Anda di halaman 1dari 15

BADAN PUSAT STATISTIK

PROVINSI D.I. YOGYAKARTA

No. 30/05/34/Thn. XXIV, 9 Mei 2022

Pertumbuhan Ekonomi
DIY
Triwulan I-2022
„ Ekonomi DIY Triwulan I-2022 tumbuh 2,91 Persen (Y-on-Y)
„ Ekonomi DIY Triwulan I-2022 tumbuh 0,60 Persen (Q-to-Q)
„ Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan besaran Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan I-2022 mencapai Rp39,59
triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp27,63 triliun.
„ Perekonomian DIY triwulan I-2022 terhadap triwulan I-2021 mengalami tumbuh
sebesar 2,91 persen (y-on-y). Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Jasa Lainnya
sebesar 24,30 persen, diikuti transportasi dan pergudangan dan pertanian, masing-
masing 17,80 persen dan 10,82 persen. Dari sisi pengeluaran, komponen ekspor
dan impor luar negeri tercatat sebagai komponen dengan pertumbuhan tertinggi
pertama dan kedua, dengan pertumbuhan masing-masing 18,87 persen dan 10,63
persen.
„ Dibanding triwulan IV-2021 perekonomian DIY tumbuh 0,60 persen (q-to-q).
Lapangan usaha yang tumbuh paling tinggi adalah pertanian 30,61 persen, diikuti
jasa keuangan 7,33 persen, pertambangan dan penggalian 2,03 persen. Dari sisi
pengeluaran, komponen yang memberikan andil pertumbuhan tertinggi adalah net
ekspor antardaerah dengan andil sebesar 5,38 persen, dan perubahan inventori
dengan andil sebesar 1,73 persen.
„ Struktur ekonomi DIY triwulan I tahun 2022 didominasi oleh lapangan usaha
pertanian 12,37 persen, industri pengolahan 11,97 persen, dan informasi dan
komunikasi 10,44 persen. Sementara dari sisi pengeluaran kontribusi terbesar
tercatat pada komponen konsumsi rumah tangga, yaitu 62,19 persen, dan diikuti
oleh komponen pembentukan modal tetap bruto sebesar 32,13 persen.

2 Pertumbuhan Ekonomi Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan I 2022


BRS No. 30/05/34/Thn. XXIV, 9 Mei 2022
A. PDRB Menurut Lapangan Usaha

1. Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I Tahun 2022 (y-to-y)


Kinerja perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di triwulan I tahun 2022 yang
diukur dari laju pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan tahun 2010 tumbuh 2,91
persen. Pertumbuhan ini lebih lambat jika dibandingkan dengan triwulan I tahun 2021 yang
tumbuh 5,74 persen. Hampir semua kategori tumbuh positif di triwulan ini. Ada 3 kategori
yang tumbuh melesat mencapai 2 digit. Kategori jasa lainnya tumbuh hingga 24,30 persen,
disusul transportasi 17,80 persen dan pertanian 10,82 persen. Sepuluh kategori lainnya
tumbuh kurang dari 9 persen, sedangkan 4 kategori yang lain mengalami kontraksi ringan.
Jumlah kunjungan wisata di triwulan ini meningkat signifikan terutama di saat liburan nataru,
awal triwulan. Sekitar 45 tempat wisata telah dibuka untuk menyambut liburan, tentunya
dengan penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat. Selain itu, sejumlah salon dan
karaoke juga sudah kembali menerapkan waktu operasional yang normal. Pertumbuhan
transportasi terutama didukung oleh pertumbuhan angkutan udara. Meskipun belum
melayani penerbangan internasional, jumlah penumpang maskapai meningkat hampir dua
kali lipat dibanding triwulan I 2021. Selain itu, jumlah keberangkatan penumpang kereta api
(KA) juga terus meningkat, seiring dengan peraturan baru tentang kapasitas angkut. Seratus
persen untuk KA Antarkota, 70 persen untuk KA Aglomarasi dan Lokal, serta 60 persen untuk
KA Komuter. Sementara untuk pertumbuhan kategori pertanian didukung oleh peningkatan
pertumbuhan tanaman hortikukultura, perkebunan, peternakan, dan perikanan.

Struktur PDRB Pertumbuhan Ekonomi


12,37 Pertanian 10,82
11,97 Industri -1,74
10,44 Infokom 1,97
9,41 Akomodasi dan Mamin 2,87
8,86 Konstruksi
8 Perdagangan 4,43
7,96 Jasa Pendidikan -4,25
7,34 Adm. Pemerintahan 0,05
6,87 Real Estate 4,81
4,93 Transportasi 17,80
4,11 Jasa Keuangan 3,43
3,15 Jasa Kesehatan 8,30
3,01 Jasa lainnya 24,30
0,92 Jasa Perusahaan 4,05
0,44 Pertanbangan 3,57
0,13 Listrik dan Gas 4,93
Pengadaan Air 2,01
0,1
15 11,25 7,5 3,75 0 -5 0 5 10 15 20 25

Gambar 1 Pangsa dan Pertumbuhan PDRB menurut Lapangan Usaha, Triwulan I 2022
(y-on-y)

Pertumbuhan Ekonomi Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan I 2022


BRS No. 30/05/34/Thn. XXIV, 9 Mei 2022 3
Struktur perekonomian DIY di triwulan I tahun 2022 dapat dilihat dari kontribusi yang beragam
dari setiap lapangan usaha. Pangsa kontribusi PDRB DIY triwulan ini didominasi oleh pertanian
yaitu 12,37 persen, disusul oleh industri pengolahan sebesar 11,97 persen. Berikutnya adalah
informasi dan komunikasi 10,85 persen, disusul oleh penyediaan akomodasi, 9,43 persen. Jika
dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, terlihat ada pergeseran struktur
PDRB. Posisi industri sebagai kontributor utama digantikan oleh pertanian. Menurunnya
posisi industri pengolahan sebagai kontributor tertinggi PDRB DIY utamanya dipicu oleh
kontraksinya industri makanan dan minuman. Lebih dari setengah bagian industri di DIY
adalah industri makanan, sehingga kontraksinya menyebabkan pengaruh yang signifikan.

Gambar 2 Pertumbuhan PDRB Triwulan (2018-2022) dan Andil Pertumbuhan (2020-


2022)

4 Pertumbuhan Ekonomi Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan I 2022


BRS No. 30/05/34/Thn. XXIV, 9 Mei 2022
2. Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2022 Terhadap Triwulan IV-2021 (q-to-q)
Kondisi perekonomian DIY triwulan I-2022 dibanding triwulan IV-2021 (q-to-q) tumbuh
sebesar 0,60 persen, atau melambat jika dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh 3,68
persen. Pertumbuhan ini utamanya didukung oleh pertumbuhan lapangan usaha pertanian,
kehutanan , dan perikanan yang tumbuh melesat mencapai 2 digit, yaitu 30,61 persen. Kondisi
ini terutama dipengaruhi oleh tingginya pertumbuhan subkategori pertanian, peternakan,
dan perburuan dan jasa pertanian (utamanya tanaman pangan), subkategori kehutanan dan
subkategori Perikanan. Triwulan ini bertepatan dengan masa panen raya padi.

80
Konstruksi Jasa Keuangan Pertanian

60 Pertambangan Pendidikan Adm. Pemerintahan

40

20

-20

-40

Gambar 3 Pertumbuhan Beberapa Komponen PDRB Triwulanan (q-to-q), 2018-2022

Pertanian masih jadi sektor yang paling menjanjikan meski di tengah pandemi COVID-19
karena selain meningkatkan pendapatan petani, sektor ini mampu menjaga ketahanan pangan
masyarakat. Wilayah DIY mengalami surplus untuk masa tanam pertama. Selain panen raya
padi, juga dilakukan panen raya palawija, seperti jagung, dan kedelai. Berbagai inovasi yang
berimplikasi pada kesejahteraan petani telah diupayakan, seperti penggunaan bibit unggul,
pupuk organik, budidaya tanaman jagung dengan sistem sabuk gunung, dan lain sebagainya.
Selain itu, intensitas curah hujan yang cukup di awal tahun juga mendukung hasil panen padi
dan palawija yang optimal.
Pertumbuhan tertingi kedua adalah jasa keuangan, sebesar 7,33 persen, yang utamanya
didukung oleh pertumbuhan asuransi dan dana pensiun. Untuk asuransi ada peningkatan
pembayaran premi asuransi, selain itu juga ada peningkatan jumlah nasabah karena adanya
perpanjangan polis.
Sepuluh kategori lainnya tumbuh kurang dari 3 persen, bahkan 6 diantaranya tumbuh di
bawah 1 persen. Sementara empat lapangan usaha yang lain mengalami kontraksi dan yang
terdalam adalah konstruksi, minus 9,96 persen. Di awal tahun anggaran, kegiatan konstruksi

Pertumbuhan Ekonomi Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan I 2022


BRS No. 30/05/34/Thn. XXIV, 9 Mei 2022 5
dengan biaya APBN/APBD sebagian masih dalam proses perencanaan/lelang. Hal ini menjadi
salah satu penyebab menurunnya kegiatan konstruksi.

B. PDRB Menurut Pengeluaran

1. Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2022 Terhadap Triwulan I-2021 (y-on-y)


Dari sisi pengeluaran, perekonomian DIY pada triwulan I-2022 terhadap triwulan I-2021
(y-on-y) tumbuh sebesar 2,91 persen. Optimisme terhadap pemulihan kesehatan dan ekonomi
ditunjukkan dengan semakin melandainya kasus covid-19 dan aktivitas ekonomi yang sudah
lebih baik dari tahun 2021 dan 2020. Kinerja perekonomian DIY Triwulan I-2022 terhadap
Triwulan I-2021 ditunjukkan oleh pertumbuhan komponen pengeluaran yang tumbuh positif,
yaitu pengeluaran konsumsi rumah tangga (PK-RT), pengeluaran konsumsi lembaga non
profit (PKLNPRT), pengeluaran konsumsi pemerintah (PKP), pembentukan modal tetap bruto
(PMTB), dan ekspor impor luar negeri. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen ekspor
luar negeri yang tumbuh sebesar 18,87 persen; diikuti oleh komponen impor luar negeri yang
tumbuh sebesar 10,63 persen. Komponen PMTB, PKLNPRT, PK-RT, perubahan inventori, dan
PK-P masing-masing tumbuh 7,29 persen; 2,29 persen, 1,91 persen, 1,15 persen, dan 0,10
persen. Sementara itu komponen net ekspor antar daerah masih mengalami kontraksi sebesar
18,51 persen.
Struktur PDRB DIY menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku Triwulan I-2022 tidak
menunjukkan perbedaan yang signifikan, baik dibandingkan dengan Triwulan IV-2021
maupun Triwulan I-2021. Aktivitas perekonomian dari sisi pengeluaran masih didominasi oleh
peran komponen PK-RT dengan share sebesar 62,19 persen. Komponen yang memberikan

28,63

18,87 18,84

10,63
7,29
6,04
3,43
1,91 1,92 2,29 1,41
0,25 0,10

-0,59
-1,65 -2,12 -2,08
-4,23

PKRT LNPRT PKP PMTB Ekspor LN Impor LN


Triwulan I-2021 Triwulan IV-2021 Triwulan I-2022

Gambar 4 Pertumbuhan Beberapa Komponen PDRB Pengeluaran (y-on-y) (persen)

6 Pertumbuhan Ekonomi Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan I 2022


BRS No. 30/05/34/Thn. XXIV, 9 Mei 2022
kontribusi terbesar berikutnya adalah PMTB, dengan kontribusi sebesar 32,13 persen, diikuti
oleh peran komponen pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar 13, 00 persen.
Pangsa pertumbuhan komponen PDRB dalam pertumbuhan ekonomi triwulan I-2022 (y-on-y)
dapat dilihat dari andil pertumbuhannya. Meskipun PK-RT masih memberikan kontribusi
terbesar bagi PDRB DIY, yaitu 62,19 persen, namun tidak serta merta memberikan andil
pertumbuhan tertinggi. Komponen yang memberikan andil pertumbuhan terbesar pada
pertumbuhan PDRB Triwulan I-2022 adalah PMTB dengan andil pertumbuhan sebesar 1,80
persen. Selain memberikan andil terbesar, PMTB juga mempunyai kontribusi terbesar kedua
terhadap perekonomian DIY setelah kontribusi PK-RT.

2. Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2022 Terhadap Triwulan IV-2021 (q-to-q)


Dibandingkan triwulan sebelumnya, perekonomian DIY triwulan I-2022 (q-to-q) tumbuh
positif sebesar 0,60 persen. Dari sisi pengeluaran sebagian besar komponen pengeluaran
masih mengalami kontraksi pada triwulan I-2022. Aktivitas dan nilai tambah PK-RT, PKLNPRT,
PKP, PMTB, dan ekspor impor luar negeri mengalami kontraksi dibandingkan dengan triwulan
sebelumnya, Masing-masing komponen mengalami kontraksi berkisar antara 29,11 persen
sampai dengan 0,88 persen.
Sumber pertumbuhan ekonomi yang dominan pada triwulan I-2022 (q-to-q) adalah
peningkatan nilai net ekspor antar daerah, dengan andil sebesar 5,38 persen, dan inventori
(persediaan) dengan andil sebesar 1,73 persen. Pola mobilitas masyarakat yang tercatat pada
Google Mobiliy Report menunjukkan peningkatan mobilitas ke beberapa lokasi, antara lain
tempat belanja dan farmasi, retail dan rekreasi, serta taman. Hal tersebut turut mendorong
peningkatan ekspor antar daerah. Sementara itu peningkatan persediaan ini utamanya
didorong oleh pertumbuhan kategori pertanian dan industri dari sisi lapangan usaha.

40,00

30,00

20,00

10,00
-0,88

0,00 -1,25
I-2020 II-2020 III-2020 IV-2020 I-2021 II-2021 III-2021 IV-2021 I-2022
-10,00 -4,95

-20,00
-29,11
-30,00
PKRT PKLNPRT PKP PMTB PDRB
-40,00

Gambar 5 Pertumbuhan Beberapa Komponen PDRB Pengeluaran (q-to-q) (persen)

Pertumbuhan Ekonomi Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan I 2022


BRS No. 30/05/34/Thn. XXIV, 9 Mei 2022 7
C. Perbandingan Terhadap 34 Provinsi
Struktur perekonomian Indonesia pada Triwulan I-2022 masih didominasi oleh kelompok
provinsi di Pulau Jawa dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 57,78 persen; diikuti Pulau
Sumatera sebesar 21,96 persen; Pulau Kalimantan sebesar 8,29 persen; Pulau Sulawesi
sebesar 6,73 persen; Pulau Bali dan Nusa Tenggara sebesar 2,66 persen; dan Pulau Maluku
dan Papua sebesar 2,58 persen.
Proses pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19 masih terus berjalan di seluruh wilayah
Indonesia, dengan level pertumbuhannya yang berbeda-beda. Hal ini antara lain didorong
oleh daya saing daerah dan adanya sektor andalan masing-masing daerah.
Kontribusi PDRB DIY baik terhadap pulau Jawa maupun terhadap jumlah 34 provinsi posisinya
relatif kecil. Kontribusi terhadap Pulau Jawa sebesar 1,53 persen, dan kontribusinya terhadap
total 34 provinsi juga masih sama dengan tahun sebelumnya yaitu 0,88 persen.

Banten,
6,85%

DKI Jakarta,
29,50 %
Jawa Timur,
25,10 %

DI Yogyakarta,
1,53 % Jawa Tengah, Jawa Barat,
14,53 % 22,48 %

DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten

Gambar 6 Kontribusi PDRB Menurut Provinsi di Pulau Jawa, Triwulan I-2022


(persen)

8 Pertumbuhan Ekonomi Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan I 2022


BRS No. 30/05/34/Thn. XXIV, 9 Mei 2022
Tabel 1 PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan
2010 (juta rupiah)

Harga Berlaku Harga Konstan 2010


Lapangan Usaha Triw IV-
Triw I-2021 Triw I-2022 Triw I-2021 Triw IV-2021 Triw I-2022
2021
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Pertanian, Kehutanan dan
A. 4.139.789 3.745.525 4.896.289 2.519.893 2.137.954 2.792.436
Perikanan
B. Pertambangan dan Penggalian 163.763 170.494 173.892 122.176 124.020 126.535

C. Industri Pengolahan 4.638.956 4.643.038 4.737.412 3.230.082 3.135.645 3.173.754

D. Pengadaan Listrik dan Gas 48.798 54.490 51.559 40.125 44.669 42.102
Pengadaan Air, Pengelolaan
E. 37.785 38.729 39.025 27.525 27.932 28.077
Sampah, Limbah dan Daur Ulang
F. Konstruksi 3.609.008 3.859.445 3.508.789 2.566.225 2.685.411 2.417.931
Perdagangan Besar dan Eceran;
G. Reparasi Mobil dan Sepeda 2.978.574 3.133.105 3.165.535 2.060.587 2.143.244 2.151.877
Motor
H. Transportasi dan Pergudangan 1.617.622 1.896.572 1.950.151 1.098.330 1.275.763 1.293.836
Penyediaan Akomodasi dan
I. 3.444.523 3.662.618 3.724.095 2.333.587 2.396.357 2.400.532
Makan Minum
J. Informasi dan Komunikasi 3.931.144 4.085.209 4.132.881 4.045.516 4.117.225 4.125.113

K. Jasa Keuangan dan Asuransi 1.467.777 1.493.438 1.626.385 964.170 929.119 997.252

L. Real Estat 2.525.693 2.676.773 2.719.360 1.848.965 1.937.675 1.937.869

M,N. Jasa Perusahaan 338.073 357.232 365.024 279.396 287.575 290.707


Administrasi Pemerintahan,
O. Pertahanan dan Jaminan Sosial 2.813.605 3.143.144 2.905.230 1.719.903 1.867.283 1.720.717
Wajib
P. Jasa Pendidikan 3.203.280 3.432.544 3.151.875 2.452.872 2.575.542 2.348.656
Jasa Kesehatan dan Kegiatan
Q. 1.111.906 1.233.416 1.247.543 818.516 884.999 886.432
Sosial
R,S,T,U. Jasa Lainnya 937.368 1.182.627 1.191.375 717.928 891.884 892.349

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 37.007.665 38.808.400 39.586.422 26.845.795 27.462.297 27.626.174

Pertumbuhan Ekonomi Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan I 2022


BRS No. 30/05/34/Thn. XXIV, 9 Mei 2022 9
Tabel 2 Laju Pertumbuhan dan Sumber Pertumbuhan PDB Menurut Lapangan Usaha
(persen)

Triw I-2022 Triw I-2022 Sumber


Terhadap Terhadap Pertumbuhan
Lapangan Usaha
Triw IV-2021 Triw I-2021 Triw.I-2022
(q-to-q) (y-on-y) (y-on-y)

(1) (2) (3) (5)

A. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 30,61 10,82 1,02

B. Pertambangan dan Penggalian 2,03 3,57 0,02

C. Industri Pengolahan 1,22 -1,74 -0,21

D. Pengadaan Listrik dan Gas -5,75 4,93 0,01


Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
E. 0,52 2,01 0,00
Limbah dan Daur Ulang
F. Konstruksi -9,96 -5,78 -0,55
Perdagangan Besar dan Eceran; Repara-
G. 0,40 4,43 0,34
si Mobil dan Sepeda Motor
H. Transportasi dan Pergudangan 1,42 17,80 0,73
Penyediaan Akomodasi dan Makan
I. 0,17 2,87 0,25
Minum
J. Informasi dan Komunikasi 0,19 1,97 0,30

K. Jasa Keuangan dan Asuransi 7,33 3,43 0,12

L. Real Estat 0,01 4,81 0,33

M,N. Jasa Perusahaan 1,09 4,05 0,04


Administrasi Pemerintahan, Pertahanan
O. -7,85 0,05 0,00
dan Jaminan Sosial Wajib
P. Jasa Pendidikan -8,81 -4,25 -0,39

Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0,16 8,30 0,25

R,S,T,U. Jasa Lainnya 0,05 24,30 0,65

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 0,60 2,91 2,91


Catatan: q-to-q: PDRB atas dasar harga konstan pada suatu triwulan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya
y-on-y: PDRB atas dasar harga konstan pada suatu triwulan dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya
c-to-c : PDRB atas dasar harga konstan kumulatif sampai dengan triwulanan dibandingkan periode kumulatif yang sama pada
tahun sebelumnya

10 Pertumbuhan Ekonomi Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan I 2022


BRS No. 30/05/34/Thn. XXIV, 9 Mei 2022
Tabel 3 Distribusi PDB Menurut Lapangan Usaha (persen)

2021 2021 2021 2022


Lapangan Usaha
Triw I Triw IV Triw I
(1) (2) (3) (4) (5)

A. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 9,72 11,19 9,65 12,37

B. Pertambangan dan Penggalian 0,45 0,44 0,44 0,44

C. Industri Pengolahan 12,36 12,54 11,96 11,97

D. Pengadaan Listrik dan Gas 0,14 0,13 0,14 0,13


Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan
E. 0,10 0,10 0,10 0,10
Daur Ulang
F. Konstruksi 10,14 9,75 9,94 8,86

Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan


G. 8,15 8,05 8,07 8,00
Sepeda Motor

H. Transportasi dan Pergudangan 4,42 4,37 4,89 4,93

I. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 9,16 9,31 9,44 9,41

J. Informasi dan Komunikasi 10,72 10,62 10,53 10,44

K. Jasa Keuangan dan Asuransi 3,99 3,97 3,85 4,11

L. Real Estat 7,02 6,82 6,90 6,87

M,N. Jasa Perusahaan 0,92 0,91 0,92 0,92

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan


O. 8,07 7,60 8,10 7,34
Sosial Wajib

P. Jasa Pendidikan 8,86 8,66 8,84 7,96

Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 3,17 3,00 3,18 3,15

R,S,T,U. Jasa Lainnya 2,60 2,53 3,05 3,01

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 100,00 100,00 100,00 100,00

Pertumbuhan Ekonomi Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan I 2022


BRS No. 30/05/34/Thn. XXIV, 9 Mei 2022 11
Tabel 4 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010 Menurut Pengeluaran
(juta rupiah)

Harga Berlaku Harga Konstan 2010


(Juta Rupiah) (Juta Rupiah)
Komponen
Tw I-2021 Tw IV-2021 Tw I-2022 Tw I-2021 Tw IV-2021 Tw I-2022

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)


1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 23.673.123 24.586.358 24.620.478 14.620.506 15.032.194 14.900.052

2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT 1.122.560 1.174.367 1.170.415 688.537 713.236 704.317

3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 4.981.334 7.193.294 5.146.531 3.034.174 4.284.693 3.037.215

4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 11.391.924 13.232.390 12.719.746 6.638.175 7.492.891 7.122.278

5. Perubahan Inventori 802.673 171.946 833.796 590.875 123.471 597.670

6. Ekspor Luar Negeri 2.311.014 2.883.510 2.770.508 1.364.572 1.686.198 1.622.080

7. Impor Luar Negeri 1.371.038 1.608.177 1.522.024 971.798 1.110.532 1.075.122

8. Net Ekspor Antar Daerah -5.903.925 -8.825.290 -6.153.028 880.754 -759.855 717.683

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 37.007.665 38.808.400 39.586.422 26.845.795 27.462.297 27.626.174

Tabel 5 Laju Pertumbuhan dan Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran


(persen)

Triw I-2022 Triw I-2022 Sumber


Terhadap Terhadap Pertumbuhan
Komponen
Triw IV-2021 Triw I-2021 Triw I-2022
(q-to-q) (y-on-y) (y-on-y)

(1) (2) (3) (4)


1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga -0,88 1,91 1,04

2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT -1,25 2,29 0,06

3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah -29,11 0,10 0,01

4. Pembentukan Modal Tetap Bruto -4,95 7,29 1,80


5. Perubahan Inventori - - -
6. Ekspor Luar Negeri -3,80 18,87 0,96

7. Impor Luar Negeri -3,19 10,63 0,38

8. Net Ekspor Antar Daerah - - -

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 0,60 2,91 2,91

Catatan: q-to-q: PDRB atas dasar harga konstan pada suatu triwulan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya
y-on-y: PDRB atas dasar harga konstan pada suatu triwulan dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya
c-to-c : PDRB atas dasar harga konstan kumulatif sampai dengan triwulanan dibandingkan periode kumulatif yang sama pada
tahun sebelumnya

12 Pertumbuhan Ekonomi Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan I 2022


BRS No. 30/05/34/Thn. XXIV, 9 Mei 2022
Tabel 6 Distribusi PDRB Menurut Pengeluaran (persen)

2021
Komponen 2021 Triw. I-2022
Triwulan I Triwulan IV

(1) (2) (3) (4) (5)


1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 64,32 63,97 63,35 62,19
2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT 2,99 3,03 3,03 2,96
3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 15,45 13,46 18,54 13,00
4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 32,83 30,78 34,10 32,13
5. Perubahan Inventori 1,20 2,17 0,44 2,11
6. Ekspor Luar Negeri 6,54 6,24 7,43 7,00
7. Impor Luar Negeri 3,93 3,70 4,14 3,84
8. Net ekspor Antar Daerah -19,40 -15,95 -22,74 -15,54

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 100,00 100,00 100,00 100,00

Tabel 7 Laju Pertumbuhan dan Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Pulau (persen)

Triw I-2022 Triw IV-2021 Triw I-2022 Triw IV-2021 Sumber


Terhadap Terhadap Terhadap Terhadap Pertumbuhan
Pulau
Triw IV-2021 Triw III-2021 Triw I-2021 Triw IV-2020 Triwuan I-2022
(q-to-q) (q-to-q) (y-on-y) (y-on-y) (y-to-y)

(1) (2) (3) (4) (5) (7)


1. Sumatera -1,10 0,24 4,03 4,56 0,85
2. Jawa 0,71 2,13 5,07 4,82 3,00
3. Bali dan Nusa Tenggara -3,26 2,49 3,42 1,90 0,09
4. Kalimantan -2,10 1,62 3,21 4,31 0,26
5. Sulawesi -5,26 2,40 5,37 7,73 0,34
6. Maluku dan Papua -1,84 7,06 10,75 12,52 0,27

Catatan: q-to-q: PDRB atas dasar harga konstan pada suatu triwulan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya
y-on-y: PDRB atas dasar harga konstan pada suatu triwulan dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya
c-to-c : PDRB atas dasar harga konstan kumulatif sampai dengan triwulanan dibandingkan periode kumulatif yang sama pada
tahun sebelumnya

Pertumbuhan Ekonomi Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan I 2022


BRS No. 30/05/34/Thn. XXIV, 9 Mei 2022 13
14 Pertumbuhan Ekonomi Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan I 2022
BRS No. 30/05/34/Thn. XXIV, 9 Mei 2022
BADAN PUSAT STATISTIK
PROVINSI D.I. YOGYAKARTA

Untuk informasi lebih lanjut silakan hubungi:

Sugeng Arianto, M.Si.


Kepala BPS Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

(0274) 4342234
sugengari@bps.go.id

Anda mungkin juga menyukai