Anda di halaman 1dari 16

Pertumbuhan Ekonomi DIY Triwulan I-2019

No.029/05/Th.XXI, 6 Mei 2019

BERITA
RESMI
STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK
PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Pertumbuhan Ekonomi DIY Triwulan I-2019


• Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang diukur
Ekonomi DIY dari nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar
Triwulan I-2019 harga berlaku triwulan I-2018 mencapai Rp 34,30 triliun dan
atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 25,46 triliun.
Tumbuh 7,50 • Perekonomian DIY triwulan I-2019 terhadap triwulan
Persen I-2018 tumbuh 7,50 persen (y-on-y) lebih tinggi dibanding
pertumbuhan periode yang sama di 2018 sebesar 5,41 persen.
Bila dibanding triwulan IV-2018 perekonomian DIY tumbuh 0,49
persen (q-to-q).
• Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan (y-on-y) tertinggi dicapai
oleh lapangan usaha pertambangan dan penggalian sebesar
8,8 0persen, diikuti konstruksi yang tumbuh 7,38 persen, dan
penyediaan akomodasi dan makan minum tumbuh 6,52 persen.
Dari sisi Pengeluaran, pertumbuhan tertinggi adalah komponen
net ekspor antardaerah yang tumbuh 50,56 persen, diikuti oleh
ekspor luar negeri yang tumbuh 16,56 persen, dan impor luar
negeri tumbuh 12,01 persen.
• Andil terbesar pertumbuhan ekonomi DIY triwulan I-2019
(y-on-y) diberikan oleh lapangan usaha kontruksi yaitu sebesar
1,85 persen, diikuti oleh informasi dan komunikasi dan
penyediaan akomodasi dan makan minum, masing-masing
sebesar 0,75 persen dan 0,63 perse. Dari sisi pengeluaran,
andil pertumbuhan ekonomi DIY triwulan I-2018 (y-on-y)
disumbangkan oleh komponen konsumsi rumah tangga,
diijuti oleh pembentukan modal tetap bruto, dan konsumsi
pemerintah.
• Sementara itu, pertumbuhan ekonomi terhadap triwulan
sebelumnya (q-to-q) penyumbang terbesar adalah lapangan
usaha pertanian yaitu sebesar 0,49 persen. Share pertumbuhan
lapangan usaha pertanian yang dominan tersebut didorong oleh
pertumbuhan tanaman pangan yang mencapai 304,75 persen.

Perkembangan Ekonomi DIY Triwulan I-2019 1


A. PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA

1. Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2019 terhadap Triwulan I-2018 (y-on-y)


Perekonomian DIY triwulan I-2019 dibanding triwulan I-2018 (y-on-y) tumbuh 7,50 persen,
lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh 7,39 persen dan juga lebih tinggi
dibanding triwulan I-2018 yang tumbuh 5,41 persen. Pertumbuhan ini didukung oleh semua
lapangan usaha. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha konstruksi yaitu sebesar
20,62 persen. Laju pertumbuhan tertinggi berikutnya adalah jasa keuangan, sebesar 15,93
persen, diikuti pertambangan dan penggalian, yaitu 12,44 persen, yang diakibatkan tingginya
produksi barang galian batu, pasir, dan tanah urug.
Struktur ekonomi DIY pada triwulan I-2019 dengan melihat besarnya sumbangan distribusi
kategori atas dasar harga berlaku, urutan lima terbesar sebagai berikut: industri pengolahan;
pertanian; konstruksi; penyediaan akomodasi dan makan minum; dan perdagangan. Kelima
kategori tersebut memberikan kontribusi lebih dari setengah total PDRB DIY, yakni sebesar 53,66
persen. Penyumbang disribusi terbesar adalah industri pengolahan, yang sebesar 12,97 persen
dengan laju pertumbuhan sebesar 5,74 persen.
Peran kategori terhadap pembentukan PDRB selain dari sisi kontribusi juga dipengaruhi
oleh tingkat pertumbuhannya. Andil pertumbuhan suatu kategori/komponen merupakan
perkalian antara selisih nilai tambah bruto kategori/komponen PDRB atas dasar harga konstan
2010 pada periode berjalan dengan periode sebelumnya dengan laju pertumbuhan PDRB. Andil
pertumbuhan terbesar di triwulan I-2019 (y-on-y) adalah konstruksi, yaitu sebesar 1,85 persen.
Urutan andil pertumbuhan terbesar berikutnya adalah informasi dan komunikasi, dan penyediaan
makan dan minum, masing-masing sebesar 0,75 persen dan 0, 63 persen.
Kategori konstruksi tampak menjadi primadona di triwulan I-2019. Selain kontribusinya yang
tinggi, menduduki peringkat ketiga dalam pembertukan PDRB DIY, kategori ini mempunyai laju
pertumbuhantertinggi dibandingkan kategori-kategori yang lain. Sehingga wajar jika konstruksi
mempunyai andil tertinggi dalam pembentukan pertumbuhan ekonomi yoy di triwulan ini.
Pembangunan mega proyek Bandara Yogyakarta International Airpot (YIA) memiliki peran besar
dalam kategori ini.
Gambar 1.
Pangsa dan Pertumbuhan PDRB menurut Lapangan Usaha Triwulan I-2019 (y-on-y)

Struktur PDRB (%) Pertumbuhan Ekonomi (%) ( YoY)

12,97 Industri 5,74


12,14 Pertanian 4,89
10,23 Konstruksi 20,62
10,02 Akom & Makan minum 6,55
8,30 Perdagangan 5,29
7,99 Jasa Pendidikan 6,39
7,81 Infokom 6,91
7,25 Adm.Pemerintah 4,96
6,92 Real Estate 5,58
5,40 Transportasi 4,03
4,23 Jasa Keuangan 15,93
2,57 Jasa Lainnya 6,52
2,46 Jasa Kesehatan 6,63
0,97 Jasa Perusahaan 5,66
0,51 Pertambangan 12,44
0,14 Listrik dan Gas 7,35
0,09 Pengadaan Air 6,11
15,0 10,0 5,0 0,0 0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00

2 Perkembangan Ekonomi DIY Triwulan I-2019


Gambar 2.
Pertumbuhan PDRB Triwulan (y-on-y), 2015-2019 (persen)

8,00 7,39 7,50

7,00
5,92 6,04
6,00 5,41 5,42 5,41
5,07 5,16 5,21 5,26
4,94 4,78
5,00

4,00

3,00

2,00

1,00

0,00

2. Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2019 terhadap Triwulan IV-2018 (q-to-q)


Perekonomian DIY pada triwulan I-2019 terhadap triwulan IV-2018 (q-to-q) tumbuh sebesar
0,49 persen. Pertumbuhan ekonomi triwulan I-2019 (q-to-q) melambat dibanding triwulan
IV-2018 yang tumbuh 0,66 persen, namun lebih baik dibanding triwulan I-2018 yang tumbuh
0,39 persen. Kondisi perekonomian triwulan I-2019 diwarnai oleh pertumbuhan dan kontraksi
kategori-kateogri usaha dalam PDRB. Hanya empat kategori yang mendukung pertumbuhan
positif, yaitu pertanian, industri pengolahan, jasa keuangan, dan real estat. Kategori-kategori
yang lain mengalami kontraksi atau tumbuh negatif. Besarnya share kontribusi pertanian dan
industri pengolahan terhadap PDRB mampu mendongkrak pertumbuhan di kedua kategori
tersebut sehingga memberi peran besar dalam menjaga agregasi pertumbuhan PDRB untuk
tumbuh positif.
Lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan triwulan I-2019 ini tumbuh 74,82
persen. Pertumbuhan tersebut didorong oleh pertumbuhan tanaman pangan yang tumbuh
fantastis sebesar 304,75 persen, utamanya karena bertepatan dengan masa puncak panen raya
padi di sebagian besar wilayah pada bulan Maret. Selain itu, tanaman horti tahunan, jasa pertanian
dan perburuan, dan perikanan, turut mendukung PDRB untuk tumbuh positif. Sementara untuk
industri pengolahan, pertumbuhan tertinggi diraih industi makanan dan minuman, sebesar 10,89
persen. Selanjutnya industri kimia, farmasi, dan obat tradisional dan barang galian bukan logam
juga tumbuh cukup tinggi, masing-masing sebesar 7,89 persen dan 7,89 persen. Kegiatan industri
pengolahan yang lain tumbuh di bawah lima persen, bahkan beberapa mengalami kontraksi.
Dibanding tiwulan IV-2018 lapangan usaha konstruksi, administrasi pemerintahan,
penggalian mengalami kontraksi yang dalam karena aktivitas ekonomi kategori-kategori tersebut
di awal tahun belum banyak menggeliat. Aktivitas jasa pemerintahan untuk belanja barang dan
belanja modal biasanya menunggu proses pencairan anggaran pemerintah. Sementara pekerjaan
konstruksi dan permintaan barang galian yang sebagian besar merupakan proyek dari anggaran
pemerintah pusat dan daerah pengadaannya masih dalam proses di triwulan I ini meskipun
sebagian sudah ada yang berjalan.

Perkembangan Ekonomi DIY Triwulan I-2019 3


Gambar 3.
Pangsa dan Pertumbuhan PDRB menurut Pengeluaran Triwulan I-2019 (y-on-y)

Struktur PDRB (%) Pertumbuhan Ekonomi (%)

Konsumsi
68,45 5,76
Rumah Tangga

29,24 PMTB 7,75

Konnsumsi 5,50
15,23
Pemerintah

6,87 Ekspor LN 16,56

4,87 Impor LN 12,01

3,06 LNPRT -2,72

70,0 50,0 30,0 10,0 10,0 -7,00 -2,00 3,00 8,00 13,00 18,00

B. PDRB MENURUT PENGELUARAN


1. Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2019 terhadap Triwulan I-2018 (y-on-y)
Dari sisi Pengeluaran, pertumbuhan ekonomi triwulan I-2019 terhadap triwulan I-2018
(y-on-y) sebesar 7,50 persen digerakkan oleh semua komponen pengeluaran, kecuali ekspor
dan impor. Komponen pengeluaran LNPRT dan PMTB tumbuh cukup kondusif masing-masing
sebesar 18,64 persen dan 10,39 persen. Komponen lain yang juga mendorong pertumbuhan
ekonomi di triwulan I-2019 adalah pengeluaran konsumsi pemerintah dan konsumsi rumah
tangga, masing-masing tumbuh 3,43 persen dan 3,33 persen. Komponen ekspor dan impor luar
negeri menunjukkan kontraksi masing-masing -1,80 persen dan -7,01 persen.
Struktur PDRB DIY menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku triwulan I-2019 tidak
menunjukkan perbedaan yang signifikan, baik dibanding dengan triwulan IV-2018 maupun
triwulan I-2018. Aktivitas ekonomi dari sisi pengeluaran masih didominasi oleh peran komponen
pengeluaran konsumsi rumah tangga, yaitu sebesar 64,93 persen, atau lebih rendah 1,01 poin
dibanding triwulan IV-2018. Komponen kedua yang memberikan kontribusi cukup besar adalah
pembentukan modal tetap bruto yaitu 30,52 persen, atau turun 8,92 poin dibanding triwulan IV-
2018. Di awal tahun ini, kontribusi pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar 13,67 persen, atau
lebih rendah 6,47 poin di banding triwulan sebelumnya.
Pangsa pertumbuhan komponen dalam pertumbuhan ekonomi triwulan I-2019 (y-on-y)
lebih jelas dapat dilihat dari andil pertumbuhannya. Meskipun pengeluaran konsumsi rumah
tangga masih memberikan kontribusi terbesar bagi PDRB DIY, yaitu 64,93 persen, akan tetapi
aktivitas pengeluaran konsumsi rumah tangga tidak lagi memberikan andil pertumbuhan tertinggi,
hanya sebesar 1,98 persen. Komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga memberikan andil
terbesar ketiga setelah PMTB dan komponen lainnya. Andil terbesar pada pertumbuhan ekonomi
triwulan ini adalah komponen PMTB yaitu sebesar 2,57 persen.

4 Perkembangan Ekonomi DIY Triwulan I-2019


Gambar 4.
Andil Pertumbuhan Komponen-Komponen PDRB 2017-2019 (y-on-y)

0,34 0,15

1,81
1,34
2,73
0,18
0,26
2,57
0,49
0,07 0,42
3,13 0,49
2,37
1,98

2017 2018 Tw I-2019

PKRT PKLNPRT PKP PMTB Net Ekspor Antardaerah

2. Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2019 terhadap Triwulan IV-2018 (q-to-q)


Pertumbuhan PDRB triwulan I-2019 (q-to-q) dari sisi pengeluaran diwarnai oleh aktivitas
konsumsi komponen-komponen pembentuknya. Perekonomian D.I. Yogyakarta triwulan ini
didorong oleh komponen pengeluaran konsumsi lembaga non profit dan perubahan inventori.
Aktivitas dan nilai tambah ekonomi komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga, pengeluaran
konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap bruto, ekspor dan impor luar negeri, serta net
ekspor antardaerah terkoreksi atau melemah bila dibandingkan dengan triwulan IV-2018.
Seperti dijelaskan dalam PDRB menurut lapangan usaha bahwa pertumbuhan ekonomi
triwulan I-2019 (q-to-q) sedikit lebih baik dibanding triwulan I-2018. Meskipun secara agregat
sama-sama tumbuh positif, tetapi ada perbedaan pada komposisi pertumbuhan triwulan I-2019
dan triwulan I-2018. Pada triwulan I-2018 komponen pengeluaran konsumsi lembaga non profit
mengalami kontraksi, pada triwulan I-2019 terjadi sebaliknya. Kondisi sebaliknya terjadi pada
aktivitas ekspor luar negeri, kondisi triwulan I-2018 ekspor luar negeri tumbuh positif, pada
triwulan I-2019 mengalami kontraksi.

Gambar 5.
Pertumbuhan Beberapa Komponen PDRB Triwulan (q-to-q), 2016-2019
40,00

30,00

20,00

10,00

0,00
I-2016 II-2016 III-2016 IV-2016 I-2017 II-2017 III-2017 IV-2017 I-2018 II-2018 III-2018 IV-2018 I-2019
(10,00)

(20,00)

(30,00)
PKRT PKLNPRT PKP PMTB
(40,00)

Perkembangan Ekonomi DIY Triwulan I-2019 5


C. PERBANDINGAN TERHADAP PDRB 34 PROVINSI
Keterbandingan geliat ekonomi D.I. Yogyakarta bisa dilihat di lingkup Pulau Jawa maupun
terhadap 34 provinsi di Indonesia. Pertumbuhan agregat PDRB Pulau Jawa sebesar 5,66 persen.
Kontribusi PDRB DIY baik terhadap pulau Jawa maupun terhadap jumlah 34 provinsi posisinya
relatif kecil. Kontribusi terhadap Pulau Jawa sebesar 1,51 persen, sedangkan bila dilihat
kontribusinya terhadap total 34 provinsi sebesar 0,89 persen.
Meskipun kontribusi pertumbuhan DIY terhadap pertumbuhan agregat PDRB Pulau Jawa
dan nasional relatif kecil, namun capaian pertumbuhan D.I. Yogyakarta triwulan I-2019 tumbuh
pesat melebihi pertumbuhan agregasi PDRB Pulau Jawa, bahkan PDRB Indonesia.
Perekonomian Indonesia masih didominasi oleh kondisi ekonomi di Pulau Jawa. Kontribusi
PDRB Pulau Jawa terhadap total PDRB 34 provinsi sebesar 59,03 persen. Andil pertumbuhan
Pulau Jawa terhadap pertumbuhan total PDRB 34 provinsi adalah 3,33 persen, sedangkan D.I.
Yogyakarta hanya memberikan andil pertumbuhan sebesar 0,89 persen.

Gambar 8.
Kontribusi DIY dalam Pembentukan PDRB Pulau Jawa Triwulan I-2019
(persen)

Banten; 7,03

DKI Jakarta; 29,94


Jawa Timur;
24,69

DI Yogyakarta;
1,51

Jawa Tengah; Jawa Barat; 22,42


14,42

6 Perkembangan Ekonomi DIY Triwulan I-2019


Tabel 1.
PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010
(juta rupiah)

Harga Berlaku Harga Konstan 2010


Lapangan Usaha
Triw I-2018 Triw IV-2018 Triw I-2019 Triw I-2018 Triw IV-2018 Triw I-2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Pertanian, Kehutanan dan
A. 3.904.197 2.336.764 4.164.312 2.483.906 1.490.283 2.605.353
Perikanan
B. Pertambangan dan Penggalian 152.268 192.184 174.211 120.403 150.439 135.383

C. Industri Pengolahan 4.133.392 4.285.944 4.450.169 3.080.044 3.151.733 3.256.973

D. Pengadaan Listrik dan Gas 43.394 51.923 48.711 36.962 42.298 39.677
Pengadaan Air, Pengelolaan
E. 30.162 33.018 32.015 22.349 24.461 23.715
Sampah, Limbah dan Daur Ulang
F. Konstruksi 2.784.626 4.033.377 3.508.940 2.121.578 2.962.539 2.559.132
Perdagangan Besar dan Eceran;
G. 2.636.909 2.876.295 2.848.948 1.962.400 2.101.331 2.066.277
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
H. Transportasi dan Pergudangan 1.714.338 1.965.285 1.851.855 1.236.841 1.394.777 1.286.726
Penyediaan Akomodasi dan Makan
I. 3.189.426 3.431.100 3.437.614 2.263.034 2.415.383 2.411.295
Minum
J. Informasi dan Komunikasi 2.485.044 2.809.433 2.678.151 2.581.387 2.890.244 2.759.740

K. Jasa Keuangan dan Asuransi 1.217.375 1.344.621 1.450.757 846.220 913.470 980.982

L. Real Estat 2.192.152 2.326.005 2.374.110 1.732.764 1.805.545 1.829.414

M,N. Jasa Perusahaan 307.890 348.053 333.583 271.792 302.597 287.173


Administrasi Pemerintahan,
O. Pertahanan dan Jaminan Sosial 2.314.442 3.161.113 2.486.373 1.572.650 2.086.785 1.650.588
Wajib
P. Jasa Pendidikan 2.508.037 2.764.955 2.741.241 2.068.072 2.219.289 2.200.255

Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 782.393 841.218 843.076 631.658 675.364 673.550

R,S,T,U. Jasa Lainnya 809.708 889.606 880.566 653.816 711.397 696.448

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 31.205.753 33.690.893 34.304.632 23.685.875 25.337.934 25.462.680

Perkembangan Ekonomi DIY Triwulan I-2019 7


Tabel 2.
Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha (persen)

Triw I-2019 Triw I-2019


Sumber
Terhadap Terhadap
Lapangan Usaha Pertumbuhan
Triw IV-2018 Triw I-2018
2019
(q-to-q) (y-on-y)

(1) (2) (3) (5)


A. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 74,82 4,89 0,51

B. Pertambangan dan Penggalian -10,01 12,44 0,06

C. Industri Pengolahan 3,34 5,74 0,75

D. Pengadaan Listrik dan Gas -6,20 7,35 0,01

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan


E. -3,05 6,11 0,01
Daur Ulang

F. Konstruksi -13,62 20,62 1,85

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan


G. -1,67 5,29 0,44
Sepeda Motor

H. Transportasi dan Pergudangan -7,75 4,03 0,21

I. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum -0,17 6,55 0,63

J. Informasi dan Komunikasi -4,52 6,91 0,75

K. Jasa Keuangan dan Asuransi 7,39 15,93 0,57

L. Real Estat 1,32 5,58 0,41

M,N. Jasa Perusahaan -5,10 5,66 0,06

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan


O. -20,90 4,96 0,33
Sosial Wajib

P. Jasa Pendidikan -0,86 6,39 0,56

Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial -0,27 6,63 0,18

R,S,T,U. Jasa Lainnya -2,10 6,52 0,18

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 0,49 7,50 7,50

8 Perkembangan Ekonomi DIY Triwulan I-2019


Tabel 3.
Struktur PDRB Menurut Lapangan Usaha
Atas Dasar Harga Berlaku, Triwulan I-2018, Triwulan IV-2018, dan Triwulan I-2019
(persen)
2018
Kategori/Lapangan USaha 2018 Triw. I-2019
Triw. I-2018 Triw. IV-2018
(1) (2) (3) (4) (5)
A. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 9,78 12,51 6,94 12,14

B. Pertambangan dan Penggalian 0,53 0,49 0,57 0,51

C. Industri Pengolahan 12,99 13,25 12,72 12,97

D. Pengadaan Listrik dan Gas 0,14 0,14 0,15 0,14


Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
E. 0,10 0,10 0,10 0,09
Limbah dan Daur Ulang
F. Konstruksi 10,28 8,92 11,97 10,23

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi


G. 8,59 8,45 8,54 8,30
Mobil dan Sepeda Motor

H. Transportasi dan Pergudangan 5,75 5,49 5,83 5,40


Penyediaan Akomodasi dan Makan
I. 10,22 10,22 10,18 10,02
Minum
J. Informasi dan Komunikasi 8,10 7,96 8,34 7,81

K. Jasa Keuangan dan Asuransi 3,93 3,90 3,99 4,23

L. Real Estat 6,95 7,02 6,90 6,92

M,N. Jasa Perusahaan 1,01 0,99 1,03 0,97

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan


O. 8,43 7,42 9,38 7,25
dan Jaminan Sosial Wajib

P. Jasa Pendidikan 8,11 8,04 8,21 7,99

Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 2,48 2,51 2,50 2,46

R,S,T,U. Jasa Lainnya 2,60 2,59 2,64 2,57

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 100,00 100,00 100,00 100,00

Perkembangan Ekonomi DIY Triwulan I-2019 9


Tabel 4.
PDRB Menurut Pengeluaran Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010
(juta rupiah)

Harga Berlaku Harga Konstan 2010


(Juta Rupiah) (Juta Rupiah)
Jenis Pengeluaran

Trw.I-2018 Triw IV-2018 Trw.I-2019 Trw.I-2018 Triw IV-2018 Trw.I-2019

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Konsumsi Rumah Tangga 20.956.555 22.215.464 22.275.018 14.038.066 14.524.136 14.506.044

2. Konsumsi LNPRT 953.576 1.126.954 1.160.851 624.408 723.485 740.798

3. Konsumsi Pemerintah 4.427.933 6.782.503 4.687.977 2.891.328 4.198.512 2.990.407

4. Pembentukan Modal tetap Bruto 9.086.311 13.287.702 10.469.272 5.851.828 8.263.212 6.459.587

5. Inventori 654.159 135.883 661.732 504.615 104.244 506.319

6. Ekspor Luar Negeri 2.120.077 2.358.450 2.172.860 1.348.254 1.427.486 1.324.034

7. Impor Luar Negeri 1.516.632 2.141.634 1.463.339 1.132.921 1.491.122 1.053.549

8. Net Ekspor Antar Daerah -5.476.227 -10.074.428 -5.659.738 -439.703 -2.412.019 -10.960

PDRB 31.205.753 33.690.893 34.304.632 23.685.875 25.337.934 25.462.680

10 Perkembangan Ekonomi DIY Triwulan I-2019


Tabel 5.
Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran
(persen)

Triw I-2019 Triw I-2019 Sumber


Terhadap Terhadap Pertumbuhan
Jenis Pengeluaran
Triw IV-2018 Triw I-2018 Triw.I-2019
(q-to-q) (y-on-y) (y-on-y)

(1) (2) (3) (4)

1. Konsumsi Rumah Tangga -0,12 3,33 1,98

2. Konsumsi LNPRT 2,39 18,64 0,49

3. Konsumsi Pemerintah -28,77 3,43 0,42

4. Pembentukan Modal tetap Bruto -21,83 10,39 2,57

5. Inventori 385,70 0,34 0,01

6. Ekspor Luar Negeri -7,25 -1,80 -0,10

7. Impor Luar Negeri -29,35 -7,01 -0,34

8. Net Ekspor Antar Daerah -99,55 -97,51 1,81

PDRB 0,49 7,50 7,50

Perkembangan Ekonomi DIY Triwulan I-2019 11


Tabel 6.
Struktur PDRB Menurut Pengeluaran
Atas Dasar Harga Berlaku, 2018-2019
(persen)

2018
Kategori/Lapangan Usaha 2018 Triw. I-2019
Triw. I Triw. IV
(1) (2) (3) (4) (5)

Pengeluaran Konsumsi Rumah


1. 66,80 67,16 65,94 64,93
Tangga

2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT 3,15 3,06 3,34 3,38

3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 16,44 14,19 20,13 13,67

4. Pemebentukan Modal Tetap Bruto 33,24 29,12 39,44 30,52

5. Perubahan Inventori 1,11 2,10 0,40 1,93

6. Ekspor Barang dan Jasa 6,74 6,79 7,00 6,33

7. Dikurangi Impor Barang dan Jasa 5,55 4,86 6,36 4,27

8. Net Ekspor Antardaerah -21,92 -17,55 -29,90 -16,50

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 100,00 100,00 100,00 100,00

12 Perkembangan Ekonomi DIY Triwulan I-2019


Tabel 7.
Ringkasan PDRB Provinsi Triwulan I-2019 (juta Rp)

Triwulan I Tahun 2019

Kontribusi
PROPINSI
ADHB ADHK Q Y C Thd 34
Thd Pulau
Prov

Sumatera 823.101.852,46 563.965.242,62 -0,57 4,55 4 ,5 5 100,00 21,36


01. Aceh 38.837.078,91 31.631.504,14 -2,67 3,88 3,88 4,72 1,01
02. Sumatra Utara 192.026.486,81 130.630.700,45 -0,42 5,30 5,30 23,33 4,98
03. Sumatra Barat 58.763.328,46 41.414.831,36 -1,55 4,78 4,78 7,14 1,53
04. Riau 184.506.437,85 120.366.750,72 -2,86 2,88 2,88 22,42 4,79
05. Jambi 53.320.446,42 36.296.374,88 -2,04 4,73 4,73 6,48 1,38
06. Sumatra Selatan 108.084.529,10 75.658.402,61 0,63 5,68 5,68 13,13 2,81
07. Bengkulu 17.500.708,10 11.365.232,88 0,71 5,01 5,01 2,13 0,45
08. Lampung 87.191.128,65 59.342.837,42 6,22 5,18 5,18 10,59 2,26
09. Kep. Bangka Belitung 18.019.216,67 12.983.442,00 -1,16 2,79 2,79 2,19 0,47
10. Kepulauan Riau 64.852.491,49 44.275.166,17 -1,59 4,76 4,76 7,88 1,68

Jawa 2.274.579.967,65 1.580.867.074,63 0,47 5,66 5 ,6 6 100,00 59,03


11. DKI Jakarta 681.024.601,74 446.213.284,39 0,29 6,23 6,23 29,94 17,68
12. Jawa Barat 509.868.803,39 361.515.110,34 0,43 5,43 5,43 22,42 13,23
13. Jawa Tengah 328.002.756,87 240.347.871,47 1,83 5,14 5,14 14,42 8,51
14. DI Yogyakarta 34.304.632,49 25.462.680,25 0,49 7,50 7,50 1,51 0,89
15. Jawa Timur 561.551.730,48 396.472.542,46 0,13 5,51 5,51 24,69 14,57
16. Banten 159.827.442,69 110.855.585,72 -0,38 5,42 5,42 7,03 4,15

Bali dan Nusa Tenggara 116.404.228,75 77.699.353,80 -2,65 4,64 4 ,6 4 100,00 3,02
17. Bali 60.355.108,07 39.083.761,77 -1,51 5,94 5,94 51,85 1,57
18. Nusa Tenggara Barat 31.218.829,31 22.384.776,06 -2,38 2,12 2,12 26,82 0,81
19. Nusa Tenggara Timur 24.830.291,37 16.230.815,96 -5,62 5,09 5,09 21,33 0,64

Kalimantan 318.160.623,29 225.511.153,93 -0,18 5,33 5 ,3 3 100,00 8,26


20. Kalimantan Barat 51.242.557,07 33.756.969,79 -0,26 5,07 5,07 16,11 1,33
21. Kalimantan Tengah 36.931.880,29 24.740.380,75 2,13 6,03 6,03 11,61 0,96
22. Kalimantan Selatan 41.701.423,34 30.975.575,05 -5,57 4,08 4,08 13,11 1,08
23. Kalimantan Timur 165.122.847,36 120.971.085,02 0,90 5,36 5,36 51,90 4,29
24 Kalimantan Utara 23.161.915,22 15.067.143,32 -0,56 7,13 7,13 7,28 0,60

Sulawesi 236.549.253,48 160.908.524,53 -2,82 6,51 6 ,5 1 100,00 6,14


25 Sulawesi Utara 29.415.357,58 20.492.854,17 -11,50 6,58 6,58 12,44 0,76
26 Sulawesi Tengah 38.954.562,98 26.273.528,57 -0,99 6,77 6,77 16,47 1,01
27 Sulawesi Selatan 118.089.514,34 77.784.407,57 0,31 6,56 6,56 49,92 3,06
28 Sulawesi Tenggara 29.538.980,80 21.792.187,73 -6,04 6,33 6,33 12,49 0,77
29 Gorontalo 9.969.668,53 6.959.376,86 1,52 6,72 6,72 4,21 0,26
30 Sulawesi Barat 10.581.169,26 7.606.169,62 -8,30 5,21 5,21 4,47 0,27

Maluku dan Papua 84.172.609,16 59.839.440,14 -8,67 -10,44 - 1 0 ,4 4 100,00 2,18


31 Maluku 11.127.279,59 7.535.291,52 -1,60 6,32 6,32 13,22 0,29
32 Maluku Utara 9.575.487,35 6.470.342,74 -0,73 7,65 7,65 11,38 0,25
33 Papua Barat 19.876.944,19 14.692.288,34 -3,87 -0,26 -0,26 23,61 0,52
34 Papua 43.592.898,03 31.141.517,53 -13,64 -20,13 -20,13 51,79 1,13

34 PROPINSI 3.852.968.534,79 2.668.790.789,65 -0,33 4,9951 5 ,0 0 100,00

Perkembangan Ekonomi DIY Triwulan I-2019 13


Kategori/Lapangan Usaha

Kategori A : Pertanian, Kehutanan, Perikanan


Kategori B : Pertambangan dan Penggalian
Kategori C : Industri Pengolahan
Kategori D : Pengadaan Listrik, Gas, Uap/Air Panas dan Udara Dingin
Kategori E : Pengelolaan Air, Pengelolaan Air Limbah, Pengelolaan dan Daur
Ulang Sampah, dan Aktivitas Remediasi
Kategori F : Konstruksi
Kategori G : Perdagangan Besar Dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil
& Sepeda Motor
Kategori H : Pengangkutan dan Pergudangan
Kategori I : Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum
Kategori J : Informasi dan Komunikasi
Kategori K : Aktivitas Keuangan dan Asuransi
Kategori L : Real Estat
Kategori M : Aktivitas Profesional, Ilmiah dan Teknis
Kategori N : Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi,
Ketenagakerjaan, Agen Perjalanan dan Penunjang Usaha
Lainnya
Kategori O : Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial
Wajib
Kategori P : Pendidikan
Kategori Q : Aktivitas Kesehatan Manusia dan Aktivitas Sosial
Kategori R : Kesenian,Hiburan dan Rekreasi
Kategori S : Aktivitas Jasa Lainnya
Kategori T : Aktivitas Rumah Tangga sebagai Pemberi Kerja dan Aktivitas
yang Menghasilkan Barang dan Jasa oleh Rumah Tangga yang
Digunakan untuk Memenuhi Kebutuhan Sendiri
Kategori U : Aktivitas Badan Internasional dan Badan Ekstra Internasional
Lainnya

14 Perkembangan Ekonomi DIY Triwulan I-2019


Perkembangan Ekonomi DIY Triwulan I-2019 15
Diterbitkan oleh:

Badan Pusat Statistik


Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Konten Berita Resmi Statistik dilindungi oleh
Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan Undang-Undang, hak cipta melekat pada
Bantul-Yogyakarta 55183 Badan Pusat Statistik. Dilarang mengumumkan,
Johanes De Britto Priyono, M.Sc. mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau
Kepala BPS Provinsi menggandakan sebagian atau seluruh isi tulisan ini
Telepon: (0274) 4342234 (Hunting) untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan
E-mail: priyono@bps.go.id Pusat Statistik.
Website : www.yogyakarta.bps.go.id

Mainil Asni, SE., M.E.


Kepala Bidang Neraca Wilayah & Analisis
Statistik
Telepon: (0274) 4342234, Pesawat 550
E-mail: mainil@bps.go.id
Website : www.yogyakarta.bps.go.id

16 Perkembangan Ekonomi DIY Triwulan I-2019

Anda mungkin juga menyukai