Statistik Kesejahteraan Rakyat BPS
53
P O T R E T E K O N O M I I N D O N E S I A 2 0 2 0
KEPENDUDUKAN ( DEMOGRAFI ) BAB 4
Angka Partisipasi Sekolah (APS) Formal Menurut Kelompok Umur Tahun 2020
Angka Partisipasi Murni (APM) Menurut Jenjang Pendidikan Formal Tahun 2020
KALIMANTAN SULAWESI
MALUKU &
PAPUA
SUMATERA JAWA
BALI & NUSA
TENGARA
KALIMANTAN SULAWESI
MALUKU &
PAPUA
SUMATERA JAWA
BALI & NUSA
TENGARA
KESEHATAN ANAK
Persentase Penduduk Umur 0-
59 Bulan (Balita) yang Pernah Laki-laki 50,29%
Mendapat Imunisasi Lengkap
Tahun 2020 Perempuan 50,39%
50,34%
Pada tahun 2020, hanya setengah dari Balita di Indonesia yang telah mendapat imunisasi lengkap,
yaitu sebanyak 50,34%. Meskipun demikian, angka ini mengalami peningkatan dibanding tahun
sebelumnya yang sebesar 47,21%.
KALIMANTAN SULAWESI
MALUKU &
PAPUA
SUMATERA JAWA
KALIMANTAN SULAWESI
MALUKU &
PAPUA
SUMATERA JAWA
BALI & NUSA
TENGARA
8,79% Jamkesda
4,44% Perusahaan
/Kantor
Asuransi
1,37%
Swasta
3,69%
Pada tahun 2020, hanya sepertiga penduduk Indonesia yang telah memiliki jaminan sosial,
yaitu sebanyak 32,88%. Meskipun demikian, angka ini mengalami peningkatan
dibanding tahun sebelumnya yang sebesar 28,92%.
Penduduk 5 tahun
ke atas yang Papua Yogyakarta
53,73% 64,25% 40,32% 56,65% 50,78%
mengakses (25,52%) (68,68%)
internet
89.10%
69.46% 68.15%
25.07%
12.36% 14.33% 13.99%
5.04% 7.11% 4.03%
1
Informasi 2
Tugas 3
E-mail 4
Sosial 5
Pembelian 6
Penjualan 7
Hiburan 8
Fasilitas 9
Informasi 10
Lainnya
Sekolah Media Barang Barang Finansial Barang
Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, terdapat peningkatan signifikan persentase
masyarakat yang mengakses internet. Penggunaan internet tahun 2020 didominasi
penggunaan sosial media (89,10%), mendapatkan informasi/berita (69,46%), dan hiburan
(68,15%). Berbeda dari tahun sebelumnya yang didominasi oleh penggunaan sosial media.
TINGKAT KEMISKINAN
Perkembangan Tingkat Kemiskinan
27,55
25,95 26,42 Pandemi COVID-19 yang
25,67 berdampak pada perubahan
10,19
(juta orang)
Perkotaan Pedesaan
15,51
15,15 15,26
14,93
12,04
11,16
(juta orang)
9,99 13,20%
(juta orang)
11,34% Perkotaan
8,80% 3,76 13,45% Pedesaan
2,31 4,72% 7,51% 5,95% 1,58
0,38 0,64 0,48
13,20%
15,51
SUMATERA KALIMANTAN SULAWESI 7,88%
12,04
8,03%
8,11 13,03%
6,65
18,18% 28,51%
8,99% 1,48 5,49% 1,40
0,63 0,14
Secara spasial, sebagian besar penduduk miskin masih berada di Pulau Jawa
sebanyak 14,75 juta orang. Namun persentase penduduk miskin terbesar
berada di wilayah Maluku dan Papua sebesar 20,65%.
GARIS KEMISKINAN
GK per Rumah GK Nasional
GK Nasional
Tangga Miskin
Rp458.947 Rp2.216.714
/kapita = /ruta miskin
Pada September 2020,
secara rata-rata 1 rumah
tangga miskin di Indonesia
memiliki 4,83 anggota
rumah tangga
Maret 2020 Sept 2020 Maret 2020 Sept 2020 Maret 2020 Sept 2020
Dibandingkan Maret 2020, Garis Kemiskinan pada September 2020 naik sebesar 0,94%
menjadi Rp 458.947 /kapita/bulan.
Peranan komoditi makanan masih jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi
bukan makanan. Besarnya sumbangan Garis Kemiskinan Makanan terhadap Garis
Kemiskinan pada September 2020 sebesar 73,87%.
Beras masih menjadi komoditi makanan yang memberi sumbangan terbesar pada
Garis Kemiskinan, yakni sebesar 16,58% di perkotaan dan 21,89% di perdesaan.
per Kapita per Ruta Miskin per Kapita per Ruta Miskin
Sumber: Berita Resmi Statistik BPS
63
P O T R E T E K O N O M I I N D O N E S I A 2 0 2 0
BAB 5
KESEJAHTERAAN
GINI RATIO
0,385
0 1
Bila Gini Ratio=0, artinya pendapatan merata Bila Gini Ratio=1, artinya ketimpangan
sempurna, artinya setiap orang menerima pendapatan timpang sempurna atau
pendapatan yang sama dengan yang lainnya pendapat itu hanya diterima oleh satu orang
atau satu kelompok saja
Gini Ratio pada September 2020 sebesar 0,385, meningkat 0,005 poin dibandingkan
dengan Rasio Gini September 2019 yang sebesar 0,380.
0,300 0,406
Kalimantan
Utara Gorontalo
0,290
0,400 Maluku Utara
DKI Jakarta
0,437 0,257
DI Yogyakarta Kep. Bangka
Belitung
DISTRIBUSI PENGELUARAN
Distribusi Pengeluaran Penduduk Indonesia, September 2020 (%)
Penduduk 40% Penduduk 40% Penduduk 20%
Terbawah Menengah Teratas
47,20
46,13 40,63
39,61 39,77
36,94 38,48
35,72
20,89
17,08 20,62
16,93
Perkotaan Pedesaan
46,22
45,49
36,78
35,85
17,93
17,73
Nasional
Dengan demikian, menurut kriteria Bank Dunia, pengeluaran penduduk masih berada
pada kategori tingkat ketimpangan rendah (di atas 17%), baik di daerah perkotaan
maupun perdesaan.
Dari sisi pendidikan, pada tahun 2020 anak-anak berusia 7 tahun memiliki harapan
dapat menikmati pendidikan selama 12,98 tahun atau hampir setara dengan
lamanya waktu untuk menamatkan pendidikan hingga setingkat Diploma I.
Sementara rata-rata lama sekolah penduduk umur 25 tahun ke atas meningkat
menjadi 8,48 tahun.
Dari sisi kesehatan, bayi yang lahir pada tahun 2020 memiliki harapan untuk dapat
hidup hingga 71,47 tahun, lebih lama 0,13 tahun dibandingkan dengan mereka yang
lahir pada tahun sebelumnya.
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
71,34 71,47
71,20
Umur Harapan Hidup Saat
Lahir (UHH) (tahun)
12,95 12,98
12,91
Harapan Lama Sekolah
(HLS)
8,34 8,48
Rata-rata Lama Sekolah 8,17
(RLS)
Rp 11,30
Rp 11,06 juta
Rp 11,01
Pengeluaran per Kapita per juta juta
tahun
Jumlah provinsi dengan status capaian “tinggi” (70 ≤ IPM < 80)
sebanyak 22 dan status “sedang” (capaian 60 ≤ IPM < 70) sebanyak 11.
Sejak tahun 2018, tidak ada lagi provinsi dengan status IPM “rendah”.
26,04%
21,27%
17,49%
17,28%
5,98%
5,73%
3,27%
1,83% 1,43% 13,07%
12,98%
Maluku Utara
33,91%
34,32%
Gorontalo
NTB
13,83%
DKI Jakarta 6,44%
35,62%
Papua
Bali
15,95%
4,18% Sulawesi Tenggara
Kep. Bangka Belitung
17,80%
4,53%
Nusa Tenggara Barat
Kalimantan Tengah
1,33%
19,16%
DKI Jakarta
Nusa Tenggara Timur
23,76% 5,63%
Aceh Maluku Utara
26,11%
Nusa Tenggara Barat
3,96% 0,76%
24,92%
DKI Jakarta Papua
Nusa Tenggara Timur
69,03%
68,77%
17,81%
11,86%
3,86%
2,42%
23,12%
Aceh
20,58%
Nusa Tenggara Barat
4,17%
Kep. Bangka Belitung
1,82% 1,89%
29,50%
DKI Jakarta Papua
Nusa Tenggara Timur
Sekolah
Pengangguran Bekerja
15,35 juta orang
9,77 juta orang 128,45 juta orang
23,35%
7,07% 92,93%
Mengurus Rumah 7,46% 6,46% 64,18% 35,82%
Tangga
40,96 juta orang
62,30%
Informal Formal
Lainnya 77,68 juta orang 50,77 juta orang
9,44 juta orang 60,47% 39.53%
14,36%
42,65% 57,35% 65,40% 34,60%
*) Penganggur Terbuka : mencari
pekerjaan, mempersiapkan usaha, merasa
tidak mungkin mendapat pekerjaan, sudah Pekerja Tidak Pekerja Penuh
punya pekerjaan tetapi belum dimulai Penuh 82,02 juta orang
bekerja 46,43 juta orang 63,85%
*) Setengah Penganggur : bekerja di
36,15%
bawah jam kerja normal (kurang dari
35 jam seminggu)
Pekerja Paruh Waktu Setengah Penganggur
33,34 juta orang 13,09 juta orang
25,96% 10,19%
19,39% 36,02% 10,77% 9,30%
Dalam setahun terakhir, jumlah Pada Agustus 2020, jumlah Hingga Agustus 2020, jumlah
penduduk usia kerja bertambah penduduk bekerja pengangguran bertambah
2,78 juta orang, dan penduduk berkurang sebanyak 0,31 2,67 juta orang menjadi 9,77
yang masuk ke angkatan kerja juta orang dibandingkan juta orang, sebagai dampak
bertambah 2,36 juta orang. Agustus 2019. pandemi COVID-19.
Laki-laki Perempuan
82,41% 53,13%
Perkotaan 65,91% Pedesaan 70,20%
Meskipun mengalami kenaikan 1,32% poin pada Agustus 2020, namun TPAK perempuan
masih jauh di bawah TPAK laki-laki.
*)Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja = (Jumlah Angkatan Kerja / Jumlah Penduduk Usia Kerja) x 100%
Nusa
Tenggara
EPR Bali Timur Papua
Nasional
62,98 70,14 69,98 69,07
Laki-laki Perempuan
76,26% 49,70%
Perkotaan 59,99% Pedesaan 66,90%
Secara nasional pada Agustus 2020, EPR mencapai 62,98 yang berarti
bahwa dari 100 penduduk berumur 15 tahun ke atas terdapat sekitar 63
orang yang bekerja.
3 58,50% 64,18%
Sumber: Survey Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) dan Berita Resmi Statistik BPS
80
P O T R E T E K O N O M I I N D O N E S I A 2 0 2 0
BAB 6 KETENAGAKERJAAN
Agustus 2020
FORMAL INFORMAL
39,53% 60,47%
3 provinsi dengan 3 provinsi dengan
persentase tertinggi persentase tertinggi
Kondisi ini seiring pandemi COVID-19 yang menyebabkan banyaknya masyarakat yang
beralih dari sektor formal ke sektor informal.
Sumber: Survey Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) dan Berita Resmi Statistik BPS
81
P O T R E T E K O N O M I I N D O N E S I A 2 0 2 0
KETENAGAKERJAAN BAB 6
PERSENTASE JAM
KERJA BERLEBIH
Perkotaan 27,88% Pedesaan 22,04%
Sebagian besar tenaga kerja Indonesia merupakan Pekerja Penuh (jam kerja
minimal 35 jam per minggu), yaitu sebesar 63,85% pada Agustus 2020.
Sementara 36,15% merupakan Pekerja Tidak Penuh (jam kerja kurang dari 35
jam per minggu). Angka ini meningkat cukup tinggi sebesar 7,19% poin
dibandingkan Agustus 2019.
Pekerja Tidak Penuh dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu Pekerja Paruh Waktu dan
Setengah Penganggur, masing-masing sebesar 25,96% dan 10,19% pada Agustus 2020.
Sumber: Survey Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) dan Berita Resmi Statistik BPS
82
P O T R E T E K O N O M I I N D O N E S I A 2 0 2 0
BAB 6 KETENAGAKERJAAN
Tingkat Pekerja
Paruh Waktu 25,96%
Pekerja Paruh Waktu adalah penduduk bekerja dengan jam kerja kurang
dari 35 jam dalam seminggu yang lalu, tetapi tidak mencari pekerjaan
atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain.
Laki-laki Perempuan
19,39% 36,02%
Perkotaan 20,88% Pedesaan 31,94%
Pada Agustus 2020, dari 100 orang penduduk bekerja terdapat sekitar 26 pekerja
paruh waktu. Dibandingkan Agustus 2019, persentase pekerja paruh waktu mengalami
peningkatan sebesar 3,42% poin, dan didominasi oleh perempuan (36,02%).
22,54
22,15
36,02
32,38 32,25
19,39
15,74 16,50
Sumber: Survey Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) dan Berita Resmi Statistik BPS
83
P O T R E T E K O N O M I I N D O N E S I A 2 0 2 0
KETENAGAKERJAAN BAB 6
Setengah Penganggur
13,09 juta Adalah penduduk bekerja dengan jam kerja dibawah ambang
orang batas jam kerja normal (kurang dari 35 jam dalam seminggu),
dan masih mencari atau menerima pekerjaan tambahan
Laki-laki Perempuan
8,38 juta 4,71 juta
Perkotaan Pedesaan orang orang
5,81 juta orang 7,28 juta orang
Sumber: Survey Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) dan Berita Resmi Statistik BPS
84
P O T R E T E K O N O M I I N D O N E S I A 2 0 2 0
BAB 6 KETENAGAKERJAAN
Akademi/Diploma SLTP
3,47 juta orang 23,47 juta orang
(2,7%) (18,27%)
Pada Agustus 2020, penduduk bekerja masih didominasi oleh mereka yang
berpendidikan SD ke bawah sebanyak 38,89%. sedangkan tenaga kerja
berpendidikan tinggi (Diploma dan Universitas) hanya sebesar 12,33%. Namun
demikian, proporsi tenaga kerja berpendidikan SD ke bawah menunjukkan tren
penurunan dari tahun ke tahun, dan turun 0,94% poin dibanding Agustus 2019.
Penduduk bekerja dengan peningkatan terbesar adalah pada pendidikan SMA, yang
naik 0,69% poin pada Agustus 2020 dibadingkan Agustus 2019.
Sumber: Survey Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) dan Berita Resmi Statistik BPS
86
P O T R E T E K O N O M I I N D O N E S I A 2 0 2 0
BAB 6 KETENAGAKERJAAN
1,15% Agustus
28,91%
2020
Tenaga Produksi,
Tenaga Tata Usaha Operator Alat-alat
dan yang Sejenis Angkutan dan
Pekerja Kasar
5,49%
29,40%
Mayoritas Laki-laki
bekerja sebagai Tenaga
Produksi, Operator Alat-
alat Angkutan, dan
Pekerja Kasar sedangkan
mayoritas Perempuan
bekerja sebagai Tenaga
Usaha Penjualan.
Laki-laki Perempuan
7,46% 6,46%
Perkotaan 8,98% Pedesaan 4,71%
4,07%
Bengkulu 3,77%
Sulawesi Tengah
10,64% 3,32%
Banten Sulawesi Barat
10,95%
10,46%
DKI Jakarta
Jawa Barat
Sumber: Survey Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) dan Berita Resmi Statistik BPS
88
P O T R E T E K O N O M I I N D O N E S I A 2 0 2 0
BAB 6 KETENAGAKERJAAN
8,98%
7,07% 7,46%
5,3% 6,44% 6,46%
5,23% 6,29% 4,71% 5,34% 5,25%
3,97%3,92% 5,24% 5,22%
Seiring pandemi COVID-19, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Agustus 2020
sebesar 7,07%, mengalami peningkatan cukup besar (1,84% poin) dibandingkan
Agustus 2019. TPT perkotaan sebesar 8,98%, lebih tinggi hampir dua kali TPT di pedesaan
(4,71%). TPT laki-laki juga mengalami peningkatan yang cukup tinggi (2,22% poin).
5,04
2,89 3,01
1,70
0,61 0,68
Pada Agustus 2020, TPT penduduk kelompok umur muda merupakan yang tertinggi,
yaitu mencapai 20,46%, yang dapat diartikan bahwa dari 100 orang penduduk berumur
15-24 tahun yang termasuk angkatan kerja, terdapat sekitar 20 orang menganggur.
Sumber: Survey Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) dan Berita Resmi Statistik BPS
89
P O T R E T E K O N O M I I N D O N E S I A 2 0 2 0
KETENAGAKERJAAN BAB 6
0.00%
SD ke bawah SLTP SLTA Umum/SMU
SLTA Kejuruan/SMK Akademi/Diploma Universitas
Pada Agustus 2020, TPT semua kategori pendidikan mengalami peningkatan seiring
naiknya TPT nasional. TPT dari lulusan SMK masih yang tertinggi dibandingkan
lulusan jenjang pendidikan lainnya, yaitu 13,55%. Kenaikannya paling tinggi
dibandingkan Agustus 2019, yaitu sebesar 3,19% poin.
Provinsi dengan presentase pengganguran berpendidikan tinggi tertinggi
Sumatera Barat DI Yogyakarta Nusa Tenggara Timur
26,16% 24,55% 24,44%
Sumber: Survey Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) dan Berita Resmi Statistik BPS
90
P O T R E T E K O N O M I I N D O N E S I A 2 0 2 0
BAB 6 KETENAGAKERJAAN
Upah buruh nasional pada Agustus 2020 mengalami penurunan menjadi Rp 2,76
juta, dari Rp 2,91 juta pada Agustus 2019
3.50 3.17
3.06 2.98
2.83 2.91
3.00 2.76
2.40 2.45 2.35
2.50
2.00
1.50
1.00
0.50
0.00
Agustus 2018 Agustus 2019 Agustus 2020
Tertinggi Terendah
Buruh yang bekerja pada 7 kategori lapangan pekerjaan utama menerima upah lebih
rendah daripada rata-rata upah nasional, yaitu Jasa Pendidikan; Industri Pengolahan;
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Daur Ulang; Perdagangan Besar
dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor; Penyediaan Akomodasi dan Makan
Minum; Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan; dan Jasa Lainnya.
AKADEMI/DIPLOMA
2.67 2.69
UNIVERSITAS
1.99
SD KE BAWAH
1.65
SMK
SLTP
SMA
Semakin tinggi jenjang pendidikan yang ditamatkan, upah yang diperoleh juga
meningkat. Pada Agutsus 2020, buruh berpendidikan universitas menerima
upah 2,6 kali lipat lebih tinggi dibandingkan buruh berpendidikan SD.
Provinsi 1.DKI JAKARTA Rp 4,22 Juta Rp 2,07 Juta 4. SULAWESI BARAT Provinsi
dengan rata- dengan rata-
rata upah/gaji 2. KEP. RIAU Rp 4,19 Juta Rp 2,09 Juta 5. JAWA TENGAH rata upah/gaji
bersih sebulan bersih sebulan
3. PAPUA Rp 3,98 Juta Rp 2,17 Juta 6. NTT
tertinggi terendah
2 C
4
3,B
1,A
5,E
D F
6
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja 50,9% 82,5% 51,88% 82,69% 51,89% 83,13%
Penurunan IKG tahun 2019 dibanding tahun sebelumnya disebabkan membaiknya keterwakilan
perempuan di parlemen, menurunnya proporsi persalinan tidak di fasilitas kesehatan, dan
menurunnya gap TPAK antara laki-laki dan perempuan.
TERENDAH TERTINGGI
DI Yogyakarta NTB Mayoritas provinsi mengalami perbaikan
IKG. Namun dilihat dari disparitas antar
0,081 0,542 wilayah, rentang IKG tahun 2019 terlihat
meningkat.
Bali Sulawesi Tenggara
IKG tertinggi sebesar 0,081 dicapai oleh
0,093 0,527 DI Yogyakarta, sementara IKG Nusa
Tenggara Barat terendah sebesar 0,542,
DKI Jakarta Jambi sehingga rentangnya sebesar 0,462.
Rentang ini meningkat dibanding kondisi
0,187 0,525 tahun sebelumnya sebesar 0,413.
*) Indeks Pemberdayaan
Gender (IDG) lebih fokus
melihat sejauh mana
kesetaraan gender dalam hal
peran aktif perempuan di
dunia politik, pengambilan
keputudan, dan ekonomi.
IKG <0,405 IKG 0,405-0,450 IKG 0,450-0,495 IKG >0,495
Pertumbuhan Inflasi Tahunan, 2020 (%,yoy) Pertumbuhan Inflasi Tahun Berjalan, 2020 (%,ytd)
6
4 3.62
1.68
2 1.6
0.25
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
-2
Umum (%,yoy) Inti (%, yoy) Harga diatur Pemerintah (%,yoy) Bergejolak (%,yoy)
Secara nasional, NTP tahun 2020 lebih tinggi 0,74% dibandingkan NTP tahun 2019. Perubahan tertinggi terjadi
pada Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 3,8%. Kenaikan NTP ini disebabkan oleh kenaikan indeks
harga hasil produksi pertanian (It) lebih tinggi dibandingkan kenaikan indeks harga barang dan jasa yang
dikonsumsi oleh rumah tangga maupun biaya produksi dan penambahan barang modal (Ib).
NTP tahun 2020 tertinggi terjadi pada Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (104,32) dan terendah terjadi pada
Subsektor Peternakan (98,08).
98
97
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des
NTP Perubahan (%, yoy)
Selama tahun 2020, kenaikan NTP tertinggi terjadi pada September (0,99%) yang didorong kenaikan di Subsektor
Tanaman Perkebunan Rakyat (2,67%). Sementara penurunan NTP terbesar terjadi pada April (1,73%) yang
dipengaruhi penurunan di Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (2,48%).
TERTINGGI TERENDAH
NTP
Desember
2020 130,34 122,12 117,83 93,56 122,12 96,24
Riau Bengkulu Jambi Bali Sulteng NTT
Sumber: Berita Resmi Statistik BPS
105
P O T R E T E K O N O M I I N D O N E S I A 2 0 2 0
HARGA BAB 8
8000
Rata-Rata Harga Gabah di Tingkat Petani2020
6000 5845,42 5357,08
4720,19 4776,49
4000 4386,60 4439,21
2000
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
Gabah Kering Giling (GKG) Gabah Kering Panen (GKP) Gabah Luar Kualitas (GLK)
9500
9000
8500
8000
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sep Okt Nov Des
Sepanjang tahun 2020, rata-rata harga tertinggi Harga Beras di Penggilingan, Desember
di tingkat petani untuk GKP terjadi pada Januari 2020
(Rp5.273 per kg), GKG pada Juni (Rp5.845 per
kg), dan GLK pada Februari (Rp4.774 per kg). Premium Medium Luar Kualitas
TERTINGGI
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sep Okt Nov Des
772.36
Lifting Minyak ICP (mbcd), 2020
737.1 734.76 731.33
707.8 700.63
691.69 689.67 694.77
679.36
668.73 668.34
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sep Okt Nov Des
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sep Okt Nov Des
2018 2019
721.3
800 1000 809.6
600 800
392.7
328.6
400 600 423.1
386.5
200 25.29 4.1 400
0 200 17.62 7.74 12.24
-200 -8.8 0
Penanaman Penanaman Total Penanaman Penanaman Total
Modal Dalam Modal Asing Modal Dalam Modal Asing
Negeri (PMDN) (PMA) Negeri (PMDN) (PMA)
93,28
5,97
4,61 68,29
3,58
44,85
35,52 2,19
0,19
8,86
Proporsi investasi di sektor tersier mencapai 55% dari total realisasi investasi tahun
2020. Investasi sektor transportasi dan utilitas meningkat seiring dengan
pembangunan infrastruktur di kedua sektor tersebut.
54
49,5
3 3 6,2 4
408,8 24,8 51,3
Bali & Nusa Maluku &
Jawa
Tenggara Papua
Seiring dengan meningkatnya potensi industri hilirisasi, investasi terus bergerak ke arah luar
Jawa. Sepanjang tahun 2020, investasi di luar Jawa mencapai Rp 417,5 T dengan proporsi
mencapai 50,5%, lebih tinggi dibandingkan di Jawa yang sebesar Rp 408,8 T atau 49,5%.
Riau Banten
Rp 34,1 triliun USD 2,1 miliar
Banten Sulawesi Tengah
Rp 31,1 triliun USD 1,8 miliar
Sumber: Badan Koordinasi Penanaman Modal
113
P O T R E T E K O N O M I I N D O N E S I A 2 0 2 0
BAB
X
BAB 10
NERACA PERDAGANGAN
NILAI EKSPOR
2,61% 29,52% 0,57%
12,01%
Amerika 18.620,4 Juta USD
Serikat
8,31%
Jepang 12.883,4 Juta USD Menurut negara tujuan
utama, Tiongkok tetap
6,58% merupakan negara tujuan
India 10.199,1 Juta USD
ekspor terbesar pada tahun
5,51% 2020 dengan nilai USD 29,93
Singapore 8.533,1 Juta USD miliar (19,31%).
KEP. RIAU
6,87% 11.224,9
KALTIM
8,03% 13.118,3
JAWA TIMUR
12,44% 20.311,1 (Juta USD)
Tiga provinsi yang memberikan sumbangan terbesar terhadap ekspor nasional pada
tahun 2020 adalah Jawa Barat (16,28%), Jawa Timur (12,44%), dan Riau (8,43%).
Ketiganya memberikan kontribusi hingga mencapai 37,15% dari seluruh ekspor nasional.
Sumber: Berita Resmi Statistik BPS
120
P O T R E T E K O N O M I I N D O N E S I A 2 0 2 0
BAB 10
NERACA PERDAGANGAN
NILAI IMPOR
Nilai impor Indonesia tahun 2020 tercatat USD 141,57 miliar atau
turun 17,34% dibandingkan tahun 2019. Kontraksi impor disebabkan oleh volume dan harga
yang turun. Kinerja impor semakin tertekan semenjak pandemi.
Baik impor migas maupun nonmigas masih terkontraksi masing-masing sebesar -34,9% dan
14,8%. Penurunan impor migas disebabkan oleh berkurangnya impor minyak mentah (40,54%)
dan hasil minyak (39,41%). Sebaliknya nilai impor gas naik 2,94%.
Total
Impor USD 141.568,8 juta USD 14.656,0 juta
Nasional Barang Konsumsi
(10,35%)
Menurut golongan penggunaan barang, sebesar USD 103,21 miliar atau 72,9% dari total nilai
impor Indonesia pada tahun 2020 didominasi oleh golongan Bahan Baku/Penolong, terutama
mesin/peralatan mekanis (17,13%) dan mesin/peralatan elektrik (14,95%).
Sepanjang tahun 2020, impor pada ketiga golongan penggunaan barang masih tertekan, dengan
kontraksi terbesar pada impor bahan baku/penolong sebesar -18,32%. Mayoritas komponen di
barang konsumsi, barang modal, dan bahan baku/penolong masih terkontraksi.
Impor Nonmigas Indonesia Menurut Negara Asal Barang Utama Tahun 2020
Peran Terhadap
Total Import (%)
30,91%
Tiongkok 39.353,3 Juta USD
8,35%
Jepang 10.629,1 Juta USD
Menurut negara asal
6,38% barang utama,
Singapura 8.119,8 Juta USD
Tiongkok masih
5,88% memiliki kontribusi
Amerika 7.488,9 Juta USD terbesar senilai USD
Serikat 39,35 miliar atau
5,08%
Korea 6.462,9 Juta USD 30,91% dari total
Selatan impor Indonesia pada
5,07% tahun 2020.
Thailand 6.451,0 Juta USD
Ketahanan sektor eksternal tetap terjaga di tengah tekanan pandemi Covid-19. Neraca
Pembayaran Indonesia tahun 2020 mencatat surplus sebesar USD 2,6 miliar (Rp36,4
triliun), melanjutkan surplus pada tahun sebelumnya yang sebesar USD 4,7 miliar.
Surplus Neraca Pembayaran 2020 didorong oleh penurunan defisit Transaksi Berjalan serta
surplus Transaksi Modal dan Finansial.
Defisit transaksi berjalan pada tahun 2020 tercatat sebesar USD 4,7 miliar (0,4% PDB),
jauh menurun dari defisit pada tahun 2019 yang sebesar USD 30,3 miliar (2,7% PDB).
Penurunan defisit ini sejalan dengan kinerja ekspor yang terbatas akibat melemahnya
permintaan dari negara mitra dagang yang terdampak Covid-19, di tengah impor yang
juga tertahan akibat permintaan domestik yang belum kuat.
Transaksi Modal dan Finansial pada tahun 2020 tetap surplus sebesar USD 7,9 miliar,
sejalan dengan optimisme investor terhadap pemulihan ekonomi domestik yang terjaga dan
ketidakpastian di pasar keuangan global yang mereda terutama pada semester II-2020.
Posisi cadangan devisa pada akhir Desember 2020 meningkat menjadi sebesar USD 135,9
miliar, setara dengan pembiayaan 9,8 bulan impor dan utang luar negeri pemerintah, serta
berada di atas standar kecukupan internasional.
5940 5979.1
4905.4
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des
IHSG ditutup pada level 5.979 pada akhir Desember 2020, meningkat 9,4%
dibanding penutupan bulan sebelumnya, sejalan dengan kenaikan indeks
saham global. Namun secara tahunan IHSG masih terkontraksi 10,9% (ytd)
dibandingkan akhir tahun 2019.
OBLIGASI PEMERINTAH
10 250
8 7.21 200
6.68
6 6.54 5.89 150
6.07
133.6 5.21
4 100
65.98 67.8
2 50
0 0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des
Hal ini juga tercermin dari penurunan risiko surat berharga Indonesia di
pasar global (CDS).
Sumber: Bloomberg
130
P O T R E T E K O N O M I I N D O N E S I A 2 0 2 0
BAB 12
SEKTOR KEUANGAN
40 1.23
20 16.46 5.17
15.2 0.2
0
0.03 0.82
-20 -4.54
-47.81
-40
-60
-80
-87.95
-100
-120
-140
-139.26
Saham SUN SBI Total
-160 -3.5
(Triliun Rupiah)
Sumber: CEIC
131
P O T R E T E K O N O M I I N D O N E S I A 2 0 2 0
BAB 12
SEKTOR KEUANGAN
NILAI TUKAR
Nilai tukar rata rata tahun 2020 mencapai Rp.14.577/USD atau melemah
dibandingkan rata-rata tahun 2019 yang sebesar Rp14.146, namun jauh lebih
baik dibandingkan asumsi APBN Perpres 72/2020 (Rp 15.300).
EOP
Rp 14.105/USD
Sumber: Bloomberg
132
P O T R E T E K O N O M I I N D O N E S I A 2 0 2 0
BAB 12
SEKTOR KEUANGAN
CADANGAN DEVISA
150000
10
100000
5
50000
0 0
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
Reserve Position in the Fund (RPF) Emas Moneter
Cadangan Devisa Total Special Drawing Rights (SDRs)
Tagihan lainnya Cadangan dalam Valuta Asing
Bulan impor dan pembayaran utang luar negeri
Posisi cadangan devisa pada akhir tahun 2020 sebesar USD 135,9
miliar, setara dengan pembiayaan 10,2 bulan impor atau 9,8 bulan
impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada
di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
18.54
8.21 12.44
7.87
8.21
7.12
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des
SUKU BUNGA
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des
Rata-rata 7DRR
Kebijakan moneter
longgar ditempuh untuk
stimulus ekonomi.
KREDIT
5800 10 2600 20
5700
5 2500 10
5600
5500 2400 0
0
5400
5300 -5 2300 -10
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des
Mar
Jan
Feb
Jun
Agu
Sep
Okt
Nov
Apr
Mei
Jul
Des
Okt
Agu
Okt
Mar
Apr
Mar
Apr
Jan
Feb
Jun
Sep
Feb
Jun
Nov
Jan
Sep
Nov
Mei
Jul
Mei
Jul
Des
Des
Posisi Kredit (Triliun Rupiah) Posisi Kredit (Triliun Rupiah)
Suku Bunga Kredit (%) Suku Bunga Kredit (%)
Pertumbuhan Kredit (%, yoy) Pertumbuhan Kredit (%, yoy)
Pertumbuhan kredit terkontraksi sejak akhir triwulan III-2020, hingga sebesar -2,12%
(yoy) pada Desember 2020. Semua jenis kredit terus mengalami pelemahan.
Kredit modal kerja terkontraksi sebesar 4,85% (yoy) pada Desember 2020, melanjutkan
kontraksi yang telah dialami sejak akhir semester I-2020, sejalan dengan pelemahan dan
kontraksi aktivitas produksi di berbagai sektor.
Kredit konsumsi mulai memasuki zona pertumbuhan negatif pada November 2020
hingga sebesar -0,73% (yoy) pada Desember 2020, seiring masih rendahnya tingkat
konsumsi dan demand masyarakat.
Kredit investasi mulai terkontraksi pada Desember 2020 sebesar -1,03% (yoy), terutama
didorong penurunan kredit pada sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan
perikanan.
Sumber: Bank Indonesia
136
P O T R E T E K O N O M I I N D O N E S I A 2 0 2 0
BAB 12
SEKTOR KEUANGAN
7000 11.11 15
6.8 7.95
6500 10
6000 6,665.39 5
5941.72 6260.46
5500 0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des
7000
6000
5000 2689.29 2,804.76
2627.32
4000
3000 2,173.50
1893.08 1982.99
2000
1000 1588.18 1,687.14
1421.33
0
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
Hingga Desember 2020, Dana Pihak Ketiga (DPK) berada dalam tren meningkat.
Simpanan masyarakat di bank per Desember 2020 mencatat pertumbuhan cukup tinggi
pada level 11,11% (yoy) atau mencapai Rp6,7 ribu triliun. Jumlah tersebut meningkat
sebesar Rp667 triliun dibandingkan Desember 2019.
KINERJA PERBANKAN
Loan to Deposit Ratio (LDR, %)
93.36 92.5 92.55 92.18 90.94 89.1 88.09 85.38 83.46 83.07 82.33 82.54
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Des
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Des
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Des
49.3 51.3
39.1
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des
*) Angka Indeks diatas 50.0 menunjukkan adanya ekspansi (pertumbuhan), dan pada angka
indeks dibawah menunjukkan terjadinya kontraksi (perlambatan) pada sektor yang dimaksud
PENJUALAN ECERAN
-6.6
-14.3
-21.6 -25
-10.3 -12
-20 -36.3 -40.3
-26.3
-51.3 -56.6
-39.2 -40
-55 -59.7
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Kinerja penjualan ritel atau eceran menunjukkan perbaikan pada Desember 2020 secara
bulanan. Namun kenaikan permintaan tidak setinggi periode yang sama tahun
sebelumnya, sehingga secara tahunan masih terkontraksi sebesar 19,2% (yoy), terutama
berasal dari kelompok sub kelompok Sandang yang terkontraksi paling dalam (-59,7%,
yoy).
Secara bulanan, penjualan eceran meningkat pada hampir seluruh kelompok komoditas,
kecuali kelompok Barang Budaya dan Rekreasi yang masih stagnan sebesar -0,3% (mtm).
Secara spasial, penjualan eceran tahunan pada Desember 2020 masih terkontraksi di
banyak kota. Penurunan terdalam terjadi di Jakarta (-52,9%, yoy), Bandung (-33,5%, yoy),
dan Denpasar (-32,9%, yoy). Sementara penjualan eceran di Manado dan Surabaya
mampu mencatat kinerja positif, masing-masing sebesar 16,0% (yoy) dan 7,0% (yoy).
Sumber: Survei Penjualan Eceran, Bank Indonesia
142
P O T R E T E K O N O M I I N D O N E S I A 2 0 2 0
BAB 13 SEKTOR RIIL
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des
PENJUALAN MOBIL
Jan 80.435
Feb 79.644
Mar 76.811
Apr 7.868
532,03 ribu unit
Mei 3.551
PENJUALAN MOTOR
Jan 462984
Feb 548141
Mar 561739
Mei 21851
Realisasi penjualan sepeda
Jun 167992
motor sepanjang tahun 2020
sebanyak 3.663.016 unit, atau Jul 292205
turun 43,54% dari penjualan
tahun 2019 yang mencapai Agu 317107
6.487.460 unit. Tahun 2020 Sep 380713
merupakan tahun terburuk bagi
penjualan motor selama 16 Okt 31783
tahun terakhir. Nov 237035
KONSUMSI SEMEN
30.04
-38.27
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des
(juta ton) Pertumbuhan (%, yoy)
Volume penjualan semen domestik sepanjang tahun 2020 tercatat sebesar 62,9 juta ton,
atau terkontraksi 10,4% dibandingkan penjualan tahun 2019 yang mencapai 70 juta ton.
Angka tertinggi penjualan semen domestik tahun 2020 terjadi di bulan Oktober sebesar
6,2 juta ton, sementara penjualan terendah terjadi di bulan Mei sebesar 3,2 juta ton.
Pandemi COVID-19 berdampak pada pelemahan permintaan semen di sepanjang
tahun 2020, yang menyebabkan pertumbuhan penjualan semen terendah dalam 10
tahun terakhir.
turun turun
10,8% 11,8%
turun
9,6%
turun
turun
3,9% 13,7%
turun
13,1%
Secara spasial, pertumbuhan penjualan semen yang positif di sepanjang tahun 2020
hanya terjadi di wilayah Maluku dan Papua (9,5%, yoy), sedangkan kontraksi terdalam
terjadi di wilayah Bali dan Nusa Tenggara (-13,7%, yoy).
Sumber: CEIC & Asosiasi Semen Indonesia (ASI)
146
P O T R E T E K O N O M I I N D O N E S I A 2 0 2 0
BAB 13 SEKTOR RIIL
KONSUMSI LISTRIK
-10.68
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des
60
40
4.6
20 -5.2
0 -6.1
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des -10.2
-20
-11.2
-40 -12.3
-60
-80
KUNJUNGAN WISATAWAN
AKOMODASI
Pada tahun 2020, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Indonesia
mencapai rata-rata 33,0%, atau turun 20,8 poin dibandingkan tahun 2019.
TPK terendah pada tahun 2020 terjadi pada bulan April, seiring mulai
diberlakukannya kebijakan PSBB dalam merespon pandemi COVID-10. TPK
kemudian berangsur menunjukkan tren peningkatan hingga mencapai 40,79%
pada Desember 2020.
TPK HOTEL KLASIFIKASI BINTANG (DESEMBER 2020)
TERTINGGI TERENDAH
Sebagai provinsi yang paling terdampak oleh pandemi COVID-19 karena basis aktivitas
pariwisatanya, Provinsi Bali mencatat Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel terendah
pada Desember 2020 (19,00%), sekaligus mengalami penurunan TPK tertinggi
dibandingkan Desember 2019, yaitu terkontraksi 43,55 poin.
Rata-rata lama menginap tamu asing dan domestik pada hotel klasifikasi bintang di
Indonesia bulan Desember 2020 mencapai 1,61 hari. Secara umum, rata-rata lama
menginap tamu asing lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata lama menginap
tamu domestik, masing-masing sebesar 2,61 hari dan 1,60 hari.
23.4
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des
Jumlah penumpang kereta api di sepanjang tahun 2020 mencapai 186,1 juta
orang atau turun 56,40% dibanding tahun 2019. Demikian pula jumlah barang
yang diangkut kereta api turun 5,19% menjadi 48,5 juta ton.
Jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri mencapai 14,2 juta orang atau
turun 40,66% dibanding tahun 2019. Sedangkan jumlah barang yang diangkut
naik 1,61% atau mencapai 302,6 juta ton.
Angkutan Barang Tahun 2020 (juta ton)
25.49 25.53 26.58 27.31 27.37 27.12
25.07 24.05 24.91 24.34
21.67 22.66
4.53 3.93 4.55 4.23 3.09 3.28 3.93 4.17 4.13 3.85 4.39 4.33
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des
297,77 51,09
Sumber: Berita Resmi Statistik BPS
150
P O T R E T E K O N O M I I N D O N E S I A 2 0 2 0
BAB
XIV
BAB 14 FISKAL
Sebagai respon atas dampak pandemi COVID-19, Pemerintah melakukan dua kali
penyesuaian postur APBN, yaitu melalui Perpres Nomor 54/2020 yang selanjutnya
disesuaikan lagi melalui Perpres Nomor 72/2020. Perubahan tersebut menampung biaya
Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) serta realokasi
anggaran/refocusing kegiatan pada belanja Kementerian/Lembaga untuk mendukung
kebijakan PC-PEN.
Melalui kebijakan ekspansif yang terkendali, defisit anggaran hingga akhir tahun 2020
mencapai 6,09% terhadap PDB, atau tetap terjaga tidak melebihi target yang ditetapkan
dalam APBN Perpres 72/2020 sebesar 6,34% terhadap PDB.
Realisasi pendapatan negara mencapai Rp1.633,59 triliun (96,10% dari target APBN Perpres
72/2020), mengalami kontraksi 16,68% jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2019,
sebagai dampak perlambatan ekonomi akibat pandemi COVID-19 dan pemanfaatan
stimulus perpajakan oleh dunia usaha.
Realisasi belanja negara mencapai Rp2.589,89 triliun (94,55% dari pagu APBN Perpres
72/2020), meningkat 12,15% dari realisasi tahun 2019, sejalan dengan strategi kebijakan
countercyclical yang diambil Pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional
di tengah dampak pandemi COVID-19.
Sumber: APBN KITA, Kementerian Keuangan, Januari 2021
153
P O T R E T E K O N O M I I N D O N E S I A 2 0 2 0
BAB
XV
BAB 15 PERINGKAT DUNIA
Peringkat daya saing Indonesia dalam IMD World Competitiveness Ranking 2020
menempati posisi 40 dari 63 negara, atau turun 8 peringkat dibandingkan tahun
2019 yang sempat menempati posisi 32 dari 63 negara.
Technological Infrastructure
Productivity & Efficiency
International Investment
Domestic Economy
Institutional Framework
International Trade
Basic Infrastructure
Employment
Public Finance
Tax Policy
Labor Market
Education
Finance
Prices
Indonesia mengalami penurunan pada empat faktor utama daya saing, yaitu kinerja
perekonomian, efisiensi pemerintahan, efisiensi bisnis, dan infrastruktur.
Peringkat kinerja perekonomian Indonesia di tahun 2020 berada pada posisi 26, sedikit
menurun dibandingkan tahun 2019 di posisi 25. Aspek yang menjadi kekuatan adalah
pertumbuhan PDB, kestabilan harga bahan bakar, dan pertumbuhan investasi.
Peringkat efisiensi pemerintahan mengalami penurunan dari ranking 25 pada tahun 2019
menjadi posisi 31 pada tahun 2020. Aspek yang menjadi faktor kekuatan antara lain
penerimaan pajak dan peningkatan jaminan sosial.
Peringkat infrastruktur beranjak dari posisi 53 di tahun 2019 menjadi posisi 55 pada tahun
2020. Komponen infrastruktur yang menjadi kekuatan ialah biaya telekomunikasi seluler dan
rasio pemanfaatan energi baru dan terbarukan.
Sumber: International Institute for Management Development (IMD) Swiss, 2020
157
P O T R E T E K O N O M I I N D O N E S I A 2 0 2 0
PERINGKAT DUNIA BAB 15
2020
2019
Meskipun peringkatnya tetap, Indonesia mencatatkan
peningkatan skor, yaitu dari 67,96 pada tahun lalu menjadi
69,6. PERINGKAT
Ease of Doing Business
Indonesia 2018-2020 2018 2019 2020
Skor Indonesia berada pada posisi tengah di antara negara ASEAN, dan hanya
unggul terhadap Filipina, Kamboja, Laos, Myanmar, dan Timor Leste.
INDONESIA
Di tengah pandemi COVID-19, laporan World Happiness Report 2021 yang
dirilis Maret 2021 bersama dengan United Nations Sustainable Development
Solution Network, mencatat rangking kebahagiaan Indonesia tahun
2020 berada pada peringkat 82 dari 149 negara dengan skor 5,345,
naik 2 peringkat dibandingkan tahun 2019 yang berada di posisi 84.
82
Freedom to Make
Life Choices Generosity
Perception of Corruption
Pengukuhan Sovereign Credit Rating Indonesia oleh beberapa Credit Rating Agency
mencerminkan terjaganya keyakinan stakeholder internasional terhadap ketahanan
perekonomian Indonesia di tengah pandemi COVID-19 yang secara signifikan menekan
perekonomian global.
Japan Credit Rating mengukuhkan rating Indonesia pada
peringkat BBB+ dengan outlook stabil, mencerminkan
pertumbuhan ekonomi yang solid ditopang oleh permintaan
domestik, utang Pemerintah yang terkendali, serta resiliensi
ekonomi Indonesia terhadap gejolak eksternal yang didukung
oleh kebijakan nilai tukar yang fleksibel, kredibilitas kebijakan
moneter, dan akumulasi cadangan devisa.
161
P O T R E T E K O N O M I I N D O N E S I A 2 0 2 0
PENUTUP
162
P O T R E T E K O N O M I I N D O N E S I A 2 0 2 0
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. (2020). Analisis Hasil Survey Dampak Covid-19 terhadap
Pelaku Usaha. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
Badan Pusat Statistik. (2020). Booklet Sakernas Agustus 2020. Jakarta: Badan Pusat
Statistik.
Badan Pusat Statistik. (2020). Hasil Survey Sosial Demografi Dampak Covid-19.
Jakarta: Badan Pusat Statistik.
Badan Pusat Statistik. (2020, Desember 15). Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Tahun 2020. Berita Resmi Statistik, No. 97/12/Th. XXIII.
Badan Pusat Statistik. (2020). Indikator Pasar Tenaga Kerja Indonesia Agustus 2020.
Jakarta: Badan Pusat Statistik.
Badan Pusat Statistik. (2020). Kajian Penghitungan Indeks Ketimpangan Gender.
Jakarta: Badan Pusat Statistik.
Badan Pusat Statistik. (2020, November 5). Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia
Agustus 2020. Berita Resmi Statistik, No. 86/11/Th. XXIII.
Badan Pusat Statistik. (2020). Statistik Kesejahteraan Rakyat 2020. Jakarta: Badan
Pusat Statistik.
Badan Pusat Statistik. (2021, Januari 21). Hasil Sensus Penduduk 2020. Berita Resmi
Statistik, No. 7/01/Th. XXIV.
Badan Pusat Statistik. (2021, Januari 4). Perkembangan Indeks Harga
Konsumen/Inflasi. Berita Resmi Statistik, No. 01/01/Th. XXIV.
Badan Pusat Statistik. (2021, Januari 4). Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga
Produsen Gabah. Berita Resmi Statistik, No. 03/01/Th. XXIV.
Badan Pusat Statistik. (2021, Februari 1). Perkembangan Pariwisata dan Transportasi
Nasional Desember 2020. Berita Resmi Statistik, No. 11/02/Th. XXIV.
Badan Pusat Statistik. (2021, Februari 5). Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan
IV-2020. Berita Resmi Statistik, No. 13/02/Th. XXIV.
Badan Pusat Statistik. (2021, Februari 15). Profil Kemiskinan di Indonesia September
2020. Berita Resmi Statistik, No. 116/02/Th. XXIV.
163
P O T R E T E K O N O M I I N D O N E S I A 2 0 2 0
DAFTAR PUSTAKA