0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
3 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut membahas kinerja perdagangan produk hortikultura Indonesia pada tahun 2019-2022. Ekspor hortikultura meningkat signifikan pada tahun 2020 dan 2021, didominasi oleh ekspor buah-buahan. Neraca perdagangan Indonesia pada tahun 2021 mencatat surplus tertinggi sepanjang sejarah. Pemerintah berupaya meningkatkan ekspor hortikultura untuk mendukung pertumbuhan ekonomi melalui program pengembangan kawasan hortikultura
Dokumen tersebut membahas kinerja perdagangan produk hortikultura Indonesia pada tahun 2019-2022. Ekspor hortikultura meningkat signifikan pada tahun 2020 dan 2021, didominasi oleh ekspor buah-buahan. Neraca perdagangan Indonesia pada tahun 2021 mencatat surplus tertinggi sepanjang sejarah. Pemerintah berupaya meningkatkan ekspor hortikultura untuk mendukung pertumbuhan ekonomi melalui program pengembangan kawasan hortikultura
Dokumen tersebut membahas kinerja perdagangan produk hortikultura Indonesia pada tahun 2019-2022. Ekspor hortikultura meningkat signifikan pada tahun 2020 dan 2021, didominasi oleh ekspor buah-buahan. Neraca perdagangan Indonesia pada tahun 2021 mencatat surplus tertinggi sepanjang sejarah. Pemerintah berupaya meningkatkan ekspor hortikultura untuk mendukung pertumbuhan ekonomi melalui program pengembangan kawasan hortikultura
NIM : A.2110157 Fakultas/Jurusan : Pertanian/Agribisnis Sore
Bagaimana kinerja perdagangan produk hortikultura pada 2019-2022
a. Nilai Ekspor? b. Nilai Impor? Defisit, surplus, atau seimbang? Ekspor impor sebelum dan sesudah pandemi?
JAWABAN
Hortikultura merupakan salah satu sub sektor pertanian yang potensial
dan didorong untuk meningkatkan kesejahteraan petani, ekonomi daerah, ekonomi nasional serta meningkatkan devisa negara melalui ekspor. Sub sektor hortikultura pada kuartal I dan II tahun 2021 mencatatkan pertumbuhan sebesar 3,01% dan 1,84%. Hal ini mengindikasikan kontribusi sub sektor hortikultura yang sangat baik dalam struktur PDB Nasional. Semakin menurunnya tingkat penyebaran kasus pandemic Covid-19 dan didukung kian menguatnya potensi perekonomian, Pemerintah optimis dapat mencapai pertumbuhan ekonomi hingga 5,2% (yoy) di akhir 2022 mendatang. Seiring dengan hal tersebut, Pemerintah juga berupaya untuk membangkitkan perekonomian yang berkeadilan dan berkelanjutan melalui berbagai paket kebijakan yang telah diterapkan. Salah satu sektor yang memiliki potensi tinggi dalam sumbangsihnya pada perekonomian adalah sektor pertanian yang mampu tumbuh hingga 1,52% ditahun 2022 serta berkontribusi terhadap PDB. Salah satu upaya yang dilakukan dalam mendukung peningkatan kinerja ekspor yang akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah adalah dengan percepatan program peningkatan ekspor produk pertanian yaitu dengan mendorong Pengembangan Kawasan Hortikultura Berorientasi Ekspor. Pemerintah terus mendorong pengembangan ekspor produk yang berdaya saing dan memiliki potensi ekspor yang tinggi. Salah satunya adalah produk dari sektor pertanian, khususnya hortikultura. Pada tahun 2021, sub sektor hortikultura menunjukkan kinerja yang baik dimana mampu bertumbuh sebesar 3,80 (yoy), tertinggi jika dibandingkan dengan tanaman pangan, perkebunan, peternakan dan jasa pertanian. Hal ini tentunya menjadi perhatian Pemerintah agar pengembangan sub sektor hortikultura dapat terus dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan petani, ekonomi daerah serta ekonomi nasional. Pada tahun 2020, ekspor hortikultura mencapai USD 645,48 juta, meningkat 37,75% dibandingkan tahun 2019. Peningkatan ekspor ini didominasi oleh komoditas buah-buahan selama masa pandemi Covid-19 tahun 2020. Nilai realisasi ekspor buah-buahan tahun 2020 tercatat sebesar USD389,9 juta, meningkat 30,31% disbanding tahun 2019. Pengembangan Hortikultura Berorientasi Ekspor merupakan salah satu program prioritas yang dikoordinasikan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dengan tujuan untuk meningkatkan produksi, kualitas, dan kontinuitas produk hortikultura. Program tersebut dilakukan melalui pengembangan Kawasan sentra produksi komoditas unggulan daerah yang diarahkan untuk peningkatan ekspor dan substitusi impor melalui Kerjasama kemitraan antara petani dan pelaku usaha. Dalam rangka meningkatkan kinerja perdagangan pada tahun 2022, Pemerintah mendukung pengembangan ekspor produk yang berdaya saing dan potensi ekspor yang tinggi. Salah satunya adalah produk dari sektor pertanian dan hortikultura. Merujuk informasi dari Database Pertanian Kementerian Pertanian, pada tahun 2021 ekspor hortikultura mencapai USD 647,24 juta, atau meningkat 0,27 persen dibandingkan dengan tahun 2020. Peningkatan ekspor ini didominasi oleh komoditas buah-buahan selama masa pandemi Covid-19 tahun 2021. Nilai realisasi ekspor buah-buahan tahun 2021 tercatat sebesar USD 488,18 juta, meningkat 25,21 persen dibandingkan tahun 2020. Sepanjang tahun 2021, neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar USD 35,33 miliar, angka tersebut merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah. Memasuki tahun 2022, catatan positif tersebut berlanjut di bulan Januari dan Februari 2022, dimana neraca perdagangan mengalami surplus USD 4,79 Miliar dan merupakan yang tertinggi dalam lima tahun terakhir. Sementara itu, ekspor pertanian meningkat sebesar 35,11% sepanjang tahun 2021. Ekspor produk hortikultura tercatat mencapai USD 0,72 miliar dan memecahkan rekor tertinggi sejak tahun 2012.