MATA KULIAH
EKONOMI MAKRO/MIKRO
Dosen Pengampu :
Yanuar Dwi H. M.Sc.
Disusun Oleh :
Annisa Desfa Ramadhan
2201041
Produk Domestik Bruto (PDB), sebuah indikator statistik yang bertujuan untuk
menentukan jumlah dolar total barang dan jasa yang dihasilkan di dalam batas-batas suatu
negara atau wilayah selama periode waktu tertentu, adalah indikator yang paling penting dalam
suatu perekonomian. Indikator ini ditentukan dengan menjumlahkan nilai pasar. Nilai ini
ditentukan dengan menjumlahkan nilai pasar dari semua barang dan jasa akhir yang diproduksi
dalam suatu perekonomian, yaitu tidak termasuk input antara yang digunakan dalam proses
produksi. Sebagai contoh, nilai paku atap akan dihitung sebagai bagian dari nilai atap baru,
bukan ketika kontraktor atau tukang atap membeli paku untuk memulai sebuah proyek.
Meskipun demikian, pembelian paku atap oleh seseorang di toko perkakas untuk penggunaan
pribadi akan langsung dimasukkan dalam PDB). Karena harga yang dibayarkan oleh konsumen
dan bisnis menentukan nilai barang dan jasa, PDB juga dapat dilihat sebagai representasi
pendapatan jangka panjang suatu negara.
Produksi tanaman perkebunan menurut jenis tanaman dan kabupaten/kota (Ton), 2021
Karet 358 055,40
Kopi 20 135,20
Coklat 929,00
Teh 5 030,08
Tebu 9 839,00
Tembakau 11,00
Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen ekspor sebesar
10,88% seiring dengan peningkatan permintaan komoditas utama Jambi. Menurut distribusinya,
aktivitas pengeluaran masih didominasi oleh komponen ekspor (67,44%) namun terkoreksi di
sisi impor (40,91%).
Tingkat pengangguran terbuka turun menjadi 4,70% (yoy) di Februari 2022. Hal ini
sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk yang bekerja dan didorong oleh pertumbuhan
serapan kerja. Lebih lanjut, peningkatan jumlah penduduk bekerja tersebut mampu mendorong
TPAK Februari 2022 yang juga tumbuh menjadi 68,86% dibandingkan Februari 2021 sebesar
67,30%.
Selain itu, jumlah penduduk miskin Provinsi Jambi pada Maret 2022 tercatat sebanyak
279,37 ribu orang atau menurun 14,49 ribu orang dibandingkan Maret 2021 sebesar 293,86 ribu
orang. Penurunan angka kemiskinan tersebut merupakan dampak berangsur pulihnya
perekonomian daerah pasca pandemi COVID-19 yang menahan sejumlah aktivitas masyarakat
hingga kegiatan komersial. Angka kemiskinan Provinsi Jambi pada Maret 2022 juga menurun
dibandingkan September 2021, dimana terjadi perbaikan dari sisi persentase maupun jumlah
penduduk. Sementara itu, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan
Kemiskinan (P2) juga menunjukkan perbaikan pada Maret 2022.
Pada triwulan II 2022, inflasi Provinsi Jambi tercatat 7,01% (yoy), lebih tinggi
dibandingkan triwulan sebelumnya dan inflasi nasional yang masing-masing tercatat sebesar
2,83% (yoy) dan 4,35% (yoy). Laju inflasi Provinsi Jambi tersebut merupakan komposit dari
inflasi di Kota Jambi dan Kabupaten Bungo pada triwulan II 2022 yang masing-masing tercatat
sebesar 6,94% (yoy) dan 7,63% (yoy). Peningkatan tekanan inflasi di Kota Jambi terutama
didorong oleh inflasi pada Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau. Pada triwulan II
2022, inflasi kelompok ini tercatat sebesar 14,02% (yoy).
Inflasi kelompok ini didorong oleh inflasi pada seluruh sub kelompok yang terutama
disumbang oleh sub kelompok makanan yang mengalami inflasi sebesar 15,28% (yoy). Adapun
komoditas utama yang memberikan andil terhadap peningkatan inflasi sub kelompok tersebut di
antaranya cabai merah, minyak goreng, bawang merah, ikan nila, dan telur ayam ras. Sejalan
dengan Kota Jambi, Kabupaten Bungo juga tercatat mengalami inflasi pada triwulan II 2022.
Inflasi di Kabupaten Bungo tersebut terutama disumbangkan oleh inflasi pada Kelompok
Makanan, Minuman, dan Tembakau yang mengalami inflasi 17,25% (yoy). Inflasi kelompok
pengeluaran tersebut didorong oleh peningkatan harga pada sub kelompok makanan sebesar
19,29% (yoy). Adapun komoditas pada sub kelompok Makanan yang menyumbang inflasi di
antaranya cabai merah, minyak goreng, bawang merah, telur ayam ras, dan kopi bubuk.
Selanjutnya, pemulihan ekonomi diberbagai negara diiringi belum pulihnya rantai pasok
global turut menopang peningkatan kinerja ekspor daerah. Kinerja ekspor juga di perkirakan
terus membaik di tengah prospek peningkatan permintaan global seiring berlanjutnya konflik
Rusia dan Ukraina.
Selanjutnya, dari sisi perkembangan harga, laju inflasi Provinsi Jambi pada tahun 2022
diprakirakan meningkat seiring dengan pemulihan perekonomian yang terus berlangsung, bias
atas terhadap kisaran sasaran inflasi. Tekanan inflasi tahun 2022 utamanya dipengaruhi oleh
tingkat vaksinasi yang semakin masif sehingga mendorong peningkatan mobilitas masyarakat
yang akhirnya berdampak pada perbaikan daya beli masyarakat. Selain itu, peningkatan harga
beberapa komoditas di pasar global akibat gangguan rantai pasok, peningkatan tarif dasar listrik
dan BBRT, berlanjutnya insentif PPnBM DTP kendaraan bermotor s.d triwulan III 2022, turut
mendorong laju inflasi di Provinsi Jambi pada keseluruhan tahun 2022. Peningkatan tarif PPN
menjadi 11% pada tahun 2022 juga diprakirakan akan mendorong para pelaku usaha untuk
menaikkan harga menyesuaikan dengan biaya produksi.