Anda di halaman 1dari 4

1.1.

LATAR BELAKANG

Pasar Tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli


dengan proses tawar-menawar. Dalam suatu daerah atau wilayah pasar
menjadi pusat dari kegiatan perekonomian masyarakat. Karena dalam suatu
pasar banyak masyarakat yang terlibat langsung didalamnya, dinataranya
sebagai pedagang, pembeli para pengelola pasar, serta sebagai pemasok
barang bagi mereka yang dapat menghasilkan barang sendiri dan ingin
memasarkan barang produksinya tersebut.
Untuk itu suatu pengelols dsn perberdayaan pasar tradisional
sangat dibutuhkan terutama dalam pembenahan fasilitas bangunan
dari suatu pasar tradisional.
1.1.1. Pengaruh Perkembangan Pasar Terhadap Suatu Wilayah

1.1.2. Latar Belakang Permasalahan

A. Kondisi Perekonomian Daerah


Jawa Tengah tahun 2019 tumbuh sebesar 5,41 persen lebih
tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 5,31 persen dengan tren
pertumbuhan yang terus menguat bahkan capaiannya selalu di atas
pertumbuhan nasional. Struktur perekonomian daerah Jawa Tengah
tahun 2019 masih didominasi tiga lapangan usaha utama, yaitu
industri pengolahan (33,88 persen); pertanian, kehutanan dan
perikanan (14,56 persen); dan perdagangan besar-eceran dan reparasi
mobil-sepeda motor (13,48 persen). Bila dilihat dari penciptaan
sumber pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah tahun 2019, industri
pengolahan menjadi penyumbang pertumbuhan tertinggi yakni
sebesar 2,07 persen, diikuti perdagangan besar-eceran dan reparasi
mobil-sepeda motor sebesar 0,96 persen, serta konstruksi sebesar
0,60 persen. Sedangkan pertanian hanya memberikan sumbangan
sebesar -0,23 persen di bawah infokom yang memberikan

19
sumbangan0,55 persen.
Pandemi global Covid-19 di akhir tahun 2019 telah
memunculkan krisis yang dampaknya bersifat multisektor dengan
cakupan yang sangat luas pada tingkatan global, regional,
nasional sampai dengan level lokal dan mikro, dimana krisis
tersebut juga menyebabkan tekanan yang sangat kuat pada
perekonomian Jawa Tengah pada berbagai lapangan usaha,
khususnya pada terutama dari sisi perdagangan luar negeri dan
pariwisata. Prospek pertumbuhan ekonomi global tahun 2020
semakin menurun akibat terganggunya produksi global dan
melemahnya konsumsi global.
Sesuai dengan laporan BPS, perekonomian Jawa Tengah
pada triwulan I tahun 2020 dibandingkan dengan triwulan I tahun
2019 hanya tumbuh 2,60 persen. Pertumbuhan tersebut didukung
oleh semua lapangan usaha kecuali Pertanian, Kehutanan dan
Perikanan yang mengalami kontraksi (pertumbuhan negatif) sebesar
2,57 persen. Namun perlambatan juga terjadi pada seluruh komponen
pengeluaran pada triwulan I tahun 2020, dari sisi lapangan usaha
dimana kinerja sektor industri pengolahan dan perdagangan, serta
konstruksi cenderung menurun yang disebabkan melemahnya
konsumsi domestik maupun permintaan luar negeri akibat wabah
pandemi Covid-19 yang telah melanda di hampir semua negara di
dunia. Pandemi tersebut juga telah memunculkan terjadinya Supply
Shock dengan dampak utama menurunnya aktivitas investasi di
Purworejo, yang tahap selanjutnya berpengaruh pada pendapatan
masyarakat dan konsumsi yang pada kondisi normal mendorong
terjadinya aktivitas perekonomian yang ideal.

Ekonomi Kabupaten Purworejo tahun 2019 tumbuh sebesar


5,45 persen. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Purworejo
berfluktuasi secara positif dari 5,33 persen pada tahun 2015 menjadi
5,45 persen pada tahun 2019. Selama rentang waktu 5 tahun (2015-
2019) struktur perekonomian Purworejo didominasi oleh lima kategori
lapangan usaha yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan; industri
20
pengolahan; perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan
sepeda motor; jasa pendidikan, dan konstruksi.

Peranan terbesar dalam pembentukan PDRB Purworejo


Tahun 2019 dihasilkan oleh lapangan usaha pertanian, kehutanan
dan perikanan sebesar 22,40 persen (turun dari 26,08 persen dari
tahun 2015) kemudian lapangan usaha industri pengolahan yaitu
mencapai 19,02 persen (angka ini meningkat dari 18,25 persen di
tahun 2015). Selanjutnya diikuti lapangan usaha perdagangan besar
dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 12,60 persen
(naik dari 12,47 dari tahun 2015). Berikutnya lapangan usaha jasa
pendidikan sebesar 9,25 persen (naik dari 8,17 persen dari tahun
2015) disusul dengan konstruksi sebesar 9,08 persen (naik dari 8,45
persen dari tahun2015).
Kondisi kinerja keuangan daerah tahun 2016-2020, diwarnai
oleh dinamika perubahan sistem pemerintahan daerah. Peraturan
Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 yang menjadi dasar pelaksanaan
Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014
dilaksanakan secara efektif pada tahun 2017 melalui perubahan
struktur organisasi pemerintah daerah berdasarkan Peraturan
Daerah Kabupaten Purworejo Nomor 14 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Purworejo.
Pengalihan urusan kabupaten/ kota menjadi kewenangan
provinsi/pusat, dan sebaliknya sangat mempengaruhi pendapatan
dan belanja daerah.
Mengacu pada asumsi Pemerintah Kabupaten Purworejo
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Purworejo Tahun 2021
mengalamikontraksi dan diharapkan tahun 2022 telah pulih kembali
dari dampak pandemi Covid 19 ditunjang dengan penanganan
melalui berbagai upaya refocusing pada program dan kegiatan
yang mendukung perkuatan perekonomian masyarakat.

B. Isu dan permasalahan pembangunan


isu dan permasalahan pembangunan yang berkembang dan
harus dihadapi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah antara
21
lain sebagai berikut:
a) Penanggulangan Kemiskinan
b) Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia
c) Daya Saing Ekonomi dan Peningkatan Kesempatan Berusaha
d) Keberlanjutan Pembangunan dengan Memperhatikan Daya
Dukung Lingkungan dan Kelestarian Sumber Daya Alam
e) Kedaulatan Pangan dan Energi
f) Kesenjangan Wilayah
g) Tata Kelola Pemerintahan danlo Kondusivitas Wilayah

(Sumber : RPJMD Kabupaten Purworejo Tahun 2021-2026 )

C. Isu pembangunan sektor perdagangan


Pembangunan perdagangan dalam perekonomian
memiliki peran strategis yaitu mendukung kelancaran
penyaluran arus barang dan jasa, pemenuhan kebutuhan
pokok masyarakat, mendorong pembentukan harga yang wajar,
penciptaan lapangan usaha dan perluasan kesempatan kerja,
serta mendukung peningkatan dan pemerataan pendapatan.
Selain itu, sektor perdagangan penting untuk terus
dikembangkan mengingat sifat sektor perdagangan yang saling
berkaitan dan saling menunjang dengan kegiatan sektor
lainnya seperti sektor produksi (pertanian, industri dan
pertambangan), sektor keuangan, sektor perhubungan, dan
sektor telekomunikasi. Namundemikian, ada beberapa hal yang
masih perlu mendapatperhatian, yaitu:
a) Masih perlunya meningkatkan jenis komoditas perdagangan
yang dipromosikan; dan
b) Masih adanya pasar yang tidak dalam kondisi baik.
(Sumber : RPJMD Kabupaten Purworejo Tahun 2021-2026 )

22

Anda mungkin juga menyukai