Anda di halaman 1dari 6

ESSAY 1000 KATA

KONDISI EKONOMI KOTA JAMBI

MATA KULIAH
EKONOMI MAKRO/MIKRO

Dosen Pengampu :
Yanuar Dwi H. M.Sc.

Disusun Oleh :
Annisa Desfa Ramadhan
2201041

PROGRAM STUDI TRANSPORTASI DARAT


POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT INDONESIA – STTD
BEKASI
2023

EKONOMI MAKRO KOTA JAMBI


Ekonomi makro mengkaji ekonomi suatu negara atau wilayah dari sudut pandang yang
luas tanpa memperhitungkan banyak hal spesifik tentang bidang bisnis tertentu. Ekonomi
makro mengumpulkan informasi mengenai tingkat produksi, pengangguran, inflasi, konsumsi,
investasi, perdagangan, transaksi berjalan, dan aspek-aspek lain dari aktivitas ekonomi
domestik dan global untuk mempelajari perubahan agregat. Untuk membuat keputusan terkait
pajak, regulasi industri, kebijakan perdagangan, dan isu-isu lainnya, para pembuat kebijakan
bergantung pada pengetahuan makroekonomi tentang kekuatan fundamental dan hal-hal
mendasar yang membentuk ekonomi setiap negara dan dunia. Keputusan individu dipengaruhi
oleh analisis ini.

Ekonomi makro dapat membantu kita memahami mengapa tingkat pertumbuhan


Tiongkok yang tinggi setelah tahun 1978 dan tingkat pertumbuhan yang tinggi dari macan-
macan Asia (Hong Kong, Singapura, Korea Selatan, dan Taiwan) antara awal 1960-an dan
1990-an. Di Zona Euro, tingkat pengangguran tahun 2016 berkisar antara 4,3% di Jerman
hingga 19,4% di Spanyol. Selain itu, ada banyak faktor yang berkontribusi terhadap fluktuasi
cepat tingkat pengangguran di suatu negara.

Produk Domestik Bruto (PDB), sebuah indikator statistik yang bertujuan untuk
menentukan jumlah dolar total barang dan jasa yang dihasilkan di dalam batas-batas suatu
negara atau wilayah selama periode waktu tertentu, adalah indikator yang paling penting dalam
suatu perekonomian. Indikator ini ditentukan dengan menjumlahkan nilai pasar. Nilai ini
ditentukan dengan menjumlahkan nilai pasar dari semua barang dan jasa akhir yang diproduksi
dalam suatu perekonomian, yaitu tidak termasuk input antara yang digunakan dalam proses
produksi. Sebagai contoh, nilai paku atap akan dihitung sebagai bagian dari nilai atap baru,
bukan ketika kontraktor atau tukang atap membeli paku untuk memulai sebuah proyek.
Meskipun demikian, pembelian paku atap oleh seseorang di toko perkakas untuk penggunaan
pribadi akan langsung dimasukkan dalam PDB). Karena harga yang dibayarkan oleh konsumen
dan bisnis menentukan nilai barang dan jasa, PDB juga dapat dilihat sebagai representasi
pendapatan jangka panjang suatu negara.

Kota Jambi sebagai ibukota provinsi Jambi merupakan pusat pemerintahan,


perdagangan dan pelayanan jasa utama di Provinsi Jambi. Sebagai pusat kegiatan ekonomi,
jumlah Penduduk Provinsi Jambi Hasil SP2020 (September 2020) sebesar 3,55 Juta Jiwa. Rata-
rata meningkat 45,60 ribu jiwa setiap tahun. Perkembangan penduduk kota Jambi yang cukup
besar merupakan potensi pasar dan diproyeksikan akan tumbuh sebagai kota bisnis. Hal ini
ditunjukkan dengan perkembangan perekonomian Kota Jambi yang berdasarkan Badan Pusat
Statistik dalam beberapa tahun ini cukup baik, Pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi pada
triwulan II 2022 mengalami pertumbuhan sebesar 5,41%. Secara triwulanan, pertumbuhan
ekonomi tercatat tumbuh sebesar 4,77% . Jasa perusahaan mengalami pertumbuhan tertinggi
sebesar 27,45%, didorong peningkatan permintaan kendaraan truk tanpa operator seiring
meningkatnya produksi batu bara.

Indikator ketenagakerjaan pada Februari 2022 mengindikasikan adanya peningkatan


potensi pasokan tenaga kerja. Dari 1,83 juta menjadi 1,85 juta, terjadi kenaikan angkatan kerja
sebesar 0,93% (yoy). Perbaikan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) yang meningkat
cukup baik sebesar 2,32% menunjukkan bahwa peningkatan penawaran tenaga kerja diikuti
dengan peningkatan penyerapan tenaga kerja yang cukup besar (yoy). Jumlah penduduk yang
masuk dalam angkatan kerja pada Februari 2022 sebanyak 1,76 juta orang, naik 0,95% (yoy)
dari periode yang sama tahun sebelumnya. TPAK pada Februari 2022 meningkat menjadi
68,86% dari 67,30% pada Februari 2021 sebagai dampak dari peningkatan jumlah penduduk
yang bekerja. Selain itu, pada Februari 2022, tingkat pengangguran stabil di angka 87,00 ribu
orang. Dengan kenaikan angkatan kerja dan tingkat pengangguran yang konstan, TPT turun
menjadi 4,70% pada Februari 2022 dari 4,76% pada Februari 2021.

Produksi tanaman perkebunan menurut jenis tanaman dan kabupaten/kota (Ton), 2021

Produksi SDA Jumlah (Ton)

Karet 358 055,40

Kelapa Sawit 1 063 677,60

Kelapa Dalam 115 657,50

Kopi 20 135,20

Coklat 929,00

Teh 5 030,08

Tebu 9 839,00

Tembakau 11,00
Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen ekspor sebesar
10,88% seiring dengan peningkatan permintaan komoditas utama Jambi. Menurut distribusinya,
aktivitas pengeluaran masih didominasi oleh komponen ekspor (67,44%) namun terkoreksi di
sisi impor (40,91%).

Selanjutnya, pertumbuhan triwulan II 2022 diprakirakan akan tetap tumbuh positif


meskipun mulai termoderasi. Pertumbuhan ekonomi masih berisiko terhambat oleh
meningkatnya tekanan inflasi global akibat gangguan rantai pasokan sejalan dengan ketegangan
geopolitik Rusia-Ukraina, serta meluasnya kebijakan proteksionisme di berbagai yang
mengakibatkan perlambatan volume perdagangan.

Tingkat pengangguran terbuka turun menjadi 4,70% (yoy) di Februari 2022. Hal ini
sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk yang bekerja dan didorong oleh pertumbuhan
serapan kerja. Lebih lanjut, peningkatan jumlah penduduk bekerja tersebut mampu mendorong
TPAK Februari 2022 yang juga tumbuh menjadi 68,86% dibandingkan Februari 2021 sebesar
67,30%.

Selain itu, jumlah penduduk miskin Provinsi Jambi pada Maret 2022 tercatat sebanyak
279,37 ribu orang atau menurun 14,49 ribu orang dibandingkan Maret 2021 sebesar 293,86 ribu
orang. Penurunan angka kemiskinan tersebut merupakan dampak berangsur pulihnya
perekonomian daerah pasca pandemi COVID-19 yang menahan sejumlah aktivitas masyarakat
hingga kegiatan komersial. Angka kemiskinan Provinsi Jambi pada Maret 2022 juga menurun
dibandingkan September 2021, dimana terjadi perbaikan dari sisi persentase maupun jumlah
penduduk. Sementara itu, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan
Kemiskinan (P2) juga menunjukkan perbaikan pada Maret 2022.

Pada triwulan II 2022, inflasi Provinsi Jambi tercatat 7,01% (yoy), lebih tinggi
dibandingkan triwulan sebelumnya dan inflasi nasional yang masing-masing tercatat sebesar
2,83% (yoy) dan 4,35% (yoy). Laju inflasi Provinsi Jambi tersebut merupakan komposit dari
inflasi di Kota Jambi dan Kabupaten Bungo pada triwulan II 2022 yang masing-masing tercatat
sebesar 6,94% (yoy) dan 7,63% (yoy). Peningkatan tekanan inflasi di Kota Jambi terutama
didorong oleh inflasi pada Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau. Pada triwulan II
2022, inflasi kelompok ini tercatat sebesar 14,02% (yoy).

Inflasi kelompok ini didorong oleh inflasi pada seluruh sub kelompok yang terutama
disumbang oleh sub kelompok makanan yang mengalami inflasi sebesar 15,28% (yoy). Adapun
komoditas utama yang memberikan andil terhadap peningkatan inflasi sub kelompok tersebut di
antaranya cabai merah, minyak goreng, bawang merah, ikan nila, dan telur ayam ras. Sejalan
dengan Kota Jambi, Kabupaten Bungo juga tercatat mengalami inflasi pada triwulan II 2022.
Inflasi di Kabupaten Bungo tersebut terutama disumbangkan oleh inflasi pada Kelompok
Makanan, Minuman, dan Tembakau yang mengalami inflasi 17,25% (yoy). Inflasi kelompok
pengeluaran tersebut didorong oleh peningkatan harga pada sub kelompok makanan sebesar
19,29% (yoy). Adapun komoditas pada sub kelompok Makanan yang menyumbang inflasi di
antaranya cabai merah, minyak goreng, bawang merah, telur ayam ras, dan kopi bubuk.

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi tahun 2022 diperkirakan meningkat dibandingkan


tahun 2021 didukung terkendalinya kasus COVID-19 yang terus menunjukkan penurunan serta
pelonggaran mobilitas masyarakat yang mendorong permintaan domestik. Perekonomian
Provinsi Jambi diproyeksikan akan tumbuh di rentang 4,50% - 5,25% (yoy) ditopang oleh
perbaikan kinerja Lapangan Usaha (LU) utama, peningkatan ekspor serta konsumsi Rumah
Tangga dan Pemerintah.
Berlanjutnya Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2022 serta berbagai stimulus
fiskal dan moneter turut menopang perbaikan konsumsi masyarakat dan dunia usaha.

Secara sektoral, pertumbuhan ekonomi didorong oleh peningkatan kinerja di LU utama


provinsi. Peningkatan Kinerja LU Pertanian terutama didorong oleh peningkatan produktivitas
subsektor perkebunan dan permintaan komoditas perkebunan. Sementara itu, kinerja LU
Pertambangan dan Penggalian ditopang oleh peningkatan permintaan komoditas energi primer di
pasar global dan domestik di tengah penguatan harga komoditas. Selanjutnya, LU Perdagangan
turut mengalami peningkatan yang disebabkan oleh mulai kembali normalnya konsumsi
masyarakat. Selain itu, akselerasi perkembangan vaksinasi yang berjalan lancar diprakirakan
mendorong peningkatan investasi di tengah peningkatan optimisme pelaku usaha.

Selanjutnya, pemulihan ekonomi diberbagai negara diiringi belum pulihnya rantai pasok
global turut menopang peningkatan kinerja ekspor daerah. Kinerja ekspor juga di perkirakan
terus membaik di tengah prospek peningkatan permintaan global seiring berlanjutnya konflik
Rusia dan Ukraina.

Selanjutnya, dari sisi perkembangan harga, laju inflasi Provinsi Jambi pada tahun 2022
diprakirakan meningkat seiring dengan pemulihan perekonomian yang terus berlangsung, bias
atas terhadap kisaran sasaran inflasi. Tekanan inflasi tahun 2022 utamanya dipengaruhi oleh
tingkat vaksinasi yang semakin masif sehingga mendorong peningkatan mobilitas masyarakat
yang akhirnya berdampak pada perbaikan daya beli masyarakat. Selain itu, peningkatan harga
beberapa komoditas di pasar global akibat gangguan rantai pasok, peningkatan tarif dasar listrik
dan BBRT, berlanjutnya insentif PPnBM DTP kendaraan bermotor s.d triwulan III 2022, turut
mendorong laju inflasi di Provinsi Jambi pada keseluruhan tahun 2022. Peningkatan tarif PPN
menjadi 11% pada tahun 2022 juga diprakirakan akan mendorong para pelaku usaha untuk
menaikkan harga menyesuaikan dengan biaya produksi.

Anda mungkin juga menyukai